Oleh :
Kelompok 1
Aman Mustika P056133772.54E
Hesti Indri Purwaty P056133922.54E
Irsyad Ilyas P056133942.54E
Widiarta P056134122.54E
Latar Belakang
Dalam perkembangan organisasi sebuah perusahaan pastinya tidak lepas dari
pengaruh internal dan eksternal dari perusahaan. Secara umum kebijakan manajemen
dalam menentukan arah perusahaan juga akan sangat ditentukan oleh lingkungan
perusahaan. Dalam memulai perumusan strateginya, perusahaan harus melakukan
proses memindai (scanning) lingkungan eksternal untuk mengidentifikasi peluang
dan ancaman, dan termasuk juga lingkungan internal dalam hal memindai kekuatan
dan kelemahan perusahaan (Wheelen, 2012). Pemindaian lingkungan dengan proses
monitoring, evaluasi, dan mendistribusikan hasilnya kepada pengambil keputusan di
perusahaan. Dengan adanya data perusahaan akan terhindar dari kejutan situasi
strategis yang berakibat negative bagi perusahaan.
Kondisi lingkungan perusahaan ini akan secara tidak langsung membantu
manajemen untuk mengindentifikasi langkah apa yang akan ditempuh untuk
menjalankan strategi perusahaan. Perusahaan yang mampu bersaing secara global
tidak hanya mampu berpikiran secara strategis namun juga harus mampu untuk
menyusun strategi yang tepat. Hal ini dikarenakan pemikiran yang strategis hanya
mampu bertahan dalam jangka pendek bukan kapasitas jangka panjang sementara
perencanaan yang strategis dapat menjadi jawaban bagi perusahaan yang ingin
mengembangkan usahanya (Umar, 1999).
Strategi sendiri didefinisikan sebagai sarana bersama dengan tujuan jangka
panjang yang hendak dicapai (David, 2009). Dalam proses perumusan strategi,
diperlukan suatu analisis mendalam serta menyeluruh mengenai lingkungan internal
dan eksternal perusahaan (Nugroho,1999). Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
perusahaan dalam menentukan strategi yang sesuai adalah dengan menggunakan
analisis lingkungan. Analisis lingkungan adalah suatu proses sistematis yang
digunakan oleh perencana strategi untuk memantau kondisi lingkungan yang
berpengaruh bagi perusahaan. Analisis lingkungan tersebut terdiri dari analisis
lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Analisis lingkungan
internal perusahaan membantu untuk melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Sedangkan analisis lingkungan eksternal perusahaan membantu untuk melihat
peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan.
Lingkungan dalam ketidakpastian sehingga hal ini merupakan hambatan
terbesar bagi perusahaan dalam membuat perencanaan secara jangka panjang dan
membuat strategi perusahaan dalam rangka menjaga perusahaan tumbuh dalam
lingkungan eksternal yang berubah terus menerus tersebut. Di sisi lain lingkungan
dalam ketidakpastian tersebut juga merupakan suatu peluang karena menciptakan
lahan baru yang ditopang oleh kreativitas dan inovasi akan memberikan peran
penting bagi perusahaan berkembang lebih pesat lagi. Penelitian telah menemukan
hubungan positif antara kegiatan memindai lingkungan dan keuntungan perusahaan,
sekitar 70% dari eksekutif besar dunia menyatakan bahwa hubungan social global,
tren lingkungan, dan bisnis berperang penting dalam menyusun strategi perusahaan
(McKinsey & Company,2008).
Strukur industry memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan tingkat
kompetisi dalam lingkungan yang dampaknya akan memberikan efek yang relative
berbeda bagi setiap perusahaan (Porter, 1980). Untuk dapat memahami kondisi
eksternal, perusahaan dan tingkat pengaruhnya digunakan alat analisis Porter. Dalam
tulisan ini difokuskan untuk membahas factor apa saja yang termasuk kedalam
kondisi eksternal perusahaan. Dan selanjutnya dilakukan analisis untuk mengetahui
posisi perusahaan dalam lingkungan bisnis industry tersebut.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas perumusan masalah yang dapat dijelaskan
adalah sebagai berikut:
1. Perubahan faktor eksternal apa yang berpengaruh terhadap perusahaan/organisasi
ini dan apa dampak dari perubahan tersebut?
2. Peluang dan ancaman apa yang dihadapi perusahaan serta bagaimana probability-
nya?
