Anda di halaman 1dari 12

KOMPLEKSITAS PENGETAHUAN DAN PROSES KOGNITIF DALAM

PEMBELAJARAN

FISIKA SMA KELAS XII

MEDAN MAGNET

DISUSUN OLEH

Zainul Adha

1301652

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2016
MEDAN MAGNET

BAGIAN 1: CAKUPAN MATERI DIMENSI PENGENTAHUAN DALAM


PEMBELAJARAN

Materi poko medan magnet ini terbagi atas 3 sub materi, yaitu a) Medan magnet
disekitar kawaat berarus, b) Gaya magnetik, dan c) Aplikasi gaya magnetik .

Pada setiap sub materi akan dijabarkan cakupan konten atau pengetahuan yang
diharapkan dapat diraih peserta didik melalui pembelajaran yang disajikan guru.
Pengetahuan tersebut dibedakan atas 4 dimensi, yaitu: pengetahuan faktual, pengetahuan
konseptual, pengetahuan proseduran dan pengetahuan metakognitif,.

Melalui penguasaan ke 4 dimensi pengetahuan tersebut sangat memungkinkan bagi


peserta didik mampu mengaktualisasikan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari.

A. MEDAN MAGNETIK DI SEKITAR KAWAT BERARUS


1. PENGETAHUAN FAKTUAL: Acuan Pemebelajaran

Pada tahun 1820, seorang ilmuwan berkebangsaan Denmark, Hans Christian Oersted
(1777 - 1851) menemukan bahwa terjadi penyimpangan pada jarum kompas ketika
didekatkan pada kawat berarus listrik. Hal ini menunjukkan, arus di dalam sebuah kawat
dapat menghasilkan efek-efek magnetik. Dapat disimpulkan, bahwa di sekitar arus listrik
terdapat medan magnetik.
.Garis-garis gaya magnet yang menunjukkan adanya medan magnet di sekitar benda
magnet memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a. Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling berpotongan.


b. Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub
selatan magnet.
c. Kerapatan garis-garis gaya magnet menunjukkan kuat medan magnet.
Besaran yang menyatakan medan magnet disekitar kawat berarus listrik adalah
induksi megnetik (diberi lambang B). Induksi magnetik termasuk besaran vektor , yaitu
memiliki besar dan arah.
No Nama besaran Simbolnya Satuan dalam SI
1 Medan magnet B T
2 permeabilitas o Wb/Am
ruang hampa
3 Kuat arus listrik I A
dalam ampere
4 jarak titik P dari a m
kawat

2. PENGETAHUAN KONSEPTUAL : Konsep-konsep yang di bahan dalam


Pembelajaran

Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang menyebabkan sebuah muatan
yang bergerak di sekitarnya mengalami suatu gaya
Besarnya medan Magnet disekitar kawat lurus panjang berarus listrik. Dipengaruhi
oleh besarnya kuat arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat
arus semakin besar kuat medan magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat semakin
kecil Kuat medan magnetnya.
Gambar : Penyimpangan jarum kompas di dekat kawat berarus
Secara teoritis Laplace (1749 - 1827) menyatakan bahwa kuat medan magnetik atau induksi
magnetik di sekitar arus listrik:
a. berbanding lurus dengan kuat arus listrik,
b. berbanding lurus dengan panjang kawat penghantar,
c. berbanding terbalik dengan kuadrat jarak suatu titik dari kawat penghantar
tersebut,
d. arah induksi magnet tersebut tegak lurus dengan bidang yang dilalui arus
listrik.
a) Medan Magnet Disekitar Kawat Lurus Berarus
Berdasarkan perumusan matematik oleh Biot-Savart maka besarnya kuat medan
magnet disekitar kawat berarus listrik dirumuskan dengan :

Keterangan :

B = Medan magnet dalam tesla ( T )

o = permeabilitas ruang hampa = 4x10 7 Wb / Am

I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A )

a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m)


Gambar : Kaidah tangan kanan. Arah induksi magnet masuk bidang, gambar disimbolkan
(x) dan keluar bidang, gambar disimbolkan (.)

b) Kawat Melingkar Berarus


Sebuah kawat dilingkar-lingkarkan kemudian dialiri arus, jari-jari a dan
terdapat N lilitan. Sesuai kaedah tangan kanan, induksi magnet di pusat lingkaran P
arahnya ke sumbu X positif. Besarnya induksi magnet sebanding dengan kuat arus I
dan berbanding terbalik dengan a. Konstanta pembandingnya

Gambar : Induksi magnet di pusat lingkaran.

