Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Profil
RANGKANG SYEH
http://syehaceh.wordpress.com
Feeds:
Posts
Comments
Manajamen Analisis Data I (SPSS)
ANALISA MULTIPLE REGRESION DENGAN STATA 9.0
STATA merupakan salah satu perangkat lunak komputer untuk mengolah dan menganalisis
data. Bila dibandingkan dengan SPSS, salah satu kelemahan STATA (yang dirasakan oleh
pemula) dalam pengolahan data adalah perintah atau command-nya harus di ketik dan
dijalankan satu per satu, bila dibandingkan dengan SPSS yang perintahnya tinggal mengklik
menunya saja. Tentunya STATA punya kelebihan dibanding perangkat komputer pengolah
data yang lain, justru karena perintahnya harus diketik tersebut, maka hampir semua proses
analysis statistik dapat dilakukan oleh STATA. Menu pada SPSS dibatasi pembuatannya
hanya untuk analisis yang sering digunakan saja.
Kelebihan lainnya adalah STATA dapat juga digunakan untuk menganalisis data survey,
yang biasanya pengambilan sampelnya tidak dilakukan secara acak sederhana (simple
ramdom sampling), misalnya adanya pembagian strata dan pemilihan cluster atau blok atau
wilayah cacah. Keterbatasan SPSS dan perangkat statistik lainnya adalah hanya berasumsi
pada pengambilan sampel yang acak sederhana. Ketidaksesuaian antara disain sampel
dengan metode analisis akan berakibat pada kesalahan pada hasil analisis, terutama
kesalahan pada hasil estimasi interval dan uji hipotesis.
Pengolahan data hanya dapat dilakukan dengan STATA setelah file data diaktifkan. Hasil
pengolahan data (output) dapat dimunculkan dilayar dan/atau disimpan ke dalam file
tersendiri, yang mana file output atau hasil ini dapat diedit atau diprint dengan menggunakan
program pengolah kata seperti MsWord atau WordPerfect.
Langkah:
1.Aktifkan STATA Intercooled
Pilih File Open pilih direktory dan nama file yang akan dibuka Open
Gunakan ikon gambar disket (atau pilih File Save Pilih Directory)
Kemudian Stata akan meminta Namafile
Transformasi data, pemberian variable label dan value label dapat dilakukan langsung dengan
perintah stata, namun Jika anda belum terbiasa menggunakan STATA, maka perintah pada
STATA dirasakan agak sulit dibandingkan dengan perintah pada SPSS, oleh karena itu
disarankan anda tetap melakukan pengolahan & transformasi data dengan SPSS atau software
lain yang anda kuasai, setelah data siap untuk dianalysis barulah data tersebut ditransfer ke
format STATA.
Semua variabel label dan value label yang telah dibuat dengan SPSS atau software lainya
akan tetap ada saat dilakukan transfer ke format STATA.
Setiap perintah di kotak Command harus diketik dengan huruf kecil (bukan KAPITAL)
Setiap perintah di kotak Command hanya bisa jalan setelah menekan tombol Enter
SUM V01, d (menampilkan nilai mean, median, percentile, SD dari variabel umur ibu)
CI V01 (menampilkan 95% Confidence Interval dari mean umur ibu, sbb:)
contoh:
TAB1 V09a V09b V09c (menampilkan frekuensi pada pemeriksaan kehamilan dilakukan
PENIMBANGAN, IMUNISASI-TT, TABLET-FE)
+-
+-
Gunakan perintah TAB diikuti 2 variabel yang akan disilang, setelah koma
kemudian CHI (X2), EXACT (Fisher exact test), ROW (persen baris), COL (%kolom)
contoh:
TAB tab v04 v13, row chi exact (Tabel silang antara pemeriksaan kehamilan dg status penimbangan
bayi saat lahir, % row, hitung chi-square,
hitung Fishers exaxt test)
Periksa | Persalinan
++
++
Tidak | 4 21 | 25
++
contoh:
atau sekaligus:
Kasus data TNG.DTA adalah hasil survey cepat dengan metode sampling cluster 2 tahap.
Tahap pertama memilih cluster/desa secara pps dan tahap kedua memilih 710 rumah
tangga per cluster. (PSU adalah cluster, strata dan bobot tidak ada).
contoh:
SVYMEAN V01 (Keluarkan 95% CI dari umur ibu, disain sampel cluster)
+-
Bandingkan 95% CI yang didapat dari disain sampel cluster yang memperhitungkan pengaruh dari
disain (24.86613 26.26139) dengan tanpa memperhitungkan disainnya (24.90552 26.22199), mana
yang lebih lebar CI-nya? Mengapa CI-nya lebih lebar?
contoh:
SVYPROP V03
Desain sampel multistages. Pada tingkat kabupaten/kota dilakukan pemilihan sampel secara 3
tahap. Tahap pertama dipilih wilcah secara sistematik random sampling
Kabupaten/kota adalah STRATIFIKASI, Wilcah adalah unit sampel pertama yang dipilih
secara random (PSU), Variabel INWEIGHT harus dibuat yang merupakan proporsi jumlah
sampel di tiap strata (kab/kota) dengan jumlah penduduk di kab/kota tersebut.
2. Dari ibu semua ibu, berapa persen yang periksa hamil 4 kali atau lebih, SE, dan 95% CI
3. Berapa rata-rata berat badan bayi lahir di kabupaten Tangerang, 95% confidence interval,
dan berapa design effectnya ?
4. Berapa prevalensi BBLR (berat lahir<2500 gr), SE, dan 95% confidence interval
Analysis dengan STATA akan lebih mudah apabila variabel diberi KODE, yangmana kode
tersebut diawali dengan angka 0 (nol). Misalnya untuk variabel dependen, kode = 0 (tidak ada
outcome/sehat) dan kode = 1 (sakit).
Begitu juga untuk variabel independen, kode = 0 (tidak berisiko/proteksi), kode = 1 (risiko
sedang), dan kode = 2 (risiko tinggi). Secara otomatis STATA akan memperlakukan kode
terendah sebagai kelompok pembanding (reference category). Ingat, sebaliknya dengan SPSS
yang selalu memperlakukan kode tertinggi sebagai kelompok pembanding, kecuali dirobah
reference category-nya.
Perintah STATA:
(Perintah ini akan menghasilkan Odds Ratio (Exp-B) regresi logistik, termasuk melihat uji
interaksi antara independen-1 dengan independen-2)
Perintah STATA:
(Perintah ini akan menghasilkan Odds Ratio (Exp-B) regresi logistik, termasuk melihat uji
interaksi antara independen-1 dengan independen-2)
Contoh:
lab val k4 k4
gen salin=v11
. logistic timbang k4
LR chi2(1) = 42.74
LR chi2(1) = 109.01
LR chi2(2) = 121.81
F( 1, 27) = 24.76
F( 1, 27) = 69.17
F( 2, 26) = 33.42
Perbedaan utama yang terlihat adalah nilai Std. Error pada metode LOGIT lebih kecil
daripada nilai seharusnya dengan metode SVYLOGIT, artinya nilai SE pada perintah logit
adalah under-estimate dari nilai yang seharusnya.
Padahal, Std. Error akan digunakan sebagai dasar dalam statistik inferens, baik itu estimasi
interval maupun perhitungan nilai sig. Sehingga penggunaan LOGIT tidak valid pada metode
sample yang bukan simple/systematic random sampling.