Anda di halaman 1dari 13

SALINITAS PADA DAERAH KERING

DAN PERENCANAAN LAPANGAN (4)

Penggunaan system EM untuk mengakses pemasukan garam dan membantu


dalam managemen pemilihan lahan untuk pengaturan salinitas

Penggunaan dan mengartikan suatu akurasi secara vertical dan distribusu jarak pada pH
tanah pada suatu lading atau paddock sangatlah penting untuk pengaturan suatu tanah dan
pemecahannya dalam pengaturan pH tanah. Pengetahuan mengenai gelombang (laut
dangkal) tingkat pH tanah dimaksudkan untuk menginformasikan maksud secara singkat
mengenai keputusan managemen mengenai apa yang akan dilakukan, jenis tanaman yang
produktif, atau kita harus mengecilkan pH tanah bagian permukaan. Pandangan ke depan
mengenai pengembangan pH dimaksudkan untuk managemn jangka panjang.
Karakteristik dari garam regolith dan kedalaman air tanah merupakan informasi yang
penting. Distribusi secara vertical pada sekala yang luas dan untuk memadukan skala
yang besar tersebut digunakan suatu system pemetaan udara EM (Airbone EM mapping
System).
Akurasi yang diperoleh dari pengambilan contoh tanah dan analisis laboratorium
membutuhkan banyak waktu, selain itu biayanya sangat mahal dikarenakan jarak
variability untuk menggabungkan antara jenis ukuran sample dan berat jenis dari sample
yang diambil. Untuk menjelaskan mengenai akurasi dan pengefisian dari system
pemetaan mengenai salinitas menggunakan peralatan geofisika yang dianjurkan.
Geonics EM38 dan EM31 sangat umum digunakan dlam memetakan pH tanah. Sekarang
data awal yang diperoleh dapat dikembangkan dengan menggunakan system pemetaan
ini. Dahulu, kebanyakan menggunakan peralatan yang sangat minim. Bagaimanapun,
kalibrasi lanjutan dari variable ini menghasilkan data yang lebih baik dan mudah untuk
dipahami.
Geonics EM34 dan EM39 telah dapat digunakan untuk mengartikan suatu profil pH dan
kedlaman; penggunaannya dalam situasi percontohan. Alat tersebut sangat potensial
penggunaannya pada kedalaman pengeboran (EM34) dan dan pengangkatan hasil
pengeboran (EM39), dan dapat juga digunakan untuk system airbone.
Penggunaan alat ini apat dilakukan lagi untuk penyelidikan pH dan melakukan kalibrasi
sebanyak tiga kali dengan pH tanah yang dilakukan pada daerah Selatan Australia dan
hasilnya akan dibandingkan dengan daerah Barat Australia. Dari penyelidikan tersebut
diperoleh hasil bahwa penggunaan alat ini dapat mengetahui tipe tanah, kelembaban dan
temparatur untuk mendapatkan hasil produksi yang baik.

Pemetaan pH dengan menggunakan data AEM untuk mengetahui jenis mineral dan
batuan regolith secara fisik di daerah Broomehill.

Pengembangan regolith melalui endapan gneiss dan granit pada daerah sebelah selatan
Australia, memperkenalkan penggunaan garam. Penyebaran dari garam dan mobilisasi
sangat penting untuk mengimplikasikan suatu managemen pH pada daerah kering di
wilayah ini. Material regolith yang dikembangkan dari granit dan gneiss keduanya sangat
bervariasi dan kompleks. Keduanya memilki karakteristik dan porositas yang tinggi tetapi
memiliki permeabilitas yang rwlatif rendah. Pada skala local, karakteristik yang timbul
membuat variasi secara horizontal dan vertical dan mempengaruhi perubahan mineral dan
strukturnya. Beragam jenis di alam dan penyebaran dari material ini mempengaruhi
distribusi dari garam dari hasil penngamatan data AEM.
Pada studi ini factor yang mengontrol konduktivitas struktur regolith di daearah
Broomehill, WA. Dari referensi dari pengeboran core, dan asosiasinya data geofisika
yang diperoleh dikontrol oleh interaksii antara litologi, struktur, tipe regolith dan
ketebalan keberadaan garam dan penyebarannya, jenis air dan konduktiviti hidrolik, yang
kesemuanya itu diperoleh dari data AEM.
RESISTIVITY IP/DC

Aplikasi model inversi 2D untuk dipole/dipole IP/data resistivitas

Hasil yang diperoleh dari IP/ survey resistivitas dengan menggunakan dipole-dipole
sebagai pseudosection, pengalaman yang didapatkan dan adanya suatu imaginasi untuk
memperoleh hasil interpretasi . Sekarang ini penggunaan model inversi 2D merupakan
proses yang dramaticali untuk memahami dan interpretasi dari tipe data eksplorasi. Tiga
comersial yang memungkinkan proses inversi adalah latihan dan mengevaluasi. Tiga
softwere untuk mengaplikasikan data dilapangan dari tiga unit geologi yang berbeda
dilakukan di Australia. Dimana hasil tersebut diperoleh.
Kesederhanaan dan discrepancies akan didiskusikan hubungan antara keduanya pada
lingkungan geologi dimana data lapangan dan parameter yang digunakan dalam
memandu inversi.

Coupling EM yang dipindahkan dari IP data

Frekuensi coupling EM yang dihasilkan dari polarisasi (IP) sangat subjek dari berbagai
studi, dan penomoran dari de coupling prosedurnya telah diterima. Dan akan sedikit
menyimpang dari asal coupling , sebagai pendekatan normal yang telah ditunggu sampai
waktu yang dibutuhkan oleh konstribusi EM tidak penting lagi atau frekuensinya kecil,
model cole-cole yang diperhitungkan untuk model coupling EM. Pada kertas yang
dihasilakn data IP rata-rata de coupling oleh adanya substraksi lima besar dari EM.
Ekspresi analitik diperoleh dari dari mutu coupling yang parallel dari dipole listrik dari
keseragaman half-space, hal ini menjadi dasar bagi inversi dengan tegangan tinggi. Jika
aplikasinya untuk produksi yang baru, yang diilustrasikan pada dipole-diple data IP dari
Busur Yandal Greenstone di Australia Barat.
Penyelidikan kedalaman untuk Schlumberger, Wenner dan Array dipole-dipole
pada batuan homogen, anisotropik dan penyimpangan half-space dengan metode
resistiviti DC

Penyelidikan kedalaman yang dibandingkan dengan batuan homogen, anisotropik dan


penyimpangan kutub bumi untuk perbedaan nilai dip dan kofisien anisotropik dalam
schlumberger, konfigurasi wenner dan penyusunan dipole-dipole (Dipole parallel). Dasar
dari potensial persamaan yang digunakan pada batuan homogen anisotropik pada model
di bumi, beberapa diantaranya diperoleh dari potensial yang dikalkulasi (dVp1p2) yang
penyimpangan lapisannya dengan array. Kedalaman normal yang diselidiki
karakteristiknya (NDIC) fungsinya menggunakan integral ganda dari dVp1p2 (potensial
pada lapisan tipis) dan menggunakan integral pangkat tiga dari dVp1p2 (potensial total).
Code yang dikembangkan untuk mengkalkulasi NDIC dengan menggunakan metode
perhitungan integral pangkat dua dan integral pangkat tiga Gauss-Legender. Beberapa
beberapa parameter yang digunakan pada kofisien anisotropik, kemiringan perlapisan,
orientasi dan jarak antara elektroda potensial dan gelombang elektroda akan memperoleh
hasil yang akan diperoleh. Kofisien kedalaman yang dimodifikasi untuk array telah
disederhanakan dalam beberapa table. Hal ini dapat dilihat saat kemiringan perlapisan
antara 0 dan 16 derajat dari penyelidikan kedalaman yang dihasilkan oleh kofisien
anisotropik, dan dari kemiringan yang sama dan lebih dari 17 derajat dari kedalaman
yang diselidiki dari hasil kofisien anisotropik.

FISIKBATUAN

Sifat magnet batuan merupakan hal yang penting dalam menginterpretasikan kuantitaif
dari magnetic dan juga pada batuan anisotropik yang mengandung magnet.
Korelasi antara mineral opaq dan batuan magnetic lainnya merupakan kunci yang patut
dipahami sebagai proses dari efek diagenesis dan metamorfisme. Interkasi komposisi
kimia bulk, oksigen dan ukuran butir dapat diperbaharui melalui petrografi tekstur oksida
opaq yang didukung oleh analisis microprobe.
Korelasi mengenai temperatur dan mineral opaq kadang juga menjadi kunci yang perlu
dipahami. Sebagai contoh, CRM selama proses metamorfisme tekanan rendah kadang-
kadang tidak terbloking pada temperatur tinggi dan stabil, pada kondisi komponen
tunggal.
Keuntungan yang didapatkan dari integrasi mineral opaq oksida dan batuan magnetic
diilustrasikan oleh penggunaan pengeboran core data dari Hamersley Basin BIFs.
Interpretasi log merupakan gambaran yang beragam pada mikro sekala mesoband dan
penggunaan harus diseleksi terlebih dahulu contoh representatif untuk petrografi dan
batuan magnetic dimana efeknya tidak akan hilang. Ini sngat baik untuk melakukan
pengamatan petrografi , dan memilih sample untuk pengukuran batuan magnetic.
Nilai yang ditunjukkan dari suatu korelasi yang baik anatara mineral opaq dan batuan
magnetic dan katalog oleh tipe tekstur opaq oksida dan komposisi dari batuan magnetic
yang telah diperoleh. Efek dari diagenesis pada metamorfisme takanan rendah pada
tingkatan akhirtingkat kristalisasi magnetic sangat jelas. Pada sekala loikal, mineralogy
dan batuan megnetik dipelajari dan contoh yang sangat dekat akan diperoleh untuk
penyelidikan dari efek dan akan lebih dipahami lagi dari reaksi yang ditimbulkan.

