Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Belakangan ini, novel sejarah semakin banyak diminati oleh berbagai kalangan
masyarakat. Novel sejarah dianggap dapat mendokumentasikan setiap kejadian yang
terjadi di masa lampau melalui ceritanya. Semangat membela tanah air, keberanian dan
rela berkorban dari para tokoh pahlawan merupakan daya tarik tersendiri bagi pembaca.
Novel sejarah pun dapat digunakan untuk menambah wawasan dan menjadi inspirasi dari
suatu zaman.
Rasa keingintahuan yang meluas ini menjadikan novel sejarah laris di pasaran, yang
juga mendorong para penulis untuk menghasilkan karya dengan genre yang sama. Hal ini
membuat semakin banyak novel sejarah yang muncul, misalnya seperti: Rahasia Meede
karya E. S. Ito, Gajah Mada karya Langit Kresna Hariadi, Remaja Perawan dalam
Cengkeraman Militer, Jejak Langkah, dan Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer.
Dalam karya tulis ilmiah ini penulis akan membedah novel Gajah Mada karya
Langit Kresna Hariadi. Novel Gajah Mada menceritakan pada masa pemerintahan
Jayanegara, kerajaan Majapahit banyak mengalami pemberontakan, salah satunya makar
yang dilakukan oleh Ra Kuti. Pemberontakan yang dilakukan oleh Ra Kuti berhasil
menguasai istana sehingga memaksa Prabu Sri Jayanegara bersama keluarganya
mengungsi. Dalam pengungsiannya Jayanegara dikawal oleh pasukan Bhayangkara yang
dipimpin oleh Gajah Mada. Masa penyelamatan Jayanegara ini merupakan bagian paling
menegangkan dari isi cerita.
Adanya telik sandi (mata-mata) dari pihak Ra Kuti ke dalam pasukan Bhayangkara
sempat membuat pasukan Bhayangkara dan Gajah Mada sendiri kewalahan. Sehingga
diputuskan Gajah Mada sendiri yang mengawal raja. Pada akhirnya kemenangan berada di
pihak Jayanegara. Pasukan Bhayangkara berhasil merebut istana serta mengembalikan Sri
Prabu Jayanegara menjadi raja Majapahit.
Namun kemudian Jayanegara sakit. Untuk menyembuhkan sakitnya maka
didatangkan seorang tabib yang bernama Ra Tanca. Ra Tanca ini sesungguhnya adalah
orang yang masih menyimpan dendam dan sakit hati pada Jayanegara. Dengan
kepandaiannya meracik obat dia mengakali Gajah Mada. Ra Tanca membuat racun yang
seolah-olah obat untuk diminumkan kepada Jayanegara. Saat itu juga raja meninggal.
Mengetahui rajanya terbunuh, Gajah Mada segera menghukum mati Ra Tanca.

Corak historia yang kaya dalam novel Gajah Mada menarik minat penulis untuk
membedah-analisis novel ini. Latar yang digambarkan oleh Langit Kresna Hariadi
membuat pembaca merasa ikut berada di tengah-tengah pemberontakan yang terjadi di
Kerajaan Majapahit. Sehingga, judul yang peneliti angkat sebagai judul karya tulis ini
adalah Corak Historia dalam Novel Gajah Mada karya Langit Kresna Hariadi.

1.2. Tujuan
Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah :
1.2.1 Mengetahui corak historia pada Kerajaaan Majapahit dalam novel Gajah
Mada Seri ke-1 karya Langit Kresna Hariadi.
1.2.2 Menambah wawasan tentang tata tulis karya ilmiah yang benar.

1.3. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah bagaimana corak historia pada
Kerajaan Majapahit dalam novel Gajah Mada Seri ke-1 karya Langit Kresna Hariadi.
BAB II
ANALISIS

2.1 Landasan Teori


2.2.1 Novel
Mursal Ersen menyatakan, sastra adalah pengungkapan dan fakta artistik dan
imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat melalui bahasa
sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia
kemanusiaan. Salah satu bagian dari sastra adalah novel.
Menurut KBBI, novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung
rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan
menonjolkan watak dan sifat setiap perilaku.
Novel ialah suatu bentuk sastra yang sangat populer di dunia. Bentuk sastra
yang satu ini paling banyak beredar dan dicetak, karena daya komunitasnya yang
sangat luas dalam masyarakat.(1)
Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas, dapat penelititarik kesimpulan
bahwa novel adalah sebuah karya sastra yang mengandung nilai-nilai budaya, sosial,
pendidikan, dan moral, karya sastra yang sangat populer, paling banyak di cetak, dan
paling banyak beredar, serta memiliki 2 unsur, yaitu intrinsik dan ekstrinsik yang
saling berhubungan.
Unsur-unsur intrinsik tersebut antara lain:
a. Tema,
Tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Pengarang
dalam menulis sastra biasanya bercerita tetapi hendaknya mengatakan sesuatu
kepada pembacanya.(2)
b. Tokoh dan penokohan,
Tokoh ialah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan
di dalam berbagai peristiwa cerita.(3) Tokoh pada umumnya berwujud manusia,
ini semata-mata hanya bersifat rekaan, tidak ada di dalam dunia nyata.
Tokoh cerita (character) diartikan juga adalah orang-orang yang
ditampilkan dalam suatu karya fiksi, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki
kualitas moral yang diekspresikan dalam ucapan dan dalam tindakan.(4)
Sedangkan penokohan mengarah pada perwatakan, karakter, yang
merupakan cara pengarang menggambarkan dan menggembangkan tokoh
dalam cerita.

