Anda di halaman 1dari 5

APa Telenursing Itu ?

A. Definisi

Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan menggunakan
telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan keperawatan kepada pasien pada
lokasi yang jauh atau perpencil (http://findarticles. com/ p/
articles/mi_m0FSW/is_4_18/ai_n18610226, diperoleh tanggal 15 Maret 2008

Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan


pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik
yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari
telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis
seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring
(http://en.wikipedia.org/wiki/telenursing, diperoleh tanggal 15 Maret 2008).

Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk


meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik
(wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat
juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau
optic antara manusia dan atau computer (http://www.icn.ch/matters_telenursing.htm,
diperoleh tanggal 15 Maret 2008).

Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi


dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi
satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan
memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral
dari telemedicine atau telehealth (http://www.inna-ppni.or.id/ index.php?name
=News &file=article&sid=71, diperoleh tanggal 15 Maret 2008)

B. Manfaat

Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :

1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi
kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit
dan nursing home)
2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan
pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah
sakit
4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian dan
monitoring yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat
meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan
meningkatkan pemanfaatan teknologi
5. berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses
untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber

Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan


keperawatan ( model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis
informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus dengan video
conference, pembelajaran on line dan Multimedia Distance Learning

C. Aplikasi Telenursing

Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing
dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam
aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system memonitor
parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan
melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap
waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai
contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang
sesak nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan
penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner.
Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam
perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong
perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online.
Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara
pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan
keluarganya.

Telenursing dan home care

1. Di USA yang berhubungan dengan home health care diharapkan meningkat 36 % atau
lebih baik dalam 7 tahun ke depan.
2. Di USA hampir 46 % yang menggunakan kunjungan rumah diganti menjadi
telenursing
3. Di United Kingdom 15 % pasien home care melaporkan memerlukan tehnologi
komunikasi
4. Di USA merubad 50 % atau lebih dari kunjungan tradisional menjadi telehomecare
visit, dan biaya dapat diturunkan 50 %
5. Studi di Eropa menyatakan lebih banyak pasien mengatakan lebih menguntungkan
dengan servs telekomunikasi

D. Riset Tentang Telenursing


Penelitian dari Susan Kay Bohnenkamp, RN, MS, CCM dengan judul Traditional
Versus Telenursing Outpatient Management of Patients With Cancer With New Ostomi.

Hasil : Telenursing meningkatkan kepuasan pada pasien. Pasien percaya


bahwa telenursing membuat perawatan lebih accessible, dia suka dengan telemedicine
dari pada face to face, tetapi menganggap face to face adalah yang terbaik
(http://ons.metapress.com/content/f662854712557057/, diperoleh tanggal 15 Maret
2008).

Penelitian dari Anthony F. Jerant, MD dengan judul A Randomized Trial of Telenursing


to Reduce Hospitalization for Heart Failure: Patient-Centered Outcomes and Nursing
Indicators.

Hasil : Penelitian ini membandingkan 3 perawatan modalitas untuk menurunkan


kekambuhan CHF selama 180 hari follow up. Subyek menerima kunjungan dasar selama
60 hari dan mendapat satu dari 3 terapi modalitas : (a) video-based home telecare; (b)
telephone calls; and (c) usual care Kekambuhan pada CHF menurun lebih dari 80%
dengan telenursing dibandingan dengan perawatan biasa. Dari penelitian ini juga
menurunkan kunjungan emergensi pada CHF. Pada perawatan diri kedua group tidak
ada perbedaan secara signifikan tentang kepatuhan, pengobatan, status kesehatan dan
kepuasan. Telenursing dapat menurunkan hospitalisasi pada CHF dan meningkatkan
frekuensi komunikasi dengan pasien.

(http://www.haworthpress.com/store/toc/J027v22n01_TOC.pdf?sid=F92MP1MXX
T1X8JN4VFE1BXJ22VPX12U5&, diperoleh tanggal 15 Maret 2008).

Penelitian dari L. Schlachta-Fairchild dengan judul Findings Of The 2004 Nternational


Telenursing Survey.

Hasil : Mayoritas perawat yang melakukan tidak tersertifikasi dalam


telemedicine, telenursing, atau nursing informatics dan percaya bahwa sertifikasi
pada telenursing adalah penting dan interes untuk dilakukan sertifikasi dan merupakan
indikasi telenursingseharusnya merupakan bagian dasar dari pendidikan keperawatan
dan pengalaman klinik
(http://www.mrc.co.za/conference/satelemedicine/Castelli.pdf, diperoleh tanggal 15
Maret 2008).

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan


meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam
memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum
dari pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan
profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan.
Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan kebijakan untuk
mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan
sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan.

Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :

1. Faktor legalitas

Dapat didefinisikan sebagai otononi profesi keperawatan atau institusi keperawatan yang
mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing.

1. Faktor financial

Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan
prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi dalam
penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing

1. Faktor Skill

Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang telenursing.
Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing.
Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara
pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh pengetahuan
tehnologi informasi.

1. Faktor Motivasi

Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan telenursing.
Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa berjalan dengan
baik.
Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik disebabkan oleh
karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan sarana dan prasarana serta
kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari pemerintah. Untuk mensiasati
keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa dimulai dengan peralatan yang sederhana
seperti pesawat telepon yang sudah banyak dimiliki oleh masyarakat tetapi masih belum
banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau pelayanan
keperawatan.Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di unit gawat
darurat dan home care.

B. KesimpulaN
1. Telenursing adalah bagian integral dari telehealth
2. Telenursing dapat digunakan untuk memberikan pelayanan keperawatan professional
3. Telenursing dapat meningkatkan kemandirian dan kepuasan pasien serta partisipasi
aktif keluarga
4. Telenursing efektif digunakan dalam seting perawatan pasien yang mengalami
penyakit kronis dan penyakit yang menyebabkan ketergantungaN

DAFTAR PUSTAKA

Anthony F. Jerant, A Randomized Trial of Telenursing to Reduce Hospitalization for


Heart Failure: Patient-Centered Outcomes and Nursing Indicators, dalam

http://www.haworthpress.com/store/toc/J027v22n01_TOC.pdf?sid=F92MP1MXXT
1X8JN4VFE1BXJ22VPX12U5&, diperoleh tanggal 15 Maret 2008

Elizabet Greenberg.(2004). The Domain of Telenursing : Issues and Prospect,


dalam http://findarticles. com/ p/ articles/mi_m0FSW/is_4_18/ai_n18610226,
diperoleh tanggal 15 Maret 2008

ICN. (2001). Telenursing, dalam http://www.icn.ch/matters_telenursing.htm,


diperoleh tanggal 15 Maret 2008

L. Schlachta-Fairchild.(2004). Findings Of The 2004 Nternational Telenursing


Survey, dalamhttp://www.mrc.co.za/conference/satelemedicine/Castelli.pdf,
diperoleh tanggal 15 Maret 2008

Martono.(2006). Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)


Alternatif Asuhan Keperawatan Indonesia Menjelang Indonesia Sehat
2010 dalam http://www.inna-ppni.or.id/
index.php?name=News&file=article&sid=71, diperoleh tanggal 15 Maret 2008

Susan Kay Bohnenkamp, Traditional Versus Telenursing Outpatient Management of


Patients With Cancer With New Ostomi dalamhttp://ons.metapress.com/ content/
f662854712557057/, diperoleh tanggal 15 Maret 2008

Wikipedia.(2007). Telenursing, dalam http://en.wikipedia.org/wiki/telenursing,


diperoleh tanggal 15gan

Anda mungkin juga menyukai