Anda di halaman 1dari 4

Editorial

Ancaman Infeksi Jamur


pada Era HIV/AIDS

Retno Wahyuningsih

Departemen Parasitologi FKUI dan Bagian Parasitologi FKUKI

Pendahuluan berakibat pula pada sedikitnya data tentang infeksi jamur di


Infeksi HIV merupakan mimpi buruk bagi umat manusia, Indonesia. Saat ini seiring dengan pandemi AIDS, terjadi
karena menyebabkan pandemi yang sangat merusak kehi- peningkatan tajam kasus mikosis, baik mikosis sistemik
dupan. Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara maupun superfisialis.
dengan laju pertambahan infeksi HIV yang tercepat di dunia.
Sampai Maret 2008 telah dilaporkan 6130 kasus pasien Mikosis pada Penderita AIDS
terinfeksi HIV dan 11 868 pasien yang telah memasuki fase Infeksi jamur pada penderita AIDS di Indonesia meliputi
AIDS.1 Bahkan laporan Komisi Penanggulangan AIDS infeksi superfisialis yaitu kandidosis orofarings oleh khamir
Nasional menyatakan sesungguhnya pasien terinfeksi HIV Candida dan infeksi sistemik yang disebabkan khamir Cryp-
di Indonesia telah mencapai angka 200 000.2 Jakarta meru- tococcus neoformans, jamur dimorfik Histoplasma capsu-
pakan salah satu daerah dengan peningkatan jumlah yang latum dan Penicilliumi marneffei serta jamur yang mirip pro-
sangat cepat karena penggunaan narkoba suntik di kalangan tozoa Pneumocystis jiroveci.
remaja.3 Berikut ini akan disampaikan berbagai infeksi jamur
Pada pasien terinfeksi HIV terjadi gangguan kekebalan oportunistik pada penderita AIDS yang terjadi di Jakarta (In-
dan tanpa obat antiretroviral, pasien akan memasuki fase donesia)
AIDS yang ditandai oleh penurunan CD4 sampai di bawah
angka kritis 200 sel/mm3. Pada fase tersebut penderita rentan Kandidosis Orofarings
terhadap berbagai infeksi oportunistik termasuk infeksi jamur, Kandidosis orofarings (KOF) merupakan infeksi Can-
yang acap menyebabkan kematian dida pada mukosa rongga mulut dan jaringan sekitar. KOF
Mikosis atau infeksi jamur selama ini merupakan masalah tidak langsung menyebabkan kematian, namun rasa nyeri
yang terabaikan. Anggapan bahwa mikosis bukan infeksi menyebabkan kesulitan asupan makanan yang berakibat
penting menyebabkan kurangnya kewaspadaan dokter yang turunnya kualitas hidup dan berpengaruh buruk terhadap

Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 12, Desember 2009 569
Ancaman Infeksi Jamur pada Era HIV/AIDS

