Makalah Isi
Makalah Isi
PEMBAHASAN
2
3 Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Oleh Yazid bin Abdu! Qadir Jawas, Penerbit
Pustaka At-Taqwa, Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan Pertama Jumadil Akhir 1425HIAgustus 2004M]
Akidah menganggap manusia sebagai makhluk yang terhormat. Adapun kesalahan
yang terkadang menimpa manusia, adafah satu hal yang biasa dan bisa diantisipasi dengan
taubat. Atas dasar ini, akidah meyakinkannya bahwa ia mampu untuk meningkatkan diri dan
tidak membuatnya putus asa dari rahmat Allah dan ampunan-Nya
Akidah tetah berhasil memerdekakan manusia dari penindasan politik para penguasa zalim
dan membebaskannya dari tradisi menuhankan manusia lain.
Akidah juga memberikan kebebasan penuh kepadanya. Namun ia membatasi
kebebasan itu dengan hukum-hukum syariat, penghambaan kepada Allah supaya hal itu tidak
menimbulkan kekacauan.
Begitu juga, akidah telah berhasil membebaskannya dari jeratan hawa nafsu,
menyernbah fenomena-fenomena alam di sekitarnya dan dongeng dongengan yang tidak
benar.
Melalui proses pembebasn pemikiran ini, akidah melakukan proses
pembinaan manusia. la memberikan kedudukan yang layak kepada akal, mengakui
peranannya dan membuka cakrawala permikiran yang luas baginya. Di samping itu, akidah
juga membuka jendela keghaiban baginya, membebaskannya dari jeratan ruang lingkup indra
yang sempit dan mengarahkan daya ciptanya yang luar biasa untuk merenungkan tanda-tanda
kekuasaan Allah di segenap cakrawala raya dan diri mereka, serta menjadikan renungan
(tafakkur) ini sebagai ibadah yang paling utarna.
Tidak sampai di situ saja, akidah juga mengarahkan daya akal untuk menyingkap
rahasia rahasia sejarah yang pernah terjadi pada umat dan bangsa-bangsa terdahulu, dan
merenungkan hikmah yang tersernbunyi di balik syariat guna mengokohkan keyakinan
muslim terhadap syariat dan validitasnya untuk setiap masa dan tempat.
Dari sisi lain, akidah mendorong manusia untuk menuntut ilmu pengehhuan dan
mengikat ilmu pengetahuan itu dengan iman. Karena memisahkan ilmu pengetahuan dan
iman akan menimbulkan akibat jelek.
akidah juga memerintahkan akal untuk meneliti dan merenungkan dengan teliti untuk
menyimpulkan sebuah Ushuluddin dan melarangnya untuk bertaklid dalarn hat itu.
1. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah kepada Allah satu-satunya. Karena Dia adalah
Pencipta yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan dari ibadah haruslah diperuntukkan
kepada-Nya satu-satunya.
2. Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati dari
akidah. Karena orang yang hatinya kosong dari akidah ini, adakalanya kosong hatinya dari
setiap akidah serta menyembah materi yang dapat diindera saja dan adakalanya terjatuh pada
berbagai kesesatan akidah dan khurafat.
3. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak goncang dalam pikiran.
Karena akidah ini akan menghubungkan orang mukmin dengan Penciptanya lalu rela bahwa
Dia sebagai Tuhan yang mengatur. Hakim yang Membuat tasyri. Oleh karena itu hatinya
menerima takdir, dadanya lapang untuk menyerah lalu tidak mencari pengganti yang lain.
4. Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah kepada Allah dan
bermuamalah dengan orang lain. Karena di antara dasar akidah ini adalah mengimani para
rasul yang mengandung mengikuti jalan mereka yang lurus dalam tujuan dan perbuatan.
4 Disalin dari kitab AI-Qadha wal Qadar, edisi Indonesia Qadha & Qadhar, Penyusun Syaikh Muhammad Shalih
AI-Utsaimin, Penerjemah A.Masykur Mz, Penerbit Daru( Haq, Cetakan Rabi'ul Awwa( 1420HIJuni 1999M]
engkau ditimpa sesuatu, maka janganlah engkau katakan: Seandainya aku kerjakan begini
dan begitu. Akan tetapi katakanlah: Itu takdir Allah dan apa yang Dia kehendaki Dia lakukan.