Tingkat estimasi melalui interpretasi geofisika borehole log

Keuntungan dari segi ekonomi akan diperoleh dari logging secara geofisika pada semua
tingkatan pada siklus pertambangan. Hal yang paling umum yang akan diperoleh dari
pengeboran intan dengan biaya yang rendah atau suatu sirkulasi pengeboran yang mudah
dimana log ing secara geofisika dapat menggantikan core. Pendekatan yang dilakukan
secara atractif menghemat biaya pengeboran (dan waktu) jika bor tidak diubah, atau
potensial yang besar akan lebih menghemat biaya pengeboran.
Penggantian pengeboran dengan menggunakan intan angat mungkin, dapat menghasilkan
pengeboran yang lebih ekonomi, untuk suatu system korelasi tertutup hadir antara
parameter petrofisik, dengan menggunakan sinar gamma dan uranium, atau
menggunakan besi, sehingga hasilnya akan diperoleh pada borehole logs.
Interpretasi dengan menggunakan borehole logs dengan menggunakan CMTE/AMIRA.
Logtrans diperoileh dari anlisa multi parameter log dan nilai dari interpretasi mempunyai
arti bagi enginer pertambangan dan geologist.
Pada buku ini kami uraikan dua contoh tingkatan petropisik , pertama dari pertambangan
batubara dan yang kedua dari logam dasar pada tambang bawahtanah.

PERPINDAHAN (2)

Kecepatan metode model tomografi untuk kedalaman migrasi yang mudah

Transform dan inversi merupakan dasar ba\gi tomografi modern dimana generasi integral
yang fungsi data dapat dikoleksi, dimana waktu yang dibutuhkan untuk tomografi
seismic. Pengumpulan dan pengorganisasian data akan digenerasikan untuk fungsi
intregral untuk aplikasi metode tomografi untuk slah satu aspek kritikal sebagai aplikasi
tomografi.
Seperti yang telah diketahui bah\wa Prestack Depth Migration (PSDM) sangat sensitive
terhadap kecepatan- struktur kedalaman dan metode tomografi yang dibangun oleh model
kecepatan untuk PSDM.
Hal ini juga sangat umum untuk konsistensi pengetahuan sebagai kunci criteria untuk QC
dan nilai untuk PSDM. Hal ini didasarkan pada observasi dari objek yang berbeda akan
dapat diidentifikasi dari satu kecepatan untuk penggunaan PSDM. Adanya refleksi dari
CRP dari model kecepatan yang digunakan oleh PSDM. Pada bagian lain pengukuran
pada suatu bidang dapat mengugunakan pertubasi untuk model kecepatan. Ketika metode
tomografi digunakan sebagai alat ntuk model kecepatan, pada suatu bidang refleksinya
selalu disederhanakan pada distribusi perjalanan waktu.
Pada hal ini kami membahas 3 pengukuran pada bidanng :
1. Pengukurannya didasarkan pada asumsi hiperbola
2. pengukuran yang didasarkan pada asumsi non hiperbolik
3. pengukuran yang didasarkan pada divergen umum. Untuk data yang nyata dapat
ditunjukkan untuk aplikasi PSDM yang mudah penggunaannya.