1 Sumardjo, Jakob. Seluk Beluk Cerita Pendek. (Bandung: Mitra Kancana, 1980)
2 Nurgiyantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2000), halaman
67.
3 Sudjiman, Panuti. Memahami Cerita Rekaan. (Yogyakarta: Pustaka Jaya, 1991), halaman 16.
4 Nurgiyantoro, Burhan. Op. Cit., halaman 165.
c. Latar,
Latar umumnya disebut dengan istilah setting. Latar erat kaitannya
dengan sesuatu yang menjadi latar belakan suatu cerita. Unsur latar dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu: (a) latar tempat, mengacu pada lokasi terjadinya
sebuah peristiwa dalam cerita, (b) latar waktu, biasanya berhubungan dengan
kapan terjadinya suatu peristiwa dalam cerita, dan (c) latar suasana atau sosial,
merupakan hal-hal yang berhubungan dengan keadaan dan perilaku sosial yang
ada pada masyarakat tertentu yang disebutkan dalam cerita.
Penulisan latar dalam cerpen tidak memerlukan detail-detail khusus,
seperti menyangkut keadaan tempat da sosial. Latar dalam cerpen hanya
dilukiskan secara garis besarnya saja, bahkan secara implisit, asalkan dapat
menggambarkan tempat dan suasana yang dimaksud.
d. Alur,
Plot adalah sebab-akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama
atau gaya dalam menghadirkan ide dasar. Semua peristiwa yang terjadi di
dalam cerpen harus berdasarkan hukum sebab akibat, sehingga plot jelas tidak
mengacu pada jalan cerita, tetapi pada hubungan tiap peristiwa.5 Contoh
populer menerankan arti plot adalah begini: Raja mati. Itu disebut jalan cerita.
Tetapi raja mati karena sakit hati, adalah plot.(6)
Plot dalam suatu cerpen umumnya bersifat tunggal yang berarti hanya
terdiri dari satu urutan peristiwa saja yang diikuti sampai cerita berakhir.
Urutan peristiwa dapat dimulai dari mana saja, misalnya dari konflik yang ada.
Dapat disimpulkan jika plot tidak harus diawali dengan tahap pengenalan para
tokoh. Sebagai akibat plot yang bersifat tunggal maka konflik yang dibangun
dan klimaks yang diperoleh pun, biasanya bersifat tunggal.
e. Sudut pandang,
Sudut pandang merupakan cara sebuah cerita diceritakan. Sudut
pandang merupakan sarana pengarang untuk menceritakan unsur-unsur
pembangun cerita yakni tokoh, tindakan, latar, dan peristiwa. Sudut pandang
biasanya disebut dengan istilah pusat pengisahan.
Sudut pandang secara garis besar terdapat dua macam, yaitu: (a) orang
pertama (first person) dengan menggunakan gaya pengisahan aku.
Pengisahan gaya ini lebih cocok jika digunakan untuk melukiskan segi
kehidupan batin manusia yang dalam dan rahasia, (b) orang ketiga (third
person) dengan menggunakan gaya pengisahan dia, ia atau nama orang.

5 Susilo, R.B.. (https://asiaaudiovisualrb09susilo.wordpress.com/tentang-cerpen/unsur-dalam-sebuah-cerpen/,


diunduh 8 Januari 2016, pukul 22.35 WIB)
6 Sumardjo, Jakob. Loc. Cit.
Sudut pandang ini lebih sesuai digunakan untuk menceritakan berbagai
peristiwa fisik, aksi, sifat luaran yang dapat diindera, kondisi batin berupa
pikiran dan perasaan.
f. Amanat
Amanat adalah pesan moral yang bisa dipetik di dalam cerpen. Di
dalam cerpen, moral tidak disebutkan secara tertulis oleh penulis, melainkan
tersirat dan tergantung pada pemahaman pembaca akan cerpen tersebut.
Amanat merupakan pemecahan suatu tema yang mencerminkan pandangan
hidup pengarang. Amanat meliputi nilai-nilai agama, nilai moral, nilai sosial
dan nilai budaya.
Sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yang berada di luar
karya sastra, namun secara tidak langsung mempengaruhi sistem organisme karya
sastra. Pengkajian terhadap segi instrinsik karya sastra mencakup empat hal, yaitu:
a. Mengkaji hubungan antara sastra dengan biografi atau psikologi
pengarang, dimana dianggap bahwa latar belakang kehidupan pengarang
akan mempengaruhi proses penciptaan karya sastra,
b. Mengkaji hubungan sastra dengan aspek-aspek politik;sosial, ekonomi,
budaya dan pendidikan. Situasi sosial politik atau realita budaya tertentu
akan berpengaruh terhadap karya sastra,
c. Mengkaji hubungan antara sastra dengan hasil-hasil pemikiran manusia,
ideologi, filsafat, pengetahuan dan teknologi,
d. Mengkaji hubungan sastra dengan semnagat zaman, atmosfer atau iklim
aktual tertentu, semangat zaman bisa menyangkut masalah aliran
semangat yang digemari saat ini. (7)
Adapun unsur ekstrinsik tersebut, antara lain:
a. Keadaan subjektivitas individu, pengarang yang memiliki sikap,
keyakinan dan pandangan hiduo yang akan mempengaruhi teks sebuah
karya sastra,
b. Unsur psikologis pengarang,
c. Keadaan ekonomi, politik, dan sosial,
d. Pandangan hidup suatu bangsa dan berbagai karya seni atau karya sastra
lainnya.

2.2.2 Novel Sejarah


Novel sejarah ialah sebuah novel yang ceritanya diletakkan pada masa lampau
dan bertujuan untuk menghidupkan keadaan-keadaan yang wujud pada masa lepas. .
Seorang sastrawan memanfaatkan sejarah untuk membangun karyanya. Ia

7 Wellek, Rene, dan Austin Warren. Teori Kesusastraan. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1989), halaman
450
menggunakan fakta-fakta sejarah yang tak-terbantahkan sebagai latar belakang
pengisahan tokoh-tokoh fiktifnya Banyak novel sejarah memasukkan watak-watak
bersejarah sebagai watak utama atau kecil ke dalamnya.
Novel sejarah juga sama dengan jenis buku fiksi lainnya. Yaitu ceritanya
berdasarkan kisah khayalan sang pengarang. Novel sejarah biasanya dilatarbelakangi
oleh sejarah-sejarah yang terjadi di dunia atau Indonesia yang diharapkan bisa
menarik minat para pembaca.
Dalam perkembangannya, novel sejarah terbagi menjadi beberapa periode,
yang akan dijelaskan menggunakan tabel sebagai berikut:

Periode Unsur Karakter Contoh


Ungkapan klise pepatah/
Gaya bahasa
pribahasa
Alur Alur lurus Azab dan
Balai Pustaka Plot karakter (digambarkan Sengsara (1920)
Tokoh
(1920-1933) langsung oleh narator) karya Merrori
Sesuai dengan realitas Siregar
Peristiwa
kehidupan masyarakat
Sifat Mendidik (didaktis)
Peristiwa Tokoh-tokoh berakhir pada
kematian di dalam cerita. Mengarang
Pujangga Baru
Isi Ada pengaruh barat yang Roman
(1933-1942)
kental sehingga isi cerita karya Hamka
belum tentu mendidik.
Tema Perjuangan kemerdekaan
Deru Campur
Gaya bahasa Eskpresionisme-realistik
Debu
Angkatan 1945 Acuan Konsep humanisme
karya Chairil
universal
Anwar
Tujuan Seni untuk masyarakat
Ideologi Lebih condong ke ideologi
politik dibandingkan
Perjalanan
ideologi seni
Angkatan 1950 Pengantin
Isi Lebih beragam
karya Ajip Rosidi
dibandingkan dengan
angkatan 1945
Konsep Mempunyai konsep Percikan
Pancasila Revolusi
Tujuan Menggemakan protes sosial karya Pramoedya
Angkatan 1966 dan politik Ananta Toer
Isi Membawa kesadaran nurani Si Kabayan
manusia karya Utay T.
Sontani
Telegram
Mengalami kombinasi karya Putu
Angkatan 1970 Tema dengan pemikiran lain Wijaya
seperti ide, filsafat. Olenka
karya Budi
Darma
Dalam Kejaran
Karya memiliki ideologi
Ideologi Waktu
yang beraneka ragam
karya Darmanto
Jatman
Atas Nama
Alur Campuran Malam
karya Seno
Gumira Ajidarma
Angkatan 2000 Isi Beraneka ragam seperti Gugusan Mata
- sekarang kritik, fiksi, dll Ibu
karya Raudal
Tema Penulis bebas berekspresi Tanjung
Rebonding
karya Herlinaties

2.2.3 Historia
Menurut KBBI, historia berasal dari kata histori yang berarti sejarah, masa
lampau yang membicarakan tentang perilaku manusia pada masa itu. Aristoteles
berpendapat bahwa sejarah adalah satu sistem yang meneliti satu kejadian sejak awal
dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa yang sama, sejarah adalah peristiwa
pada masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod, atau bukti yang konkret.
Sedangkan menurut Herodotus, sejarah adalah satu kajian untuk menceritakan suatu
perputaran jatuh bangunnya seseorang, tokoh, masyarakat, dan peradaban.
Ahli lain, Abramiwitz menyatakan bahwa sejarah adalah suatu runtutan
peristiwa yang terjadi pada sebuah kejadian. Lain halnya dengan Costa, ia
mendefinisikan sejarah sebagai record of the whole human experience, dimana
pada hakikatnya sejarah merupakan catatan seluruh pengalaman, baik secara individu
maupun kolektif bangsa dimana masa lalu tentang kehidupan umat manusia.

2.2 Analisis
Analisis kelompok 6 terhadap novel Gajahmada Seri ke-1 bedasarkan sudut pandang
historia mengenai pemberontakan yang terjadi di kerajaan Majapahit pada masa
kepemimpinan Jayanegara.


Hingga akhirnya tibalah kini, para Rakrian Dharma Putra Winehsuka melakukan
makar.
Sesuai dengan sejarah, Ra Kuti, yang tak lain adalah sengkuni dari kalangan
Dharmaputra (pegawai istana yang disenangi raja) bentukan Raden Wijaya melakukan
pemberontakan membelot kepemimpinan Jayanegara.(8)


Dalam perjalanan sejarahnya yang masih muda, Majapahit yang kini berada di bawah
pemerintahan Kalagemet yang bergelar Jayanegara telah bertubi-tubi mengalami gempuran
oleh berbagai pemberontakan.

Sesuai dengan sejarah, menurut Pararaton, pemerintahan Jayanagara diwarnai


banyak pemberontakan oleh para pengikut ayahnya. Hal ini disebabkan karena Jayanagara
adalah raja berdarah campuran Jawa-Melayu, bukan keturunan Kertanagara murni.(9)

Oleh karena itu, Bekel Gajahmada merasa yakin kalau ada pihak tertentu yang
bakal melakukan pemberontakan jelas tak mungkin ada hubungannya dengan keluarga
istana.

Sesuai dengan sejarah ,pemberontakan-pemberontakan yang terjadi didalangi oleh


mereka yang merasa tidak puas terhadap kebijakan Raja terdahulu, yaitu Raden Wijaya,
yang menurut ukuran mereka tidak memberikan kedudukan yang mereka inginkan,
dianggap tidak sepadan dengan jasanya sewaktu berjuang bersama Raden Wijaya. Maka,
timbullah beberapa pemberontakan pada masa Raja Jayanegara.(10)


Menurut laporan telik sandi, Bekel Gajahmada mulai bertutur, pada saat ini
bangsal kesatrian Jala Rananggana kosong,

Sesuai dengan sejarah ,pimpinan pasukan Jala Rananggana tidak berhasil ditemui
karena pada saat itu kesatuan pasukan tersebut telah mempersiapkan diri di suatu tempat
yang cukup jauh dari istana untuk mengadakan serangan dadakan keesokan harinya.(11)


Aku tidak terlibat dalam persoalan ini. Dan, aku tidak akan melibatkan diri dalam
persoalan Rakrian Kuti, berkata Panji Watang.