Keterangan:
Bx = induksi magnetik (Wb/m2)
I = kuat arus listrik (A)
a = jari-jari lingkaran (m)
N = jumlah lilitan

c) Solenoida Berarus
Solenoida didefinisikan sebagai sebuah kumparan dari kawat yang
diameternya sangat kecil dibanding panjangnya. Apabila dialiri arus listrik, kumparan
ini akan menjadi magnet listrik.
Gambar :Medan magnet pada selenoida

Jika arus I mengalir pada kawat solenoida, maka induksimagnetik dalam


solenoida (kumparan panjang) berlaku:

Untuk mengetahui induksi magnetik di ujung solenoida dengan persamaan:

Induksi magnetik (B) hanya bergantung pada jumlah lilitan per satuan panjang
(n), dan arus (I ). Medan tidak tergantung pada posisi di dalam solenoida, sehingga B
bseragam. Hal ini hanya berlaku untuk solenoida taknhingga, tetapi merupakan
pendekatan yang baik untuk titik-titik yang sebenarnya tidak dekat ke ujung.

d) Induksi Magnetik Pada Toroida

Gambar : Toroida
Solenoida panjang yang dilengkungkan sehingga berbentuk lingkaran
dinamakan toroida, Induksi magnetik tetap berada di dalam toroida, dan besarnya
dapat diketahui dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Perbandingan antara jumlah lilitan N dan keliling lingkaran 2 a merupakan


jumlah lilitan per satuan panjang n, sehingga diperoleh:

3. PENGETAHUAN PROSEDURAL : Keterampilan Menyelidiki Dan Meerapkan


Konsep

Prosedur untuk menemukan pola medan magnetik yang dihasilakan kawat


berarus dengan menggunakan kompas jarum dan serbuk besi

(a)

Menyusun peralatan seperti gambar a . dengan menngunakan 0,5 m PVC untuk


menutup kawat tembaga lurus yang memiliki diameter kira-kira 0,5 mm. Ananda dapat
menemukan pola medan magnetik disekitar kawat lurus berarus.

Untuk menemukan pola medan magnetik disekitar sebuah kumparan lingkaran


mendatar kira-kira 10 lilitan pada selmbar karton putih.
Meadan magnet dalam sebuah selenoida (kumparan berbentuk spiral) dapat
ditemukan dengan membentuk sebuah kumparan spiral kira-kira 10 lilitan pada selmbar
karton. Perhatikan kemiripan antar pola-pola medan magnetik yang dihasilkan oleh
kumparan ini dengan yang dihasilakan oleh sebuah magnet batang.

A. PENGETAHUAN METAKOGNITIF: Kreativitas memecahkan masalah

B. GAYA MAGNETIK (GAYA LORENTS)


1. PENGETAHUAN FAKTUAL: Acuan Pemebelajaran
Muatan listrik yang berada dalam berda dalam induksi magnetik akan
mengalami suatu gaya yang disebut gaya Lorentz.
Besaran-besaran yang terkait pada Gaya lorentz ditunujukan pada tabel 2

No Nama besaran Simbolnya Satuan dalam SI


1 Medan magnet B T
2 Panjang kawat l m
3 Kuat arus listrik I A
dalam ampere
4 sudut -

1. PENGETAHUAN KONSEPTUAL : Konsep-konsep yang di bahan dalam


Pembelajaran
a. Gaya Lorentz Pengahantar berarus di medan magnet

Gaya Lorentz merupakan gaya yang bekerja pada sebuah penghantar berarus
listrik dalam medan magnet

Gambar : Kawat yang membawa arus I pada medan magnet


Gambar di atas memperlihatkan sebuah kawat dengan panjang l yang
mengangkut arus I yang berada di dalam medan magnet B. Ketika arus mengalir pada
kawat, gaya diberikan pada kawat. Arah gaya selalu tegak lurus terhadap arah arus
dan juga tegak lurus terhadap arah medan magnetik.
Besar gaya yang terjadi adalah:
a. berbanding lurus dengan arus I pada kawat,
b. berbanding lurus dengan panjang kawat l pada medan magnetik,
c. berbanding lurus dengan medan magnetik B,
d. berbanding lurus sudut antara arah arus dan medan magnetik.
Secara matematis besarnya gaya Lorentz dapat dituliskan dalam persamaan:

Apabila arah arus yang terjadi tegak lurus terhadap medan magnet ( = 90o), maka
diperoleh:

Tetapi, jika arusnya paralel dengan medan magnet ( = 0o), maka tidak ada gaya
sama sekali (F = 0).

