Anda di halaman 1dari 57

UNFCCC, Protokol Kyoto, CDM,

dan REDD+

Andri G. Wibisana
Outline
I. Instrumen Penaatan beradasarkan
Protokol Kyoto
II. CDM di Indonesia
III. Pengantar REDD+

2
3
Komitmen:
Kewajiban negara2 tertentu untuk menurunkan emisi
sekitar 5% di bawah emisi mereka tahun 1990 (pasal
3 (1)) antara thn 2008-12
Negara berkembang dibebaskan dari kewajiban tersebut
Common but differentiated responsibility,
mengapa?
Konsentrasi GRK sebagian besar (sekitar 80%) berasal dari negara
maju
Negara berkembang membutuhkan energi untuk pembangunan
mereka
Negara berkembang tidak memiliki dana dan teknologi untuk
menurunkan GRK
Tidak ada rujukan ke pasal 2 UNFCCC
3 (2):Thn 2005 melaporkan progress report
3(3): net changes dihitung dari GHGs
emission from sources dan removals by
sinks from LULUCF limited to afforestation,
reforestation, and deforestation since 1990
4
3(5): untuk negara Annex I dalam transisi
ekonomi, base year bisa lain dari pd thn 1990
3(7): AAU hrs = prosentase dlm Annex I
dikalikan 5
3(9): Commitments for subsequent periods for
Parties included in Annex I shall be established in
amendments to Annex B to this Protocol, which shall
be adopted in accordance with the provisions of
Article 21, paragraph 7. The Conference of the
Parties serving as the meeting of the Parties to this
Protocol shall initiate the consideration of such
commitments at least seven years before the end of
the first commitment period referred to in paragraph 1
above.
5
3(10&11): ERU atau bagian dari AAU yang
didapat (acquire) atau ditransfer (transfer)
berdasarkan mekanisme pd pasal 6 dapat
ditambahkan pd AAU
3(12): CER yg didapat dari mekanisme pasal
12 dapat ditambahkan pada AAU
Pasal 17: Parties included in Annex B may
participate in emissions trading
Any such trading shall be supplemental to
domestic actions

6
Target Emisi GRK
Assigned amount: emisi thn 1990 X jatah
komitmen x 5
Aktifitas pada LULUCF (Land-Use, Land-Use
Change and Forestry) dihitung sebagai
sumber emisi atau penghapusan emisi
Penghapusan emisi menghasilkan Removal Unit
(RMU), yang dapat dikonversi menjadi AAU

Mekanisme pemenuhan komitmen


1. Emission Trading
2. Joint Impelementation
3. Clean Development Mechanism 7
National system:
Transaksi JI dan ET, serta penggunaan CER (kredit dari
CDM) hanya bisa dilakukan oleh Annex I party jika negara
ini memiliki National System paling lambat tanggal 1
januari 2007
National system merujuk pada pengaturan mengenai
lembaga, aturan, dan prosedur untuk menjamin bahwa
sebuah negara akan secara tepat melukakan perkiraan,
memberikan laporan, dan menyimpan data GRK mereka
National registry
National registry adalah prosedur dan mekanisme untuk
menjamin pelacakan transaksi dan penghitungan kredit
secara akurat
Inventory:
Penyerahan dan review secara berkala dan akurat thd
inventory merupakan syarat keterlibatan negara Annex I
dalam berbagai program mekanisme flkesibel 8
1. Activities Implemented Jointly (AIJ)
Pasal 4(2). The developed country Parties and other Parties
included in Annex I commit themselves specifically as provided for
in the following:
(a) Each of these Parties shall adopt national1 policies and take
corresponding measures on the mitigation of climate change, by
limiting its anthropogenic emissions of greenhouse gases and
protecting and enhancing its greenhouse gas sinks and
reservoirs...These Parties may implement such policies and
measures jointly with other Parties and may assist other Parties
in contributing to the achievement of the objective of the
Convention and, in particular, that of this subparagraph;
COP-1 memutuskan bahwa pilot projects dari AIJ akan berakhir
pada tahun 1999
COP-5 (1999) memutuskan bahwa pilot project dapat diteruskan
COP-7 memutuskan bawha AIJ dapat dikonserversi ke dalam CDM
yang dapat dihitung sejak tahun 2000, dan JI yang dihitung sejak awal
thun 2008 9
Kriteria:
AIJ tidak mengubah komitment para pihak, dan
merupakan salah satu cara dari upaya2 lain untuk
memenuhi komitmen
AIJ dapat dilakukan di antara Annex I Parties atau
antara Annex I dengan non-Annex I Parties
Partisipasi dalam AIJ adalah sukarela dan
sebelumnya memerlukan persetujuan, penerimaan,
atau endorsement oleh pemerintah
AIJ haruslah bersifat adisional, yaitu should bring
about real, measurable and long-term environmental
benefits related to the mitigation of climate change
that would not have occurred in the absence of such
activities.
Pendanaan AIJ juga harus bersifat adisional, yaitu di
luar kewajiban keuangan dari Annex II Parties 10
2. Emission Trading
Sesama Annex I countries
Shall be supplemental to domestic action
Membeli boleh bebas, tapi menjual tidak bebas:
Setiap negara harus menyimpan cadangan emisi
yang jumlahnya tidak boleh lebih rendah dari
90% dari Initial Assigned amountcadangan ini
disebut dengan commitment period reserve
(CPR)
Komoditas ET: Assigned Amount Unit (AAU), ERU
dan hot air
Para pihak dapat menentukan CER atau ERU mana
yang dapat digunakan untuk pemenuhan komitmen
Mis. Inggris dapat melarang kredit yang diperoleh dari
proyek non-CO2
11
2. Joint Implementation
Setiap negara Annex I dapat melakukan
investasi pada proyek2 penurunan emisi di
negara Annex I lainnya
Investasi ini akan menghasilkan Emission
Reduction Unit (ERU)
Proses JI diawasi oleh supervisory
committee

