Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN POST OPERASI SKIN GRAFT


PADA RUANG OK SENTRAL RSU ULIN BANJARMASIN

ENGKAJIAN

I. BIODATA

A. Indentitas Pasien

Nama : Tn.S.G
Umur : 23 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : Mahasiswa
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia
Status Perkawinan : Belum kawin
Alamat : Teluk Tiram Darat RT.12 Banjarmasin
Tanggal masuk RS : 22-11-2002
Tanggal pengkajian : 26-11-2002
Nomor register RS/CM : 49 33 76
Diagnosa medis : Post Operasi Skin Graft telapak tangan.

B. Indentitas Penanggungjawab

Nama : Tn.H.R.T
Umur : 57 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan pasien : Orang tua

II. RIWAYAT PENYAKIT

A. Keluhan Utama

Pasien post operasi skin graft.


B. Riwayat Penyakit Sekarang

Tanggal 22-11-2002 (jam 12.00 wit ) pasien mengalami kecelakaan yaitu jatuh
dari mobil, telapak tangan kanan tergesek aspal dan luka cukup parah.
Jam 13.00 wit pada hari yang sama pasien masuk rumah sakit dan mendapatkan
perawatan sampai selama 4 hari di ruang orthopedic.
Pada tanggal 26-11-2002 jam 09,45 wit dilakukan operasi skin graft thd pasien.
Jam 10.45 wit selesai operasi.

III. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum

Kesadaran : Samnolen ( karena anestesi )


Tanda Vital : TD : 99/68 mmHg , Nadi : 68x/menit
Resp : 20x/menit , Suhu : 36,5 O C
BB : 40 kg , TB : 160 cm.

B. Kulit

Hitam, lembab dan teraba dingin. Tidak ada kotoran /daki.


Turgor dicubit kembali dalam 2 detik.
Terdapat luka post operasi skin graft pada telapak tangan kanan.
Luka post pengambilan kulit ari pada paha kanan atas.

C. Kepala

Bentuk kepala mesosepal.


Distribusi rambut merata dan warna hitam. Terdapat ketombe pada kulit
kepala
Muka pucat dan tegang.

D. Penglihatan

Bentuk mata kiri dan kanan simetris.


Palpebra tertutup,konjungtiva pucat , sclera putih licin.
Pasien dalam keadaan tidak sadar karena anestesi.
E. Penciuman dan Hidung

Bentuk hidung bagian kiri dan kanan simetris.


Mukosa hidung merah muda,tidak terdapat kotoran pada cavum nasi.

F. Pendengaran/Telinga

Bentuk telinga kiri dan kanan simetris.


Tidak terdapat daki pd daun telinga,tidak terdapat serumen pada liang telinga.
Pasien merintih saat disebut namanya.

G. Mulut dan Gigi

Bentuk bibir atas dan bawah simetris.


Bibir pucat dan kering.
Tidak ada lesi, lidah merah muda.
Terpasang tong spatel lidah pada mulut.
H. Leher.
* Bentuk leher bagian kiri dan kanan simetris.
* Tidak ada peningkatan vena jugularis dan kelenjar tiroid.
* Tidak terdapat kotoran dan daki.
* Tidak ada keterbatasan gerak leher.

I. Dada/Pernapasan/Sirkulasi

Bentuk dada bagian kiri dan kanan simetris.


Dada mengembang saat respirasi, tidak ada ronchi
Terpasang O2 2 liter /menit, nafas dangkal
Sirkulasi O2 tidak ada hambatan, tidak ada kebiruan pada ujung kuku.
Nadi : 68 x/menit.

J. Abdomen

Bentuk perut datar.


Tidak ada pembesaran hati dan limfe,bising usus terdengar (+)

K. Sistem Reproduksi

Jenis kelamin laki-laki dan belum menikah.


Tidak kelainan pada system reproduksi.
L. Ekstrimitas Atas dan Bawah

Bentuk ekstremitas kiri dan kanan simetris.


Jari tengah ekstremitas atas kanan lepas ( karena kecelakaan yg dialaminya)
Telapak tangan kanan membesar dan bengkak.
Terdapat post operasi skin graft pada telapak tangan kanan.
Pada paha kanan terdapat luka post pengambilan kulit ari.
Pasien dalam keadaan tirah baring dan dalam kesadaran samnolen.

IV. KEBUTUHAN FISIK, PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN SPRITUAL

A. Aktivitas dan Istirahat

Pasien tidak dapat beraktivitas


Pasien dalam keadaan kesadaran samnolen ( belum sadar karena anstesi)
B. Personal Hygiene.
* Sebelum operasi pasien mandi.Kuku bersih / tidak ada kotoran dan terpotong
pendek.

C. Nutrisi

Minum 2 gelas sehari berupa air putih ( 300 cc) pada pre operasi
Makan pagi (pre operasi) menu nasi, sayur dan ikan.
Terpasang infus RL 1000cc/dalam 1 jam.

D. Eliminasi

Selama post operasi pasien tidak ada BAK dan BAB.

E. Seksualitas

Pasien belum menikah.

F. Psiko Sosial

Pasien mulai gelisah / dan mulai mengeluh sakit pada femur kanan dan tangan
kanan post operasi
Pasien nampak tegang dan meringis.
Pasien mulai meronta ditempat tidur.
G. Spiritual

Pasien seorang muslim


Tidak dapat mengerjakan shalat.