8 Bilicota, Yacob. Misteri pemberontakan Ra Kuti hingga wajah asli sang Gajah Mada. Diakses dari
https://www.merdeka.com/peristiwa/misteri-pemberontakan-ra-kuti-hingga-wajah-asli-sang-gajah-mada.html
pada tanggal 5 Oktober 2016 pukul 20.33 WIB.
9 Anonim. Jayanegara. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Jayanagara pada tanggal 5 Oktober 2016
pukul 20.16 WIB.
10 Anonim. Jayanegara. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Jayanagara pada tanggal 5Oktober 2016
pukul 20.16 WIB.
11 Anonim. Majapahit : Gajahmada (1). Diakses dari
http://wilwatiktamadani.blogspot.co.id/2011/05/majapahit-gajah-mada-1.html pada tanggal 5 Oktober 2016
pukul 20.39 WIB.
Sesuai dengan sejarah, pasukan Jala Pati memilih bersikap netral.(12)


Ra Kuti dan segenap Dharmaputra Winehsuka yang merencanakan tindakan makar
itu,lanjut Panji Watang.

Sesuai dengan sejarah , Pararaton selanjutnya mengisahkan adanya pemberontakan


para Dharmaputra yang dipimpin Ra Kuti pada tahun 1319.(13)


Kini aku mendapatkan gambaran. Para Rakrian Dharmaputra Wineshuka yang
mendalangi rencana pemberontakan itu. Para Rakrian Wineshuka mengajak Temenggung
Pujut Luntar.

Sesuai dengan sejarah, Ra Kuti berhasil membujuk agar pasukan Jala Rananggana
bergabung untuk membelot.(14)


Pasukan Jala Rananggana terlibat, mereka tak ada di bangsal kesateria, Rakrian
Pujut Luntar terbujuk oleh rayuan Ra Kuti

Sesuai dengan sejarah, pimpinan pasukan Jala Rananggana tidak berhasil ditemui
karena pada saat itu kesatuan pasukan tersebut telah mempersiapkan diri di suatu tempat
yang cukup jauh dari istana untuk mengadakan serangan dadakan keesokan harinya.(15)

Salah satu sesanti yang diyakini oleh prajurit Bhayangkara adalah berjuang
sampai titik darah penghabisan, berusaha sampai nyawa terpisah dari raga.
Sesuai dengan sejarah, pasukan Bhayangkara merupakan penjaga keamanan raja
yang terdiri dari orang-orang sakti dan setia yang terpilih.(16)


Berikan pengertian agar beliau mau menyamar sebagai orang kebanyakan, desak
Gajahmada.

12 Anonim. Majapahit : Gajahmada (1). Diakses dari


http://wilwatiktamadani.blogspot.co.id/2011/05/majapahit-gajah-mada-1.html pada tanggal 5 Oktober 2016
pukul 20.39 WIB.
13 Anonim. Dharmaputra, Majapahit. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Dharmaputra,_Majapahit pada
tanggal 5 Oktober 2016 pukul 22.22 WIB.
14 Bilicota, Yacob. Misteri pemberontakan Ra Kuti hingga wajah asli sang Gajah Mada. Diakses dari
https://www.merdeka.com/peristiwa/misteri-pemberontakan-ra-kuti-hingga-wajah-asli-sang-gajah-mada.html
pada tanggal 5 Oktober 2016 pukul 20.33 WIB.
15 Anonim. Majapahit : Gajahmada (1). Diakses dari
http://wilwatiktamadani.blogspot.co.id/2011/05/majapahit-gajah-mada-1.html pada tanggal 5 Oktober 2016
pukul 20.39 WIB.
16Subhaniae, Dzikry. Kisah Gajahmada Menumpas Ra Kuti. Diakses dari
http://daerah.sindonews.com/read/942958/29/kisah-gajah-mada-menumpas-pemberontakan-ra-kuti-
1419724980/8 pada tanggal 5 Oktober 2016 pukul 22.47 WIB.
Sesuai dengan sejarah, penyamaran berguna untuk mengelabui musuh yang
mengejar.(17)

Jika Bekel Gajahmada sampai membangunkan tidur baginda, berarti sesuatu


yang luar biasa sedang terjadi.

Sesuai dengan sejarah, hanya pada keadaan darurat raja akan dibangunkan dari
tidurnya.(18)

Pihak pemberontak menggunakan gelar perang Supit Urang karena merasa


yakin akan mampu menggilas istana seperti gajah menginjak telur

Sesuai dengan sejarah, bahwa dalam penguasaan Gajah Mada terdapat salah satu
jenis perang yang dipakai yaitu Supit Urang, gelar perang ini merupakan siasat perang
yang menyerupai seekor udang dengan kedua supitnya yang menggunakan gerak-gerik
yang amat teliti, karena pemimpin selalu mengetahui serangan musuh yang akan dilawan
dengan siap sedia. Dengan ketangkasan supitnya, musuh akan mendapat bahaya. Cara ini
digunakan oleh Pandawa dalam perang Baratayudha.(19)

Bagaimanapun di sudut hatinya, Temenggung Pujut Luntas memang merasa telah
mengkhianati negaranya

Pertarungan antara Pujut Luntas dan Banyak Sora itu seolah menjadi gambaran
persaingan yang terjadi antara pasukan Jala Rananggana dan Pasukan Jalapati

Dalam sejarah, dipimpin oleh Ra Kuti, mengajak pimpinan pasukan Jala Rananggana
untuk melakukan pemberontakan terhadap istana. Pasukan Jala Yudha bersikap
mendukung istana, sedangkan pasukan Jala Pati memilih bersikap netral.(20)

Yang ada sekarang perang brubub, perang tanpa ikatan yang lazim disebut
sebagai perang Pasir Wutah

Sesuai dengan sejarah, bahwa prajurit Majapahit tak kenal lelah, berlatih
pertempuran dalam bentuk-bentuk gelar perang yang mereka kenal, Pasir Wutah, Garuda
Nglayang, Gedong Minep, Samodra Rob dan lainnya. Dalam Sepasaran hari, mereka bisa
berlatih hingga dua sampai tiga kali. Mereka mencoba mendapatkan setiap kemungkinan

