Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN

AKTIVITAS DAN LATIHAN DI RUANG NIFAS III B RUMAH SAKIT DAERAH DR. R.
SOEDJONO SELONG TAHUN 2017

TANGGAL 23/01/2017 SD 28/01/2017

Disusun Oleh:

MARDIANA

016.02.0524

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XII B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN


AKTIVITAS DAN LATIHAN DI RUANG NIFAS III B RUMAH SAKIT DAERAH DR. R.
SOEDJONO SELONG TAHUN 2016

TANGGAL 23/01/2017 SD 28/01/2017

Hari :

Tanggal :

Jam :

Disusun Oleh:

MARDIANA

016.02.0524

Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh:

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( ) ( )
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN


AKTIVITAS DAN LATIHAN DI RUANG NIFAS III B RUMAH SAKIT DAERAH DR. R.
SOEDJONO SELONG TAHUN 2016

TANGGAL 23/01/2017 SD 28/01/2017

Nama Mahasiswa : mardiana

Tempat Praktik : Ruang Nifas III B

Tanggal : 03/10/2016 s/d 08/02/2016

I. Identitas diri klien


Nama : Ny.R
Suku : sasak
Umur : 50 tahun
Pendidikan : SD
Jenis kelamin : permepuan
Pekerjaan : buruh
Alamat : kedondong, peringga baya
Lama bekerja : -
Tanggal masuk RS : 20- jan 2017
Status perkawinan : menikah
Tanggal pengkajian : 30 jan 2017Agama : Islam
Sumber informasi : pasien dan keluarga

II. Riwayat penyakit


1. Keluahan utama
Keluar darah dari jalan lahir
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke rumah sakit pada tanggal 20 Januari 2017 diantar
oleh keluarga. Pasien adalah rujukan dari polindes desa. Pasien
mengatakan keluar darah dari jalan lahir, lemas dan pusing.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami keadaan
seperti sekarang sebelumnya.
4. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang pernah mengalami
keadaan seperti yang dialaminnya.
Gonogram

50

th

Keterangan:
--- = tinggal serumah = laki-laki meninggal
= gaeris perkawinan
= pasien = perempuan meninggal
= laki-laki
= perempuan
Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara,
pasien tinggal bersama ke dua anaknya dan suami. Dari
kedua orang tua pasien hanya ibunya saja yang masih
hidup.
5. Diagnos medis pada saat masuk RS, pemeriksaan penunjang, dan
tindakan yang telah dilakukan
a. Diagnos medis saat masuk RS
Anemia
b. Pemerikasaan penunjang
Parameter Hasil Nilai Rujukan
Hematologi Lengkap (CBC)
WBC 7.0 4.30 - 11.30
RBC 2.06 4.00 - 5.50
HGB 5.2 11.4 - 17.7
HCT 16.4 38.0 47.0
MCV 79.6 80.0 100.0
MCH 25.2 26.0 32.0
MCHC 31.7 32.0 36.0
RDW-SD 35.0 47.0
RDW-CV 14.6 11.0 14.5
PLT 363 150 450
Hitung Jenis Lekosit
LYM 19 0.0 - 4.0
MXD 8 0.0 2.0
NEUT 73 50.0 70.0
c. Tindakan yang telah dilakukan
Infus RL 20 tpm
Transfusi darah 4 kolf