Aplikasi geofisika untuk migrasi yang equivalen (EOM)

Prinsip yang equivalen dari migrasi (EOM) hadir untuk megrasi geloimbang, VSP dan
marine vertical, pada anisotropik kedalaman migrasi, dan migrasi sampai titik nol.
Kombinasi unrtuk memproses sangat mungkin dimana batuan anisotropik pada
kedalaman migrasi akibat gelombang akan muncul kepermukaan. Pasda aplikasi yang
lain, prinsip dasar dari data yang diperoleh dari NMO kecepatannya akan lebih akurat
dibandingkan dengan migrasi prestack yang telah dibentuk.
Migrasi yang equivalen yang telah dibuat merupakan waktu prestack yang migrasi
mengguankan migrasi Kirchoff . Untuk mengetahu ilai daroi sutau formasi
menggunakan kecepatan migrasi prestack, yang aplikasinya menggunakan NMO
konvensional yang koreksinya dengan menggunakan sekala pendekatan dan penyaringan
sebagai asosiasi Kirchoff.
Waktu yang dibutuhkan untuk migrasi pada suatu bujur sangkar dapat diartikan sebagai
suatu perjalan waktu , dengan ekuasi hiperbola, sehingga waktu migrasinya dapat dilacak.
Dapat juga digunakan untuk mengetahui sumber dan penerima penjaralan waktu untuk
inputnya diketahui dengan koesponden treveltime dan kedalaman yang untuk semua
waktu migrasi yang terlacak.Anisotropik dapat juga diketahui termasuk komputasi
treveltime untuk seismic.
Informasi geozard dari konvensioal data seismic dalam area deep water

Pada deep water yang dekat dengan yang tidak terkontaminasi dengan lapisan air.
Dimana dekat degan offset dapat dilacak dengan menggunakan data seismic pada laut
konvensional. Dan prosesnya menggunakan amplitudo dengan fekuensi yang tinggi.
Reflaktor laut dimana batas fekuensinya dibatasi dengan menggunakan ratio antara
bottom laut dengan amplitudo dengan bottom dasar laut dengan amplitudo utama.
Reflaksi yang digunakan mempengaruhi impedansidan interpretasi untuk kemungkinan
mengindentifikasi hazard (gas dan hidrat sebagai contoh) untuk pengoperasian
pengeboran. Dari data ini dikombinasikan dengan bathymetri, dimana biaya efektif untuk
menghubungkan standalone dari survey seismic resolusion.
Dasar laut pada pergeseran kecepatan dapat diabaikan dari data perlipatan dan nilai nol
reflektif. Hal in menggiunakn cairan sampai padatan. Prediksi mekanik pada bottom laut
dimana kekuatan batuan untuk bagian atas dari loubang drilling merupakan salah satu
fasilitas konstruksi.

MULTI-KOMPONEN DAN 4D

Difraksi analisa kecepatan dan aplikasinya pada survey seismic permukaan di


daerah sesar aktif

Pada pembahasan ini, tipe baru dari prosesing data disebut sebagai metode difraksi
dengan menggunakan analisa kecepatan. Metode ini meruopakan salah satu jenis dari
prestack migrasi. Salah satu keunggulan utama dari metode ini bahwa data yang diproses
dapat ditampilakan tanpa adanya pendekatan informasi kecepatan struktur.
Proses yang dialkukan secara konvensional pada permukaan dengan menggunakan
seismic reflaksi telah mengalami modifikasi :
1. Pada kasus konvensional seismic reflaksi pada permukaan menggunakan
prosesing data (CDP metode), amplitudo dari observasi data ditampilkan pada
titik reflaksi.
2. Analisa kecepatan (pada permukaan dengan mengunkana system konvensional )
dapat menggunakan suatu alat pendeksi sebagai penghamburan gelombang.

Model 3D dari seismic

Model seismic digunakan untuk mempelajari efek gelombang seismic pada media
isotropic dan anisotropik, dengan menggunakan metode data akuasi, prosesing dan
interpretasi. Penggunaan pasir yang tidak terkonsolidasi untuk model seismic tidak
dikontrol oleh dari berbagai material dialam yang sebagai salah satu model.
Penggunaan pasir tersebut harus lebih realistic pada reservoir hidrokarbon dan
kesempatan untuk berpindah sesuai dengan aturan model seismic. Dimana karakteristik
reservoir dianalogikan sebagai kerosin dan dimonitori oleh survey 3D (atau 4D) seismic
yang menjadi penting dalam mengatur produksi hidrokarbon . Adanyaperbedaan anomaly
pada bgian ini menunjkkan adanya perbedaan akusisi dari pemprosesan data yang
kompleks.
Data akusisi dari model pasir yang sesuai pada berbagai anomaly yang diperlihatkan pada
bagian yang berbeda akan mempengaruhi keberadaan model. Perkembangan dari TL3-D
keuntungan lainnya :
1. Tidak mahal, data seismicnya real
2. Tidak terdapatnya komlikasi dari akibat musim dan factor iklim
3. data yang diperoleh dari material setiap harinya akan berubah, dibandingkan data
yang diperoleh setiap tahun.
4. potensial yang dikontrol oleh suatu perunbahan dengan model yang
dikombinasikan dengan interpretasi seismic akan mengalami perubahan.
5. Perubahan parameter akusisi sebagai akibat dari efek yang ditimbulkan dari
perbedaan data seismic.

