Anda di halaman 1dari 7

Epilepsi

Definisi
Epilepsi adalah suatu Keadaan yang ditandai oleh bangkitan (seizure) berulang sebagai akibat
dari adanya gangguan fungsi otak secara intermitten, yang disebabkan oleh lepas muatan listrik
abnormal dan berlebihan di neuron-neuron .
Epidemiologi
Terdapat sekitar lima puluh juta orang diseluruh dunia mengalami kelainan ini. Insiden
epilepsy pada negara maju sekitar 50/100000, dan dinegara berkembang mencapai
100/100000
Penyebab
Ditinjau dari penyebab terjadi nya epilepsi dapat dibagi menajdi 3 golongan yaitu
1. Epilepsi Idiopatik : penyebabnya tidak diketahui, meliputi 50% dari penderita epilepsi anak dan umumnya
mempunyai predisposisi genetic, awitan biasanya pada usia > 3 tahun.
2. Epilepsi Simptomatik : disebabkan oleh kelainan/ lesi pada susunan saraf pusat misalnya : post trauma kapitis,
infeksi susunan saraf pusat, malformasi otak congenital, asphyxia neonatorum , gangguan peredaran darah orak ,
toksik serta kelainan neurodegenerative.
3. Epilepsi Kriptogenik : diaggap simtomatik tetapi penyebabnya belum diketahui
Klasifikasi Epilepsi
1. Epilepsi fokal ( bangkitan epileptik yang dimulai dari focus yang terlokalisir di otak, saat serangan tidak ada
gangguan kesadaran)
2. Epilepsi general ( terjadi pada daerah yang lebih luas pada kedua belahan otak, saat serangan ada gangguan
kesadaran)
Gejala klinis
Gejala umum yang sering adalah:
1. Gangguan kesadaran secara mendadak, tidak sadar
2. mata membalik ke atas
3. kedua tangan dan kaki menjadi kaku disertai dengan gerakan kejut yang kuat
4. air liur berbusa
5. nafas mendengkur
6. setelah sadar penderita muntah sesekali , mengantuk dan tertidur
Pemeriksaan Fisik

1. Darah Lengkap

2. LED

3. Fungsi Liver

4. Fungsi Ginjal

5. BGA , dll

6. EEG

7. Pemeriksaan pencitraan otak ( CT-Scan MRI )


Tatalaksana
Tujuan terapi adalah mengupayakan kualitas hidup optimal sesuai perjalanan penyakit dan disabilitas fisik atau
mental.
Prinsip Terapi Farmakologi:
1. Diagnosis epilepsy sudah dipastikan
2. Faktor Pencetus bangkitan dapat dihindarkan (misalnya: alcohol, stress, kurang tidur, dll)
3. Terdapat minimal 2 bangkitan dalam setahun
4. Penderita dan keluarga sudah dijelaskna tujuan pengobatan dan efek samping dari OAE
OAE LAIN YG DPT OAE YG SEBAIKX
JENIS BANGKITAN OAE LINI PERTAMA OAE LINI KEDUA
DIPERTIMBANGKN DIHINDRARI
Bangkitan Umum Tonik- Sodium Valproate Clobazam Clonazepam
Klonik Lamotrigine Levetiracetam Phenobarbital
Topiramate Oxcarbazepine Phenytoin
Carbamazepine Acetazolamide
Bangkitan Lena Sodium Valproate Clobazam Carbamazepine
Lamotrigine Topiramate Gabapentin
Oxcarbazepine
Bangkitan Mioklonik Sodium Valproate Clobazam Carbamazepine
Topiramate Topiramate Gabapentin
Levetiracetam Oxcarbazepine
Lamotrigine
Piracetam
Bangkitan Tonik Sodium Valproate Clobazam Phenobarbital Carbamazepine
Lamotrigine Levetiracetam Phenytoin Oxcarbamazepine
Topiramate
Bangkitan Atonik Sodium Valproate Clobazam Phenobarbital Carbamazepine
Lamotrigine Levetiracetam Acetazolamide Oxcarbazepine
Topiramate Phenytoin
Bangkitan Fokal Carbamazepine Clobazam Clonazepam
dengan/tanpa Umum Oxcarbazepine Gabapentin Phenobarbital
Sekunder Sodium Valproate Levetiracetam Acetazolamide
Topiramate Phenytoin
Lamotrigine Tiagabine

Efek samping OAE

EFEK SAMPING
OBAT
TERKAIT DOSIS IDIOSINKRASI
Carbamazepine Diplopia, dizziness, nyeri kepala, mual, mengantuk, Ruam morbiliform, agranulositosis, anemia aplastik, efek
netropenia, hiponatremia hepatoksik, S.Steven-Johnson (SSJ),efek teratogenik

Phenytoin Nistagmus, ataksia, mual, muntah, hipertrofi gusi, depresi, Jerawat, coarse facies, hirsutism, lupus like syndrome, ruam,
mengantuk,paradoxical increase in seizure, anemia SSJ, Dupuytrens contracture, efek hepatoksik, efek teratogenik
megaloblastik
Valproic Acid Tremor, berat badan bertambah, dyspepsia, mual, muntah, Pankreatitis akut, efek hepatotoksik, trombositopenia, ensefalopati,
kebotakan, teratogenik udem perifer
Phenobarbital Kelelahan, restlegless, depresi, insomnia (pd Ruam makulopapular, eksfoliasi, nekrosis epidermal toksik, efek
anak), distractability(pd anak), hiperkinesia (pd hepatotoksik, arthritic changes, Dupuytrens
anak),irritability (pd anak) contracture, teratogenik
Clonazepam Kelelahan, sedasi, mengantuk,dizziness, agresi (pd anak), Ruam, trombositopenia
hiperkinesia (pd anak)
Penghentian OAE
Syarat Penghentian OAE adalah sebagai berikut:
1. Penghentian OAE dapat didiskusikan setelah minimal 2 tahun bebeas bangkitan
2. Gambaran EEG normal
3. dilakukan bertahap, pada umumnya 25% dosis semula, setiap bulannya janhka waktu 3-6 bulan
4. Bila digunakan lebih dari 1OAE, penghentian OAE dimulai dari 1 OAE yang bukan utama

Prognosis
Kebanyakan pasien dapat mengontrol kejang mereka dengan obat tunggal dan pengobatan obat berhenti sama
sekali setelah 2 tahun tanpa kejang. Bahkan pasien yang merespon baik untuk OAE memeliki kesempatan yang
lebih baik untuk tetap bebas kejang dimasa depan. Secara umum pasien yang tidak memiliki control yang baik
dengan OAE mungkin mengalami kesulitan dengan pengobatan epilepsi

Anda mungkin juga menyukai