No. Dokumen
No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit 7 / 02 / 2017
Halaman 1/3
Utiu76Puskes Ns.Sopina Laili,S.Kep
mas Rawatan Nip:
196504151989022001
Lubuk Gadang
1. Pengertian
Pemasangan infus pada pasien untuk memberikan obat/cairan melalui parenteral
2. Tujuan
Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Pemasangan Infus.
4. Referensi
Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub Direktorat Perawatan
Kementrian Kesehatan RI.
5. Alat/bahan
Persiapan pasien:
1. Petugas perkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan pemasangan infus
3. Jika pasien bersedia maka pasien/keluarga pasien mengisi persetuan tindakan medis
4. Menyiapkan posisi pasien
Penatalaksanaan :
1. Persiapan alat
2. Cuci tangan dan memakai APD
3. Alat didekatkan dengan pasien.
4. Cairan yang diperlukan digantung pada standart infus dan tersambung dengan
infus set.
PEMASANGAN INFUS
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/3
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
5. Pasang tourniquet.
6. Desinfeksi tempat yang dilakukan penusukan dengan kapas alcohol
7. Pastikan vena tersebut dapat dipasang infus.
8. Jarum infus ditusukkan ke dalam vena.
9. Jarum infus ditarik sedikit mengontrol apakah sudah masuk vena.
10. Tourniquet dilepas.
11. Kanula jarum infus disambung dengan selang infus dan keluarkan cairan infus.
12. Fiksasi, Atur tetesan infus.
13. Pasang spalk / bidai bila perlu.
14. Rapikan alat-alat.
15. Buka handscoen
16. Cuci tangan
7. Diagram Alir
Informed concent
Cuci tangan
Pakai APD
Dekatkan alat
PEMASANGAN INFUS
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/3
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. Laboratorium
4. MR
5. UGD
6. Ruang bersalin atau poned
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Informed concent
10. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
TRIASE
SOP No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit 7 / 02 / 2017
Halaman 1/2
1. Pengertian
Tindakan untuk memilah/mengelompokkan pasien berdasarkan beratnya cedera kemungkinan untuk
hidup , dan keberhasilan tindakan berdasar sumber daya dan sarana yang tersedia pada penanganan pasien
darurat , non bencana dan bencana
2. Tujuan
Sebagai pedoman petugas untuk melakukan triase pada pasien lebih dari satu pada penanganan pasien
darurat , non bencana dan bencana
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No .
Tentang TRIASE.
4. Referensi
Palang merah indonesia yogyakarta.penanggulangan penderita gawat darurat.yogyakarta.2012
5. Alat/bahan
1. Sarung tangan 1 pasang/handscoen
2. Tensi meter
3. Stetoscop
4. Pita warna sebagai tanda pada saat memilah pasien warna sesuai dengan tingkat gawat darurat pasien
Prosedur / Langkah-langkah
TRIASE
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
6. Diagram Alir
Pasien datang
TRIASE
(PEMILIHAN DERAJAT KEGAWATAN
PENDERITA)
MENGANGKAT JAHITAN
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/3
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
1. Pengertian
Membuka jahitan luka klien disaat luka telah mulai menutup dan terbentuk jaringan konektif atau
berdasarkan instruksi medis.
2. Tujuan
Membuka jahitan pada waktu luka menutup dan jaringan konektif terbentuk
Mengurangi pertumbuhan mikroorganisme dan mencegah infeksi
Membantu proses penyembukan luka
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Pengangkatan Jahitan.
4. Referensi
Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub Direktorat Perawatan Kementrian
Kesehatan RI.
5. Alat/bahan
Persiapan alat :
1. Set angkat jahitan ( pinset anatomis, kassa, gunting )
2. Kasa steril tambahan
3. Handscoon bersih
4. Betadine, Nacl 0,9%.
5. Bengkok
6. Korentang
7. Tempat tidur pasien
8. plester
9. Tempat sampah
6. Prosedur / Langkah-langkah
Persiapan pasien :
1. Menjelaskan pada klien dan keluarga mengenai tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Menjamin pemenuhan kebutuhan privasi klien
3. Mengatur posisi tempat tidur untuk memudahkan tindakan
Penatalaksanaan :
1. mencuci tangan dan memakai APD
2. menyiapkan dan mendekatkan peralatan
3. menggunakan handscoon
4. membuka plester searah tumbuhnya rambut
5. bersihkan sekitar luka dgn Nacl 0,9% dan beri betadine pada luka
6. memegang pinset anatomis dengan tangan non dominan dan gunting pada tangan yang dominan
7. mengangkat simpul benang dengan pinset dan memasukkan ujung gunting disela sela antara benang
dan kulit
8. menggunting benang jahitan dan tarik dengan cara perlahan
MENGANGKAT JAHITAN
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/3
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
9. menggunting sisa benang yang ada dengan prosedur satu-persatu, sambil diobservasi adanya luka
jahitan yang masih belum tertutup
10. membersihkan darah yang mengering pada daerah bekas jahitan dengan cairan antiseptic/betadine
11. menutup luka dengan kassa steril, lalu fiksasi dengan plester
12. memberikan/ merapikan alat-alat dan merapikan klien
13. lepaskan APD dan cuci tangan
7. Diagram Alir
Informed consent
Cuci tangan
Bersihkan luka
Buka jahitan dan Olesi dgn betadine
Cuci tangan
MENGANGKAT JAHITAN
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/3
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
8.Unit Terkait
1. Apotek puskesmas
2. Rawat inap
3. UGD
4. MR
5. Ruang bersalin/poned
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Informed consent
10.Rekaman historis perubahahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
INFORMEND
CONSENT
SOP No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit 7 / 02 / 2017
Halaman 1
Puskesmas Ns.Sopina Laili,S.Kep
Rawatan Lubuk Nip:
196504151989022001
Gadang
1. Pengertian
Suatu persetujuan dari pasien/keluarga mengenai tindakan medis/ perawatan selama dirawat di
PUSKESMAS
2. Tujuan
Sebagai pedoman persetujuan dari pasien atau keluarga terhadap tindakan yang dilakukan
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang INFORMED CONSENT.
4. Referensi
Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC(2001)
5. Alat/bahan
1. Format informed consent
2. Alat tulis
6. Prosedur / Langkah-langkah
1. Sebelum pasien diindikasikan tindakan oleh dokter, pasien atau keluarga dijelaskan mengenai tindakan
yang akan dilakukan, tujuan dilakukannnya tindakan tersebut.
2. Yang berhak menandatangani persetujuan tindakan adalah:
1. Pasien itu sendiri dengan usia > 18 tahun dan dalam kondisi sadar
2. Pasangan hidup pasien
3. Bagi pasien usia < 18 tahun, wali atau orang tua atau keluarga terdekat
3. Setelah pasien dan keluarga paham tentang tindakan yang akan dilakukan, kemudian menandatangani
surat persetujuan yang telah tersedia dengan disertai saksi sesuai dengan format surat pernyataan
7. Diagram Alir
Pen Jelaskan tindakan yang akan
Persetujuan keluarga pasien
dilakukan
8.Unit Terkait
1. Apotik
2. Rawat inap
3. MR
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Informed consent
10.Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PENGGUNAA
N
NEBULIZER
SOP No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit 7 / 02 / 2017
Halaman 1/2
Puskesmas Ns.Sopina Laili,S.Kep
Rawatan Lubuk Nip: 196504151989022001
Gadang
1. Pengertian Suatu tindakan atau therapy untuk pembersihan atau pemeliharaan sistem
pernapasan
2. Tujuan Mengencerkan secret agar mudah dikeluarkan dan merelaksasi jalan pernapasan
3. Kebijakan SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
tentang pemasangan NEBULIZER
4. Referensi Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa,
Yasmin Asih, Edisi 1, Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC(2001
5. Alat/bahan Persiapan alat :
1. Set nebulizer 6. Spuit 5 cc
2. Aquadest 7. Alat tulis
3. Obat bronkodilator
4. Bengkok
5. Kassa
6. Prosedur / Penatalaksanaan :
Langkah- 1. Mencuci tangan dan memakai APD
langkah 2. Mengatur pasien dalam posisi duduk atau semiflowler
3. Mendekatkan peralatan yang berisi set nebulizer ke bed pasien
4. Isi nebulizer dengan aquadest sesuai takaran yang tersedia
5. Memasukkan obat sesuai dosis
6. Memasang masker sungkup pada pasien
7. Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien napas dalam dan keluarkan
melalui mulut hingga obat habis
8. Matikan nebulizer
9. Bersihkan hidung dan mulut dengan kassa
10. Bereskan alat
11. Lepaskan APD dan cuci tangan
7. Diagram Alir
Informed consent Cuci tangan dan pakai
APD
Cuci tangan
PENGGUNAAN NEBULIZER
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
8.Unit Terkait
1. Apotek puskesmas
2. Rawat inap
3. MR
4. Ruang bersalin/poned
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis/buku register pasien
2. Resep
3. Informed consent
10.Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PEMASANGAN OKSIGEN
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Alat sederhana yang dimasukkan kedalam lubang hidung untuk memberikan terapi O2 dan yang
memungkinkan klien untuk bernapas melalui mulut dan hidung
2. Tujuan
Sebagai tindakan pengobatan dan untuk mempertahankan metabolisme
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Pemasang Oksigen.