III. Pengkajian saat ini


1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang dialaminya,
untuk perawatan pasien mengatakan hanya beristirahat saja.
2. Pola nutrisi
a. Program diit RS
Diit TKTP (tinggi kalori tinggi protein)
b. Intake makanan
Sebelum sakit
Pasien mangtakan makan 3 kali sehari, dengan menu nasi,
lauk pauk, sayur, dengan porsi dimakan habis.
Saat sakit
Pasien mengatakan makan 3 kali sehari, pasien makan makanan
dari RS dengan menu nasi, telur, ayam, dan sayur, pasien
hanya makan setengah porsi.
c. Intake cairan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan minum 7-9 kali sehari kurang lebih 800
ml, dengan minuman air putih.
Saat sakit
Pasien mengatakan minum 5-6 kali sehari kurang lebih 600
ml, dengan minuman iar putih.
3. Pola eliminasi
a. BAB
Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAB 1-2 kali sehari, bentuk padat, warna
kuning, tidak ada gangguan saat BAB.
Saat sakit
Pasien mengatakan selama dirawat selama 2 hari pasien tidak
pernah BAB.
b. BAK
Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAK 2-3 kali sehari, warna kuning, tidak
ada gangguan saat BAK.
Saat sakit
Pasien terpasang kateter urine, warna urine kuning, jumlah
sehari kurang lebih 200-300 ml.
4. Pola aktifitas latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum

Mandi

Toileting

Berpakaian

Mobilitas di tempat tidur

Berpindah

Ambulasi/ROM
Keterangan: 0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3:
dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total.
Oksigenasi: Pasien tidak mengunakan oksigenasi.
5. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidur 7-8 jam sehari, tidak ada gangguan
saat tidur, tidur nyaman, pasien jarang tidur siang, saat
bangun pasien merasa segar dan lebih baik.
Saat sakit
Pasien mengatakan tidur 5-6 jam sehari, sering terbangun
karena suhu ruangan yang panas, tidur kurang nyaman, pasien
jarang tidur siang, saat bangun tidur pasien merasa lemas.

6. Pola persepsual
Penglihatan: normal
Pendengaran: normal
Pengecapan: normal
Sensasi: normal
7. Pola persepsi diri
Pasien mengatakan penyakitnya membuatnya lemas, psien khawatir
dengan keadaannya karena perdarahan yang masih dialami pasien
takut semakin lemas, pasien mengatakan ingin cepat sembuh.
8. Pola seksualitas dan reproduksi
Ferilisasi
Pasien mengatakan sudah hamil 5 kali dengan yang sekarang
Menstruasi
Pasien mengatakan lupa trakhir kali menstruasi, tapi tidak ada
gangguan saat menstruasi, frekuensi 1 kali sebulan selama 4-8
hari/bulan.
Kontrasepsi
Pasien mengatakan mengunakan kontrasepsi suntik.
9. Pola peran hubungan
Pasien mengatakan berkomunikasi dengan keluarga, perawat, dan
dokter saat sakit, pasien mengatkan mendapatkan uang dari suami
yang bekerja sebagai suami.
10. Pola managamen koping stress
Pasien mengatakan kesahariannya menjadi sangat berubah setelah
sakit karena hanya berbaring di tampat tidur setiap hari selama
dirawat.
11. Sistem nilai dan keyakinan
Klien mengatakan tidak pernah melaksanakan sholat 5 waktu selama
dirawat, pasien hanya berdzikir dan berdoa.