pada penderita AIDS dengan gangguan SSP yaitu sebesar


21,9%.7 Di Bandung Akhmad,8 melaporkan 30% pasien AIDS
dengan gangguan SSP terbukti menderita meningitis Cryp-
tococcus. Hayati9 di Merauke melaporkan kriptokokosis
meningeal pada penderita AIDS. Insidens dan laporan
tersebut memperlihatkan besaran masalah kriptokokosis pada
penderita AIDS. Cryptococcus adalah the sleeping giant
yang sekarang dibangunkan oleh pandemi AIDS.
Meningitis kriptokokus memiliki angka kecacatan dan
kematian yang tinggi. Kecacatan dapat berupa kelumpuhan,
kebutaan dan berbagai gejala sisa lain. Dalam kaitan itu diag-
nosis dini menjadi sangat penting, karena memungkinkan
pengobatan dini sehingga kecacatan dan kematian dapat
dicegah. Diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan tinta
Diagram 1. Infeksi Jamur pada Pasien Terinfeksi HIV, Mun- india, suatu pemeriksaan sederhana, murah dan mudah.
cul Sejalan dengan Penurunan Kadar Sel CD4 Sebaiknya metode tersebut disebarluaskan dan dikuasai oleh
(dikutip dari Wheat et al. 4)
tenaga laboratorium di daerah dengan kasus HIV tinggi,
sehingga banyak penderita tertolong.
sistem kekebalan yang memang telah terganggu. KOF dapat Pada kriptokokosis, dapat terjadi diseminasi ke kulit.
meluas menjadi kandidosis esofagus, meskipun kelainan Kelainan kulit memudahkan diagnosis karena bahan dapat
terakhir dapat merupakan penyakit yang berdiri sendiri. KOF diambil dari kulit. Dengan pewarnaan giemsa,wright atau
juga merupakan AIDS defining illness, sehingga munculnya fontana -mason, jamur akan dengan mudah dikenali.10
KOF bahkan pada kadar CD4 yang masih dalam batas nor-
mal perlu diwaspadai karena mengindikasikan bahwa pasien Histoplasmosis
mungkin terinfeksi HIV dan akan memasuki fase AIDS. Histoplasmosis disebabkan jamur dimorfik H. capsu-
Sebelum era HIV/AIDS, KOF tidak banyak dilaporkan latum. Di Amerika Serikat, histoplasmosis bersifat endemis
pada orang non HIV. Kini, penelitian Bandar et al.5 me- dan merupakan masalah kesehatan penting. Di Indonesia,
nunjukkan 63,3% pasien terinfeksi HIV di Jakarta, menderita sebelum pandemi AIDS histoplasmosis jarang dilaporkan,
KOF. Isolat yang diisolasi dari pasien tersebut, selanjutnya hanya beberapa kasus sporadis pada orang dewasa dan anak.
dianalisis dengan augmented fragment length polymorphism Dalam era HIV/AIDS tampaknya terjadi peningkatan jumlah
(AFLP) dan sekuensing. Hasilnya, penyebab utama KOF pasien penderita histoplasmosis. Dalam beberapa tahun
adalah C. albicans dan dalam jumlah lebih sedikit C. non C. terakhir tercatat 13 kasus histoplamosis pada penderita AIDS
albicans (Wahyuningsih et al. manuskrip). Flukonazol anti- yang berasal dari berbagai rumah sakit di Jakarta.10 Selain
fungal golongan azol sangat poten terhadap C. albicans, pada pasien AIDS kasus histoplasmosis juga tercatat pada
namun golongan C. non C. albicans perlu mendapat per- pasien non HIV yang berasal dari daerah Jabodetabek,
hatian. Candida dubliniensis misalnya, secara fisiologi- Sukabumi dan Riau.
morfologi sangat mirip C. albicans dan sering dihubungkan Penderita AIDS dengan histoplasmosis di Jakarta,
dengan kegagalan pengobatan. Khamir tersebut mudah hampir seluruhnya merupakan histoplasmosis dengan
dilatih menjadi resisten terhadap flukonazol. Candida diseminasi ke kulit yang dibuktikan dengan menemukan jamur
glabrata dikenal kurang peka terhadap flukonazol, sehingga pada sediaan kulit dan biakan darah dan atau kulit. Rendahnya
diperlukan obat dengan dosis lebih tinggi. Perlu kehati-hatian kasus histoplasmosis tampaknya tidak menggambarkan
dalam pemberian obat agar tidak mengundang resistensi yang kondisi aktual karena spektrum klinis histoplasmosis amat
akan berujung pada kegagalan pengobatan. Dalam penelitian luas. Kelainan paru, kelainan gastrointestinal, kelainan SSP
ini juga teridentifikasi spesies baru yang sifatnya belum dalam bentuk meningitis, serebritis dan lesi fokal, pembesaran
sepenuhnya diketahui yaitu Candida nivariensis6 dan C. getah bening, hepato-splenomegali dan lesi kulit merupakan
ethanolica (Wahyuningsih manuskrip). spektrum klinis histoplasmosis. Selain itu pada lesi paru 25%
kasus histoplasmosis disertai infeksi Pneumocystis jiroveci
Kriptokokosis (PCP).4,11 Di Indonesia data tentang koinfeksi belum tersedia.
Di Indonesia, sebelum pandemi AIDS kriptokokosis Spektrum klinis yang luas juga menggambarkan histo-
jarang dilaporkan, hanya ada beberapa kasus sporadis, plasmosis pada AIDS lebih merupakan reaktivasi lesi lama,
sehingga data tentang penyakit tersebut hampir tidak ada. hanya sebagian kecil merupakan reinfeksi. Luasnya spektrum
Sejak tahun 2004, seiring dengan pertambahan pasien klinis mencerminkan kondisi hospes dan galur H. capsulatum
terinfeksi HIV Departemen Parasitologi FKUI mencatat yang menginfeksi pada infeksi primer. Infeksi primer
peningkatan mencolok insidens kriptokokosis meningeal dipengaruhi jenis galur, jumlah inokulum dan status imun