3. Bagaimana anda menganalisis industri dimana perusahaan anda berada menurut
M. Porter?
4. Model-model penelitian seperti apa yang dapat anda kembangkan berdasarkan
faktor-faktor yang anda analisis dari faktor eksternal ini?
Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam paper ini adalah untuk mengetahui
perubahan faktor eksternal yang mempengaruhi bisnis perusahaan, menganalisis
peluang dan ancaman serta probability perusahaan, menganalisis dalam bidang
industri dan mengetahui model penelitian yang dapat dikembangkan berdasarkan
faktor-faktor yang dianalisis.
PEMBAHASAN
Faktor Eksternal
Dengan melihat bagaimana sistem yang dibangun Telkom, dalam
mengembangkan pangsa pasarnya, meningkatkan pertumbuhan usaha dan
pendapatannya, serta menjaga eksistensinya, maka dapat dibuat identifikasi atas
kondisi perusahaan yang didasarkan pada fakor eksternal perusahaan. Identifikasi
tersebut seperti pada umumnya disebut dengan SWOT identification. Pada paper ini
hanya berfokus pada factor eksternal sehingga pada analisis matriks akan
membahasa mengenai matriks faktor eksternal. Faktor eksternal diwakili oleh
variabel peluang (opportunities) dan ancaman (threat) sesuai pada Gambar 1 di
bawah ini.
Gambar 1.
Opportunity (Peluang)
Threats (Ancaman)
Harga produk; harga produk yang sudah melewati batas yang masih dapat
diterima pelanggan akan mendorong untuk mencari alternative produk suntitusi
lainnya. Produk layanan relatif tidak mahal, namun dengna adanya produk baru
seperti wifi dan wimax yang jauh lebih murah memberikan pilihan baru kepada
pelanggan.
Kemudahann mendapatkan layanan produk baru dibanding produk yang
digunakan saat ini oleh pelanggan. Produk / layanan baru belum mempunyai
disribusi yang luas sehinggga hanya pada daerah tertentu saja yang dapat dilayani
oleh produk subtitusi tersebut.
Biaya pemindahan; jika pindah layanan mudah dan biaya murah maka pelanggan
akan mudah untuk mengganti produk dengan produk yang baru. Dalam dunia
telco yang bagi pelanggan sangat mudah untuk menukar ataupun pindah ke
penyedia jasa lainnya.
Pembeli membeli sebagian besar produk penjual atau jasa, hal ini tidak terjadi di
telco karena pembelinya dibandingkan jumlah pelanggan lainnya relative kecil.
Pembeli memiliki potensi untuk mengintegrasikan layanan ke belakang
(backward integration), hal ini jarang terjadi namun hal ini mungkin terjadi untuk
layanan data oleh korporasi besar yang ingin membangun jaringan komunikasi
sendiri. (misal pada kasus BRI yang merencanakan membangun network sendiri
dengan meluncurkan satelit BRI).
Banyak pemasok yang menawarkan produk karena bersifat layanan standard dan
tidak ada diferensiasinya. Layanan telco yang ditawarkan umumnya dapat juga
ditawarkan oleh para pesaing karena teknologi yang digunakan sama dan hampir
mirip.
Biaya pindah kecil dan mudah mendapatkan produk dan layanan oleh pelanggan
pada layanan telco.
Produk yang dibeli jumlah prosentasenya tinggi sehingga meningkatkan posisi
tawar pembeli, namun untuk telco jumlah group belanja telco nya dalam jumlah
yang sangat kecil.
KESIMPULAN
2. Porter analisis Telkom terhadap lingkungan eksternal:
Wheelen, T.L., and J.D. Hunger. 2012 Strategic Management and Business Policy.
13th ed. Upper Saddle River, N.J.: Pearson Education, Inc., 2012
Porter, M.E.1980. Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and
Competitors. New York, N.Y.: The Free Press
David, Fred R. 2009. Strategic Management: Manajemen Strategis Konsep. Edisi 12.
Jakarta: Salemba Empat.
Nugroho, Susatyo. (1999). Analisis SWOT untuk Idenifikasi Faktor-Faktor Strategik
Perusahaan dalam Proses Perumusan Strategi Manufaktur PT.
Nayati Indonesia. Tesis. Semarang: Program Studi Magister Manajemen Universitas
Diponegoro.
Paramarta, Wayan Arya. (2009). Analisis SWOT PT. Astra International, Tbk. Forum
Manajemen, 7(1), 39-44.
Umar, Husein. 1999. Riset Strategi Perusahaan. Jakarta PT. Gramedia Pustaka
Utama.