4. Referensi
Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub Direktorat Perawatan
Kementrian Kesehatan RI.
5. Alat/bahan
Persiapan alat :
1. Tabung oksigen yang berisi oksigen dengan flowmeter dan humidifier yang berisi aquadest hingga
batas pengisian
2. Kanul binasal
3. kassa
4. Bengkok
5. Tanda peringatan jangan merokok
6. Plester
6. Prosedur / Langkah-langkah
Persiapan pasien :
1. Pasien diberitahu menyangkut tujuan dari tindakan yang akan dilakukan
2. Pasien diatur dalam posisi aman dan nyaman
Penatalaksanaan :
1. Cuci tangan dan pakai APD
2. Siapkan kanul nasal atau masker sesuai yang dibutuhkan dengan satu set tabung oksigen
3. Hubungkan antara kanul binasal, kanul nasal atau masker dengan flowmeter pada tabung
oksigen
4. Bersihkan lubang hidung pasien dengan kassa atau tisue
5. Cek fungsi dari flowmeter dengan memutar pengaturan konsentrasi oksigen dan mengamati
adanya gelembung udara dalam humidifier
6. Cek aliran oksigen dengan cara mengalirkan oksigen lewat kanul binasal ke punggung tangan
perawat
7. Pasang kanul binasal kelubang hidung pasien dengan tepat
8. Atur pengikat kanul binasal dengan benar, janganlah terlalu kencang dan janganlah terlalu
kendur
9. Pastikan kanul binasal terpasang dengan aman
10. Atur aliran oksigen sesuai dengan program yang telah ditentukan
11. Alat-alat dikembalikan ke tempat semula
12. Cuci tangan
13. Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam kepada klien
PEMASANGAN OKSIGEN
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. diagram Alir
Informed concent
Cuci tangan
Cuci tangan
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. Laboratorium
4. MR
5. UGD
6. Ruang bersalin atau poned
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Informed concent
10. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PERAWATAN LUKA
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/3
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
1. Pengertian
Mengganti balutan untuk membantu dalam proses penyambuhan luka
2. Tujuan
Menghilangkan sekresi yang menumpuk dan jaringan mati pada luka insisi
Mempermudah proses penyembuhan luka
Mengurangi pertumbuhan mikroorganisme terhadap luka atau insisi
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Perawatan Luka.
4. Referensi
Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC(2001)
5. Alat/bahan
Persiapan alat :
1. Set perawatan luka (pinset anatomis, sirugis, kassa gunting)
2. Kassa
3. Handscoen
4. plester
5. Betadine
6. Korentang
7. Nacl 0,9%
8. Bengkok
9. Tempat sampah
6. Prosedur / Langkah-langkah
Persiapan pasien :
1. Menjelaskan kepada klien beserta keluarga mengenai tujuan dan prosedur tindkan yang akan segera
dilakukan
2. Menjamin atas pemenuhan kebutuhan privasi klien
Penatalaksanaan :
1. Mencuci tangan dan memakai APD
2. Menyiapkan dan mendekatkan peralatan
3. Menambahkan kassa secukupnya kedalam set ganti balut
4. Mengatur posisi yang nyaman dan tepat untuk perawatan luka
5. Membuka plester searah tumbuhnya rambut dan membuka balutan secara hati-hati, masukkan
balutan kotor ke dalam tempat sampah
6. Membersihkan seputar luka dengan Nacl 0,9%
7. Membersihkan dari arah atas kebawah di setiap sisi luka dengan arah keluar menjauh dari luka (1x
usap)
8. Membersihkan sisi sebelah luka dari bagian atas kebawah diikuti sisi sebelahnya dengan arah
usapan menjauhi dari area lokasi luka
9. Mengolesi luka dengan anti septic mulai sejak dari tengah luka ke sisi luar luka
10. Menutup luka dengan kassa dan melakukan fiksasi dengan plester pada area pinggiran kassa
pembalut bila di perlukan
11. Merapikan pasien dan bereskan alat
12. Lepaskan APD dan cuci tangan.
PERAWATAN LUKA
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
3. Diagram Alir
Informed concent
Cuci tangan
4. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. Laboratorium
4. MR
5. Ruang bersalin atau poned
5. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Informed concent
4. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Pemberian obat dengan cara oral adalah memberikan obat melalui mulut
2. Tujuan
Menyediakan obat yang memiliki efek lokal
Menghindari pemberian obat yang akan menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan
Menghindari pemberian obat yang mampu menyebabkan nyeri
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Pemberian Obat Oral
4. Referensi
Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC(2001)
5. Alat/bahan
Persiapan alat :
Obat yang akan diminumkan
6. Prosedur / Langkah-langkah
Penatalaksanaan :
1. Menjaga privasi pasien
2. Menyiapkan peralatan dan cuci tangan
3. Mengkaji kemampuan pasien apakah mampu untuk dapat minum obat per oral
4. Mengecek kembali order pengobatan
5. Mengambil obat sesuai yang diperlukan
6. Menyiapkan obat yang akan diberikan pada pasien
7. Memutar obat /bolak balik agar tercampur rata sebelum dituangkan
8. Membuka penutup botol obat sehingga sisi labelnya akan berada pada telapak tangan, dan
menuangkan obat ke arah menjauh dari tabel
9. Menuangkan obat banyaknya yang difungsikan ke dalam mangkuk obat yang tersedia
10. Sebelum menutup botol, alangkah baiknya jika mengusap bagian bibir botol dengan kertas tisue
bersih
11. Memberikan obat pada waktu dan cara yang benar
12. Mencatat obat yang sudah diberikan
PEMBERIAN OBAT ORAL
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. Diagram Alir
Informed concent
Cuci tangan
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. Laboratorium
4. MR
5. UGD
6. Ruang bersalin atau poned
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Informed concent
10. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan kulit(lapisan dermis atau dibawah epidermis).
2. Tujuan
perawat akan memasukkan obat ke dalam tubuh pasien dengan menggunakan suntik
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Pemberian Injeksi Intracutan.
4. Referensi
Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub Direktorat Perawatan
Kementrian Kesehatan RI.
5. Alat/bahan
Persiapan alat
1. Spuit disesuaikan
2. Kapas alkohol
3. Obat injeksi sesuai perintah dokter
4. Alkohol 70%
5. Alat tulis
6. Prosedur / Langkah-langkah
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dilakukan tindakan tersebut.
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. Diagram Alir
Informed concent
Cuci tangan
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. Laboratorium
4. MR
5. UGD
6. Ruang bersalin atau poned
7. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Informed concent
4. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Ambulans adalah kendaraan yang digunakan untuk mengantar, menjemput dan membantu keperluan
orang sakit atau jenazah.
Pasien Dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter / perawat / bidan memerlukan pelayanan di
RS baik untuk diagnostik penunjang atau terapi.