12
13
3. Clean Development Mechanism
Negara Annex I dapat melakukan investasi di negara non-
Annex I yang meliputi investasi pada proyek2 pengurangan
emisi di negara non-Annex I, aforestasi (penghijauan di lahan
bekas hutan yang telah mengalami deforestasi selama lebih
dari 50 tahun), dan reforestasi (penghijauan untuk hutan yang
mengalami deforestasi pada kurun waktu kurang dari 50
tahun)
Untuk CDM A/R, dihasilkan tCER dan lCER
tCER berlaku sampai berakhirnya periode komitmen
setelah periode komitmen pada saat CER dihasilkan
lCER berlaku selama 20 tahun dan bisa diperpanjang,
atau 30 tahun tanpa perpanjanngen
CDM menghasilkan Certified Emission Reductions
CDM pada sektor LULUCF maksimum 1% dari total jatah
emisi
CER dapat dikonversi menjadi AAU, sehingga dapat
diperjualbelikan dalam mekanisme ET 14
II. CDM di Indonesia
1. Syarat CDM secara umum:
i. Proyek CDM harus dilakukan di non-Annex I country yang
merupakan Party to dari Protokol Kyoto (PK);
ii. Syarat voluntariness: Partisipasi dari semua pihak
haruslah sukarela dan mendapat persetujuan dari pejabat
berwenang di negara tuan rumah (host country)
iii. Syarat measurable: Proyek haruslah menghasilkan
penurunan emisi secara nyata, terukur dan memiliki
manfaat jangka panjang dalam upaya mitigasi perubahan
iklim
iv. Syarat additionality: Penurunan emisi harus merupakan
tambahan dari penurunan yang akan tetap terjadi tanpa
adanya proyek CDM
v. Syarat sustainable development: Proyek harus
berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan
dari host country 15
2. Peran dari para stakeholders:
a. Pengusul (project participant):
Membuat Project Design Document (PDD),
termasuk assessment tentang additionality
dan monitoring dari proyek CDM
Melaksanakan proyek CDM
Memonitor pengurangan emisi
Menyerahkan CERs kepada pembeli CER

