a. Tujuan
Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengidentifikasi terhadap praktek perencanaan
dan pembangunanterkait Waste Water Managementdi Bangkok.
b. Sasaran
Dalam mencapai tujuan dari pengamatan ini, maka sasaran-sasaran yang akan dicapai
antara lain:
Penentuan lokasi-lokasi pengamatan di Bangkok.
Mempersiapkan informasi awal dan data-data sekunder terkait wastewater
managementdari lokasi-lokasi yang akan diamati.
Menyusun kebutuhan data yang akan diamati.
Menyusun form observasi
Melakukkan wawancara, pengamatan, dan visualisasi kondisi terkini dari lokasi-lokasi
pengamatan.
Menyimpulkan best and bad practices dari hasil pengamatan.
2. Definisi
3.Ruang Lingkup
4.Kondisi Water Waste Management di Bangkok, Thailand
Sumber Polusi air di Bangkok, Thailand
Perkembangan kota Bangkok dengan semakin pesatnya pertumbuhan permukiman dan
industri juga mengakibatkan terganggunya lingkungan akibat limbah cair yang di buang pada
sungai di Kota Bangkok. Sumber utama dari limbah air di Bangkok berasal dari limbah rumah
tangga, industri dan limbah pertanian. Berdasarakan data dari PCD limbah yang berasal dari
rumah tangga sekitar 14,5 juta m3/ hari. Sedangkan limbah dari industri sekitar 2.8 juta m3/hari
dan dari limbah pertanian berasal dari peternakan babi sebesar 100 ribu m3/ hari kemudian dari
limbah sawah sebesar 150 juta m3/ hari.
Menurut data dari PCD penyebab utama buruknya kualitas air yang ada di Bangkok
dipengaruhi oleh limbah cair yang tidak diproses lebih dahulu. Limbah tersebut langsung dibuang
pada saluran air minum. Bahkan 90% dari semua air limbah nasional, termasuk limbah rumah
tangga dan limbah industri, mengalir langsung pada saluran air minum. Ekspansi komersial dan
industri dikombinasikan dengan pertumbuhan penduduk berupa migrasi dan angka kelahiran
yang tinggi mengakibatkan akumulasi pencemaran air yang mengakibatkan lingkungan yang
kurang sehat.
Sebagian besar masyarakat bangkok tidak memiliki akses ke jaringan pengeolahan air
limbah. Hal ini menyebabkan limbah rumah tangga langsung dialirkan menuju kanal dan sungai
sungai disekitar permukiman. Karena buruknya konstruksi pengolahan sanitasi di Bangkok,
limbah cair tersebur keluar dari tanki dan mencemari pasokan air minum. Akibatnya, kondisi
sanitasi yang buruk terjadi kasus kesehatan seperti infeksi dan iritasi kulit pada masyarakat di
sekitar sungai Chao Phraya.
Sumber : www.ais.unwater.org
Gambar Wastewater Collection and Treatment Systems in Bangkok
Sumber : www.wepa-db.net
Gambar Wastewater Management in Bangkok
Sumber : worldlandscapearchitect.com
Gambar Bang Sue Environmental Conservation and Learning Center
Destinasi Survey
1. Din Daeng Sewage Works
Dikelola oleh Bangkok Metropolitan Administration (BMA) di kota Bangkok, Din Daeng
Water Environment Control Plant beroperasi dengan mengombinasikan pengumpulan air limbah
dan sistem pengolahan dengan menyaring dan membuang dengan sistem menggertakan, lumpur
aktif biologis dengan pembuangan nutrisi, dan klarifikasi akhir. Pabrik Din Daeng memiliki luas
27.200 m2 yang didirikan pada akhir 1990-an dan melayani daerah 37 km2 kota Bangkok, dengan
pipa saluran pembuangan sepanjang 63. Sebagai yang terbesar dari 7 wastewater treatment plant
di Bangkok, Dindaeng dirancang untuk mengumpulkan dan mengolah air limbah untuk delapan
masyarakat kabupaten dengan total populasi 1,08 juta orang. Setelah diolah, 95% air yang telah
diolah dilepaskan ke tujuh kanal yang pada akhirnya mengalir ke sungai Chao Phaya serta Klong
(Klong berarti kanal) Sam Sen dan Makkasan Ponds. 5% lainnya dari air yang diolah digunakan
kembali untuk irigasi, berkebun atau tujuan kota lainnya. Setelah dioperasikan, 90% dari beban
pencemaran di Bangkok telah teratasi.
Secara pribadi Din Daeng dioperasikan oleh Utility Business Alliances Co. Ltd, fasilitas Din
Daeng memiliki kapasitas pengolahan 350.000 m3 perhari. Semua tujuh pabrik jika
dikombinasikan hanya dapat mengolah 40% dari air limbah yang dihasilkan karena kapasitas
pabrik yang terbatas untuk menangani limbah cair maupun limpasan air hujan. Selama musim
hujan aliran sungai bisa dua puluh kali lipat dari musim kemarau, menyebabkan fluktuasi musiman
besar tekanan pada sistem pengolahan air limbah karena aliran air hujan yang hebat.