b. Gaya lorents dua kawat sejajar berarus listrik

Jika ada dua buah kawat lurus berarus listrik yang diletakkan sejajar
berdekatan pada sebuah medan magnet akan mengalami gaya Lorentz berupa gaya
tarik menarik apabila arus listrik pada kedua kawat tersebut searah dan gaya tolak
menolak apabila arus listrik pada kedua kawat tersebut berlawanan arah. Simak
ilustrasi berikut:

Gambar : gaya lorentz pada 2 kawat sejajar

Kedua kawat dipisahkan sejauh a Dua penghantar sejajar di aliri arus masing-
masing i1 dan i2 dan terpisah jarak a. andaikan arah arus i1 akan menebarkan medan
magnetik dilingkungan sekitarnya. Kawat i2 yang berjarak a dari i1menerima medan
magnet tersebut masuk kedalam kertas (gunakan kaidah tangan kanan ). Besar medan
magnetik di tempat kawat dedua berada ialah :
0 i1i2
B1
2a
Dan kawat b yang mengangkut sebuah arus ib adalah merupakan kawat yang
dicelupkan di dalam sebuah medan magnet luar Ba. Kawat b mengalami gaya
0 i1i2
F B1i2 l
2a
c. Gaya lorents Pada muatan listrik yang bergerak pada medan magnet
Kawat penghantar yang membawa arus akan mengalami gaya ketika diletakkan
dalam suatu medan magnetik.
Besar gaya lorents yang dialami oleh muatan listrik yang bergerak relatif
terhadap medan magnetik adalah :
F qvB sin
Keterangan:
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
= sudut antara arah v dan B
2. PENGETAHUAN PROSEDURAL : Keterampilan Menyelidiki Dan Meerapkan
Konsep

Prosedur menyelidiki terjadinya induksi elektromagnetik

Gambar. Percobaan induksi elektromagnetik


Dengan menggerakan magnet batang maju mundur, ananda akan mendapati
sesuatu yang menakjubkan. Ketika sedang bergerak, galvanometer menunjukan
penyimpangan. Hal itu menunjukan ada arus yang dialirkan oleh kumparan. setelah
digerakan kemudian magnet didiamkan penyimapangan galvanometer tidak terjadi lagi.
Begitu magnet batang digerakan lagi seketika itu pula jarum galvanometer
menyimapang.

4. PENGETAHUAN METAKOGNITIF: Kreativitas memecahkan masalah

C. APLIKASI GAYA MAGNETIK


1. PENGETAHUAN FAKTUAL: Acuan Pemebelajaran

Galvanometer berperan sebagai komponen dasar pada beberapa alat ukur, antara lain
amperemeter, voltmeter, serta ohmmeter. Peralatan ini digunakan untuk mendeteksi dan
mengukur arus listrik lemah

Gambar : Galvanometer

2. PENGETAHUAN KONSEPTUAL : Konsep-konsep yang di bahan dalam


Pembelajaran

Alat ukur listrik (galvanometer) Galvanometer merupakan sebuah peralatan


yang menggunakan medan magnet untuk mendeteksi besarnya arus yang mengalir.
Dalam mengukur kuat arus listrik, galvanometer bekerja berdasarkan prinsip bahwa
sebuah kumparan yang dialiri arus listrik dapat berputar ketika diletakkan dalam suatu
daerah medan magnet.

Galvanometer selalu berorientasi sehingga letak kumparan selalu paralel dengan


garis magnetik meridian lokal, yang tak lain adalah komponen horisontal BH dari
medan magnetik bumi. Saat arus mengalir melalui kumparan galvanometer, medan
magnet lain (B) tercipta dan posisinya tegak lurus dengan kumparan. Kekuatan medan
magnetnya dirumuskan sebagai:

Dimana

I adalah arus dalam satuan ampere,

n adalah jumlah lilitan kumparan

r adalah jari-jari kumparan.

Kedua medan magnet yang saling tegak lurus akan menghasilkan resultan secara
vektor dan jarum penunjuk akan menunjuk arah resultan kedua vektor tersebut dengan
sudut:

Dari hukum tanget, , dengan kata lain.

atau

atau , dimana K disebut sebagai faktor reduksi dari tangen


galvanometer.

Salah satu masalah dengan tangen galvanometer adalah resolusi degradasinya


berada pada arus tinggi dan arus rendah (coba lihat grafik tangen). Resolusi
maksimum didapatkan saat bernilai 45. Saat nilai dekat dengan 0 atau 90,
perubahan prosentase signikikan di aliran arus akan mengakibatkan jarum bergerak
beberapa derajat.

4. PENGETAHUAN METAKOGNITIF: Kreativitas memecahkan masalah

Anda mungkin juga menyukai