16
b. CDM Executive Board (EB)
- Mengembangkan aturan dan prosedur untuk pelaksanaan
CDM
- Melakukan akreditasi bagi Designated Operational Entities
(DEO)
- Mereview validasi laporan
- Melakukan registrasi proyek CDM
- Mereview laporan sertifikasi
- Menerbitkan CERs
- Mempublikasikan informasi ttg usulan proyek CDM yang
membutuhkan pendanaan dan investor
- Membuat database yang bersifat publik tentang aktivitas
proyek CDM yang memuat informasi ttg PDD yang
diregistrasi, komentar yang diterima, laporan verifikasi,
keputusan EB ttg CDM dan penerbitan CERs
- Mengembangkan CDM registry (database yang berisi data ttg
penerbitan, pemilikan (holding), transfer, dan pemilikan
17
(acquisition) terhadap CERs
c. Designated National Authority (DNA)
Membuat kriteria pembangunan berkelanjutan
(sustainable development criteria)
Mengkonfirmasi adanya partisipasi secara
sukarela dari pengusul
Mengkonfirmasi kontribusi proyek CDM bagi
pembangunan berkelanjutan
Menerbitkan surat persetujuan (Letter of
Approval) atas proyek CDMpersetujuan ini
digunakan untuk proses validasi dan
registrasi proyek kepada EB

18
Letter of Approval dapat pula berisi:
Bahwa DNA mengizinkan partisipasi pengusul
dalam proyek CDM
Bahwa transfer CERs akan bebas pajak
Host Country mendukung pengembangan dari
proyek CDM dan akan bekerja sama dengan
pengusul dan EB untuk membatu validasi,
registrasi, verifikasi, sertifikasi, dan penerbitan
CERs bagi proyek yang diusulkan
Proyek yang diusulkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Host Country mengakui hak pengusul atas CERs
yang diciptakan dari proyek yang diusulkan
Host Country mengizinkan transfer CERs kepada
pembeli CER
19
d. Designated Operational Entity (DEO)
Melakukan validasi proyek CDM untuk keperluan
registrasi, bahwa:
Partisipasi proyek CDM bersifat sukarela
Host Country dan Annex I Parties yang terlibat dalam proyek telah
memiliki DNA
Host Country dan Annex I Parties adalah Parties dari PK;
Komentar dari stakeholders (termasuk individu, kelompok, atau
masyarakat yang akan terkena dampak) telah diperhatikan
Proyek CDM telah memperoleh persetujuan Amdal
Proyek CDM diperkirakan akan menghasilkan pengurangan GRK
yang bersifat tambahan (syarat additionality)
Metode penentuan baseline dan rencana monitoring memenuhi
persyaratan EB;
Ketentuan ttg monitoring, verifikasi, dan pelaporan sesuai dengan
PK dan Marrakech Accords;
Melakukan verifikasi pengurangan emisi
Melakukan sertifikasi pengurangan emisi
20
e. CERs buyer
Membeli CERs dari proyek CDM
Menyediakan dana/pinjaman untuk
membiayai proyek
Dapat juga berpartisipasi dalam proyek

21
Mekanisme Umum CDM:
Pengusul menyelesaikan PDD
PDD harus sesuai dengan persyaratan EB
PDD harus berfungsi menjelaskan pengusul, proyek yg diusulkan,
metogologi penentuan baseline, additionality, dan monitoring
PDD harus menjelaskancrediting period, yang secara umum (kecuali utk
CDM A/R) berkisar 7 tahun (dengan kemungkinan 2 kali perpanjangan) atau
10 tahun (tanpa perpanjangan)
Yang harus diperhatikan:
Pengusul harus membuktikan additionality Marrakech Accords
Metodologi penentuan baseline dan monitoring harus disetujui EB
Kapan tanggal dimulainya proyek? (untuk periode apa CERs dapat dihasilkan?)

DNA menerbikan Letter of Approval

Host Country harus membuat penegasan persetujuan atas proyek CDM dalam kerangka
PK dan bahwa proyek tersebut memberikan kontribusi atas pembangungan
berkelanjutan di host country
22
Validasi oleh DEO
Partisipasi proyek CDM bersifat sukarela
Host Country dan Annex I Parties yang terlibat dalam proyek telah memiliki
DNA
Host Country dan Annex I Parties adalah Parties dari PK;
Komentar dari stakeholders (termasuk individu, kelompok, atau masyarakat
yang akan terkena dampak) telah diperhatikan
Proyek CDM telah memperoleh persetujuan Amdal
Proyek CDM diperkirakan akan menghasilkan pengurangan GRK yang
bersifat tambahan (syarat additionality)
Metode penentuan baseline dan rencana monitoring memenuhi persyaratan
EB;
Ketentuan ttg monitoring, verifikasi, dan pelaporan sesuai dengan PK dan
Marrakech Accords;
Yang harus diperhatikan:
Choosing a DOE - Who should bear the costs of Validation?
To what extent will stakeholder comments be taken into account?