IV. Pemeriksaan fisik


a. Pernafasan
1. Pernafasan
a) Inspeksi
Bentuk dada: simetris
Pola nafas:
Frekuensi nafas: 18 x/menit
Regular
Gerakan pernafasan: regular
b) Palpasi
Tidak terkaji
c) Perkusi
Tidak terkaji
d) Auskultasi
Tidak terkaji
e) Alat bantu pernafasan: tidak ada
b. Kardiosvaskuler
Inspeksi
Tidak terkaji
Palpasi
Tidak terkaji
Perkusi
Tidak terkaji
Auskultasi
Tidak terkaji
1. Nadi
Frekuensi: 80 x/menit
Regular
2. Irama: normal (regular)
3. Tekanan darah: 110/70 mmHg
4. Bunyi jantung: tidak terkaji
5. Letak jantung: tidak terkaji
6. Pembesaran jantung: tidak terkaji
7. Nyeri dada: tidak ada
8. Clubbing finger: tidak ada sianosis
c. Persarafan
tingkat kesadaran: compos mantis
1. GCS
Eye : 4
Verbal : 5
Motorik : 6
Totak : 15
2. Refleks: normal
3. Koordinasi gerak: ya
4. Kejang: tidak
d. Pengindraan
1. Mata (penglihatan)
a. Bentuk: normal
b. Visus: pucat
c. Pupil: isokor
d. Reflek cahaya: positif
e. Gerak bola mata: normal
f. Medan penglihatan: normal
g. Buta warna: tidak
h. Tekanan intraocular tidak ada peningkatan
2. Hidung
a. Bentuk: normal
b. Gangguan penciuman: tidak ada
3. Telinga (pendengaran)
a. Aurikel: normal
b. Membrane tympani: keruh
c. Otorrhea: tidak ada
d. Gangguan pendengaran: tidak ada
e. Tinnitus: tidak ada
f. Perasa: normal
g. Peraba: normal
e. Perkemihan
1. Masalah kandung kemih: terpasang kateter
2. Produksi urin: 200-300 ml
3. Frekuensi: tidak terkaji
4. Warna: kuning
5. Bau: tidak terkaji
f. Pencernaan
1. Mulut dan tenggorokan
a. Selaput lendir: lembab
b. Ledah: sedikit kotor
c. Rongga mulut: gigi sedikit kuning
Tenggorokan: tidak sakit menelan/nyeri tekan
d. Abdomen: kenyal, tidak ada nyeri tekan, tidak benjolan.
e. Pemebesaran hepar: tidak ada
f. Pembesaran lien: tidak ada
g. Asites: tidak ada
2. Masalah usus besar dan rectum/anus
a. BAB: tidak pernah BAB selama 2 hari
b. Obat pencahar: tidak ada
g. Otot, tulang dan integument
1. Otot dan tulang
a. Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai(ROM):
terbatas
b. Kemampuan kekuatun otot
Fraktur: tidak ada
Dislokasi: tidak ada
Haematom: tidak ada
2. Integument
a. Warna kulit: sawo matang
b. Akra: hangat
c. Turgor: elastis
d. Tulang belakang: normal
h. Reproduksi
Perempuan
a. Payudara: Tidak terkaji
b. Kelamin: tidak terkaji
c. Keputihan: tidak ada
d. Siklus haid: 4-8 hari/bulan
i. Endokrin
1. Faktor alergi: tidak ada
2. Pernah mendapat imunisasi: tidak terkaji
3. Kelainan endokrin: tidak terkaji

Program Terapi

Infuse RL 20 tpm
Pro transfusi s/d HB 8 gr/dl
Pro koretase jika HB 8 gr/dl
Hasil Pemeriksaan Penunjang dan Laborotorium (09/10/2016)

Parameter Hasil Nilai Rujukan

Hematologi Lengkap (CBC)


WBC 7.0 4.30 - 11.30
RBC 2.06 4.00 - 5.50
HGB 5.2 11.4 - 17.7
HCT 16.4 38.0 47.0
MCV 79.6 80.0 100.0
MCH 25.2 26.0 32.0
MCHC 31.7 32.0 36.0
RDW-SD 35.0 47.0
RDW-CV 14.6 11.0 14.5
PLT 363 150 450
Hitung Jenis Lekosit
LYM 19 0.0 - 4.0
MXD 8 0.0 2.0
NEUT 73 50.0 70.0
ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah Paraf