570 Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 12, Desember 2009
Ancaman Infeksi Jamur pada Era HIV/AIDS

pasien. Sehingga organ tempat jamur bersarang pada infeksi Mangunkusumo memperlihatkan angka 13,4% untuk PCP
laten dan jamur pada organ tersebut berbeda dari orang ke- pada penderita AIDS, namun data tersebut belum didukung
orang. Untuk sebagian, hal itu menjelaskan mengapa gejala dengan pembuktian laboratorium (dikutip dari 15). Keter-
klinis histoplasmosis pada AIDS berbeda-beda.12 sediaan data yang didukung pemeriksaan laboratorium
Kelainan kulit merupakan tanda telah terjadi diseminasi dipersulit oleh kenyataan bahwa bahan klinik yang diperlukan
yang luas, namun disisi lain hal itu memudahkan pengambilan adalah bilasan bronkus yang memerlukan tindakan
bahan klinik untuk diagnosis. Bahan klinik biasanya diambil bronkoskopi yang terkendala untuk dilakukan pada penderita
dengan biopsi pada organ yang terkena atau biopsi sumsum AIDS.
tulang yang memberikan hasil positif paling tinggi. Lesi kulit Penelitian terhadap 55 pasien AIDS dengan kelainan
sangat memudahkan pengambilan bahan klinik.11 Di Amerika paru yang dirawat di beberapa rumah sakit di Jakarta, mene-
Serikat lesi kulit pada penderita AIDS sebesar 10%,4 dan di mukan delapan pasien menderita PCP, yang terdiri atas lima
Brazil 66%.13 Apakah Indonesia sama dengan Brazil, sesama laki-laki dan tiga perempuan. Kadar CD4 pada pasien PCP
negara tropis? Di Indonesia belum tersedia data tentang tersebut <50 sel/mL. dan lima pasien terbukti mengalami
insidens lesi kulit pada histoplasmosis. koinfeksi dengan TB.17
Berdasarkan kasus mikosis sistemik dengan diseminasi
kulit, telah dikembangkan metode pengambilan bahan klinik Penisiliosis
dan pemeriksaan sederhana untuk menegakkan diagnosis Penisiliosis disebabkan oleh jamur dimorfik Penicillium
yang cepat dan mudah. Cara pemeriksaan tersebut masih marneffei. Sampai saat ini di Jakarta baru ditemukan dua kasus
pada taraf penelitian laboratorium, diperlukan uji klinis untuk penisiliosis dengan kelainan kulit dan paru yang dibuktikan
menetapkan sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif dengan pemeriksaan laboratorium. Dari keduanya dapat
dan negatif dengan jumlah sampel yang memadai, sehingga diisolasi jamur P. marneffei (Wahyuningsih, et al., manuskrip).
dapat bermanfaat bagi orang banyak.10 Sebelumnya, pada tahun 1994 Kok et al.18 melaporkan satu
Histoplasmosis adalah mikosis endemis dan dikenal kasus warga negara Belanda penderita HIV yang mendapat
beberapa daerah di Amerika Serikat dan Amerika Tengah yang infeksi P. marneffei setelah berkunjung ke Sumatera. Pasien
merupakan daerah endemis. Adakah daerah endemis di In- tersebut menderita demam, penurunan berat badan, lesi kulit
donesia? Agaknya memang ada! Dugaan tersebut didasarkan dan splenomegali. Pada bronkoskopi ditemukan ulkus yang