23
REGISTRATION BY THE EXECUTIVE BOARD
Registrasi secara otomatis terjadi dalam waktu 8 minggu setelah DOE
memasukkan permintaan kepada EB, kecuali ada permintaan dari pihak yang
terlibat (atau dari 3 anggota EB) untuk melakukan review atas validasi

MONITORING BY PROJECT PARTICIPANTS


Pengusul diminta melakukan monitoring, berupa:
Pengumpulan dan pengarsipan data yang diperlukan untuk pengukuran
dan estimasi emisi atau penyerapan GRK
Identifikasi kontribusi proyek atas emisi
Perkiraan dampak lingkungan
Jaminan dan kontrol atas kualitas prosedur monitoring dan penghitungan
pengurangan emisi
Hal yang harus diperhatikan:
Pengusul harus taat terhadap rencana monitoring untuk menyediakan
DOE informasi yang diperlukan bagi verifikasi

24
VERIFICATION AND CERTIFICATION
BY DESIGNATED OPERATIONAL ENTITY
Review secara periodik dan tertulis oleh DEO untuk memonitor pengurungan
emisi yang sebelumnya diperiksa pada tahan verifikasi.
Untuk ini, DOE akan :
Memublikasikan laporan monitoring yang dilakukannya
Menghitung pengurangan GRK
Menjamin bahwa proyek sesuai dengan PDD dan aturan tentang CDM
Menyempurnakan laporan verifikasinya, untuk mengkonfirmasi
pengurangan GRK yang terjadi
Mengeluarkan laporan sertifikasi (certification report) yang berisi
pernyataan kepada EB bahwa proyek telah berhasil mencapai
pengurangan GRK tertentu

25
ISSUANCE OF CERs
BY THE CDM EXECUTIVE BOARD
CDM EB akan menerbitkan CERs dalam waktu 15 hari setelah diterimanya
Certification Report (dari DEO).
CERs akan diterbitkan secara elektronik melalui CDM registry yang dikelola
oleh CDM EB.
Administrator dari CDM registry akan:
Menerbitkan CERs dan mendistribusikannya kepada national registry
terkait atau kepada akun dari pengusul sebagaimana tertuang dalam PDD
Memotong uang yang dihasilkan untuk biaya administrasi dan adaptation
costs.