2. Tujuan
Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah sakit tujuan dengan cepat dan aman
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Merujuk Pasien Dengan Ambulans
4. Referensi
5. Alat/bahan
1. Brankar pasien
2. Ambulans
3. Alat tulis
6. Prosedur / Langkah-langkah
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dilakukan tindakan tersebut
Pelaksanaan :
1. Petugas UGD menyatakan pasien perlu rujukan
2. Petugas UGD menjelaskan dan meminta persetujuan kepada keluarga pasien untuk dirujuk dan Ke
luarga pasien setuju
3. Petugas UGD membuat surat rujukan
4. Petugas UGD membuat rincian biaya pasien pulang dan biaya penggunaan ambulance (untuk
pasien UGD yang sudah diberikan terapi, bagi pasien UGD yang tidak mendapat terapi cukup
membayar biaya ambulance saja)
5. Keluarga pasien membayar dan menerima kwitansi dan surat rujukan
6. Petugas UGD menerima pembayaran
7. Petugas UGD mempersiapkan kesiapan pasien dan Petugas UGD yang lain segera menghubungi
sopir Ambulan.
8. Sopir menyiapkan ambulans (jika sudah siap sopir segera menghubungi petugas UGD bahwa
ambulans sudah siap)
9. Petugas UGD mendampingi di sebelah brangkar pasien dan mengantarkan pasien ke tempat tujuan
dengan ambulans.
10. Selama perjalanan perawat cek kesadaran dan kestabilan pasien
11. Petugas UGD telah selasai mengantarakan dan kembali ke puskesmas
12. Petugas UGD menulis laporan kegiatan pada buku kegiatan UGD
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. Diagram Alir
Cuci tangan
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. Laboratorium
4. MR
5. UGD
6. Ruang bersalin atau poned
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Laporan kegiatan
4. Informed concent
5. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Prosedur pemeriksaan yang di lakukan oleh tenaga kesehatan terhadap tanda vital seseorang.
2. Tujuan
Untuk mendeteksi gangguan, kelainan atau perubahan pada sistem penujang kehidupan.
3. Kebijakan
SK pimpinan puskesmas No.
Tentang Mengukur Suhu Tubuh
4. Referensi
Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
5. Alat/bahan
Persiapan alat:
1. Termometer.
2. Tensimeter
3. Stetoskop
4. arloji
5. Kassa pada tempatnya.
6. Vaselin pada tempatnya.
7. Catatan suhu.
8. Bengkok.
9. APD
6. Prosedur / Langkah-langkah
1. Mengukur Suhu Tubuh
1. Pasien diberi tahu tindakan yang akan di lakukan
2. Alat dibawa kedekat pasien.
3. Petugas cuci tangan dan memakai APD.
4. Memeriksa air raksa apakah air raksa turun sampai ke reservoirnya (jika belum turunkan
dulu).
5. Mengempitkan ujung thermometer di tengah-tengah ketiak.
6. Menekankan tangan pasien yang ada thermometer pada dada dengan tangannya memegang
bahu sebelahnya. Sedang tangan yang lain menekan siku, dengan demikian ketiak akan
tertutup rapat.
7. Membaca naiknya air raksa dan dicatat.
8. Thermometer diletakkan pada bantal tisu kemudian ke air sabun, ke air bersih, kemudian
dilap dengan kassa.
9. Alat dirapikan.
10. Petugas melepaskan APD dan cuci tangan.
2. Menghitung denyut nadi
1. Pada waktu menghitung denyut nadi, pasien harus benar-benar istirahat dalam posisi
berbaring atau duduk.
2. Perhitungan dilakukan dengan menempelkan tiga jari di atas arteri selama satu menit.
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
3. Menghitung pernafasan
1. Perhitungan pernafasan dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu dan denyut nadi
2. Bila ada kelainan segera laporkan pada yang bertanggung jawab di ruangan atau yang
bersangkutan.
4. Mengukur tekanan darah
1. Lengan baju dibuka atau digulung.
2. Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya berada di sisi luar lengan.
3. Manset dipasang tidak terlalu kuat atau terlalu longgar.
4. Pompa tensimeter dipasang.
5. Sekrup balon ditutup, pengunci air raksa dibuka selanjutnya balon dipompa hingga denyut
arteri tidak terdengar lagi dan air raksa di dalam pipa gelas naik.
7. Diagram Alir
1. Mengukur Suhu Tubuh 2. Menghitung denyut nadi
Infonmed concent,memakai APD
Cuci tangan
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. Laboratorium
4. MR
5. UGD
6. Ruang bersalin atau poned
7. Poli umum
8. Poli gigi
9. Poli KIA
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Laporan kegiatan
10. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PENANGANAN LUKA TUSUK PAKU
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Suatu keadaan dimana kaki menginjak paku tembus sampai kedalam akibatnya adanya suatu terjadinya
infeksi.
2. Tujuan
Memberi rasa aman. dan mencegah komplikasi dan infeksi nosokomial Sebagai acuan dalam melakukan
pengobatan luka tusuk paku.
3. Kebijakan
SK pimpinan puskesmas rawatan lubuk gadang No.
Tentang Menghitung Pernafasan
4. Referensi
Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub Direktorat Perawatan
Kementrian Kesehatan RI.
5. Alat/bahan
Persiapan Alat
1. Pinset anatomi.
2. Pinset chirurge.
3. Gunting.
4. Bengkok.
5. Kom kecil.
6. Kassa.
7. Handscoen.
8. Spuit disposible
9. NaCl (0,9%)
10. Mess.
11. Gunting
12. Plester.
13. Verban.
14. Obat desinfektan dalam tempatnya (bethadine).
15. Tempat sampah.
16. Lidokain injeksi sebagai anasthesi.
6. Prosedur / Langkah-langkah
Pelaksanaan.
1. Memberitahu pasien dan keluarga untuk pelaksanaan tindakan
2. Perawat cuci tangan dan memakai APD
3. Mengatur posisi pasien
4. Mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan NaCl.
5. Memberikan anastesi dengan Diclor Ethil atau lidokain.
6. Membuat cros incise pada luka
7. Disinfeksi luka
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Informed concent
Cuci tangan
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. Laboratorium
4. MR
5. UGD
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Informed concent
PELEPASAN KATETER
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk melepas kateter pada pasien
2. Tujuan
Untuk mengetahui kemampuan melepaskan kateter pada pasien yang telah dipasang kateter dan telah
dianggap sembuh atau dalam batas waktu tertentu
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Menghitung Pernafasan
4. Referensi
Dirjen Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub Direktorat Perawatan Kementrian
Kesehatan RI.
5. Alat/bahan
1. Disposable spuit
2. Bengkok
3. Sarung tangan
4. Klem
5. Kassa
6. Prosedur / Langkah-langkah
Pelaksanaan.
1. Persiakan alat
2. Beritahu penderita mengenai tindakan yang akan dilakukan dan atur posisi dorsal recumbent
3. Cuci tangan dan memakai APD
4. Anjurkan pasien menarik nafas dalam dan buka mulut saat kateter di buka
5. Tarik isi balon kateter dengan spuit sampai cairan balon habis
6. Tarik kateter perlahan lahan sambil penderita dianjurkan nafas panjang
7. Tampung kateter pada bengkok
8. Bersihkan meatus uretra dengan kassa
9. Rapikan pasien serta alat-alat
10. Lepas APD
11. Cuci tangan
PELEPASAN KATETER
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. Diagram Alir
Informed concent
Cuci tangan
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. Laboratorium
4. MR
5. UGD
6. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Informed concent
MENJAHIT LUKA
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Tindakan mendekatkan tepi-tepi luka dan mempertahankan dengan benang atau jahitan sampai dapat
tersambung
2. Tujuan
Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak terjadi infeksi lanjut. Mempercepat proses
penyembuhan
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Menjahit Luka
4. Referensi
Dirjen Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub Direktorat Perawatan Kementrian
Kesehatan RI.
5. Alat/bahan
PERSIAPAN ALAT :
1. APD
2. Set alat bedah minor
3. Kassa
4. Cairan normal saline (NaCl 0.9%)
5. Cairan antiseptic
6. Korentang steril dan tempatnya
7. Obat anastesi
8. Plester
9. Kom
10. Tempat sampah medis
6. Prosedur / Langkah-langkah
Pelaksanaan:
1. Petugas cuci tangan
2. Persiapkan alat
3. petugas memeritahukan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan
4. Petugas memeinta persetujuan pasien/keluarga untuk melanjutkan tindakan
5. Pakai APD
6. Anastesi luka dan bersihkan luka
7. Jahit luka seta tutup luka dengan kassa steril
8. Rapikan alat, lepaskan APD dan cuci tangan
MENJAHIT LUKA
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. Diagram Alir
Cuci tangan
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. Laboratorium
4. MR
5. UGD
6. Ruang bersalin/poned
7. Pustu dan polindes
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Informed concent
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Melaksanakan pemeliharaan alat-alat keperawatan dan alatalat kedokteran dengancara membersihkan,
mendesinfektan, menyeterilkan dan menyimpannya
2. Tujuan
Sebagai acuan untuk pemeliharaan alat medis dan keperawatan
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Pemeliharaan Alata Kesehatan
4. Referensi
Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub Direktorat Perawatan
Kementrian Kesehatan RI.
