Anda di halaman 1dari 110

PROGRES TINDAK LANJUT OFI KPKU 2014 (PER 9 JULI 2015)

NO KATAGORI JUMLAH OFI


1 KEPEMIMPINAN 6
2 PERENCANAAN STRATEGIS 6
3 FOKUS PADA PELANGGAN 7
PENGUKURAN,ANALISIS, PENGELOLAAN
4 7
PENGETAHUAN
5 FOKUS PADA TENAGA KERJA 7
6 FOKUS PADA OPERASI 11
7 HASIL
7.1.a Produk & Proses Fokus Pelanggan 3
7.1.b Efektifitas Proses Operasional 6
7.1.c Implementasi Strategi 3
7.2 Fokus Pelanggan 2
7.3 Fokus Tenaga Kerja 3
7.4 Kepemimpinan & Tata Kelola 3
7.5.1 Kinerja Keuangan 2
7.5.2 Kinerja Pasar 1
TOTAL (OFI ) 67

PENANDAAN
STATUS URAIAN KONDISI PROGRES OFI
(WARNA)
TINDAKAN PERBAIKAN OFI SUDAH TERIMLEMENTASI DAN
5 HIJAU
DOKUMENTASI SUDAH DIAPPROVE
TINDAKAN PERBAIKAN OFI SUDAH DITETAPKAN, DAN
4 BIRU
75 %< PROGRES TINDAK PERBAIKAN < 100%
TINDAKAN PERBAIKAN OFI SUDAH DITETAPKAN, DAN
3 KUNING
50 %< PROGRES TINDAK PERBAIKAN < 75%
2 TINDAKAN PERBAIKAN OFI SUDAH DITETAPKAN, DAN 0%< MERAH
PROGRES TINDAK PERBAIKAN < 50%
1 RENCANA TINDAKAN PERBAIKAN OFI BELUM DITETAPKAN HITAM
T OFI KPKU 2014 (PER 9 JULI 2015)
KOORDINATOR PIC DUE DATE % SCORE
SONI ASRULSANI Agust 15 16.7
MUFTI ARIMURTI Agust 15 50
TINO DARUSMAN Sept 15 50
GUNTORO Agust 15 7.1
WEDO WIROAJI Desb 15 50
RUDI HERMAWAN Agust 15 4.5

RUDI Hmw &TINO D Agust 15 0


RUDI HERMAWAN Agust 15 0
MUFTI ARIMURTI Agust 15 0
TINO DARUSMAN Agust 15 0
WEDO WIROAJI Agust 15 0
SONI ASRULSANI Agust 15 0
GUNTORO & DJOKO S Agust 15 0
TINO DARUSMAN Agust 15 0
17.91

SCORE
PENYELESAIAN

110

90

80

50
0
KEY THEMES
NO OFI Action Plan PIC Target STS Progress
PT SMI menyebarluaskan visi dan tata nilai perusahaan dalam sistem kepemimpinannya, kepada semua pekerja, pemasok Tema: 1.OOTC Jun-15
utama dan mitra kerja, juga kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan cara : Meningkatkan efektivitas penyebarluasan VMV di seluruh SMIG 2.SDM (all)
1. Pimpinan Senior bekerjasama dengan Dept SDM, Biro Diklat dan Unit Kerja terkait melakukan perencanaan program sosialiasi
penyebarluasan (komunikasi) visi, RJP, Tata Nilai, Budaya Perusahaan, GCG, dll terkait tempat, audience yang akan diberikan, media Input:
dan frekuensi sosialiasi; 1. Profil Tenaga kerja
2. Identifikasi audience yang akan diberikan sosialisasi meliputi BOC, BOD, eselon 1 s.d 5, Customer, Supplier/Partners, 2. Statement VMV
Public/Community, Shareholder dan Stakeholders lainnya;
3. Melakukan sosialisasi secara bertahap sesuai perencanaan yang dilakukan; Proses:
4. Membuatkan dan memberikan materi yang akan disosialisasikan; 1. Menyiapkan materi deployment VMV dan cara mengukurnya
5. Melakukan review & evaluasi hasil sosialisasi; 6. Meningkatkan program sosialisasi, 2. Melakukan sosialisasi VMV
namun penerapannya masih belum menyeluruh, terutama di OPCO, sebagai contoh : hasil survey 79 orang karyawan pada tanggal 3. Melakukan evaluasi hasil sosialisasi VMV
1 12 Nopember 2014 di Tuban dan Semen Tonasa, hanya sebagian kecil yang mengerti tentang tata nilai dan sasaran strategis
perusahaan. Hal ini dapat menjadi kendala bagi perusahaan untuk meningkatkan Output:
kontribusi karyawan dalam pencapaian sasaran dan target organisasi Pemahaman Visi Misi dan Value

1.1.a.1.2 Bagaimana pimpinan senior mengejawantahkan visi dan tata nilai perusahaan dalam sistem kepemimpinannya, kepada Indikator:
semua pekerja, pemasok utama dan mitra kerja, juga kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya yang sesuai?. % Pemahaman Visi Misi dan Value

PT SMI telah melakukan perlindungan terhadap kepentingan para pemangku kepentingan dan pemegang saham dengan Tema: 1.HUMAN Jun-15
berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan terkait di Pasar Modal dan di bidang BUMN seperti Melakukan evaluasi efektivitas atas mekanisme yg digunakan CAPITAL
Keputusan Menteri BUMN No.1/M-MBU/ 2011 tentang Penerapan Good Corporate Governance di BUMN. Untuk melindungi 2. HUMAN
kepentingan Stakeholders, perusahaan menetapkan Anggaran Dasar dan Kebijakan Perusahaan, namun belum dilakukan evaluasi CAPITAL SYSTEM
efektivitasnya, sebagai contoh : Input: DEVLPMN
Tingkat Kepuasan Pengelolaan & Pengembangan SDM Non Produksi dan Tingkat Kepuasan Kesempatan untuk berkembang (Grafik
7.3) levelnya pada tahun 2013 menurun dibandingkan tahun 2012. Hal ini akan berpotensi menimbulkan kendala bagi perusahaan
dan dapat berdampak cukup signifikan terhadap kinerja perusahaan Proses:

1.2.a.1 Bagaimana perusahaan mengevaluasi dan mencapai aspek-aspek utama sistem tata kelola berikut ini :
2 - akuntabilitas tindakan-tindakan Direksi dan pimpinan senior? Output:
- akuntabilitas fiskal?.
- transparansi perusahaan, pemilihan dan pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi dan kebijakan pengungkapan kinerja
perusahaan, sesuai yang terjadi di perusahaan?. Indikator:
- independensi audit internal dan eksternal?.
- Perlindungan terhadap kepentingan para pemangku kepentingan dan pemegang saham, sesuai yang terjadi di perusahaan?

Program SDM, PT SMI telah mengantisipasi dampak potensial terhadap tenaga kerja dan kemungkinan perubahan kebutuhan Tema: 1.HUMAN Jun-15
terkait dengan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja dengan cara membuat identifikasi kebutuhan SDM sesuai dengan Rencana Pemenuhan pejabat dalam Struktur Organisasi CAPITAL
Strategis (jumlah maupun kualifikasi) melalui penetapan waktu perekrutan didasarkan target pelaksanaan RJP dan Blue Print Human 2. HUMAN
Capital Master Plan (HCMP), namun kecukupan jumlahnya masih belum sesuai, hanya terpenuhi sejumlah 84% dari 90% target CAPITAL SYSTEM
dicanangkan seperti terlihat pada grafik 7.3.1.2 Persentase HR Readiness. Hal ini dapat menjadi kendala bagi perusahaan untuk proses Input: DEVLPMN
pencapaian kinerja ekselen sesuai sasaran yang diharapkan.

2.2.a.4.2 Bagaimana rencana perusahaan dalam mengantisipasi dampak potensial terhadap keberadaan tenaga kerja di Proses:
perusahaan dan kemungkinan terjadi perubahan terkait dengan kebutuhan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja?.
3
Output:

Indikator:
PT SMI memperoleh informasi kepuasan pelanggan relatif terhadap kepuasan pesaing melalui survei kepuasan pelanggan tercermin Tema: Marketing Jun-15
dari Customer Satisfaction Index dan Customer Loyalty Index, dari Area Manager dan data dari konsultan. Data dan informasi Peningkatan layanan, produk, CRM
digu nakan untuk mengetahui mutu produk dan layanan oleh Departemen Litbang & Jaminan Mutu, mengetahui kondisi
pelanggan di setiap area pemasaran, data pangsa pasar, data survey untuk penyusunan rencana strategis dan memproduksi jenis
semen lain, jenis layanan yang dikehendaki, data dan harga semen pesaing, namun mekanisme tersebut belum efektif terbukti Input:
dari hasil survei Customer Satisfaction dan Customer Loyalty mengalami penurunan indeks di sebagian besar (65%) indikator baik
berdasarkan kelompok pelanggan m aupun segmen pasar. Hal ini perlu menjadi perhatian agar PTSMI tidak ditinggalkan oleh
pelanggan dan mampu mempertahankan pangsa pasar di masa depan. Proses:
4 3.1.b.2.1 Bagaimana perusahaan memperoleh informasi mengenai kepuasan pelanggan relatif dibandingkan kepuasan pelanggan
pesaing?. Output:

Indikator:

PT SMI memanfaatkan hasil review kinerja dan data pembanding utama, serta data pesaing utama untuk memproyeksikan kinerja Tema: 1. Raw Material Jun-15
dengan cara : Melengkapi format data pembanding tidak hanya keuangan tetapi juga non Prod, Clinker
1. Membuat trend data historis dan menggunakan analisa statistik untuk proyeksi; keuangan Prod I & II
2. Mempertimbangkan asumsi dan rencana strategis perusahaan; Cement Prod,
3. Melakukan analisa SWOT perusahaan dan pesaing; Human Capital
4. Melakukan gap analisis dengan cara membandingkan realisasi dengan proyeksi yang ditetapkan, Input: 2. ALL
namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, terutama data pembanding untuk proses operasi, SDM, dan pembanding
selevel/global. Hal ini berpotensi menjadi kendala bagi perusahaan untuk mencapai visi perusahaan sebagai perusahaan
persemenan terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara. Proses:
5
Mengacu pada Kategori 4 :
Output:

Indikator:

PT SMI menilai kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja, dengan melakukan analisa jabatan yang menghasilkan uraian jabatan Tema: 1.HUMAN
sesuai IK/4005/002, analisa Job Profil e dan Struktur Organisasi perusahaan digunakan sebagai bahan untuk menyusun Man Pemenuhan kapasitas dan kapabilitas karyawan CAPITAL
Power Planning, 2. HUMAN
namun sistem tersebut belum teruji efektifitasnya, masih belum dapat terpenuhi standar kapasitas maupun kapabilitas sesuai CAPITAL SYSTEM
target karena sistem yang diterapkan belum dapat mengikuti perkembangan usaha PT SMI yang begitu cepat. Terbukti pada Input: DEVLPMN
Grafik 7.3.1.2 (Eselon 1 dari target 90,0 tercapai 84,00) dan Grafik 7.3.1.3 (Eselon 4 dari target 90,00 tercapai 89,0). Masih
ada 2 posisi yang masih dipenuhi dengan Status Penanggung Jawab Sementara (Pgs) di Eselon 1. Data ini dapat di lihat pada 9 box
SG. Halini dapat mengancam keberlanjutan organisasi dan berpotensi timbulnya pemborosan sumber daya. Proses:
6 5..1.a.1.1 Bagaimana perusahaan menilai kebutuhan akan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja, termasuk tingkat keterampilan,
kompetensi dan tingkat pengawakannya? Output:

Indikator:

PT SMI menentukan elemen-elemen keterikatan segmen tenaga kerja yang berbeda antara produksi dan non produksi, namun Tema: 1.HUMAN
belum efektif, terbukti terjadi penurunan Indeks Keterikatan Karyawan Tetap Segmen Produksi (grafik 7.3.4.4 Indeks Keterikatan Melakukan evaluasi efektivitas keterikatan segmen tenaga kerja CAPITAL
Karyawan Tetap Segmen Produksi pada elemen kesempatan untuk berkembang dari tahun 2012 : 78,65% di tahun 2013 2. HUMAN
menjadi 77,80%) dan untuk Karyawan Tetap Segmen Non Produksi (grafik 7.3.4.5 indeks keterikatan karyawan tetap segmen CAPITAL SYSTEM
non produksi pada elemen kesempatan untuk berkembang dari tahun 2012 : 79,00% di tahun 2013 menjadi 78,50%. Hal ini Input: DEVLPMN
dikhawatirkan menimbulkan risiko terhadap loyalitas karyawan yang dapat mengakibatkan karyawan mengundurkan diri sehingga
dapat mengganggu pemenuhan kapasitas maupun kapabilitas tenaga kerja sesuai standart.
Proses:
7 Mengacu pada Kategori 5
Output:

Indikator:
PT SMI memiliki mekanisme dalam mendesain dan melakukan inovasi terhadap sistem kerja, direview terkait pembentukan Holding Tema: Tim Transformasi Jun-15
Company (HolCO) dan Operating Company (OpCo) antara lain dengan melakukan penyesuaian berdasarkan Blue Print yang terdiri Sosialisasi Blueprint dan penjabaran Pedoman dan prosedur MR
dari 22 fungsi. Namun metode mengintegrasikan sistem kerja HolCo melalui Blue Print tidak difahami oleh seluruh jajaran/fungsi dan
belum dijabarkan kedalam tata-cara kerja masing-masing, terbukti adanya implementasi yang berbeda antara HolCo dan OpCo (contoh
di Distribusi, SDM, dan Pengadaan). Tidak adanya model pendekatan baku dalam mendisain sistem kerja HolCo (misal Silo Based Input:
atau Cluster Based) maka PT SMI dikhawatirkan menghadapai kendala dalam mengintegrasikan sistem kerja HolCo dengan OpCo
karena adanya keragaman dalam pendekatan/konsep sistem kerja yang disusun.
Proses:
8
Mengacu pada Kategori 6 Output:

Indikator:

KEPEMIMPINAN
NO OFI Action Plan PIC Target STS Progress
PT SMI menyebarluaskan visi dan tata nilai perusahaan dalam sistem kepemimpinannya, kepada semua pekerja, pemasok Tema: 1.OOTC Agustus 2015 2 1. Sudah ditetapkan materi
utama dan mitra kerja, juga kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan cara : Meningkatkan efektivitas penyebarluasan VMV di seluruh SMIG 2.SDM deployment VMV
1. Pimpinan Senior bekerjasama dengan Dept SDM, Biro Diklat dan Unit Kerja terkait melakukan perencanaan program sosialiasi
penyebarluasan (komunikasi) visi, RJP, Tata Nilai, Budaya Perusahaan, GCG, dl l terkait Input:
tempat, audience yang akan diberikan, media dan frekuensi sosialiasi; 1. Profil Tenaga kerja
2. Identifikasi audience yang akan diberikan sosialisasi meliputi BOC, BOD, eselon 1 s.d 5, Customer, 2. Statement VMV
Supplier/Partners, Public/Community, Shareholder dan Stakeholders lainnya;
3. Melakukan sosialisasi secara bertahap sesuai perencanaan yang dilakukan; Proses:
4. Membuatkan dan memberikan materi yang akan disosialisasikan; 1. Menyiapkan materi deployment VMV dan cara mengukurnya
5. Melakukan review & evaluasi hasil sosialisasi; 2. Melakukan sosialisasi VMV
6. Meningkatkan program sosialisasi, 3. Melakukan evaluasi hasil sosialisasi VMV
namun penerapannya masih belum
1 menyeluruh, terutama di OPCO, sebagai contoh : hasil survey 79 orang karyawan pada tanggal 12 Nopember 2014 di Tuban Output:
dan Semen Tonasa, hanya sebagian kecil karyawan yang mengerti tentang tata nilai dan tantangan strategis perusahaan. Hal Pemahaman Visi Misi dan Value
ini dapat menurunkan sense of crisis bagi karyawan dan menjadi kendala bagi perusahaan untuk meningkatkan kontribusi karyawan
dalam pencapaian sasaran dan target yang telah ditetapkan. Indikator:
% Pemahaman Visi Misi dan Value

1.1.a.1.2 Bagaimana pimpinan senior mengejawantahkan visi dan tata nilai perusahaan dalam sistem kepemimpinannya, kepada
semua pekerja, pemasok utama dan mitra kerja, juga kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya yang sesuai?.

Walaupun PT SMI telah berperan aktif dalam pembelajaran perusahaan, kaderisasi, dan Tema:i 1.HUMAN Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
menyiapkan pemimpin masa depan dengan cara : Meningkatkan efektivitas evaluasi pembelajaran perusahaan, kaderisasi dan CAPITAL yang telah dilakukan)
1. Melakukan analisis perencanaan program pembelajran perusahaan, kaderisasi, dan penyiapan pemimpin masa depan; menyiapkan pemimpin masa depan. 2. HUMAN
2. Melakukan dan menunjukkan partisipasi aktif dalam pembelajaran organisasi, succession CAPITAL SYSTEM
planning dan pengembangan pemimpin; DEVLPMN
3. PS bersama-sama dengan UK terkait melakukan review secara berkala; Input:
4. Membandingkan hasil-hasil yang diperoleh terhadap kondisi perubahan lingkungan bisnis dan kapasitas dan kapabilitas para
pimpinan senior dan karyawan;
5. Menetapkan langkah yang telah dijalankan sebagai prosedur dan agenda korporasi serta dilakukan secara konsisten. Proses:
6. Memberi penghargaan atas pencapaian atau keberhasilan dalam proses pembelajaran, kaderisasi, dan penyiapan pemimpin
masa depan,
namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, terbukti pada grafik 7.3.1.2 Persentase HR Readiness hanya terpenuhi sejumlah Output:
2 84% dari 90% target dicanangkan. Hal
ini dapat menjadi kendala perusahaan untuk memastikan kesiapan tenaga kerja dan perencanaan suksesi dapat berjalan dengan
lancar. Indikator:

1.1.a.3.3 Bagaimana pimpinan senior membangun lingkungan perusahaan untuk terwujudnya pembelajaran bagi setiap tenaga kerja
dan perusahaan
PT SMI telah berkomunikasi dan meng-engage seluruh tenaga kerja dengan cara : Tema: 1. OOTC Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
1. Melakukan analisis perencanaan program pembelajaran perusahaan, kaderisasi, dan Melakukan evaluasi metode komunikasi dan membangun keterikatan tenaga kerja 2. Human Capital yang telah dilakukan)
penyiapan pemimpin masa depan. System
2. Melakukan perencanaan dengan memanfaatkan hasil analisis tersebut sebagai dasar untuk pembelajaran perusahaan, kaderisasi, Developmen
dan penyiapan Input:
pemimpin masa depan yang didasarkan dari hasil kebijakan manajemen, struktur organisasi yang ada, talent pool, gap analisis dan
usulan dalam RKAP.
3. Melakukan dan menunjukkan partisipasi aktif dalam pembelajaran organisasi, succession planning dan pengembangan Proses:
pemimpin;
4. PS bersama-sama dengan UK terkait melakukan review secara berkala terkait efektifitas proses pembelajaran , kaderisasi, dan
penyiapan pemimpin masa depan; Output:
5. Membandingkan hasil-hasil yang diperoleh terhadap kondisi perubahan lingkungan bisnis dan kapasitas dan kapabilitas para
pimpinan senior dan karyawan;
6. Menetapkan langkah yang telah dijalankan sebagai prosedur dan agenda korporasi serta dilakukan secara konsisten; Indikator:
7. Memberi penghargaan atas pencapaian atau keberhasilan dalam proses pembelajaran, kaderisasi, dan penyiapan pemimpin
masa depan,
namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh hasil kuesioner pada tgl 13 november 2014, sebagian karyawan
menghadapi kendala mendapatkan informasi mengenai perkembangan dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan. Hal ini
3 dikawatirkan akan menjadi kendala bagi perusahaan dalam memotivasi karyawan untuk meningkatkan daya saing.

1.1.b.1 Bagaimana pimpinan senior berkomunikasi dan membangun keterikatan (engagement) dengan seluruh tenaga kerja dan
pelanggan utama?.
Bagaimana pimpinan senior mendorong dirinya untuk terjadi komunikasi dua arah yang terbuka dan jujur, termasuk penggunaan
sosial media yang efektif?.
Bagaimana pimpinan senior mengkomunikasikan keputusan-keputusan penting perusahaan?.
Bagaimana pimpinan senior berperan secara aktif memotivasi tenaga kerja, termasuk terlibat dalam praktek pemberian
penghargaan dan pengakuan untuk memperkuat
kinerja perusahaan yang unggul, fokus kepada pelanggan dan bisnis?

PT SMI telah melakukan perlindungan terhadap kepentingan para pemangku kepentingan dan pemegang saham dengan Tema: Corporate Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan Meningkatkan komunikasi antara Secretary yang telah dilakukan)
perundang-undangan terkait di Pasar Modal dan di bidang BUMN seperti Keputusan Menteri BUMN No.1/M-MBU/ 2011 a. SKSI dg manajemen Human Capital
tentang Penerapan Good Corporate Governance di BUMN. Untuk melindungi kepentingan Stakeholders, perusahaan menetapkan b. Masyarakat dg manajemen Human Capital
Anggaran Dasar dan Kebijakan Perusahaan, namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh : c. Membentuk Tim Penyusun PKB dan Melakukan pertemuan rutin scr intens Syst Devlpm
1. Pada hari Jumat, tanggal 14 November, terjadi unjuk rasa karyawan yang tergabung dalam Serikat Karyawan Semen d. Melakukan evaluasi efektivitas atas mekanisme yg digunakan
Indonesia (SKSI) di depan pintu masuk pabrik Semen Indonesia di Gresik, Jawa Timur, yang dituntut antara lain masalah
perbaikan kesejahteraan karyawan yang adil dan transparan. Mereka juga meminta agar keberlangsungan operasional pabrik
Semen Indonesia di Tuban dapat diselamatkan; Input:
2. Unjuk rasa masyarakat di Rembang Jawa Tengah pada bulan November 2014 terkait adanya pembangunan Pabrik baru Semen
Indonesia di Rembang; 3. Belum adanya adanya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berlaku untuk seluruh Karyawan Semen
Indonesia, selama ini di SMI yang berlaku adalah PKB Semen Gresik yang sudah habis masa berlakunya dan diperpanjang 1 tahun; Proses:
3. Tingkat Kepuasan Pengelolaan & Pengembangan SDM Non Produksi (Grafik 7.3.4.2) dan Tingkat Kepuasan Kesempatan untuk
berkembang (Grafik 7.3.4.4) levelnya pada tahun 2013 menurun dibandingkan dengan tahun 2012. Hal ini jika tidak dikelola secara
optimal akan akan berpotensi menimbulkan kendala bagi perusahaan dan berdampak cukup signifikan terhadap kinerja perusahaan. Output:
4
1.2.a.1 Bagaimana perusahaan mengevaluasi dan mencapai aspek-aspek utama sistem tata kelola berikut ini : Indikator:
- akuntabilitas tindakan-tindakan Direksi dan pimpinan senior?
- akuntabilitas fiskal?.
- transparansi perusahaan, pemilihan dan pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi dan kebijakan pengungkapan kinerja
perusahaan, sesuai yang terjadi di perusahaan?.
- independensi audit internal dan eksternal?.
- Perlindungan terhadap kepentingan para pemangku kepentingan dan pemegang saham, sesuai yang terjadi di perusahaan?
Walaupun PT SMI telah mendorong dan memastikan diterapkannya perilaku yang beretika dalam semua interaksi bisnis dengan Tema: Corporate Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
mensosialisasikan Pedoman Perilaku Bisnis (PPB) dan menjalankan Whistle Blower System sebagai salah satu cara mengendalikan Melakukan evaluasi penerapan perilaku beretika bisnis dan WBS Secretary yang telah dilakukan)
perilaku etis secara bersama, namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh hasil penerapan Whistle Blower
System belum ditampilkan pada kategori hasil (jumlah laporan yang diterima, jumlah laporan yang ditindaklanjuti dan jumlah laporan
yang terbukti serta jumlah yang telah diambil tindakan atau diproses hukum dengan tetap menjaga pri vacy dan kerahasiaan). Hal ini Input:
penting untuk menciptakan kepercayaan publik bahwa whistle blower system yang digunakan dapat bekerja secara efektif sehingga
mendapat dukungan dari karyawan dan mitra serta pihak terkait lainnya.
Proses:
1.2.b.2.1 Bagaimana perusahaan mendorong dan memastikan diterapkannya perilaku yang beretika dalam semua interaksi
5 bisnis yang dilakukan?.
- Apa saja PROSES UTAMA, UKURAN (INDIKATOR KINERJA) untuk mewujudkan dan memonitor diterapkannya perilaku yang Output:
beretika di organ perusahaan dan seluruh
organisasi, serta dalam berinteraksi dengan pelanggan, mitra, pemasok dan pemangku kepentingan lainnya?.
Bagaimana perusahaan memantau dan menindaklanjuti pelanggaran etika yang terjadi di perusahaan?. Indikator:

Walaupun PT SMI telah mengidentifikasi komunitas utama dan menentukan bidang keterlibatan perusahaan dengan cara : Tema: CSR Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
1. Melakukan identifikasi komunitas utama perusahaan didasarkan pada klasifikasi bidang persemenan, leadership & knowledge Melakukan evaluasi efektivitas keterlibatan perusahaan u/ meningkatkan yang telah dilakukan)
sharing, prospek dan strategi; kompetensi inti perusahaan
2. Meneliti dokumen peraturan dan ketentuan yang berlaku untuk dijadikan referensi pelaksanaan program pengelolaan komunitas
utama perusahaan; Input:
3. Dalam menentukan Komunitas Utama, perusahaan melakukan pengelompokan daerah berdasarkan besarnya dampak yang
diterima masyarakat dari kegiatan operasi perusahaan, namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh belum
ada hasil evaluasi pemberian bantuan yang diberikan dikaitkan dengan peningkatan kompetensi inti perusahaan. Hal ini akan Proses:
dapat menjadi kendala bagi perusahaan untuk memilih bidang keterlibatan perusahaan yang dapat menunjang sasaran
6 perusahaan dimasa yang akan datang.
Output:
1.2.c.2 Apa saja komunitas utama perusahaan?. Bagaimana perusahaan mengidentifikasi komunitas tersebut dan
menentukan bidang keterlibatan perusahaan, termasuk bidang-bidang yang terkait dengan kompetensi inti perusahaan?.
Indikator:

PERENCANAAN STRATEGIS
NO OFI Action Plan PIC Target STS Progress
Meskipun PT SMI telah mengidentifikasi aspek-aspek penting yang mungkin terlewatkan (potential blind spot) dengan cara review Tema: Meningkatkan efektivitas analisis terhadap penyebab terjadinya potential OOTC Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
dan observasi potensi blin d spot, analisys blind spot HR Group yang telah dilakukan)
strategic positioning metode SWOT dan merumuskan harapan stakeholders, melalui Ekonomi Outlook, catatan/resume Non Deal Corporate Dev.
Roadshow, analisis resiko, review analisis Input:
tingkat daya saing, review bersama BOD, namun evaluasinya belum efektif, sebagai contoh : belum dilakukan analisa penyebab 1. Data proyeksi indikator ekonomi (GDP, inflasi, suku bunga, kurs)
terjadinya potensial blind spot, antara lain : 2. Data kondisi pasar (persaingan, harga, competitor, data intelejen pasar, supply
1. Asumsi dasar yang salah; demand)
2. Terjadinya gap terhadap pemenuhan kebutuhan stakeholders; 3. Corporate Risk
3. Terlalu Optimis dalam melakukan ekspansi, selain itu masih munculnyagap pada kapasitas SDM seperti terlihat pada grafik
7.3.1.2 Persentase HR Readiness yang merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Apabila hal ini tidak disikapi dengan Proses:
tepat akan berpotensi mengganggu kepada proses pencapaian kinerja ekselen Mencari sumber data & informasi yang valid
sesuai yang diharapkan. Melakukan pengolahan data dan informasi
Menetapkan data asumsi yang akan digunakan sebagai dasar dalam identifikasi
2.1.a.1.4 Bagaimana proses-proses strategis tersebut mengidentifikasi aspek-aspek penting yang mungkin terlewatkan (potential blind blind spot
dpot)? Melakukan identifikasi blind spot
7 Melakukan monitoring terhadap asumsi dan potential blind spot
Melakukan update asumsi dan mitigasi potential blind spot

Output:
Potential blind spot yang selalu update

Indikator:
% GAP antara asumsi dan blind spot
% GAP pemenuhan kebutuhan stakeholders
% GAP HR Readiness
Meskipun PT SMI telah mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi yang menyangkut faktor-faktor penting sebagai Tema: Meningkatkan efektivitas evaluasi perencanaan strategi OOTC Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
bagian dari perencanaan strategis indikasi dini perubahan yang signifikan terkait teknologi, pasar, produk, preferensi pelanggan, Corporate Dev. yang telah dilakukan)
kompetisi, perekonomian, dan regulasi dengan cara masing-masing fungsi mengidentifikasi pengaruh dari sembilan kategori Input:
yaitu teknologi, pasar, produk, preferensi pelanggan, kompetisi, perekonomian, dan regulasi terhadap kondisi perusahaan melalui 1. Data pesaing dan industri sejenis
pembobotan terhadap masing-masing faktor, dan menyusun matriks strategi yang paling fit dengan perusahaan, namun belum 1. Data indikator ekonomi (GDP, inflasi, suku bunga, kurs)
dilakukan evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh tidak adanya pembanding pada indikator efektivitas yang tertampil pada kinerja 2. Data kondisi pasar (persaingan, harga, competitor, data intelejen pasar, supply
hasil (result), yaitu pada grafik 7.5.a.(2).3.(iv) CSI di Pasar Baru demand)
(Banten) PT SMI & Pesaing, hal ini dikawatirkan akan dapat mengganggu proses pencapaian kinerja ekselen berkelanjutan sesuai
yang diharapkan.
Proses:
1. Mencari data dan informasi yg update
2.1.a.2.2.2 Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menganalisa data dan informasiyang menyangkut faktor-faktor penting 2. Melakukan evaluasi analisis strategi
dibawah ini sebagai bagian dari perencanaan strategis? 3. Membandingkan faktor-faktor yang digunakan dalam melakukan perencanaan
strategis dengan data pesaing atau industri sejenis
8 4. Melakukan update terhadap analisis strategi
5. Pengesahan perencanaan strategi yang baru

Output:
Update analisis strategi

Indikator:
% jumlah indikator kinerja utama terhadap data pembanding

Meskipun sasaran strategis PT SMI telah meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghadapi perubahan pasar yang tiba-tiba Tema: OOTC, marketing Agustus 2 (diisi aktivitas Action Plan
dan sangat cepat, dengan cara melakukan Meningkatkan kemampuan adaptasi Perusahaan dalam menghadapi perubahan planning, yang telah dilakukan)
pengembangan bisnis sesuai RJP, mengikuti perkembangan kondisi internal dan eksternal dengan selalu melakukan update data pasar financial group,
dan asumsi, namun evaluasinya belum corporate dev
efektif, sebagai contoh peningkatan kemampuan strategis tersebut belum secara sigifikan meningkatkan margin laba seperti dapat Input: .planning
dilihat pada grafik 7.5-5, 7.5-7, 7.5-9 Data indikator ekonomi (GDP, inflasi, suku bunga, kurs)
dan 7.5-11. Apabila tidak segera disikapi dengan baik dapat berpotensi mengganggu keberlanjutan perusahaan Data kondisi pasar (persaingan, harga, competitor, data intelejen pasar, supply
demand)
2.1.b.2.6 Bagaimana sasaran strategis perusahaan mencapai hal-hal berikut : Data analyst report
- Meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghadapi perubahan pasar yang tiba-tibadan sangat cepat Kebijakan pemerintah terkait dengan harga listrik dan bahan bakar.
Rencana pengembangan infrastruktur oleh Pemerintah

Proses:
Mencari sumber data & informasi yang valid
Melakukan kajian atas data dan informasi yang didapatkan atas kinerja utama
Perusahaan
Merumuskan asumsi yang akan digunakan dalam perencanaan strategi
9 Monitoring kondisi pasar dan melakukan kaji ulang asumsi yang digunakan
Penyesuaian asumsi yang digunakan dengan perubahan eksternal
Review perencanaan strategi Perusahaan

Output:
Data & Asumsi yang ter-update

Indikator:
% kesesuaian antara asumsi dengan realisasi
Walaupun PT SMI telah mengimplementasikan program kerja keseluruh jajaran perusahaan kepada tenaga kerja, pemasok dan Tema: Meningkatkan efektivitas evaluasi kinerja 1.Strategic 2 (diisi aktivitas Action Plan
mitra utama yang relevan untuk mencapai Performance yang telah dilakukan)
sasaran strategis dengan cara : Input: Mgmnt.
1. menyusun strategi jangka panjang dalam dalam RJPP; 1. Inisiatif strategi yang telah disahkan dalam RJPP 2. Corporate
2. Menyusun strategi map jangka pendek (tahunan); 2. Strategi Map Perusahaan Secretary
3. Menentukan KPI tahunan; 3. Indikator Kinerja Perusahaan
4. Mendeploy keseluruh departemen;
5. Mengkomunikasikan dalam rapat kerja tahunan,
namun evaluasinya belum efektif, sebagai contoh : Proses:
1. Grafik 7.1.b.40 Persen Kontrak Jangka Panjang dan grafik 7.1.b.44 Persentase Pengadaan via e-proc/e-auction terbukti 1. Melakukan evaluasi pencapaian kinerja Perusahaan dengan target dan pesaing
levelnya poor dan tidak ada data pembanding; 2. Menetapkan inisiatif strategi untuk meningkatkan kinerja Perusahaan
2. Pengukuran dan evaluasi program kerja tersebut belum secara sigifikan meningkatkan margin laba seperti dapat dilihat pada grafik 3. Melakukan monitoring dan evaluasi efektivitas realisasi inisiatif strategi
7.5-5, 7.5-7, 7.5-9 dan 7.5-11. Apabila tidak segera disikapi dengan baik hal ini akan berpotensi mengganggu pencapaian
10 kinerja baik yang berkelanjutan seperti yang diharapkan. Output:
Pencapaian kinerja Perusahaan
2.2.a.2 Bagaimana perusahaan mengimplementasikan program kerja ke seluruh jajaran perusahaan kepada tenaga kerja dan
pemasok juga mitra kerja utama yang relevan untuk mencapai sasaran strategis utama?. Indikator:
% Pencapaian kinerja utama Perusahaan
(Realisasi KPI utama Perusahaan dan Shareholder Aspiration)

