Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA TANAH
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA TANAH

CBR ( CALIFORNIA BEARING RATIO )

Umum
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan CBR (California Bearing Ratio) tanah
dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu.
CBR laboratorium ialah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan
bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama .CBR merupakan suatu
perbandingan antara beban percobaan (test load) dengan beban Standar (Standard Load) dan
dinyatakan dalam persentase.

Dinyatakan dengan rumus :

PT

CBR = x 100%

PS

Keterangan :

PT = beban percobaan (test load)

PS = beban standar (standar load)

Penentuan Besarnya CBR

Alat percobaan untuk menentukan besarnya CBR berupa alat yang mempunyai piston dengan
luas 3 inch. Piston digerakkan dengan kecepatan 0,05 inchlmenit secara vertikal ke bawah.
Proving ring digunakan untuk mengukur beban yang dibutuhkan pada penetrasi tertentu yang
diukur dengan arloji pengukur (dial). Gambar 3.15. memperlihatkan alat CBRyang digunakan di
laboratorium

Beban yang digunakan untuk melakukan penetrasi bahan standar adalah sebagai berikut:
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA TANAH

MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTIKUM


Maksud dilakukannya kegiatan praktikum ini adalah untuk menentukan dan mengetahui nilai
CBR (California Bearing Ratio) tanah dan campuran agregat di laboratorium pada kadar air tertentu.
CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standars dengan
kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.

PERALATAN PRAKTIKUM
1. Mesin Penetrasi CBR
2. CBR Mold.
3. Piringan Pemisah
4. Palu Penumbuk Modified
5. Alat Pengukur Pengembangan (swelling)
6. Keping Beban Lubang Alur
7. Keping Beban Lubang Bulat
8. Piston Penetrasi
9. Pengukur Beban dan Penetrasi
10. Talam
11. Alat Perata
12. Bak Perendam
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA TANAH

BENDA UJI
Tanah kering 3 contoh yang masing masing seberat 5 kg. Sebelum tanah tersebut dikeringkan,
jika ada gumpalan-gumpalan tanah, dapat dipecahkan menggunakan palu karet sehingga tidak
terdapat gumpalan-gumpalan. Pemecahan tidak terlalu keras dan jangan sampai memecahkan
butir tanah.

METODE PENGUJIAN
1. Ambil contoh tanah kering udara seperti yang dipakai pada percobaan pemadatan
sebanyak 3 contoh masing masing 5 kg.
2. Kemudian semprotin tanah dengan air sehingga mendekati kadar air optimum dengan
toleransi 3%, hal ini dapat dilakukan dengan cara:
- Pada waktu percobaan pemadatan, setiap sample tanah disimpan dalam botol
tertutup sehingga kadar airnya tidak berubah. Masing masing botol diberi tanda
nomor percobaan dan kadar airnya.
- Setelah kadar air optimum diketahui, ambil botol yang berisi contoh tanah dengan
kadar air yang paling mendekati kadar air yang optimum.
- Contoh tanah yang akan di pakai pada percobaan CBR disemprot air sehingga
warnanya hampir mendekati warna tanah dalam botol tadi. Kemudian hal ini
dengan seksama mengingat toleransi yang diijinkan hanya 3%.

3. Biarkan selama 24 jam (curing time) agar kadar airnya merata lalu tutup rapat rapat agar
tidak terjadi penguapan.
4. Timbang CBR mold berikut alasnya kemudian masukan keeping pemisah (spacer disch) lalu
letakan kertas saring diatasnya .
5. Pasang collar diatas mold.
6. Masukan tanah yang telah dipersiapkan kedalam mold tersebut sedemikian rupa sehingga
setelah di padatkan akan mengisi 1/5 tonggi mold.
7. Padatkan masing-masing lapisan tanah tersebut sehingga mengisi seluruh tinggi mold
lakukan hal ini 3 kali dengan jumlah tumbukan yang berbeda yaitu :
-Contoh 1 : 5 lapis ; di tumbuk 10 kali setiap lapis
-Contoh 2 : 5 lapis ; di tumbuk 25 kali setiap lapis
-Contoh 3 : 5 lapis ; di tumbuk 56 kali setiap lapis
8. Lepaskan collar lalu ratakan tanah dibagikan atas mold dengan alat perata
9. Balikan mold tersebut dan piringan pemisah serta kertas saring dikeluarkan lalu ditimbang.
10. Pasang kertas saring kedua permukaan tanah dalam mold lalu pasang kembali alasnya
dengan posisi mold terbalik.
11. Letakkan alat pengukur pengembangan lalu letakan keeping beban di atasnya seberat 10
lbs (maksudnya sebagai beban pengganti yang akan dilimpahkan pada tanah nantinya).
12. Rendam mold tersebut dalam air selama 4 x 24 jam.
13. Lakukan pembacaan Dial pengembangan setiap hari untuk keperluan perhitungan swelling
total terhadap tinggi sample (dalam %)
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA TANAH

14. Angkat mold dari dalam air lalu genangan air di atasnya dibuang. Angkat alat pengukur
pengembangan dari dalam mold.
15. Dengan beban yang masih terpasang, letakkan mold di atas piringan penekan pada alat
penetrasi CBR.
16. Atur posisi Dial beban dan Dial Penetrasi pada posisi nol kemudian lakukan penekanan
edengan kecepatan 0,05/menit.
17. Lakukan pembacaan Dial beban pada penetrasi 0,0125; 0,025; 0,050; 0,075; dst.

DATA PERHITUNGAN PENGUJIAN CBR

Tanggal : 4 -1 -2014
Jam : 14.00
Pembacaan :
Percobaan :

GRAFIK CBR
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA TANAH

DOKUMENTASI
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA TANAH

Anda mungkin juga menyukai