26
27
28
4. Proses CDM di Indonesia
Pada bulan Juli 2005, MenLH mengeluarkan KepMenLH No. 206 tahun
2005 tentang pembentukan Komisi Nasional Mekanisme Pembangunan
Bersih (Komnas MPB) berfungsi sebagai DNA
Komnas MPB terdiri dari Dewan Eksekutif Nasional, yang teridir dari
perwakilan dari 9 lembaga Pemerintah, yaitu Kementerian LH,
Kementerian ESDM, Kementerian Kehutanan, Kementrian Luar Negeri,
Kementerian Perindustrian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Perhubungan, Kementerian Pertanian, dan Kepala Bappenas
Komnas MPB diketuai oleh Deputi Menteri bidang Pelestarian SDA dan
Pengendalian Kerusakan Lingkungan dari KemenLH.
Komnas MPB juga dibantu oleh:
Sekretariat, dengan tuan rumah yaitu Divisi Perubahan Iklim di dalam
KemenLH.
Permanent Technical Team (PTT), yang terdiri dari para ahli dari 9
lembaga negara ditambah dengan seorang perwakilan dari LSM.
Anggota tim akan dipilih berdasarkan proposal proyek CDM.
Non-Permanent Technical Team (NPTT). Tim ini terdiri dari para ahli
dari berbagai lembaga yang direkrut untuk mendukung PTT dalam
upaya evaluasi proposal.
29
untuk memperoleh persetujuan Komnas
MPB, pemrakarsa proyek CDM harus
menyerahkan beberapa dokumen kepada
Sekretariat Komnas MPB, yaitu:
dokumen tentang rancangan proyek (project
design documentPDD);
pernyataan bahwa proyek yang diusulkan
telah memenuhi semua kriteria pembangunan
berkelanjutan.
Amdal, jika diperlukan
Laporan tentang adanya konsultasi publik
Dokumen lainnya yang mungkin diharuskan
oleh sektor terkait 30
Setelah dilakukan verifikasi atas dokumen yang
diterimanya, Sekretariat Komnas MPB kemudian akan
menyerahkan dokumen lengkap kepada Komnas MPB,
yang kemudian akan melakukan pertemuan internal
untuk membahas proposal proyek CDM yang diajukan.
Pada saat yang bersamaan, Sekretariat Komnas MPB,
melalui website Komnas MPB, membuka kesempatan
berbagai kalangan untuk memberikan komentarnya
terkait dengan proyek yang diusulkan.
Setelah dilakukan pertemuan internal, proposal
kemudian akan dievaluasi oleh tim teknis.
Tahap evaluasi ini dapat melibatkan beberapa pakar dari sektor
terkait.
Tim teknis akan mengevaluasi usulan proyek berdasarkan
kriteria atau indikator keberlanjutan yang ditetapkan oleh
Komnas MPB.
31
Proses evaluasi oleh tim teknis harus sudah
diselesaikan dan hasilnya dikirimkan kepada Komnas
MPB dalam waktu 21 hari.
Hasil evaluasi ini diumumkan pula secara terbuka kepada publik
melalui website Komnas MPB.
Untuk memberikan persetujuannya, Komnas MPB harus
memperhatikan tidak hanya hasil evaluasi tim teknis,
tetapi juga pendapat stakeholders dan para ahli.
Apabila terdapat perbedaan pendapat, Komnas MPB akan
mengadakan pertemuan melalui Forum Pertemuan Khusus,
yang harus dibuat terbuka untuk umum.
Apabila diperlukan adanya informasi tambahan, pengusul proyek
CDM diberikan waktu tambahan selama 3 bulan untuk
menyertakan informasi tambahan yang dibutuhkan tersebut.
Setelah mempertimbangkan hasil evaluasi dan komentar
para pihak, Komnas MPB akan memberikan keputusan,
yaitu dengan mengeluarkan surat persetujuan apabila
32
usulan proyek CDM disetujui.
33
Sumber: CDM Country Guide for Indonesia, 2006, hal. 61
Untuk CDM A/R, sebelum menyerahkan
PDD kpd Komnas MPB, pengusul harus:
Pertama, memperoleh rekomendasi kelayakan proyek
dari Bupati/Walikota untuk pemegang IUPHHK, IUPJL,
Hutan Adat, dan HGU, atau dari Camat untuk pemegang
sertifikat hak milik.
Kedua, menyerahkan rekomendasi ini, berserta dengan
izin, sertifikat tanah, dan proposal proyek kepada
MenHut.
Ketiga, MenHut kemudian membentuk sebuah tim
untuk memberikan penilaian dan memberikan masukan
kepada MenHut mengenai apakah usulan proyek dapat
diberikan rekomendasi atau tidak.
Keempat, pemrakarsa proyek yang disetujui kemudian
menyerahkan PDD, bersama dengan surat rekomendasi
34
MenHut, kepada Komnas MPB.
Sumber: CDM Country Guide for Indonesia, 2006, hal. 62 35
5. Beberapa resiko dalam kontrak CDM:
Tipe kredit karbon, diatasi dengan:
Rujukan pada pengurangan fisik emisi GRK
Definisi yang jelas ttg GRK yang termasuk ke dalam proyek
Unit pengukuran yang jelas (biasanya dalam CO2e);
Definisi yang jelas tentang proyek CDM (proyek apa dan
bagaimana proyek akan mengurangi GRK)
Metodologi verifikasi dan assessment yang independen
baseline untuk mengukur pengurangan
Hak kepemilikan atas kredit karbon, diatasi dengan
penentuan langkah yang akan diambil untuk
mengalihkan kredit karbon dan semua hak yang
terkait dengannya