pada tiga hal. Pertama, penelitian Lie et al.14 pada tahun 1956 pada biopsi ditemukan jamur P. marneffei. Demikian pula pada
yang menemukan hasil uji kulit histoplasmin di Jakarta biopsi hati ditemukan jamur yang sama. Dari uraian di atas
berkisar antara 2,7% pada anak usia sekolah dan 9-12 % kita mengetahui bahwa penisiliosis mengakibatkan kelainan
pada orang dewasa. Uji histoplasmin menunjukkan bahwa klinik yang berat dan jamur penyebab ada di Indonesia.
orang tersebut telah terpajan spora H. capsulatum. Kedua, Kasus penisiliosis baru sedikit yang terdiagnosis di In-
kasus histoplasmosis pada penderita AIDS di Amerika Serikat donesia, namun hal itu menunjukkan bahwa di Indonesia
umumnya berasal dari daerah endemis, beberapa laporan ada habitat alamiah jamur tersebut. Di beberapa negara Asia,
menyatakan diagnosis ditegakkan setelah penderita seperti Cina bagian Selatan dan Thailand penisiliosis
meninggalkan daerah endemis.4,11 Hal itu menunjukkan bahwa merupakan infeksi endemis. Di kedua negara tersebut
penderita AIDS dengan histoplasmosis berasal dari daerah diidentifikasi area habitat alamiah jamur yang merupakan
endemis atau pernah mengunjunginya. Ketiga, saat ini di sumber infeksi untuk manusia.19
Laboratorium Mikologi Departemen Parasitologi FKUI,
dicatat pertambahan kasus histoplasmosis baik pada orang Alam Sebagai Sumber Infeksi
imunokompeten maupun penderita AIDS. Ketiga hal di atas Cr. neoformans, H. capsulatum dan P. marneffei adalah
memperkuat dugaan akan adanya daerah endemis. jamur yang mempunyai kaitan erat dengan lingkungan. Di
alam ditemukan habitat alamiah ketiga jamur tersebut.
Penumocystosis (PCP) Ditemukannya pasien yang terinfeksi, menunjukkan bahwa
Penumocystosis (PCP) disebabkan oleh Pneumocystis di alam terdapat reservoar yang merupakan sumber infeksi.
jiroveci yang memiliki struktur berbeda dengan khamir dan Kotoran burung merpati merupakan habitat alamiah Cr.
kapang pada umumnya. Sampai tahun 1988 jamur tersebut neoformans. Penelitian Susilo20 dan Wahyuningsih et al.21
digolongkan sebagai protozoa karena (1), Kesamaan morfo- menemukan bahwa di Jabodetabek kotoran burung merpati
logi dan respons hospes dengan protozoa, (2), Perbedaan memang merupakan habitat alamiah jamur tersebut. Isolat
fenotipe dengan umumnya jamur (3), Obat antifungal tidak yang diisolasi di daerah Pondok Gede21 memperlihatkan
efektif terhadap P. jiroveci, (4), Obat anti protozoa efektif kemampuan tumbuh pada suhu 37C, berarti jamur tersebut
terhadap jamur tersebut.15 mampu tumbuh pada suhu tubuh manusia dan dapat
Jamur tersebut termasuk organisme dengan virulensi menimbulkan infeksi. Jamur yang tumbuh pada kotoran
rendah, namun merupakan penyebab penting pneumonia merpati biasanya adalah Cr. neoformans yang diketahui
interstitialis pada penderita AIDS. Penelitian di RS. Cipto menyebabkan infeksi selaput otak pada penderita AIDS.

Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 12, Desember 2009 571
Ancaman Infeksi Jamur pada Era HIV/AIDS

Selain itu dikenal pula berbagai jenis pepohonan yang Indonesia, fighting a rising tide: the response to AIDS in East
merupakan habitat alamiah Cr. neoformans dan Cryptococ- Asia. Tokyo: Japan center for international exchange, 2006.p.96-
118.
cus gattii22,23 yang meskipun jarang juga dapat menyebabkan 4. Wheat J. Endemic Mycoses in AIDS: a clinical review. Clin
infeksi selaput otak pada penderita AIDS. Penderita AIDS Microbiol Rev 1995;8:146-59
dengan kriptokokosis yang diperiksa berasal dari daerah 5. Bandar IN, Widodo D, Djauzi S, Muthalib A, Soegondo S,
Jabodetabek, hal itu sesuai dengan penemuan bahwa di Wahyuningsih R. Correlation between CD4 count and intensity
of Candida colonization in the oropharynnx of HIV/AIDS in-
daerah Jabodetabek ditemukan sumber infeksi. fected patients. Acta Med Indones. 2006;38:119-25.
Histoplasma capsulatum penyebab histoplasmosis 6. Wahyuningsih R, Sahbandar IN, Theelen B, Hagen F, Poot G,
merupakan jamur dimorfik tergantung suhu. Pada suhu tubuh, Meis JF, Rozalyani A, Sjam R, Boekhout T. Candida nivariensis
jamur tumbuh sebagai khamir sedangkan di alam jamur isolated from an Indonesia human immunodeficiency virus-in-
fected patient suffering from oropharyngeal candidiasis. J Clin
tumbuh sebagai kapang yang menghasilkan spora infektif Microbiol. 2008;46:388-91
yang dapat terhirup ke saluran napas. Di alam biasanya jamur 7. Sjam R, Mulyati, Adawiyah R, Wahyuningsih R. Cryptococcosis
tumbuh pada lingkungan yang telah tercemar oleh kotoran among AIDS patients with central nervous system involvement.
unggas yang telah membusuk. Kotoran unggas yang dikenal Poster. Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam Medical Science
Conference, 24-26 Juli 2008 di Kuala Lumpur Malaysia
sebagai tempat tumbuh jamur berasal dari ayam, burung 8. Akhmad R. Siang Klinik, RS. Hasan Sadikin, Bandung Juni 2008.
merpati, dan sebagainya. Selain itu jamur tersebut juga 9. Hayati M. Crytococcal meningitis: a case report. Abstrak no.
tumbuh subur pada kotoran kelelawar. Tanah yang tercemar PP.4 Clinical research meeting PPDAI, Jakarta 11-12 April 2008
merupakan fokus mikro tempat jamur tumbuh subur sebagai 10. Wahyuningsih R, Suriadiredja ASD, Sjam R, Djauzi S. Biopsi Sentuh:
cara diagnostik histoplasmosis dan kriptokokosis pada pasien
kapang saprofit dan menghasilkan mikrokonidia dan hifa terinfeksi HIV. Seminar Nasional Parasitologi, Bali 25-26 Agustus
yang penting dalam penularan ke manusia. Jamur akan 2007
bertahan hidup bertahun-tahun bahkan ketika unggas tidak 11. Kauffman CA. Histoplasmosis: a clinical and laboratory update.
lagi hidup di tempat tersebut.4,11 Clin Microbiol Rev. 2007;20:115-132
12. Eissenberg LG, Goldman WE. Histoplasma Variation and Adap-
Jamur dimorfik P. marneffei di alam ditemukan sebagai tive Strategies for Parasitism: New Perspectives on Histoplas-
parasit pada tikus bambu. Ada empat spesies tikus bambu mosis. Clin Microbiol Rev. 1991;4:411-21
yang diketahui dapat terinfeksi yaitu Rhizomys sinensis, R. 13. Karimi K,Wheat LJ, Connoly P, Cloud G, Hajjeh R, Wheat E,
pruinosus, R. sumatrensis, dan subspesies Cannomys Alves Katia, DA SILVA LACAZ C, Keath E. Differences in his-
toplasmosis in patients with acquired immunodeficiency syndrome
badius. Tikus bambu memang dapat terinfeksi oleh P. in the United States and Brazil. J Infect Dis. 2002;186(11):1655-
