Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
( Ir. S U D I M A N )
NIP : 140 018 756
SAMBUTAN
ii
DAFTAR ISi
I. PENDAHULUAN.........................................................................1
A. Umum................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan................................................................2
C. Keadaan dan Masalah.............................................................. 2
D. Kebijaksanaan ,.....................................................................3
V. PROGRAM FUNGSI..................................................................14
A. Program Ruang Berdasarkan Aktivitas Kerja.........................15
iii
B. Hubungan Fungsional...........................................................15
CK. ebutuhan Fasilitas Rumah Sakit ..........................................15
D. Kebutuhan Tenaga....................................................................15
E. Kebutuhan Pembiayaan............................................................16
VIII. PENGORGANISASIAN................................................................22
IX. PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31 .
LAMPIRAN...................................................................................32
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. UMUM.
Dalam menyelenggarakan pengembangan rumah sakit, diperlukan
pedoman dasar yang disepakati dan ditaati bersama. Pedoman yang
dimaksud bagi pengembangan sarana, prasarana, dan peralatan serta
pelayanan yang memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan di
suatu daerah/wilayah.
Untuk pengembangan rumah sakit diperlukan langkah-langkah yang
benar-benar sistematis dan teliti karena rumah sakit merupakan gabungan
dari berbagai macam kegiatan yang saling . mengait dan diperlukan
penyelesaian khusus. Pengembangan rumah sakit harus dapat mewujudkan
hasil karya gabungan secara paripuma.
Di samping itu pengembangan pelayanan rumah sakit berkaitan erat
dengan aspek pendidikan, ekonomi, kependudukan, sosial, budaya dan
harus berwawasan lingkungan. Semakin tinggi kelas rumah sakit, semakin
rumit kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan yang tentunya akan me
libatkan tenaga-tenaga professional dari berbagai disiplin ilmu.
Buku pedoman ini tidak menjabarkan secara rinci tentang master
plan rumah sakit, akan tetapi banyak memberikan pokok-pokok penger
tian, langkah-langkah dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk pem
buatan master plan rumah sakit dengan tujuan agar dapat dipakai sebagai
pedoman bagi pemberi tugas/pihak rumah sakit maupun konsultan, se hingga
.tidak timbul perbedaan pengertian di antara mereka.
B. MAKSUD DAN TUJUAN.
Perencanaan rumah sakit pada dasamya adalah suatu upaya dalam
menetapkan fasilit fisik, peralatan, tenaga dan sumber dana yang diper
lukan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sesuai
dengan kebutuhan. Perencanaan tersebut tentunya dapat dituangkan atau
diujudkan dalam suatu bentuk rencana induk rumah sakit (master Plan).
Agar penyusunan master plan di setiap rumah sakit mempunyai susunan,
bentuk dan pola yang sama, maka diperlukan suatu petunjuk yang dapat
dipahami dan diikuti oleh pihak-pihak yang terkait dalam penyusunan
master plan.
Di samping itu keberadaan master plan perlu mendapat persetujuan
dan iketahui oleh pihak-pihak yang berwenang, sehingga apa yang
dirumuskan dalam master plan tersebut dapat dipakai sebagai panduan
Jalam mengembangkan rumah sakit bersangkutan.
D. KEBUAKSANAAN.
Dalam pelaksanaan Program Repelita V, Direktorat Jenderal Pela
yanan Medik telah berhasil mencapai berbagai peningkatan cakupan
mengenai pelayanan dan fungsi termasuk peran serta masyarakat.
Seiring dengan hal tersebut maka dalam menyusun rencana induk rumah
sakit harus tercapai sasaran pelayanan, peningkatan jumlah tempat tidur
serta peningkatan cakupan dan mutu pelayanan sesuai dengan perkem
bangan wilayah itu sendiri.
Dengan demikian penyusunan rencana induk rumah sakit harus sejalan
dengan program serta kebijaksanaan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
3
BAB II
SURVEY PENGUMPULAN DATA
D. KEBIJAKSANAAN.
Dalam pelaksanaan Program Repelita V, Direktorat Jenderal Pela
yanan Medik telah berhasil mencapai berbagai peningkatan cakupan
mengenai pelayanan dan fungsi tennasuk peran serta masyarakat.
