Uas Geostat
Uas Geostat
SATISFACTION
INDEX 2016
Keywords: Analisis Spasial, Waze, Index Rating, Socio Economic Rating, Driver
Services Rating, Wazey Rating, Indeks Moran
1. Pendahuluan
Jonathan Reichental, Chief Information Officer (CIO) dari kota di
California, Palo Alto, mengatakan bahwa sekarang adalah masa keemasan
teknologi, masa saat teknologi mempunyai dampak langsung terhadap
orangorang di seluruh dunia. Penulis setuju dengan hal tersebut, kehidupan
kita seharihari tidak luput dari penggunaan teknologi. Setiap hari kita
mengakses internet menggunakan smartphone kita. Jumlah pengguna
smartphone setiap tahunnya terus meningkat, situs Techinasia melaporkan ada
38,3 juta pengguna smartphone di Indonesia pada 2014 dan pada 2018
diprediksi pengguna smartphone di Indonesia akan mencapai 103 juta
pengguna.
Waze bisa diunduh dari negara manapun di dunia termasuk Indonesia, namun
peta dasar untuk Indonesia belum tersedia sehingga kontribusi pengguna sangat
diutamakan. Berbeda dengan piranti lunak navigasi umumnya, Waze memberikan
informasi dan peta berdasarkan masukan komunitas pemakainya. Informasi
mengenai kecelakaan, kemacetan jalan, polisi, bahaya berdasarkan kondisi nyata
yang dilaporkan para penggunanya. Pengguna Waze yang juga disebut wazers
juga bisa melakukan pemutakhiran peta, pemberian nomor rumah/bangunan,
penandaan lokasi secara pribadi dan langsung.
Gambar 1.1 Kuantiti kata yang sering digunakan
Pada kasus ini, peneliti ingin melihat apakah ada hubungan secara spasial
antara Index Rating di beberapa negara dengan Socio Economic Rating,
Driver Services Rating, dan Wazey Rating negara tersebut. Peneliti
menggunakan Index Morrans I untuk melihat korelasi spasial tiap daerah
untuk masing-masing variabel dan menggunakan regresi spasial (SAR
dan/atau SEM) untuk melihat hubungan variabel independen dengan variabel
dependennya secara spasial.
2. Tinjauan Pustaka
Indeks Kepuasan Pengemudi Seluruh Dunia yang dirilis oleh Waze tahun
2016 mencatat bahwa negara kita, Indonesia berada di peringkat 34 dari 38
negara pengguna Waze di seluruh dunia. Rangking ini menunjukkan Indonesia
turun dari peringkat 32 tahun lalu. Data ini dirangkum Waze dengan
menganalisis jutaan pengguna aktif Waze setiap bulannya di 38 negara dan
235 kota besar untuk mendapatkan skor kuantitatif. Indeks kepuasannya
ditunjukkan dengan 10 sebagai memuaskan dan 1 menyedihakn. Indonesia
mendapatkan hasil 3,54 yang menempatkannya pada posisi 5 dari peringkat
terendah. Dijelaskan Waze dalan rilisnya, data yang disarikan oleh Waze lebih
kompleks dibanding data indeks lalu-lintas lainnya yang hanya menampilkan
variabel waktu yang dihabiskan di jalan. Data Waze mengukur enam data
kualitatif dan kuantitatif untuk menampilkan pengalaman pengemudi paling
menyeluruh dari seluruh kota di seluruh dunia yang diambil dari para
pengguna aplikasi Waze.
A. Determinasi Teknologi
Determinisme Teknologi adalah klaim bahwa teknologi adalah kekuatan
yang membangun struktur dari kebudayaan dan masyarakat. Jika
Determinisme Teknologi mendeterminasi arah budaya, maka masyarakat
dan kebudayaannya tidak bisa sebaliknya mempengaruhi arah teknologi.