Sesungguhnya mengandai-andai itu membuka perbuatan setan." (Muslim)
6. Mencintai umat yang kuat yang mengerahkan segala yang mahal maupun yang murah
untuk menegakkan agamanya serta memperkuat tiang penyanggahnya tanpa perduli apa yang
akan terjadi untuk menempuh jalan itu.
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah
dan rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa
mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar." (Al Hujurat 15)
"Barangsiapa yang mengerjakan amal baik, baik lelaki maupun wanita dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan." (An Nahl 97)
Seseorang yang beraqidah Islam hanya menyembah dan tunduk kepada Allah Swt. dan
menjauhi segala bentuk ketundukan dan penghambaan kepada selain Allah Swt. Karena yang
berhak disembah dan diberi ketundukan mutlak hanyalah Allah Swt.
Seseorang yang beraqidah Islam meyakini bahwa Yang Mahakuasa hanyalah Allah Swt, Yang
Berkuasa untuk mendatangkan kebaikan dan yang berkuasa untuk menghilangkan keburukan.
Allah berfirman: Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, Maka tidak
ada yang menghilangkannya melainkan dia sendiri. dan jika dia mendatangkan kebaikan
kepadamu, Maka dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. (al-Anam: 17)
Oleh karena itu Rasulullah saw. menyuruh kita untuk hanya memohon pertolongan kepada
Allah Swt. saja sebagaimana sabda beliau: dan jika kamu minta pertolongan maka
mintalah pertolongan kepada Allah Swt. (HR Tirmidzi).
Dengan demikian maka seorang Muslim tidak tergantung dan berserah diri kepada siapapun
kecuali kepada Allah Swt. sebagaimana firman Allah: jika mereka berpaling maka
katakanlah kepada mereka: Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang Muslim (yang
berserah diri kepada Allah) (QS 3: 64).
Aqidah Islam akan melahirkan manusia-manusia pemberani dan cinta membela kebenaran.
Karena Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini sudah Allah
tentukan dan sudah Allah takdirkan. Tidak ada kematian kecuali atas izin Allah yang telah
tertulis di lauhul mahfudz. Allah berfirman: Sesuatu yang bernyata tidak akan mati
melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya (QS 3:
145).
Dalam ayat lain Allah berfirman: Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak
dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui. (Nuh: 4)
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak
dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (al-Araaf:
34)
Aqidah Islam akan melahirkan manusia-manusia yang memiliki ketentraman jiwa dan
sekaligus mendatangkan rasa aman pada manusia baik di dunia maupun di akhirat. Allah
berfirman: Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (ar-Radu: 28)
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kedzaliman
(syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk. (al-Anam: 82)
Dia-lah yang Telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya
keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang Telah ada). dan kepunyaan
Allah-lah tentara langit dan bumi[1394] dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana, (al-Fath: 4)
Pribadi yang seimbang diawali dengan keyakinan akan keesaan Tuhannya (Allah Swt.)
berbeda dengan orang-orang yang meyakini tuhan mereka lebih dari satu maka orang itu akan
mengalami keraguan dan kebimbangan. Dan inilah yang diungkapkan oleh Nabi Yusuf yang
diabadikan dalam al-Quran: Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan
yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? (Yusuf: 39).
Seluruh ajaran Islam juga mengajak kita untuk hidup secara tawazun/ seimbang. Allah
berfirman: Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan. (al-Qashash: 77)
5. Aqidah sumber kehidupan yang baik untuk pribadi dan masyarakat di dunia dan di
akhirat.
Allah berfirman: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (an-
Nahl: 97)
Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-
ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (al-Araaf: 96)
Aqidah Islam adalah asas persaudaraan, kesetaraan dan keadilan, karena Islam memandang
seluruh manusia adalah keturunan Adam a.s. Berarti seluruh manusia adalah saudara. Allah
berfirman: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan
kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta
satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga
dan mengawasi kamu. (an-Nisaa: 1)