Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih
karuniaNya yang begitu melimpah, penulisan buku Statistika I ini
dapat diselesaikan.
Semula buku ini ditulis dalam bentuk modul, khusus untuk mahasiswa
agar mahasiswa dapat dengan mudah dan sederhana dalam
memahami dan menerapkan konsep dasar Statistika. Namun dengan
adanya kebutuhan di lapangan mengharuskan modul ini
disempurnakan menjadi sebuah buku agar dapat digunakan untuk
umum.
BAB 1 PENDAHULUAN
3
1.1.
Pengertian Statistika
3
1.2. Peranan dan Perlunya Statistika Serta Fungsi-fungsinya
4
1.2.2.
Fungsi-fungsi Statistika
6
1.3.
Pembagian Statistika
6
Pengolahan Datanya
Penggunaannya
Parameternya
1.4.
Metodologi Statistika
8
1.5.
Istilah Dalam Statistika
10
1.6.
Data
10
1.6.2.
Penyajian Data
11
3.3.1.
Rata-rata Hitung (Arithmetic Mean)
41
3.3.2.
Rata-rata Geometrik/Rata-rata Ukur
42
(Geometric Mean)
Statistika I
3.3.3.
Rata-rata Harmonis (Harmonic Mean)
44
3.3.4. Modus
45
3.4.
Ukuran Letak
46
3.4.1. Median
46
3.4.2.
Quartile
48
3.4.3.
Decile
49
3.4.4.
Percentile
51
3.5. Hubungan Rata-rata Hitung (Mean), Median, Modus
52
SOAL LATIHAN
58
BAB 4 UKURAN DISPERSI
62
4.1.
Pengertian Ukuran Dispersi
62
4.2.
Penggolongan Ukuran Dispersi
62
4.2.1.
Ukuran Dispersi Absolut
62
4.2.1.2.
Range)
4.2.1.3.
4.2.1.4.
(Standard Deviation)
4.2.2.
Ukuran Dispersi Relatif
68
4.2.2.1.
Koefisien Variasi (The Coefficient of
68
Variation)
4.2.2.2.
Koefisien Variasi Kuartil (The Coefficient
69
of Quartile Variation)
78
BAB 5 UKURAN KEMENCENGAN DAN UKURAN KERUNCINGAN
82
5.1.
Ukuran Kemencengan
82
Distribusi Frekuensi
(Skewness)
5.2.
Ukuran Keruncingan
86
Statistika I
5.2.1. Pengertian Ukuran Keruncingan (Kurtosis)
86
Penggunaannya
Penentuannya
Method)
SOAL LATIHAN
147
BAB 8 VARIASI MUSIM
150
8.1.
Pengertian Variasi Musim
150
8.2.
Macam-macam Variasi Musim
151
Statistika I
8.3.
Metode-metode Menghitung Angka Indeks Musiman
151
Statistika I
Bab 11 Distribusi Teoretis
Variabel Acak
Distribusi Hipergeometrik
Distribusi Poisson
SEMESTER
:
WAKTU
: 150 MENIT
KOMPETENSI UMUM
KOMPETENSI KHUSUS
METODE
Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Latihan Soal
IV. MEDIA
Desknote, LCD, Latihan Soal
SUMBER
Hasan, M. Iqbal, (2003), Pokok-Pokok Materi Statistika 2 (Statistika
Inferensif), Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Bumi Aksara, Jakarta.
Statistika I
200
Bab 11 Distribusi Teoretis
VI. PENILAIAN
UTS
= 30%
UAS
= 40%
KAT
= 30%
Statistika I
201
Bab 11 Distribusi Teoretis
BAB 11
DISTRIBUSI TEORETIS
Statistika I
202
Bab 11 Distribusi Teoretis
Variabel acak diskret adalah sebuah variabel acak yang hanya dapat
berisi nilai-nilai yang terpisah secara jelas.
Contoh: Nilai yang diberikan juri untuk kemampuan teknik dan artistik
di lomba seluncur es adalah angka desimal seperti 7,2; 8,9; dan 9,7.
Variabel acak kontinu adalah sebuah variabel acak yang dapat berisi
satu dari sekian banyak nilai yang jumlahnya tak hingga, dalam
batasan-batasan tertentu.
Contoh: Waktu penerbangan antara Jakarta dan Bali adalah jam 13.00,
jam 15.30, dan seterusnya.
