Anda di halaman 1dari 15

32

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN Commented [L1]: Risda jkesimpulan sesuia tujuan, apa tujuan
penelitian kamu? Mengetahui kontaminasi CDMT pada timun sebut
berapa persen, cacing nya apa, pada kubis berapa persen cacingnya
apa dst. Perbaiki !!
Dari hasil penelitian deskriptif tentang kontaminasi CDMT pada sayur lalap Tujuan Umum
Mengetahui kontaminasi sayuran yang dijual di pasar swalayan
oleh telur CDMT
yang dijual di pasar swalayan di lima Wilayah DKI Jakarta dapat disimpulkan : 1.4.2. Tujuan Khusus
1.4.2.1. Mengetahui jenis telur CDMT yang ditemukan pada
selada yang dijual di pasar swalayan
1.4.2.2. Mengetahui jenis telur CDMT yang ditemukan pada
1. Mengetahui kontaminasi sayuran yang dijual di pasar swalayan oleh kubis yang dijual di pasar swalayan
1.4.2.3. Mengetahui jenis telur CDMT yang ditemukan pada
kacang panjang yang dijual di pasar swalayan
CDMT sebesar 11,47 % pada sayur lalap seperti selada, kubis, kacang 1.4.2.4. Mengetahui jenis telur CDMT yang ditemukan pada
mentimun yang dijual di pasar swalayan
1.4.2.5. Mengetahui jenis telur CDMT yang ditemukan pada
panjang, mentimun dan kemangi. kemangi yang dijual di pasar swalayan

2. Mengetahui jenis CDMT yang mengkontaminasi selada yaitu 28%

meliputi A. lumbricoides 5,33 %, Trichuris trichiura 2,7 %, Cacing

tambang 5,33 %, larva rabditiform cacing tambang 2,66 %, larva

filariform cacing tambang 10,7 % serta ditemukan juga telur fasciola

1,33 %.

3. Pada kubis ditemukan 2,66% terkontaminasi CDMT berupa A.

lumbricoides 1,33 % dan cacing tambang 1,33 %.

4. Angka kontaminasi pada kacang panjang 3.99% yaitu A. lumbricoides

2,66 % dan cacing tambang 1,33 %.

5. Sedangkan pada mentimun tidak ditemukan kontaminasi CDMT

6. Pada kemangi angka kontaminasi CDMT sebesar 22,66% terdiri dari

A. lumbricoides 4 %, Cacing tambang 12 %, larva rabditiform cacing


33

tambang 1,33 %, larva filariform cacing tambang 4 % dan larva

Strongyloides stercoralis 1,33 %.

5.2. SARAN

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai :

1. Kontaminasi cacing usus pada sayuran lain pada pasar swalayan dan

pasar tradisional

2. Perlunya menerapkan higienitas perseorangan, seperti mencuci sayur

dengan air mengalir sebelum dikonsumsi.


34

DAFTAR PUSTAKA

1. Wardhana KP, Kurniawan B, Mustofa S. Identifikasi telur soil transmitted


helminths pada lalapan kubis (Brassica oleracea) di warung-warung
makan Universitas Lampung. Diunduh dari digilib.unila.ac.id?2388/. 26
Juni 2015

2. Dirjen PP & LP Kementrian Kesehatan RI. Riskesdas 2013.

3. Margono SS, Sukardi W, Ismid IS, Abidin SA. Cacing yang ditularkan
melalui tanah pada anak sekolah dasar di sekitar klinik sanitasi di Lombok
Timur, Nusa Tenggara Barat. Sari Pediatri. 2001;2(4):188-92.

4. Handayani D, Ramdja M, Nurdianthi IF. Hubungan infeksi soil


transmitted helminthes (STH) dengan prestasi belajar siswa SDN 169
dikelurahan gandus kecamatan gandus kota palembang. Maj Kedok
Sriwijaya. 2015;47(2): 91-5.

5. McSorley HJ, Maizels RM. Helminth infections and host immune


regulation. Clin Microbiol Rev. 2012;25(4): 585608.

6. Astuti R, Aminah S, Identifikasi telur cacing usus pada lalapan daun kubis
yang dijual pedagang kaki lima di kawasan Simpang Lima kota Semarang.
Diunduh dari http://jurnal.unimus.ac.id, 24 Juni 2015

7. Supali T, Margono SS, Abidin S.A N. Nematoda usus. Dalam: Sutanto I,


Ismid I S, Sjarifuddin P K, Sungkar S, penyunting. Buku ajar parasitologi.
Edisi IV. Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia; 2014. Hal. 8-
54

8. Widjaja J, Lobo LT, Oktaviani, Puryadi. Prevalensi dan jenis telur cacing
soil transmitted helmints (STH) pada sayuran kemangi pedagang ikan
bakar di kota Palu. J Buski. 2014;5(2):61-66
35

9. Maemunah M. Kontaminasi cacing usus yang ditularkan melalui tanah


(Brassica oleratea ) dari Bandungan dan Kopeng kota Semarang. Abstrak,
Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang 1993. Diunduh dari
http://core.ac.uk/download/pdf/11704949.pd , 1 September 2015.