Bisa saya dibayangkan bahwa suatu ketika seseorang menciptakan sebuah
teknologi bebas dari relasi apapun, dan teknologi ciptaannya mengubah
masyarakat. Hal tersebut menjadikan penemu sebagai age bbebas diluar
dari system yang deterministic ini. Akan tetapi, jika sains memang
berjalan dengan logikanya sendiri dan teknologi adalah aplikasi dari sains.,
maka para penemu tidak bebas dalam mengembangkann teknologi sesuai
dengan keinginan mereka. Menurut Determinisme Teknologi seiring
dengan perkembangannya teknologi yang kemudian membawa perubahan,
institusi yang ada di masyarakat juga berubah begitu pula dalam seni dan
agama. Contohnya adalah bagaimana komputer telah mengubah dinamika
pekerjaan dan cara kerja manusia. Telpon menggiring masyarakat pada
menurunnya metode berhungan melalui surat, lalu internet merunah
dinamika dari komunikasi interpersonal kembali dengan
kecenderungannya menggunakan pesan tertulis. Akan tetapi, tidak bisa
menerangkan determinisme teknologi melalui penjelasan kasus per kasus
karena ada kala nya suatu teknologi begitu signifikan sehingga efeknya
langsung terasa pada masyarakat dan ada pula teknologi yang tidak
berpengaruh sebesar itu. Saputro (2011:57-58).
B. Komputer dan Internet
Menurut (Pramiyanti, 2011 : 149) Internet yang merupakan singkatan dari
internet networking adalah suatu kumpulan jaringan komputer dari
berbagai jenis tipe, yang
saling berkomunikasi. Secara teknis, internet merupakan dua komputer
atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer
sehingga meliputi jutaan komputer di dunia, yang saling berinteraksi dan
bertukar informasi. Sedangkan dari segi ilmu pengetahuan, internet
merupakan sebuah perpustakaan yang didalam nya terdapat beragam teks,
grafik, suara, maupun animasi dalam bentuk elektronik. Jadi
internet merupakan sarana yang efektif dan efesien untuk melakukan
pertukaran informasi jarak jauh.
Pemahaman internet sehat dan aman dikomunitas masyarakat
Arthana, (2012 : 4) internet dikategorikan sehat jika dapat digunakan
secara produktif, dan menghasilkan benefit yang mempunyai nilai
ekonomi tertentu. Teknologi informasi dan komunikasi, yang berbasis
internet ketika digunakan secara prodiktif cenderung memberikan nilai
tambah bagi penggunanya. TIK dan internet diciptakan, untuk membantu
mempermudah pekerjaan manusia. Ia hanya sebagi alat produksi yang
sementara ini memiliki nilai efesiensi cukup tinggi dibandingkan peralatan
lainnya. Tik dan internet ini terus berkembang secara dinamis, untuk
disesuaikan dengan kebutuhan manusia.Disamping itu , Teknologi adalah
benda mati yang diciptakan manusia, yang akan berkembang secara
dinamis. Perkembangan teknologi dan komunikasi, bersama jaringan
internet berjalan searah internet sehat bukan hanya
sekedar didukung, tetapi juga dimediasi. Media yang paling efesien untuk
mendukung gerakan internet adalah media social seperti facebook, twitter,
televisi, radio, media cetak, dan sejenisnya. Jenis media ini banyak
bepengaruh terhadap manusia. Tangkari (2012 : 16)
C. Media Sosial
Media mengaburkan fakta karena bebagai alasan yaitu pendidikan,
ekonomi, dan budaya, tapi ini bukanlah satusatunya jenis pengaburan yang
ada. Batas antar media dan digalam setiap media antara yang
eksperimental dan yang telah teruji, dan dalam suatu budaya yang tinggi
dan rendah komik stip dan buku sejarah dengan ilustrasi telah dibongkar
berkali kali sejak tahun 1990-an. Begitu juga sekat antar disiplin-sejarah,
sosiologi, antropologi,psikologi, dan ekonomi. Briggs dan Petter Burke
(2006:390).