17 Nanggola, Johannes. Guna Penyamaran. Diakses dari http://hukum.rmol.com pada tanggal 5 Oktober 2016
pukul 22.59 WIB.
18 Subhaniae, Dzikry. Kisah Gajahmada Menumpas Ra Kuti. Diakses dari
http://daerah.sindonews.com/read/942958/29/kisah-gajah-mada-menumpas-pemberontakan-ra-kuti-
1419724980/8 pada tanggal 5 Oktober 2016 pukul 22.47 WIB.
19 Wayang, Siasat Perang Supit Urang, dalam https://wayangku.wordpress.com/2008/10/17/siasat-perang-supit-
urang/. Diakses 5 Oktober 2016, pukul 20.09 WIB.
20 Mintardja, S. H., Surya Majapahit, dalam https://serialshmintardja.wordpress.com/dongeng/surya-
majapahit/20/. Dakses 5 Oktober 2016, pukul 22.20 WIB.
yang ada pada masing-masing gelar yang mereka dapat manfaatkan dalam petempuran
sesungguhnya kelak.(21)

kesadaran mereka mulai tergugah bahwa sebenarnya mereka telah dijerumuskan


Ra Kuti ke dalam keadaan yang sangat ta menyenangkan itu. Ra Kuti sendiri yang ternyata
pengecut, sekarang entah berada di mana

Para prajurit kesatuan Jalayuda saling pandang Kini setelah semuanya terjadi
mereka melihat kenyataan yang tak terbantah dan saat menyakitkan bahwa mereka diperalat
serta dikorbankan oleh para Dharmaputra Wineksuka dalam menggapai angan-angannya.

Sesuai dengan sejarah, bahwa keinginan Dharmaputra Winehsuka yang ingin


merebut kekuasaan dibawah pimpinan Ra Kuti, dengan kelihaiannya, dia mampu
memengaruhi pimpinan pasukan Jala Renggana, yaitu Pujut Luntar untuk memimpin
pasukan dengan imingiming posisi Mahapatih. Hanya saja pasukan ini dengan segera
hancur saat berhadapan dengan pasukan Jalapati pimpinan Banyak Sora.(22)
Semula pasukannya tetap menjadi satu dalam pusaran Cakrabyuka. Namun,
sebuah gagasan telah muncul untuk memecah pasukan gabungan antara Jalapati dan Jala
Rananggana itu menjadi dua dan masing-masing muncul bersamaan dari arah utara dan
selatan


Cakrabyuka dan Diradameta siap menghajar Garudalayang.

Gelar Cakra Byuha adalah formasi perang dengan pengepungan. (Cakra = cakram,
senjata berbentuk bulat pipih bergerigi; Byuha = gelar barisan). Formasi ini dapat juga
digunakan untuk masuk ke tengah-tengah medan pertempuran yang sudah terlebih dahulu
terjadi .Diradameta artinya gajah yang sedang marah. Siasat ini menggambarkan
kemarahan seekor gajah. Kemarahan yang mengagumkan (sekaligus mengerikan), belalai
dan gading gajah itu sangat membahayakan. Dan kekuatannya pun maha dahsyat. Siasat
perang Diradameta ini digunakan Kurawa dalam perang Baratayudha. Gelar Garuda
Nglayang ini mengandalkan kekuatan pasukan yang besar seperti burung garuda melayang
dan meniru gerakan burung garuda, dimana panglima dan pemimpin pasukan berada di
paruh, kepala, sayap,dan ekor memberikan perintah kepada anak buahnya dengan siasat
seperti tingkah burung garuda yang menyambar atau mematuk, dsb. Gelar perang ini
pernah juga digunakan oleh pihak Pandawa pada perang Baratayudha.(23)

21Ungguls, Lembayung Majapatih Asal Usul & Menghilangnya Sang Maha Patih , dalam
http://unggulsetiadi.blogspot.co.id/2008/01/lembayung-majapahit-episode-03.html. Diakses 5 Oktober 2016,
pukul 20.25 WIB.
22Asaf, Johan, Rakuti, Pemberontak Paling Berbahaya Era Jayanegara, dalam
http://www.kompasiana.com/juanasaf/rakuti-pemberontak-paling-berbahaya-era-
jayanegara_5695bc798f7a610e05dde1ba. Diakses 5 Oktober 2016, pukul 20.46 WIB.
Banyak Sora dan Panji Watang saling pandang. Meski keduanya masih belum
berbicara, dua temengung itu bersepakat untuk menangkap Ra Kuti.


Ra Kuti yang marah itu segera melepas dua buah anak panahnya. Anak panah
beracun bisa ular itu melesat dengan sasaran Mahapatih Arya Tadah

Pusaran gerak Cakrabyuka dengan cepat menerobos, mencoba menghalang-


halangi pasuka Jalapati dan Jala Rananggana yang akan menyatu. Bagai putaran cakra,
pasukan Jalayuda mencoba menggilas lawan.

Lingkaran gelar Cakra Byuha akan langsung masuk ke tengah-tengah peperangan,


kemudian mengembang sebagai gelar lingkaran yang semakin besar. Gelar yang berbentuk
lingkaran bergerigi, yang menempatkan para senapatinya di sepanjang ujung geriginya.
Gelar itu akan dapat menghadap ke segala arah sesuai dengan keadaan yang berkembang
di medan yang sengit, yang mengarah kepada perang brubuh.(24)

...
Ra Tanca, Ra Wedeng, Ra Pangsa, Ra Yuyu, dan Ra Banyak menjadi gerigi tajam
yang menyambar-nyambar dengan ayunan pedang serta tombak...

Ra Kuti, Ra Tanca, Ra Banyak, Ra Wedeng, dan Ra Yuyu pada mulanya adalah


prajurit yang dianggap berjasa kepada negara. Oleh karena itu, Sang Prabu Jayanegara
memberikan gelar kehormatan berupa Dharmaputra Winehsuka kepada kelima prajurit
tersebut.(25)

... Gajahmada yang hanya berpangkat Bekel. Namun, Gajahmada memiliki lencana
Mahapatih Tadah yang keberadaanya seolah tidak ubahnya Arya Tadah sendiri.
...