1 Data subyektif: Anemia, intoleransi
Pasien mengatakan merasa lemas, intake aktivitas
hanya berbaring ditempat tidur, makanan
dan jika ingin beraktifitas tidak
dibantu oleh keluarga adekuat,
Data obyektif: tirah baring
1. Pasien terlihat lemas dan lama
pucat
2. Pasien mengalami anemia
3. Pasien terpasang kateter Lemas,
4. Intake makanan tidak energi
adekuat berkurang
5. Pasien berada ditempat
tidur selama 2 hari
6. TD: 110/70 mmHg Intoleransi
7. N: 80 x/menit aktivitas
8. RR: 18 x/menit
2 Data subyektif: Intoleransi Hambatan
pasien mengatakan sulit untuk aktivitas, mobilisasi
beraktivitas karena adanya adanya fisik
kateter urine dan infuse yang kateter urin
terpasang, pasien juga dan infus
mengatakan lemas, pasien
mngatakan takut/cemas untuk
bergerak karena adanya kateter Keterbatasan
urine gerak pada
Data obyektif: ekstremitas
1. Pasien kesulitan memobalak atas bagian
balik posisi kanan,
2. Pasien terlihat lemas dan keterbatasan
pucat gerak pada
3. Pasien mengalami anemia tubuh Karena
4. Pasien terpasang kateter kecemasan
urine dan infuse di tangan pasien
kanan terhadap
5. Pasien saat beraktivitas kateter
seperti makan, mobilisasi,
perawatan diri dibantu
oleh keluarga Hambatan
6. Pasien berada di tempat mobilitas
tidur sudah 2 hari fisik
7. TD: 110/70 mmHg
8. N: 80 x/menit
9. RR: 18 x/menit
3 Data subyektif: tirah b resiko
Pasien mengatakan hanya aring lama, kerusakan
berbaring ditempat tidur selama intoleransi integritas
2 hari perawatan dirumah sakit aktifitas, kulit
dan jarang membolak balik hambatan
posisi tubuh mobilisasi
Data obyektif:
1. Pasien jarang melakukan
ROM
2. Pasien sudah berbaring 2 aliran darah
hari selama perawatan tidak lancar
3. Pasien mengalami
intoleransi aktifitas
4. Pasien mengalami hambatan
mobilitas fisik resiko
kerusakan
integritas
kulit
Diagnose keperawatan:

1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik


2. Hamabatan mobilitas fisik berhubungan dengan intoleransi
aktivitas dan terpasangnya kateter urin
3. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring
lama
PERENCANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN

No.
Dx Tujuan intervensi Rasional Paraf
Kep.
1. Setelah dilakukan Mandiri: Mandiri:
tindakan 1. Bantu pasien 1. Untuk membantu pasien
keperawatan 3x24 mengidentifikasi menentukan aktivitas
jam diharapkan aktivitas yang mampu yang dapat dilakukan
pasien dapat dilakukan 2. Untuk mengetahui
beraktivitas normal 2. Bantu untuk memilih aktivitas yang mampu
Kriteria hasil: aktivitas yang dilakukan dilakukan pasien
1. Mampu 3. Bantu pasien membuat 3. Untuk melatih pasien
melakukan ADL jadwal latihan beraktivitas secra
secara 4. Bantu pasien melakukan kontinu
mandiri aktivitas yang telah 4. Untuk meningkatkan
2. Vital sign ditetapkan kemampuan pasien dalam
normal 5. Motivasi pasien untuk beraktivitas
3. Mampu beraktivitas 5. Meningkatkan semangat
berpindah Kolaborasi: pasien dalam latihan
dengan atau 1. Pemberian diit TKTP beraktivitas
tanpa bantuan Edukasi: Kolaborasi:
alat 1. Berikan pendidikan 1. Untuk meningkatkan
kesehatan tentang asupan energi pasien
intoleransi aktivitas Edukasi:
pada keluarga dan pasien 1. Untuk meningkatkan
pengetahuan pasien
tentang mobilisasi
2. Setelah dilakukan Mandiri: Mandiri:
tindakan 1. Kaji kemampuan pasien 1. Untuk mengetahui tingkat
keperawatan 3x24 dalam mobilisasai kemampuan pasien
jam diharapkan 2. Ajarkan pasien tentang bermobilisasi
pasien mampu ambulasi 2. Untuk meningkatkan
melakukan aktifitas 3. Latih kemampuan pasien kemampuan pasien dalam
fisik dalam ADL sesuai ambulasi
Kriteria hasil: kemampuan 3. Untuk memenuhi kebutuhan
1. Klien 4. Dampingi dan bantu ADL pasien
meningkat pasien saat mobilisasi 4. Untuk menghindari resiko
dalam dan bantu pasien cidera
aktivitas memenuhi kebutuhan ADL 5. Untuk meningktakan
fisik pasien kemampuan pasien dalam
2. Mengerti 5. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisinya
tujuan dari merubah posisi dan
peningkatan berikan bantuan jika
mobilitas diperlukan
3. Memverbalisas Kolaborasi:
ikan perasaan 1. Pemberian diit TKTP
dalam Edukasi:
meningkatkank 1. Berikan pendidikan
ekuatan dan kesehatan tentang
perpindahan mobilisasi pada pasien
dan keluarga
3. Setelah dilakukan Mandiri: Mandiri:
tindakan 1. Kaji tanda kerusakan 1. Untuk mengetahui
keperawatan 3x24 integritas kulit kemunculan tanda
jam tidak ada tanda 2. Ajarkan pasien bagaimana kerusakan integritas
kerusakan merubah posisi kulit
integritas kulit 3. Ajarkan pasien ROM aktif 2. Untuk memperlancar
Kriteria hasil: 4. Obs. ttv peredaran darah
1. Tidak ada Edukasi: kejaringan kulit
tanda 1. Berikan pendidikan 3. Untuk menghindari
dekubitus kesehatan tentang resiko kerusakin jaringan kulit
atau kerusakan integritas akibat jarang
kerusakan kulit karena jarang bermobilisasi
integritas bermobilisasi 4. Untuk keadaan umum
kulit pasien
2. TTV normal Edukasi:
1. Untuk meningkatkan
pengetahuan pasien
tentang resiko kerusakan
integritas kulit
IMPLEMENTASI