D. GPS
Global positioning system (GPS) adalah satu-satunya system navigasi
satelit yang berpungsi dengan baik. System ini menggunakan 24 satelit
yang mengirimkan sinyal
gelombang mikro ke bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima
dipermukaan dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah,
dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia,
Galileo Uni Eropa, IRNSS India. System ini dikembangkan oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah
NAVSTAR GPS. Orang-orang sering menyebutkan bahwa NAVSTAR
adalah singkatan, namun itu semua salah, NAVSTAR adalah nama yang
diberikan oleh Jhon walsh, penentu kebijakan penting dalam program
GPS. Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th space wing Angkatan Udara
Amerika Serikat. Biaya perawatan system ini sekitar US$750 juta
pertahun, termasuk pengganti satelit lama, serta riset dan pengembangan
(Ramadi, 2011:25).
3. Bahan dan Metode
A. Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diambil dari website statistik resmi milik Waze tahun 2016 yaitu
www.waze.com untuk data-data rating Waze tingkat dunia.
Negara Index Driver Socio Wazey
Rating Services Economic Rating
Rating Rating
ARGENTINA 7,03 2,70 6,20 3,827999686
AUSTRALIA 6,85 7,70 3,25 8,838999558
BELGIUM 7,49 6,00 3,45 9,189000376
BRAZIL 7,02 7,13 2,70 8,847000262
CANADA 6,86 6,45 5,50 9,37298587
CHILE 7,25 6,10 3,65 9,256999988
COLOMBIA 6,42 9,65 3,95 7,780999733
COSTA RICA 5,56 5,35 4,35 8,219999894
CZECH 6,89 9,05 5,75 8,249274204
REPUBLIC
ECUADOR 6,30 6,73 1,80 6,637999986
EL SALVADOR 4,90 7,20 4,40 8,246999955
FRANCE 5,75 6,47 0,64 8,851949621
GUATEMALA 5,79 6,15 4,58 8,506811994
HUNGARY 4,85 6,93 2,32 8,638000026
INDONESIA 6,00 5,05 5,05 6,858431961
ISRAEL 3,83 5,20 5,30 8,852999996
ITALY 4,23 6,40 3,00 9,307595161
LATVIA 3,13 5,57 1,25 7,128999984
MALAYSIA 5,89 8,25 2,50 7,628567572
MEXICO 5,10 8,25 3,78 6,725999701
NETHERLANDS 4,09 6,66 3,33 4,518991301
PANAMA 5,01 7,92 8,22 8,018000232
PERU 4,31 4,82 3,74 6,924000092
PHILIPPINES 3,10 9,03 1,79 2,645000083
PORTUGAL 2,61 4,75 4,50 7,251999795
PUERTO RICO 4,08 6,35 3,20 5,638001012
ROMANIA 4,78 10,00 2,43 6,556999946
RUSSIA 1,66 6,21 4,96 6,501001286
SINGAPORE 0,74 4,80 3,60 5,685971166
SLOVAKIA 2,21 4,85 1,85 5,800000145
SOUTH 2,51 7,68 6,88 5,791564763
AFRICA
SPAIN 2,28 6,06 6,27 8,278999623
SWEDEN 0,83 9,85 5,45 4,350000014
UNITED ARAB 2,58 6,78 1,05 2,04300001
EMIRATES
UNITED 1,11 8,18 3,39 5,198410001
KINGDOM
UNITED 0,96 4,75 3,25 4,103000152
STATES
URUGUAY 1,75 7,25 3,95 4,510308103
VENEZUELA 1,78 6,70 4,18 4,30600014
Gambar 1.3 Rating Waze
(Sumber: https://www.waze.com/)\
Keterangan:
B. Analisis
Analisis yang digunakan adalah analisis spasial. Adapun langkah-langkah
untuk melakukan analisis spasial adalah sebagai berikut:
1. Melakukan analisis OLS
2. Adanya pengaruh spasial dalam variabel yang diteliti dapat diamati
dari output dibawah judul Diagnostic for heteroskedasticity yang
menguji permasalahan heteroskedastisitas (varians residual yang tidak
konstan dan diduga terkait dengan heterogenitas spasial). Nilai PROB
BreuschPagan test di bawah 0,05 menunjukkan bukti yang signifikan
adanya pengaruh heterogenitas spasial dalam model.