5. Alat/bahan
Pemeliharaan alat logam :
1. Alat kotor
2. Larutan desinfektan
3. Bak/ember tempat merendam
4. Air mengalir
5. Alat-alat logam
6. Sterilisator
7. Pemeliharaan alat
8. Pispot
9. Sabun atau deterjen
10. Beklin
11. Sikat
6. Prosedur / Langkah-langkah
Pemeliharaan Peralatan dari Logam
1. Membersihkan dengan desinfektan
1. Prosedur :
1. Memakai APD
2. Membersihkan alat dari kotoran yang melekat dibawah air kranmengalir
3. Dikeringkan(setelah kering dimasukan kesteroilisator)
4. larutan desinfektan sampai semua permukaan pispot terendam.
5. Membersihkan pispot dengan cara menyikat memakai air sabun/detergen.
6. Membilas pispot di bawah air mengalir
7. Merendam pispot di bak /ember tempat perendam yang berisi (bayclin)
8. Mengeringkan pot dengan kain lap.
9. Menyimpan pot pada tempatnya.
2. Membersihkan Dan Mendesinfeksi Serta Menyimpan Urinala.
1. Peralatan
1. Urinal yang kotor
2. Larutan desinfektan
3. Lap bersih dan kering
4. Sikat
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
2. Prosedur
1. Memakai sarung tangan.
2. Membuang urinal ke lubang WC pasien
3. Membilas urinal dengan air
4. Merendam urine ke dalam ember yang berisi larutan desinfektan sampai semua
permukaan urinal terendam (konsentrasi sama dengan perendaman pispot)
5. Memberihkan dengan cara menyikat memakai sabun
7. Diagram Alir
1. ALAT LOGAM
Cuci tangan dan pakai APD
2. PEMELIHARAAN TENSIMETER
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memasukkan obat melalui anus
2. Tujuan
Memperoleh efek pengobatan secara lokal maupun sistemi dan Melunakkan feces sehingga mudah di
keluarkan
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Pemberian Obat Suppossitoria
4. Referensi
Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub Direktorat Perawatan
Kementrian Kesehatan RI.
5. Alat/bahan
1. Suppositoria rectal
2. Jelly pelumas
3. handscoen
4. Kassa
5. Bengkok
6. Alat tulis
6. Prosedur / Langkah-langkah
1. Identifikasi pasien
2. Sesuaikan obat dengan terapi dokter
3. Menawarkan pasien untuk BAK dan BAB
4. Membebaskan pakaian bagian bawah pasien dan di tutup dengan selimut
5. Atur posisi pasien sim kanan atau kiri dengan tungkai bawah fleksi kedepan
6. Petugas mencuci tangan dan memakai APD
7. Buka obat supos dari kemasan
8. Meminta pasien untuk menarik nafas dalam
9. Memasukkan obat supost ke anus dengan jari telunjuk
10. Tarik jari telunjuk dan bersihkan bagian anus
11. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring selama 5-10 menit
12. Lepaskan APD
13. Rapikan pasien
14. Cuci tangan.
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. Diagram Alir
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. Laboratorium
4. MR
5. Ruang bersalin atau poned
6. Pustu dan polindes
7. Dokumen terkait
1. Rekam medis/buku register pasien
2. resep
3. Informed concent
4. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PENANGANAN CIDERA KEPALA
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Suatu keadaan dimana kepala mengalami cedera akibat adanya suatu trauma
2. Tujuan
Mencegah kerusakan otak sekunder dan Mempertahankan pasien tetap hidup
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Penangan Cidera Kepala
4. Referensi
Dirjen Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub Direktorat Perawatan Kementrian
Kesehatan RI.
5. Alat/bahan
1. Petugas menggunakan alat pelindung diri ( masker,handscoen)
2. Neckcollar
3. Suction lengkap
4. Oksigen lengkap
5. Infus set
6. Cairan nacl RL
7. Standar infuse
8. Folley chateter + urine bag
9. Kassa
10.Alat tulis
6. Prosedur / Langkah-langkah
1. Petugas menggunakan alat pelindung diri (, masker, handscoen)
2. Jika tiba-tiba muntah miringkan dengan teknik Log Roll.
3. Pertahankan breathing dan masker oksigen
4. Monitor sirkulasi dan stop perdarahan, berikan infus RL 1-2 liter bila ada tanda-tanda syok dan
gangguan perfusi, hentikan perdarahan luar dengan cara balut tekan.
5. Periksa tanda lateralisasi dan nilai Glasgow Coma Scale nya
6. Bila pasien ngorok segera rujuk
7. GCS buruk
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. Diagram Alir
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. MR
4. Ruang bersalin atau poned
5. Pustu dan polindes
6. Dokumen terkait
1. Rekam medis/buku register pasien
2. resep
3. Informed concent
4. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PEMASANGAN NGT
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/3
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Melakukan pemasangan selang (tube) dari rongga hidung ke lambung (gaster)
2. Tujuan
Memasukkan makanan cair/obat-obatan, cair/padat yang dicairkan, Mengeluarkan cairan/isi lambung dan
gas yang ada dalam lambung, Mengirigasi karena perdarahan/keracunan dalam lambung
3. Kebijakan
SK pimpinan puskesmas rawatan lubuk gadang No.
tentang penangan pemasangan NGT
4. Referensi
Dirjen Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub Direktorat Perawatan Kementrian
Kesehatan RI.
5. Alat/bahan
1. Selang NGT no.14/16 (untuk anak-anak lebih kecil ukurannya)
2. Jelly
3. Handscoen
4. Spuit/alat suntik ukuran 5 cc
5. Plester
6. Stetoskop
7. Kassa
8. Bengkok
9. Alat tulis
6. Prosedur / Langkah-langkah
1. Mendekatkan alat ke samping klien
2. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya
3. Membantu klien pada posisi fowler/semi fowler
4. Mencuci tangan dan memakai APD
5. Periksa kepatenan nasal.
6. Minta pasien untuk bernapas melalui satu lubang hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi
pada lubang hidung yang lain, bersihkan mucus dan sekresi dari hidung dengan kassa
7. Periksa apakah ada infeksi
8. Buka kemasan steril NGT dan taruh dalam bak instrumen
9. Memakai sarung tangan
10. Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan cara menempatkan ujung selang dari
hidung klien ke ujung telinga atas lalu dilanjutkan sampai processus xipodeus
11. Beri tanda pada selang yang telah diukur dengan plester
12. Beri jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm dari ujung selang tersebut
13. Meminta klien untuk rileks dan bernapas normal.
14. Masukkan selang perlahan sepanjang 5-10cm.
15. Meminta klien untuk menundukkan kepala (fleksi) sambil menelan.
16. Masukkan selang sampai batas yang ditandai
17. Jangan memasukkan selang secara paksa bila ada tahanan
18. jika klien batuk, bersin, hentikan dahulu lalu ulangi lagi.
19. Anjurkan klien untuk tarik napas dalam
PEMASANGAN NGT
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/3
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
20. jika tetap ada tahanan, menarik selang perlahan-lahan dan masukkan ke hidung yang lain
kemudian masukkan kembali secara perlahan
21. jika klien terlihat akan muntah, menarik tube dan menginspeksi tenggorokan lalu melanjutkan
memasukkan selang secara bertahap.