Perbandingan multi-komponen dari teknik pemisahan gelombang

Komponen tunggal dari seismic konvensional merupakan standar untuk aplikasi


eksplorasi hidrokarbon. Eksplorasi seismic difokuskan pada perangkap hgidrokarbon.
Pada lingkungan ini, tehnologi multi-komponen sangat diminati. Informasi yang akurat
dapat diperbaharui dengan menggunakan gelombang seismik yang telah direkam dan
dan dianalisa sebagai suatu vector kuantitas. Dari hasil tersebut diperoleh data yang
dimana dipengaruhi oileh struktur dan interpretasi geologi.
Teknik pemisahan gelombang dengan mempergunakan multi-komponen, termasuk
didalamnya IWSA, SMF, CDR, penyaringan dan ekuasisi gelombang- didasarkan pada
komposisi, dapat diabaikan. Pendekatan pemisahan gelombang yang digunakan sangat
lemah dan polarisasi dari data vector.

INVERSI

Aplikasi data interferensi Bayesian digabung dengan inversi kontemporer

Inversi geofisika akan mengalami keseimbangan antara pragmatisme dan teori, yang
pengaruhi dengan adanya distribusi secara fisik mengenai model permukaan dan kehadirn
model konstruksi. Data tersebut sedikit mengecewakan tetapi dari hasil interpretasi
terdapat suatu kuantitaf data yang dipercaya sebagai model tingkatan magnitude dari
gambaran model individual. Teori interferensi untuk menganalisa suatu hasil inversi.
Teori ini dasarkan pada suatu teorema Bayes, untuk maslah linear dari suatu model yang
sama dengan pengukuran nihil. Hal ini dipengaruhi oleh bratjenis dan data statistik
sebagai efek dari model, dan terema bayer digunakan untuk mendefinisikan suatu model
elemen. Interferensi teori , sebagai fungsi densitas merupakan salah satu tipe data untuk
memprediksi nilai dati tipe data observasi. Yang dikombinasikan dengan data set.

Seismik tomografi menyilang tanpa jejak

Logaritma inversi dari suatu tomografi diaplikasikan sebagai survei seismic, perhitungan
tersebut menggunakan treveltime dan standar ray tracing, logaritma yang digunakan
dapat diminimalkan pada treveltime yang berbeda antara observasi dan kalkulasi
gelombang primer. Tiga konstruksi dari kecepatan tomografi ditunjukkan dengan korelasi
antara yang satu yang sama halnya dengan sonic log.

A.D.I interpolarisasi sebagai akurasi adanya perbedaan solusi gelombang 3D dari


migrasi ekuasisi

Gelombang 3D sebagai ekuasisi migrasi menggunakan suatui alternating direction


implicit (A.D.I) sebagai suatu metode pemisahan 3D sebgai suatu efesiensi. Pada
pembahasan ini dikembangkan ADIPI algorthm-ADI plus interpolarisai- untuk akurasi
ekstrapolarisasi pada berbagai solusi yang berbeda. Metode ini merupakan teknik ADI,
dimana membutuhkan 2 sistem tridiagonal. Akurasi akhir dipengaruhi oleh
interpolarisasi sederhana antra solusi intermediet, hasilnya diperoleh dari ekstrapolarisasi
A.D.I.
NIKEL (1)

Perbandingan antara frekuensi dan time-domain permukaan pada borehole data


EM pada prospek nikel

Test yang lakukan pada 3 komponen EM, permukaan hole data FEM yang telah direkam,
merupakan beberapa data yang telah diolah. Dimana prospek nikel menggunakan
serpentine (5-50 m) meliputi daerah yang sempit akibat adanya moineralisasi nikel.
Adanya intrusi dari batuan asal (gneiss mika 5000 m).
Trasmisi loops digunakan untuk dua eksperimen berlokasi pada FEM dan TEM yang
ditunjukkan dengan suatu konkordan.
Borehole TEM direkam dengan menggunakan Geonics 3 komponen, yang telah diberikan
dengan adanya anomaly.
Pengukuran dilapangan didasarkan atas frekuensi yang normal dengan frekuensi yang
lemah.

Anda mungkin juga menyukai