3. Hasil Diagnostic for spatial dependence digunakan untuk mengetahui
permasalahan korelasi spasial. Nilai PROB di bawah 0,05 Uji
Lagrange Multiplier baik untuk lag maupun error menunjukkan bukti
yang signifikan bahwa terdapat pengaruh korelasi spasial dalam model
yang diteliti.
C. Peta
Peta yang digunakan merupakan peta yang diunduh dari website
www.statsilk.com. Peta yang digunakan adalah peta dunia berdasarkan
negara .
D. Index Morans I
Pada statistika, Morans I adalah pengukuran autokorelasi spasial yang
dikembangkan oleh Patric Alfred Pierce Moran. Moran's I merupakan
pengembangan dari korelasi pearson pada data univariate series. Korelasi
pearson antara variabel prediktor dan variabel respon dengan banyak data
n dapat dirumuskan sebagai berikut:
,=1( )( )
=
,=1( )2 ,=1( )2
Dimana:
=1 =1 ( )( )
=
=1 =1 =1( )2
1
() = 0 =
1
2 1 2 + 302
() =
(2 1)02
1
1 = ( + )2
2
2 = (0 + 0 )2
=1
0 =
=1 =1
0 =
=1
0 =
=1
Keterangan:
xi = data variabel lokasi ke-i (i=1,2,...,n) xj = data variabel lokasi ke-j
(j=1,2,...,n)
= rata-rata data var (I) = varians Morans I E(I) = expected value
Morans I
Gambar
Pada grafik di atas, dilihat nilai Morans I sebesar 0.60 yang berarti hubungan
untuk masing-masing tetangga pada variabel ini bersifat positif, artinya ketika
suatu daerah memiliki nilai index ratring yang tinggi maka daerah tetangganya
juga memiliki nilai index rating yang tinggi. Nilai korelasi spasial sebsar 60% ini
menunjukkan hubungan ketetanggaan yang cukup kuat.
Gambar
Ketika menggunakan regresi OLS, didapatkan seluruh variabel sudah signifikan
terhadap index rating yang memiliki pengaruh positif dengan R2 model sebesar
96% berarti sangat baik. Kemudian ketika melihat nilai Lagrange Multiplier Error
yang memiliki nilai probabilitas 0.00 berarti regresi spasial sebaiknya digunakan
untuk model ini khusulnya model Spatial Error atau SEM.
Gambar
Pada model regresi SEM, pengaruh korelasi spasial diakordir dalam model dengan
memasukkan variabel penimbang spasial W3. Nilai probability untuk variabel ini
adalah kurang dari 0,05 sehingga penambahan variabel ini signifikan berpengaruh
terhadap model. Pada bagian Diagnostic for Spatial Dependence nilai di bawah
kolom Prob yang menunjukkan angka dibawah nilai 0.05 berarti bahwa model
regresi SEM memberikan penjelasan lebih baik daripda regresi Classic. Dari nilai
R-Squared sebesar 0,965 menunjukkan bahwa tingkat kebenaran menggunkan
metode ini untuk mengestimasi index rating Waze di setiap negara sebesar 96,5%
+ 0,432106 +
Hasil PCI Indonesia yang terbentuk dari hasil perhitugnan peneliti adalah sebagai
berikut:
Negara Index Driver Socio Wazey Rating Y
Rating Services Economic
Rating Rating
ARGENTINA 7,03 2,70 6,20 3,827999686 5,207706332
+ 0,432106 +
Adapun untuk seluruh variabel independen yang diteliti memiliki nilai positif
artinya memeiliki pengaruh yang berbanding lurus dengan index rating aplikasi
Waze di 38 negara tersebut.
Ucapan Terimakasih
Referensi