22. Masukkan ujung pipa sampai dengan terendam dalam mangkok berisi air, klem dibuka jika
ternyata sonde masuk dalam lambung maka ditandai dengan tidak adanyagelembung udara yang
keluar
23. Masukkan udara denga spuit 20-30 cc ke dalam lambung sambil mendengarkan dengan stetoskop.
Bila terdengar bunyi kemudian udara dikeluarkan kembali dengan menarik spuit
24. Pasang spuit/corong pada pangkal pipa apabila sudah yakin pipa masuk lambung
25. Memfiksasi selang pada hidung dengan plester
26. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman
27. Merapikan dan membereskan alat
28. Melepas APD
29. Mencuci tangan
30. Mengevaluasi respon klien
31. Pendokumentasian tindakan dan hasil.
7. Diagram Alir
Cuci tangan
PEMASANGAN NGT
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/3
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. MR
4. Ruang bersalin atau poned
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Informed concent
10. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
BENDA ASING DI HIDUNG
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Benda yang berasal dari luar tubuh atau sari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada dalam
hidung. Benda asing di hidung biasanya merupakan benda asing eksogen
2. Tujuan
Mengeluarkan benda asing dalam hidung
3. Kebijakan
SK pimpinan puskesmas rawatan lubuk gadang No.
tentang penangan benda asing di dalam hidung harus
4. Referensi
Dirjen Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub Direktorat Perawatan Kementrian
Kesehatan RI.
5. Alat/bahan
1. Spekulum hidung
2. Lampu kepala
3. APD
4. Kassa
5. Pingset anatomis
6. Klem
7. Pengait
8. Bengkok kecil
9. Alat tulis
6. Prosedur / Langkah-langkah
1. Cuci tangan
2. Pakai APD
3. Keluarkan benda asing dalam hidung dengan memakai pengait (hook) tumpul yang dimasukkan
kedalam hidung di bagian atas, menyusuri atap kavum nasi sampai melewati benda asing. Lalu
pengait diturunkan sedikit dan ditarik ke depan. Dengan cara ini benda asing aka ikut terbawa
keluar. Dapat pula menggunakan cunam nortman atau wire loop.
4. Rapikan alat , lepaskan APD
5. Cuci tangan
7. Diagram Alir
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas 5. Pustu dan polindes
2. Rawat inap
3. MR
4. Ruang bersalin atau poned
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Informed concent
10.Rekaman historis perubhahan
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal >38 c) akibat dari suatu proses
ekstra kranial. Kejang berhubungan dengan demam, tetapi tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau
penyebab lain
2. Tujuan
Untuk mengatasi serangan kejang dan Untuk mencegah atau cedera akibat kejang
3. Kebijakan
SK pimpinan puskesmas rawatan lubuk gadang No.
tentang penangan demam kejang
4. Referensi
Dirjen Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta : Sub Direktorat Perawatan Kementrian
Kesehatan RI.
5. Alat/bahan
1. Handscoen
2. Diazepam injeksi dan suppossitoria
3. Bed datar
4. Oksigen kanul
5. Alat tulis
6. Spuit disposible
7. temperatur
6. Prosedur / Langkah-langkah
1. Cuci tangan dan memakai APD
2. Lakukan pendekatan dengan tenang
3. Memperbaiki sirkulasi udara ruangan dengan mempersilahkan selain petugas untuk keluar
ruangan
4. Membaringkan anak ditempat yang datar dengan posisi miring, kaki bagian atas ditekuk untuk
mencegah bahaya tersedak ludah atau muntah
5. Letakkan bantal atau lipatan selimut di bawah kepala anak
6. Longgarkan pakaian yang ketat
7. Sigkirkan benda-benda keras atau berbahaya
8. Memberikan oksigen melalui face mask 2 L/menit
9. Memberikan diazepam melalui anus untuk mengatasi kejangnya
10. Apabila tidak terseda diazepam suppositoria maka bisa diberikan diazepam injeksi secara
intravena
11. Memastikan jalan napas tidak tersumbat
12. Awasi tanda-tanda gangguan pernapasan dengan menghitung jumlah pernapasan dalam satu
menit, melihat ada tidaknya daya tarikan dinding dada, melihat ada tidaknya pernapasan cuping
hidung
13. Apabila kejang teratasi maka dilanjutkan dengan pemberian phenobarbital secara IV langsung
setelah kejang berhenti dengan dosis awal :
bayi 1 bulan-1 tahun : 50 mg
>1 tahun : 75 mg
14. Hitung lamanya periode postikal (pasca kejang)
15. Jangan memberi makanan atau minuman sampai anak benar-benar sadar dan refleks menelan
pulih
KEJANG DEMAM
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
7. Diagram Alir
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. MR
4. Laboratorium
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis/buku register pasien
2. resep
3. Informed concent
10. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
SYOCK ANAFILAKTIK
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Syok anafilaktik adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang berlebihan terhadap masuknya protein/ zat
asing ke dalam tubuh.
2. Tujuan
Sebagai penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosa dan terapi kasus ini.
3. Kebijakan
SK pimpinan puskesmas rawatan lubuk gadang No.
tentang penanganan syock anafilatik
4. Referensi
PERMENKES NO 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer.
5. Alat/bahan
1. Infus set
2. Cairan fisiologis(RL/NaCL)
3. Aminopilin
4. Spuit disposible
5. Tensi meter
6. Stetoskop
7. Kateter
8. Urine bag
9. Oksigen
10. Obat injeksi
6. Prosedur / Langkah-langkah
1. Hentikan pemberian obat/ antigen penyebab.
2. Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala (trendelenburg).
3. Berikan Oksigen 3-5 L/menit.
4. Pasang infus Ringer Laktat (RL) atau NaCl fisiologis dapat diberikan sebagai cairan pengganti
sampai tekanan darah kembali optimal dan stabil.
5. Aminofilin : 250 mg diberikan perlahan-lahan selama 10 menit IV, dilanjutkan 250 mg lagi melalui
drip infus bila dianggap perlu
6. Jika syok sudah teratasi, penderita diawasi / diobservasi selama kurang lebih 4 jam
7. Penderita yang tidak membaik dirujuk ke RS terdekat dengan pengawasan tenaga medis.
8. Setiap tindakan dicatat dalam rekam medis pasien.
SYOCK ANAFILAKTIK
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. Diagram Alir
Merujuk pemeriksaan
penunjang&mengintepretasi
hasil
Menegakka
Memberikan konseling dan Menentukan
n diagnosa
edukasi terapi
klinis
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. MR
4. Poli gigi
5. Ruang bersalin atau poned
6. Pustu dan polendes
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Buku register pasien
3. Resep
4. Informed concent
10. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
SYOK KARDIOGENIK
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Syok kardiogenik adalah keadaan terjadinya penurunan cardiac output akibat gagalnya pompa jantung.
Tanda utamanya berupa hipoperfusi, TD<90 mmhg, MAP turun >30 mmhg, produksi urin <
0,5ml/kg/jam. Etiologinya antara lain myopathy, arrhytmia, tamponade jantung.
2. Tujuan
Sebagai penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosa dan terapi kasus ini.
3. Kebijakan
SK pimpinan puskesmas rawatan lubuk gadang No.
Tentang syock kardiogenik
4. Referensi
Advanced Trauma Life Support for Doctors, edisi 8.
5. Alat/bahan
1. Infus set
2. Cairan fisiologis(RL/NaCL)
3. Obat obat vasopresor
4. Oksigenasi
5. Stetoskop
6. Tensimeter
7. Kateter urine
8. Urine bag
9. Spuit disdposible
10. Alat tulis
SYOK KARDIOGENIK
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
TanggalTerbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
12. Diagram Alir
Melakukan Melakukan
Informed concent anamnesa pemeriksaan fisik
Merujuk pemeriksaan
penunjang&mengintepretasi
hasil
Menegakka
Memberikan konseling dan Menentukan
n diagnosa
edukasi terapi
klinis
SYOK HIPOVOLEMIK
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Syok hipovolemik adalah dimana terjadinya penurunan preload akibat perdarahan/syok hemoragic
(trauma, perdarahan intraabdomen) dan kehilangan cairan/ syok nonhemoragic (diare berat
2. Tujuan
Sebagai penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosa dan terapi kasus ini.
3. Kebijakan
SK pimpinan puskesmas rawatan lubuk gadang No.
Tentang Syok hipovolemik
4. Referensi
Advanced Trauma Life Support for Doctors, edisi 8.
5. Alat/bahan
1. Infus set
2. Cairan fisiologis(RL/NaCL)
3. Oksigenasi
4. Stetoskop
5. Tensimeter
6. Kateter urine
7. Urine bag
8. Spuit disdposible
9. Alat tulis
6. Prosedur / Langkah-langkah
1. Jika syok hipovolemik akibat perdarahan, letakkan penderita pada posisi datar, jika perlu
posisikan kaki lebih tinggi dari kepala.