Meskipun program SDM, PT SMI telah mengantisipasi dampak potensial terhadap tenaga kerja dan kemungkinan perubahan Tema: Meningkatkan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja terhadap RJPP HR Group Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
kebutuhan terkait dengan kapabilitas dan kapasitas OOTC yang telah dilakukan)
tenaga kerja dengan cara membuat identifikasi kebutuhan SDM sesuai dengan Rencana Strategis (jumlah maupun kualifikasi) melalui Input: Corporate Dev.
penetapan waktu perekrutan didasarkan 1. RJPP yang telah disahkan
target pelaksanaan RJP, namun kecukupan jumlahnya masih belum dapat terpenuhi, hanya terpenuhi sejumlah 84% dari 90% 2. Program kerja SDM
target dicanangkan seperti terlihat pada grafik
7.3.1.2 Persentase HR Readiness. Apabila hal ini tidak segera terpenuhi akan mengganggu kepada proses pencapian kinerja Proses:
ekselen sesuai yang diharapkan 1. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan RJPP
2. Memetakan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan
2.2.a.4.2 Bagaimana rencana perusahaan dalam mengantisipasi dampak potensial terhadap keberadaan tenaga kerja di 3. Membuat roadmap jangka panjang kebutuhan dan kualifikasi tenaga kerja
perusahaan dan kemungkinan terjadi perubahan terkait dengan kebutuhan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja?. 4. Melaksanakan reqruitment tenaga kerja sesuai dengan rencana
5. Melakukan monitoring dan evaluasi pemenuhan kebutuhan tenaga kerja
11
Output:
Pemenuhan tenaga kerja sesuai kebutuhan

Indikator:
% GAP pemenuhan tenaga kerja
% HR Readiness

Meskipun PT SMI telah membandingkan dengan benchmarks utama, target, dan kinerja sebelumnya, dengan cara membuat proyeksi Tema: Meningkatkan pemenuhan data pembanding yang relevan OOTC Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
didasarkan dari hasil benchmarking dengan Corporate Dev. yang telah dilakukan)
pesaing untuk periode tahun sebelumnya, tahun berjalan, dan proyeksi ke depan, sehingga posisi perusahaan dapat diketahui. Input: DKG
Sebagai contoh Benchmarking: Produsen 1. Analyst Report
Utama di Asia Tenggara yang dimuat dalam RJP 2011-2015 untuk mengetahui posisi perusahaan, namun belum dilakukan 2. Penyedia data
evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh beberapa kinerja fokus tenaga kerja dan kinerja operasional belum ada pembanding yang 3. ASI
sesuai. Hal ini akan menjadi kendala bagi perusahaan untuk mengetahui posisi daya saingnya. 4. International Cement Review

2.2.b.3 Bagaimana proyeksi tersebut dibandingkan dengan benchmark utama, target dan kinerja sebelumnya? Proses:
1. Mengidentifikasi indikator kinerja utama Perusahaan
2. Mencari data pembanding pesaing, industri sejenis dari sumber data yang valid
dan/atau best practice di Perusahaan
3. Membandingkan pencapaian kinerja utama Perusahaan dengan data pembanding
4. Melakukan evaluasi pencapaian kinerja utama Perusahaan
12 5. Menetapkan program peningkatan kinerja Perusahaan
6. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pencapaian

Output:
Positioning kinerja Perusahaan terhadap pembanding

Indikator:
% GAP pemenuhan data pembanding
FOKUS PELANGGAN
NO OFI Action Plan PIC Target STS Progress
PTSMI tidak membedakan metode dalam penentuan kepuasan dan kerekatan pelanggan. Dalam menentukan tingkat kepuasan TEMA: Marketing Sep-15 2 (diisi aktivitas Action Plan
dan kerekatan pelanggan ditentukan melalui survei kepuasan pelanggan dengan indikator Customer Satisfaction Index dan Penyesuaian metode survey kepuasan dan kerekatan pelanggan '- Seluruh proses yang telah dilakukan)
Customer Loyalty Index. Mengolah kuesioner dengan metoda statistik yang menghasilkan identifikasi unsur-unsur yang di
menentukan kepuasan dan keterikatan pelanggan berdasarkan urutan kepentingan Pelanggan. Mengkonfirmasi kesesuaian proses INPUT : handle oleh
pengambilan data dengan cara melakukan witness di lapangan. Mendistribusikan hasil identifikasi kebutuhan pelanggan, strategi 1. Kuesioner, wawancara, survey tahun sebelumnya Biro Riset
pemasaran, dan rencana program promosi ke Unit Kerja terkait sebagai penanggung jawab proses selanjutnya. 2. Temuan OFI KPKU tahun 2014 & Intelijen
3. Review kinerja pemasaran Pemasaran.
- Proses 1
3.1.b.1.2 Bagaimana perusahaan menerapkan metode penentuan kepuasan dan keterikatan(engagement) pelanggan yang PROSES : dibantu oleh
dibedakan berdasarkan kelompok pelanggan dan 1. Melakukan review dan update persyaratan dan harapan baik kelompok unit kerja
segmen pasar?, jika sesuai. Bagaimana pengukuran tersebut mampu menangkapinformasi yang dapat ditindaklanjuti, untuk pelanggan maupun segmen pasar untuk masing-masing merek (SG, SP, ST) terkait
digunakan dalam upaya melampaui harapan pelanggan dan mengamankan keterikatan dengan pelanggan untuk jangka waktu 2. Melakukan seleksi dan penunjukan konsultan independen sebagai pelaksana masing-masing
yang lama?. kegiatan survey OpCo
3. Melakukan penyusunan alat ukur (kuesioner, wawancara) - proses 2
4. Melaksanakan trial test alat ukur untuk validasi kuesioner dan item wawancara dibantu oleh
5. Melakukan workshop pengolahan dan interpretasi data unit kerja
6. Menyusun (menerima laporan) hasil survey jajaran
7. Menjabarkan hasil survey ke dalam rencana kerja tahun berikutnya Pengadaan
13
OUTPUT :
Laporan hasil survey kepuasan dan kerekatan pelanggan

INDIKATOR :
Grafik hasil survey berdasarkan masing-masing merek, kelompok pelanggan, dan
segmen pasar

Walaupun PTSMI mendapatkan informasi kepuasan pelanggan relatif terhadap tingkat kepuasan pelanggan dari perusahaan TEMA: Marketing Sep-15 2 (diisi aktivitas Action Plan
/industri lain melalui kegiatan benchmarking. Proses benchmarking dilakukan dengan mengundang perusahaan untuk sharing. Penyesuaian metode survey kepuasan dan kerekatan relatif terhadap pelanggan '- Seluruh proses yang telah dilakukan)
Mengundang pihak yang berkompeten di bidangnya, misalnya analis atau ahli independen. Analisis hasil benchmark dilakukan oleh pesaing di
Departemen Pemasaran, Departemen Penjualan, Departemen Distribusi & Logistik untuk kemudian hasilnya dikomunikasikan handle oleh
kepada unit kerja yang terkait, namun mekanisme tersebut tidak efektif terbukti dari hasil survei CSI, pelanggan pesaing lebih INPUT : Biro Riset
menunjukkan tingkat kepuasan yang leb ih tinggi dibandingkan dengan pelanggan PTSMI baik dari aspek kelompok pelanggan 1. Kuesioner, wawancara, survey tahun sebelumnya & Intelijen
(eceran, pabrikan, proyek) maupun segmen pasar (sekunder dan primer). Sebagai contoh terlihat pada Grafik 7.2a.1.1(ii), 7.2a.1.1(iii), 2. Temuan OFI KPKU tahun 2014 Pemasaran.
7.2a.1.1(v), 7.2a.1.1(vi), 7.2a.1.1(viii), 7.2a.1.1(xi). Hal ini berpotensi dapat menyulitkan PTSMI untuk mempertahankan atau 3. Review kinerja pemasaran - Proses 1
meningkatkan dibantu oleh
posisi di pasar yang semakin ketat persaingannya. PROSES : unit kerja
1. Melakukan review dan update persyaratan dan harapan baik kelompok terkait
3.1.b.2.2 Bagaimana perusahaan memperoleh informasi kepuasan pelanggan relatif dibandingkan tingkat kepuasan pelanggan pelanggan maupun segmen pasar untuk masing-masing merek (SG, SP, ST) masing-masing
dari perusahaan lainnya yang menyediakan produk sejenis atau terhadap benchmarks industri?, j ika sesuai. 2. Melakukan seleksi dan penunjukan konsultan independen sebagai pelaksana OpCo
kegiatan survey - proses 2
3. Melakukan penyusunan alat ukur (kuesioner, wawancara) dibantu oleh
4. Melaksanakan trial test alat ukur untuk validasi kuesioner dan item wawancara unit kerja
5. Melakukan workshop pengolahan dan interpretasi data jajaran
14 6. Menyusun (menerima laporan) hasil survey Pengadaan
7. Menjabarkan hasil survey ke dalam rencana kerja tahun berikutnya

OUTPUT :
Laporan hasil survey kepuasan dan kerekatan relatif terhadap pelanggan pesaing

INDIKATOR :
Grafik hasil survey berdasarkan masing-masing merek, kelompok pelanggan, dan
segmen pasar
Walaupun pengukuran ketidakpuasan pelanggan yang dilakukan PTSMI mampu menangkap informasi yang dapat ditindak lanjuti TEMA: Marketing Sep-15 2 (diisi aktivitas Action Plan
melalui pengukuran gap (deviasi) Penyesuaian metode survey ketidakpuasan pelanggan - Seluruh proses yang telah dilakukan)
antara harapan pelanggan dengan realisasi yang bisa diberikan perseroan. Pengukuran gap dilakukan melalui survei kepuasan di
pelanggan, focus group discussion, mengumpulkan informasi oleh area manajer yang direview secara berkala untuk mendapatkan INPUT : handle oleh
umpan balik dari pelanggan sebelumnya dan potensial pelanggan, namun mekanisme tersebut tidak efektif, terbukti dari sebagian 1. Kuesioner, wawancara, survey tahun sebelumnya Biro Riset
besar (75%) hasil survei CDI terjadi peningkatan angka ketidakpuas an pelanggan baik dari aspek kelompok pelanggan (eceran, 2. Temuan OFI KPKU tahun 2014 & Intelijen
pabrikan, proyek) maupun segmen pasar (sekunder dan primer). Sebagai contoh terlihat pada Grafik 7.2a.1.2(i), 7.2a.1.2(ii), 3. Review kinerja pemasaran Pemasaran.
7.2a.1.2(iii), 7.2a.1.2(v), 7.2a.1.2(vii), 7.2a.1.2(ix). Hal ini akan menyulitkan PT SMI untuk mempertahankan loyalitas dan - Proses 1
kepuasan pelanggan dan meningkatkan PROSES : dibantu oleh
daya saing dalam menghadapi produk dan layanan pesaing. 1. Melakukan review dan update persyaratan dan harapan baik kelompok unit kerja
pelanggan maupun segmen pasar untuk masing-masing merek (SG, SP, ST) terkait
2. Melakukan seleksi dan penunjukan konsultan independen sebagai pelaksana masing-masing
3.1.b.3.2 Bagaimana pengukuran ketidakpuasan tersebut mampu menangkap informasi yang dapat ditindaklanjuti untuk kegiatan survey OpCo
digunakan dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan 3. Melakukan penyusunan alat ukur (kuesioner, wawancara) - proses 2
melampaui harapan mereka dimasa mendatang?. 4. Melaksanakan trial test alat ukur untuk validasi kuesioner dan item wawancara dibantu oleh
5. Melakukan workshop pengolahan dan interpretasi data unit kerja
6. Menyusun (menerima laporan) hasil survey jajaran
15 7. Menjabarkan hasil survey ke dalam rencana kerja tahun berikutnya Pengadaan

OUTPUT :
Laporan hasil survey ketidakpuasan pelanggan

INDIKATOR :
Grafik hasil survey berdasarkan masing-masing merek, kelompok pelanggan, dan
segmen pasar

Walaupun PTSMI memperoleh informasi tentang kepuasan pelanggan relatif TEMA: Marketing Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
terhadap kepuasan pada pesaing melalui survei kepuasan pelanggan tercermin dari Penyesuaian metode survey kepuasan dan kerekatan relatif terhadap pelanggan Seluruh proses yang telah dilakukan)
Customer Satisfaction Index dan Customer Loyalty Index, dari Area Manager dan pesaing di
data dari konsultan. Data dan informasi telah digunakan untuk mengetahui mutu handle oleh
produk dan layanan oleh Departemen Litbang & Jaminan Mutu, mengetahui INPUT : Biro Riset
kondisi pelanggan di setiap area pemasaran, data pangsa pasar untuk mengetahui 1. Kuesioner, wawancara, survey tahun sebelumnya & Intelijen
posisi persaingan, data survey untuk penyusunan rencana strategis dan 2. Temuan OFI KPKU tahun 2014 Pemasaran.
memproduksi jenis semen lain, jenis layanan yang dikehendaki, data dan harga 3. Review kinerja pemasaran - Proses 1
semen pesaing untuk menentukan kebijakan harga, namun mekanisme tersebut belum efektif terbukti dari hasil survei Customer dibantu oleh
Satisfaction dan Customer Loyalty PROSES : unit kerja
mengalami penurunan indeks dan lagging dibandingkan dengan pesaing di 1. Melakukan review dan update persyaratan dan harapan baik kelompok terkait
sebagian besar (21 dari 36 grafik atau sekitar 65%) indikator baik berdasarkan pelanggan maupun segmen pasar untuk masing-masing merek (SG, SP, ST) masing-masing
kelompok pelanggan maupun berdasarkan segmen pasar, yang disebabkan antara 2. Melakukan seleksi dan penunjukan konsultan independen sebagai pelaksana OpCo
lain dari : aspek harga, mutu, dan ketersediaan produk di pasar. Hal ini perlu kegiatan survey - proses 2
menjadi perhatian agar PTSMI tidak ditiinggalkan oleh pelanggan dan mampu 3. Melakukan penyusunan alat ukur (kuesioner, wawancara) dibantu oleh
mempertahankan pangsa pasar di masa depan yang akan semakin ketat 4. Melaksanakan trial test alat ukur untuk validasi kuesioner dan item wawancara unit kerja
16 persaingannya. 5. Melakukan workshop pengolahan dan interpretasi data jajaran
6. Menyusun (menerima laporan) hasil survey Pengadaan
7. Menjabarkan hasil survey ke dalam rencana kerja tahun berikutnya
3.1.b.2.1 Bagaimana perusahaan memperoleh informasi mengenai kepuasan pelanggan relatif
dibandingkan kepuasan pelanggan pesaing?. OUTPUT :
Laporan hasil survey kepuasan dan kerekatan relatif terhadap pelanggan pesaing

INDIKATOR :
Grafik hasil survey berdasarkan masing-masing merek, kelompok pelanggan, dan
segmen pasar
PTSMI mengidentifikasi persyaratan pelanggan dan pasar terkait produk dan layanan yang ditawarkan dengan cara mengenali TEMA: Marketing Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
pelanggan dan pasar. Proses Penyempurnaan mekanisme tindak lanjut hasil identifikasi persyaratan pelanggan Seluruh proses di yang telah dilakukan)
mengenali pelanggan dilakukan melalui berbagai parameter, misalnya harapan dan kebutuhan, tingkat kepuasan dan loyalitas, dan pasar terkait produk dan layanan yang ditawarkan handle oleh
dsb. sesuai prosedur P/IDN/04 INPUT : Biro Riset
tentang Idenfikasi Kebutuhan Pelanggan, P/PMS/07 tentang Prosedur Pelayanan Pelanggan, dan P/PMS/09 tentang Prosedur 1. Kuesioner, wawancara, survey tahun sebelumnya & Intelijen
Kepuasan Pelanggan. Parameterparameter tersebut akan dianalisis untuk mengetahui persyaratan pelanggan dan pasar. Informasi 2. Temuan OFI KPKU tahun 2014 Pemasaran.
didapatkan secara langsung, misalnya melalui telepon bebas pulsa, atau tidak langsung seperti survei kepuasan pelanggan. 3. Review kinerja pemasaran - Proses 1
Menjaring informasi melalui temu pelanggan tingkat distributor dan toko setiap awal tahun, temu pelanggan retail oleh dibantu oleh
Departemen Pemasaran, telepon bebas pulsa untuk kelompok pelanggan retail dan non-retail, kunjungan Area Manajer secara PROSES : unit kerja
periodik ke toko-toko, survey kepuasan pelanggan, kunjungan oleh Tim Pelayanan Teknis sehingga atas upaya tersebut diperoleh terkait
informasi tentang produk yang dibutuhkan pelanggan. Rapat bulanan Asosiasi Semen Indonesia (ASI) dihadiri oleh Departemen 1. Melakukan review dan update persyaratan dan harapan baik kelompok masing-masing
Penjualan. Data dari ASI diolah oleh Departemen Pemasaran dan Departemen Penjualan sebagai salah satu acuan dalam pelanggan maupun segmen pasar untuk masing-masing merek (SG, SP, ST) OpCo
mengidentifikasi Plan: - proses 2
persyaratan pelanggan. Serta review secara berkala untuk meningkatkan kualitas dengan didukung analisis berbasis fakta dan data. - Mengidentifikasi informasi pelanggan yang dibutuhkan perusahaan dibantu oleh
Ada bukti pembelajaran organisasi dan inovasi serta telah diselaraskan dengan proses-proses terkait, namun mekanisme tindak - Menyusun rencana kerjasama dengan pihak independen jika diperlukan unit kerja
17 lanjut hasil identifikasi persyaratan pelanggan dan pasar terkait produk dan layanan yang ditawarkan melalui berbagai macam Do: jajaran
program kegiatan tidak berjalan efektif terbukti dari hasil survei CDI yang dilakukan, terjadinya peningkatan indeks - Melakukan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner, pengamatan Pengadaan
ketidakpuasan pelanggan (CDI) untuk kelompok pelanggan eceran (retail) baik di pasar primer maupun sekunder, kelompok lapangan,
pelanggan pabrikan di pasar sekunder, dan kelompok pelanggan proyek di pasar primer. Hal ini dapat berpotensi berpindahnya wawancara dan sebagainya, baik secara mandiri maupun bekerjasama
preferensi pelanggan ke produk atau merek pesaing serta dapat menurunkan pangsa pasar PTSMI di wilayah yang telah dengan pihak
dimasukinya. ketiga
- Mengolah kuesioner dengan metoda statistik yang menghasilkan identifikasi
3.2.a.1.1 Bagaimana perusahaan mengidentifikasi persyaratan pelanggan dan pasar atas produk dan layanan yang kebutuhan pelanggan berdasarkan urutan kepentingan Pelanggan.
ditawarkan?. Check:
- Mengklasifikasi kebutuhan pelanggan berdasarkan keterkaitan dengan bauran
pemasaran (product, price, place, promotion)
Action:
- Mendistribusikan hasil indentifikasi kebutuhan pelanggan ke Unit Kerja terkait
sebagai
penanggungjawab proses selanjutnya

2. Melakukan seleksi dan penunjukan konsultan independen sebagai pelaksana


Walaupun PTSMI memasarkan, membangun, dan mengelola hubungan dengan pelanggan untuk memperoleh pelanggan dan kegiatan
Tema: survey efektifitas pengelolaan hubungan dengan pelanggan
Meningkatkan Marketing Sep-15 2 (diisi aktivitas Action Plan
meraih pangsa pasar, Plan:
INPUT : Seluruh proses di yang telah dilakukan)
mempertahankan pelanggan, memenuhi persyaratan, dan melampaui harapan mereka di tiap tahapan siklus hidup pelanggan, 1. Kuesioner, - Mengevaluasi hasil survey tahun
wawancara, pada periode sebelumnya untuk mengidentifikasi
sebelumnya handle oleh
serta meningkatkan keterikatan pelanggan dengan cara mengidentifikasi harapan dan kebutuhan, serta karakteristik calon 2. Temuandan OFI
penyempurnaan
KPKU tahun 2014kebutuhan survei selanjutnya. Biro Riset
pelanggan. Menentukan langkah-langkah yang diambil - Menentukan
3. Review dan menetapkan persyaratan konsultan independen
kinerja pemasaran & Intelijen
perseroan dalam memperoleh pelanggan dan membangun pangsa pasar. Informasi potensi calon pelanggan selain dari analisis Do: Pemasaran.
pasar juga diperoleh melalui Area Manager yang bertugas di lapangan. Biro Komunikasi Pemasaran menyusun program promosi baik 1. Melakukan - Mencarireview
informasi
dan dan menentukan
update persyaratandaftar
dancalon konsultan
harapan independen
baik kelompok - Proses 1
ATL maupun BTL berdasarkan hasil survei kepuasan pelanggan. Departemen Distrans meningkatkan kehandalan distribusi dengan - Melakukan
pelanggan kunjungan
maupun segmen kepasar
calonuntuk
konsultan independenmerek
masing-masing untuk(SG,
melakukan
SP, ST) dibantu oleh
deteksi tingkat kepuasan pelanggan pada aspek distribusi di pasar yang dirasa masih kurang memuaskan. Departemen Litbang verifikasi Plan: unit kerja
mengembangkan produk dan kemasan sesuai dengan kebutuhan pasar.Melaksanakan rapat Koordinasi Pemasaran, mereview kualifikasi.
- Mengidentifikasi informasi pelanggan yang dibutuhkan perusahaan terkait
mekanisme proses kerja Check:
- Menyusun rencana kerjasama dengan pihak independen jika diperlukan masing-masing
secara berkala untuk meningkatkan mutu keputusan dan hasil kerja dengan didukung analisis berbasis fakta-data. Ada bukti - Mengevaluasi dan menetapkan daftar calon konsultan independen yang akan
Do: OpCo
pembelajaran organisasi dan diundang sebagai
- Melakukan peserta data
pengumpulan tender.
melalui penyebaran kuesioner, pengamatan - proses 2
inovasi serta telah diselaraskan dengan proses-proses kerja lainnya. Selain hal tersebut, Presentasi Teknis oleh tim Pelayanan Teknis Action:
lapangan, dibantu oleh
dapat ditujukan untuk memperoleh pelanggan dan membangun pangsa pasar dengan kebutuhan semen spesifikasi khusus, namun - Mendistribusikan hasil evaluasi
wawancara dan sebagainya, penentuan
baik calon maupun
secara mandiri konsultanbekerjasama
independen ke unit kerja
mekanisme tersebut terutama untuk program promosi dan mekanisme pengelolaan distribusi tidak efektif terbukti dari hasil dengan Departemen
pihak Pengadaan Jasa jajaran
survei secara umum menunjukkan adanya keunggulan pesaing dalam menyediakan produk dan layanan yang memberikan ketiga Pengadaan
kepuasan, serta masih terjadinya keterlambatan dan atau keterbatasan pasokan produk ke pasar. Sebagai contoh, pada Juni 3. Melakukan
- Mengolah penyusunan
kuesioneralat ukurmetoda
dengan (kuesioner, wawancara)
statistik yang menghasilkan identifikasi
18 2014, Semen Padang mengalami penurunan Plan:
kebutuhan pelanggan berdasarkan urutan kepentingan Pelanggan.
pertumbuhan sebesar 4% (YoY). Hal ini dapat mempengaruhi upaya PTSMI dalam memenangkan persaingan dan mempertahankan - Mengevaluasi metode dan alat ukur dari dokumen survei pada periode
Check:
pangsa pasar (market share) dan sebelumnya.
- Mengklasifikasi kebutuhan pelanggan berdasarkan keterkaitan dengan bauran
memperoleh dan atau mempertahankan pelanggan. - pemasaran
Melakukan (product,
penyempurnaan metode
price, place, dan alat ukur yang sesuai dengan
promotion)
kebutuhan
Action:
3.2.b.1.1 Bagaimana perusahaan memasarkan, membangun dan mengelola hubungan dengan pelanggan untuk mencapai hal survei selanjutnya.hasil indentifikasi kebutuhan pelanggan ke Unit Kerja terkait
- Mendistribusikan
berikut: Do:
sebagai
- akuisisi pelanggan dan menumbuhkan pangsa pasar?. - penanggungjawab
Melakukan penyusunan prosesalat ukur, baik secara mandiri maupun bekerjasama
selanjutnya
dengan
pihak ketiga
2. Melakukan seleksi dan penunjukan konsultan independen sebagai pelaksana
kegiatan
Check: survey
- Mengkoordinasikan dengan unit terkait untuk melakukan evaluasi metode
Plan:
dan alat
- Mengevaluasi hasil survey pada periode sebelumnya untuk mengidentifikasi
ukurpenyempurnaan
dan survei kebutuhan survei selanjutnya.
Action:
- Menentukan dan menetapkan persyaratan konsultan independen
-Do:
Finalisasi metode dan alat ukur berdasarkan hasil evaluasi.
- Mencari informasi dan menentukan daftar calon konsultan independen
4. Melaksanakan
- Melakukantrial test alatkeukur
kunjungan untuk
calon validasi
konsultan kuesioner dan
independen item
untuk wawancara
melakukan
Plan:
verifikasi
- Menentukan
kualifikasi. ruang lingkup 'trial test'.
- Menentukan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan 'trial test'.
Do:
- Melaksanakan 'trial test', baik secara mandiri maupun bekerjasama dengan
pihak
ketiga
Check:
- Melakukan analisa hasil 'trial test' .
Action:
- Finalisasi metode dan alat ukur berdasarkan hasil evaluasi.

5. Melakukan workshop pengolahan dan interpretasi data


Plan:
- Menentukan materi 'workshop' pengolahan dan interpretasi data
- Merencanakan jadwal pelaksanaan 'workshop'
- Menentukan peserta dan pemateri 'workshop'
Do:
- Melaksanakan 'workshop' pengolahan dan interpretasi data
Check:
- Melakukan trial pengolahan dan interpretasi data.
Action:
- Menetapkan dan menggunakan metode pengolahan dan interpretasi data
Walaupun PTSMI memastikan bahwa proses penyelesaian keluhan pelanggan dapat diselesaikan secara cepat-tepat dan efektif Tema: Meningkatkan efektifitas proses manajemen komplen pelanggan. Marketing Sep-15 2 (diisi aktivitas Action Plan
dengan cara memonitor INPUT : Seluruh proses di yang telah dilakukan)
pengelolaan keluhan pelanggan dengan menggunakan berbagai dokumen yang diperlukan. Keluhan yang diterima akan 1. Kuesioner, wawancara, survey tahun sebelumnya handle oleh
disampaikan oleh Departemen Penjualan kepada Departemen Litbang untuk mendapatkan tanggapan dengan menggunakan 2. Temuan OFI KPKU tahun 2014 Biro Riset
dokumen "Pelayanan Keluhan Pelanggan". Tim teknis melakukan kunjungan dengan dibuktikan dokumen "Berita Acara 3. Review kinerja pemasaran & Intelijen
Kunjungan. Sedangkan Penyelesaian keluhan diketahui melalui dokumen Penyelesaian Keluhan Pelanggan". Analisis dan Pemasaran.
tindaklanjut dilakukan oleh Departemen Pemasaran bekerjasama dengan unit kerja yang, namun mekanisme tersebut tidak PROSES : - Proses 1
efektif, terbukti terjadinya peningkatan waktu rata-rata penyelesaian keluhan pelanggandari 2 (dua) hari di tahun 2012 menjadi 7 dibantu oleh
(tujuh) hari di tahun 2013, dan 10 (sepuluh) hari di tahun 2014. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya kepuasan dan loyalitas 1. Melakukan review dan update persyaratan dan harapan baik kelompok unit kerja
pelanggan terhadap produk dan layanan yang diberikan. pelanggan maupun segmen pasar untuk masing-masing merek (SG, SP, ST) terkait
Plan: masing-masing
3.2.b.2.2 Bagaimana proses manajemen komplen pelanggan dapat memastikan bahwa setiap komplen terselesaikan secara tepat dan - Mengidentifikasi informasi pelanggan yang dibutuhkan perusahaan OpCo
efektif? - Menyusun rencana kerjasama dengan pihak independen jika diperlukan - proses 2
Do: dibantu oleh
- Melakukan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner, pengamatan unit kerja
lapangan, jajaran
wawancara dan sebagainya, baik secara mandiri maupun bekerjasama Pengadaan
dengan pihak
19 ketiga
- Mengolah kuesioner dengan metoda statistik yang menghasilkan identifikasi
kebutuhan pelanggan berdasarkan urutan kepentingan Pelanggan.
Check:
- Mengklasifikasi kebutuhan pelanggan berdasarkan keterkaitan dengan bauran
pemasaran (product, price, place, promotion)
Action:
- Mendistribusikan hasil indentifikasi kebutuhan pelanggan ke Unit Kerja terkait
sebagai
penanggungjawab proses selanjutnya

2. Melakukan seleksi dan penunjukan konsultan independen sebagai pelaksana


kegiatan survey
Plan:
- Mengevaluasi hasil survey pada periode sebelumnya untuk mengidentifikasi
dan penyempurnaan kebutuhan survei selanjutnya.
- Menentukan dan menetapkan persyaratan konsultan independen
Do:
- Mencari informasi dan menentukan daftar calon konsultan independen
- Melakukan kunjungan ke calon konsultan independen untuk melakukan
PENGUKURAN, ANALISIS DAN PERBANDINGAN KINERJAverifikasi
NO OFI kualifikasi. Action Plan PIC Target STS Progress
Check:
PT SMI memanfaatkan hasil review kinerja dan data pembanding utama, serta data pesaing utama untuk memproyeksikan kinerja Tema:- Mengevaluasi dan menetapkan daftar calon konsultan independen yang akan OOTC Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
dengan cara : -Melakukan evaluasi efektivitas pemanfaatan
diundang sebagai peserta tender. data pembanding utama untuk yang telah dilakukan)
1. Membuat trend data historis dan menggunakan analisa statistik untuk proyeksi; proyeksi kinerja akan datang.
Action:
2. Mempertimbangkan asumsi dan rencana strategis perusahaan; - Mendistribusikan hasil evaluasi penentuan calon konsultan independen ke
3. Melakukan analisa SWOT perusahaan dan pesaing; Departemen Pengadaan Jasa
4. Melakukan gap analisis dengan cara membandingkan realisasi dengan proyeksi yang ditetapkan,
namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, terutama untuk data pembanding untuk Hasil Produk & Proses, SDM, dan Input:
3. Melakukan penyusunan alat ukur (kuesioner, wawancara)
pembanding selevel/global, sebagai contoh yang tidak ada pembanding : Plan:
1). Hasil Produk & Proses, antara lain : LoI Pasar Primer - Curah SG, LoI Pasar Primer - Curah SP, Insoluble Matter Pasar Primer - Curah - Mengevaluasi metode dan alat ukur dari dokumen survei pada periode
SG, Pengiriman Tepat Waktu Pasar Proses:
sebelumnya.
Primer, Pengiriman Tepat Waktu Pasar Sekunder, Jumlah Keluhan Semen Membatu, Indeks Kantong Semen Pecah, 2). - Melakukan penyempurnaan metode dan alat ukur yang sesuai dengan
Efektifitas proses operasional, antara lain : Target Dan Realisasi Ketersediaan Jaringan SG, Maturity Level ICT P&Org, KPI Maturity kebutuhan
Level ICT; 3). Efektifitas Pabrik, antara lain : QAF Semen, QAF Raw Mill, Rate Raw Mill SG, Rate Kiln SG Output:survei selanjutnya.
4). Hasil SDM , antara lain : Jumlah Izin Sakit, Jumlah Penyakit Akibat Kerja , Tingkat Turn Over, Jumlah Sosialisasi Budaya Korporasi Do:
20 Per Tahun, Tingkat Mangkir, Indeks Kepuasan Karyawan Tetap Segmen Produksi, Indeks Kepuasan Karyawan Tetap Segmen Non - Melakukan penyusunan alat ukur, baik secara mandiri maupun bekerjasama
Produksi, Jumlah Nota Peringatan. Hal ini berpotensi menjadi kendala bagi perusahaan untuk mencapai visi perusahaan Indikator:
dengan
sebagai perusahaan persemenan terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara. pihak ketiga
Check:
- Mengkoordinasikan dengan unit terkait untuk melakukan evaluasi metode
4.1.c.2 Bagaimana perusahaan memanfaatkan hasil review kinerja dan data pembanding utama, serta data persaingan utama untuk dan alat
memproyeksikan kinerja yang akan datang?. ukur survei
Action:
- Finalisasi metode dan alat ukur berdasarkan hasil evaluasi.

4. Melaksanakan trial test alat ukur untuk validasi kuesioner dan item wawancara
Plan:
- Menentukan ruang lingkup 'trial test'.
- Menentukan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan 'trial test'.
Do:
- Melaksanakan 'trial test', baik secara mandiri maupun bekerjasama dengan
pihak
ketiga
Check:
- Melakukan analisa hasil 'trial test' .
Action:
- Finalisasi metode dan alat ukur berdasarkan hasil evaluasi.

5. Melakukan workshop pengolahan dan interpretasi data


Plan:
- Menentukan materi 'workshop' pengolahan dan interpretasi data
- Merencanakan jadwal pelaksanaan 'workshop'
- Menentukan peserta dan pemateri 'workshop'
Do:
- Melaksanakan 'workshop' pengolahan dan interpretasi data
Check:
- Melakukan trial pengolahan dan interpretasi data.
Action:
- Menetapkan dan menggunakan metode pengolahan dan interpretasi data
yang
telah disepakati.
PT SMI telah memilih dan memastikan efektifitas pemanfaatan data dan informasi suara pelanggan (termasuk data dan Tema: Marketing Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
informasi keluhan pelanggan) untuk mendukung keputusan yang diambil di tingkat operasional, pengambilan keputusan strategis Melakukan evaluasi efektivitas pemanfaatan data dan informasi suara pelanggan yang telah dilakukan)
serta melakukan inovasi dengan cara :
1. Data diklasifikasikan berdasarkan segmen pasar / pelanggan;
2. Dilakukan analisa dan dievaluasi oleh Departemen Perencanaan Pemasaran; Input:
3 Diselaraskan sesuai pengaruhnya terhadap pencapaian rencana kerja dan rencana strategis perusahaan;
4. Dibahas dalam rapat bersama BOD dan Menyusun strategi tindak lanjut dan rencana inovasi yang akan dilakukan; 5.
Dilakukan monitoring terhadap langkah perbaikan yang ditetapkan, namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh : Proses:
1). pada grafik 7.1.b.23. Potensi Benefit Inovasi Semen Tonasa, terlihat Level poor dan Trendnya menurun dan Grafik Potensi
Benefit Inovasi Semen Padang, terlihat Levelnya poor, sedangkan untuk informasi tentang Inovasi dan Improvement belum ada
data pembanding (Grafik 7.1.b.23 s.d 7.1.b.26 7 grafik); 2). Informasi Efektivitas Rantai Pasok belum ada data pembanding Output:
(Grafik 7.1.b.40 s.d 7.1.b.57 sebanyak 7 grafik), sehingga dapat menjadi kendala bagi perusahaan untuk mencapai sasaran
21 strategis yang telah ditetapkan.
Indikator:

4.1.a.3.1 Bagaimana perusahaan memilih dan memastikan efektifitas pemanfaatan data dan informasi suara pelanggan
(termasuk data dan informasi keluhan pelanggan) untuk membangun budaya yang lebih fokus lagi kepada pelanggan dan
untuk mendukung keputusan yang diambil di tingkat operasional, pengambilan keputusan strategis serta
melakukan inovasi?.

Walaupun PT SMI telah memanfaatkan hasil review kinerja dan data pembanding utama, serta data persaingan utama untuk TEMA OOTC Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
memproyeksikan kinerja yang akan datang dengan cara : Melakukan evaluasi efektivitas pemanfaatan data pembanding utama untuk yang telah dilakukan)
1. Membuat tren data historis dan menggunakan analisa statistik untuk proyeksi; proyeksi kinerja akan datang.
2. Mempertimbangkan asumsi dan rencana strategis perusahaan; 3. Melakukan analisa SWOT perusahaan dan pesaing; 4.Melakukan
gap analisis dengan cara membandingkan realisasi dengan proyeksi yang ditetapkan, namun belum dilakukan evaluasi INPUT
efektivitasnya, sebagai contoh sebagian besar Grafik Kategori 7 tidak ditampilkan kinerja pesaing untuk proyeksi kedepan. Hal ini Data Pembanding, Hasil analisis Kinerja, Data Pesaing
dapat menyebabkan kendala bagi perusahaan untuk menetapkan prioritas strategi untuk menghadapi persaingan Kinerja yang akan
datang ? PROSES
1. Menentukan data pembanding dan data pesaing yang penting terhadap KPI
Korporasi
4.1.c.2 Bagaimana perusahaan memanfaatkan hasil review kinerja dan data pembanding utama, serta data persaingan utama untuk 2. Mencari dan mengumpulkan Data Pembanding dan Data Pesaing yang sudah
memproyeksikan kinerja yang akan datang ditentukan No.1
3. Melakukan gap analisis dengan cara membandingkan realisasi dengan proyeksi
yang ditetapkan
22 4. Menjadikan Proyeksi Kinerja Kedepan sebagai KPI untuk unit kerja yang
bertanggung jawab.

OUTPUT
Efektifitas Proyeksi Kinerja

INDIKATOR
Akurasi Proyeksi vs Realisasi dengan StD +/- N %

Walaupun PT SMI telah melakukan prioritas dan peluang berinovasi dikomunikasikan dan untuk ditindaklanjuti oleh pemasok, mitra, Tema: 1.DisLog Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
dan kolaborator yang relevan, dengan cara : Melakukan komunikasi kepada kolaborator, pemasok dan mitra terkait peluang 2.Dewan Inovasi yang telah dilakukan)
1. Mengidentifikasi temuan-temuan hasil review sebagai dasar inisiatif perbaikan; inovasi (penyesuaian fasilitas kapal dg hasil implementasi inovasi output d
2. Jika ada keterlibatan pihak eksternal maka pihak internal yang ditunjuk akan mengkomunikasikan kepada pihak ekternal terkait; pelabuhan Tuban)
3 Sosialisasi kepada stakeholders perusahaan (kelompok kerja, pemasok,mitra dan distributor);
4. Pelatihan kepada stakeholders (kelompok kerja, pemasok,mitra dan distributor);
5. Implementasi dan melakukan monitoring hasil implementasinya, Input:
namun penerapannya masih sebagian saja yang melaksanakannya, sebagai contoh : belum terbukti peluang inovasi telah
dikomunikasikan dan ditindaklanjuti oleh kolaborator yang relevan. Hal ini kedepan dikawatirkan dapat menjadi kendala dalam hal
memastikan keterkaitan dan keselarasan dengan kepentingan atau kebutuhan perusahaan. Proses:
23
4.1.c.3.3 Bagaimana prioritas dan peluang pengembangan inovasi tersebut diatas dikomunikasikan dan ditindaklanjuti oleh
kelompok kerja yang terkait di perusahaan?. Output:

Indikator:
Meskipun PT SMI telah mengelola pengetahuan organisasi untuk mencapai transfer pengetahuan yang relevan dari dan kepada Tema: CDL Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
pelanggan, pemasok, mitra, kolaborator dengan cara melakukan pertemuan pelanggan, pemasok, mitra, kolaborator, sosialisasi Melakukan evaluasi efektivitas pengelolaan pengetahuan untuk mencapai transfer yang telah dilakukan)
product knowledge, program promosi, Distributor Gathering, meeting periodik, namun belum pengetahuan
terbukti efektivitasnya, sebagai contoh seperti terlihat pada grafik 7.2.a (1).1. Indek Kepuasan Pelanggan (36 Grafik) sekitar 65%
levelnya lebih rendah dibanding pesaing. Apabila hal ini tidak disikapi dengan benar berpotensi mengganggu tercapainya
transfer pengetahuan yang relevan. Input:

4.2.a.3.1.2 Bagaimana perusahaan mengelola pengetahuan organisasi untuk mencapai : Proses:


24 - mentransfer pengetahuan yang relevan dari dan kepada pelanggan, pemasok, mitra kerja dan kolaborator?.

Output:

Indikator:

Meskipun PT SMI telah mengelola pengetahuan organisasi untuk mencapai identifikasi, berbagi dan implementasi praktik terbaik Tema: CDL Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
dengan cara mendesain praktek KM (knowledge management), menggunakan organizational expertise, berbagi knowhow,membangun Melakukan evaluasi efektivitas pengelolaan pengetahuan untukberbagi dan yang telah dilakukan)
CoP (Communities of Practice) untuk hal-hal strategis, mendorong terciptanya knowledge sharing, serta menetapkan praktek KM implementasi praktik terbaik.
sebagai salah satu KPI yang di assign ke seluruh unit kerja, namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh : sebagian
karyawan di OPCO Semen Tonasa mengalami kendala/kesulitan akses website Knowledge Management Semen Indonesia karena
kendala hak akses dan atau masalah jaringan/koneksi internet. Hal ini akan memunculkan gap kapabilitas yang akan berpotensi Input:
mengganggu proses pencapaian kinerja yang berkelanjutan.

4.2.a.3.1.3 Bagaimana perusahaan mengelola pengetahuan organisasi untuk mencapai : Proses:


25 - Identifikasisecara cepat, berbagi dan implementasi praktik terbaik.

Output:

Indikator:

Walaupun PT SMI telah memastikan hardware dan software memiliki karakteristik: handal, aman, dan mudah digunakan dengan cara Tema: Sisfo Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
mengukur target service level untuk memenuhi Service Level Agreement, hardware/software selection melalui beauty contest Melakukan evaluasi efektivitas thd kinerja hardware dn software yg digunakan yang telah dilakukan)
vendor, monitoring performance melalui Utilization dari seluruh lokasi perusahaan ke Data Center, melakukan survey untuk handal, aman.
mengetahui Kepuasan Pengguna IT, namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh belum dapat ditampilkan di
Item 7.1 efektivitas proses terkait dengan Breakdown Server. Hal ini dapat menjadi kendala terhadap kehandalan sistem
informasi yang digunakan Input:

4.2.b.1.1 Bagaimana perusahaan memastikan bahwa hardware dan software yang digunakan handal, aman dan mudah Proses:
26 digunakan (user friendly)?.

Output:

Indikator:

KETERIKATAN TENAGA KERJA


NO OFI Action Plan PIC Target STS Progress
PT SMI menilai kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja, dengan malakukan analisa jabatan yang menghasilkan uraian jabatan Tema: Dept. SDM, Dept Desember 2015 4 TINDAKAN PERBAIKAN OFI
sesuai IK/4005/002, analisa Job Profile dan Struktur Organisasi perusahaan digunakan sebagai bahan untuk menyusun Man Meningkatkan Efektifitas Penentuan Kebutuhan Kapasitas & Kapabilitas TK. HCSD SUDAH DITETAPKAN, DAN
Power Planning, namun sistem tersebut belum teruji efektivitasnya, masih belum dapat terpenuhi standar kapasitas maupun Input: PROGRES TINDAK PERBAIKAN
kapabilitas sesuai target. Terbukti pada Grafik 7.3.1.2 (Eselon 1 dari target 90,0 tercapai 84,00) dan 7.3.1.3 (Eselon 4 dari Struktur Organisasi (skrng & akan datang) 75%
target 90,00 tercapai 89,0). Hal ini dapat mengancam keberlanjutan organisasi dan berpotensi timbulnya pemborosan sumber daya. Profil TK, Tool Analisis TK, Job Profile, MPP tahun lalu
Proses:
5.1.a.1.1 Bagaimana perusahaan menilai kebutuhan akan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja, termasuk tingkat keterampilan, 1. Review efektivitas Proses Penyusunan MPP
kompetensi dan tingkat pengawakannya? 2. Melakukan pengujian efektifitas system penyusunan MPP.
3. Menetapkan MPP dan ditindaklanjuti pada proses pemenuhan internal maupun
eksternal
27
Output:
Laporan MPP Annual

Indikator:
% Kesesuaian MPP vs RJPP

Walaupun PT SMI telah mempersiapkan tenaga kerjanya untuk menghadapi perubahan kebutuhan kebutuhan kapabilitas dan Tema : Dept. SDM, Dept Desember 2015 4 TINDAKAN PERBAIKAN OFI
kapasitas tenaga kerja dengan : Meningkatkan Efektifitas kesiapan perubahan Kebutuhan Kapasitas & Kapabilitas TK. HCSD SUDAH DITETAPKAN, DAN
1. Perusahaan melakukan evaluasi kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja secara berkala. Evaluasi kapabilitas dilakukan sesuai PROGRES TINDAK PERBAIKAN
dengan IK mengenai assessment dan job profile, sedangkan evaluasi kapasitas tenaga kerja dilakukan sesuai dengan IK HR INPUT: 75%
Planning; Struktur Organisasi (skrng & akan datang)
2. Assessment dan evaluasi job profile dilakukan secara berkala untuk bisa mengidentifikasi perubahan kebutuhan dan gap Profil TK, Tool Analisis TK, Job Profile, MPP kedepan
kompetensi yang dibutuhkan. menerapkanTNA dan pelatihan untuk memenuhi Gap;
3. Perubahan kebutuhan jumlah keryawan di unit kerja diketahui dari data jumlah karyawan pensiun, mutasi maupun promosi, Proses:
selain itu juga dapat 1. Review efektivitas Proses Pemenuhan Kebutuhaan TK
diketahui dari rencana reorganisasi; 2. Melakukan analisa RJPP dan profil TK.
4. Perusahaan memenuhi kebutuhan jumlah karyawan dengan cara melakukan rekrutmen, promosi maupun mutasi, 3. Menetapkan pemenuhan TK internal maupun eksternal
namun belum terbukti efektif reviewnya karena perkembangan usaha PT SMI yang cepat, saat ini baik dari kapasitas maupun 4. Melakukan pengujian efektifitas Pemenuhan TK
28 kapabilitas belum memenuhi target yang diharapkan (Sesuai dengan grafik 7.3.1.2 Persentase HR Readiness Posisi Eselon 1 dari target
90,0 tercapai 84,0) dan grafik 7.3.1.2.3 Persentase Fullfillment Posisi pada Eselon 4 dari target 90,0 tercapai 89,0). Hal ini dapat Output:
menjadi kendala keberlanjutan perusahaan. Laporan % HR Readiness Annual

Indikator:
5.1.a.4.1 Bagaimana perusahaan menyiapkan tenaga kerjanya untuk menghadapi perubahan kebutuhan kapabilitas dan kapasitas % HR Readiness
tenaga kerja?.

Walaupun PT SMI telah mempersiapkan diri untuk menghadapi dan mengelola periode pertumbuhan tenaga kerja dengan cara Tema : Dept. SDM, Dept Desember 2015 3 TINDAKAN PERBAIKAN OFI
menyiapkan dan memastikan kelengakapan Meningkatkan Efektifitas kesiapan pengelolaan periode pertumbuhan TK. HCSD SUDAH DITETAPKAN, DAN
dokumen Indeksi Produktifitas Karyawan, RJP dan HR Planning namun belum terbukti efektif hal ini terbukti dengan masih PROGRES TINDAK PERBAIKAN
adanya kekurangan pemenuhan kapasitas dan INPUT: 50%
kapabilitas masih di bawah target. Hal ini sesuai Grafik 7.3.1.2 (Persentase HR Readiness Posisi Esl 1 dari target 90,0 tercapai Struktur Organisasi (skrng & akan datang)
84,0) dan Grafik 7.3.1.3 (Persentase Fulfillment Posisi Esl 4 dari target 90,0 tercapai 89,0 ). Sehingga berisiko pada kesiapan tenaga kerja Profil TK, Tool Analisis TK, demografi TK, MPP
dalam menghadapi pertumbuhan usaha PT SMI dan pencapaian target perusahaan.
Proses:
5.1.a.4.3 Bagaimana perusahaan mempersiapkan diri untuk menghadapi periode pertumbuhan tenaga kerja?. 1. Review efektivitas Proses Penyusunan MPP
2. Melakukan pengujian efektifitas system penyusunan MPP.
3. Menetapkan MPP dan ditindaklanjuti pada proses pemenuhan internal maupun
eksternal

Output:
Laporan Pertumbuhan Tenaga kerja
Laporan succession planning
29 Laporan Progress recruitment

Indikator:
Progress Recruietment
% Succession Management
Rerata Usia Tenaga Kerja
PT SMI menentukan elemen-elemen utama yang mempengaruhi kepuasan tenaga kerja dengan mengumpulkan data dan Tema : Dept. SDM, Dept Desember 2015 3 TINDAKAN PERBAIKAN OFI
informasi terkait kepuasan tenaga kerja, Membentuk tim yang terdiri dari Biro Kepegawaian, Biro Pengembangan Organisasi dan SDM, Meningkatkan Efektifitas Penentuan elemen-elemen utama kepuasan TK. HCSD SUDAH DITETAPKAN, DAN
dan Biro Pusat Pembelajaran dengan : PROGRES TINDAK PERBAIKAN
1. Melakukan review hasil penilaian kepuasan tenaga kerja tahun lalu; INPUT: 50%
2. Melakukan kajian dan telaah teori kepuasan tenaga kerja (best praktice); Profil TK, Hasil Penilaian Kepuasan TK sebelumnya, Teori kepuasan TK.
3. Diskusi dan penetapan elemen-elemen utama kepuasan untuk diukur ke tenaga kerja; Proses:
4. Menetukan target tenaga kerja yang diukur kepuasannya dengan sampling atas keterwakilan segmen dan kelompok tenaga 1. Review efektivitas Proses Penentuan elemen-elemen kepuasan TK.
kerja yang berbeda, 2. Melakukan kajian teori tentang kepuasan TK.
namun review yang di lakukan belum terbukti efektif, hal ini terlihat dari grafik 7.3.4.2 (Indeks Kepuasan Karyawan Tetap Segmen 3. Melakukan uji kesesuaian elemen-elemen kepuasan TK baru.
Non Produksi pada PT SI Pengelolaan & Pengembangan SDM terjadi penurunan indeks tahun 2012 ke tahun 2013 dari 78,97 3. Menetapkan elemen-elemen kepuasan TK yang baru
menjadi 78,00), Hal ini dapat menimbulkan risiko adanya kecemburuan antara tenaga kerja antar segmen yang akan
mempengaruhi suasana kerja yang tidak kondusif dan dapat mempengaruhi pencapaian target PT SMI. Output:
30 SK elemen-elemen utama kepuasan TK
5.2.a.1.2 . Bagaimana perusahaan menetukan elemen-elemen utama yang mempengaruhi kepuasan tenaga kerja ?
Indikator:
Tingkat kesesuaian elemen-elemen kepuasan TK

Walaupun PT SMI menentukan elemen-elemen keterikatan segmen tenaga kerja yang berbeda antara produksi maupun non Tema : Dept. SDM, Dept Desember 2015 3 TINDAKAN PERBAIKAN OFI
produksi dengan mengumpulkan data dan informasi Meningkatkan Efektifitas Penetapan elemen-elemen keterikatan untuk kelompok HCSD SUDAH DITETAPKAN, DAN
terkait keterikatan dan kepuasan tenaga kerja, Membentuk tim yang terdiri dari Biro Kepegawaian, Biro Pengembangan dan segmen TK yang berbeda. PROGRES TINDAK PERBAIKAN
Organisasi dan SDM, dan Biro Pusat Pembelajaran 50%
dilakukan dengan cara : INPUT:
1. Tim menentukan kelompok dan segmen tenaga kerja mempertimbangkan jenis/ profile pekerjaan, lingkungan kerja dan Profil TK, Hasil Penilaian Keterikatan TK sebelumnya, Teori keterikatan TK.
kebutuhan pelaksanaan
pekerjaan; Proses:
2. Kelompok & segmen tenaga kerja menjadi pertimbangan dalam penetapan elemen survey kepuasan & keterikatan melalui 1. Review efektivitas Proses Penentuan elemen-elemen keterikatan TK.
expert panel. 2. Melakukan kajian teori tentang keterikatan TK.
namun belum terbukti efektitivitasnya, sebagai contoh terjadi penurunan Indeks tahun 2012 ke tahun 2013 dari 79,00 menjadi 3. Melakukan uji kesesuaian elemen-elemen keterikatan TK baru.
78,50 sesuai Grafik 7.3.4.5 (Indeks Keterikatan Karyawan Tetap Segmen Non Produksi pada item Kesempatan untuk berkembang). 3. Menetapkan elemen-elemen keterikatan TK yang baru
Hal ini dikhawatirkan menimbulkan risiko adanya kecemburuan tenaga kerja baik antar segmen yang mempengaruhi suasana
31 kerja menjadi tidak kondusif dan mempertahankan loyalitas karyawan. Output:
SK elemen-elemen utama keterikatan TK

5.2.a.1.3 Bagaimana elemen-elemen tersebut ditetapkan untuk kelompok dan segmen tenaga kerja yang berbeda?. Indikator:
Tingkat kesesuaian elemen-elemen keterikatan TK

Walaupun PT SMI mempunyai metode dan ukuran penilaian keterikatan dibedakan untuk kelompok dan segmen tenaga kerja dengan Tema : Dept. SDM, Dept Desember 2015 3 TINDAKAN PERBAIKAN OFI
sistem menyediakan data profil tenaga kerja, harapan masing-masing kelompok & segmen periode sebelumnya, dan aspirasi dari Meningkatkan Efektifitas Penentuan metode dan ukuran keterikatan dibedakan HCSD SUDAH DITETAPKAN, DAN
serikat pekerjaan. Dilakansanakan dengan : untuk kelompok dan segmen TK yang berbeda . PROGRES TINDAK PERBAIKAN
1. Data tenaga kerja perkelompok dan persegmen dikelompokkan masing-masing; 50%
2. Harapan direview dan diintegrasikan dengan aspirasi serikat pekerja; INPUT:
3. Ditetapkan masing-masing ukuran dan metode pengukurannya berdasarkan pada jenis tenaga kerja tetap dan tidak tetap, Struktur Organisasi (skrng & akan datang)
namun belum terbukti efektifnya karena terjadi penurunan kepuasan dan keterikatan antara segmen produksi dan segmen dari Profil TK, Tool Analisis TK, Job Profile, MPP tahun lalu
tahun sebelumnya, hal ini terlihat pada Grafik 7.3.4.5 (Indeks Keterikatan Karyawan Tetap Segmen Non Produksi) tentang PTSI
Kesempatan untuk berkembang dan juga berdasarkan survey yang di lakukan ke Opco Semen Gresik di Tuban dan Opco Semen Tonasa Proses:
belum sesuai harapan tenaga kerja pada Pengembangan Karir dan penilaian kinerja sehingga menimbulkan risiko adanya kecemburuan 1. Review efektivitas Proses Penentuan elemen-elemen keterikatan TK.
antara tenaga kerja baik antar segmen yang akan mempengaruhi suasana kerja yang tidak kondusif dan mengancam loyalitas serta 2. Melakukan kajian teori tentang keterikatan TK.
integritas karyawan yang dapat mempengaruhi pencapaian target PT SMI. 3. Melakukan uji kesesuaian elemen-elemen keterikatan TK baru dan uji keseuaian
32 untuk kelompok dan segmen yang berbeda sesuai dengan yang di OP.
5.2.b.1.3 Bagaimana metode dan ukuran tersebut dibedakan untuk kelompok dan segmen tenaga kerja?. 3. Menetapkan elemen-elemen keterikatan TK yang baru yang mepresentasikan
keberagaman kelompok dan segemen TK

Output:
SK elemen-elemen utama keterikatan TK

Indikator:
Tingkat kesesuaian elemen-elemen keterikatan TK
Walaupun PT SMI mengelola kemajuan karier yang efektif untuk seluruh tenaga kerja dan untuk mencapai efektifitas kaderisasi untuk Tema : Dept. SDM, Dept Desember 2015 4 TINDAKAN PERBAIKAN OFI
posisi managerial dan pimpinan dengan cara menyiapkan data dan informasi tentang perkembangan karier tenaga kerja, Meningkatkan Efektifitas pengelolaan karir TK dan suksesi kepemimpinan. SUDAH DITETAPKAN, DAN
mengangendakan rapat analisis jabatan dan fulfillment struktur, namun belum terbukti efektifitasnya karena pada posisi eselon PROGRES TINDAK PERBAIKAN
1 masih belum terpenuhi targetnya. Target %HR Readines dari 90,00 hanya terpenuhi 84,00 dan Grafik 7.3.1.2 (Persentase HR INPUT: 75%
Readiness) pada Eselon 1. Sehingga hal ini berisiko suksesi kepemimpinan tidak berjalan dengan baik. Karena HR Readines mencakup Profil TK, Tool Analisis TK, Job Profile, MPP tahun lalu, Kajian Karier Path, kajian
tentang kapasitas dan kapabiltas yang berpengaruh terkait dengan kemajuan karir tenaga kerja. Dengan perkembangan usaha PT succession planning.
SMI yang sangat cepat bila hanya kapasitas tenaga kerja yang terpenuhi dan tidak diikuti dengan kapabilitas tenaga kerja maka juga
akan berpengaruh dengan kemajuan karir karyawan tenaga kerja karena belum dapat memenuhi standart kapabilitas yang Proses:
dibutuhkan perusahaan. 1. Review efektivitas Proses jalur karir dan kaderisasi.
2. Melakukan pengujian efektifitas system jalur karir dan kaderisasi.
3. Menetapkan system jalur karir dan kaderisasi

33 5.2.c.3.1 Bagaimana perusahaan mengelola kemajuan karir yang efektif untuk seluruh tenaga kerja?. Output:
Talents pool

Indikator:
% Kesiapan Talent pool
% jalur karir

PROSES KERJA
NO OFI Action Plan PIC Target STS Progress
Walaupun PT SMI telah memiliki mekanisme dalam mendesain dan melakukan inovasiterhadap sistem kerja, telah direview terkait Tema: Tim Transformasi Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
pembentukan HolCO dan OpCo antara Sosialisasi Blueprint dan upaya integrasi sistem kerja Holco dan Opco sesuai Blue Korporasi yang telah dilakukan)
lain dengan melakukan penyesuaian berpedoman pada Blue Print yang terdiri dari 22 fungsi. Namun metode mengintegrasikan sistem Print dalam Pedoman dan prosedur MR
kerja HolCo melalui Blue Print belum
efektif karena belum difahami oleh seluruh jajaran HolCo & OpCo dan belum seluruh fungsi menjabarkan kedalam tata-cara kerja
masing-masing, terbukti adanya implementasi yang berbeda antara HolCo dan OpCo (contoh di Distribusi, SDM, dan Pengadaan). Input:
Tidak adanya model pendekatan baku dalam mendisain sistem kerja HolCo (misal Silo Based atau Cluster Based) maka PT SMI
dikhawatirkan kesulitan mengintegrasikan sistem kerja HolCo dengan OpCo karena adanya keragaman dalam pendekatan/konsep
sistem kerja yang disusun pada tiap-tiap fungsi maupun masingmasing OpCo Proses:
34
6.1.a.1.1 Bagaimana perusahaan mendesain dan melakukan inovasi terhadap sistem kerja secara keseluruhan? Output:

Indikator:

Walaupun PT SMI mendayagunakan kompetensi inti yang telah dimiliki dalam mendesain sistem kerja dengan cara Tema: OOTC Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
mengkorelasikan kompetensi inti yang ada sesuai dengan sistem kerja yang didesain, dan telah menyiapkan pengembangan kompetensi Mereview pengelolaan pendayagunaan kompetensi inti yang telah dilakukan)
inti masa depan berupa - Memproduksi Semen dengan efisien, - Research and engineering, - Trading and logistic, - Investment
management, namun PT SMI belum mereview mekanisme pengelolaan setiap kompetensi inti antara lain bagaimana agar dapat
fokus meningkatkan keunggulan dan keunikan kompetensi inti yang dimiliki sehingga selalu terdepan dibanding pesaing. Sebagai Input:
contoh kompetensi inti
Memproduksi semen dengan efisien belum berdaya guna secara maksimal agar harga semen PT SMI selalu lebih bersaing
daripada pesaing, terbukti adanya peningkatan disparitas harga dibanding dengan pesaing sebagaimana diidentifikasi dalam Proses:
rangkuman handout Sales Promo End User Jatim. Kegagalan kompetensi inti untuk menghasilkan outcome yang mengungguli
35 kompetitor dapat mengganggu sustainibilitas perusahaan.
Output:
6.1.a.1.2 Bagaimana perusahaan mendayagunakan kompetensi inti yang telah dimiliki dalam mendesain sistem kerja?

Indikator:
Walaupun PT SMI telah memiliki mekanisme kesiapan tanggap darurat yang dikawal dengan implemetasi SMK3 dengan audit berbasis TEMA : Dept QSHE Desember 2015 2 1.Telah dilakukan identifikasi
OHSAS 18001 maupun PP50/2012 Meningkatkan efektifitas penanggulangan keadaan darurat. Unit PT SMI fasilitas yang ada untuk
dengan peringkat emas dan skor 93, dengan mekanisme: INPUT : mengatasi keadaan darurat.
1. Melakukan Identifikasi dan Potensi Dampak Kegiatan sesuai prosedur P/IDN/01 serta Identifikasi Risiko sesuai prosedur 1. Identifikasi Risiko (Keadaan Darurat) 2.Telah dilakukan kajian
P/RIS/01 (Penerapan Manajemen Risiko), 2. Identikasi Fasilitas Tanggap Darurat kesesuaian fasilitas tanggap
2. Melakukan penilaian terhadap potensi bahaya dan risiko, 3. Hasil Evaluasi Simulasi Tanggap Darurat darurat.
3. Melakukan upaya pengendalian yang sesuai. PROSES : 3.Telah dilakukan pertemuan
4. Memindahkan risiko melalui asuransi aset. 1. Melakukan identifikasi fasilitas yang ada untuk mengatasi keadaan darurat. unit-unit terkait untuk
namun penerapan beberapa aspek belum efektif, antara lain: terdapat perbedaan peringatan dini massal (simulasi bencana, simulasi 2. Melakukan kajian kesesuaian fasilitas tanggap darurat telah mencukupi. perencanaan sirine.
assembly point/area, aktivitas peledakan gunung kapur): plant Gresik/Tuban tidak menggunakan sirine cukup dihubungi 3. Menyediakan fasilitas tanggap darurat (sirine) 4.Telah disusun skenario
person by person menggunakan alat komunikasi bukan publik adress sebagaimana ditunjukkan dalam dokumen skenario 4. Melakukan simulasi tanggap darurat dengan fasilitas baru. simulasi tanggap darurat.
simulasi tanggap darurat gempa bumi tahun 2014. Sedangkan di Tonasa telah menggunakan sirine sesuai kelaziman internasional. 5. Mereview prosedur sesuai hasil simulasi tanggap darurat.
Disamping peringatan dini publik massal yang tidak lazim, maka absennya sirine dalam sistememergency perusahaan besar PT 6. Sosialisasi prosedur tanggap darurat.
SMI, dikhawatirkan berakibat menurunkan prisip kehati-hatian yang berpotensi gagal meminimalkan korban bilamana terjadi 7. Evaluasi efektifitas simulasi tanggap darurat
36 bencana, karena tidak dapat menjamin bahwa tanda peringatan bahaya/bencana diketahui oleh massa atau masyarakat pada 8. Menyusun Pedoman SHE untuk lingkup SMI Group
detik-detik emasnya (awal).safety briefing bagi tamu perusahaan belum efektif terbukti di OpCo Semen Tonasa (ST) maupun 9. Sosialisasi Pedoman SHE untuk lingkup SMI Group
OpCO Semen Gresik (SG) - tidak memiliki catatan atau bukti pelaksanaan safety conduction. Termasuk kehadiran Tim Evaluator OUTPUT :
KPKU 2014 tidak mendapatkan safety conduction di SG maupun di ST. Di SG ada evident photo suatu event tanpa identitas Prosedur Tanggap Darurat
dimana, kapan, serta dalam peristiwa apa. Simulasi Tanggap Darurat
Pedoman SHE
INDIKATOR OUTPUT :
6.1.c.1 Bagaiman perusahaan memastikan kesiapan sistem kerja dan tempat kerja untuk menghadapi bencana maupun keadaan % Efektifitas Simulasi (realisasi dibandingkan tujuan)
darurat % personil yang berkumpul di area asembly point

Walaupun PT SMI telah memiliki prosedur Penanggulangan Tanggap Darurat (P/TKP/02), serta Pencegahan dan Pemulihan TEMA : Depart. QSHE Desember 2015 2 1.Telah dilakukan identifikasi
Layanan TIK (P/ICT/06), namun mekanisme yang ada belum direview kecukupan dan efetivitasnya sehingga mengakibatkan Meningkatkan kecukupan cakupan area untuk simulasi tanggap darurat Unit Kerja Terkait fasilitas yang ada untuk
simulasi tanggap darurat tidak mencakup seluruh wilayah korporasi. Sebagai contoh dalam prosedur P/TKP/02 terbitan 22 Juli INPUT : mengatasi keadaan darurat.
2013 point 6 telah menetapkan Frekwensi simulasi mencakup Bencana Alam (1X setiap tahun), Bocoran Minyak (1X setiap tahun), 1. Data Simulasi Tanggap Darurat 2.Telah dilakukan kajian
Ledakan Coal Mill/Kebakaran (1X setiap tahun), Ancaman Bom (1X setiap 2 tahun). Sedangkan Gedung Bertingkat Kantor Pusat 2. Prosedur Tanggap Darurat kesesuaian fasilitas tanggap
SMI maupun Aset Gedung lainnya milik Perusahaan tidak diatur didalam uraian Prosedur P/ICT/06sehingga tidak ada evident 3. Data Potensi Bahaya di Area Perusahaan darurat.
maupun jadwal untuk memastikan bahwa penyelenggaraan simulasi gedung bertingkat dan aset gedung lainnya telah atau akan PROSES : 3.Telah dilakukan pertemuan
dilaksanakan secara sistematis. 1. Mengidentifikasi area dan potensi bahaya di perusahaan unit-unit terkait untuk
2. Mengolah data simulasi tanggap darurat perencanaan sirine.
3. Melakukan review Prosedur Tanggap Darurat 4.Telah disusun skenario
6.1.c Bagaimana sistem kesiapan menghadapi bencana dan keadaan darurat mempertimbangkan aspek pencegahan, pengelolaan, 4. Melakukan sosialisasi Prosedur Tanggap Darurat. simulasi tanggap darurat.
keberlangsungan operasional, serta aspek pemulihan? 5. Melakukan simulasi tanggap darurat.
6. Menyusun pedoman SHE di tingkat holding untuk deployment di tingkat Opco lain
37 7. Sosialisasi pedoman SHE
OUTPUT :
Prosedur Tanggap Darurat
Simulasi Tanggap Darurat
Pedoman SHE
INDIKATOR OUTPUT :
% Efektifitas Simulasi (realisasi dibandingkan tujuan)
% personil yang berkumpul di area asembly point

Walaupun PT SMI telah menetapkan persyaratan untuk proses kerja utama sebagaimana dijabarkan dalam Tabel Persyaratan Proses Tema: Meningkatkan efektifitas persyaratan proses kerja utama : 1.Distribution & Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
yang dilengkapi dengan indikator kinerja, namun: (i) belum efektif terbukti persyaratan Menjamin pengiriman produk semen secara 1.Pelaporan delivery time, tingkat stock out PP, jumlah keluhan keterlambatan Transp yang telah dilakukan)
tepat waktu dengan indikator kinerja berupa Delivery Time, Tingkat stock out packing plant, Biaya Distribusi, Jumlah keluhan pengiriman atau yang mewakili hal2 tsb 2.MR
keterlambatan pengiriman belum dapat dilaporkan hasilnya. (ii) belum direview integrasinya untuk mendukung visi perusahaan, 2.Reviiew Integrasi Evectifitas varian keuangan, realisasi project, realisasi item
terbukti Persyaratan Memastikan pengembangan kapasitas sesuai RJPP berupa 7 indikator Efectivitas Variance Keuangan, Realisasi project
project per tahun dan Realisasi item project belum dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mencapai rencana strategis
baik dalam konteks RJPP maupun RKAP sebagai data wajib di Item 7.1c. Tidak adanya data tersebut maka PT SMI kesulitan untuk
menilik posisi perusahaan terhadap pencapaian RJPP apakah sudah on-track, terlambat ataukah telah terlampaui, sebagai masukan Input:
penting untuk mengambil langkah strategis kedepan.
38 Proses:
6.2.a.2 Bagaimana Perusahaan menentukan persyartan proses kerja utamanya? Apa saja proses kerja utama perusahaan ? Apa saja
persyaratn untuk proses kerja utama tersebut?
Output:

Indikator:
Walaupun PT SMI telah menyatakan bahwa Keterkaitan proses kerja utama dengan sistem kerja terlihat dalam Tabel 6.1 (Sheet Tema: Tim Transformasi Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
Persyaratan Utama), namun mekanisme tersebut (disusun pada saat status perusahaan masih sebagai Semen Gresik belum Semen Refisi Keterikatan proses kerja utama dengan sistem kerja (tabel 6.1), terkait Semen Korporasi yang telah dilakukan)
Indonesia) belum direview kecukupan dan kesesuaiannya untuk mendukung proses kerja dan sistem kerja Holding Company. Hal ini Indonesia sebagai Holding dan terhadap opco MR
dapat berdampak terhadap keselarasan kerja korporasi Holding, karena rentang kendali proses kerja korporasi Holding Company
tentunya berbeda dan lebih panjang dibandingkan rentang kendali OpCo. Hal ini terbukti dengan dijumpainya ketidak selarasan proses-
proses kerja (contoh SDM, Distribusi, Pengadaan) diantara HolCo dengan OpCO (kecuali Semen Gresik). Input:

6.2.b.1 Bagaiman keterkaitan antara proses kerja utama dengan sistem kerja? Proses:
39
Output:

Indikator:

Walaupun PT SMI telah menetapkan ukuran atau indikator kinerja utama yang digunakan sebagaimana disajikan dalam Tabel Tema: 1.MR Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
Persyaratan Proses Kerja dan Sistem Kerja dan menyusun berbagai prosedur hingga 100 prosedur dan Instruksi Kerja hingga mencapai Penjabaran ukuran inprocess dalam simplifikasi pemodelan 2. Unit kerja yang telah dilakukan)
jumlah 2641 work instruction, yang diharapkan dapat mengadress seluruh ukuran in-process, namun belum menjabarkan ukuran in- Operasional Prod
process didalam Tabel Persyaratan Proses Kerja dan Sistem Kerja yang dimaksudkan sebagai penyajian model Proses Kerja dan Sistem Input: daan pemasaran
Kerja terpadu. Ketiadaan ukuran in-process didalam simplifikasi permodelan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya perbedaan
rencana tindakan antara pemilik proses yang dipandu melalui Prosedur dan IK dengan pengambil keputusan yang dipandu simplifikasi
permodelan, karena ukuran in-process merupakan parameter signifikan untuk mengendalikan dan meningkatkan proses kerja. Proses:
40
Output:
6.2.b.1 Apa ukuran kinerja atau indikator kinerja proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengontrol dan meningkatkan
kualitas/kinerja proses?
Indikator:

Walaupun PT SMI mengevaluasi kinerja pemasok melalui tahapan kegiatan yang diatur didalam tata-cara Evaluasi pemasok sesuai Tema: 1.Procurement Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
IK/4073/005 tentang Evaluasi Performance Penyedia Barang/Jasa, sebagai contoh antara lain evaluasi Vendor Trass Rembang bulan Sinkronisasi evaluasi pemasok secara korporat 2. Strategic yang telah dilakukan)
Agustus 2014 Periode I-III, namun belum ada bukti bahwa hasil-hasil parsial evaluasi tersebut (bersama-sama dengan evaluasi bahan- Procurement
bahan lainnya (gypsum, suku-cadang, dll) serta sumber-sumber pemasok lainnya) ditindaklanjuti sampai dengan evaluasi tingkat Input:
korporasi yang mencakup seluruh segmen pasokan untuk mendapatkan fakta peringkat keunggulan biaya, mutu dan waktu/delivery
dari seluruh pemasok. Terbukti performansi supply chain tersebut belum dapat disajikan di 7.1b sesuai jenis segmen yang dikelola.
Proses:
6.2.b.2 Bagaimana perusahaan mengukur dan mengevaluasi kinerja pemasok
41
Output:

Indikator:

Walaupun PT SMI telah memiliki mekanisme sistematis untuk mengelola pemasok yang berkinerja buruk dengan cara: Evaluasi Tema: Procurement Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
pemasok dilakukan sesuai IK/4073/005 tentang Evaluasi Performance Penyedia Barang/Jasa, Pemasok dengan nilai peringatan 90 Pelaporan sinkronisasi evaluasi pemasok dan tidak lanjut sangsinya yang telah dilakukan)
akan diberikan skorsing tidak mendapatkan penawaran dalam 2 bulan. Untuk pemasok yang terkena skorsing 3 kali berturut-turut maka
pemasok tersebut akan dinonaktifkan selama 2 tahun, namun pelaksanaanya belum efektif, terbukti PT SMI belum melaporkan
perkembangan/jumlah pemasok yang mendapatkan peringatan/penalti mulai dari yang ringan (dengan nilai peringatan 90), atau yang Input:
berat (dinonaktifkan selama 2 tahun).

Proses:
6.2.b.2 Bagaimana perusahaan menangani pemasok yang kinerjanya jelek?
42
Output:

Indikator:
Walaupun PT SMI memiliki mekanisme yang sistematis dan metodologis guna meningkatkan proses kerjanya dengan cara menerapkan Tema: Innovation Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
metode PDCA dalam sistem manajemen secara berkesinambungan melalui penerapan ISO 9001:2008 untuk mutu, ISO 14001 untuk Mereview efektivitas penetapan parameter dan kriteria antara inovasi kategori Council yang telah dilakukan)
lingkungan, Sistem Manajemen K3 dan OHSAS untuk Keselamatan Kerja, juga melalui kegiatan GKM, TPM, SS dan 5R sesuai prosedur BreakThrough dengan kelompok Incremental Innovation.
Sistem Manajemen Semen Indonesia, penerapan kegiatan perbaikan berkesinambungan (P/PNK/01) serta inovasi dalam aplikasi
Inovation Management System (IMS), namun: penetapan parameter dan kriteria antara inovasi kategori BreakThrough dengan
kelompok Incremental Innovation belum direview efektivitasnya, sehingga terjadi natural paradox dimana hasil-hasil BreakThrough Input:
(BT) lebih besar ketimbang Incremental (ICT) - identik dengan continuous-improvement. Data 3 tahun terakhir hasil inovasi adalah :
2011 BT/ICT = 125/45 , 2012 BT/ICT = 177/52, 2013 BT/ICT = 188/ 55 perbaikan. Didalam PD/MISI/001 Terbitan 9 September 2014
kriteria BT adalah: menemukan, merencanakan dan mengimplementasikan ide baru, berdampak positif secara signifikan . Hal ini bisa Proses:
jadi penyebab mengapa perbaikan jenis BT lebih banyak daripada Incremental, karena tidak mempertimbangkan kepentingan
stakeholders sebagaimana tercantum dalam MBCfPE bahwa The term innovation refers to making meaningful change to improve
43 products, processes, or organizational effectiveness and to create new value for stakeholders, yang pada ujungnya adalah seberapa Output:
besar dampak inovasi terhadap peningkatan daya saing produk berhadapan dengan kompetitor dipasar untuk memenangkan
pelanggan (stakeholders).
Indikator:

6.2.b.3 Bagaimana perusahaan meningkatkan proses kerja untuk mencapai kinerja yang libih baik, mengurangi variabilitas dan
meningkatkan kualitas produk?

Walaupun PT SMI untuk mengurangi variabilitas produk dengan berbagai mekanisme antara lain: pemilihan kualitas bahan baku, Tema: 1.QSHE Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
analisa kualitas produksi di Penyiapan Bahan, Pembakaran, Penggilingan Semen setiap jam secara automatic oleh Laboratorium proses Evaluasi fluktuasi kwalitas produk , rencana perbaikan dan hasil perbaikannya 2.Raw Material yang telah dilakukan)
guna akurasi pengendalian proses, namun kinerja produk masih menunjukkan fluktuasi yang relatif besar sebagai contoh Evaluasi Blain Production
dan Kuat Tekan Pengiriman Semen Curah OPC periode bulan September 2014 dari 30 data terdapat 12 data melewati/dibawah garis
standar KT 1 hari. Input:

6.2.b.3 Bagaimana perusahaan meningkatkan proses kerja untuk mencapai kinerja yang libih baik, mengurangi variabilitas dan Proses:
meningkatkan kualitas produk?
44
Output:

Indikator:
KATEG
NO
OFI
59 7.3.a. 14 data (87,5%) yang tidak dapat menunjukkan bukti / evident data pembanding yaitu : % HR
1 Readiness, Persentase Fulfillment Posisi, % Realisasi Rekrutmen, % Biaya Rekrutmen, Persentase
Jumlah Karyawan Baru Tidak Lolos MT/ST, Jumlah Kota Rekrutmen, Jumlah Surat Kabar,
Demografi Daerah Asal Karyawan, Jumlah UJ, TNA Yang Direview, Persen tase Fulfillment Posisi di
Kompetensi Inti Perusahaan, Indeks Item Meet Customer Expectation Dalam Survey Keterikatan,
Proses Promosi-Mutasi (Jumlah Hari), Lama Waktu Rekrutment, Pesangon Karyawan.

60 7.3.a. 7.3.a.2 Indeks Rawat Inap & DC, level poor


2

7.3.a.2 Jumlah Izin Sakit dan Jumlah Kecelakaan Kerja, level poor

7.3.a.2 Indeks Rawat Inap favourable & no comparation

7.3.a.2 DC dan Jumlah Izin Sakit. favourable & no comparation

61 7.3.a. 7.3.a.3 Tingkat Turn Over. level poor


3
KATEGORI HASIL
SEBAB PERBAIKAN PIC DUE DATE STS
WHY : kesulitan mencari data HOW : dilakukan WHO : 1 juli 2015
pembading sampai dengan benchmarking ke Departemen HCSD
waktu evaluasi dilakukan industri lain WHERE : SI Group
2

WHY : pada periode tersebut HOW : WHO : Biro K2L, 1 juli 2015
terdapat kasus kecelakaan Peningkatan upaya Seksi PROHS dan
kerja yang memerlukan hari pencegahan Seluruh TK
perawatan panjang kecelakaan kerja 5
WHERE : Seluruh
area kerja

WHY : pada periode tersebut HOW : WHO : Biro K2L, 1 juli 2015
terdapat kasus kecelakaan Peningkatan upaya Seksi PROHS dan
kerja pencegahan Seluruh TK
kecelakaan kerja 5
WHERE : Seluruh
area kerja

WHY : pada periode tersebut HOW : WHO : Biro K2L, 1 juli 2015
terdapat kasus kecelakaan Peningkatan upaya Seksi PROHS dan
kerja pencegahan Seluruh TK
kecelakaan kerja 5
WHERE : Seluruh
area kerja

WHY : pada periode tersebut HOW : WHO : Biro K2L, 1 juli 2015
terdapat kasus kecelakaan Peningkatan upaya Seksi PROHS dan
kerja pencegahan Seluruh TK
kecelakaan kerja 5
WHERE : Seluruh
area kerja

WHY : terdapat karyawan yang HOW : perbaikan WHO : 1 Desember 2014


mengundurkan diri karena system ikatan Departemen SDM
keluarga kerja/kontrak kerja 5
WHERE : SI Group
HASIL
Progress PERBAIKAN
belum

perawatan kasus
kecelakaan kerja
menurun
100

perawatan kasus
kecelakaan kerja
menurun
100

perawatan kasus
kecelakaan kerja
menurun
100

perawatan kasus
kecelakaan kerja
menurun
100

nilai trun over turun

100
KEY THEMES
NO OFI Action Plan PIC Target STS Progress
PT SMI menyebarluaskan visi dan tata nilai perusahaan dalam sistem kepemimpinannya, kepada semua pekerja, pemasok Tema: 1.OOTC Jun-15
utama dan mitra kerja, juga kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan cara : Meningkatkan efektivitas penyebarluasan VMV di seluruh SMIG 2.SDM (all)
1. Pimpinan Senior bekerjasama dengan Dept SDM, Biro Diklat dan Unit Kerja terkait melakukan perencanaan program sosialiasi
penyebarluasan (komunikasi) visi, RJP, Tata Nilai, Budaya Perusahaan, GCG, dll terkait tempat, audience yang akan diberikan, media Input:
dan frekuensi sosialiasi; 1. Profil Tenaga kerja
2. Identifikasi audience yang akan diberikan sosialisasi meliputi BOC, BOD, eselon 1 s.d 5, Customer, Supplier/Partners, 2. Statement VMV
Public/Community, Shareholder dan Stakeholders lainnya;
3. Melakukan sosialisasi secara bertahap sesuai perencanaan yang dilakukan; Proses:
4. Membuatkan dan memberikan materi yang akan disosialisasikan; 1. Menyiapkan materi deployment VMV dan cara mengukurnya
5. Melakukan review & evaluasi hasil sosialisasi; 6. Meningkatkan program sosialisasi, 2. Melakukan sosialisasi VMV
namun penerapannya masih belum menyeluruh, terutama di OPCO, sebagai contoh : hasil survey 79 orang karyawan pada tanggal 3. Melakukan evaluasi hasil sosialisasi VMV
1 12 Nopember 2014 di Tuban dan Semen Tonasa, hanya sebagian kecil yang mengerti tentang tata nilai dan sasaran strategis
perusahaan. Hal ini dapat menjadi kendala bagi perusahaan untuk meningkatkan Output:
kontribusi karyawan dalam pencapaian sasaran dan target organisasi Pemahaman Visi Misi dan Value

1.1.a.1.2 Bagaimana pimpinan senior mengejawantahkan visi dan tata nilai perusahaan dalam sistem kepemimpinannya, kepada Indikator:
semua pekerja, pemasok utama dan mitra kerja, juga kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya yang sesuai?. % Pemahaman Visi Misi dan Value

PT SMI telah melakukan perlindungan terhadap kepentingan para pemangku kepentingan dan pemegang saham dengan Tema: 1.HUMAN Jun-15
berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan terkait di Pasar Modal dan di bidang BUMN seperti Melakukan evaluasi efektivitas atas mekanisme yg digunakan CAPITAL
Keputusan Menteri BUMN No.1/M-MBU/ 2011 tentang Penerapan Good Corporate Governance di BUMN. Untuk melindungi 2. HUMAN
kepentingan Stakeholders, perusahaan menetapkan Anggaran Dasar dan Kebijakan Perusahaan, namun belum dilakukan evaluasi CAPITAL SYSTEM
efektivitasnya, sebagai contoh : Input: DEVLPMN
Tingkat Kepuasan Pengelolaan & Pengembangan SDM Non Produksi dan Tingkat Kepuasan Kesempatan untuk berkembang (Grafik
7.3) levelnya pada tahun 2013 menurun dibandingkan tahun 2012. Hal ini akan berpotensi menimbulkan kendala bagi perusahaan
dan dapat berdampak cukup signifikan terhadap kinerja perusahaan Proses:

1.2.a.1 Bagaimana perusahaan mengevaluasi dan mencapai aspek-aspek utama sistem tata kelola berikut ini :
2 - akuntabilitas tindakan-tindakan Direksi dan pimpinan senior? Output:
- akuntabilitas fiskal?.
- transparansi perusahaan, pemilihan dan pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi dan kebijakan pengungkapan kinerja
perusahaan, sesuai yang terjadi di perusahaan?. Indikator:
- independensi audit internal dan eksternal?.
- Perlindungan terhadap kepentingan para pemangku kepentingan dan pemegang saham, sesuai yang terjadi di perusahaan?

Program SDM, PT SMI telah mengantisipasi dampak potensial terhadap tenaga kerja dan kemungkinan perubahan kebutuhan Tema: 1.HUMAN Jun-15
terkait dengan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja dengan cara membuat identifikasi kebutuhan SDM sesuai dengan Rencana Pemenuhan pejabat dalam Struktur Organisasi CAPITAL
Strategis (jumlah maupun kualifikasi) melalui penetapan waktu perekrutan didasarkan target pelaksanaan RJP dan Blue Print Human 2. HUMAN
Capital Master Plan (HCMP), namun kecukupan jumlahnya masih belum sesuai, hanya terpenuhi sejumlah 84% dari 90% target CAPITAL SYSTEM
dicanangkan seperti terlihat pada grafik 7.3.1.2 Persentase HR Readiness. Hal ini dapat menjadi kendala bagi perusahaan untuk proses Input: DEVLPMN
pencapaian kinerja ekselen sesuai sasaran yang diharapkan.

2.2.a.4.2 Bagaimana rencana perusahaan dalam mengantisipasi dampak potensial terhadap keberadaan tenaga kerja di Proses:
perusahaan dan kemungkinan terjadi perubahan terkait dengan kebutuhan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja?.
3
Output:

Indikator:
PT SMI memperoleh informasi kepuasan pelanggan relatif terhadap kepuasan pesaing melalui survei kepuasan pelanggan tercermin Tema: Marketing Jun-15
dari Customer Satisfaction Index dan Customer Loyalty Index, dari Area Manager dan data dari konsultan. Data dan informasi Peningkatan layanan, produk, CRM
digu nakan untuk mengetahui mutu produk dan layanan oleh Departemen Litbang & Jaminan Mutu, mengetahui kondisi
pelanggan di setiap area pemasaran, data pangsa pasar, data survey untuk penyusunan rencana strategis dan memproduksi jenis
semen lain, jenis layanan yang dikehendaki, data dan harga semen pesaing, namun mekanisme tersebut belum efektif terbukti Input:
dari hasil survei Customer Satisfaction dan Customer Loyalty mengalami penurunan indeks di sebagian besar (65%) indikator baik
berdasarkan kelompok pelanggan m aupun segmen pasar. Hal ini perlu menjadi perhatian agar PTSMI tidak ditinggalkan oleh
pelanggan dan mampu mempertahankan pangsa pasar di masa depan. Proses:
4 3.1.b.2.1 Bagaimana perusahaan memperoleh informasi mengenai kepuasan pelanggan relatif dibandingkan kepuasan pelanggan
pesaing?. Output:

Indikator:

PT SMI memanfaatkan hasil review kinerja dan data pembanding utama, serta data pesaing utama untuk memproyeksikan kinerja Tema: 1. Raw Material Jun-15
dengan cara : Melengkapi format data pembanding tidak hanya keuangan tetapi juga non Prod, Clinker
1. Membuat trend data historis dan menggunakan analisa statistik untuk proyeksi; keuangan Prod I & II
2. Mempertimbangkan asumsi dan rencana strategis perusahaan; Cement Prod,
3. Melakukan analisa SWOT perusahaan dan pesaing; Human Capital
4. Melakukan gap analisis dengan cara membandingkan realisasi dengan proyeksi yang ditetapkan, Input: 2. ALL
namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, terutama data pembanding untuk proses operasi, SDM, dan pembanding
selevel/global. Hal ini berpotensi menjadi kendala bagi perusahaan untuk mencapai visi perusahaan sebagai perusahaan
persemenan terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara. Proses:
5
Mengacu pada Kategori 4 :
Output:

Indikator:

PT SMI menilai kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja, dengan melakukan analisa jabatan yang menghasilkan uraian jabatan Tema: 1.HUMAN
sesuai IK/4005/002, analisa Job Profil e dan Struktur Organisasi perusahaan digunakan sebagai bahan untuk menyusun Man Pemenuhan kapasitas dan kapabilitas karyawan CAPITAL
Power Planning, 2. HUMAN
namun sistem tersebut belum teruji efektifitasnya, masih belum dapat terpenuhi standar kapasitas maupun kapabilitas sesuai CAPITAL SYSTEM
target karena sistem yang diterapkan belum dapat mengikuti perkembangan usaha PT SMI yang begitu cepat. Terbukti pada Input: DEVLPMN
Grafik 7.3.1.2 (Eselon 1 dari target 90,0 tercapai 84,00) dan Grafik 7.3.1.3 (Eselon 4 dari target 90,00 tercapai 89,0). Masih
ada 2 posisi yang masih dipenuhi dengan Status Penanggung Jawab Sementara (Pgs) di Eselon 1. Data ini dapat di lihat pada 9 box
SG. Halini dapat mengancam keberlanjutan organisasi dan berpotensi timbulnya pemborosan sumber daya. Proses:
6 5..1.a.1.1 Bagaimana perusahaan menilai kebutuhan akan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja, termasuk tingkat keterampilan,
kompetensi dan tingkat pengawakannya? Output:

Indikator:

PT SMI menentukan elemen-elemen keterikatan segmen tenaga kerja yang berbeda antara produksi dan non produksi, namun Tema: 1.HUMAN
belum efektif, terbukti terjadi penurunan Indeks Keterikatan Karyawan Tetap Segmen Produksi (grafik 7.3.4.4 Indeks Keterikatan Melakukan evaluasi efektivitas keterikatan segmen tenaga kerja CAPITAL
Karyawan Tetap Segmen Produksi pada elemen kesempatan untuk berkembang dari tahun 2012 : 78,65% di tahun 2013 2. HUMAN
menjadi 77,80%) dan untuk Karyawan Tetap Segmen Non Produksi (grafik 7.3.4.5 indeks keterikatan karyawan tetap segmen CAPITAL SYSTEM
non produksi pada elemen kesempatan untuk berkembang dari tahun 2012 : 79,00% di tahun 2013 menjadi 78,50%. Hal ini Input: DEVLPMN
dikhawatirkan menimbulkan risiko terhadap loyalitas karyawan yang dapat mengakibatkan karyawan mengundurkan diri sehingga
dapat mengganggu pemenuhan kapasitas maupun kapabilitas tenaga kerja sesuai standart.
Proses:
7 Mengacu pada Kategori 5
Output:

Indikator:
PT SMI memiliki mekanisme dalam mendesain dan melakukan inovasi terhadap sistem kerja, direview terkait pembentukan Holding Tema: Tim Transformasi Jun-15
Company (HolCO) dan Operating Company (OpCo) antara lain dengan melakukan penyesuaian berdasarkan Blue Print yang terdiri Sosialisasi Blueprint dan penjabaran Pedoman dan prosedur MR
dari 22 fungsi. Namun metode mengintegrasikan sistem kerja HolCo melalui Blue Print tidak difahami oleh seluruh jajaran/fungsi dan
belum dijabarkan kedalam tata-cara kerja masing-masing, terbukti adanya implementasi yang berbeda antara HolCo dan OpCo (contoh
di Distribusi, SDM, dan Pengadaan). Tidak adanya model pendekatan baku dalam mendisain sistem kerja HolCo (misal Silo Based Input:
atau Cluster Based) maka PT SMI dikhawatirkan menghadapai kendala dalam mengintegrasikan sistem kerja HolCo dengan OpCo
karena adanya keragaman dalam pendekatan/konsep sistem kerja yang disusun.
Proses:
8
Mengacu pada Kategori 6 Output:

Indikator:

KEPEMIMPINAN
NO OFI Action Plan PIC Target STS Progress
PT SMI menyebarluaskan visi dan tata nilai perusahaan dalam sistem kepemimpinannya, kepada semua pekerja, pemasok Tema: 1.OOTC Agustus 2015 2 1. Sudah ditetapkan materi
utama dan mitra kerja, juga kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan cara : Meningkatkan efektivitas penyebarluasan VMV di seluruh SMIG 2.SDM deployment VMV
1. Pimpinan Senior bekerjasama dengan Dept SDM, Biro Diklat dan Unit Kerja terkait melakukan perencanaan program sosialiasi
penyebarluasan (komunikasi) visi, RJP, Tata Nilai, Budaya Perusahaan, GCG, dl l terkait Input:
tempat, audience yang akan diberikan, media dan frekuensi sosialiasi; 1. Profil Tenaga kerja
2. Identifikasi audience yang akan diberikan sosialisasi meliputi BOC, BOD, eselon 1 s.d 5, Customer, 2. Statement VMV
Supplier/Partners, Public/Community, Shareholder dan Stakeholders lainnya;
3. Melakukan sosialisasi secara bertahap sesuai perencanaan yang dilakukan; Proses:
4. Membuatkan dan memberikan materi yang akan disosialisasikan; 1. Menyiapkan materi deployment VMV dan cara mengukurnya
5. Melakukan review & evaluasi hasil sosialisasi; 2. Melakukan sosialisasi VMV
6. Meningkatkan program sosialisasi, 3. Melakukan evaluasi hasil sosialisasi VMV
namun penerapannya masih belum
1 menyeluruh, terutama di OPCO, sebagai contoh : hasil survey 79 orang karyawan pada tanggal 12 Nopember 2014 di Tuban Output:
dan Semen Tonasa, hanya sebagian kecil karyawan yang mengerti tentang tata nilai dan tantangan strategis perusahaan. Hal Pemahaman Visi Misi dan Value
ini dapat menurunkan sense of crisis bagi karyawan dan menjadi kendala bagi perusahaan untuk meningkatkan kontribusi karyawan
dalam pencapaian sasaran dan target yang telah ditetapkan. Indikator:
% Pemahaman Visi Misi dan Value

1.1.a.1.2 Bagaimana pimpinan senior mengejawantahkan visi dan tata nilai perusahaan dalam sistem kepemimpinannya, kepada
semua pekerja, pemasok utama dan mitra kerja, juga kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya yang sesuai?.

Walaupun PT SMI telah berperan aktif dalam pembelajaran perusahaan, kaderisasi, dan Tema:i 1.HUMAN Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
menyiapkan pemimpin masa depan dengan cara : Meningkatkan efektivitas evaluasi pembelajaran perusahaan, kaderisasi dan CAPITAL yang telah dilakukan)
1. Melakukan analisis perencanaan program pembelajran perusahaan, kaderisasi, dan penyiapan pemimpin masa depan; menyiapkan pemimpin masa depan. 2. HUMAN
2. Melakukan dan menunjukkan partisipasi aktif dalam pembelajaran organisasi, succession CAPITAL SYSTEM
planning dan pengembangan pemimpin; DEVLPMN
3. PS bersama-sama dengan UK terkait melakukan review secara berkala; Input:
4. Membandingkan hasil-hasil yang diperoleh terhadap kondisi perubahan lingkungan bisnis dan kapasitas dan kapabilitas para
pimpinan senior dan karyawan;
5. Menetapkan langkah yang telah dijalankan sebagai prosedur dan agenda korporasi serta dilakukan secara konsisten. Proses:
6. Memberi penghargaan atas pencapaian atau keberhasilan dalam proses pembelajaran, kaderisasi, dan penyiapan pemimpin
masa depan,
namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, terbukti pada grafik 7.3.1.2 Persentase HR Readiness hanya terpenuhi sejumlah Output:
2 84% dari 90% target dicanangkan. Hal
ini dapat menjadi kendala perusahaan untuk memastikan kesiapan tenaga kerja dan perencanaan suksesi dapat berjalan dengan
lancar. Indikator:

1.1.a.3.3 Bagaimana pimpinan senior membangun lingkungan perusahaan untuk terwujudnya pembelajaran bagi setiap tenaga kerja
dan perusahaan
PT SMI telah berkomunikasi dan meng-engage seluruh tenaga kerja dengan cara : Tema: 1. OOTC Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
1. Melakukan analisis perencanaan program pembelajaran perusahaan, kaderisasi, dan Melakukan evaluasi metode komunikasi dan membangun keterikatan tenaga kerja 2. Human Capital yang telah dilakukan)
penyiapan pemimpin masa depan. System
2. Melakukan perencanaan dengan memanfaatkan hasil analisis tersebut sebagai dasar untuk pembelajaran perusahaan, kaderisasi, Developmen
dan penyiapan Input:
pemimpin masa depan yang didasarkan dari hasil kebijakan manajemen, struktur organisasi yang ada, talent pool, gap analisis dan
usulan dalam RKAP.
3. Melakukan dan menunjukkan partisipasi aktif dalam pembelajaran organisasi, succession planning dan pengembangan Proses:
pemimpin;
4. PS bersama-sama dengan UK terkait melakukan review secara berkala terkait efektifitas proses pembelajaran , kaderisasi, dan
penyiapan pemimpin masa depan; Output:
5. Membandingkan hasil-hasil yang diperoleh terhadap kondisi perubahan lingkungan bisnis dan kapasitas dan kapabilitas para
pimpinan senior dan karyawan;
6. Menetapkan langkah yang telah dijalankan sebagai prosedur dan agenda korporasi serta dilakukan secara konsisten; Indikator:
7. Memberi penghargaan atas pencapaian atau keberhasilan dalam proses pembelajaran, kaderisasi, dan penyiapan pemimpin
masa depan,
namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh hasil kuesioner pada tgl 13 november 2014, sebagian karyawan
menghadapi kendala mendapatkan informasi mengenai perkembangan dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan. Hal ini
3 dikawatirkan akan menjadi kendala bagi perusahaan dalam memotivasi karyawan untuk meningkatkan daya saing.

1.1.b.1 Bagaimana pimpinan senior berkomunikasi dan membangun keterikatan (engagement) dengan seluruh tenaga kerja dan
pelanggan utama?.
Bagaimana pimpinan senior mendorong dirinya untuk terjadi komunikasi dua arah yang terbuka dan jujur, termasuk penggunaan
sosial media yang efektif?.
Bagaimana pimpinan senior mengkomunikasikan keputusan-keputusan penting perusahaan?.
Bagaimana pimpinan senior berperan secara aktif memotivasi tenaga kerja, termasuk terlibat dalam praktek pemberian
penghargaan dan pengakuan untuk memperkuat
kinerja perusahaan yang unggul, fokus kepada pelanggan dan bisnis?

PT SMI telah melakukan perlindungan terhadap kepentingan para pemangku kepentingan dan pemegang saham dengan Tema: Corporate Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan Meningkatkan komunikasi antara Secretary yang telah dilakukan)
perundang-undangan terkait di Pasar Modal dan di bidang BUMN seperti Keputusan Menteri BUMN No.1/M-MBU/ 2011 a. SKSI dg manajemen Human Capital
tentang Penerapan Good Corporate Governance di BUMN. Untuk melindungi kepentingan Stakeholders, perusahaan menetapkan b. Masyarakat dg manajemen Human Capital
Anggaran Dasar dan Kebijakan Perusahaan, namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh : c. Membentuk Tim Penyusun PKB dan Melakukan pertemuan rutin scr intens Syst Devlpm
1. Pada hari Jumat, tanggal 14 November, terjadi unjuk rasa karyawan yang tergabung dalam Serikat Karyawan Semen d. Melakukan evaluasi efektivitas atas mekanisme yg digunakan
Indonesia (SKSI) di depan pintu masuk pabrik Semen Indonesia di Gresik, Jawa Timur, yang dituntut antara lain masalah
perbaikan kesejahteraan karyawan yang adil dan transparan. Mereka juga meminta agar keberlangsungan operasional pabrik
Semen Indonesia di Tuban dapat diselamatkan; Input:
2. Unjuk rasa masyarakat di Rembang Jawa Tengah pada bulan November 2014 terkait adanya pembangunan Pabrik baru Semen
Indonesia di Rembang; 3. Belum adanya adanya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berlaku untuk seluruh Karyawan Semen
Indonesia, selama ini di SMI yang berlaku adalah PKB Semen Gresik yang sudah habis masa berlakunya dan diperpanjang 1 tahun; Proses:
3. Tingkat Kepuasan Pengelolaan & Pengembangan SDM Non Produksi (Grafik 7.3.4.2) dan Tingkat Kepuasan Kesempatan untuk
berkembang (Grafik 7.3.4.4) levelnya pada tahun 2013 menurun dibandingkan dengan tahun 2012. Hal ini jika tidak dikelola secara
optimal akan akan berpotensi menimbulkan kendala bagi perusahaan dan berdampak cukup signifikan terhadap kinerja perusahaan. Output:
4
1.2.a.1 Bagaimana perusahaan mengevaluasi dan mencapai aspek-aspek utama sistem tata kelola berikut ini : Indikator:
- akuntabilitas tindakan-tindakan Direksi dan pimpinan senior?
- akuntabilitas fiskal?.
- transparansi perusahaan, pemilihan dan pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi dan kebijakan pengungkapan kinerja
perusahaan, sesuai yang terjadi di perusahaan?.
- independensi audit internal dan eksternal?.
- Perlindungan terhadap kepentingan para pemangku kepentingan dan pemegang saham, sesuai yang terjadi di perusahaan?
Walaupun PT SMI telah mendorong dan memastikan diterapkannya perilaku yang beretika dalam semua interaksi bisnis dengan Tema: Corporate Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
mensosialisasikan Pedoman Perilaku Bisnis (PPB) dan menjalankan Whistle Blower System sebagai salah satu cara mengendalikan Melakukan evaluasi penerapan perilaku beretika bisnis dan WBS Secretary yang telah dilakukan)
perilaku etis secara bersama, namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh hasil penerapan Whistle Blower
System belum ditampilkan pada kategori hasil (jumlah laporan yang diterima, jumlah laporan yang ditindaklanjuti dan jumlah laporan
yang terbukti serta jumlah yang telah diambil tindakan atau diproses hukum dengan tetap menjaga pri vacy dan kerahasiaan). Hal ini Input:
penting untuk menciptakan kepercayaan publik bahwa whistle blower system yang digunakan dapat bekerja secara efektif sehingga
mendapat dukungan dari karyawan dan mitra serta pihak terkait lainnya.
Proses:
1.2.b.2.1 Bagaimana perusahaan mendorong dan memastikan diterapkannya perilaku yang beretika dalam semua interaksi
5 bisnis yang dilakukan?.
- Apa saja PROSES UTAMA, UKURAN (INDIKATOR KINERJA) untuk mewujudkan dan memonitor diterapkannya perilaku yang Output:
beretika di organ perusahaan dan seluruh
organisasi, serta dalam berinteraksi dengan pelanggan, mitra, pemasok dan pemangku kepentingan lainnya?.
Bagaimana perusahaan memantau dan menindaklanjuti pelanggaran etika yang terjadi di perusahaan?. Indikator:

Walaupun PT SMI telah mengidentifikasi komunitas utama dan menentukan bidang keterlibatan perusahaan dengan cara : Tema: CSR Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
1. Melakukan identifikasi komunitas utama perusahaan didasarkan pada klasifikasi bidang persemenan, leadership & knowledge Melakukan evaluasi efektivitas keterlibatan perusahaan u/ meningkatkan yang telah dilakukan)
sharing, prospek dan strategi; kompetensi inti perusahaan
2. Meneliti dokumen peraturan dan ketentuan yang berlaku untuk dijadikan referensi pelaksanaan program pengelolaan komunitas
utama perusahaan; Input:
3. Dalam menentukan Komunitas Utama, perusahaan melakukan pengelompokan daerah berdasarkan besarnya dampak yang
diterima masyarakat dari kegiatan operasi perusahaan, namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh belum
ada hasil evaluasi pemberian bantuan yang diberikan dikaitkan dengan peningkatan kompetensi inti perusahaan. Hal ini akan Proses:
dapat menjadi kendala bagi perusahaan untuk memilih bidang keterlibatan perusahaan yang dapat menunjang sasaran
6 perusahaan dimasa yang akan datang.
Output:
1.2.c.2 Apa saja komunitas utama perusahaan?. Bagaimana perusahaan mengidentifikasi komunitas tersebut dan
menentukan bidang keterlibatan perusahaan, termasuk bidang-bidang yang terkait dengan kompetensi inti perusahaan?.
Indikator:

PERENCANAAN STRATEGIS
NO OFI Action Plan PIC Target STS Progress
Meskipun PT SMI telah mengidentifikasi aspek-aspek penting yang mungkin terlewatkan (potential blind spot) dengan cara review Tema: Meningkatkan efektivitas analisis terhadap penyebab terjadinya potential OOTC Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
dan observasi potensi blin d spot, analisys blind spot HR Group yang telah dilakukan)
strategic positioning metode SWOT dan merumuskan harapan stakeholders, melalui Ekonomi Outlook, catatan/resume Non Deal Corporate Dev.
Roadshow, analisis resiko, review analisis Input:
tingkat daya saing, review bersama BOD, namun evaluasinya belum efektif, sebagai contoh : belum dilakukan analisa penyebab 1. Data proyeksi indikator ekonomi (GDP, inflasi, suku bunga, kurs)
terjadinya potensial blind spot, antara lain : 2. Data kondisi pasar (persaingan, harga, competitor, data intelejen pasar, supply
1. Asumsi dasar yang salah; demand)
2. Terjadinya gap terhadap pemenuhan kebutuhan stakeholders; 3. Corporate Risk
3. Terlalu Optimis dalam melakukan ekspansi, selain itu masih munculnyagap pada kapasitas SDM seperti terlihat pada grafik
7.3.1.2 Persentase HR Readiness yang merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Apabila hal ini tidak disikapi dengan Proses:
tepat akan berpotensi mengganggu kepada proses pencapaian kinerja ekselen Mencari sumber data & informasi yang valid
sesuai yang diharapkan. Melakukan pengolahan data dan informasi
Menetapkan data asumsi yang akan digunakan sebagai dasar dalam identifikasi
2.1.a.1.4 Bagaimana proses-proses strategis tersebut mengidentifikasi aspek-aspek penting yang mungkin terlewatkan (potential blind blind spot
dpot)? Melakukan identifikasi blind spot
7 Melakukan monitoring terhadap asumsi dan potential blind spot
Melakukan update asumsi dan mitigasi potential blind spot

Output:
Potential blind spot yang selalu update

Indikator:
% GAP antara asumsi dan blind spot
% GAP pemenuhan kebutuhan stakeholders
% GAP HR Readiness
Meskipun PT SMI telah mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi yang menyangkut faktor-faktor penting sebagai Tema: Meningkatkan efektivitas evaluasi perencanaan strategi OOTC Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
bagian dari perencanaan strategis indikasi dini perubahan yang signifikan terkait teknologi, pasar, produk, preferensi pelanggan, Corporate Dev. yang telah dilakukan)
kompetisi, perekonomian, dan regulasi dengan cara masing-masing fungsi mengidentifikasi pengaruh dari sembilan kategori Input:
yaitu teknologi, pasar, produk, preferensi pelanggan, kompetisi, perekonomian, dan regulasi terhadap kondisi perusahaan melalui 1. Data pesaing dan industri sejenis
pembobotan terhadap masing-masing faktor, dan menyusun matriks strategi yang paling fit dengan perusahaan, namun belum 1. Data indikator ekonomi (GDP, inflasi, suku bunga, kurs)
dilakukan evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh tidak adanya pembanding pada indikator efektivitas yang tertampil pada kinerja 2. Data kondisi pasar (persaingan, harga, competitor, data intelejen pasar, supply
hasil (result), yaitu pada grafik 7.5.a.(2).3.(iv) CSI di Pasar Baru demand)
(Banten) PT SMI & Pesaing, hal ini dikawatirkan akan dapat mengganggu proses pencapaian kinerja ekselen berkelanjutan sesuai
yang diharapkan.
Proses:
1. Mencari data dan informasi yg update
2.1.a.2.2.2 Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menganalisa data dan informasiyang menyangkut faktor-faktor penting 2. Melakukan evaluasi analisis strategi
dibawah ini sebagai bagian dari perencanaan strategis? 3. Membandingkan faktor-faktor yang digunakan dalam melakukan perencanaan
strategis dengan data pesaing atau industri sejenis
8 4. Melakukan update terhadap analisis strategi
5. Pengesahan perencanaan strategi yang baru

Output:
Update analisis strategi

Indikator:
% jumlah indikator kinerja utama terhadap data pembanding

Meskipun sasaran strategis PT SMI telah meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghadapi perubahan pasar yang tiba-tiba Tema: OOTC, marketing Agustus 2 (diisi aktivitas Action Plan
dan sangat cepat, dengan cara melakukan Meningkatkan kemampuan adaptasi Perusahaan dalam menghadapi perubahan planning, yang telah dilakukan)
pengembangan bisnis sesuai RJP, mengikuti perkembangan kondisi internal dan eksternal dengan selalu melakukan update data pasar financial group,
dan asumsi, namun evaluasinya belum corporate dev
efektif, sebagai contoh peningkatan kemampuan strategis tersebut belum secara sigifikan meningkatkan margin laba seperti dapat Input: .planning
dilihat pada grafik 7.5-5, 7.5-7, 7.5-9 Data indikator ekonomi (GDP, inflasi, suku bunga, kurs)
dan 7.5-11. Apabila tidak segera disikapi dengan baik dapat berpotensi mengganggu keberlanjutan perusahaan Data kondisi pasar (persaingan, harga, competitor, data intelejen pasar, supply
demand)
2.1.b.2.6 Bagaimana sasaran strategis perusahaan mencapai hal-hal berikut : Data analyst report
- Meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghadapi perubahan pasar yang tiba-tibadan sangat cepat Kebijakan pemerintah terkait dengan harga listrik dan bahan bakar.
Rencana pengembangan infrastruktur oleh Pemerintah

Proses:
Mencari sumber data & informasi yang valid
Melakukan kajian atas data dan informasi yang didapatkan atas kinerja utama
Perusahaan
Merumuskan asumsi yang akan digunakan dalam perencanaan strategi
9 Monitoring kondisi pasar dan melakukan kaji ulang asumsi yang digunakan
Penyesuaian asumsi yang digunakan dengan perubahan eksternal
Review perencanaan strategi Perusahaan

Output:
Data & Asumsi yang ter-update

Indikator:
% kesesuaian antara asumsi dengan realisasi
Walaupun PT SMI telah mengimplementasikan program kerja keseluruh jajaran perusahaan kepada tenaga kerja, pemasok dan Tema: Meningkatkan efektivitas evaluasi kinerja 1.Strategic 2 (diisi aktivitas Action Plan
mitra utama yang relevan untuk mencapai Performance yang telah dilakukan)
sasaran strategis dengan cara : Input: Mgmnt.
1. menyusun strategi jangka panjang dalam dalam RJPP; 1. Inisiatif strategi yang telah disahkan dalam RJPP 2. Corporate
2. Menyusun strategi map jangka pendek (tahunan); 2. Strategi Map Perusahaan Secretary
3. Menentukan KPI tahunan; 3. Indikator Kinerja Perusahaan
4. Mendeploy keseluruh departemen;
5. Mengkomunikasikan dalam rapat kerja tahunan,
namun evaluasinya belum efektif, sebagai contoh : Proses:
1. Grafik 7.1.b.40 Persen Kontrak Jangka Panjang dan grafik 7.1.b.44 Persentase Pengadaan via e-proc/e-auction terbukti 1. Melakukan evaluasi pencapaian kinerja Perusahaan dengan target dan pesaing
levelnya poor dan tidak ada data pembanding; 2. Menetapkan inisiatif strategi untuk meningkatkan kinerja Perusahaan
2. Pengukuran dan evaluasi program kerja tersebut belum secara sigifikan meningkatkan margin laba seperti dapat dilihat pada grafik 3. Melakukan monitoring dan evaluasi efektivitas realisasi inisiatif strategi
7.5-5, 7.5-7, 7.5-9 dan 7.5-11. Apabila tidak segera disikapi dengan baik hal ini akan berpotensi mengganggu pencapaian
10 kinerja baik yang berkelanjutan seperti yang diharapkan. Output:
Pencapaian kinerja Perusahaan
2.2.a.2 Bagaimana perusahaan mengimplementasikan program kerja ke seluruh jajaran perusahaan kepada tenaga kerja dan
pemasok juga mitra kerja utama yang relevan untuk mencapai sasaran strategis utama?. Indikator:
% Pencapaian kinerja utama Perusahaan
(Realisasi KPI utama Perusahaan dan Shareholder Aspiration)

Meskipun program SDM, PT SMI telah mengantisipasi dampak potensial terhadap tenaga kerja dan kemungkinan perubahan Tema: Meningkatkan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja terhadap RJPP HR Group Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
kebutuhan terkait dengan kapabilitas dan kapasitas OOTC yang telah dilakukan)
tenaga kerja dengan cara membuat identifikasi kebutuhan SDM sesuai dengan Rencana Strategis (jumlah maupun kualifikasi) melalui Input: Corporate Dev.
penetapan waktu perekrutan didasarkan 1. RJPP yang telah disahkan
target pelaksanaan RJP, namun kecukupan jumlahnya masih belum dapat terpenuhi, hanya terpenuhi sejumlah 84% dari 90% 2. Program kerja SDM
target dicanangkan seperti terlihat pada grafik
7.3.1.2 Persentase HR Readiness. Apabila hal ini tidak segera terpenuhi akan mengganggu kepada proses pencapian kinerja Proses:
ekselen sesuai yang diharapkan 1. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan RJPP
2. Memetakan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan
2.2.a.4.2 Bagaimana rencana perusahaan dalam mengantisipasi dampak potensial terhadap keberadaan tenaga kerja di 3. Membuat roadmap jangka panjang kebutuhan dan kualifikasi tenaga kerja
perusahaan dan kemungkinan terjadi perubahan terkait dengan kebutuhan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja?. 4. Melaksanakan reqruitment tenaga kerja sesuai dengan rencana
5. Melakukan monitoring dan evaluasi pemenuhan kebutuhan tenaga kerja
11
Output:
Pemenuhan tenaga kerja sesuai kebutuhan

Indikator:
% GAP pemenuhan tenaga kerja
% HR Readiness

Meskipun PT SMI telah membandingkan dengan benchmarks utama, target, dan kinerja sebelumnya, dengan cara membuat proyeksi Tema: Meningkatkan pemenuhan data pembanding yang relevan OOTC Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
didasarkan dari hasil benchmarking dengan Corporate Dev. yang telah dilakukan)
pesaing untuk periode tahun sebelumnya, tahun berjalan, dan proyeksi ke depan, sehingga posisi perusahaan dapat diketahui. Input: DKG
Sebagai contoh Benchmarking: Produsen 1. Analyst Report
Utama di Asia Tenggara yang dimuat dalam RJP 2011-2015 untuk mengetahui posisi perusahaan, namun belum dilakukan 2. Penyedia data
evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh beberapa kinerja fokus tenaga kerja dan kinerja operasional belum ada pembanding yang 3. ASI
sesuai. Hal ini akan menjadi kendala bagi perusahaan untuk mengetahui posisi daya saingnya. 4. International Cement Review

2.2.b.3 Bagaimana proyeksi tersebut dibandingkan dengan benchmark utama, target dan kinerja sebelumnya? Proses:
1. Mengidentifikasi indikator kinerja utama Perusahaan
2. Mencari data pembanding pesaing, industri sejenis dari sumber data yang valid
dan/atau best practice di Perusahaan
3. Membandingkan pencapaian kinerja utama Perusahaan dengan data pembanding
4. Melakukan evaluasi pencapaian kinerja utama Perusahaan
12 5. Menetapkan program peningkatan kinerja Perusahaan
6. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pencapaian

Output:
Positioning kinerja Perusahaan terhadap pembanding

Indikator:
% GAP pemenuhan data pembanding
FOKUS PELANGGAN
NO OFI Action Plan PIC Target STS Progress
PTSMI tidak membedakan metode dalam penentuan kepuasan dan kerekatan pelanggan. Dalam menentukan tingkat kepuasan TEMA: Marketing Sep-15 2 (diisi aktivitas Action Plan
dan kerekatan pelanggan ditentukan melalui survei kepuasan pelanggan dengan indikator Customer Satisfaction Index dan Penyesuaian metode survey kepuasan dan kerekatan pelanggan '- Seluruh proses yang telah dilakukan)
Customer Loyalty Index. Mengolah kuesioner dengan metoda statistik yang menghasilkan identifikasi unsur-unsur yang di
menentukan kepuasan dan keterikatan pelanggan berdasarkan urutan kepentingan Pelanggan. Mengkonfirmasi kesesuaian proses INPUT : handle oleh
pengambilan data dengan cara melakukan witness di lapangan. Mendistribusikan hasil identifikasi kebutuhan pelanggan, strategi 1. Kuesioner, wawancara, survey tahun sebelumnya Biro Riset
pemasaran, dan rencana program promosi ke Unit Kerja terkait sebagai penanggung jawab proses selanjutnya. 2. Temuan OFI KPKU tahun 2014 & Intelijen
3. Review kinerja pemasaran Pemasaran.
- Proses 1
3.1.b.1.2 Bagaimana perusahaan menerapkan metode penentuan kepuasan dan keterikatan(engagement) pelanggan yang PROSES : dibantu oleh
dibedakan berdasarkan kelompok pelanggan dan 1. Melakukan review dan update persyaratan dan harapan baik kelompok unit kerja
segmen pasar?, jika sesuai. Bagaimana pengukuran tersebut mampu menangkapinformasi yang dapat ditindaklanjuti, untuk pelanggan maupun segmen pasar untuk masing-masing merek (SG, SP, ST) terkait
digunakan dalam upaya melampaui harapan pelanggan dan mengamankan keterikatan dengan pelanggan untuk jangka waktu 2. Melakukan seleksi dan penunjukan konsultan independen sebagai pelaksana masing-masing
yang lama?. kegiatan survey OpCo
3. Melakukan penyusunan alat ukur (kuesioner, wawancara) - proses 2
4. Melaksanakan trial test alat ukur untuk validasi kuesioner dan item wawancara dibantu oleh
5. Melakukan workshop pengolahan dan interpretasi data unit kerja
6. Menyusun (menerima laporan) hasil survey jajaran
7. Menjabarkan hasil survey ke dalam rencana kerja tahun berikutnya Pengadaan
13
OUTPUT :
Laporan hasil survey kepuasan dan kerekatan pelanggan

INDIKATOR :
Grafik hasil survey berdasarkan masing-masing merek, kelompok pelanggan, dan
segmen pasar

Walaupun PTSMI mendapatkan informasi kepuasan pelanggan relatif terhadap tingkat kepuasan pelanggan dari perusahaan TEMA: Marketing Sep-15 2 (diisi aktivitas Action Plan
/industri lain melalui kegiatan benchmarking. Proses benchmarking dilakukan dengan mengundang perusahaan untuk sharing. Penyesuaian metode survey kepuasan dan kerekatan relatif terhadap pelanggan '- Seluruh proses yang telah dilakukan)
Mengundang pihak yang berkompeten di bidangnya, misalnya analis atau ahli independen. Analisis hasil benchmark dilakukan oleh pesaing di
Departemen Pemasaran, Departemen Penjualan, Departemen Distribusi & Logistik untuk kemudian hasilnya dikomunikasikan handle oleh
kepada unit kerja yang terkait, namun mekanisme tersebut tidak efektif terbukti dari hasil survei CSI, pelanggan pesaing lebih INPUT : Biro Riset
menunjukkan tingkat kepuasan yang leb ih tinggi dibandingkan dengan pelanggan PTSMI baik dari aspek kelompok pelanggan 1. Kuesioner, wawancara, survey tahun sebelumnya & Intelijen
(eceran, pabrikan, proyek) maupun segmen pasar (sekunder dan primer). Sebagai contoh terlihat pada Grafik 7.2a.1.1(ii), 7.2a.1.1(iii), 2. Temuan OFI KPKU tahun 2014 Pemasaran.
7.2a.1.1(v), 7.2a.1.1(vi), 7.2a.1.1(viii), 7.2a.1.1(xi). Hal ini berpotensi dapat menyulitkan PTSMI untuk mempertahankan atau 3. Review kinerja pemasaran - Proses 1
meningkatkan dibantu oleh
posisi di pasar yang semakin ketat persaingannya. PROSES : unit kerja
1. Melakukan review dan update persyaratan dan harapan baik kelompok terkait
3.1.b.2.2 Bagaimana perusahaan memperoleh informasi kepuasan pelanggan relatif dibandingkan tingkat kepuasan pelanggan pelanggan maupun segmen pasar untuk masing-masing merek (SG, SP, ST) masing-masing
dari perusahaan lainnya yang menyediakan produk sejenis atau terhadap benchmarks industri?, j ika sesuai. 2. Melakukan seleksi dan penunjukan konsultan independen sebagai pelaksana OpCo
kegiatan survey - proses 2
3. Melakukan penyusunan alat ukur (kuesioner, wawancara) dibantu oleh
4. Melaksanakan trial test alat ukur untuk validasi kuesioner dan item wawancara unit kerja
5. Melakukan workshop pengolahan dan interpretasi data jajaran
14 6. Menyusun (menerima laporan) hasil survey Pengadaan
7. Menjabarkan hasil survey ke dalam rencana kerja tahun berikutnya

OUTPUT :
Laporan hasil survey kepuasan dan kerekatan relatif terhadap pelanggan pesaing

INDIKATOR :
Grafik hasil survey berdasarkan masing-masing merek, kelompok pelanggan, dan
segmen pasar
Walaupun pengukuran ketidakpuasan pelanggan yang dilakukan PTSMI mampu menangkap informasi yang dapat ditindak lanjuti TEMA: Marketing Sep-15 2 (diisi aktivitas Action Plan
melalui pengukuran gap (deviasi) Penyesuaian metode survey ketidakpuasan pelanggan - Seluruh proses yang telah dilakukan)
antara harapan pelanggan dengan realisasi yang bisa diberikan perseroan. Pengukuran gap dilakukan melalui survei kepuasan di
pelanggan, focus group discussion, mengumpulkan informasi oleh area manajer yang direview secara berkala untuk mendapatkan INPUT : handle oleh
umpan balik dari pelanggan sebelumnya dan potensial pelanggan, namun mekanisme tersebut tidak efektif, terbukti dari sebagian 1. Kuesioner, wawancara, survey tahun sebelumnya Biro Riset
besar (75%) hasil survei CDI terjadi peningkatan angka ketidakpuas an pelanggan baik dari aspek kelompok pelanggan (eceran, 2. Temuan OFI KPKU tahun 2014 & Intelijen
pabrikan, proyek) maupun segmen pasar (sekunder dan primer). Sebagai contoh terlihat pada Grafik 7.2a.1.2(i), 7.2a.1.2(ii), 3. Review kinerja pemasaran Pemasaran.
7.2a.1.2(iii), 7.2a.1.2(v), 7.2a.1.2(vii), 7.2a.1.2(ix). Hal ini akan menyulitkan PT SMI untuk mempertahankan loyalitas dan - Proses 1
kepuasan pelanggan dan meningkatkan PROSES : dibantu oleh
daya saing dalam menghadapi produk dan layanan pesaing. 1. Melakukan review dan update persyaratan dan harapan baik kelompok unit kerja
pelanggan maupun segmen pasar untuk masing-masing merek (SG, SP, ST) terkait
2. Melakukan seleksi dan penunjukan konsultan independen sebagai pelaksana masing-masing
3.1.b.3.2 Bagaimana pengukuran ketidakpuasan tersebut mampu menangkap informasi yang dapat ditindaklanjuti untuk kegiatan survey OpCo
digunakan dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan 3. Melakukan penyusunan alat ukur (kuesioner, wawancara) - proses 2
melampaui harapan mereka dimasa mendatang?. 4. Melaksanakan trial test alat ukur untuk validasi kuesioner dan item wawancara dibantu oleh
5. Melakukan workshop pengolahan dan interpretasi data unit kerja
6. Menyusun (menerima laporan) hasil survey jajaran
15 7. Menjabarkan hasil survey ke dalam rencana kerja tahun berikutnya Pengadaan

OUTPUT :
Laporan hasil survey ketidakpuasan pelanggan

INDIKATOR :
Grafik hasil survey berdasarkan masing-masing merek, kelompok pelanggan, dan
segmen pasar

Walaupun PTSMI memperoleh informasi tentang kepuasan pelanggan relatif TEMA: Marketing Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
terhadap kepuasan pada pesaing melalui survei kepuasan pelanggan tercermin dari Penyesuaian metode survey kepuasan dan kerekatan relatif terhadap pelanggan Seluruh proses yang telah dilakukan)
Customer Satisfaction Index dan Customer Loyalty Index, dari Area Manager dan pesaing di
data dari konsultan. Data dan informasi telah digunakan untuk mengetahui mutu handle oleh
produk dan layanan oleh Departemen Litbang & Jaminan Mutu, mengetahui INPUT : Biro Riset
kondisi pelanggan di setiap area pemasaran, data pangsa pasar untuk mengetahui 1. Kuesioner, wawancara, survey tahun sebelumnya & Intelijen
posisi persaingan, data survey untuk penyusunan rencana strategis dan 2. Temuan OFI KPKU tahun 2014 Pemasaran.
memproduksi jenis semen lain, jenis layanan yang dikehendaki, data dan harga 3. Review kinerja pemasaran - Proses 1
semen pesaing untuk menentukan kebijakan harga, namun mekanisme tersebut belum efektif terbukti dari hasil survei Customer dibantu oleh
Satisfaction dan Customer Loyalty PROSES : unit kerja
mengalami penurunan indeks dan lagging dibandingkan dengan pesaing di 1. Melakukan review dan update persyaratan dan harapan baik kelompok terkait
sebagian besar (21 dari 36 grafik atau sekitar 65%) indikator baik berdasarkan pelanggan maupun segmen pasar untuk masing-masing merek (SG, SP, ST) masing-masing
kelompok pelanggan maupun berdasarkan segmen pasar, yang disebabkan antara 2. Melakukan seleksi dan penunjukan konsultan independen sebagai pelaksana OpCo
lain dari : aspek harga, mutu, dan ketersediaan produk di pasar. Hal ini perlu kegiatan survey - proses 2
menjadi perhatian agar PTSMI tidak ditiinggalkan oleh pelanggan dan mampu 3. Melakukan penyusunan alat ukur (kuesioner, wawancara) dibantu oleh
mempertahankan pangsa pasar di masa depan yang akan semakin ketat 4. Melaksanakan trial test alat ukur untuk validasi kuesioner dan item wawancara unit kerja
16 persaingannya. 5. Melakukan workshop pengolahan dan interpretasi data jajaran
6. Menyusun (menerima laporan) hasil survey Pengadaan
7. Menjabarkan hasil survey ke dalam rencana kerja tahun berikutnya
3.1.b.2.1 Bagaimana perusahaan memperoleh informasi mengenai kepuasan pelanggan relatif
dibandingkan kepuasan pelanggan pesaing?. OUTPUT :
Laporan hasil survey kepuasan dan kerekatan relatif terhadap pelanggan pesaing

INDIKATOR :
Grafik hasil survey berdasarkan masing-masing merek, kelompok pelanggan, dan
segmen pasar
PTSMI mengidentifikasi persyaratan pelanggan dan pasar terkait produk dan layanan yang ditawarkan dengan cara mengenali TEMA: Marketing Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
pelanggan dan pasar. Proses Penyempurnaan mekanisme tindak lanjut hasil identifikasi persyaratan pelanggan Seluruh proses di yang telah dilakukan)
mengenali pelanggan dilakukan melalui berbagai parameter, misalnya harapan dan kebutuhan, tingkat kepuasan dan loyalitas, dan pasar terkait produk dan layanan yang ditawarkan handle oleh
dsb. sesuai prosedur P/IDN/04 INPUT : Biro Riset
tentang Idenfikasi Kebutuhan Pelanggan, P/PMS/07 tentang Prosedur Pelayanan Pelanggan, dan P/PMS/09 tentang Prosedur 1. Kuesioner, wawancara, survey tahun sebelumnya & Intelijen
Kepuasan Pelanggan. Parameterparameter tersebut akan dianalisis untuk mengetahui persyaratan pelanggan dan pasar. Informasi 2. Temuan OFI KPKU tahun 2014 Pemasaran.
didapatkan secara langsung, misalnya melalui telepon bebas pulsa, atau tidak langsung seperti survei kepuasan pelanggan. 3. Review kinerja pemasaran - Proses 1
Menjaring informasi melalui temu pelanggan tingkat distributor dan toko setiap awal tahun, temu pelanggan retail oleh dibantu oleh
Departemen Pemasaran, telepon bebas pulsa untuk kelompok pelanggan retail dan non-retail, kunjungan Area Manajer secara PROSES : unit kerja
periodik ke toko-toko, survey kepuasan pelanggan, kunjungan oleh Tim Pelayanan Teknis sehingga atas upaya tersebut diperoleh terkait
informasi tentang produk yang dibutuhkan pelanggan. Rapat bulanan Asosiasi Semen Indonesia (ASI) dihadiri oleh Departemen 1. Melakukan review dan update persyaratan dan harapan baik kelompok masing-masing
Penjualan. Data dari ASI diolah oleh Departemen Pemasaran dan Departemen Penjualan sebagai salah satu acuan dalam pelanggan maupun segmen pasar untuk masing-masing merek (SG, SP, ST) OpCo
mengidentifikasi Plan: - proses 2
persyaratan pelanggan. Serta review secara berkala untuk meningkatkan kualitas dengan didukung analisis berbasis fakta dan data. - Mengidentifikasi informasi pelanggan yang dibutuhkan perusahaan dibantu oleh
Ada bukti pembelajaran organisasi dan inovasi serta telah diselaraskan dengan proses-proses terkait, namun mekanisme tindak - Menyusun rencana kerjasama dengan pihak independen jika diperlukan unit kerja
17 lanjut hasil identifikasi persyaratan pelanggan dan pasar terkait produk dan layanan yang ditawarkan melalui berbagai macam Do: jajaran
program kegiatan tidak berjalan efektif terbukti dari hasil survei CDI yang dilakukan, terjadinya peningkatan indeks - Melakukan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner, pengamatan Pengadaan
ketidakpuasan pelanggan (CDI) untuk kelompok pelanggan eceran (retail) baik di pasar primer maupun sekunder, kelompok lapangan,
pelanggan pabrikan di pasar sekunder, dan kelompok pelanggan proyek di pasar primer. Hal ini dapat berpotensi berpindahnya wawancara dan sebagainya, baik secara mandiri maupun bekerjasama
preferensi pelanggan ke produk atau merek pesaing serta dapat menurunkan pangsa pasar PTSMI di wilayah yang telah dengan pihak
dimasukinya. ketiga
- Mengolah kuesioner dengan metoda statistik yang menghasilkan identifikasi
3.2.a.1.1 Bagaimana perusahaan mengidentifikasi persyaratan pelanggan dan pasar atas produk dan layanan yang kebutuhan pelanggan berdasarkan urutan kepentingan Pelanggan.
ditawarkan?. Check:
- Mengklasifikasi kebutuhan pelanggan berdasarkan keterkaitan dengan bauran
pemasaran (product, price, place, promotion)
Action:
- Mendistribusikan hasil indentifikasi kebutuhan pelanggan ke Unit Kerja terkait
sebagai
penanggungjawab proses selanjutnya

2. Melakukan seleksi dan penunjukan konsultan independen sebagai pelaksana


Walaupun PTSMI memasarkan, membangun, dan mengelola hubungan dengan pelanggan untuk memperoleh pelanggan dan kegiatan
Tema: survey efektifitas pengelolaan hubungan dengan pelanggan
Meningkatkan Marketing Sep-15 2 (diisi aktivitas Action Plan
meraih pangsa pasar, Plan:
INPUT : Seluruh proses di yang telah dilakukan)
mempertahankan pelanggan, memenuhi persyaratan, dan melampaui harapan mereka di tiap tahapan siklus hidup pelanggan, 1. Kuesioner, - Mengevaluasi hasil survey tahun
wawancara, pada periode sebelumnya untuk mengidentifikasi
sebelumnya handle oleh
serta meningkatkan keterikatan pelanggan dengan cara mengidentifikasi harapan dan kebutuhan, serta karakteristik calon 2. Temuandan OFI
penyempurnaan
KPKU tahun 2014kebutuhan survei selanjutnya. Biro Riset
pelanggan. Menentukan langkah-langkah yang diambil - Menentukan
3. Review dan menetapkan persyaratan konsultan independen
kinerja pemasaran & Intelijen
perseroan dalam memperoleh pelanggan dan membangun pangsa pasar. Informasi potensi calon pelanggan selain dari analisis Do: Pemasaran.
pasar juga diperoleh melalui Area Manager yang bertugas di lapangan. Biro Komunikasi Pemasaran menyusun program promosi baik 1. Melakukan - Mencarireview
informasi
dan dan menentukan
update persyaratandaftar
dancalon konsultan
harapan independen
baik kelompok - Proses 1
ATL maupun BTL berdasarkan hasil survei kepuasan pelanggan. Departemen Distrans meningkatkan kehandalan distribusi dengan - Melakukan
pelanggan kunjungan
maupun segmen kepasar
calonuntuk
konsultan independenmerek
masing-masing untuk(SG,
melakukan
SP, ST) dibantu oleh
deteksi tingkat kepuasan pelanggan pada aspek distribusi di pasar yang dirasa masih kurang memuaskan. Departemen Litbang verifikasi Plan: unit kerja
mengembangkan produk dan kemasan sesuai dengan kebutuhan pasar.Melaksanakan rapat Koordinasi Pemasaran, mereview kualifikasi.
- Mengidentifikasi informasi pelanggan yang dibutuhkan perusahaan terkait
mekanisme proses kerja Check:
- Menyusun rencana kerjasama dengan pihak independen jika diperlukan masing-masing
secara berkala untuk meningkatkan mutu keputusan dan hasil kerja dengan didukung analisis berbasis fakta-data. Ada bukti - Mengevaluasi dan menetapkan daftar calon konsultan independen yang akan
Do: OpCo
pembelajaran organisasi dan diundang sebagai
- Melakukan peserta data
pengumpulan tender.
melalui penyebaran kuesioner, pengamatan - proses 2
inovasi serta telah diselaraskan dengan proses-proses kerja lainnya. Selain hal tersebut, Presentasi Teknis oleh tim Pelayanan Teknis Action:
lapangan, dibantu oleh
dapat ditujukan untuk memperoleh pelanggan dan membangun pangsa pasar dengan kebutuhan semen spesifikasi khusus, namun - Mendistribusikan hasil evaluasi
wawancara dan sebagainya, penentuan
baik calon maupun
secara mandiri konsultanbekerjasama
independen ke unit kerja
mekanisme tersebut terutama untuk program promosi dan mekanisme pengelolaan distribusi tidak efektif terbukti dari hasil dengan Departemen
pihak Pengadaan Jasa jajaran
survei secara umum menunjukkan adanya keunggulan pesaing dalam menyediakan produk dan layanan yang memberikan ketiga Pengadaan
kepuasan, serta masih terjadinya keterlambatan dan atau keterbatasan pasokan produk ke pasar. Sebagai contoh, pada Juni 3. Melakukan
- Mengolah penyusunan
kuesioneralat ukurmetoda
dengan (kuesioner, wawancara)
statistik yang menghasilkan identifikasi
18 2014, Semen Padang mengalami penurunan Plan:
kebutuhan pelanggan berdasarkan urutan kepentingan Pelanggan.
pertumbuhan sebesar 4% (YoY). Hal ini dapat mempengaruhi upaya PTSMI dalam memenangkan persaingan dan mempertahankan - Mengevaluasi metode dan alat ukur dari dokumen survei pada periode
Check:
pangsa pasar (market share) dan sebelumnya.
- Mengklasifikasi kebutuhan pelanggan berdasarkan keterkaitan dengan bauran
memperoleh dan atau mempertahankan pelanggan. - pemasaran
Melakukan (product,
penyempurnaan metode
price, place, dan alat ukur yang sesuai dengan
promotion)
kebutuhan
Action:
3.2.b.1.1 Bagaimana perusahaan memasarkan, membangun dan mengelola hubungan dengan pelanggan untuk mencapai hal survei selanjutnya.hasil indentifikasi kebutuhan pelanggan ke Unit Kerja terkait
- Mendistribusikan
berikut: Do:
sebagai
- akuisisi pelanggan dan menumbuhkan pangsa pasar?. - penanggungjawab
Melakukan penyusunan prosesalat ukur, baik secara mandiri maupun bekerjasama
selanjutnya
dengan
pihak ketiga
2. Melakukan seleksi dan penunjukan konsultan independen sebagai pelaksana
kegiatan
Check: survey
- Mengkoordinasikan dengan unit terkait untuk melakukan evaluasi metode
Plan:
dan alat
- Mengevaluasi hasil survey pada periode sebelumnya untuk mengidentifikasi
ukurpenyempurnaan
dan survei kebutuhan survei selanjutnya.
Action:
- Menentukan dan menetapkan persyaratan konsultan independen
-Do:
Finalisasi metode dan alat ukur berdasarkan hasil evaluasi.
- Mencari informasi dan menentukan daftar calon konsultan independen
4. Melaksanakan
- Melakukantrial test alatkeukur
kunjungan untuk
calon validasi
konsultan kuesioner dan
independen item
untuk wawancara
melakukan
Plan:
verifikasi
- Menentukan
kualifikasi. ruang lingkup 'trial test'.
- Menentukan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan 'trial test'.
Do:
- Melaksanakan 'trial test', baik secara mandiri maupun bekerjasama dengan
pihak
ketiga
Check:
- Melakukan analisa hasil 'trial test' .
Action:
- Finalisasi metode dan alat ukur berdasarkan hasil evaluasi.

5. Melakukan workshop pengolahan dan interpretasi data


Plan:
- Menentukan materi 'workshop' pengolahan dan interpretasi data
- Merencanakan jadwal pelaksanaan 'workshop'
- Menentukan peserta dan pemateri 'workshop'
Do:
- Melaksanakan 'workshop' pengolahan dan interpretasi data
Check:
- Melakukan trial pengolahan dan interpretasi data.
Action:
- Menetapkan dan menggunakan metode pengolahan dan interpretasi data
Walaupun PTSMI memastikan bahwa proses penyelesaian keluhan pelanggan dapat diselesaikan secara cepat-tepat dan efektif Tema: Meningkatkan efektifitas proses manajemen komplen pelanggan. Marketing Sep-15 2 (diisi aktivitas Action Plan
dengan cara memonitor INPUT : Seluruh proses di yang telah dilakukan)
pengelolaan keluhan pelanggan dengan menggunakan berbagai dokumen yang diperlukan. Keluhan yang diterima akan 1. Kuesioner, wawancara, survey tahun sebelumnya handle oleh
disampaikan oleh Departemen Penjualan kepada Departemen Litbang untuk mendapatkan tanggapan dengan menggunakan 2. Temuan OFI KPKU tahun 2014 Biro Riset
dokumen "Pelayanan Keluhan Pelanggan". Tim teknis melakukan kunjungan dengan dibuktikan dokumen "Berita Acara 3. Review kinerja pemasaran & Intelijen
Kunjungan. Sedangkan Penyelesaian keluhan diketahui melalui dokumen Penyelesaian Keluhan Pelanggan". Analisis dan Pemasaran.
tindaklanjut dilakukan oleh Departemen Pemasaran bekerjasama dengan unit kerja yang, namun mekanisme tersebut tidak PROSES : - Proses 1
efektif, terbukti terjadinya peningkatan waktu rata-rata penyelesaian keluhan pelanggandari 2 (dua) hari di tahun 2012 menjadi 7 dibantu oleh
(tujuh) hari di tahun 2013, dan 10 (sepuluh) hari di tahun 2014. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya kepuasan dan loyalitas 1. Melakukan review dan update persyaratan dan harapan baik kelompok unit kerja
pelanggan terhadap produk dan layanan yang diberikan. pelanggan maupun segmen pasar untuk masing-masing merek (SG, SP, ST) terkait
Plan: masing-masing
3.2.b.2.2 Bagaimana proses manajemen komplen pelanggan dapat memastikan bahwa setiap komplen terselesaikan secara tepat dan - Mengidentifikasi informasi pelanggan yang dibutuhkan perusahaan OpCo
efektif? - Menyusun rencana kerjasama dengan pihak independen jika diperlukan - proses 2
Do: dibantu oleh
- Melakukan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner, pengamatan unit kerja
lapangan, jajaran
wawancara dan sebagainya, baik secara mandiri maupun bekerjasama Pengadaan
dengan pihak
19 ketiga
- Mengolah kuesioner dengan metoda statistik yang menghasilkan identifikasi
kebutuhan pelanggan berdasarkan urutan kepentingan Pelanggan.
Check:
- Mengklasifikasi kebutuhan pelanggan berdasarkan keterkaitan dengan bauran
pemasaran (product, price, place, promotion)
Action:
- Mendistribusikan hasil indentifikasi kebutuhan pelanggan ke Unit Kerja terkait
sebagai
penanggungjawab proses selanjutnya

2. Melakukan seleksi dan penunjukan konsultan independen sebagai pelaksana


kegiatan survey
Plan:
- Mengevaluasi hasil survey pada periode sebelumnya untuk mengidentifikasi
dan penyempurnaan kebutuhan survei selanjutnya.
- Menentukan dan menetapkan persyaratan konsultan independen
Do:
- Mencari informasi dan menentukan daftar calon konsultan independen
- Melakukan kunjungan ke calon konsultan independen untuk melakukan
PENGUKURAN, ANALISIS DAN PERBANDINGAN KINERJAverifikasi
NO OFI kualifikasi. Action Plan PIC Target STS Progress
Check:
PT SMI memanfaatkan hasil review kinerja dan data pembanding utama, serta data pesaing utama untuk memproyeksikan kinerja Tema:- Mengevaluasi dan menetapkan daftar calon konsultan independen yang akan OOTC Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
dengan cara : -Melakukan evaluasi efektivitas pemanfaatan
diundang sebagai peserta tender. data pembanding utama untuk yang telah dilakukan)
1. Membuat trend data historis dan menggunakan analisa statistik untuk proyeksi; proyeksi kinerja akan datang.
Action:
2. Mempertimbangkan asumsi dan rencana strategis perusahaan; - Mendistribusikan hasil evaluasi penentuan calon konsultan independen ke
3. Melakukan analisa SWOT perusahaan dan pesaing; Departemen Pengadaan Jasa
4. Melakukan gap analisis dengan cara membandingkan realisasi dengan proyeksi yang ditetapkan,
namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, terutama untuk data pembanding untuk Hasil Produk & Proses, SDM, dan Input:
3. Melakukan penyusunan alat ukur (kuesioner, wawancara)
pembanding selevel/global, sebagai contoh yang tidak ada pembanding : Plan:
1). Hasil Produk & Proses, antara lain : LoI Pasar Primer - Curah SG, LoI Pasar Primer - Curah SP, Insoluble Matter Pasar Primer - Curah - Mengevaluasi metode dan alat ukur dari dokumen survei pada periode
SG, Pengiriman Tepat Waktu Pasar Proses:
sebelumnya.
Primer, Pengiriman Tepat Waktu Pasar Sekunder, Jumlah Keluhan Semen Membatu, Indeks Kantong Semen Pecah, 2). - Melakukan penyempurnaan metode dan alat ukur yang sesuai dengan
Efektifitas proses operasional, antara lain : Target Dan Realisasi Ketersediaan Jaringan SG, Maturity Level ICT P&Org, KPI Maturity kebutuhan
Level ICT; 3). Efektifitas Pabrik, antara lain : QAF Semen, QAF Raw Mill, Rate Raw Mill SG, Rate Kiln SG Output:survei selanjutnya.
4). Hasil SDM , antara lain : Jumlah Izin Sakit, Jumlah Penyakit Akibat Kerja , Tingkat Turn Over, Jumlah Sosialisasi Budaya Korporasi Do:
20 Per Tahun, Tingkat Mangkir, Indeks Kepuasan Karyawan Tetap Segmen Produksi, Indeks Kepuasan Karyawan Tetap Segmen Non - Melakukan penyusunan alat ukur, baik secara mandiri maupun bekerjasama
Produksi, Jumlah Nota Peringatan. Hal ini berpotensi menjadi kendala bagi perusahaan untuk mencapai visi perusahaan Indikator:
dengan
sebagai perusahaan persemenan terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara. pihak ketiga
Check:
- Mengkoordinasikan dengan unit terkait untuk melakukan evaluasi metode
4.1.c.2 Bagaimana perusahaan memanfaatkan hasil review kinerja dan data pembanding utama, serta data persaingan utama untuk dan alat
memproyeksikan kinerja yang akan datang?. ukur survei
Action:
- Finalisasi metode dan alat ukur berdasarkan hasil evaluasi.

4. Melaksanakan trial test alat ukur untuk validasi kuesioner dan item wawancara
Plan:
- Menentukan ruang lingkup 'trial test'.
- Menentukan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan 'trial test'.
Do:
- Melaksanakan 'trial test', baik secara mandiri maupun bekerjasama dengan
pihak
ketiga
Check:
- Melakukan analisa hasil 'trial test' .
Action:
- Finalisasi metode dan alat ukur berdasarkan hasil evaluasi.

5. Melakukan workshop pengolahan dan interpretasi data


Plan:
- Menentukan materi 'workshop' pengolahan dan interpretasi data
- Merencanakan jadwal pelaksanaan 'workshop'
- Menentukan peserta dan pemateri 'workshop'
Do:
- Melaksanakan 'workshop' pengolahan dan interpretasi data
Check:
- Melakukan trial pengolahan dan interpretasi data.
Action:
- Menetapkan dan menggunakan metode pengolahan dan interpretasi data
yang
telah disepakati.
PT SMI telah memilih dan memastikan efektifitas pemanfaatan data dan informasi suara pelanggan (termasuk data dan Tema: Marketing Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
informasi keluhan pelanggan) untuk mendukung keputusan yang diambil di tingkat operasional, pengambilan keputusan strategis Melakukan evaluasi efektivitas pemanfaatan data dan informasi suara pelanggan yang telah dilakukan)
serta melakukan inovasi dengan cara :
1. Data diklasifikasikan berdasarkan segmen pasar / pelanggan;
2. Dilakukan analisa dan dievaluasi oleh Departemen Perencanaan Pemasaran; Input:
3 Diselaraskan sesuai pengaruhnya terhadap pencapaian rencana kerja dan rencana strategis perusahaan;
4. Dibahas dalam rapat bersama BOD dan Menyusun strategi tindak lanjut dan rencana inovasi yang akan dilakukan; 5.
Dilakukan monitoring terhadap langkah perbaikan yang ditetapkan, namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh : Proses:
1). pada grafik 7.1.b.23. Potensi Benefit Inovasi Semen Tonasa, terlihat Level poor dan Trendnya menurun dan Grafik Potensi
Benefit Inovasi Semen Padang, terlihat Levelnya poor, sedangkan untuk informasi tentang Inovasi dan Improvement belum ada
data pembanding (Grafik 7.1.b.23 s.d 7.1.b.26 7 grafik); 2). Informasi Efektivitas Rantai Pasok belum ada data pembanding Output:
(Grafik 7.1.b.40 s.d 7.1.b.57 sebanyak 7 grafik), sehingga dapat menjadi kendala bagi perusahaan untuk mencapai sasaran
21 strategis yang telah ditetapkan.
Indikator:

4.1.a.3.1 Bagaimana perusahaan memilih dan memastikan efektifitas pemanfaatan data dan informasi suara pelanggan
(termasuk data dan informasi keluhan pelanggan) untuk membangun budaya yang lebih fokus lagi kepada pelanggan dan
untuk mendukung keputusan yang diambil di tingkat operasional, pengambilan keputusan strategis serta
melakukan inovasi?.

Walaupun PT SMI telah memanfaatkan hasil review kinerja dan data pembanding utama, serta data persaingan utama untuk TEMA OOTC Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
memproyeksikan kinerja yang akan datang dengan cara : Melakukan evaluasi efektivitas pemanfaatan data pembanding utama untuk yang telah dilakukan)
1. Membuat tren data historis dan menggunakan analisa statistik untuk proyeksi; proyeksi kinerja akan datang.
2. Mempertimbangkan asumsi dan rencana strategis perusahaan; 3. Melakukan analisa SWOT perusahaan dan pesaing; 4.Melakukan
gap analisis dengan cara membandingkan realisasi dengan proyeksi yang ditetapkan, namun belum dilakukan evaluasi INPUT
efektivitasnya, sebagai contoh sebagian besar Grafik Kategori 7 tidak ditampilkan kinerja pesaing untuk proyeksi kedepan. Hal ini Data Pembanding, Hasil analisis Kinerja, Data Pesaing
dapat menyebabkan kendala bagi perusahaan untuk menetapkan prioritas strategi untuk menghadapi persaingan Kinerja yang akan
datang ? PROSES
1. Menentukan data pembanding dan data pesaing yang penting terhadap KPI
Korporasi
4.1.c.2 Bagaimana perusahaan memanfaatkan hasil review kinerja dan data pembanding utama, serta data persaingan utama untuk 2. Mencari dan mengumpulkan Data Pembanding dan Data Pesaing yang sudah
memproyeksikan kinerja yang akan datang ditentukan No.1
3. Melakukan gap analisis dengan cara membandingkan realisasi dengan proyeksi
yang ditetapkan
22 4. Menjadikan Proyeksi Kinerja Kedepan sebagai KPI untuk unit kerja yang
bertanggung jawab.

OUTPUT
Efektifitas Proyeksi Kinerja

INDIKATOR
Akurasi Proyeksi vs Realisasi dengan StD +/- N %

Walaupun PT SMI telah melakukan prioritas dan peluang berinovasi dikomunikasikan dan untuk ditindaklanjuti oleh pemasok, mitra, Tema: 1.DisLog Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
dan kolaborator yang relevan, dengan cara : Melakukan komunikasi kepada kolaborator, pemasok dan mitra terkait peluang 2.Dewan Inovasi yang telah dilakukan)
1. Mengidentifikasi temuan-temuan hasil review sebagai dasar inisiatif perbaikan; inovasi (penyesuaian fasilitas kapal dg hasil implementasi inovasi output d
2. Jika ada keterlibatan pihak eksternal maka pihak internal yang ditunjuk akan mengkomunikasikan kepada pihak ekternal terkait; pelabuhan Tuban)
3 Sosialisasi kepada stakeholders perusahaan (kelompok kerja, pemasok,mitra dan distributor);
4. Pelatihan kepada stakeholders (kelompok kerja, pemasok,mitra dan distributor);
5. Implementasi dan melakukan monitoring hasil implementasinya, Input:
namun penerapannya masih sebagian saja yang melaksanakannya, sebagai contoh : belum terbukti peluang inovasi telah
dikomunikasikan dan ditindaklanjuti oleh kolaborator yang relevan. Hal ini kedepan dikawatirkan dapat menjadi kendala dalam hal
memastikan keterkaitan dan keselarasan dengan kepentingan atau kebutuhan perusahaan. Proses:
23
4.1.c.3.3 Bagaimana prioritas dan peluang pengembangan inovasi tersebut diatas dikomunikasikan dan ditindaklanjuti oleh
kelompok kerja yang terkait di perusahaan?. Output:

Indikator:
Meskipun PT SMI telah mengelola pengetahuan organisasi untuk mencapai transfer pengetahuan yang relevan dari dan kepada Tema: CDL Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
pelanggan, pemasok, mitra, kolaborator dengan cara melakukan pertemuan pelanggan, pemasok, mitra, kolaborator, sosialisasi Melakukan evaluasi efektivitas pengelolaan pengetahuan untuk mencapai transfer yang telah dilakukan)
product knowledge, program promosi, Distributor Gathering, meeting periodik, namun belum pengetahuan
terbukti efektivitasnya, sebagai contoh seperti terlihat pada grafik 7.2.a (1).1. Indek Kepuasan Pelanggan (36 Grafik) sekitar 65%
levelnya lebih rendah dibanding pesaing. Apabila hal ini tidak disikapi dengan benar berpotensi mengganggu tercapainya
transfer pengetahuan yang relevan. Input:

4.2.a.3.1.2 Bagaimana perusahaan mengelola pengetahuan organisasi untuk mencapai : Proses:


24 - mentransfer pengetahuan yang relevan dari dan kepada pelanggan, pemasok, mitra kerja dan kolaborator?.

Output:

Indikator:

Meskipun PT SMI telah mengelola pengetahuan organisasi untuk mencapai identifikasi, berbagi dan implementasi praktik terbaik Tema: CDL Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
dengan cara mendesain praktek KM (knowledge management), menggunakan organizational expertise, berbagi knowhow,membangun Melakukan evaluasi efektivitas pengelolaan pengetahuan untukberbagi dan yang telah dilakukan)
CoP (Communities of Practice) untuk hal-hal strategis, mendorong terciptanya knowledge sharing, serta menetapkan praktek KM implementasi praktik terbaik.
sebagai salah satu KPI yang di assign ke seluruh unit kerja, namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh : sebagian
karyawan di OPCO Semen Tonasa mengalami kendala/kesulitan akses website Knowledge Management Semen Indonesia karena
kendala hak akses dan atau masalah jaringan/koneksi internet. Hal ini akan memunculkan gap kapabilitas yang akan berpotensi Input:
mengganggu proses pencapaian kinerja yang berkelanjutan.

4.2.a.3.1.3 Bagaimana perusahaan mengelola pengetahuan organisasi untuk mencapai : Proses:


25 - Identifikasisecara cepat, berbagi dan implementasi praktik terbaik.

Output:

Indikator:

Walaupun PT SMI telah memastikan hardware dan software memiliki karakteristik: handal, aman, dan mudah digunakan dengan cara Tema: Sisfo Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
mengukur target service level untuk memenuhi Service Level Agreement, hardware/software selection melalui beauty contest Melakukan evaluasi efektivitas thd kinerja hardware dn software yg digunakan yang telah dilakukan)
vendor, monitoring performance melalui Utilization dari seluruh lokasi perusahaan ke Data Center, melakukan survey untuk handal, aman.
mengetahui Kepuasan Pengguna IT, namun belum dilakukan evaluasi efektivitasnya, sebagai contoh belum dapat ditampilkan di
Item 7.1 efektivitas proses terkait dengan Breakdown Server. Hal ini dapat menjadi kendala terhadap kehandalan sistem
informasi yang digunakan Input:

4.2.b.1.1 Bagaimana perusahaan memastikan bahwa hardware dan software yang digunakan handal, aman dan mudah Proses:
26 digunakan (user friendly)?.

Output:

Indikator:

KETERIKATAN TENAGA KERJA


NO OFI Action Plan PIC Target STS Progress
PT SMI menilai kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja, dengan malakukan analisa jabatan yang menghasilkan uraian jabatan Tema: Dept SDM Group Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
sesuai IK/4005/002, analisa Job Profile dan Struktur Organisasi perusahaan digunakan sebagai bahan untuk menyusun Man Meningkatkan Efektifitas Penentuan Kebutuhan Kapasitas & Kapabilitas TK. or DESBR 2015 yang telah dilakukan)
Power Planning, namun sistem tersebut belum teruji efektivitasnya, masih belum dapat terpenuhi standar kapasitas maupun Input:
kapabilitas sesuai target. Terbukti pada Grafik 7.3.1.2 (Eselon 1 dari target 90,0 tercapai 84,00) dan 7.3.1.3 (Eselon 4 dari Struktur Organisasi (skrng & akan datang)
target 90,00 tercapai 89,0). Hal ini dapat mengancam keberlanjutan organisasi dan berpotensi timbulnya pemborosan sumber daya. Profil TK, Tool Analisis TK, Job Profile, MPP tahun lalu
Proses:
5.1.a.1.1 Bagaimana perusahaan menilai kebutuhan akan kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja, termasuk tingkat keterampilan, 1. Review efektivitas Proses Penyusunan MPP
kompetensi dan tingkat pengawakannya? 2. Melakukan pengujian efektifitas system penyusunan MPP.
3. Menetapkan MPP dan ditindaklanjuti pada proses pemenuhan internal maupun
eksternal
27
Output:
Laporan MPP Annual

Indikator:
% Kesesuaian MPP vs RJPP

Walaupun PT SMI telah mempersiapkan tenaga kerjanya untuk menghadapi perubahan kebutuhan kebutuhan kapabilitas dan Tema : Dept. SDM Group Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
kapasitas tenaga kerja dengan : Meningkatkan Efektifitas kesiapan perubahan Kebutuhan Kapasitas & Kapabilitas TK. yang telah dilakukan)
1. Perusahaan melakukan evaluasi kapabilitas dan kapasitas tenaga kerja secara berkala. Evaluasi kapabilitas dilakukan sesuai
dengan IK mengenai assessment dan job profile, sedangkan evaluasi kapasitas tenaga kerja dilakukan sesuai dengan IK HR INPUT:
Planning; Struktur Organisasi (skrng & akan datang)
2. Assessment dan evaluasi job profile dilakukan secara berkala untuk bisa mengidentifikasi perubahan kebutuhan dan gap Profil TK, Tool Analisis TK, Job Profile, MPP kedepan
kompetensi yang dibutuhkan. menerapkanTNA dan pelatihan untuk memenuhi Gap;
3. Perubahan kebutuhan jumlah keryawan di unit kerja diketahui dari data jumlah karyawan pensiun, mutasi maupun promosi, Proses:
selain itu juga dapat 1. Review efektivitas Proses Pemenuhan Kebutuhaan TK
diketahui dari rencana reorganisasi; 2. Melakukan analisa RJPP dan profil TK.
4. Perusahaan memenuhi kebutuhan jumlah karyawan dengan cara melakukan rekrutmen, promosi maupun mutasi, 3. Menetapkan pemenuhan TK internal maupun eksternal
namun belum terbukti efektif reviewnya karena perkembangan usaha PT SMI yang cepat, saat ini baik dari kapasitas maupun 4. Melakukan pengujian efektifitas Pemenuhan TK
28 kapabilitas belum memenuhi target yang diharapkan (Sesuai dengan grafik 7.3.1.2 Persentase HR Readiness Posisi Eselon 1 dari target
90,0 tercapai 84,0) dan grafik 7.3.1.2.3 Persentase Fullfillment Posisi pada Eselon 4 dari target 90,0 tercapai 89,0). Hal ini dapat Output:
menjadi kendala keberlanjutan perusahaan. Laporan % HR Readiness Annual

Indikator:
5.1.a.4.1 Bagaimana perusahaan menyiapkan tenaga kerjanya untuk menghadapi perubahan kebutuhan kapabilitas dan kapasitas % HR Readiness
tenaga kerja?.

Walaupun PT SMI telah mempersiapkan diri untuk menghadapi dan mengelola periode pertumbuhan tenaga kerja dengan cara Tema : Dept. SDM Group Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
menyiapkan dan memastikan kelengakapan Meningkatkan Efektifitas kesiapan pengelolaan periode pertumbuhan TK. yang telah dilakukan)
dokumen Indeksi Produktifitas Karyawan, RJP dan HR Planning namun belum terbukti efektif hal ini terbukti dengan masih
adanya kekurangan pemenuhan kapasitas dan INPUT:
kapabilitas masih di bawah target. Hal ini sesuai Grafik 7.3.1.2 (Persentase HR Readiness Posisi Esl 1 dari target 90,0 tercapai Struktur Organisasi (skrng & akan datang)
84,0) dan Grafik 7.3.1.3 (Persentase Fulfillment Posisi Esl 4 dari target 90,0 tercapai 89,0 ). Sehingga berisiko pada kesiapan tenaga kerja Profil TK, Tool Analisis TK, demografi TK, MPP
dalam menghadapi pertumbuhan usaha PT SMI dan pencapaian target perusahaan.
Proses:
5.1.a.4.3 Bagaimana perusahaan mempersiapkan diri untuk menghadapi periode pertumbuhan tenaga kerja?. 1. Review efektivitas Proses Penyusunan MPP
2. Melakukan pengujian efektifitas system penyusunan MPP.
3. Menetapkan MPP dan ditindaklanjuti pada proses pemenuhan internal maupun
eksternal

29 Output:
Laporan

Indikator:
Progress Recruietment
% Succession Management
Rerata Usia Tenaga Kerja
PT SMI menentukan elemen-elemen utama yang mempengaruhi kepuasan tenaga kerja dengan mengumpulkan data dan Tema : Dept. SDM Group Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
informasi terkait kepuasan tenaga kerja, Membentuk tim yang terdiri dari Biro Kepegawaian, Biro Pengembangan Organisasi dan SDM, Meningkatkan Efektifitas Penentuan elemen-elemen utama kepuasan TK. yang telah dilakukan)
dan Biro Pusat Pembelajaran dengan :
1. Melakukan review hasil penilaian kepuasan tenaga kerja tahun lalu; INPUT:
2. Melakukan kajian dan telaah teori kepuasan tenaga kerja (best praktice); Struktur Organisasi (skrng & akan datang)
3. Diskusi dan penetapan elemen-elemen utama kepuasan untuk diukur ke tenaga kerja; Profil TK, Tool Analisis TK, Job Profile, MPP tahun lalu
4. Menetukan target tenaga kerja yang diukur kepuasannya dengan sampling atas keterwakilan segmen dan kelompok tenaga
kerja yang berbeda, Proses:
namun review yang di lakukan belum terbukti efektif, hal ini terlihat dari grafik 7.3.4.2 (Indeks Kepuasan Karyawan Tetap Segmen 1. Review efektivitas Proses Penyusunan MPP
Non Produksi pada PT SI Pengelolaan & Pengembangan SDM terjadi penurunan indeks tahun 2012 ke tahun 2013 dari 78,97 2. Melakukan pengujian efektifitas system penyusunan MPP.
menjadi 78,00), Hal ini dapat menimbulkan risiko adanya kecemburuan antara tenaga kerja antar segmen yang akan 3. Menetapkan MPP dan ditindaklanjuti pada proses pemenuhan internal maupun
mempengaruhi suasana kerja yang tidak kondusif dan dapat mempengaruhi pencapaian target PT SMI. eksternal
30
5.2.a.1.2 . Bagaimana perusahaan menetukan elemen-elemen utama yang mempengaruhi kepuasan tenaga kerja ? Output:
Laporan MPP Annual

Indikator:

Walaupun PT SMI menentukan elemen-elemen keterikatan segmen tenaga kerja yang berbeda antara produksi maupun non Tema : Dept. SDM Group Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
produksi dengan mengumpulkan data dan informasi Meningkatkan Efektifitas Penetapan elemen-elemen kepuasan untuk kelompok dan yang telah dilakukan)
terkait keterikatan dan kepuasan tenaga kerja, Membentuk tim yang terdiri dari Biro Kepegawaian, Biro Pengembangan segmen TK yang berbeda.
Organisasi dan SDM, dan Biro Pusat Pembelajaran
dilakukan dengan cara : INPUT:
1. Tim menentukan kelompok dan segmen tenaga kerja mempertimbangkan jenis/ profile pekerjaan, lingkungan kerja dan Struktur Organisasi (skrng & akan datang)
kebutuhan pelaksanaan Profil TK, Tool Analisis TK, Job Profile, MPP tahun lalu
pekerjaan;
2. Kelompok & segmen tenaga kerja menjadi pertimbangan dalam penetapan elemen survey kepuasan & keterikatan melalui Proses:
expert panel. 1. Review efektivitas Proses Penyusunan MPP
namun belum terbukti efektitivitasnya, sebagai contoh terjadi penurunan Indeks tahun 2012 ke tahun 2013 dari 79,00 menjadi 2. Melakukan pengujian efektifitas system penyusunan MPP.
78,50 sesuai Grafik 7.3.4.5 (Indeks Keterikatan Karyawan Tetap Segmen Non Produksi pada item Kesempatan untuk berkembang). 3. Menetapkan MPP dan ditindaklanjuti pada proses pemenuhan internal maupun
Hal ini dikhawatirkan menimbulkan risiko adanya kecemburuan tenaga kerja baik antar segmen yang mempengaruhi suasana eksternal
31 kerja menjadi tidak kondusif dan mempertahankan loyalitas karyawan.
Output:
Laporan MPP Annual
5.2.a.1.3 Bagaimana elemen-elemen tersebut ditetapkan untuk kelompok dan segmen tenaga kerja yang berbeda?.
Indikator:

Walaupun PT SMI mempunyai metode dan ukuran penilaian keterikatan dibedakan untuk kelompok dan segmen tenaga kerja dengan Tema : Dept. SDM Group Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
sistem menyediakan data profil tenaga kerja, harapan masing-masing kelompok & segmen periode sebelumnya, dan aspirasi dari Meningkatkan Efektifitas Penentuan metode dan ukuran keterikatan dibedakan yang telah dilakukan)
serikat pekerjaan. Dilakansanakan dengan : untuk kelompok dan segmen TK yang berbeda .
1. Data tenaga kerja perkelompok dan persegmen dikelompokkan masing-masing;
2. Harapan direview dan diintegrasikan dengan aspirasi serikat pekerja; INPUT:
3. Ditetapkan masing-masing ukuran dan metode pengukurannya berdasarkan pada jenis tenaga kerja tetap dan tidak tetap, Struktur Organisasi (skrng & akan datang)
namun belum terbukti efektifnya karena terjadi penurunan kepuasan dan keterikatan antara segmen produksi dan segmen dari Profil TK, Tool Analisis TK, Job Profile, MPP tahun lalu
tahun sebelumnya, hal ini terlihat pada Grafik 7.3.4.5 (Indeks Keterikatan Karyawan Tetap Segmen Non Produksi) tentang PTSI
Kesempatan untuk berkembang dan juga berdasarkan survey yang di lakukan ke Opco Semen Gresik di Tuban dan Opco Semen Tonasa Proses:
belum sesuai harapan tenaga kerja pada Pengembangan Karir dan penilaian kinerja sehingga menimbulkan risiko adanya kecemburuan 1. Review efektivitas Proses Penyusunan MPP
antara tenaga kerja baik antar segmen yang akan mempengaruhi suasana kerja yang tidak kondusif dan mengancam loyalitas serta 2. Melakukan pengujian efektifitas system penyusunan MPP.
integritas karyawan yang dapat mempengaruhi pencapaian target PT SMI. 3. Menetapkan MPP dan ditindaklanjuti pada proses pemenuhan internal maupun
32 eksternal
5.2.b.1.3 Bagaimana metode dan ukuran tersebut dibedakan untuk kelompok dan segmen tenaga kerja?.
Output:
Laporan MPP Annual

Indikator:
Walaupun PT SMI mengelola kemajuan karier yang efektif untuk seluruh tenaga kerja dan untuk mencapai efektifitas kaderisasi untuk Tema : Dept. SDM Group Agustus 2015 2 (diisi aktivitas Action Plan
posisi managerial dan pimpinan dengan cara menyiapkan data dan informasi tentang perkembangan karier tenaga kerja, Meningkatkan Efektifitas pengelolaan karir TK dan suksesi kepemimpinan. yang telah dilakukan)
mengangendakan rapat analisis jabatan dan fulfillment struktur, namun belum terbukti efektifitasnya karena pada posisi eselon INPUT:
1 masih belum terpenuhi targetnya. Target %HR Readines dari 90,00 hanya terpenuhi 84,00 dan Grafik 7.3.1.2 (Persentase HR Struktur Organisasi (skrng & akan datang)
Readiness) pada Eselon 1. Sehingga hal ini berisiko suksesi kepemimpinan tidak berjalan dengan baik. Karena HR Readines mencakup Profil TK, Tool Analisis TK, Job Profile, MPP tahun lalu
tentang kapasitas dan kapabiltas yang berpengaruh terkait dengan kemajuan karir tenaga kerja. Dengan perkembangan usaha PT
SMI yang sangat cepat bila hanya kapasitas tenaga kerja yang terpenuhi dan tidak diikuti dengan kapabilitas tenaga kerja maka juga Proses:
akan berpengaruh dengan kemajuan karir karyawan tenaga kerja karena belum dapat memenuhi standart kapabilitas yang 1. Review efektivitas Proses Penyusunan MPP
dibutuhkan perusahaan. 2. Melakukan pengujian efektifitas system penyusunan MPP.
3. Menetapkan MPP dan ditindaklanjuti pada proses pemenuhan internal maupun
eksternal

33 5.2.c.3.1 Bagaimana perusahaan mengelola kemajuan karir yang efektif untuk seluruh tenaga kerja?. Output:
Laporan MPP Annual

Indikator:
% Kesesuaian MPP vs RJPP
% HR Readiness

PROSES KERJA
NO OFI Action Plan PIC Target STS Progress
Walaupun PT SMI telah memiliki mekanisme dalam mendesain dan melakukan inovasiterhadap sistem kerja, telah direview terkait Tema: Tim Transformasi Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
pembentukan HolCO dan OpCo antara Sosialisasi Blueprint dan upaya integrasi sistem kerja Holco dan Opco sesuai Blue Korporasi yang telah dilakukan)
lain dengan melakukan penyesuaian berpedoman pada Blue Print yang terdiri dari 22 fungsi. Namun metode mengintegrasikan sistem Print dalam Pedoman dan prosedur MR
kerja HolCo melalui Blue Print belum
efektif karena belum difahami oleh seluruh jajaran HolCo & OpCo dan belum seluruh fungsi menjabarkan kedalam tata-cara kerja
masing-masing, terbukti adanya implementasi yang berbeda antara HolCo dan OpCo (contoh di Distribusi, SDM, dan Pengadaan). Input:
Tidak adanya model pendekatan baku dalam mendisain sistem kerja HolCo (misal Silo Based atau Cluster Based) maka PT SMI
dikhawatirkan kesulitan mengintegrasikan sistem kerja HolCo dengan OpCo karena adanya keragaman dalam pendekatan/konsep
sistem kerja yang disusun pada tiap-tiap fungsi maupun masingmasing OpCo Proses:
34
6.1.a.1.1 Bagaimana perusahaan mendesain dan melakukan inovasi terhadap sistem kerja secara keseluruhan? Output:

Indikator:

Walaupun PT SMI mendayagunakan kompetensi inti yang telah dimiliki dalam mendesain sistem kerja dengan cara Tema: OOTC Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
mengkorelasikan kompetensi inti yang ada sesuai dengan sistem kerja yang didesain, dan telah menyiapkan pengembangan kompetensi Mereview pengelolaan pendayagunaan kompetensi inti yang telah dilakukan)
inti masa depan berupa - Memproduksi Semen dengan efisien, - Research and engineering, - Trading and logistic, - Investment
management, namun PT SMI belum mereview mekanisme pengelolaan setiap kompetensi inti antara lain bagaimana agar dapat
fokus meningkatkan keunggulan dan keunikan kompetensi inti yang dimiliki sehingga selalu terdepan dibanding pesaing. Sebagai Input:
contoh kompetensi inti
Memproduksi semen dengan efisien belum berdaya guna secara maksimal agar harga semen PT SMI selalu lebih bersaing
daripada pesaing, terbukti adanya peningkatan disparitas harga dibanding dengan pesaing sebagaimana diidentifikasi dalam Proses:
rangkuman handout Sales Promo End User Jatim. Kegagalan kompetensi inti untuk menghasilkan outcome yang mengungguli
35 kompetitor dapat mengganggu sustainibilitas perusahaan.
Output:
6.1.a.1.2 Bagaimana perusahaan mendayagunakan kompetensi inti yang telah dimiliki dalam mendesain sistem kerja?

Indikator:
Walaupun PT SMI telah memiliki mekanisme kesiapan tanggap darurat yang dikawal dengan implemetasi SMK3 dengan audit berbasis TEMA : Dept QSHE Desember 2015 2 1.Telah dilakukan identifikasi
OHSAS 18001 maupun PP50/2012 Meningkatkan efektifitas penanggulangan keadaan darurat. Unit PT SMI fasilitas yang ada untuk
dengan peringkat emas dan skor 93, dengan mekanisme: INPUT : mengatasi keadaan darurat.
1. Melakukan Identifikasi dan Potensi Dampak Kegiatan sesuai prosedur P/IDN/01 serta Identifikasi Risiko sesuai prosedur 1. Identifikasi Risiko (Keadaan Darurat) 2.Telah dilakukan kajian
P/RIS/01 (Penerapan Manajemen Risiko), 2. Identikasi Fasilitas Tanggap Darurat kesesuaian fasilitas tanggap
2. Melakukan penilaian terhadap potensi bahaya dan risiko, 3. Hasil Evaluasi Simulasi Tanggap Darurat darurat.
3. Melakukan upaya pengendalian yang sesuai. PROSES : 3.Telah dilakukan pertemuan
4. Memindahkan risiko melalui asuransi aset. 1. Melakukan identifikasi fasilitas yang ada untuk mengatasi keadaan darurat. unit-unit terkait untuk
namun penerapan beberapa aspek belum efektif, antara lain: terdapat perbedaan peringatan dini massal (simulasi bencana, simulasi 2. Melakukan kajian kesesuaian fasilitas tanggap darurat telah mencukupi. perencanaan sirine.
assembly point/area, aktivitas peledakan gunung kapur): plant Gresik/Tuban tidak menggunakan sirine cukup dihubungi 3. Menyediakan fasilitas tanggap darurat (sirine) 4.Telah disusun skenario
person by person menggunakan alat komunikasi bukan publik adress sebagaimana ditunjukkan dalam dokumen skenario 4. Melakukan simulasi tanggap darurat dengan fasilitas baru. simulasi tanggap darurat.
simulasi tanggap darurat gempa bumi tahun 2014. Sedangkan di Tonasa telah menggunakan sirine sesuai kelaziman internasional. 5. Mereview prosedur sesuai hasil simulasi tanggap darurat.
Disamping peringatan dini publik massal yang tidak lazim, maka absennya sirine dalam sistememergency perusahaan besar PT 6. Sosialisasi prosedur tanggap darurat.
SMI, dikhawatirkan berakibat menurunkan prisip kehati-hatian yang berpotensi gagal meminimalkan korban bilamana terjadi 7. Evaluasi efektifitas simulasi tanggap darurat
36 bencana, karena tidak dapat menjamin bahwa tanda peringatan bahaya/bencana diketahui oleh massa atau masyarakat pada 8. Menyusun Pedoman SHE untuk lingkup SMI Group
detik-detik emasnya (awal).safety briefing bagi tamu perusahaan belum efektif terbukti di OpCo Semen Tonasa (ST) maupun 9. Sosialisasi Pedoman SHE untuk lingkup SMI Group
OpCO Semen Gresik (SG) - tidak memiliki catatan atau bukti pelaksanaan safety conduction. Termasuk kehadiran Tim Evaluator OUTPUT :
KPKU 2014 tidak mendapatkan safety conduction di SG maupun di ST. Di SG ada evident photo suatu event tanpa identitas Prosedur Tanggap Darurat
dimana, kapan, serta dalam peristiwa apa. Simulasi Tanggap Darurat
Pedoman SHE
INDIKATOR OUTPUT :
6.1.c.1 Bagaiman perusahaan memastikan kesiapan sistem kerja dan tempat kerja untuk menghadapi bencana maupun keadaan % Efektifitas Simulasi (realisasi dibandingkan tujuan)
darurat % personil yang berkumpul di area asembly point

Walaupun PT SMI telah memiliki prosedur Penanggulangan Tanggap Darurat (P/TKP/02), serta Pencegahan dan Pemulihan TEMA : Depart. QSHE Desember 2015 2 1.Telah dilakukan identifikasi
Layanan TIK (P/ICT/06), namun mekanisme yang ada belum direview kecukupan dan efetivitasnya sehingga mengakibatkan Meningkatkan kecukupan cakupan area untuk simulasi tanggap darurat Unit Kerja Terkait fasilitas yang ada untuk
simulasi tanggap darurat tidak mencakup seluruh wilayah korporasi. Sebagai contoh dalam prosedur P/TKP/02 terbitan 22 Juli INPUT : mengatasi keadaan darurat.
2013 point 6 telah menetapkan Frekwensi simulasi mencakup Bencana Alam (1X setiap tahun), Bocoran Minyak (1X setiap tahun), 1. Data Simulasi Tanggap Darurat 2.Telah dilakukan kajian
Ledakan Coal Mill/Kebakaran (1X setiap tahun), Ancaman Bom (1X setiap 2 tahun). Sedangkan Gedung Bertingkat Kantor Pusat 2. Prosedur Tanggap Darurat kesesuaian fasilitas tanggap
SMI maupun Aset Gedung lainnya milik Perusahaan tidak diatur didalam uraian Prosedur P/ICT/06sehingga tidak ada evident 3. Data Potensi Bahaya di Area Perusahaan darurat.
maupun jadwal untuk memastikan bahwa penyelenggaraan simulasi gedung bertingkat dan aset gedung lainnya telah atau akan PROSES : 3.Telah dilakukan pertemuan
dilaksanakan secara sistematis. 1. Mengidentifikasi area dan potensi bahaya di perusahaan unit-unit terkait untuk
2. Mengolah data simulasi tanggap darurat perencanaan sirine.
3. Melakukan review Prosedur Tanggap Darurat 4.Telah disusun skenario
6.1.c Bagaimana sistem kesiapan menghadapi bencana dan keadaan darurat mempertimbangkan aspek pencegahan, pengelolaan, 4. Melakukan sosialisasi Prosedur Tanggap Darurat. simulasi tanggap darurat.
keberlangsungan operasional, serta aspek pemulihan? 5. Melakukan simulasi tanggap darurat.
6. Menyusun pedoman SHE di tingkat holding untuk deployment di tingkat Opco lain
37 7. Sosialisasi pedoman SHE
OUTPUT :
Prosedur Tanggap Darurat
Simulasi Tanggap Darurat
Pedoman SHE
INDIKATOR OUTPUT :
% Efektifitas Simulasi (realisasi dibandingkan tujuan)
% personil yang berkumpul di area asembly point

Walaupun PT SMI telah menetapkan persyaratan untuk proses kerja utama sebagaimana dijabarkan dalam Tabel Persyaratan Proses Tema: Meningkatkan efektifitas persyaratan proses kerja utama : 1.Distribution & Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
yang dilengkapi dengan indikator kinerja, namun: (i) belum efektif terbukti persyaratan Menjamin pengiriman produk semen secara 1.Pelaporan delivery time, tingkat stock out PP, jumlah keluhan keterlambatan Transp yang telah dilakukan)
tepat waktu dengan indikator kinerja berupa Delivery Time, Tingkat stock out packing plant, Biaya Distribusi, Jumlah keluhan pengiriman atau yang mewakili hal2 tsb 2.MR
keterlambatan pengiriman belum dapat dilaporkan hasilnya. (ii) belum direview integrasinya untuk mendukung visi perusahaan, 2.Reviiew Integrasi Evectifitas varian keuangan, realisasi project, realisasi item
terbukti Persyaratan Memastikan pengembangan kapasitas sesuai RJPP berupa 7 indikator Efectivitas Variance Keuangan, Realisasi project
project per tahun dan Realisasi item project belum dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mencapai rencana strategis
baik dalam konteks RJPP maupun RKAP sebagai data wajib di Item 7.1c. Tidak adanya data tersebut maka PT SMI kesulitan untuk
menilik posisi perusahaan terhadap pencapaian RJPP apakah sudah on-track, terlambat ataukah telah terlampaui, sebagai masukan Input:
penting untuk mengambil langkah strategis kedepan.
38 Proses:
6.2.a.2 Bagaimana Perusahaan menentukan persyartan proses kerja utamanya? Apa saja proses kerja utama perusahaan ? Apa saja
persyaratn untuk proses kerja utama tersebut?
Output:

Indikator:
Walaupun PT SMI telah menyatakan bahwa Keterkaitan proses kerja utama dengan sistem kerja terlihat dalam Tabel 6.1 (Sheet Tema: Tim Transformasi Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
Persyaratan Utama), namun mekanisme tersebut (disusun pada saat status perusahaan masih sebagai Semen Gresik belum Semen Refisi Keterikatan proses kerja utama dengan sistem kerja (tabel 6.1), terkait Semen Korporasi yang telah dilakukan)
Indonesia) belum direview kecukupan dan kesesuaiannya untuk mendukung proses kerja dan sistem kerja Holding Company. Hal ini Indonesia sebagai Holding dan terhadap opco MR
dapat berdampak terhadap keselarasan kerja korporasi Holding, karena rentang kendali proses kerja korporasi Holding Company
tentunya berbeda dan lebih panjang dibandingkan rentang kendali OpCo. Hal ini terbukti dengan dijumpainya ketidak selarasan proses-
proses kerja (contoh SDM, Distribusi, Pengadaan) diantara HolCo dengan OpCO (kecuali Semen Gresik). Input:

6.2.b.1 Bagaiman keterkaitan antara proses kerja utama dengan sistem kerja? Proses:
39
Output:

Indikator:

Walaupun PT SMI telah menetapkan ukuran atau indikator kinerja utama yang digunakan sebagaimana disajikan dalam Tabel Tema: 1.MR Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
Persyaratan Proses Kerja dan Sistem Kerja dan menyusun berbagai prosedur hingga 100 prosedur dan Instruksi Kerja hingga mencapai Penjabaran ukuran inprocess dalam simplifikasi pemodelan 2. Unit kerja yang telah dilakukan)
jumlah 2641 work instruction, yang diharapkan dapat mengadress seluruh ukuran in-process, namun belum menjabarkan ukuran in- Operasional Prod
process didalam Tabel Persyaratan Proses Kerja dan Sistem Kerja yang dimaksudkan sebagai penyajian model Proses Kerja dan Sistem Input: daan pemasaran
Kerja terpadu. Ketiadaan ukuran in-process didalam simplifikasi permodelan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya perbedaan
rencana tindakan antara pemilik proses yang dipandu melalui Prosedur dan IK dengan pengambil keputusan yang dipandu simplifikasi
permodelan, karena ukuran in-process merupakan parameter signifikan untuk mengendalikan dan meningkatkan proses kerja. Proses:
40
Output:
6.2.b.1 Apa ukuran kinerja atau indikator kinerja proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengontrol dan meningkatkan
kualitas/kinerja proses?
Indikator:

Walaupun PT SMI mengevaluasi kinerja pemasok melalui tahapan kegiatan yang diatur didalam tata-cara Evaluasi pemasok sesuai Tema: 1.Procurement Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
IK/4073/005 tentang Evaluasi Performance Penyedia Barang/Jasa, sebagai contoh antara lain evaluasi Vendor Trass Rembang bulan Sinkronisasi evaluasi pemasok secara korporat 2. Strategic yang telah dilakukan)
Agustus 2014 Periode I-III, namun belum ada bukti bahwa hasil-hasil parsial evaluasi tersebut (bersama-sama dengan evaluasi bahan- Procurement
bahan lainnya (gypsum, suku-cadang, dll) serta sumber-sumber pemasok lainnya) ditindaklanjuti sampai dengan evaluasi tingkat Input:
korporasi yang mencakup seluruh segmen pasokan untuk mendapatkan fakta peringkat keunggulan biaya, mutu dan waktu/delivery
dari seluruh pemasok. Terbukti performansi supply chain tersebut belum dapat disajikan di 7.1b sesuai jenis segmen yang dikelola.
Proses:
6.2.b.2 Bagaimana perusahaan mengukur dan mengevaluasi kinerja pemasok
41
Output:

Indikator:

Walaupun PT SMI telah memiliki mekanisme sistematis untuk mengelola pemasok yang berkinerja buruk dengan cara: Evaluasi Tema: Procurement Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
pemasok dilakukan sesuai IK/4073/005 tentang Evaluasi Performance Penyedia Barang/Jasa, Pemasok dengan nilai peringatan 90 Pelaporan sinkronisasi evaluasi pemasok dan tidak lanjut sangsinya yang telah dilakukan)
akan diberikan skorsing tidak mendapatkan penawaran dalam 2 bulan. Untuk pemasok yang terkena skorsing 3 kali berturut-turut maka
pemasok tersebut akan dinonaktifkan selama 2 tahun, namun pelaksanaanya belum efektif, terbukti PT SMI belum melaporkan
perkembangan/jumlah pemasok yang mendapatkan peringatan/penalti mulai dari yang ringan (dengan nilai peringatan 90), atau yang Input:
berat (dinonaktifkan selama 2 tahun).

Proses:
6.2.b.2 Bagaimana perusahaan menangani pemasok yang kinerjanya jelek?
42
Output:

Indikator:
Walaupun PT SMI memiliki mekanisme yang sistematis dan metodologis guna meningkatkan proses kerjanya dengan cara menerapkan Tema: Innovation Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
metode PDCA dalam sistem manajemen secara berkesinambungan melalui penerapan ISO 9001:2008 untuk mutu, ISO 14001 untuk Mereview efektivitas penetapan parameter dan kriteria antara inovasi kategori Council yang telah dilakukan)
lingkungan, Sistem Manajemen K3 dan OHSAS untuk Keselamatan Kerja, juga melalui kegiatan GKM, TPM, SS dan 5R sesuai prosedur BreakThrough dengan kelompok Incremental Innovation.
Sistem Manajemen Semen Indonesia, penerapan kegiatan perbaikan berkesinambungan (P/PNK/01) serta inovasi dalam aplikasi
Inovation Management System (IMS), namun: penetapan parameter dan kriteria antara inovasi kategori BreakThrough dengan
kelompok Incremental Innovation belum direview efektivitasnya, sehingga terjadi natural paradox dimana hasil-hasil BreakThrough Input:
(BT) lebih besar ketimbang Incremental (ICT) - identik dengan continuous-improvement. Data 3 tahun terakhir hasil inovasi adalah :
2011 BT/ICT = 125/45 , 2012 BT/ICT = 177/52, 2013 BT/ICT = 188/ 55 perbaikan. Didalam PD/MISI/001 Terbitan 9 September 2014
kriteria BT adalah: menemukan, merencanakan dan mengimplementasikan ide baru, berdampak positif secara signifikan . Hal ini bisa Proses:
jadi penyebab mengapa perbaikan jenis BT lebih banyak daripada Incremental, karena tidak mempertimbangkan kepentingan
stakeholders sebagaimana tercantum dalam MBCfPE bahwa The term innovation refers to making meaningful change to improve
43 products, processes, or organizational effectiveness and to create new value for stakeholders, yang pada ujungnya adalah seberapa Output:
besar dampak inovasi terhadap peningkatan daya saing produk berhadapan dengan kompetitor dipasar untuk memenangkan
pelanggan (stakeholders).
Indikator:

6.2.b.3 Bagaimana perusahaan meningkatkan proses kerja untuk mencapai kinerja yang libih baik, mengurangi variabilitas dan
meningkatkan kualitas produk?

Walaupun PT SMI untuk mengurangi variabilitas produk dengan berbagai mekanisme antara lain: pemilihan kualitas bahan baku, Tema: 1.QSHE Agustus 2015 1 (diisi aktivitas Action Plan
analisa kualitas produksi di Penyiapan Bahan, Pembakaran, Penggilingan Semen setiap jam secara automatic oleh Laboratorium proses Evaluasi fluktuasi kwalitas produk , rencana perbaikan dan hasil perbaikannya 2.Raw Material yang telah dilakukan)
guna akurasi pengendalian proses, namun kinerja produk masih menunjukkan fluktuasi yang relatif besar sebagai contoh Evaluasi Blain Production
dan Kuat Tekan Pengiriman Semen Curah OPC periode bulan September 2014 dari 30 data terdapat 12 data melewati/dibawah garis
standar KT 1 hari. Input:

6.2.b.3 Bagaimana perusahaan meningkatkan proses kerja untuk mencapai kinerja yang libih baik, mengurangi variabilitas dan Proses:
meningkatkan kualitas produk?
44
Output:

Indikator:
PRODUK & PROSES
NO

45

46

47
48

49

50
51

52

53
54

55

56

FOKUS PELANGGAN
NO
57

58

FOKUS TENAGA KERJA


NO
59

60

61

KEPEMIMPINAN & TATA KELO


NO
6

63
64

KINERJA KEUANGAN & PASA


NO

65

66
67
PRODUK & PROSES
OFI
Walaupun PT SMI telah melaporkan 76 data terkait dengan Kinerja 7.1a Produk yang diinginkan Pelanggan, namun se
sebelumnya (7.1.a.21 Jumlah Keluhan Semen Membatu dan 7.1.a.8 Kuat Tekan 7 Hari di Pasar Sekunder Curah SG), dengan
Waktu Pasar Sekunder, Adverse sebanyak 1 data (1,32 %) yaitu 7.1.a.8 Kuat Tekan 7 Hari di Pasar Sekunder Curah SG, dan
posisi lebih rendah dibanding pesaing (7.1.a.12 -4 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Sekunder Curah SMI, 7.1.a.12-3 Kuat Tekan 28 H
Pasar Sekunder Curah SP, 7.1.a.12-1 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Sekunder Curah SG, 7.1.a.11-4 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar
Curah ST, 7.1.a.11-2 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Primer Curah SP, 7.1.a.11-1 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Primer Curah SG, 7.1.a.
Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Sekunder Bag ST, 7.1.a.3-2 Kuat Tekan 3 Hari di Pasar Primer Curah SP, 7.1.a.3-3 Kuat Tek
Pasar Primer Curah SMI, 7.1.a.10-2 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Sekunder Bag SP, 7.1.a.4-2 Kuat Tekan 3 Hari di Pasar Sekunder
7.1.a.4-4 Kuat Tekan 3 Hari di Pasar Sekunder Curah SMI, 7.1.a.10-1 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Sekunder Bag SG, 7.1.a
7 Hari di Pasar Sekunder Curah SMI, 7.1.a.8-3 Kuat Tekan 7 Hari di Pasar Sekunder Curah ST, 7.1.a.8-2 Kuat Tekan 7 Hari di Pasa
Curah SG, 7.1.a.7-4 Kuat Tekan 7 Hari di Pasar Primer Curah SMI, 7.1.a.7-3 Kuat Tekan 7 Hari di Pasar Primer Curah ST, 7.1.
7.1.a Tunjukkan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini (level) dan trend dari ukuran atau indikator utama kin
dengan pelayanan pelanggan. ? Bagaimana hasil ini dibandingkan dengan kinerja pesaing dan perusahaan lainnya yang menaw

Walaupun PT SMI telah melaporkan 76 data terkait dengan Kinerja 7.1a Produk yang diinginkan Pelanggan, namun kin
dimensi sekaligus (Level dan Trend) ada 2 data, sbb: Kuat Tekan 7 Hari di Pasar Sekunder Curah SG, Pengiriman Tepat Waktu Pa

7.1.a Tunjukkan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini (level) dan trend dari ukuran atau indikator utama kin
dengan pelayanan pelanggan. ? Bagaimana hasil ini dibandingkan dengan kinerja pesaing dan perusahaan lainnya yang menaw

Walaupun PT SMI telah melaporkan kinerja pencapaian spesifikasi SNI, namun belum menyajikan persyaratan Semen p
SO3, Blain, Kekekalan Bentuk, Pengikatan, Pengikat Semu, Kandungan Udara Mortar, serta syarat Kekurangan berat tidak boleh
penting yang dipersyaratkan regulasi seharusnya dilaporkan untuk menunjukkan pemenuhan mutu terhadap standar nasion

7.1.a Tunjukkan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini (level) dan trend dari ukuran atau indikator utama kin
dengan pelayanan pelanggan. ? Bagaimana hasil ini dibandingkan dengan kinerja pesaing dan perusahaan lainnya yang menaw
Walaupun PT SMI telah melaporkan 99 data terkait dengan Kinerja 7.1.b(1) Efektivitas Operasional, namun sebanyak 1
sebelumnya (7.1.b.44 Persentase Pengadaan via e-proc/e-auction, 7.1.b.40 Persen Kontrak Jangka Panjang, 7.1.b.23 Po
7.1.b.48 Indeks Pemakaian Batu Bara, 7.1.b.8 Rate FM SP, 7.1.b.7 Rate Kiln SP, 7.1.b.7 Rate Kiln SG, 7.1.b.2 Rate Raw Mill SP, 7.1
7.1b.62 Maturity Level ICT Deliv&Support, 7.1b.60 Maturity Level ICT P&Org, 7.1.a.19 Target Dan Realisasi Ketersediaa
Persentase Pengadaan via e-proc/eauction, 7.1.b.42 Komplain Penyedia Barang/Jasa, 7.1.b.40 Persen Kontrak Jangka Pan
Target Dan Realisasi Ketersediaan Server Web SMI, 7.1.a.19 Target Dan Realisasi Ketersediaan Jaringan ST), Adverse seb
ST, 7.1.b.48 Indeks Pemakaian Batu Bara, 7.1.b.8 Rate FM SP, 7.1.b.7 Rate Kiln SP, 7.1.b.2 Rate Raw Mill SP, 7.1.b.2 Rate Raw
Target Dan Realisasi Ketersediaan Server Pendukung, 7.1.a.19 Target Dan Realisasi Ketersediaan Jaringan SP), tanpa trend
Produksi Terak TLCC, 7.1.b.1 Produksi Semen TLCC, 7.1 -2 Detail Proses Maturity Level 2013, 7.1b.64 KPI Maturity Level ICT,
Level ICT Deliv&Support, 7.1b.61 Maturity Level ICT A&Impl, 7.1b.60 Maturity Level ICT P&Org), hanya ada 41 data (41,41
pesaing (7.1.b.21 Jml Volume Limbah B3 sebagai Substitusi Bahan Baku Penolong, 7.1.b.20 Bahan Bakar Alternatif SMI, 7.
Alternatif SG, 7.1.b.15 Efisiensi FM SG, 7.1.b.15 Efisiensi FM SG, 7.1.b.14 Efisiensi Kiln ST, 7.1.b.14 Efisiensi Kiln SP, 7.1.b.11
ST, 7.1.b.10 UtilisasiRaw Mill SP, 7.1.b.2 Produksi Terak TLCC, 7.1.b.2 Produksi Terak SP, 7.1.b.2 Produksi Terak ST, 7.1.b.2 Produk
Semen SP, 7.1.b.1 Produksi Semen ST, 7.1.b.1 Produksi Semen SG). Sehingga PT SMI harus menggenjot kinerja tersebut ag
serta melengkapi data-data pembanding yang sesuai sehingga dapat diketahui posisinya dalam memenangkan persaingan.

7.1.b.1 Tunjukkan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini dan trend dari ukuran atau indikator utama dari k
pendukung. Sertakan didalamnya kinerja-kierja yang berkaitan dengan produktivitas, si klus waktu dan ukuran lainnya yan

Walaupun PT SMI telah melaporkan 99 data terkait dengan Kinerja 7.1.b(1) Efektivitas Operasional, namun terdapat K
berperformansi buruk dalam 2 dimensi sekaligus (Level dan Trend) ada 11 data , sbb: Potensi Benefit Inovasi ST, Indek
Mill SP, Rate Raw Mill SG, QAF Terak, QAF Raw Mill, Target Dan Realisasi Ketersediaan Jaringan SP, Persentase Pengadaan via e-

7.1.b.1 Tunjukkan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini dan trend dari ukuran atau indikator utama dari k
pendukung. Sertakan didalamnya kinerja-kierja yang berkaitan dengan produktivitas, si klus waktu dan ukuran lainnya yan

Walaupun PT SMI telah menyajikan data-data penting untuk item 7.1b(1) sesuai persyaratan data mandatori KPKU dan lin
Breakdown Server.

7.1.b.1 Tunjukkan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini dan trend dari ukuran atau indikator utama dari k
pendukung. Sertakan didalamnya kinerja-kierja yang berkaitan dengan produktivitas, si klus waktu dan ukuran lainnya yan
Walaupun PT SMI telah melaporkan 15 data terkait dengan Kinerja 7.1.b(2) Kesiapan Menghadapi Keadaan Darurat, n
karena berperformansi buruk dalam 2 dimensi sekaligus (Level dan Trend) ada 3 data, sebagai berikut : Frekuensi Rate

7.1.b.2 Tunjukkan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini dan trend dari ukuran atau indikator utama efektifi
menghadapi keadaan darurat dan bencana.

Walaupun PT SMI telah melaporkan 15 data terkait dengan Kinerja 7.1.b(2) Kesiapan Menghadapi Keadaan Darurat, n
tahun sebelumnya yaitu (7.1.b.56 Frekuensi Rate SMI, 7.1.b.55 Severity Rate SMI, 7.1.b.49 Jumlah Temuan Unsafe Con
Simulasi, 7.1.b.59 Jumlah PMK, 7.1.b.58 Jumlah Hydrant), Adversesebanyak 3 data (20 %) yaitu (7.1.b.56 Frekuensi Ra
Unsafe Condition), hanya ada 4 data (26,67 %) pembanding, 13,33 % (2 data) posisi lebih rendah dibanding pesaing yaitu (

7.1.b.2 Tunjukkan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini dan trend dari ukuran atau indikator utama efektifi
menghadapi keadaan darurat dan bencana.

Walaupun PT SMI telah menyajikan data-data penting untuk item 7.1b(2) sesuai persyaratan data mandatori KPKU dan lin
Sangsi kepada Pemasok buruk.

7.1.b.2 Tunjukkan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini dan trend dari ukuran atau indikator utama efektifi
menghadapi keadaan darurat dan bencana.
Walaupun PT SMI telah melaporkan 12 data terkait dengan Kinerja 7.1c Hasil-hasil Pelaksanaan Strategis, namun seba
sebelumnya (7.1.c.6 Packing Plant, 7.1.c.4 Efektivitas Pengukuran Volume Produksi Var. RKAP & Realisasi, 7.1.c.4 Efektivitas Pen
Pengukuran Net Income Var. Target & Realisasi, 7.1.c.1 Efektivitas Pengukuran Pendapatan Var. Target & Realisasi), dengan
sebanyak 6 data (50 %) yaitu (7.1.c.4 Efektivitas Pengukuran Volume Produksi Var. RKAP & Realisasi, 7.1.c.4 Efektivitas Penguku
Pengukuran Net Income Var. RKAP & Realisasi, 7.1.c.3 Efektivitas Pengukuran Net Income Var. Target & Realisasi, 7.1.c.1 E
Efektivitas Pengukuran Pendapatan Var. Target & Realisasi), dan 12 data seluruhnya nihil data pembanding. PT SMI harus me
dapat menggungguli pesaing, serta melengkapi data-data pembanding yang sesuai sehingga dapat diketahui posisinya dala

7.1.c Tunjukkan dan jelaskan hasil dari ukuran atau indikator utama atas kinerja rantai pasokan, sertakan didalamnya i
kinerja perusahaan.

Walaupun PT SMI telah melaporkan 12 data terkait dengan Kinerja 7.1c Hasil-hasil Pelaksanaan Strategis, namun terda
berperformansi buruk dalam 2 dimensi sekaligus (Level dan Trend) ada 5 data, sbb: Efektivitas Pengukuran Volume Pro
Produksi Var. Target & Realisasi, Efektivitas Pengukuran Net Income Var. Target & Realisasi, Efektivitas Pengukuran Pendapatan V

7.1.c Tunjukkan dan jelaskan hasil dari ukuran atau indikator utama atas kinerja rantai pasokan, sertakan didalamnya i
kinerja perusahaan.

Walaupun PT SMI telah melaporkan performansi EBITDA setiap tahun, dan perkembangan Efektivitas variance indikator penti
tingkat pencapaian sasaran strategis RJPP & RKAP sehingga tidak dapat diketahui posisi PT SMI terhadap milestone stra
sesuai dengan horison waktu yang ditetapkan.

7.1.c Tunjukkan dan jelaskan hasil dari ukuran atau indikator utama atas kinerja rantai pasokan, sertakan didalamnya i
kinerja perusahaan.

