Anda di halaman 1dari 9

MEDIA PUZZLE SEDERHANA

MATERI POKOK METABOLISME KARBOHIDRAT

DISUSUN OLEH
RUDI (14230017)
MUHAMMAD RASID RIDA (14230026)

DOSEN PEMBIMBING
RR. ARIESSANTY ALICIA K.W., S.Si., M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
2017
A. Tema media
Tema media yang kami buat adalah Media puzzle sederhana
metabolisme karbohidrat. Alasan dari kami memilih puzzle sederhana
adalah media yang mudah untuk dimengerti dan menarik untuk
menyelesaikan lubang-lubang yang harus diisi puzzle sederhana.
B. Manfaat menggunakan puzzle sederhana
Beberapa manfaat bermain puzzle bagi anak-anak antara lain:

1. Meningkatkan Keterampilan Kognitif

Keterampilan kognitif (cognitive skill) berkaitan dengan

kemampuan untuk belajar dan memecahkan masalah. Puzzle adalah

permainan yang menarik bagi anak balita karena anak balita pada dasarnya

menyukai bentuk gambar dan warna yang menarik.

Dengan bermain puzzle anak akan mencoba memecahkan masalah

yaitu menyusun gambar. Pada tahap awal mengenal puzzle, mereka

mungkin mencoba untuk menyusun gambar puzzle dengan cara mencoba

memasang-masangkan bagian-bagian puzzle tanpa petunjuk. Dengan

sedikit arahan dan contoh, maka anak sudah dapat mengembangkan

kemampuan kognitifnya dengan cara mencoba menyesuaikan bentuk,

menyesuaikan warna, atau logika. Contoh usaha anak menyesuaikan

bentuk misalnya bentuk cembung harus dipasangkan dengan bentuk

cekung. Contoh usaha anak menyesuaikan warna misalnya warna merah

dipasangkan dengan warna merah. Contoh usaha anak menggunakan

logika, misalnya bagian gambar roda atau kaki posisinya selalu berada di

bawah.
2. Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus

Keterampilan motorik halus (fine motor skill) berkaitan dengan

kemampuan anak menggunakan otot-otot kecilnya khususnya tangan dan

jari-jari tangan. Anak balita khususnya anak berusia kurang dari tiga tahun

(batita) direkomendasikan banyak mendapatkan latihan keterampilan

motorik halus. Dengan bermain puzzle tanpa disadari anak akan belajar

secara aktif menggunakan jari-jari tangannya. Supaya puzzle dapat

tersusun membentuk gambar maka bagian-bagian puzzle harus disusun

secara hati-hati. Perhatikan cara anak-anak memegang bagian puzzle akan

berbeda dengan caranya memegang boneka atau bola. Memengang dan

meletakkan puzzle mungkin hanya menggunakan dua atau tiga jari,

sedangkan memegang boneka atau bola dapat dilakukan dengan

mengempit di ketiak (tanpa melibatkan jari tangan) atau menggunakan

kelima jari dan telapak tangan sekaligus.

3. Meningkatkan Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial berkaitan dengan kemampuan berinteraksi

dengan orang lain. Puzzle dapat dimainkan secara perorangan. Namun

puzzle dapat pula dimainkan secara kelompok. Permainan yang dilakukan

oleh anak-anak secara kelompok akan meningkatkan interaksi sosial anak.

Dalam kelompok anak akan saling menghargai, saling membantu dan

berdiskusi satu sama lain. Jika anak bermain puzzle di rumah orang tua

dapat menemani anak untuk berdiskusi menyelesaikan puzzlenya, tetapi


sebaiknya orang tua hanya memberikan arahan kepada anak dan tidak

terlibat secara aktif membantu anak menyusun puzzle.

4. Melatih koordinasi mata dan tangan.

Anak belajar mencocokkan keeping-keping puzzle dan

menyusunnya menjadi satu gambar. Ini langkah penting menuju

pengembangan ketrampilan membaca.

5. Melatih logika

Membantu melatih logika anak. Misalnya puzzle bergambar

manusia. Anak dilatih menyimpulkan di mana letak kepala, tangan, dan

kaki sesuai logika.