2. Pasang infus dengan tetesan makro dengan iv cath ukuran besar. Lakukan fluid replascement
dengan cairan kristaloid (RL/NaCl) dengan jumlah cairan 1-2 liter dalam satu jam pertama.
3. Bila tidak ada perbaikan maka pertimbangkan pasien untuk segera dirujuk untuk mendapatkan
transfusi darah.
4. Jika syok hipovolemik akibat non perdarahan (GEA, luka bakar) dapat dilakukan dengan
pemberian kistaloid dengan perkiraan defisit cairan.
SYOK HIPOVOLEMIK
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. Diagram Alir
Melakukan
Informed concent Melakukan pemeriksaan fisik
anamnesa
Merujuk pemeriksaan
penunjang&mengintepretasi
hasil
Memberikan konseling dan Menentukan Menegakka
edukasi terapi n diagnosa
klinis
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. MR
4. Ruang bersalin atau poned
5. Pustu dan polendes
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Buku register pasien
3. Resep
4. Informed concent
10. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Syok distributive adalah terjadinya vasodilatasi sistemik yang mengakibatkan penurunan venous return
sehingga afterload pun menurun. Etiologinya: sepsis, neurogenic/spinal, toxic syok syndrome
2. Tujuan
Sebagai penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosa dan terapi kasus ini.
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas rawatan lubuk gadang No.
Tentang syock distibutive
4. Referensi
Advanced Trauma Life Support for Doctors, edisi 8.
5. Alat/bahan
1. Infus set
2. Cairan fisiologis(RL/NaCL)
3. Oksigenasi
4. Stetoskop
5. Obat obat
6. Tensimeter
7. Kateter urine
8. Urine bag
9. Spuit disdposible
10. Alat tulis
6. Prosedur / Langkah-langkah
1. Pasang infus.
2. Berikan oksigen pada pasien
3. Cari penyebab syok, bila mungkin lakukan terapi causal
4. Penyebab tersering syok distributive adalah sepsis maka untuk penatalakasanaan nya dapat
dilakukan oksigenasi diberikan sesuai kebutuhan. eradikasi fokus infeksi, Antimikroba empirik
diberikan sesuai tempat infeksi, dugaan kuman penyebab, profil antimikroba, keadaan fungsi
ginjal dan fungsi hati. Antimikroba definitif diberikan bila hasil kultur organisme telah diketahui.
5. Bila hidrasi cukup tetapi pasien tetap hipotensi diberikan vasoaktif untuk mencapai tekanan darah
sistolik > 90 mmhg/ MAP 60mmhg. Dapat diberikan vasopresor dopamin >8 g/kgBB/mnt. Bila
terdapat disfungsi miokard dapat digunakan inotropik seperti dobutamin 2-28 g/kgBB/mnt atau
dopamin 3-8mcg/kgBB/mnt, epinefrin 0,1-0,5 mcg/kgBB/mnt
SYOK DISTRIBUTIVE (SYOK SEPTIK, NEUROGENIK, TOXIC SYOK SYNDROM)
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. Diagram Alir
Melakukan
Melakukan anamnesa Informed
pemeriksaan fisik
concent
Merujuk pemeriksaan
penunjang&mengintepretasi
hasil
Menegakka
Memberikan konseling dan Menentukan
n diagnosa
edukasi terapi
klinis
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. MR
4. Laboratorium
5. Ruang bersalin atau poned
6. Pustu dan polendes
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Buku register pasien
3. Resep
4. Informed concent
10. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Keracunan adalah masuknya zat ke dalam tubuh yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bahkan
dapat menyebabkan kematian.semua zat dapat menjadi racun bila di berikan dalam dosis yang tidak
seharusnya.berbeda dengan alergi,keracunan memiliki gejala yang bervariasi dan harus ditindaki dengan
cepat dan tepat karena penanganan yang kurang tepat tidak menutup kemungkinan hanya akan
memperparah keracunan yang dinalami penderita.
2. Tujuan
Sebagai acuan dalam penanganan kasus keracunan di puskesmas rawatan lubuk gadang
3. Kebijakan
SK pimpinan puskesmas rawatan lubuk gadang No.
tentang penangan keracunan
4. Referensi
Standar puskesmas bidang bina pelayanan kesehatan, dinkes provinsi jatim, 2013.
5. Alat/bahan
1. Handscoen
2. Cairan RL
3. Aboket
4. Infus set
5. Oksigen kanul
6. Alat tulis
7. Susu kaleng
6. Prosedur / Langkah-langkah
1. Petugas menerima pasien
2. Petugas melakuakan anamnesa dan persetujuan tindakan
3. Petugas mencuci tangan dan memakai APD
4. Jika kulit pasien kena pestisida ,cuci dengan air yang banyak selama 15 menit.
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, mata, kulit, pernafasan , kardiovaskuler dan
mengidentifikasikan bahan penyebab keracunan yang diambil dari ekskresi pada pasien dan
menegakkan diagnosa dengan cepat
6. Petugas memangsang infus dan o2 pada pasien
7. Jika tertelan dan korban masih sadar , buatlah korban muntah dengan meransang dengan cara
menggaruk tenggorokan.
8. Jika terlelan korban tidak bisa memuntahkan, bantu dengan membersi susu kental manis dengan
cara meminumkannya pada pasien sampai iya memuntah kannya.
9. Jika pasien tidak sadar usahakan bilas lambung dengan memasang NGT pada pasien
10. Petugas melakukan penatalaksanaan syock bila terjadi dan terus memantau tanda vital secara
vberkala
11. Jika pasien tetap tidak sadar , usahakan jalan pernafasan tidak tergannggu,miringkan kepala pasien
dan segera bawa pasien ke rsud terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
12. Rapikan alat,lepaskan APD dan cuci tangan
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. Diagram Alir
Pasang infus
Informed concent Cuci tangan
dan O2
Pakai APD
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. MR
4. Laboratorium
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis/buku register pasien
2. resep
3. Informed concent
10. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PEMBERIAN INJEKSI SUBCUTAN
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Injeksi yang di suntikan kelapisan lemak yang berada tepat di bawah kulit .
2. Tujuan
perawat akan memasukkan obat ke dalam tubuh pasien dengan menggunakan suntik
3. Kebijakan
SK pimpinan puskesmas rawatan lubuk gadang No.
tentang pemberian injeksi
4. Referensi
Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
5. Alat/bahan
Persiapan alat
1. Spuit disesuaikan
2. Kapas alkohol
3. Obat injeksi sesuai perintah dokter
4. Alkohol 70%
5. Alat tulis
6. Prosedur / Langkah-langkah
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dilakukan tindakan tersebut.
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Angkat sedikit
permukaan kulit
Cuci tangan
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. Laboratorium
4. MR
5. UGD
6. Ruang bersalin atau poned
7. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Informed concent
4. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Pemberian obat dengan cara memasukan obat kejaringan otot dengan menggunakan spuit .
2. Tujuan
perawat akan memasukkan obat ke dalam tubuh pasien dengan menggunakan suntik
3. Kebijakan
SK pimpinan puskesmas rawatan lubuk gadang No.
tentang pemberian injeksi
4. Referensi
Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
5. Alat/bahan
Persiapan alat
1. Spuit disesuaikan
2. Kapas alkohol
3. Obat injeksi sesuai perintah dokter
4. Alkohol 70%
5. Alat tulis
6. Prosedur / Langkah-langkah
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dilakukan tindakan tersebut.
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. Diagram Alir
Informed Cuci tangan Pasang disenfeksi
concent tourniquet
Regangkan
permukaan kulit
Maasuk Kan
obat spuit Penghisap spuit Masukkan jarum
ditarikBereskan ditarik tegak lurus dgn
alat Melihat ada drah sudut 90 derajat
/tidak.apabila ada
tdk di sutikan
Cuci tangan
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. 2. Rawat inap
3. Laboratorium
4. MR
5. UGD
6. Ruang bersalin atau poned
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Informed concent
10. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PEMBERIAN
INJEKSI
INTRAVENA
SOP No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit 7 / 02 / 2017
Halaman 1/2
Puskesmas Ns.Sopina Laili,S.Kep
Rawatan Lubuk Nip:
196504151989022001
Gadang
1. Pengertian
merupakan pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam pembuluh darah vena menggunakan
spuit.