Seiring dengan hal tersebut maka dalam menyusun rencana induk rumah
sakit harus tercapai sasaran pelayanan, peningkatan jumlah tempat tidur
serta peningkatan cakupan dan mutu pelayanan sesuai dengan perkem
bangan wilayah itu sendiri.
Dengan demikian penyusunan rencana induk rumah sakit harus sejalan
dengan program serta kebijaksanaan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
3
BAB II
SURVEY PENGUMPULAN DATA
9
b. Menganalisa dan membuat altematif rencana arsitektur.
c. Menganalisa rencana struktur/konstruksi.
d. Analisa skematik sub sistem mekanikal dan elektrikal.
e. Analisa skematik prasarana tapak.
12
Selanjutnya melakukan pemilihan terhadap beberapa altematif
pembangunan rumah sakit dikaitkan dengan langkah-langkah dalam proses
untuk kemudian dipilih salah satu altematif yang terbaik. Hasil proses
ini dikenal sebagai master program atau program induk.
Dengan dapat diproyeksikannya kebutuhan jumlah tempat tidur, dapat pula
diperkirakan secara kuantitatif beberapa hal antara lain :
I. Jumlah dan jenis fasilitas rawat jalan,
2. Jenis fasilitas gawat darurat.
3. Jumlah dan jenis rawat nginap.
4. Jumlah kebutuhan tempat tidur.
5. Penetapan BOR optimal (60% - 80%) dari BOR maximum.
6. Klasifikasi jenis dan kelas ruang perawatan.
7. Penetapan jumlah unit pelayanan rumah sakit sesuai dengan kelasnya.
8. Kebutuhan ruang secara keseluruhan rumah sakit.
13
BAB V
PROGRAM FUNGSI
14
3. Kelompok pelayanan penunjang non medik
a. work shop
d. CSSD
b. Dapur
e. Kamar mayat
c. Cuci
f. Pengolahan limbah (padat, cair, gas).
4. Pelayanan administrasi
a. Beban kerja.
b. Lingkup kegiatan/fungsi ruang.
c. Jenis peralatan (medik dan non medik).
2. Hubungan Fungsional
Hubungan fungsi-fungsi dan kegiatan dalam bangunan untuk meren
canakan dimensi dan organisasi ruang secara umum serta sistem-sistem
prasarana yang akan diterapkan dalam bangunan kelak.
16
BAB VI
PERENCANAAN FISIK
BANGUNAN (BLOK PLAN)
Master plan atau rencana induk rumah sakit pada dasamya meru
pakan suatu dokumen lengkap tentang rencana pembangunan dan peme
liharaan rumah sakit sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang telah
ditetapkan dalam master program.
Dengan demikian dapat dipahami, bahwa dokumen ini akan menjabarkan
secara rinci mengenai kebutuhan rumah sakit secara fisik dan non fisik
agar dapat berfungsi secara optimal untuk kurun waktu tertentu.
Rencana fisik bangunan (blok plan) dari suatu rumah sakit pada
dasamya menjelaskan segala hal yang terkait dengan upaya penetapan
lokasi setiap unit pekerjaan dalam bentuk blok-blok bangunan termasuk
kebutuhan penunjangnya.
Rumusan perencanaan fisik bangunan (blok plan) suatu rumah sakit dapat
dirinci dan dituangkan kedalam :
20
BAB VII
RENCANA PENTAHAPAN
PEMBANGUNAN FISIK RUMAH SAKIT
B. SKALA PRIORITAS.
Karena terbatasnya sumber dana, perlu disusun skala prioritas dalam
tahapan pembangunan.
C. ISTIMASI BIAYA.
21
BAB VIII
PERORGANISASIAN
22
Kantor Departemen Kesehatan mengadakan evaluasi, kemudian
meneruskan usulan penyusunan Master Plan Rumah Sak.it dari
Rumah Sak.it bersangkutan ke Kantor Wilayah Departemen Kese
hatan (2). Sedangkan tembusannya (2.a) disampaikan kepada Dinas
Kesehatan Tk. I mendapat tembusannya.
