Tugas Hukum Sispol
Tugas Hukum Sispol
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagai Negara dengan banyak daerah otonomi seperti provinsi dan kabupaten,
Indonesia memiliki tantangan untuk menjaga keutuhan daerah-daerah ini. Sehingga meskipun
telah ada pengalihan wewenang dari pusat ke daerah untuk menjalankan sendiri kepentingan
daerahnya, tetaplah harus dengan pakem atau aturan yang berlaku. Demokrasi sangat
memegang peranan dalam hal ini untuk menjaga agar wewenang di setiap daerah tetap pada
jalurnya sesuai yang diinginkan oleh seluruh rakyat Indonesia agar jangan sampai
menerapkan demokrasi yang berlebihan.
Kesadaran akan pentingnya demokrasi sekarang ini sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat
dari peran rakyat Indonesia yang dalam melaksanakan Pemilihan Umum dengan jumlah
pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya yang sedikit. Pemilihan umum ini langsung
dilaksanakan secara langsung pertama kali untuk memilih presiden dan wakil presiden serta
anggota MPR, DPR, DPD, DPRD di tahun 2004. Walaupun masih terdapat masalah yang
timbul ketika pelaksanaan namun dapat dikatakan sukses.
Rumusan Masalah:
Tujuan Penulisan:
PEMBAHASAN
Definisi pemilihan umum atau pemilu menurut UU No.8 tahun 2012 tentang
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ,Dewan Perwakilan Daerah ,dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, disebutkan dalam pasal 1 angka 1, pemilihan
umum,selanjutnya disebut pemilu ,adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan secara langsung ,umum ,bebas ,rahassia,jujur dan adil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang -Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Sejak kemerdekaan hingga tahun 2004 Indonesia telah mengalami beberapa pemilu.
Dari pengalaman pemilu sebanyak itu, pemilu tahun 1955 dan 2004 memiliki arti tersendiri
bagi sejarah Bangsa Indonesia. Indonesia pertamakali dalam melaksanakan Pemilu pada
akhir tahun 1955 yang diikuti oleh banyak partai ataupun perseorangan. Dan pada tahun 2004
telah dilaksanakan pemilu yang secara langsung untuk memilih wakil wakil rakyat serta
presiden dan wakilnya. Berikut perkembangan sistem pemilu dari tahun 1955 hingga 2004: