Anda di halaman 1dari 11

Rumusan Area Masalah pada Keluarga Binaan

Masalah non medis:

- Kebiasaan merokok
- Pengetahuan mengenai KB

Penentuan Area Masalah

- Pengetahuan mengenai KB

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

PENGETAHUAN

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek
melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya) (Notoatmodjo,
2010).

Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas

atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan,

yaitu :

Tahu (know)

Diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah

mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat

menggunakan pertanyaan- pertanyaan.

Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekadar dapat

menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang
objek yang diketahui tersebut.
Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat

menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.

Analisa (analisys)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan/atau memisahkan, kemudian

mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau

objek yang diketahui.

Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam

satu hubungan yang logis dari komponen- komponen pengetahuan yang dimiliki.

Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu objek tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan


Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan

seseorang yaitu:

Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam

dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Media masa / sumber informasi


Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar,

majalah, internet, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan

kepercayaan orang.

Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasan dan tradisi yang dilakukan oleh orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang

dilakukan baik atau buruk.

Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu, baik lingkungan fisik,

biologis, maupun sosial.

Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam

memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu

Kategori pengetahuan Menurut Notoatmodjo


Pengukuran pengetahuan penulis menggunakan pengkategorian menurut Machfoedz (2009)

yaitu:

1. Baik, bila subjek mampu menjawab dengan benar 76-100% dari seluruh pernyataan.

2. Cukup, bila subjek mampu menjawab dengan benar 56-75% dari seluruh pernyataan.
3. Kurang, bila subjek mampu menjawab dengan benar <56% dari seluruh pernyataan.

sumber:
Notoatmodjo, S. (2005) Metode Penelitian Kesehatan, edisi revisi, Rineke Cipta. Jakarta.
KB

A. Keluarga Berencana (KB)


1. Definisi KB

Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak kelahiran
anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program atau cara untuk
mencegah dan menunda kehamilan (Sulistyawati, 2013).

2. Tujuan Program KB
Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga kecil sesuai
dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran
anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya (Sulistyawati, 2013).
Tujuan program KB lainnya yaitu untuk menurunkan angka kelahiran yang bermakna,
untuk mencapai tujuan tersebut maka diadakan kebijakaan yang dikategorikan dalam
tiga fase (menjarangkan, menunda, dan menghentikan) maksud dari kebijakaan
tersebut yaitu untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda,
jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua (Hartanto, 2002).

3. Ruang Lingkup Program KB

Ruang lingkup program KB secara umum adalah sebagai berikut :


a. Keluarga berencana
b. Kesehatan reproduksi remaja
c. Ketahanan dan pemberdayaan keluarga
d. Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas
e. Keserasian kebijakan kependudukan
f. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
g. Penyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan

B. Kontrasepsi
1. Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-
usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen (Wiknjosastro, 2007). Kontrasepsi
yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan
menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim (Nugroho dan Utama,
2014).
2. Efektivitas (Daya Guna) Kontrasepsi
Menurut Wiknjosastro (2007) efektivitas atau daya guna suatu cara kontrasepsi dapat
dinilai pada 2 tingkat, yakni:
a. Daya guna teoritis (theoretical effectiveness), yaitu kemampuan suatu cara
kontrasepsi untuk mengurangi terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, apabila
kontrasepsi tersebut digunakan dengan mengikuti aturan yang benar.
b. Daya guna pemakaian (use effectiveness), yaitu kemampuan kontrasepsi dalam
keadaan sehari-hari dimana pemakaiannya dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti
pemakaian yang tidak hati-hati, kurang disiplin dengan aturan pemakaian dan
sebagainya.

3. Memilih Metode Kontrasepsi


Menurut Hartanto (2002), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
memilih kontrasepsi. Metode kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang memiliki
syarat-syarat sebagai berikut:
a. Aman atau tidak berbahaya
b. Dapat diandalkan
c. Sederhana
d. Murah
e. Dapat diterima oleh orang banyak
f. Pemakaian jangka lama (continution rate tinggi).

4. Macam-macam Kontrasepsi
a. Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana
tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa alat antara
lain: Metode Amenorhoe Laktasi (MAL), Couitus Interuptus, Metode Kalender,
Metode Lendir Serviks, Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal yaitu
perpaduan antara suhu basal dan lendir servik. Sedangkan metode kontrasepsi
sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, cup serviks dan spermisida
(Handayani, 2010).
b. Metode Kontrasepsi Hormonal
Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi
(mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi
progesteron saja. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan
suntikan/injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormon yang berisi progesteron terdapat
pada pil, suntik dan implant (Handayani, 2010).
c. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang
mengandung hormon sintetik (sintetik progesteron) dan yang tidak mengandung
hormon (Handayani, 2010). AKDR yang mengandung hormon Progesterone atau
Leuonorgestrel yaitu Progestasert (Alza-T dengan daya kerja 1 tahun, LNG-20
mengandung Leuonorgestrel (Hartanto, 2002).
d. Metode Kontrasepsi Mantap
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif Wanita
(MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan tubektomi
karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba/tuba falopii
sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering
dikenal dengan nama vasektomi, vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran
vas deferens 14 sehingga cairan sperma tidak dapat keluar atau ejakulasi
(Handayani, 2010).

C. Kontrasepsi Hormonal
Macam-Macam Kontrasepsi Hormonal
a. Kontrasepsi Pil
1) Pengertian
Pil oral akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh
ovarium. Pil oral akan menekan hormon ovarium 17 selama siklus haid yang
normal, sehingga juga menekan releasingfactors di otak dan akhirnya mencegah
ovulasi. Pemberian Pil Oral bukan hanya untuk mencegah ovulasi, tetapi juga
menimbulkan gejala-gejala pseudo pregnancy (kehamilan palsu) seperti mual,
muntah, payudara membesar, dan terasa nyeri (Hartanto, 2002).
2) Efektivitas Efektivitas pada penggunaan yang sempurna adalah 99,5- 99,9% dan
97% (Handayani, 2010).
3) Jenis KB Pil menurut Sulistyawati (2013) yaitu:
a. Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengamdung hormon
aktif estrogen atau progestin, dalam dosisi yang sama, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif, jumlah dan porsi hormonnya konstan setiap hari.
b. Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen, progestin, dengan dua dosis berbeda 7 tablet tanpa hormon aktif,
dosis hormon bervariasi.
c. Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen atau progestin, dengan tiga dosis yang berbeda 7 tablet tanpa hormon
aktif, dosis hormon bervariasi setiap hari.
4) Keuntungan KB Pil menurut Handayani (2010) yaitu:
a. Tidak mengganggu hubungan seksual
b. Siklus haid menjadi teratur (mencegah anemia)
c. Dapat digunakam sebagai metode jangka panjang
d. Dapat digunakan pada masa remaja hingga menopouse
e. Mudah dihentikan setiap saat
f. Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan pil dihentikan
g. Membantu mencegah: kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker
endometrium, kista ovarium, acne, disminorhea.

5) Keterbatasan KB Pil menurut Sinclair (2010) yaitu:


a. Amenorhea
b. Kenaikan berat badan.
b. Kontrasepsi Suntik
1) Efektivitas kontrasepsi Suntik
Menurut Sulistyawati (2013), kedua jenis kontrasepsi suntik mempunyai
efektivitas yang tinggi, dengan 30% kehamilan per 100 perempuan per tahun,
jika penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
2) Keuntungan kontrasepsi Suntik
Keuntungan pengguna KB suntik yaitu sangat efektif, pencegah kehamilan
jangka panjang, tidak berpengaruh pada hubungan seksual,, tidak mempengaruhi
ASI, efek samping sangat kecil, klien tidak perlu menyimpan obat suntik, dapat
digunakan oleh perempuan usia lebih 35 tahun sampai perimenopause,
membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik, menurunkan
kejadian tumor jinak payudara, dan mencegah beberapa penyebab penyakit
radang panggul (Sulistyawati, 2013).
3) Keterbatasan
Adapun keterbatasan dari kontrasepsi Suntik menurut Sulistyawati (2013) yaitu:
a) Gangguan haid
b) Leukorhea atau Keputihan
c) Jerawat
d) Perubahan Berat Badan

c. Kontrasepsi Implant
1) Profil kontrasepsi Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:
a. Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk Jedena, Indoplant, atau
Implanon.
b. Nyaman
c. Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi
d. Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut
e. Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak, dan
amenorea.
f. Aman dipakai pada masa laktasi.

Kerangka Teori

Sukmadinata (2007: 41) mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang


dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:

1) Faktor internal Faktor internal meliputi jasmani dan rohani. Faktor jasmani adalah
tubuh orang itu sendiri, sedangkan faktor rohani adalah psikis, intelektual,
psikomotor, serta kondisi afektif dan kognitifnya.
2) Faktor eksternal
a. Tingkat pendidikan Pendidikan berpengaruh dalam memberi respon yang datang
dari luar. Orang berpendidikan tinggi akan memberi respon lebih rasional
terhadap informasi yang datang.
b. Papan media masa Media masa, baik cetak maupun elektronik merupakan sumber
informasi yang dapat diterima oleh masyarakat, sehingga 9 seseorang yang lebih
sering mendengar atau melihat media masa (tv, radio, dan majalah) akan
memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak
pernah mendapat informasi dari media masa.
c. Ekonomi Keluarga dengan status ekonomi tinggi lebih mudah mencukupi
kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder dibandingkan dengan keluarga
status ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi
yang termasuk kebutuhan sekunder.
d. Hubungan sosial Manusia adalah makhluk sosial, dimana dalam kehidupan saling
berinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang berinteraksi secara
kontinyu akan lebih besar terpapar informasi. Faktor hubungan sosial juga
mempengaruhi kemampuan individu sebagai komunikan untuk menerima pesan
menurut model komunikasi.
e. Pengalaman Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal diperoleh dari
lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya. Orang yang
berpengalaman mudah menerima informasi dari lingkungan sekitar sehingga lebih
baik dalam mengambil keputusan. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh faktor
tersebut di atas merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
10 seseorang. Pengaruh dari intelektual, afektif, kognitif dan pengalaman manusia
sebagai subjek akan mempengaruhi pengetahuannya terhadap suatu objek yang
terjadi melalui pengindraan.
Kerangka konsep

Pendidikan

Paparan Media
Massa Pengetahuan mengenai KB

Ekonomi

Definisi Operasional

NO VARIABEL DEFINISI ALAT CARA HASIL SKALA

OPERASIONAL

1. Pengetahuan Pemahaman Kuesioner Wawancara Baik : 70- Ordinal


tentang KB responden tentang 100
KB
Cukup : 50-
Jenis-jenis KB 70

Kelebihan dan Buruk : 0-


kekurangan KB 50

Orang yang perlu


melakukan KB

2. Pendidikan Jenjang pendidikan Kuesioner Wawancara Tinggi : Ordinal


formal terakhir yang Perguruan
dijalani oleh Tinggi
keluarga binaan.
Menengah :
SMP -
SMA

Rendah :
Tidak
Sekolah
SD
5. Ekonomi Pendapatan yang Data Wawancara Skor tiap Ordinal
jawaban :
didapatkan oleh identitas
> Rp
respondan setiap 3.021.650/
bulan = 2
bulannya
Rp.1.510.000-
3.021.650 /
bulan = 1
<Rp.1.510.000/
bulan = 0

KUISIONER

A. Pengetahuan

1. Apa yang anda ketahui tentang KB?

2. Apa kepanjangan KB?


a. Keluarga Besar
b. Keluarga Berencana
c. Keluarga Binaan
d. Tidak tahu

3. Menurut Anda, siapa saja yang dapat melakukan program KB?


a. Istri
b. Suami
c. Suami dan Istri
d. Tidak tahu

4. Menurut Anda, manakah yang merupakan KB alami?


a. Pantang Berkala
b. Tubektomi
c. Pil kombinasi
d. IUD (Spiral)

5. Menurut Anda, manakah KB yang mengandung ASI?


a. Koitus Interuptus
b. Tubektomi
c. Pil tunggal
d. A, B, dan C benar
II. Pendidikan

1. Apakah pendidikan terakhir apa yang anda tempuh?

a. Tamat SMA

b. Tamat SMP

c. Tamat SD atau tidak sekolah

III. Paparan Media Masa

1. Darimana anda mendapatkan informasi mengenai KB? Beri tanda pada jawaban yang
sesuai (boleh lebih dari 1)

a. Internet
b. Radio
c. Televisi
d. Poster
e. Lain-lain

INDIKATOR

PENGETAHUAN

Tingkat Pengetahuan Baik bila skor > 70 100

Tingkat Pengetahuan Cukupbila skor 50 - 70

Tingkat Pengetahuan Kurang bila skor < 50

PENDIDIKAN

Tidak sekolah/tamat SD : Pendidikan Rendah

Tamat SMP : Pendidikan Sedang

Tamat SMA : Pendidikan Tinggi

PAPARAN MEDIA MASA

Hasil TIDAK BAIK Bila jawaban YA : 0-3

Hasil BAIK bila jawaban YA : >3

Anda mungkin juga menyukai