FOKUS PELANGGAN
OFI
PT. SMI melaporkan kinerja 7.2 sebanyak 61 data, namun hasil kinerja focus pelanggan dengan Level dan Trend men
Primer (Eceran) PT SMI & Pesaing 2011 - 2015, CSI Pasar Sekunder (Eceran) PT SMI & Pesaing 2011 2015, CSI Pasa
(Pabrikan) PT SMI & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Sekunder (Pabrikan) PT SMI & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Overall (Pa
PT SMI & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Sekunder (Proyek) PT SMI & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Overall (Pabrikan
Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Sekunder (Total) PT SMI & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Overall (Total) PT SMI & Pesain
2015, CSI Pasar Sekunder (Total) SP & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Sekunder (Eceran) SG & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar
(Eceran) ST & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Primer (Eceran) SP & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Sekunder (Eceran) SP &
2011 2015, CSI Pasar Sekunder (Pabrikan) SP & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Sekunder (Proyek) SG & Pesaing 2011 20
Sekunder (Proyek) SP & Pesaing 2011 2015, CDI Pasar Primer (Eceran) PTSMI & Pesaing 2011 2015, CDI Pasar Sekun
(Eceran) PTSMI & Pesaing 2011 2015, CDI Pasar Sekunder (Pabrikan) PTSMI & Pesaing 2011 2015, CDI Pasar Primer
PTSMI & Pesaing 2011 2015, CDI Pasar Primer (Total) PTSMI & Pesaing 2011 2015, CDI Pasar Sekunder (Total) PTSM
Pesaing 2011 2015, Kunjungan Pelanggan. dan lagging dengan pembanding 32 data (52%) sebagai berikut : CSI Pasar Seku
(Eceran) PT SMI & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Sekunder (Pabrikan) PT SMI & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Overa
(Proyek) PT SMI & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Overall (Pabrikan) PT SMI & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Sekunde
PT SMI & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Primer (Total) ST & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Sekunder (Total) ST & Pesaing 201
Pasar Sekunder (Total) SP & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Primer (Eceran) ST & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Sekunder
SP & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Primer (Pabrikan) ST & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Primer (Pabrikan) SP & Pesaing 2
2015, CSI Pasar Primer (Proyek) ST & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Primer (Proyek) SP & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Seku
PTSMI & Pesaing 2011 2015, CDI Pasar Sekunder (Eceran) PTSMI & Pesaing 2011 2015, CDI Pasar Overall (Eceran) PTS
Pesaing 2011 2015, CDI Pasar Sekunder (Pabrikan) PTSMI & Pesaing 2011 2015, CDI Pasar Overall (Pabrikan) PTSMI & P
Pesaing 2011 2015, CDI Pasar Sekunder (Proyek) PTSMI & Pesaing 2011 2015, CDI Pasar Overall (Proyek) PTSMI & Pesai
2015, CDI Pasar Overall (Total) PTSMI & Pesaing 2011 2015.

7.2.a Hasil-Hasil Fokus Pelanggan


(1) Kepuasan Pelanggan
Tunjukkan dan jelaskan tingkat pencapaian saat ini dan tren dari ukuran atau indikator utama kepuasan dan ketidakpu
Tunjukkan hasilnya dibandingkan dengan tingkat kepuasan pelanggan pesaing dan perusahaan lain yang menyediakan p
(2) Keterikatan Pelanggan
Tunjukkan dan jelaskan tingkat pencapaian saat ini dan tren dari ukuran atau indikator utama keterikatan pelanggan
dengan pelanggan.
Tunjukkan hasilnya yang dibandingkan berdasarkan siklus hidup pelanggan, jika sesuai.

PT SMI melaporkan Kinerja 7.2.a.1 sebanyak 36 data, namun hasil kinerja Indek Kepuasan Pelanggan yang ditampilkan per
antara lain : CSI Pasar Primer (Eceran) PT SMI & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Sekunder (Eceran) PT SMI & Pesaing
2011 2015, CSI Pasar Sekunder (Pabrikan) PT SMI & Pesaing 2011 2015, CSI Pasar Overall (Pabrikan) PT SMI & Pesai
2015, CSI Pasar Sekunder (Proyek) PT SMI & Pesaing 2011 2015. Hal ini jika tidak dikelola dengan baik akan berpotensi me
kinerja secara keseluruhan.

7.2.a Tunjukkan dan jelaskan tingkat pencapaian saat ini dan tren dari ukuran atau indikator utama kepuasan dan ketida
tingkat kepuasan pelanggan pesaing dan perusahaan lain yang menyediakan produk sejenis.

FOKUS TENAGA KERJA


OFI
PT SMI menampilkan kinerja 7.3.a.1 sebanyak 16 data yang disajikan, namun hasil kinerja Kapasitas dan Kapabilitas perlu d
(87,5%) yang tidak dapat menunjukkan bukti / evident data pembanding yaitu : % HR Readiness, Persentase Fulfillment Posis
Karyawan Baru Tidak Lolos MT/ST, Jumlah Kota Rekrutmen, Jumlah Surat Kabar, Demografi Daerah Asal Karyawan, Jumlah
Inti Perusahaan, Indeks Item Meet Customer Expectation Dalam Survey Keterikatan, Proses Promosi-Mutasi (Jumlah Hari), Lam

7.3.a.1 Tunjukkan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini dan tren dari ukuran kapabilitas dan kapasitas tenaga

Walaupun PTSMI telah melaporkan Kinerja 7.3.a(2) 16 data yang disajikan, namun hasil kinerja Iklim Tenaga Kerja terda
Inap & DC, Jumlah Izin Sakit dan Jumlah Kecelakaan Kerja, sedangkan 2 data (12,50%) trendnya favourable dan no com

7.3.a.2 Tunjukkan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini dan tren dari indikator utama iklim tenaga kerja, term
dan keamanan tenaga kerja serta layanan dan manfaat bagi tenaga kerja, j ika sesuai.

Walaupun PTSMI telah Kinerja 7.3.a(3) dari 21 data yang disajikan, namun hasil kinerja Keterikatan Tenaga Kerja terda
menunjukkan poor, trend adverse dan no comparison, yaitu : Tingkat Turn Over.

7.3.a.3 Tunjukkan dan jelaskan tingkat pencapaian kinerja saat ini dan tren dari ukuran atau indikator utama keterikata

KEPEMIMPINAN & TATA KELOLA


OFI
Meskipun PT. SMI telah melaporkan kinerja 7.4 sebanyak 36 data namun hasil kinerja Kepemimpinan dan Tata Kelola,
% Tindak Lanjut temuan Audit Internal, Jumlah perkara yang masuk Pengadilan, Total Penyaluran Dana PKBL dan Tingkat Efekti
data (11%), sebagai berikut : Jumlah Temuan Kategori minor ISO 9001, Jumlah Temuan Kategori minor ISO 14001, To
sedangkan lagging dengan pembanding 14 data (39%) , sebagai berikut : Critical Isu Tentang Pencapaian Visi, % Tindak
oleh BPKP, Sosialisasi GCG, Jumlah Temuan Kategori minor ISO 9001, Jumlah Temuan Kategori minor ISO 14001, Jumlah Tem
minor ISO 17025, Jumlah perkara yang masuk Pengadilan, % Penandatanganan Surat Pernyataan Mitra Kerja, % Jumlah
Efektivitas & Kolektibilitas, Jumlah Keluhan Masyarakat

7.4 Kepemimpinan
Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja dari ukuran atau indikator utama komunikasi dan keterikatan pemimpin dengan
tata nilai, mendorong komunikasi dua arah dan menciptakan kepemimpinan yang fokus pada tindakan.
(2) Tata Kelola
Jika sesuai, tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja saat ini dan trend dari ukuran atau indikator utama tata kelola dan
(3) Hukum dan Regulasi
Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja dari ukuran atau indikator utama pemenuhan dan pelampauan atas persyaratan huk
(4) Etika
Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja dari ukuran atau indikator utama perilaku etis dan kepercayaan pemangku kepen
perusahaan.
Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja dari ukuran atau indikator utama terkait dengan pelanggaran terhadap perilaku ya
(5) Masyarakat
Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja dari ukuran atau indikator utama atas pemenuhan terhadap tanggung jawab kem
utama?

Hasil Implementasi Strategi


Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja dari ukuran atau indikator utama progres/pencapaian
strategi dan program kerja, termasuk pengambilan risiko yang cerdas dan penguatan
kompetensi inti perusahaan

PT SMI melaporkan Kinerja 7.4.a(2) sebanyak 21 data, namun hasil kinerja Praktek Tata Kelola yang perlu perhatian kare
minor ISO 9001 dan Jumlah Temuan Kategori minor ISO 14001.

7.4.a.2 Tata Kelola


Jika sesuai, tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja saat ini dan trend dari ukuran atau indikator utama tata kelola dan
PT SMI melaporkan Kinerja 7.4.a(5) sebanyak 5 data, namun hasil kinerja Tanggung jawab Kemasyarakatan dan Dukungan
kurang baik ada 1 data, sbb: Total Penyaluran Dana PKBL, sedangkan yang levelnya menurun ada 1 data, yaitu : Jumlah M

Masyarakat
7.a.4.5 Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja dari ukuran atau indikator utama atas pemenuhan terhadap tanggung jawa
komunitas utama?

KINERJA KEUANGAN & PASAR


OFI
Meskipun PT. SMI melaporkan 39 ,namun hasil kerja keuangan dengan Level menunjukkan Poor 14 data (23%), sebagai ber
Margin Laba Kotor, Perbandingan Margin Laba Usaha, Perbandingan Margin Laba Bersih, Perbandingan Ebitda Margin, Perba
Perbandingan Liabilitas Jangka Panjang, Perbandi ngan Return on Equity, Perbandingan Debt Equity Ratio, Perbandingan Divide
Pertumbuhan Laba Usaha, Likuiditas - Current Ratio, Trend menunjukkan Adverse sebanyak 18 data (30%) sebagai berikut: R
Semen Bulk Pasar Sekunder PT SMI & Pesaing, Revenue Semen Bulk Pasar Overall PT SMI & Pesaing, Perbandingan Beban Poko
Margin Laba Usaha, Perbandingan Margin Laba Bersih, Perbandingan Ebitda Margin, Perbandingan Total Liabilitas, Perband
Panjang, Perbandingan Current Ratio, Perbandingan Return on Equity, Perbandingan Debt to Ebitda, Perbandingan Dividen Pa
Ratio, dan lagging dengan pembanding 22 data (36%) sebagai berikut: Revenue Semen Bulk Pasar Primer PT SMI & Pe
Revenue Semen Total Pasar Primer PT SMI & Pesaing, Perbandingan Margin Laba Kotor, Perbandingan Margin Laba Usah
Perbandingan Aset Lancar, Perbandingan Total Liabilitas, Perbandingan Liabilitas Jangka Pendek, Perbandingan Liabilitas Jangk
Equity, Perbandingan Debt Equity Ratio, Perbandingan Debt to Ebitda, Perbandingan Dividen Payout Ratio, Perbandingan
Perbandingan Average Collection Period/ACP, Pertumbuhan Laba Usaha, Days Cash on Hand/Cash Cycle, Likuiditas - Curre

Kinerja Keuangan
7.5.a.1 Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja tingkat pencapaian saat ini dan trend dari ukuran atau indikator utama kin
keuangan, viabilitas keuangan atau kinerja anggaran, jika sesuai.

Meskipun PT SMI melaporkan Kinerja 7.5.a(1), namun yang perlu perhatian karena level, trend dan comparison yang kurang
Perbandingan Margin Laba Usaha, Perbandingan Margin Laba Bersih, sedangkan yang level dan trendnya menurun ada 9 da
Perbandingan Ebitda Margin, Perbandingan Total Liabilitas, Perbandingan Liabilitas Jangka Pendek, Perbandingan Liabilitas Ja
Dividen Payout Ratio, Pertumbuhan Laba Usaha, Likuiditas - Current Ratio.

Kinerja Keuangan
7.5.a.1 Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja tingkat pencapaian saat ini dan trend dari ukuran atau indikator utama kin
keuangan, viabilitas keuangan atau kinerja anggaran, jika sesuai.
Meskipun PT. SMI melaporkan 22 , namun hasil kinerja pasar yang Lagging dibandingkan pembanding 5 data (8%) seb
Pesaing, Volume Total Pasar Semen Sekunder PT SMI & Pesaing, Market Share Pasar Bag Sekunder PT SMI & Pesaing,
Market Share di Pasar Baru (Banten) PT SMI & Pesaing, dan No Comparison 1 data (2%)sebagai berikut: CSI di Pasar Ba

Kinerja Pasar
7.5.a.2 Tunjukkan dan jelaskan hasil/kinerja tingkat pencapaian saat ini dan trend dari ukuran atau indikator utama k
pasar, pertumbuhan pasar dan pertumbuhan pangsa pasar dan pasar baru yang dimasuki, jika sesuai.
NO

45 7.1.a
46 7.1.a

47 belum

48 7.1

7.1.a

7.1.b
49 7.1.b
50 7.1.

51 7.1.b

52 7.1.b

53 7.1.b

54 7.1.c
55 7.1.c

56 7.1.C

57 7.2.a
58 7.2.a

59 7.3.a

60 7.3.a
60 7.3.a

61 7.3.a

62 7.4
63 7.4.a

64 7.4.a

65 7.5.a
66 7.5.a

67 7.5.a
OFI
7.1.a.21 Jumlah Keluhan Semen Membatu KINERJA LEBIH RENDAH DARI TAHUN SEBELUMNYA

7.1.a.20 Pengiriman Tepat Waktu Pasar Sekunder FLAT (PENCAPAIAN KINERJA SAMA DENGAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA),

7.1.a.8 Kuat Tekan 7 Hari di Pasar Sekunder Curah SG ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN) DAN PERFO

7.1.a.12 -4 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Sekunder Curah SMI, LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.12-3 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Sekunder Curah ST LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.12-2 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Sekunder Curah SP LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.12-1 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Sekunder Curah SG LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.11-4 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Primer Curah SMI LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.11-3 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Primer Curah ST LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.11-2 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Primer Curah SP LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.11-1 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Primer Curah SG LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.10-4 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Sekunder Bag SMI LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.10-3 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Sekunder Bag ST LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.3-2 Kuat Tekan 3 Hari di Pasar Primer Curah SP LEBIH RENDAH DARI PESAING,
7.1.a.3-3 Kuat Tekan 3 Hari di Pasar Primer Curah ST LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.3-4 Kuat Tekan 3 Hari di Pasar Primer Curah SMI LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.10-2 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Sekunder Bag SP LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.4-2 Kuat Tekan 3 Hari di Pasar Sekunder Curah SP LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.4-3 Kuat Tekan 3 Hari di Pasar Sekunder Curah ST LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.4-4 Kuat Tekan 3 Hari di Pasar Sekunder Curah SMI LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.10-1 Kuat Tekan 28 Hari di Pasar Sekunder Bag SG LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.5-2 Kuat Tekan 7 Hari di Pasar Primer Bag SP LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.8-4 Kuat Tekan 7 Hari di Pasar Sekunder Curah SMI LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.8-3 Kuat Tekan 7 Hari di Pasar Sekunder Curah ST LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.8-2 Kuat Tekan 7 Hari di Pasar Sekunder Curah SP LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.8-1 Kuat Tekan 7 Hari di Pasar Sekunder Curah SG LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.7-4 Kuat Tekan 7 Hari di Pasar Primer Curah SMI LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.7-3 Kuat Tekan 7 Hari di Pasar Primer Curah ST LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.a.7-2 Kuat Tekan 7 Hari di Pasar Primer Curah SP LEBIH RENDAH DARI PESAING,
7.1.a Kuat Tekan 7 Hari di Pasar Sekunder Curah SG, PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.1.a Pengiriman Tepat Waktu Pasar Sekunder. PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

belum menyajikan persyaratan Semen portland komposit SNI 15-7064-2004 khususnya point 8 yaitu: SO3, Blain, Kekekala
boleh lebih dari 2% dari berat yang tertera pada setiap kemasan. Spec penting yang dipersyaratkan regulasi seharusnya di

7.1 -2 Detail Proses Maturity Level 2013 TANPA TREND (KARENA DUA PERIODE)

7.1.a.20 Target Dan Realisasi Ketersediaan Server Web SMI FLAT (PENCAPAIAN KINERJA SAMA DENGAN TAHUN-TAHUN SEB

7.1.a.19 Target Dan Realisasi Ketersediaan Jaringan ST FLAT (PENCAPAIAN KINERJA SAMA DENGAN TAHUN-TAHUN SEBELUM

7.1.a.20 Target Dan Realisasi Ketersediaan Server Pendukung ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),

7.1.a.19 Target Dan Realisasi Ketersediaan Jaringan SP ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN) DAN FLAT (P

7.1.b.44 Persentase Pengadaan via e-proc/e-auction KINERJA LEBIH RENDAH DARI TAHUN SEBELUMNYA

7.1.b.23 Potensi Benefit Inovasi SP KINERJA LEBIH RENDAH DARI TAHUN SEBELUMNYA

7.1.b.48 Indeks Pemakaian Batu Bara KINERJA LEBIH RENDAH DARI TAHUN SEBELUMNYA

7.1.b.8 Rate FM SP KINERJA LEBIH RENDAH DARI TAHUN SEBELUMNYA

7.1.b.7 Rate Kiln SG KINERJA LEBIH RENDAH DARI TAHUN SEBELUMNYA

7.1.b.44 Persentase Pengadaan via e-proc/eauction FLAT (PENCAPAIAN KINERJA SAMA DENGAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA)

7.1.b.42 Komplain Penyedia Barang/Jasa FLAT (PENCAPAIAN KINERJA SAMA DENGAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA),
7.1.b.40 Persen Kontrak Jangka Panjang FLAT (PENCAPAIAN KINERJA SAMA DENGAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA) DAN FLAT

7.1.b.27 CycleTime Production Process Semen FLAT (PENCAPAIAN KINERJA SAMA DENGAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA),

7.1.b.23 Potensi Benefit Inovasi ST ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN) DAN FLAT (PENCAPAIAN KINERJ

7.1.b.48 Indeks Pemakaian Batu Bara ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),

7.1.b.8 Rate FM SP ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),

7.1.b.7 Rate Kiln SP ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MEN

7.1.b.2 Rate Raw Mill SP ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN) DAN KINERJA LEBIH RENDAH DARI TAHUN S

7.1.b.2 Rate Raw Mill SG ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN) DAN KINERJA LEBIH RENDAH DARI TAHUN

7.1.b.5 QAF Terak ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN) DAN KINERJA LEBIH RENDAH DARI TAHUN SEBELU

7.1.b.4 QAF Raw Mill ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN) DAN KINERJA LEBIH RENDAH DARI TAHUN SEB

7.1.b.21 Jml Volume Limbah B3 sebagai Substitusi Bahan Baku Penolong LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.20 Bahan Bakar Alternatif SMI LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.19 Bahan Bakar Alternatif ST LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.18 Bahan Bakar Alternatif SG LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.15 Efisiensi FM SG LEBIH RENDAH DARI PESAING,


7.1.b.14 Efisiensi Kiln ST LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.14 Efisiensi Kiln SP LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.11 Utilisasi Kiln ST LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.11 Utilisasi Kiln SP LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.10 UtilisasiRaw Mill ST LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.10 UtilisasiRaw Mill SP LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.2 Produksi Terak TLCC LEBIH RENDAH DARI PESAING DAN TANPA TREND (KARENA DUA PERIODE)

7.1.b.2 Produksi Terak SP LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.2 Produksi Terak ST LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.2 Produksi Terak SG LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.1 Produksi Semen TLCC LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.1 Produksi Semen SP LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.1 Produksi Semen ST LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.1 Produksi Semen SG LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.1 Produksi Semen TLCC, TANPA TREND (KARENA DUA PERIODE)


7.1b.62 Maturity Level ICT Deliv&Support KINERJA LEBIH RENDAH DARI TAHUN SEBELUMNYA

7.1b.60 Maturity Level ICT P&Org KINERJA LEBIH RENDAH DARI TAHUN SEBELUMNYA DAN TANPA TREND (KARENA DUA PER

7.1b.64 KPI Maturity Level ICT, TANPA TREND (KARENA DUA PERIODE)

7.1b.63 Maturity Level ICT Mon&Evaluate, TANPA TREND (KARENA DUA PERIODE)

7.1b.62 Maturity Level ICT Deliv&Support, TANPA TREND (KARENA DUA PERIODE)

7.1b.61 Maturity Level ICT A&Impl, TANPA TREND (KARENA DUA PERIODE)

7.1.b.1 Potensi Benefit Inovasi ST, PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.1.b.1 Indeks Pemakaian Batu Bara, Rate FM SP, PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.1.b.1 Rate Kiln SP, PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.1.b.1 Rate Raw Mill SP, PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.1.b.1 Rate Raw Mill SG, PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.1.b.1 QAF Terak, PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.1.b.1 QAF Raw Mill, PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.1.b.1 Target Dan Realisasi Ketersediaan Jaringan SP, PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.1.b.1 Persentase Pengadaan via e-proc/e-auction, Persen Kontrak Jangka Panjang. PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI
7.1.b.1 belum melaporkan data Breakdown Server.

7.1.b.2 Frekuensi Rate SMI, PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.1.b.2 Severity Rate SMI, PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.1.b.2 Jumlah Temuan Unsafe Condition. PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.1.b.60 Jumlah Simulasi FLAT (PENCAPAIAN KINERJA SAMA DENGAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA),

7.1.b.59 Jumlah PMK FLAT (PENCAPAIAN KINERJA SAMA DENGAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA),

7.1.b.58 Jumlah Hydrant FLAT (PENCAPAIAN KINERJA SAMA DENGAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA),

7.1.b.56 Frekuensi Rate SMI ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN) DAN FLAT (PENCAPAIAN KINERJA SAMA

7.1.b.55 Severity Rate SMI ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),LEBIH RENDAH DARI PESAING, KINERJA L

7.1.b.49 Jumlah Temuan Unsafe Condition ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),LEBIH RENDAH DARI PES

7.1.b.55 Severity Rate SG LEBIH RENDAH DARI PESAING,

7.1.b.2 belum melaporkan data Sangsi kepada Pemasok buruk. KINERJA LEBIH RENDAH DARI TAHUN SEBELUMNYA

7.1.c.4 Efektivitas Pengukuran Volume Produksi Var. Target & Realisasi KINERJA LEBIH RENDAH DARI TAHUN SEBELUMNYAADV

7.1.c.6 Packing Plant FLAT (PENCAPAIAN KINERJA SAMA DENGAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA) DAN PERFORMANSI BURUK DA

7.1.c.4 Efektivitas Pengukuran Volume Produksi Var. RKAP & Realisasi ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN)
7.1.c.3 Efektivitas Pengukuran Net Income Var. RKAP & Realisasi ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),

7.1.c.3 Efektivitas Pengukuran Net Income Var. Target & Realisasi ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN)

7.1.c.1 Efektivitas Pengukuran Pendapatan Var. RKAP & Realisasi ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),

7.1.c.1 Efektivitas Pengukuran Pendapatan Var. Target & Realisasi ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),AD

7.1.c Efektivitas Pengukuran Volume Produksi Var. RKAP & Realisasi, PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS

7.1.c Efektivitas Pengukuran Volume Produksi Var. Target & Realisasi, PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LE

7.1.c Efektivitas Pengukuran Net Income Var. Target & Realisasi, PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL &

7.1.c Efektivitas Pengukuran Pendapatan Var. Target & Realisasi, PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL &

7.1.c Packing Plant PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.1.C belum menyajikan tingkat pencapaian sasaran strategis RJPP & RKAP sehingga tidak dapat diketahui posisi PT SMI
dengan horison waktu yang ditetapkan. KINERJA LEBIH RENDAH DARI TAHUN SEBELUMNYA

7.2.a CSI Pasar Primer (Eceran) PT SMI & Pesaing 2011 - 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVE

7.2.a CSI Pasar Sekunder (Eceran) PT SMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LE
LAGGING

7.2.a CSI Pasar Primer (Pabrikan) PT SMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL

7.2.a CSI Pasar Primer (Proyek) PT SMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVE

7.2.a CSI Pasar Sekunder (Proyek) PT SMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LE
LAGGING
7.2.a CSI Pasar Primer (Total) PT SMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TR

7.2.a CSI Pasar Overall (Total) PT SMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL
LAGGING

7.2.a CSI Pasar Primer (Total) SP & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREN

7.2.a CSI Pasar Sekunder (Eceran) SG & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TR

7.2.a CSI Pasar Sekunder (Eceran) SP & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & T

7.2.a CSI Pasar Sekunder (Pabrikan) SG & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL &

7.2.a CSI Pasar Sekunder (Pabrikan) SP & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL &
LAGGING

7.2.a CSI Pasar Sekunder (Proyek) SG & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & T

7.2.a CSI Pasar Sekunder (Proyek) SP & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TR

7.2.a CDI Pasar Overall (Eceran) PTSMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL &
LAGGING

7.2.a CDI Pasar Sekunder (Pabrikan) PTSMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (
LAGGING

7.2.a CDI Pasar Primer (Total) PTSMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL
LAGGING

7.2.a CDI Pasar Sekunder (Total) PTSMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVE

7.2.a CDI Pasar Overall (Total) PTSMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL
LAGGING

7.2.a Kunjungan Pelanggan PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND) POOR (REALISASI LEBIH REN
7.2.a CSI Pasar Overall (Eceran) PT SMI & Pesaing 2011 2015 LAGGING DAN PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKA

7.2.a CSI Pasar Sekunder (Pabrikan) PT SMI & Pesaing 2011 2015 LAGGING DAN PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMEN
SEBELUMNYA)

7.2.a CSI Pasar Overall (Pabrikan) PT SMI & Pesaing 2011 2015 LAGGING DAN PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENS
SEBELUMNYA), DAN LAGGING DAN PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND) POOR (REALISASI LE

7.2.a CSI Pasar Sekunder (Total) PT SMI & Pesaing 2011 2015 LAGGING DAN PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKA

7.2.a CSI Pasar Primer (Total) ST & Pesaing 2011 2015 LAGGING

7.2.a CSI Pasar Sekunder (Total) ST & Pesaing 2011 2015 LAGGING

7.2.a CSI Pasar Sekunder (Total) SP & Pesaing 2011 2015 LAGGING

7.2.a CSI Pasar Primer (Eceran) ST & Pesaing 2011 2015 LAGGING DAN PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS

7.2.a CSI Pasar Sekunder (Eceran) ST & Pesaing 2011 2015 LAGGING DAN PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEK
SEBELUMNYA)

7.2.a CSI Pasar Primer (Eceran) SP & Pesaing 2011 2015 LAGGING DAN PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGU

7.2.a CSI Pasar Primer (Pabrikan) ST & Pesaing 2011 2015 LAGGING

7.2.a CSI Pasar Primer (Pabrikan) SP & Pesaing 2011 2015 LAGGING

7.2.a CSI Pasar Primer (Proyek) ST & Pesaing 2011 2015 LAGGING

7.2.a CSI Pasar Primer (Proyek) SP & Pesaing 2011 2015 LAGGING

7.2.a CDI Pasar Primer (Eceran) PTSMI & Pesaing 2011 2015 LAGGING
7.2.a CDI Pasar Sekunder (Eceran) PTSMI & Pesaing 2011 2015 LAGGING DAN PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEK
SEBELUMNYA)

7.2.a CDI Pasar Primer (Pabrikan) PTSMI & Pesaing 2011 2015 LAGGING

7.2.a CDI Pasar Overall (Pabrikan) PTSMI & Pesaing 2011 2015 LAGGING

7.2.a CDI Pasar Primer (Proyek) PTSMI & Pesaing 2011 2015 LAGGING DAN PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SE
SEBELUMNYA)

7.2.a CDI Pasar Sekunder (Proyek) PTSMI & Pesaing 2011 2015 LAGGING

7.2.a CDI Pasar Overall (Proyek) PTSMI & Pesaing 2011 2015 LAGGING DAN PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKAL

7.2.a CSI Pasar Primer (Eceran) PT SMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEV

7.2.a CSI Pasar Sekunder (Eceran) PT SMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LE

7.2.a CSI Pasar Overall (Eceran) PT SMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVE

7.2.a CSI Pasar Sekunder (Pabrikan) PT SMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS

7.2.a CSI Pasar Overall (Pabrikan) PT SMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL

7.2.a CSI Pasar Primer (Proyek) PT SMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & T

7.2.a CSI Pasar Sekunder (Proyek) PT SMI & Pesaing 2011 2015 PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL

4 data (87,5%) yang tidak dapat menunjukkan bukti / evident data pembanding yaitu : % HR Readiness, Persentase Fulfillment
Lolos MT/ST, Jumlah Kota Rekrutmen, Jumlah Surat Kabar, Demografi Daerah Asal Karyawan, Jumlah UJ, TNA Yang Direview,
Dalam Survey Keterikatan, Proses Promosi-Mutasi (Jumlah Hari), Lama Waktu Rekrutment, Pesangon Karyawan.
7.3.a.2 Indeks Rawat Inap & DC, level poor
7.3.a.2 Jumlah Izin Sakit dan Jumlah Kecelakaan Kerja, level poor

7.3.a.2 Indeks Rawat Inap favourable & no comparation

7.3.a.2 DC dan Jumlah Izin Sakit. favourable & no comparation

7.3.a.3 Tingkat Turn Over. level poor

7.4 Critical Isu Tentang Pencapaian Visi LAGGING

7.4 % Tindak Lanjut temuan lembaga sertifikasi ISO LAGGING

7.4 Skor Asesmen GCG oleh BPKP LAGGING

7.4 Sosialisasi GCG LAGGING

7.4 Jumlah Temuan Kategori minor SMK3/OHSAS LAGGING

7.4 Jumlah Temuan Kategori minor ISO 17025 LAGGING

7.4 Jumlah perkara yang masuk Pengadilan LAGGING

7.4 % Penandatanganan Surat Pernyataan Mitra Kerja LAGGING

7.4 % Jumlah Rapat & Target KPI LAGGING

7.4 Total Penyaluran Dana PKBL LAGGINGlevel poor

7.4 Tingkat Efektivitas & Kolektibilitas LAGGING


7.4 Jumlah Keluhan Masyarakat LAGGING

7.4 Jumlah Temuan Kategori minor ISO 9001 LEVEL POOR & LAGGING

7.4 Jumlah Temuan Kategori minor ISO 14001 LEVEL POOR & LAGGING

7.4 Jumlah Mitra Binaan & Tenaga Kerja level poor

7.4.a.1 Jumlah Temuan Kategori minor ISO 9001 dan Jumlah Temuan Kategori minor ISO 14001. KINERJA LEBIH RENDAH DARI

7.4.a.5 Total Penyaluran Dana PKBL PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.4.a.5 Jumlah Mitra Binaan & Tenaga Kerja. level poor

7.5.a.1 Revenue Semen Bulk Pasar Sekunder PT SMI & Pesaing ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),

7.5.a.1 Revenue Semen Bulk Pasar Overall PT SMI & Pesaing ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),LAGGING

7.5.a.1 Perbandingan Margin Laba Bersih ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),LAGGINGlevel poor

7.5.a.1 Perbandingan Ebitda Margin ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),LAGGING

7.5.a.1 Perbandingan Total Liabilitas ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),LAGGING

7.5.a.1 Perbandingan Liabilitas Jangka Pendek ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),LAGGING

7.5.a.1 Perbandingan Liabilitas Jangka Panjang ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),LAGGING

7.5.a.1 Pertumbuhan Laba Usaha ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),LAGGING


7.5.a.1 Likuiditas - Current Ratio ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),LAGGING

7.5.a.1 Revenue Semen Bulk Pasar Primer PT SMI & Pesaing LAGGING DAN ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA ME

7.5.a.1 Revenue Semen Total Pasar Primer PT SMI & Pesaing LAGGING

7.5.a.1 Perbandingan Margin Laba Kotor LAGGINGlevel poorADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),

7.5.a.1 Perbandingan Margin Laba Usaha LAGGINGlevel poorADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),

7.5.a.1 Perbandingan Aset Lancar LAGGING

7.5.a.1 Perbandingan Current Ratio LAGGING

7.5.a.1 Perbandingan Return on Equity LAGGING DAN ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),

7.5.a.1 Perbandingan Debt Equity Ratio LAGGING

7.5.a.1 Perbandingan Debt to Ebitda LAGGING DAN ADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),

7.5.a.1 Perbandingan Dividen Payout Ratio LAGGING

7.5.a.1 Perbandingan Earning per Share LAGGING

7.5.a.1 Perbandingan Dividen per Share LAGGING

7.5.a.1 Perbandingan Average Collection Period/ACP LAGGING

7.5.a.1 Days Cash on Hand/Cash Cycle LAGGING


7.5.a.1 Perbandingan Beban Pokok Pendapatan/Ton level poorADVERSE (KECENDRUNGAN-TREND KINERJA MENURUN),

7.5.a.2 Perbandingan Beban Pokok Pendapatan/Ton PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.5.a.2 Perbandingan Ebitda Margin PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.5.a.2 Perbandingan Total Liabilitas PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.5.a.2 Perbandingan Liabilitas Jangka Pendek PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.5.a.2 Perbandingan Liabilitas Jangka Panjang PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.5.a.2 Perbandingan Debt Equity Ratio PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.5.a.2 Perbandingan Dividen Payout Ratio PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.5.a.2 Pertumbuhan Laba Usaha PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.5.a.2 Likuiditas - Current Ratio PERFORMANSI BURUK DALAM 2 DIMENSI SEKALIGUS (LEVEL & TREND)

7.5.a.2 Perbandingan Margin Laba Kotor level, trend dan comparison yang kurang baik

7.5.a.2 Perbandingan Margin Laba Usaha level, trend dan comparison yang kurang baik

7.5.a.2 Perbandingan Margin Laba Bersih level, trend dan comparison yang kurang baik

7.5.a.2 Volume Pasar Semen Bag Sekunder PT SMI & Pesaing LAGGING

7.5.a.2 Volume Total Pasar Semen Sekunder PT SMI & Pesaing LAGGING
7.5.a.2 Market Share Pasar Bag Sekunder PT SMI & Pesaing LAGGING

7.5.a.2 Volume Penjualan di Pasar Baru (Banten) PT SMI & Pesaing LAGGING

7.5.a.2 Market Share di Pasar Baru (Banten) PT SMI & Pesaing LAGGING

7.5.a.2 CSI di Pasar Baru (Banten) PT SMI & Pesaing. favourable & no comparation
HASIL
SEBAB PERBAIKAN PIC DUE DATE STS Progress PERBAIKAN
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :
WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :
WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :
WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :
WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :
WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :
WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :
WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :
WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :
WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :
WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :
WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :
WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :
WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :
WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :
WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
WHY : HOW : WHO :

WHERE :
45 - 46

Anda mungkin juga menyukai