Gajah Mada, pada waktu itu masih menjadi seorang prajurit berpangkat Bekel.
Pangkat bekel dalam keprajuritan pada saat itu setingkat lebih tinggi dari lurah prajurit,
namun masih setingkat lebih rendah dari Senopati. Pangkat di atas Senopati adalah
Tumenggung, yang merupakan pangkat tertinggi.(26)

... Pasukan Jalapati dan Jala Rananggana yang berada dalam keadaan letih luar
biasa itu tak mungkin dipaksa bertempur lagi melampaui batas kemampuan mereka....

23 Wayang, Gelar/ Formasi Perang, dalam https://wayang.wordpress.com/2010/03/06/gelar-formasi-perang/.


Diakses 5 Oktober 2016, pukul 21.07 WIB.
24 Wayang, Gelar/ Formasi Perang, dalam https://wayang.wordpress.com/2010/03/06/gelar-formasi-perang/.
Diakses 5 Oktober 2016, pukul 21.29 WIB.
25 Anonim. Majapahit : Gajahmada (1) .Diakses dari http://majapahit1478.blogspot.co.id pada tanggal 5
Oktober 2016 ,pukul 21.09 WIB.
26 Anonim. Majapahit : Gajahmada (1) .Diakses dari http://majapahit1478.blogspot.co.id pada tanggal 5
Oktober 2016 ,pukul 21.09 WIB.
Pasukan Jalapati dan Jala Rananggana merupakan kesatuan pasukan setingkat divisi
kerajaan Majapahit, yang terdiri dari Jala Pati, Jala Yudha, dan Jala Rananggana.

...
Segenap prajurit Bhayangkara, kalian harus meloloskan diri melalui pintu gerbang
timur. Mungkin kalian bisa memanfaatkan kuda-kuda yang dimiliki Ki Jayengsuro.
Upayakan para pemberontak itu benar-benar merasakan yakin Tuanku Jayanegara bersama
kalian melarikan diri ke arah timur. Akan halnya bagaimana dengan Tuanku Jayanegara, itu
urusanku....

Pernyataan diatas bertentangan dengan keterangan dari sumber yang menyatakan


bahwa Jayanagara sekeluarga berhasil melarikan diri dengan dikawal para prajurit
bhayangkari yang dipimpin seorang bekel bernama Gajah Mada.(27)

...
Pasukan Bhayangkara adalah pasukan yang memiliki kemampuan luar biasa. Dalam
pembentukannya, tidak sembarang orang bisa menjadi bagian pasukan ini. Diperlukan
persyaratan-persyaratan khusus serta gemblengan yang keras sehingga secara pribadi
prajurit Bhayangkara memiliki kemampuan melebihi kemampuan prajurit pada
umumnya....

Kala itu, Gajah Mada yang menjadi komandan pasukan khusus Bhayangkara,
dikisahkan didukung 15 prajurit pengawal raja yang masih setia.
Pasukan Bhayangkara merupakan penjaga keamanan raja yang terdiri dari orang-orang
sakti dan setia yang terpilih. Anggota Bhayangkara dipilih melalui seleksi ketat.(28)

...
Sebagaimana Paman Mahapatih Arya telah mengetahui, hari ini aku telah
menyelamatkan Majapahit. Aku menyelamatkan Majapahit yang suram karena berada di
bawah pemerintahan orang yang tidak punya kemampuan membawa Majapahit ke masa
depan yang cerah. Itu sebabnya, aku terpaksa menggusur Kalagemet dari singgasana.
...

Kutipan di atas bertentangan dengan sumber yang menyatakan bahwa Ra Kuti punya
misi khusus. Dia sangat ingin membunuh Raja karena telah menjadi penyebab
meninggalnya sang istri dan merusak rumah tangganya.(29)

... Mereka yang baru-baru ini diberi gelar Dharmaputra Winehsuka oleh Sri
Baginda. Winehsuka melakukan tindakan mangkar tanpa rasa malu sama sekali.
Keinginanmu menjadi raja kau bungkus dengan sebuah dalih menyelamatkan Majapahit
dari kemandekan....

27 Anonim. Kerajaan Majapahit. Diakses dari https://legendanusantara.wordpress.com/kerajaan-hindu-


buddha/kerajaan-majapahit/dharmaputra/ tanggal 5 Oktober 2016 pukul 21:28 WIB
28Subhanie, Dzikry. Gajahmada Menumpas Pemberontakan Ra Kuti. Diakses dari
http://daerah.sindonews.com/read/942958/29/kisah-gajah-mada-menumpas-pemberontakan-ra-kuti-
1419724980/8, pada 5 Oktober 2016 pukul 21:36 WIB.
29 Subhanie, Dzikry. Gajahmada Menumpas Pemberontakan Ra Kuti. Diakses dari
http://daerah.sindonews.com/read/942958/29/kisah-gajah-mada-menumpas-pemberontakan-ra-kuti-
1419724980/8, pada 5 Oktober 2016 pukul 21:36 WIB.
Dharmaputra adalah sebuah jabatan yang dibentuk oleh Raden Wijaya raja pertama
Kerajaan Majapahit, yang beranggotakan tujuh orang, antara lain, Ra Kuti, Ra Semi, Ra
Tanca, Ra Wedeng, Ra Yuyu, Ra Banyak, dan Ra Pangsa. Ketujuh orang ini semuanya
tewas sebagai pemberontak pada masa pemerintahan raja kedua, yaitu Jayanagara. Adanya
jabatan Dharmaputra diketahui dari naskah Pararaton. Jabatan ini tidak pernah dijumpai
dalam sumber-sumber sejarah lainnya, baik itu Nagarakretagama ataupun prasasti-prasasti
yang dikeluarkan oleh raja-raja Majapahit.(30)

. . .
Bhayangkara Lembang Laut dan Gagak Bongol menyelinap ke sana kemari tanpa mengundang
rasa curiga . . . .

Pasukan Bhayangkara merupakan penjaga keamanan raja yang terdiri dari


orang-orang sakti dan setia yang terpilih. Anggota Bhayangkara dipilih melalui seleksi
ketat.(31)
. . .
Kotaraja Majapahit benar-benar berubah menjadi kota mati. Majapahit seolah menjadi kuburan
raksasa yang memberikan ruang amat luas berupa ketakutan kepada siapapun . . . .

Pemberontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan Ra Kuti pada


tahun 1319. Kuti berhasil menduduki ibu kota Majapahit. (32)
. . .
Bhayangkara yang marah melihat perbuatan biadab yang mereka lakukan. Pasukan
Bhayangkara yag ramping dan jumlahnya tidak banyak itu seolah mampu berada di mana- mana . . . .

Pasukan Bhayangkara Majapahit era Gajahmada memiliki pengaruh luarbiasa


bagi kerajaan Majapahit karena pasukan inilah yang menjaga keselamatan atau
bertindak sebagai pengawal pribadi para raja ataupun keluarga istana
Majapahit,menjaga ketentraman,ketertiban,penegak peraturan atau hukum, pengayom
dan pelindung rakyat. (33)
. . .
Ra Kuti dan para Winehsuka itu tak punya andil apa- apa dalam membangun Majapahit.
Raden Wijaya yang telah dengan susah payah membangun negeri ini. Jika Raden Wijaya yang mangkat
mewariskan kekuasaannya kepada Tuanku Jayanegara itu karena Tuanku Jayanegara putranya . . .

30 Anonim. Kerajaan Hindu-Buddha. Diakses dari https://legendanusantara.wordpress.com tanggal 5 Oktober


2016 pukul 21:28 WIB.

31Subhanie, Dzikry. Gajahmada Menumpas Pemberontakan Ra Kuti. Diakses dari


http://daerah.sindonews.com/read/942958/29/kisah-gajah-mada-menumpas-pemberontakan-ra-kuti-
1419724980/8, pada 10 Oktober 2016 pukul 20:36 WIB.
32Anonim. Majapahit : Gajahmada (1) Diakses dari https://books.google.co.id/books?
id=khxz8Heq08QC&pg=PA13&lpg=PA13&dq=pemberontakan+majapahit+menggambarkan+suasana&source=
bl&ots=ARqTesV44y&sig=fF_KOk0wNO9T90jk_K31hkKwvds&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=pe
mberontakan%20majapahit%20menggambarkan%20suasana&f=false pada tanggal 10 Oktober 2016, pukul
21.04WIB.
33Nantly. Bhayangkara Majapahit, diakses dari http://nantly.mywapblog.com/mengenal-dekat-prajurit-
bhayangkara-maja.xhtml tanggal 10 Oktober 2016, pukul 21.09 WIB.
Jayanegara adalah anak kandung Indreswari alias Dara Petak yang kemudian
menjadi anak angkat Tribhuwaneswari, sehingga ia dapat menjadi putra mahkota
sebagai calon raja selanjutnya, namun Ra Kuti bahkan tidak mempunyai darah dari
keturunan Raden Wijaya. (34)
Gajahmada dan Sri Jayangeara memasuki pendukuhan itu tidak melalui jalan utama, tetapi
memilih melewati sawah untuk kemudian mengendap endap melewati pekarangan orang hingga
akhirnya sampai di pekarangan Buyut Mojoagung
. . .

Tidak sesuai dengan sejarah karena Jayanegara dibawa ke Desa Bedander (ada
juga yang menulisnya Desa Badander). Singkat cerita, di tempat persembunyian,
tepatnya di rumah Buyut Bedander, seorang pengalasan atau pesuruh meminta
pamit hendak ke Majapahit. (35)
. . .
Mereka yang bisa membantu memberi keterangan dan bahkan menangkap Jayanegera, Maha
Prabu Kuti akan memberikan ganjaran besar. Sebaliknya, kepada siapapun yang menyembunyikan atau
memberikan perlindungan kepada Jayanegara, yang bersangkutan bisa mendapat hukuman mati.
. . .

Ra Kuti punya misi khusus. Dia sangat ingin membunuh Raja karena telah
menjadi penyebab meninggalnya sang istri dan merusak rumah tangganya, karena
itulah ia ingin sekali menangkap Jayanegara dan membunuhnya dengan cara
apapun. (36)
. . . Kecurigaan Gajahmada bahwa ada pengkhianat di tubuh pasukan Bhayangkara memang
benar . . .

Sesuai dengan sejarah bahwa, Gajahmada karya lintang kecerdasan seorang


Pradabhasu bersama Gajahmada bersiasat untuk menjebak mata-mata musuh yang
ada dalam tubuh Bhayangkara saat menyelamatkan raja Kalagemet atau Jayanegara
dari kejaran pasukan Ra kuti. (37)
. . . Panji Saprang sahabat kentalnya ternyata melakukan perbuatan tidak terpuji yang
menyebabkan Gajahmada terpaksa harus membunuhnya . . .

Sesuai dengan sejarah bahwa dialah, Panji Saprang adalah dalang dari
kejadian-kejadian besar menyangkut kehancuran Singasari, kekalahan Kubilai Khan di
Jawa, dan berdirinya Majapahit yang kata orang-orang Raden Wijayalah pendirinya. (38)
Berita mengenai orang-orang melakukan pepe itu sampai pula ke telinga pimpinan
Dharmaputra Winehsuka . . . .

34Anonim. Pemecutan Beludu Majapahit. Diakses dari http://sejarah-puri-


pemecutan.blogspot.co.id/2010/01/jayanegara.html pada tanggal 10 Oktober 2016, pukul 21.25 WIB.
35Anonim. Kisah Gajah Mada Menumpas Ra Kuti. Diakses dari
http://daerah.sindonews.com/read/942958/29/kisah-gajah-mada-menumpas-pemberontakan-ra-kuti-
1419724980/10 pada tanggal 10 Oktober 2016, pukul 21.19 WIB.
36Anonim. Kisah Gajah Mada Menumpas Ra Kuti. Diakses dari
http://daerah.sindonews.com/read/942958/29/kisah-gajah-mada-menumpas-pemberontakan-ra-kuti-
1419724980/10 pada tanggal 10 Oktober 2016, pukul 21.19 WIB.
37 Nantly. Mengenal Lebih Dekat Bhayangkara. Diakses dari http://nantly.mywapblog.com/mengenal-dekat-
prajurit-bhayangkara-maja.xhtml pada tanggal 10 Oktober 2016, pada pukul 21.31 WIB.
38Rebus, Jagung . Panji Saprang. Diakses dari http://jagungrebus.tumblr.com/post/54142639890/panji-saprang
pada tanggal 10 Oktober 2016, pada pukul 21.40 WIB.
Pepe adalah aksi berjemur beramai-ramai untuk menyampaikan aspirasi atau
pendapat pada saat itu adalha sebuah tradisi di jaman Majapahit. (39)