3. Usulan Penyusunan Master Plan Rumah Sak.it.
Kantor Wilayah Departemen Kesehatan setelah mengevaluasi usulan
dari Kantor Departemen Kesehatan meneruskan ke Direktur Jenderal
Pelayanan Medik (3). Tembusannya (3.a) disampaikan kepada Di
rektorat Instalasi Medik, Direktorat Rumah Sakit Umum dan
Pendidikan serta Dinas Kesehatan Tk. I.
4. Telaahan.
Direktorat Instalasi Medik dan Direktorat Rumah Sakit Umum dan
Pendidikan memberikan telaahan teknis maupun administratif guna
penetapan persetujuan usulan penyusun master plan rumah sakit
oleh Direktur Jenderal Pelayanan Medik.
5. Anggaran.
Biaya untuk penyusunan master plan suatu rumah sakit dapat bcrasal
dari APBD, APBN. BLN dan lain-lain.
Usulannya dituangkan dalam daftar usulan Proyek dan selanjutnya
diterbitkan DIP/PO sesuai dengan kemampuan pendanaannya.
6. Pelaksanaan Penyusunan Master Plan Rumah Sakit.
Pelaksanaan penyusunan master plan rumah sakit :
- Untuk melaksanakan pembuatan master plan rumah sakit dapat
dilaksanakan oleh Konsultan yang ditunjuk atau suatu Tim yang
dibentuk (swakelola).
- Penyusunan TOR untuk memberikan batasan kegiatan, tugas dan
tanggung jawab masing-masing petugas serta mekanisme ker
janya
- Penunjukan Konsultan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Konsultasi dan Pengarahan.
23
Konsultan atau Tim penyusun dalam rangka penyusunan Master
Plan Rumah sak.it, mencari/mengumpulkan data, menguji data serta
menganalisanya. Dalam hal ini Konsultan atau Tim harus berkon
sultasi kepada pihak-pihak yang terkait untuk membahas draft.
8. Penyerahan Draft.
Konsultan Perencanaan atau Tim menyerahkan Draft Master Plan
Rumah Sakit sesuai dengan T.O.R. kepada Pemimpin Proyek.
Selanjutnya disampaikan kepada Direktorat Instalasi Medik dan
Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan untuk ditelaah
sebelum ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pelayanan Medik.
9. Laporan Hasil.
Pemimpin Proyek menyerahkan laporan Master Plan Rumah Sakit
kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Medik serta instansi terkait
berupa :
- Buku Master Plan Rumah Sak.it
- Maket Master Plan Rumah Sakit, Skala 1 : 500 a' 1 : 1000
sesuai dengan blok plan buku laporan master plan.
Direktorat Instalasi Medik dan Direktorat Rumah Sakit Umum dan
Pendidikan mendapat tembusannya.
10. Telaahan.
Direktorat Instalasi Medik dan Direktorat Rumah Sakit Umum dan
Pendidikan melakukan telaahan baik secara teknis maupun admi
nistratif laporan dari Pemimpin proyek sebelum disetujui/ditetapkan
Direktur Jenderal Pelayanan Medik.
Konsultan atau Tim penyusun diwajibkan mempresentasikan lagi
hasil Master Plan Rumah Sakit di lingkungan Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik serta instansi terkait.
11. Pengesahan Direktur Jenderal Pelayanan Medik memberi persetujuan/
menetapkan Master Plan Rumah Sakit.
27
- Pemimpin Proyek membuat Berita Acara Serah Terima sele sainya
pekerjaan (pembayaran sisa 20% dari Kontrak)
28
1Oa. Direktorat Instalasi Medik dan Direktorat Rumah Sakit Umum
dan Pendidikan rnendapat tembusannya.
11. Pemimpin Proyek menyerahkan satu set lengkap Master Plan
Rumah Sakit ke Direktorat lnstalasi Medik, Dinas Kesehatan
Tingkat I dan Rumah Sakit.