2. Bang Sue Enviromental Education and Conservation Center
Bang Sue Enviromental Education and Conservation Center (EECC) adalah proyek yang
dikembangkan di sebelah barat laut Taman Vachirabenjatas atau berbatasan dengan Suan Rod Fai
Railway. Jaringan sirkulasinya telah disesusaikan dengan jalan utama dan telah dilengkapi dengan
jalur sepeda, trotoar, jogging track yang terhubung ke sistem sirkulasi Taman di sekitarnya.
Proyek ini dirancang selaras dengan lingkungan yang ada. Pada bangunan utama Bang Sue EECC
terdapat 2 lantai dengan fasilitas Underground Waste-Water Treatmentplant (WWTP)
denganukuran 10 x 100 x 150 m. Bangunan ini terdiri dari 2 sisi, air terjun yang menghadap taman
dan ruang perkantoran yang menghadap jalan Kampaeng Phet 2. Proyek ini bertujuan utuk
mendidik dan meningkatkan kesadaran pengunjung tentang betapa pentingnya sumber daya
lingkungan. Air terjun yang berada pada bangunan yang menghadap taman bersumber dari air
daur ulang yang telah di proses pada IPAL yang berada di bawah tanah. IPAL yang dibangun pada
royek ini dianggap sebagai proyek percontohan pertama di Asia Tenggara dan mendapatkan
penghargaan sebagai General Design-Instituion 2015 dari Thai Association of Landscape Architects.
Sungai Chao Phraya merupakan sungai utama di Thailand dengan panjang sekitar 372
kilometer. Sungai ini memiliki endapan aluvial yang rendah dan menyebar ke seluruh daratan
Thailand. Aliran Chao Phraya berakhir di Teluk Thailand. Teluk Thailand kini sedang menghadapi
tantangan megenai ketersediaan sumber daya air. Bagi penduduk Bangkok, sungai berair keruh
selebar sekitar 250 meter ini adalah denyut kehidupan yang riuh. Tak seperti sungai-sungai di
tanah air kita, sungai Chao Phraya adalah bagian dari sarana transportasi warga, dan salah satu
daya pikat Bangkok dalam menggaet wisatawan asing. Kondisi sungai Vhao Prhaya dapat
dikatakan keruh sepanjang 250 meter. Walau airnya berwarna keruh kecoklatan karena faktor
komponen penyusun pada dasarnya, Chao Phraya terbebas dari sampah. Sesekali terlihat
petugas dari pemerintah daerah kota mengangkuti eceng gondok secara manual. Air buangan
dari pipa-pipa yang terkoneksi ke gedung tinggi dan bangunan tempat tinggai di sepanjang
sungai mengalir ke dalam Chao Phraya, hasil pantauan fisiknya menunjukkan bahwa pengelolaan
limbah domestik kota sudah ditangani secara layak. Kanal-kanalnya teratur menuju
perkampungan, bermacam ras, penduduk asli maupun pendatang tinggal di pinggir sungai.
Sungai Chao Phraya, adalah dasar dari perekonomian Thailand, sistem politik dan juga
untuk melihat sejarah, budaya dan manusia. Sayangnya, karena kelalaian, tingginya tingkat
penduduk dan polusi sungai membuat pencemaran lebih cepat dari yang pernah. Perubahan
iklim merupakan ancaman yang sangat parah termasuk sumber air yang tersisa. Sangat penting
untuk mengambil tidakan segera untuk menghentikan degradasi terusmenerus di sungai Chao
Pharaya. Pada Maret 2009, Greenpeace merilis sebuah laporan yang mencengangkan "Sumber
mata air beresiko tercermar di Thailand" yang menyatakan bahwa 92,68 persen dari total daerah
di Thailand menghadapi resiko pencemaran dari Sumber mata air. Di daerah berisiko ini, 6,87
persen diklasifikasikan sebagai 'beresiko tinggi' dan bisa berdampak untuk sekitar 4.440.049
warga Thailand jika tindakan cepat tidak segera diambil.
6.List Pertanyaan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Din Daeng Water Environment Control Plant. Dalam
http://wikimapia.org/3149946/Din-Daeng-Water-Environment-Control-Plant. Diakses pada 16
April 2017.
anonim. 2009. Greenpeace mendesak untuk melindungi sungai Chao Praya,Thailand dalam
http://www.greenpeace.org/seasia/id/news/Greenpeace_selamatkan_sungaichaophraya/.
Diakses pada 16 April 2017
USAID Asia Regional Environmental Compliance & ESDM Training Workshop, Bangkok, Thailand.
2013. Summary Description of Waste Water Treatment Plant. Dalam
http://www.usaidgems.org/Workshops/Bangkok2013Materials/Site%20Description%20-
%20Dindaeng%20Waste%20Water%20Treatment.pdf. Diunduh pada 16 April 2017.