36
Delivery risk (untuk forward sale), diatasi
dengan:
Hak dari pembeli untuk menghentikan kontrak
seketika
Adanya grace period:
Penjual memberikan kredit tambahan pada periode
delivery berikutnya
penjual mencari (membeli) kredit pengganti dari pihak
lain
Kewajiban penjual untuk membeli kredit pengganti
(replacement credits)
Kewajiban penjual untuk membayar pembeli
perbedaan antara harga yang ada di dalam
kontrak dengan harga pada saat delivery
Pembayaran kepada pembeli atas biaya pencarian
dan pembelian kredit pengganti 37
Dispute dalam kontrak karbon CDM:
Perselisihan karena persoalan
keuangan/pembiayaan proyek
Perselisihan terkait registrasi, sertifikasi, dan
penerbitan CERs
Perselisihan akibat invalidasi CERs secara
surut (retroactive)
Perselisihan karena perubahan aturan
perdagangan karbon dan mekanisme
penaatan (mis. Karena perubahan komitmen
setelah 2012)
Perselisihan karena adanya gugatan pihak
ketiga tentang validitas proyek dan transaksi
38
6. Hal yang harus diperhatikan dalam
kontrak karbon (CDM):
Sifat dari hak yang akan diperjualbelikan:
apakah hanya CERs, atau juga VERs
Pemilik CERs (siapa yang berhak atas pengurangan
GRK, dan karenanya berhak atas CERs)?
Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan siapa penjual
yang tepat
Transfer hak atas CERs
Kontrak harus menjelaskan bahwa hak atas CERs atau VERs
akan ditransfer kepada pembeli
Kontrak pun harus menjelaskan kapan transfer tersebut terjadi:
Apakah terjadi ketika penerbitan CERs oleh EB
Apakah terjadi ketika pengajuan Verification Report oleh DEO,
Apakah terjadi ketika terjadi pembayaran oleh pembeli
39
Kewajiban untuk menjamin bahwa CERs akan
dialihkan kepada pembeli:
Kontrak harus memuat kewajiban penjual untuk bekerja
sama dengan pembeli dan EB untuk menjamin bahwa CERs
akan diterbitkan dan dialihkan kepada penjual
Jumlah CERs yang didapat:
Kontrak harus menjelaskan jumlah CERs yang diperoleh dan
dalam periode kapan CERs tersebut akan diperoleh
Shortfall Provisions (delivery risk)
Purchase Price
Kontrak harus menjelaskan harga per unit CER dan apakah
harga tersebut termasuk pajak
Biaya-biaya:
Kontrak harus menjelaskan pembayaran atas biaya yang
dibutuhkan untuk penerbitan CERs (biaya monitoring,
validasi, sertifikasi dan penerbitan CERs)
40
Ketentuan tentang dokumen dan informasi yg
diperlukan:
Kontrak dapat memuat ketentuan bahwa penjual akan
menyediakan copy yang terkait dengan registrasi CERs dan,
terutama, komunikasi dengan EB
Liability and Indemnities
Kontrak dapat memuat adanya pembatasan
pertanggungjawaban, atau adanya pertanggungan dari pihak
lain atas tanggungjawab yang muncul
Force Majeure
Kontrak dapat memuat ketentuan bahwa pengecualian
karena force majeure hanya dapat terjadi jika:
Terjadi bencana alam
Adanya perbuatan pihak lain di luar kontrol para pihak (mis.
Kebijakan pemerintah untuk menasionalisasi CERs, kegagalan
untuk membuat registry account, kegagalan untuk meratifikasi
PK)
Dispute Resolution and Choice of Law
41
III. Pengantar REDD+ di Indonesia
Permenhut No. 30/2009
Pasal 3: REDD dapat dilakukan pada :
Areal Kerja Usaha Pemanfataan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-
HA).
Areal Kerja Usaha Pemanfataan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman
(IUPHHK-HT).
Areal Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Hutan Kemasyarakatan (IUPHH-
HKM).
Areal Kerja Usaha Pemanfataan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Rakyat
(IUPHHK-HTR).
Areal Kerja Usaha Pemanfataan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem (IUPHHK-
RE).
Areal Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP).
Areal Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL).
Areal Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK).
Hutan Konservasi
Hutan Adat.
Hutan Hak.
Hutan Desa. 42
Pasal 4 (1) Pelaku REDD adalah :
Entitas nasional.
Entitas internasional.
Pasal 4(2) Pelaku dari entitas nasional terdiri dari :
Pemegang IUPHHK-HA.
Pemegang IUPHHK-HT.
Pemegang IUPHH-HKM.
Pemegang IUPHHK-HTR.
Pemegang IUPHHK-RE.
Kepala KPHP.
Kepala KPHL.
Kepala KPHK.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumberdaya Alam
atau Kepala Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional
Pengelola Hutan Adat.
Pemilik atau Pengelola Hutan Hak.
Pengelola Hutan Desa. 43
Pasal 4(3): Pelaku dari entitas
internasional terdiri dari :
Pemerintah.
Badan Usaha.
Organisasi internasional/yayasan/perorangan
yang menyandang dana untuk pelaksanaan
REDD.