Distribusi Hipergeometrik
Distribusi Poisson
Distribusi Teoretis Kontinu
Statistika I
203
Bab 11 Distribusi Teoretis
Distribusi t
dimana: C = kombinasi
n = jumlah percobaan
Contoh:
Seorang penjual baju menjual barang dagangannya yang didalamnya
terdapat 75% barang tidak rusak. Apabila seorang pembeli barang
tersebut membeli 20 lusin dan memilihnya secara acak. Berapa
peluang terdapatnya paling sedikit 2 lusin barang yang rusak?
Diketahui:
p (sukses) = p (barang rusak) = 25%
Statistika I
204
Bab 11 Distribusi Teoretis
n = 20
Jawab: x = 0
0
0 20 20
0
0
x=1
00
20 2
02
0 0
20 J ling kemungkinan
20 a sedikit seperti berhasil
02 d 2 lusin yaris berhasil
0 i barang atau gagal, maka
20
p yang percobaan itu
0 02
e rusak menjadi
l adalah percobaan
u 0,97568multinomial.
a 74 atau Contohnya
n 97,5687peristiwa keadaan
g 4%. cuaca dapat
digolongkan
t Bila menjadi cerah,
P (x < 2) e suatu hujan, atau
r percob mendung. Kondisi
d aan kesehatan
a binomi digolongkan
p al menjadi sehat,
= 0,0243126a setiap meriang (demam)
t ulangan dan sakit parah.
n nya Alternatif
y menghaberkendaraan
2 20 - P silkan menuju kantor
a
(x < 2) = 1 - lebih dapat dilakukan
0,0243126 = dari
p dengan membawa
0,9756874 dua
a mobil sendiri, naik
bus, naik = probabilitas
angkot, naik 2k jumlah terjadinya B1,
motor 2 percob
k B2, ..... , Bk
bahkan aan
ojek.
Seluruhnya
merupakan
Contoh:
ulangan-
ulangan x1 , Terdapat 3 buah
yang x2, ..... , mesin fotokopi,
menghasilk yaitu mesin A, B,
xk =
an lebih
dari dua
2 jumlah dan C. Mesin A
k
dari menghasilkan 150
kemungkina
n kejadia lembar, mesin B
menghasilkan 50
(Wibisono, n B1,
lembar dan mesin
2005). d B2, ..... , C menghasilkan
i 100 lembar.
Bk
Rumus: m Berapa peluang
a sebuah buku yang
n
a
p1 ,
:
n p2, ..... ,
2
k
pk = Statistika I
2 205
Bab 11 Distribusi Teoretis
Diketahui:
le
bar
2
le
bar
2 le
bar
Ditanya: xA = 3, xB = 5, xC 2
2; 0
le
bar fotoko i
Jawab:
0
2;
0
0 00
0
0
2
r r
dimana:
C = kombinasi
Statistika I
206
Bab 11 Distribusi Teoretis
n = jumlah percobaan
x = jumlah sukses dalam ukuran sampel
Contoh:
Diketahui:
N = 55
M = 25
n
= 10
x
=5
Dita ya:
0
ahasiswa ya g e iliki ko uter
Jawab:
2
2
0
02
Rata-rata: = n . p
Standar deviasi: =
interval
e = konstanta 2,71828
Contoh:
Diketahui: n = 4000
p (reaksi buruk) = 0,0005
Ditanya:
a.
b.
0
0
000
c.
2
2
000
x = reaksi buruk
d.
>2
>2
000
000 0 000 2
0
000
2
e
0
2
0
2
0
Statistika I
208
Bab 11 Distribusi Teoretis
Jadi peluang tidak ada yang terkena reaksi buruk adalah 0,1253352
atau 13,53%.
2
000
2
e
2
2
02
0
0
Jadi peluang 2 orang yang terkena reaksi buruk adalah 0,2706705 atau
27,07%.
d. Lebih dari 2 orang yang mendapat reaksi buruk: > 2
>2
4000)
0
000
2
e
20
0
0
000
e2
2
02
0
0
2
e
22
2
000
02
0
0
2
2
= 0,6766762
P (x > 2, 4000) = 1 -
- 0,6766762 = 0,3233238
Jadi peluang lebih dari 2 orang yang terkena reaksi buruk adalah
0,3233238 atau 32,33%.
Statistika I
209
Bab 11 Distribusi Teoretis
SOAL LATIHAN