V. PROSEDUR DIAGNOSTIK DAN PENGOBATAN

A. Laboratorium

No. Hari / Tanggal Jenis Kategori Hasil


Pemeriksaan Normal Pemeriksaan
Senin Hb 13,5-16,5 gr% 13,6 gr%
23-11-2002 Lekosit 4-11rb mm3 6200 mm3
Gol.Darah O
Trombosit 150-350 ribu 360.000
Hematokrit L: 40-50 38.
B. Rontgen

Hasil : Tulang jari kelingking dan ibu jari melengkung pada tangan
kanan dan jari tengah tidak ada.

C. EKG

Hasil : Tidak dilakukan.

D. Pemeriksaan Lain (EEG, USG, CT Scan, dll)

Tidak dilakukan.

E Pengobatan

Anestesi general
Cefoptaxim inj : 2 gram (iv)
Infus RL : 1000 cc/ jam

ANALISA DATA

No. Data Subjektif dan Data Etiologi Permasalahan


Objektif
1. S : - Proses Anestesi Risiko terhadap
O : - Respirasi : 20x/menit obstruksi jalan
- TD : 99/68 mmHg nafas
Nafas dangkal.
Pasien tidak sadar karena
anestesi
Terpasang O2
2. S : - Perubahan tingkat Resiko cedera
O: - Pasien gelisah kesadaran
Nampak tegang dan
meringis
Pasien mulai meronta
ditempat tidur.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Tanggal


Muncul Teratasi
1. Risiko terhadap obstruksi jalan nafas 26-11-2002 26-11-2002
berhubungan dengan proses anestesi, jam 11.10 wit
ditandai:
Respirasi : 20 x/menit
Nadi :68 x/menit
TD : 99/68 mmHg
Nafas dangkal.
Pasien tidak sadar
Terpasang O2
2. Risiko cedera berhubungan dengan 26-11-2002 26-11-2002
perubahan tingkat kesadaran, ditandai : jam 11.20 wit
Pasien gelisah.
Nampak tegang dan meringis
Pasien mulai meronta di tempat tidur.
RENCANA KEPERAWATAN

No Hari / Tgl DX Kep Tujuan Rencana Intervensi Rasionalisasi


1. Selasa, 1 Jangka pendek : 1. Observasi tanda vital 1. Mengetahui perubahan tanda vital
26-11-02 Tidak terjadi obstruksi 2. Kaji tingkat kesadaran 2. Mengetahui perubahan tingkat kesadaran
jalan nafas 3. Atur posisi pasien 3. Mencegah obstruksi jalan nafas.
4. Kolaborasi dengan medis, berikan O2 4. Memperlancar asupan O2
5. Pasang tong spatel lidah pada mulut. 5. Supaya tidak terjadi gigitan pada lidah.
2. sda 2 Jangka pendek : 1. Kaji tingkat kesadaran pasien 1. Mengetahui tinghkat ksadaran pasien.
Pasien tidak terjatuh 2. Bantu dalam mengatur posisi pasien 2 . Memudahkan pengawasan atau pengamanan.
dari tempat tidur 3. Berikan ikatan pengaman / pegangan 3. Menghindari gerakan yang lebih agresif.
4. Stabilkan kereta pasien 4. Mencegah terjadi cedera pada pasien akibat jatuh dari TT
5. Antisipasi gerakan pasien dan dukung dalam 5. Mengurangi resiko cedera.
posisi yang tepat
CATATAN PERKEMBANGAN

No. Hari / Tgl DX Kep Intervensi


1. Selasa, 1 1. Mengobservasi tanda vital :
26-11-2002 o Nadi : 68 x/menit
jam 12.00 wit o Respirasi : 20 x/menit.
o TD : 99/68 mmHg
O
o Suhu : 36,5 C
2 Mengkaji tingkat kesadaran pasien , pasien
dalam keadaan samnolen namun mulai
bergerak-gerak
3. Mengatur posisi pasien, yaitu posisi telentang
dengan rahang diangkat keatas.
4. Kolaborasi dengan medis . memberikan O2
2 liter / menit
5. Memasang tong spatel lidah pada mulut.
2. sda 2 1. Mengkaji tingkat kesadaran pasien, tingkat
kesadaran pasien samnolen.
2. Membantu dalam mengatur posisi pasien,yaitu
telentang.
3. Memberikan ikatan pengaman pada pasien.
4. Menstabilkan kereta pasien / tempat tidurnya.
5. Mengantisipasi gerakan pasien dan mendukung
dalam posisi yang tepat.

CATATAN PERKEMBANGAN
No. Hari / Tgl DX Kep Perkembangan
1. Selasa 1 S : -
26-11-2002 O : Nadi : 72 x/menit
jam 12.15 wit Respirasi : 20 x/menit
TD : 100/70 mmHg
Kesadaran mulai normal
A : Masalah obstruksi jalan nafas tidak terjadi.
P : -
I : -
E : Tidak terjadi obstruksi jalan nafas.

2. Sda 2 S : -
O : Pasien mulai tenang
Gerakkan pasien terkontrol.
A : Masalah cedera tidak terjadi.
P : -
I : -
E : Cedera terhadap pasien tidak terjadi.

Jam 12.22 wit pasien pindah ke ruangan


rawat inap

Anda mungkin juga menyukai