Di sebuah kota yang bernama Rama, tinggallah seorang bapak yang bernama Elkana. Elkana
mempunyai dua orang istri.
Ia tak mempunyai anak seorangpun! Itu sebabnya Hana sangat sedih. Apalagi kalau Penina mengolok-
olok dia.
Elkana sering menghibur Hana. Sudahlah, Hana... jangan menangis lagi. Bukankah aku mengasihimu?
katanya.
Di sana mereka mempersembahkan korban untuk Tuhan. Hana ikut. Demikian pula Penina dengan
anak-anaknya.
Di perjalanan, Penina mengejek Hana karena ia membawa banyak anak, sedangkan Hana tidak.
Sampai di Silo, mereka mempersembahkan korban untuk Tuhan. Setelah itu. mereka makan dan
minum bersama.
Hana segera bangun, meninggalkan meja makan dan berlari masuk ke dalam Rumah Tuhan.
Kita lihat, apa yang ia lakukan di dalam? (Buka pintu rumah Tuhan)
Di situ ia bertelut dan berdoa dalam hati sambil menangis, hanya bibirnya yang bergerak.
Lama sekali Hana berdoa. la tak tahu ketika imam Eli datang menghampirinya dan bertanya, Hai ibu.
apa yang sedang kau lakukan?"
Hana terkejut!
la segera keluar dan rumah Tuhan dan menjumpai Elkana. (Tutup pintu rumah Tuhan)
Ia sudah berdoa pada Tuhan dan ia percaya bahwa Tuhan akan menjawab doanya