. . .
. . . Ra Kuti tidak berhak duduk di singgasana Majapahit, bukan hanya karena Ra Kuti bukan
keturunan Raden Wijaya, tetapi lebih jauh dari itu di tubuh Rakrian Kuti sama sekali tidak mengalir
garis keturunan Ardhanareswari . . . .
. . .
Jayanegara adalah anak kandung Indreswari alias Dara Petak yang kemudian
menjadi anak angkat Tribhuwaneswari, sehingga ia dapat menjadi putra mahkota
sebagai calon raja selanjutnya, namun Ra Kuti bahkan tidak mempunyai darah dari
keturunan Raden Wijaya dan bahkan bukan dari keturunan Ardhanareswari. (40)
. . .
Gajahmada tidak akan ditemukan di Krian, jawab mata-mata kaki tangannya itu yang benar,
kau bisa menemukan mereka di Kabuyutan Mojoagung.
. . .

Tidak sesuai dengan sejarah karena Jayanegara dibawa ke Desa Bedander (ada
juga yang menulisnya Desa Badander). Singkat cerita, di tempat persembunyian,
tepatnya di rumah Buyut Bedander, seorang pengalasan atau pesuruh meminta pamit
hendak ke Majapahit. (41)
Untuk menemukan jejak Jayanegara jelas pekerjaan yag sangat sulit karena Gajahmada
tetu menggunakan tingkat kerahasiaan amat tinggi.
. . .

Sesuai dengan sejarah bahwa Gajah Mada adalah prajurit yang setia. (42)

... Aku mendengar kisah menyeramkan yang terjadi di kotaraja, banyak rumah dijarah dan
perempuan-perempuan diperkosa. ... (43)

Sesuai dengan sejarah, Pada zaman pemberontakan Ra Kuti, banyak yang terjadi di
ibukota, mulai dari banyak rumah dijarah, dan perempuan-perempuan diperkosa(44).

Pasukan Bhayangkara yang hanya kecil saja itu punya kemampuan bertahan luar
biasa, juga banyak akalnya.
...

39 News, Suara. Wagsit Dari Gunung Kawi. Diakses dari


http://www.suara.com/news/2016/08/24/193518/wangsit-dari-gunung-kawi-tapa-pepe-tolak-ahok-di-pdip pada
tanggal 10 Oktober 2016, pada pukul 21.53. WIB.
40 Anonim. Pemecutan Beludu Majapahit. Diakses dari http://sejarah-puri-
pemecutan.blogspot.co.id/2010/01/jayanegara.html pada tanggal 10 Oktober 2016, pukul 21.52 WIB.
41Anonim. Kisah Gajah Mada Menumpas Ra Kuti. Diakses dari
http://daerah.sindonews.com/read/942958/29/kisah-gajah-mada-menumpas-pemberontakan-ra-kuti-
1419724980/10 pada tanggal 10 Oktober 2016, pukul 21.19 WIB.
42 Anonim. Bhayangkara dan Gajah Mada. Diakses dari http://daerah.sindonews.com/read/942958/29/kisah-
gajah-mada-menumpas-pemberontakan-ra-kuti-1419724980/10 pada tanggal 10 Oktober 2016, pada pukul 22.04
WIB.
43Ibid., halaman 438
44 Luthfi, Ra Kuti dan Pepe, diakses dari https://googleweblight.com pada tanggal 5 Oktober 2016 pukul 21.57
WIB
Sesuai dengan sejarah, pasukan Bhayangkara adalah pasukan yang mempunyai
kemampuan luar biasa, sesuai dengan namanya, Bhayangkara berasal dari bahasa
Sansekerta yang artinya hebat dan menakutkan(45).

...
Hingga akhirnya malam sampai ke tengah puncaknya. Adalah bersamaan waktunya
dengan ketika Gajahmada dan Jayanegara mulai memasuki Pegunungan Kapur Utara hingga
akhirnya Gajahmada telah sampai di pintu gerbang Kudadu. ...

Tetapi, berdasarkan sejarah, Gajah Mada mengungsikan Jayanegara ke desa


Badander bukan desa Kudadu.(46)

...
Di Kotaraja Majapahit beberapa hari yang lalu telah terjadi pemberontakan yang
dipimpin Ra Kuti....

Sesuai dengan sejarah, pernah terjadi pemberontakan oleh Dharmaputra Winehsuka


yang dipimpin oleh Ra Kuti sehingga membuat ibukota Majapahit berhasil dikuasai Ra
Kuti pada 1316 Masehi(47). Namun, ibukota kerajaan Majapahit bukanlah Kotaraja
melainkan Trowulan(48) .

... Dalam hal mengayunkan pisau dengan arah bidik tepat bukanlah hal aneh karena
para Bhayangkara bisa melakukannya. ...

Sesuai dengan sejarah, pasukan Bhayangkara adalah pasukan yang mempunyai


kemampuan luar biasa, dan telah melalui proses penyaringan yang ketat(49).

45 Munandar, Agus Aris., 2010, halaman 17


46 S., Y. Achadiati., 1988, halaman 10
47 Dawan, Lanang., Pemecutan-Bedulu-Majapahit, diakses dari http://sejarah-puri-
pemecutan.blogspot.com.co.id/2010/01/jayanegara.html?m=1 pada tanggal 5 Oktober 2016 Pukul 21.26 WIB
48Hidayatsrf, Majapahit, diakses dari http://id.m.wikipedia.org/wiki/Majapahit pada tanggal 5 Oktober 2016
Pukul 21.26 WIB
49 Munandar, Agus Aris., 2010, halaman 17

Anda mungkin juga menyukai