44
Pasal 5 (1) Persyaratan REDD untuk areal
IUPHHK-HA, areal IUPHHK-HT, areal
IUPHHK-HTR, areal IUPHH-HKM, areal
IUPHHK-RE adalah :
Memiliki salinan Surat Keputusan Menteri
tentang IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, IUPHH-
HKM, IUPHHK-HTR atau IUPHHK-RE.
Memperoleh rekomendasi untuk pelaksanaan
REDD dari Pemerintah Daerah.
Memenuhi kriteria lokasi untuk pelaksanaan
REDD.
Memiliki rencana pelaksanaan REDD.
45
Pasal 6 (1) Persyaratan REDD untuk KPHP,
KPHL/KPHK adalah :
Memliki salinan Surat Keputusan Menteri tentang
Penetapan Pembentukan KPHP/KPHL/KPHK.
Memenuhi kriteria lokasi untuk pelaksanaan REDD.
Memiliki rencana pelaksanaan REDD.
Pasal 7 (1) Persyaratan REDD pada hutan
konservasi adalah :
Memiliki salinan Surat Keputusan Menteri tentang
Penunjukan/Penetapan Hutan Konservasi.
Memenuhi kriteria lokasi untuk pelaksanaan REDD.
Memiliki rencana pelaksanaan REDD.

46
Pasal 8 (1) Persyaratan REDD untuk hutan adat adalah :
Memiliki salinan Surat Keputusan Menteri sebagai pengelola
hutan adat.
Memperoleh rekomendasi untuk pelaksanaan REDD dari
Pemerintah Daerah.
Memenuhi kriteria lokasi untuk pelaksanaan REDD.
Memiliki rencana pelaksanaan REDD.
Pasal 9 (1) Persyaratan REDD untuk hutan hak adalah :
Memiliki sertifikat hak milik atas tanah atau keterangan pemilikan
tanah dari Pemerintah Daerah.
Memperoleh rekomendasi untuk pelaksanaan REDD dari
Pemerintah Daerah.
Memenuhi kriteria lokasi untuk pelaksanaan REDD.
Memiliki rencana pelaksanaan REDD.

47
Pasal 10 (1) Persyaratan REDD untuk
hutan desa adalah
Memiliki Surat Keterangan dari Pemerintah
Daerah sebagai pengelola hutan desa.
Memperoleh rekomendasi untuk pelaksanaan
REDD dari Pemerintah Daerah.
Memenuhi kriteria lokasi untuk pelaksanaan
REDD.
Memiliki rencana pelaksanaan REDD.

48
Pasal 12 Tata cara:
1) Pelaku REDD mengajukan permohonan kepada Menteri
dengan melampirkan persyaratan.
2) Menteri menugaskan Komisi REDD untuk melakukan penilaian
atas permohonan REDD
3) Paling lambat 14 hari kerja setelah menerima hasil penilaian
Komisi REDD, Menteri dapat menyetujui atau menolak usulan
permohonan REDD dalam bentuk surat persetujuan
pelaksanaan REDD.
4) Paling lambat 90 hari kerja setelah mendapat persetujuan dari
Menteri, pemohon dapat segera melaksanakan kegiatan
REDD.
5) Apabila setelah 90 hari kerja, pemohon tidak memulai kegiatan
REDD, maka persetujuan Menteri dibatalkan.
Pasal 13 Jangka waktu pelaksanaan REDD paling lama
30 tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
49
Pasal 14 (1) Pelaku REDD mempunyai hak :
Entitas nasional memperoleh pembayaran dari entitas
internasional atas penurunan emisi yang dihasilkan
Entitas internasional menggunakan sertifikat REDD sebagai
bagian dari pemenuhan komitmen pengurangan emisi negara
maju
Memperjual-belikan sertifikat REDD bagi perdagangan karbon
REDD pasca 2012 yang dikaitkan dengan pelaksanaan
komitmen pengurangan emisi negara maju.
14(2) Pelaku REDD mempunyai kewajiban:
Melakukan kegiatan pengelolaan hutan dalam rangka
pelaksanaan REDD.
Menetapkan referensi emisi sebelum pelaksanaan REDD.
Melakukan pemantauan sesuai dengan rencana.
Menyampaikan laporan hasil pemantauan kepada Menteri
melalui Komisi REDD.