No.
Hari/Tangg
Dx. Implementasi Evaluasi Paraf
al/jam
Kep.
1. Selasa Mandiri: S: pasien mengatkan mengerti
24/01/2017 1. membantu pasien mengidentifikasi dan mau melakukan aktivitas
11:00 wita aktivitas yang mampu dilakukan sesuai jadwal yang telah
2. membantu untuk memilih aktivitas ditetapkan
yang dilakukan O: pasien terlihat melakukan
3. membantu pasien membuat jadwal aktifitas yang telah
latihan ditetapkan seperti miring
4. membantu pasien melaksanakan kiri dan kanan, makan
aktivitas yang sudah ditetapkan sendiri, pasien terlihat
5. memotivasi pasien untuk antusian dalam melakukan
beraktivitas latihan, pasien terlihat
Kolaborasi: memakan habis makanan yang
1. memberikan diit TKTP disajikan rumah sakit
Edukasi: A: masalah intoleransi
1. memberikan pendidikan kesehatan aktivitas teratasi sebagian,
tentang intoleransi aktivitas pada P: lanjutkan intervensi:
keluarga dan pasien mandiri: 4 dan 5,
kolaborasi: 1,
2. Selasa Mandiri: S: pasien mengatakan mulai
24/01/2017 1. mengkaji kemampuan pasien dalam bisa dalam melakukan
11:20 wita mobilisasai mobilisasi
2. mengajarkan pasien tentang ambulasi O: pasien terlihat melakukan
3. melatih kemampuan pasien dalam ADL mobilisasi seperti miring
sesuai kemampuan kiri dan kanan, pasien dapat
4. mendampingi dan bantu pasien saat makan sendiri, pasien dapat
mobilisasi dan bantu pasien merubah posisi sendiri,
memenuhi kebutuhan ADL pasien pasien tampak memahami
5. mengajarkan pasien bagaimana pentingnya mobilisasi
merubah posisi dan berikan bantuan A: masalah hambatan
jika diperlukan mobilisasi teratasi
Kolaborasi: sebagian.
1. memberikan diit TKTP P: lanjutkan intervensi:
Edukasi: mandiri: 2, 3, 4, 5,
1. memberikan pendidikan kesehatan kolaborasi: 1.
tentang mobilisasi pada pasien dan
keluarga
3. Selasa Mandiri: S: pasien mengatakan tidak
24/01/2017 1. mengkaji tanda kerusakan integritas ada tanda kerusakan
11:35 wita kulit integritas kulit
2. mengajarkan pasien bagaimana O: pasien terlihat dapat
merubah posisi mengikuti arahan dalam
3. mengajarkan pasien ROM aktif melakukan ROM aktif dan
4. Obs. ttv mobilisasi, pasien terlihat
Edukasi: paham pentingnya mobilisasi
1. memberikan pendidikan kesehatan untuk menghindari kerusakan
tentang resiko kerusakan integritas integritas kulit
kulit karena jarang bermobilisasi A: masalah resiko kerusakan
integritas kulit teratasi
sebagian.
P: intervensi dilanjutkan:
mandiri: 1, 2, 3, 4.
IMPLEMENTASI