2. Tujuan
perawat akan memasukkan obat ke dalam tubuh pasien dengan menggunakan suntik
3. Kebijakan
SK pimpinan puskesmas rawatan lubuk gadang No.
tentang pemberian injeksi
4. Referensi
Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
5. Alat/bahan
Persiapan alat
1. Spuit disesuaikan
2. Kapas alkohol
3. Obat injeksi sesuai perintah dokter
4. Alkohol 70%
5. Alat tulis
6. Prosedur / Langkah-langkah
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dilakukan tindakan tersebut.
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. Diagram Alir
Informed Cuci tangan Pasang disenfeksi
concent tourniquet
Maasuk Kan
obat spuit Penghisap spuit Jarum di suntikkan
ditarikBereskan ditarik dengan sudut 45
alat Melihat ada drah derajat
/tidak.apabila ada
obat di suntikkan
Cuci tangan
8. Unit Terkait
7. Apotik puskesmas
8. 2. Rawat inap
9. Laboratorium
10.MR
11. UGD
12.Ruang bersalin atau poned
9. Dokumen terkait
4. Rekam medis
5. Resep
6. Informed concent
10. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PENANGANA
N
SIRKUMSISI
SOP No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit 7 / 02 / 2017
Halaman 1/2
Puskesmas Ns.Sopina Laili,S.Kep
Rawatan Lubuk Nip:
196504151989022001
Gadang
1. Pengertian
Tindakan memotong atau menghilang sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis.
2. Tujuan
Untuk menjaga hygiene penis .
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Penanganan Sirkumsisi
4. Referensi
5. Alat/bahan
Persiapan alat
1. Spuit 1cc/3cc
2. Kapas alkohol
3. Minur set(pingset anatomis,klem lurus 3 buah, klem bengkok)
4. Cat got
5. Pehacain
6. Kassa
7. Plester
8. Betadine
9. Bet datar
10. Alkohol 70%
11. Alat tulis
6. Prosedur / Langkah-langkah
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dilakukan tindakan tersebut.
Penatalaksanaan :
1. Siapkan pasien dan meminta persetujuan tindakan
2. Cuci tangan ,Pakai APD
3. Lakukan antiseptic/ terhadap area operasi diawali dari ujung penis lalu melingkar sampai batas
atau simpisis dan kedua paha..di ulang 2 kali dan pastikan tidak ada kulit yang luput
4. Lakukan ansatesis lokal dengan teknik blok melingkar seluruh pangkal penis.di tusuk kan pada
jam 12 Dan jam 6.
5. Melakukan tes uji nyeri dan Bersihkan glend penis dari perlekatan dengan preputium,sehingga
terlihat sulkus coronaries dan pastikan tidak ada spegma yang tertinggal
6. Tandai batas insisi dengan menjepit kulit prepusium dengan klem
7. Prepusium di jepit klem pada jam 11, 1 dan jam 6 di tarik kedistal.
8. Prepotium di jepit dengan klem bengkok dan flenulum dengan klem lurus
9. Preputium diinsisi pada jam 12 di antara jepitan klem dengan menggunakan gunting ke arah
sulcucs coronarius, sisakan mukosa kulit secukupnya dari bagian distal sulcus pasang tali kendali
10. Pindahkan klen (dari jam 1 dan 11) ke ujung distal sayatan (jam 12 dan 12)
11. Insisi melingkar kekiri dan kekanan dengan arah serong menuju flenulum di distal penis.
PENANGANAN SIRKUMSISI
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
12. Buat tali kendali pada jam 3 dan 9 lalu Gunting dan rapikan kelebihan mukosa
13. Rawat perdarahan yang terjadi,Jahitan pada dorsal penis menggunakan jahitan simpul.Bila telah
dijahit semua maka lihat apakah ada bagian yang renggang yang memerlukan jahitan.
14. Setelah selesai di jahit olesi tepi luka dengan anti septic lalu Tutup dengan kassa dengan balutan
melingkar berbentuk cincin dan p
15. Kasi plester,Rapikan pasien,Rapikan alat ,Lepaskan APD dan cuci tangan.
7. Diagram Alir
Cuci Bersih kan Insisi
Informed concent
tangan,Pakai area insisi dilakukan
APD jam 12
Insisi dilakukan pd posisi jam 12
memanjang ke prokmasimal
sampai batas yang telah dintndai
Cuci tangan
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. Laboratorium
4. MR
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Informed concent
10. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Gangguan jiwa dengan gejala utama berupa waham (keyakinan akan suatu hal yang sebenarnya tidak
pernah terjadi atau tidak nyata)dan halusinasi (keyakinan bahwa penderita melihat atau mendengar
sesuatu yang sebenarnya tidak ada atau tidak nyata).
2. Tujuan
Menenang kan pasien dalam serangan skizofrenia
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas rawatan lubuk gadang No.
Tentang Penanganan Skizofrenia dengan serangan .
4. Referensi
5. Alat/bahan
Persiapan alat
1. Spuit 3cc
2. Kapas alcohol
3. Tali pengikat/kassa panjang
4. Obat injeksi (diazepam)
5. Alat tulis
6. Prosedur / Langkah-langkah
Penatalaksanaan :
1. Pakai APD
2. Minta persetujuan keluarga untuk tindak lanjuti
3. Apabila pasien datang dalam serangan segera ikat pasien dengan bantuan beberapa orang
4. segera injeksikan penenang / diazepam
5. apa bila pasien sudah mulai tenang lakukan pemeriksaan dengan dokter
6. anjurkan pasien untuk di rujuk
7. lepaskan APD
8. cuci tangan
PENANGANAN SKIZOFRENIA DENGAN SERANGAN
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. Diagram Alir
Informed concent Cuci Ikat pasien Injeksikan
tangan,pakai penenang
APD
Lepaskan APD
Cuci tangan
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. MR
9. Dokumen terkait
4. Rekam medis
5. Resep
6. Informed concent
10. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
MEMINDAH
KAN PASIEN
SOP No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit 7 / 02 / 2017
Halaman 1/3
Puskesmas Ns.Sopina Laili,S.Kep
Rawatan Lubuk Nip:
196504151989022001
Gadang
1. Pengertian
Memindahkan pasien yang mengalami ketidakmampuan,keterbatasan,tidak boleh melakukan sendiri,atau
tidak sadar dari brankar ke tempat tidur yang dilakukan oleh dua atau tiga orang perawat.
2. Tujuan
Untuk perawatan atau tindakan medis lainnya
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas rawatan lubuk gadang No.
Tentang memindahkan pasien dari brankar ke tempat tidur
4. Referensi
5. Alat/bahan
1. Tempat tidur pasien dan brankar
2. APD
3. Perlak
6. Prosedur / Langkah-langkah
1. Memindahkan Pasien Dari Ambulan Ke Brangkar.
1.1. Petugas ambulan turunkan brangkar beserta pasien yang ada di ambuland dan mendorong
brangkar sampai dlm ruangan tindakan
1.2. Atur brankar dalam posisi terkunci.
1.3. Dua atau tiga orang perawat menghadap ke brankar/pasien
1.4. Silangkan tangan pasien ke depan dada.
1.5. Perawat pertama meletakkan tangan dibawah leher/bahu dan bawah pinggang,perawat
kedua meletakkan tangan dibawah pinggang dan panggul pasien,sedangkan perawat ketiga
meletakkan tangan dibawah pinggul dan kaki.
1.6. Angkat pasien.
1.7. Posisikan pasien pada posisi yang nyaman
2. Memindahkan pasien dari bet tindakan ke brangkar.
2.1 pastikan bet tindakan di alasi perlak
2.2 ambil brankar dan pastikan brankar terkunci.
2.1. Silangkan tangan pasien ke depan dada.
2.3 Epat orang perawat/ keluarga pasien membantu mengangkat/memegang setiap sudut perlak yg
telah dialasi ke pasien di atas bet tindakan
2.4 Setalah memegang tiap sudut ikuti intruksi perawat...dan menggankat perlak secara bersamaan ,
ke atas brankar.