marneffei, namun belum jelas diketahui apakah penisiliosis 60.
bersifat zoonotik (melalui hewan) atau sapronotik (ling- 14. Lie KJ, Njo-Injo TE, Edwards PQ, Deck F. Histoplasmin sensi-
kungan).19 Studi yang ada belum dapat mengungkapkan tivity in Indonesia. Am J Trop Med Hyg. 1956;5:110-8.
15. Stringer JR, Beard CB, Miller RF, Wakefields AE. A new name
peran tikus bambu dalam infeksi P. marneffei. Jamur memang name (Pneumocystis jiroveci) for Pneumocystis from human.
dapat diisolasi dari liang tikus dan satu studi memperlihatkan Emerg Infect Dis. 2002.8:891-6.
kesamaan genetik antara isolat yang berasal dari R. 16. Yunihastuti E, Djauzi S, Djoerban Z, penyunting. Infeksi
sumatrensis dan isolat dari manusia. Studi epidemiologis lain oportunistik pada AIDS. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2005.
17. Rozaliyani A. Karakteristik klinis, radiologis dan laboratoris pneu-
menemukan bahwa resiko infeksi meningkat pada orang yang monia Pneumocystis pada pasein AIDS dengan gejala pneumonia
bekerja dipertanian dan musim hujan.24-26 Diperlukan studi yang dirawat dibeberapa rumah sakit di Jakarta. Jakarta, [Tesis]
lain untuk mengungkapkan cara infeksi dan peran hewan Universitas Indonesia; 2009.
serta lingkungan dalam infeksi P. marneffei. 18. Kok I, Veenstra J, Rietra PJ, Dirks-Go S, Blaauwgeers JL, Weigel
HM. Disseminated Penicillium marneffei infection as an imported
Memang benar, hingga kini memang belum jelas apakah disease in HIV-1 infected patients. Description of two cases and a
P. marneffei bersifat sapronotik atau zoonotik, yang jelas, di review of the literature. Neth J Med. 1994;44(1):18-22.
Asia Tenggara dengan banyak kasus HIV ada daerah 19. Vanittanakom N, Cooper Jr CR, Fisher MC, Sirisanthana T. Peni-
endemis penisiliosis. Di Indonesia dengan pertambahan cillium marneffei infection and recent advances in the epidemi-
ology and molecular biology aspects. Clinical Microbiol Rev.
jumlah pasien terinfeksi HIV yang cepat kita harus waspada 2006;1:95-110.
terhadap kemungkinan tersebut. Setidaknya satu spesies 20. Susilo J. Isolasi Cryptococcus neoformans dari tanah di Jakarta.
tikus bambu R. sumatrensis yang sampai saat ini dianggap Maj Kedok Indon. 1968;18(6-7):134-35.
sebagai reservoar adalah hewan endemis di Asia Tenggara 21. Wahyuningsih R, Raeminto, Erwin F, Mulyati. Cryptococcus
neoformans isolated from pigeon dropping. A preliminary re-
termasuk Indonesia. port. Maj Kedok Indon. 2006;56:464-67
22. Lazra MS, Pires FDA, Camillo-Coura L, Nishikawa M, Bezerra
Daftar Pustaka CCF, Trilles L, Wanke B. Natural habitat of Cryptococcus
1. Statistik kasus HIV/AIDS di Indonesia. Dilapor s/d Maret 2008. neoformans in decaying wood forming hollows in living trees.
Jakarta; Ditjen PPM 7 PL Depkes RI. 2008. Med Mycol. 1996;34:127-131.
2. Berita Antara. diunduh dari: http://www.antara.co.id/arc2008/7/ 23. Lazra, MS, Cavalcanti MAS, Trilles L, Nishikawa MM, Wanke
9/di-indonesia-penderita hiv-aids-capai-200-ribu/09/07/08 B. Cryptococcus neoformans var. gattii-evidence for a natural
3. Mboi N, Smith KH. Current status of HIV/AIDS in Indonesia and habitat related to decaying wood in a pottery tree hollow. Med
prospect for its spread. Dalam: Yamamoto T, Itoh S penyunting. Mycol. 1998;36:119-22.

572 Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 12, Desember 2009

Anda mungkin juga menyukai