No.
Hari/Tangg
Dx. Implementasi Evaluasi Paraf
al/jam
Kep.
1. Rabu Mandiri: S: pasien mengatkan tetap
25/1/2017 1. membantu pasien mengidentifikasi melakukan aktivitas sesuai
11:00 wita aktivitas yang mampu dilakukan jadwal yang telah ditetapkan
2. membantu untuk memilih aktivitas O: pasien terlihat melakukan
yang dilakukan aktifitas yang telah
3. membantu pasien membuat jadwal ditetapkan seperti miring
latihan kiri dan kanan, makan
4. membantu pasien melaksanakan sendiri, pasien terlihat
aktivitas yang sudah ditetapkan antusias dalam melakukan
5. memotivasi pasien untuk latihan, pasien terlihat
beraktivitas memakan habis makanan yang
Kolaborasi: disajikan rumah sakit
1. memberikan diit TKTP A: masalah intoleransi
Edukasi: aktivitas teratasi sebagian.
1. memberikan pendidikan kesehatan P: lanjutkan intervensi:
tentang intoleransi aktivitas pada mandiri: 4 dan 5,
keluarga dan pasien kolaborasi: 1,
2. Rabu Mandiri: S: pasien mengatakan sudah
25/1/2017 1. mengkaji kemampuan pasien dalam bisa dalam melakukan
11:20 wita mobilisasai mobilisasi
2. mengajarkan pasien tentang ambulasi O: pasien terlihat melakukan
3. melatih kemampuan pasien dalam ADL mobilisasi seperti miring
sesuai kemampuan kiri dan kanan, pasien dapat
4. mendampingi dan bantu pasien saat makan sendiri, pasien dapat
mobilisasi dan bantu pasien merubah posisi sendiri,
memenuhi kebutuhan ADL pasien pasien tampak memahami
5. mengajarkan pasien bagaimana pentingnya mobilisasi
merubah posisi dan berikan bantuan A: masalah hambatan
jika diperlukan mobilisasi teratasi
Kolaborasi: sebagian.
1. memberikan diit TKTP P: lanjutkan intervensi:
Edukasi: mandiri: 3, 4, 5,
1. memberikan pendidikan kesehatan kolaborasi: 1.
tentang mobilisasi pada pasien dan
keluarga
3. Rabu Mandiri: S: pasien mengatakan tidak
25/1/2017 1. mengkaji tanda kerusakan integritas ada tanda kerusakan
11:35 wita kulit integritas kulit
2. mengajarkan pasien bagaimana O: pasien terlihat dapat
merubah posisi mengikuti arahan dalam
3. mengajarkan pasien ROM aktif melakukan ROM aktif dan
4. Obs. ttv mobilisasi, pasien terlihat
Edukasi: paham pentingnya mobilisasi
1. memberikan pendidikan kesehatan untuk menghindari kerusakan
tentang resiko kerusakan integritas integritas kulit
kulit karena jarang bermobilisasi A: masalah resiko kerusakan
integritas kulit teratasi
sebagian.
P: intervensi dilanjutkan:
mandiri: 1, 2, 3, 4.
IMPLEMENTASI