2.5 Pastikan posisi kli nyaman dan baru antar pasien ke ruang rawat.
MEMINDAHKAN PASIEN
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/3
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
3. Memindahkan pasien dari brangkar ke tempat tidur rawat inap
3.1. Tarok brangkar/di sebelat bet rawat
3.2. Silangkan tangan pasien ke depan dada.
3.3. Epat orang perawat/ keluarga pasien membantu mengangkat/memegang setiap sudut
perlak yg telah dialasi ke pasien di atas bet tindakan
3.4. Setalah memegang tiap sudut ikuti intruksi perawat, dan menggankat perlak secara
bersamaan , dan 1 orang perawat menarik brangkar dan baru taroh pasien ke bet rawat yang telah
di dekatkan.ambil perlak.
3.5. Atur pasien senyaman mungkin, dan serah terima dengan petugas rawtan.
4. Memindahkan pasien dari tempat tidur rawat inap ke ambulan
3.1. Supir ambulan membawa brangkar ke ruang rawat pasien yang akan di rujuk
3.2. Pasitikan brangkat dikunci
3.3. Dua atau tiga orang perawat menghadap ke brankar/pasien
3.4. Silangkan tangan pasien ke depan dada.
Perawat pertama meletakkan tangan dibawah leher/bahu dan bawah pinggang,perawat kedua
meletakkan tangan dibawah pinggang dan panggul pasien,sedangkan perawat ketiga meletakkan
tangan dibawah pinggul dan kaki.
3.5. Angkat pasien dan posisikan pasien dengan posisi nyaman, pasang pengaman brakar,
dorong pasien ke atas ambulan.
MEMINDAHKAN PASIEN
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/3
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. Diagram Alir
8. Unit Terkait
1. Rawat inap
2. MR
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Informed concent
10. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PENILAIAN
GCS
(Glasgowcoma
Scale)
SOP No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit 7 / 02 / 2017
Halaman 1/2
Puskesmas Ns.Sopina Laili,S.Kep
Rawatan Lubuk Nip:
196504151989022001
Gadang
11. Pengertian
Memeriksa tingkat kesadar pasien dengan menggunakan skala Glasgowcoma Scale
12. Tujuan
Mendapatkan data objektif dan evaluasi perkembangan pasien.
13. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Penilai GCS
14. Referensi
15. Alat/bahan
Alat tulis
16. Prosedur / Langkah-langkah
1. Menjelaskan tujuan dan presedur dan tindakan pada keluarga
2. Mencuci tangan
3. Memakai APD dan mendekatkan alat kesebelah kanan pasien
4. Memeriksa reflek membuka mata dengan benar
5. Memeriksa reflek verbal dengan benar
6. Memeriksa reflek motorik dengan benar
7. Meniai hasil pemeriksaan
1. Respons mata
1. Spontan 4
2. Dengan perintah 3
3. Dengan ransang nyeri 2
4. Tidak berespons 1
2. Respons verbal
1. Beroriantasi 5
2. Bicara membingungkan 4
3. Kata kata tidak tepat 3
4. Suara tidak dapat di mengerti 2
5. Tidak berespons 1
3. Respons motorik
1. Dengan perintah 6
2. Melokalisasi 5
3. Menarik area yang nyeri 4
4. Fleksi abnormal 3
5. Ekstensi 2
6. Tidak berespons
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
17. Diagram Alir
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Proses unutuk membangun kekebalan tubuh sebagai upaya pencegahan terhadap tetanus.
2. Tujuan
Sebagai acuan untuk melaksanakan suntikan TT untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus.
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid
4. Referensi
Pedoman teknis imunisasi tingkat puskesmas
5. Alat/bahan
1. APD
2. Kassa/kapas
3. Serum tetanus toxoid
4. Jarum suntik disposibel 2,5 ml dan spuit 1 cc
5. Air bersih/air hangat
6. Prosedur / Langkah-langkah
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. Diagram Alir
Cuci tangan
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. Rawat inap
3. MR
4. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Informed concent
4. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PELAYANAN VISUM
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip:
196504151989022001
1. Pengertian
Sebagai bahan bukti pengganti bila di perlukan di pengadilan
2. Tujuan
Sebagai acuan membuat visum setelah melakukan pemeriksaan pasien atau jenazah
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Pelayanan Visum
4. Referensi
5. Alat/bahan
1. Alat tulis
6. Prosedur / Langkah-langkah
1. Permintaan visum diajukan secara resmi dan tertulis oleh kepolisian kepada petugas UGD
2. Petugas ugd meneliti surat permintaan visum, setelah meneliti kebenarab surat, petugas menulis
tanggal, jam penerimaan ,nama dan tanda tanggan
3. Apabila korban sudah masuk ruangan maka surut permintaan ada di UGD
4. Cuci tangan pakai APD
5. Visum di buat berdasarkan pemeriksaan korban .
6. Bila korban sudah meninggal maka petugas UGD memeriksa kondisi secara umum
7. Lepas APD dan cuci tangan
8. Visum hidup dibuat dan di tanda tanganin oleh dokter yang memeriksa/ menangani penderita pada
saat visum di terima
9. Visum bisa di ambil dalam waktu 1x24 jam
10. Petugas menanda tangani penerimaan laporan visum.
PELAYANAN VISUM
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
7. Diagram Alir
8. Unit Terkait
1. Apotik puskesmas
2. MR
3. T.U
9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Resep
3. Informed concent
10. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
SOPIR
AMBULAND
SOP No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit 7 / 02 / 2017
Halaman 1/2
Puskesmas E6YE6Y Ns.Sopina Laili,S.Kep
Rawatan Lubuk Nip:
196504151989022001
Gadang
1. Pengertian
Prosedur operasional yang mengatur kerja supir ambuland
2. Tujuan
Menghasilkan pelayanan kesehatan gawat darurat ,secara cepat,tepat, cermat dan profesioanal
3. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Sopir Ambuland
4. Referensi
5. Alat/bahan
Ambuland
6. Prosedur / Langkah-langkah
1. Sopir ambuland wajib hadir minimal 15 menit sebelum jam pergantian dinas
2. Lakukan operan sift tepat waktu
3. Sopir ambulan wajib datang dan stenbay di jadwal dinas yang telah tertera
4. Sopir ambulan wajib mengontrol keadaan ambuland secara rutin,seperti : oli,accu, radiator dan
o2,nerawatan mesin,dan kelengkapan lainnya
5. Sopir ambuland wajib mencuci dan membersihkan mobil ambuland
6. Sopir ambuland apabila membawa pasien kedalam atau keluar kota dilarang mengganggu
temannya sedang dalam keadaan dinas kecuali perawat bila hal ini kurang cakap dalam bekerja
7. Sopir ambulan wajib lapor kepada dokter jaga apabila melaksanakan dinas luar kota ke dokter
jaga.
8. Untuk keluarga pasien yang memakai ambuland wajib /harus selasaikan dulu administrasi
9. Sopir ambulan wajib tanggap terhadap peminjaman ambuland
10. Setiap sopir ambulan wajib ramah pada pasien dan keluarga
11. Setiap sopir tunduk pada peraturan yang telah di sahkan di intansinya.
SOPIR AMBULAND
SOP
No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
8. Unit Terkait
1. Rawatan
2. UGD
9. Dokumen terkait
1. Informed concent
10. Rekaman historis perubhahan
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PELAYANAN
GAWAT
DARURAT
SOP No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit 7 / 02 / 2017
Halaman 1/2
Puskesmas Ns.Sopina Laili,S.Kep
Rawatan Lubuk Nip:
196504151989022001
Gadang
11. Pengertian
Bagian dari pelayanan yang di butuh kan oleh pasien dalam waktu segera untuk menyelamatkan
kehidupannya unit kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan gawat darurat di sebut UGD (unit gawat
darurat)
12. Tujuan
Menyelamatkan dan mencegah kematian dan kecacatan pada pasien gawat darurat
13. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
Tentang Pelayanan Gawat Darurat
14. Referensi
Peraturan mentri kesehatan reppoblik indonesia
15. Alat/bahan
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
17. Diagram Alir
28. Tujuan
29. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
30. Referensi
31. Alat/bahan
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
33. Diagram Alir
44. Tujuan
45. Kebijakan
SK Pimpinan Puskesmas Rawatan Lubuk Gadang No.
46. Referensi
47. Alat/bahan
No. Revisi
Tanggal Terbit
7 / 02 / 2017
Halaman
1/2
Ns.Sopina Laili,S.Kep
Nip: 196504151989022001
49. Diagram Alir
.