50
Pasal 16 Verifikasi
1) Paling lambat 14 hari kerja setelah laporan hasil
pemantauan dari pelaku REDD diterima Komisi
REDD, Komisi REDD menugaskan Lembaga
Penilai Independen untuk melakukan verifikasi.
2) Lembaga Penilai Independen melaporkan hasil
verifikasi kepada Komisi REDD dan kepada pelaku
REDD.
3) Biaya verifikasi dibebankan kepada Pelaku REDD.
4) Dalam hal semua persyaratan terpenuhi, paling
lambat 30 hari kerja setelah menerima laporan hasil
verifikasi dari Lembaga Penilai Independen, Komisi
REDD menerbitkan Sertifikat Pengurangan Emisi
Karbon.
5) Sertifikat Pengurangan Emisi Karbon dapat
diperjualbelikan. 51
Pasal 22 (1) Sebelum ada keputusan negara para pihak
konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang
Perubahan Iklim mengenai mekanisme pelaksanaan
REDD ditingkat internasional, kegiatan REDD
dilaksanakan melalui demonstration activity REDD,
peningkatan kapasitas dan transfer teknologi, serta
perdagangan karbon sukarela.
Pasal 22 (2) Demonstration Activities REDD dapat
dijadikan/dialihkan menjadi kegiatan REDD sepanjang
memenuhi persyaratan.
Pasal 22(3) Dana untuk pelaksanaan kegiatan REDD
bersumber dari partisipasi para pihak Konvensi
Perserikatan Bangsa Bangsa tentang Perubahan Iklim
dan sumber pendanaan lain yang sah.

52
PEDOMAN PENETAPAN TINGKAT REFERENSI EMISI
(REL), PEMANTAUAN (MONITORING) DAN
PELAPORAN (REPORTING) KEGIATAN REDD
A.Referensi Emisi (Reference Emission Level/REL)
1. REDD di Indonesia menggunakan pendekatan nasional
dengan implementasi di tingkat sub-nasional (provinsi atau
kabupaten/kota atau unit manajemen). Dengan demikian
referensi emisi (REL) ditetapkan di tingkat nasional, sub
nasional dan di lokasi kegiatan REDD.
2. Referensi Emisi (REL) di tingkat nasional ditetapkan oleh
Departemen Kehutanan, sedangkan emisi di tingkat sub-
nasional ditetapkan oleh Pemerintah Daerah (provinsi atau
kabupaten/kota) dan dikonfirmasikan dengan referensi emisi
tingkat nasional.
3. Referensi Emisi (REL) di lokasi kegiatan REDD ditetapkan oleh
pelaku dan dikonfirmasikan dengan referensi emisi tingkat
nasional dan sub-nasional.

53
B. Pengukuran perubahan tutupan hutan
dan stok karbon
1. Pengukuran perubahan tutupan hutan dan
stok karbon menggunakan IPCC Guidelines
atau IPCC Good Practice Guidance for Land
Use, Land Use Change and Forestry/GPG-
LULUCF).
2. Pelaku dapat memilih pendekatan
(approach) dan tingkat ketelitian (tiers) yang
tertuang dalam petunjuk IPCC sesuai tingkat
kesiapan/kapasitas yang dimiliki mulai dari
tier 2 dan secara bertahap menuju
penggunaan approach (Approach 3) dan
tiers yang tertinggi (tier 3). 54
55
C. Pemantauan (Monitoring)
1. Pemantauan kegiatan REDD dilakukan untuk
mengetahui perubahan stok karbon dari Referensi
Emisi (REL) dan manfaat lainnya
2. Elemen penting yang harus diperhatikan dalam
pemantauan adalah kredibilitas, transparansi,
akurasi, berdasarkan kaidah ilmiah dan konsistensi
dengan peraturan internasional yang disepakati.
3. Pemantauan dilakukan secara periodik oleh pelaku,
Pemerintah Daerah dan Departemen Kehutanan
paling lama setiap 5 (lima) tahun sekali kecuali
untuk periode sampai dengan 2012 dilakukan setiap
tahun.
D. Pelaporan (Reporting): Pelaporan kegiatan
REDD dilakukan secara periodik sesuai
56
periode pemantauan
Terima Kasih

57

Anda mungkin juga menyukai