No.
Hari/Tangg
Dx. Implementasi Evaluasi Paraf
al/jam
Kep.
1. kamis Mandiri: S: pasien mengatkan tetap
26/1/2017 1. membantu pasien mengidentifikasi melakukan aktivitas sesuai
16:00 wita aktivitas yang mampu dilakukan jadwal yang telah ditetapkan
2. membantu untuk memilih aktivitas O: pasien terlihat melakukan
yang dilakukan aktifitas yang telah
3. membantu pasien membuat jadwal ditetapkan seperti miring
latihan kiri dan kanan, makan
4. membantu pasien melaksanakan sendiri, pasien terlihat
aktivitas yang sudah ditetapkan antusias dalam melakukan
5. memotivasi pasien untuk latihan, pasien terlihat
beraktivitas memakan habis makanan yang
Kolaborasi: disajikan rumah sakit
1. memberikan diit TKTP A: masalah intoleransi
Edukasi: teratasi.
1. memberikan pendidikan kesehatan P: lanjutkan intervensi:
tentang intoleransi aktivitas pada kolaborasi: 1
keluarga dan pasien
2. Kamis Mandiri: S: pasien mengatakan sudah
05/10/2016 1. mengkaji kemampuan pasien dalam bisa dalam melakukan
16:20 wita mobilisasai mobilisasi
2. mengajarkan pasien tentang ambulasi O: pasien terlihat melakukan
3. melatih kemampuan pasien dalam ADL mobilisasi seperti miring
sesuai kemampuan kiri dan kanan, pasien dapat
4. mendampingi dan bantu pasien saat makan sendiri, pasien dapat
mobilisasi dan bantu pasien merubah posisi sendiri,
memenuhi kebutuhan ADL pasien pasien tampak memahami
5. mengajarkan pasien bagaimana pentingnya mobilisasi
merubah posisi dan berikan bantuan A: masalah hambatan
jika diperlukan mobilisasi teratasi.
Kolaborasi: P: lanjutkan intervensi:
1. memberikan diit TKTP kolaborasi: 1.
Edukasi:
1. memberikan pendidikan kesehatan
tentang mobilisasi pada pasien dan
keluarga
3. Kamis Mandiri: S: pasien mengatakan tidak
26/1/2017 1. mengkaji tanda kerusakan integritas ada tanda kerusakan
16:35 wita kulit integritas kulit
2. mengajarkan pasien bagaimana O: pasien terlihat dapat
merubah posisi mengikuti arahan dalam
3. mengajarkan pasien ROM aktif melakukan ROM aktif dan
4. Obs. ttv mobilisasi, pasien terlihat
Edukasi: paham pentingnya mobilisasi
1. memberikan pendidikan kesehatan untuk menghindari kerusakan
tentang resiko kerusakan integritas integritas kulit
kulit karena jarang bermobilisasi A: masalah resiko kerusakan
integritas kulit teratasi
sebagian.
P: intervensi dilanjutkan:
mandiri: 1, 4.
EVALUASI

No.
Dx. Hari/Tanggal/Jam Evaluasi Paraf
Kep.
1. Selasa S: pasien mengatkan mengerti dan mau melakukan aktivitas
24/1/2017 sesuai jadwal yang telah ditetapkan
11:00 wita O: pasien terlihat melakukan aktifitas yang telah
ditetapkan seperti miring kiri dan kanan, makan sendiri,
pasien terlihat antusian dalam melakukan latihan, pasien
terlihat memakan habis makanan yang disajikan rumah sakit
A: masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian.
P: lanjutkan intervensi: mandiri: 4 dan 5, kolaborasi: 1,
2. Selasa S: pasien mengatakan mulai bisa dalam melakukan mobilisasi
24/1/2017 O: pasien terlihat melakukan mobilisasi seperti miring kiri
11:15 wita dan kanan, pasien dapat makan sendiri, pasien dapat merubah
posisi sendiri, pasien tampak memahami pentingnya
mobilisasi
A: masalah hambatan mobilisasi teratasi sebagian.
P: lanjutkan intervensi: mandiri: 2, 3, 4, 5, kolaborasi:
1.
3. Selasa S: pasien mengatakan tidak ada tanda kerusakan integritas
24/1/2017 kulit
11:30 wita O: pasien terlihat dapat mengikuti arahan dalam melakukan
ROM aktif dan mobilisasi, pasien terlihat paham pentingnya
mobilisasi untuk menghindari kerusakan integritas kulit
A: masalah resiko kerusakan integritas kulit teratasi
sebagian.
P: intervensi dilanjutkan: mandiri: 1, 2, 3, 4.
EVALUASI