6. Melatih kesabaran.

Bermain puzzle membutuhkan ketekunan, kesabaran dan

memerlukan waktu untuk berfikir dalam menyelesaikan tantangan.

7. Memperluas pengetahuan.

Anak akan belajar banyak hal, warna, bentuk, angka, huruf.

Pengetahuan yang diperoleh dari cara ini biasanya mengesankan bagi anak

dibandingkan yang dihafalkan. Anak dapat belajar konsep dasar, binatang,

alam sekitar, buah-buahan, alfabet dan lain-lain.

C. Materi metabolisme karbohidrat

Glikolisis merupakan proses pengubahan glukosa menjadi dua


molekul asam piruvat dengan menghasilkan ATP dan NADH. Glikolisis
terjadi pada sel mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan melalui 10 tahap
reaksi. Proses ini terjadi di sitoplasma dengan bantuan 10 jenis enzim yang
berbeda.
Glukosa dalam sel dapat mengalami berbagai jalur metabolisme,
baik disimpan, diubah menjadi energi, ataupun diubah menjadi molekul
lain. Apabila terjadi kelebihan gula dalam darah, glukosa akan didimpan
dalam otot atau hati dalam bentuk glikogen. Apabila sel-sel tubuh sedang
aktif membelah, glukosa akan diubah menjadi gula pentosa yang penting
dalam sintesis DNA dan RNA. Dan ketika tubuh membutuhkan energi,
glukosa akan diproses untuk menghasilkan energi melalui tahapan
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transfer elektron.
tahapan-tahapan tersebut dapat terjadi apabila terdapat oksigen dalam
jaringan sehingga prosesnya disebut respirasi aerob (menghasilkan energi
dengan adanya oksigen). Glikolisis merupakan tahapan pertama dari
proses respirasi aerob untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
ATP yang dihasilkan dalam glikolisis akan digunakan untuk berbagai
proses yang membutuhkan energi, karena ATP merupakan molekul
penyimpan energi. Sedangkan NADH nantinya akan menjalani proses
transfer elektron untuk menghasilkan ATP. Sebuah molekul NADH dalam
transfer elektron akan menghasilkan tiga molekul ATP.
Dalam tahap awalnya, proses glikolisis membutuhkan dua ATP
sebagai sumber energi. Namun dalam tahap selanjutnya, glikolisis akan
menghasilkan ATP yang dapat digunakan untuk membayar hutang ATP
yang telah digunakan tadi dan masih ada sisa ATP yang dapat digunakan
untuk fungsi yang lain. Jadi dalam glikolisis, terjadi surplus ATP, lebih
banyak ATP yang dihasilkan daripada yang digunakan dalam proses
tersebut.
Alur langkah glikolisis adalah sebagai berikut.

1. Tahap pertama, glukosa akan diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim
hexokinase. Tahap ini membutuhkan energi dari ATP (adenosin trifosfat).
ATP yang telah melepaskan energi yang disimpannya akan berubah
menjadi ADP.
2. Glukosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang dikatalisis
oleh enzim fosfohexosa isomerase.
3. Fruktosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 1,6-bifosfat, reaksi ini
dikatalisis oleh enzim fosfofruktokinase. Dalam reaksi ini dibutuhkan
energi dari ATP.
4. Fruktosa 1,6-bifosfat (6 atom C) akan dipecah menjadi gliseraldehida 3-
fosfat (3 atom C) dan dihidroksi aseton fosfat (3 atom C). Reaksi tersebut
dikatalisis oleh enzim aldolase.
5. Satu molekul dihidroksi aseton fosfat yang terbentuk akan diubah menjadi
gliseraldehida 3-fosfat oleh enzim triosa fosfat isomerase. Enzim tersebut
bekerja bolak-balik, artinya dapat pula mengubah gliseraldehida 3-fosfat
menjadi dihdroksi aseton fosfat.
6. Gliseraldehida 3-fosfat kemudian akan diubah menjadi 1,3-bifosfogliserat
oleh enzim gliseraldehida 3-fosfat dehidrogenase. Pada reaksi ini akan
terbentuk NADH.
7. 1,3 bifosfogliserat akan diubah menjadi 3-fosfogliserat oleh enzim
fosfogliserat kinase. Para reaaksi ini akan dilepaskan energi dalam bentuk
ATP.
8. 3-fosfogliserat akan diubah menjadi 2-fosfogliserat oleh enzim
fosfogliserat mutase.
9. 2-fosfogliserat akan diubah menjadi fosfoenol piruvat oleh enzim enolase.
10. Fosfoenolpiruvat akan diubah menjadi piruvat yang dikatalisis oleh enzim
piruvat kinase. Dalam tahap ini juga dihasilkan energi dalam bentuk ATP.