32
ALUR MEKAUISHE KERJA PEUYUSUUAU
MASTER PLAN RUHAH SAKIT DATI II ( KLS. D/C)
10 .
- 9
10
H _.,. DIT.JEHD. -
YAU.HED.
'\ 4 4 4
cPf . "
3
' 10
L
--
J
i-
L --)-
i-
.".. RI ,. ,. I
5
,:,1
1,,.
DIT. RS. IJ IT . B l':l\11111 L l:' -,; Ir! V F-;;-1
UMDIK. INSTFILMED
..
DEP.KES --,. TF.. lj
r
,l 12 12
7
TIM
PENGARAH 4--4- K0t1SULTAII
,
T
6 - 7
J0--i lfl:
__
-
;;1 1;D
_)_.
K
.
<
TK.II ,
1 ;\
....._ ___
...-K-:-1-ID_E_P . ,
KES )
7 RS.DT.1I
KLAS D/C
1. Rencana usulan penyusunan Master Plan Rumah Sak.it dari Rumah
Sak.it
la. Tembusan usulan.
2. Rencana usulan penyusunan Studi Kelayakan / Master Plan Rumah
Sak.it dari Kantor Departemen Kesehatan.
2a. Tembusan usulan
3. Rencana usulan penyusunan Master Plan Rumah sakit dari Kantor
Wilayah.
4. Telaahan.
5. Anggaran.
6. Pelaksanaan penyusunan Master Plan Rumah Sakit.
7. Konsultasi dan Pengarahan.
8. Penyerahan hasil.
9. Laporan hasil.
9a. Tembusan laporan
10. Telaahan.
11. Persetujuan.
1la. Tembusan persetujuan
12. Pengiriman
33
DITJEID
ALUR MEKANISMEKERJA PENYUSUNAN
KOKSULTAf
MASTER PLAN l 2TAI.MED
RS.OT.RUMAH SAKIT DAT! I ( Kelas C/B)
hlas C/8 3
8
_. -- a<1 ---------1 9
}-
)-
JliI
)=r.=} 3
)--)
4 10
J.U 2a
DIT.RS.OHDIK DII.KES
PIKPRO
PEf fG
llr 1-f rf r r
I
TU
r
11
::J
5
ARAR
6
34
IRSTAISl
LUI
I
I
1. Usulan rencana penyusunan Master Plan Rumah Sak.it.
1a. Tembusan usulan.
2. Usulan penyusunan Master Plan Rumah Sak.it.
2a. Tembusan Usulan
3. Telaahan.
4. Anggaran.
5. Pelaksanaan penyusunan Master Plan Rumah 'Sak.it.
6. Konsultasi dan pengarahan.
7. Penyerahan hasil
8. Laporan hasil.
9. Telaahan hasil.
10. Persetujuan.
1Oa. Tembusan Persetujuan.
11. Pengiriman buku dan gambar Master Plan Rumah Sak.it.
DIT.JEND. YAN.MEDIK
-
L
'
,i
2 1
9a 2 8 2 8 2
-"
H
=c -- 7a
"ii"
9a
I-
2 t9a sl3a 9 ..
RS. I V
VERTIKAL
___
TIM PENGARAH KANWIL DIT.INS- DIT.RS.
..,_D E.P. .KES TALMED. UMDIK.
J
l1a
5
7 9 3 1
-1 10
f1a -
10
7a
,
7a
4
----4-
KONSUL-
TAN. 5
r>-----'-)
6
5I
01
INSTANSI LAINNYA
I
I
36
1. Rencana usulan penyusunan Master plan
la. Tembusan Usulan.
2. Telaahan.
3. Anggaran.
3a. Tembusan Anggaran.
4. Pelaksanaan penyusunan studi kelayakan / Master plan.
5. Konsultasi dan Pengarahan.
6. Penyerahan hasil.
7. Laporan Hasil.
8. Telaahan hasil.
9. Persetujuan.
9a. Tembusan persetujuan.
10. Pengiriman hasil persetujuan Master plan Rumah Sak.it.
37