No.
Dx. Hari/Tanggal/Jam Evaluasi Paraf
Kep.
1. Rabu S: pasien mengatkan tetap melakukan aktivitas sesuai jadwal
25/1/2017 yang telah ditetapkan
11:00 wita O: pasien terlihat melakukan aktifitas yang telah
ditetapkan seperti miring kiri dan kanan, makan sendiri,
pasien terlihat antusias dalam melakukan latihan, pasien
terlihat memakan habis makanan yang disajikan rumah sakit
A: masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian.
P: lanjutkan intervensi: mandiri: 4 dan 5, kolaborasi: 1,
2. Rabu S: pasien mengatakan sudah bisa dalam melakukan mobilisasi
25/1/2017 O: pasien terlihat melakukan mobilisasi seperti miring kiri
11:15 wita dan kanan, pasien dapat makan sendiri, pasien dapat merubah
posisi sendiri, pasien tampak memahami pentingnya
mobilisasi
A: masalah hambatan mobilisasi teratasi sebagian.
P: lanjutkan intervensi: mandiri: 3, 4, 5, kolaborasi: 1.

3. Rabu S: pasien mengatakan tidak ada tanda kerusakan integritas


25/1/2017 kulit
11:30 wita O: pasien terlihat dapat mengikuti arahan dalam melakukan
ROM aktif dan mobilisasi, pasien terlihat paham pentingnya
mobilisasi untuk menghindari kerusakan integritas kulit
A: masalah resiko kerusakan integritas kulit teratasi
sebagian.
P: intervensi dilanjutkan: mandiri: 1, 2, 3, 4.
EVALUASI

No.
Dx. Hari/Tanggal/Jam Evaluasi Paraf
Kep.
1. Kamis S: pasien mengatkan tetap melakukan aktivitas sesuai jadwal
26/1/2017 yang telah ditetapkan
11:00 wita O: pasien terlihat melakukan aktifitas yang telah
ditetapkan seperti miring kiri dan kanan, makan sendiri,
pasien terlihat antusias dalam melakukan latihan, pasien
terlihat memakan habis makanan yang disajikan rumah sakit
A: masalah intoleransi teratasi.
P: lanjutkan intervensi: kolaborasi: 1
2. kamis S: pasien mengatakan sudah bisa dalam melakukan mobilisasi
26/1/2017 O: pasien terlihat melakukan mobilisasi seperti miring kiri
11:15 wita dan kanan, pasien dapat makan sendiri, pasien dapat merubah
posisi sendiri, pasien tampak memahami pentingnya
mobilisasi
A: masalah hambatan mobilisasi teratasi.
P: lanjutkan intervensi: kolaborasi: 1.

3. Kamis S: pasien mengatakan tidak ada tanda kerusakan integritas


26/1/2017 kulit
11:30 wita O: pasien terlihat dapat mengikuti arahan dalam melakukan
ROM aktif dan mobilisasi, pasien terlihat paham pentingnya
mobilisasi untuk menghindari kerusakan integritas kulit
A: masalah resiko kerusakan integritas kulit teratasi
sebagian.
P: intervensi dilanjutkan: mandiri: 1, 4.

Anda mungkin juga menyukai