Berikut gambar proses glikolisis


Siklus krebs akan menghasilkan ATP, NADH, FADH2 dan CO2.
Karbondioksida akan dilepaskan dari sel dan dikeluarkan dari tubuh
sebagai sisa respirasi. Sedangkan ATP, NADH, FADH2 merupakan
sumber energi penting bagi tubuh
Terdapat dua bagian penting dalam siklus krebs

Pertama adalah tahap persiapan dimana piruvat akan diubah menjadi asetik
ko-A melalui proses yang disebut dekarboksilasi oksidatif.
Kedua adalah berlangsungnya siklus krebs yang terjadi di matriks
mitokondria.

Molekul asetil ko-A akan masuk krebs untuk menghasilkan ATP,


NADH, FADH2, dan CO2. Terdapat delapan tahap reaksi dalam siklus
krebs yang terus berputar-putar sehingga disebut sebagai suatu siklus.
Tahap-tahap dalam siklus krebs adalah sebagai berikut.

1. Asetil co-A akan berikatan dengan oksaloasetat membentuk sitrat, reaksi


ini dikatalisis enzim sitrat sintase.
2. Sitrat akan diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase.
3. Isositrat akan diubah menjadi alfa-ketoglutarat oleh ezim isositrat
dehidrogenase. Dalam reaksi ini dilepaskan molekul CO2 dan dihasilkan
NADH.
4. Alfa-ketoglutarat akan diubah menjadi suksinil ko-A oleh enzim alfa
ketoglutarat dehidrogenase. Dalam reaksi ini akan dilepaskan CO2 dan
dihasilkan NADH.
5. Suksinil ko-A akan diubah menjadi suksinat oleh enzim suksinil ko-A
sintetase. Pada reaksi ini akan dihasilkan GTP yang kemudian dapat
berupah menjadi ATP.
6. Suksinat akan diubah menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase.
Pada reaksi ini akan dihasilkan FADH2.
7. Fumarat akan diubah menjadi malat oleh enzim fumarase.
8. Malat akan diubah menjadi oksaloasetat oleh enzim malat dehidrogenase.
Pada tahap ini juga dihasilkan NADH.

Satu molekul asetil ko-A yang masuk siklus krebs akan menghasilkan
1 ATP, 3 NADH, 1 FADH2 dan 2 CO2. Karena satu molekul glukosa akan
diubah menjadi dua asetil ko-A, maka satu molekul glukosa yang
menjalani siklus krebs akan menghasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2,
dan 4 CO2.

Molekul NADH dan FADH2 nantinya akan masuk transfer elektron


untuk menghasilkan ATP. Satu molekul NADH akan diproses untuk
menghasilkan 3 ATP, sedangkan satu molekul FADH2 akan menghasilkan
2 ATP.
Berikut gambar proses daur krebs

D. Cara penggunaan
Langkah-langkah penggunaan :
1. Guru menjelaskan seperti biasa tentang glikolisis dan daur kreb
2. Setelah itu guru menggunakan media agak menarik minat belajar
materi tersebut
3. Guru membuat berkelompok siswa
4. Guru meminta siswa mengisi puzzle sederhana tersebut secara
berkelompok
5. Kelompok yang berhasil mengisi puzzle sederhana dengan benar
diminta untuk menjelaskan kembali tentang jawabannya begitu secara
berulang terhadap kelompok lain
6. Kelompok yang paling banyak mengisi dengan salah maka akan diberi
pekerjaan rumah ( PR )

Anda mungkin juga menyukai