10. Rusmartini T. Penyakit oleh nematode usus. Dalam: Natadisastra D,


Agoes R, penyunting. Parasitologi kedokteran. Ditinjau dari organ tubuh
yang diserang. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC; 2005. hal. 73-7

11. Makker J, Balar B, Niazi M, Daniel M. Strongyloidiasis: a case with acute


pancreatitis and a literature review. World J Gastroenterol.
2015;21(11):3367-73.

12. Abdalhamid BA, Al Abadi ANM, Al Saghier M, Joudeh AA, Shorman


MA, Amr SS. Strongyloides stercoralis infection in kidney transplant
recipients. Saudi J Kidney Dis Transpl. 2015;26(1):98-102.

13. Rukmana R. Bertanam selada & andewi. Kanisius. 1995. Diunduh dari
https://books.google.co.id/books?id=g9UV48Q1VUEC&pg=PA1&dq=ber
tanam+selada+andewi+ir.rahmat+rukmana&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v
=onepage&q=bertanam%20selada%20andewi%20ir.rahmat%20rukmana
&f=false. 25 Januari 2016.

14. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.


Budidaya selada semi organik. HKP;2009(37) Provinsi Jambi. Diunduh
dari
http://jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/leafletselada09.pdf.
24 januari 2016 jam 11.22

15. Fitriani ML. Budidaya tanaman kubis bunga (Brassica oleraceae var
botrytis L.) di kebun benih holtikultura(KBH) Tawangmangu.2009.
Diunduh dari http://core.ac.uk/download/files/478/16507079.pdf . 25
januari 2016 jam 11.24

16. Sastrosiswojo S, Uhan TS, Sutarya R. Penerapan teknologi PHT pada


tanaman kubis. Bandung. Edisi ke-2. Monografi;2005(21)
36

17. Susila AD. Panduan budidaya tanaman sayuran. Departemen Agronomi


dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB. Bogor.2006. Diunduh
darihttp://dkp3cirebonkota.yolasite.com/resources/Panduan%20Budidaya
%20Tan.%20Sayuran.pdf. 25 Januari 2016

18. Zaevia B, Napitupulu M, Astuti P. Respon tanaman kacang panjang(Vigna


sinensis L.) terhadap pemberian pupuk NPK pelangi dan pupuk organic
cair NASA. J Agrifor. 2014;13:19-32. Diunduh dari
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=183650&val=6381&t
itle=RESPON%20TANAMAN%20KACANG%20PANJANG%20%28Vi
gna%20sinensis%20L.%29%20TERHADAP%20PEMBERIAN%20PUP
UK%20NPK%20PELANGI%20%20DAN%20%20%20PUPUK%20ORG
ANIK%20CAIR%20NASA. 25 Januari 2016

19. Anto A. Teknologi budidaya kacang panjang. Penyuluhan pertanian BPTP


Kalimantan Tengah. Diunduh dari
http://kalteng.litbang.pertanian.go.id/ind/images/data/teknologi-kacang-
panjang-2013.pdf. 25 Januari 2016

20. Rosliani R. Budidaya mentimun. Badan Penelitiaan dan Pengembangan


Pertanian Kementerian Pertanian. Bandung Barat. Diunduh dari
http://balitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Isi%20poster/MP-
03%20Budidaya%20mentimun.pdf. 25 januari 2016

21. Kusuma W. Efek ekstrak daun kemangi(Ocimum sanctum L.) terhadap


kerusakan hepatosit mencit akibat minyak sawit dengan pemanasan
berulang. Diunduh
darihttps://core.ac.uk/download/files/478/12350654.pdf. 25 januari 2016

22. Yuhana SA. Daya antibakteri ekstrak daun kemangi. Diunduh dari
http://adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/520/gdlhub-gdl-s1-2013-yuhanasinc-
25992-12.-tinj-a.pdf. 25 januari 2016
37

23. Utama IMS. Penanganan pascapanen buah dan sayuran segar. Makalah
dibawakan pada Forum Konsultasi Teknologi Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Provinsi Bali, Tgl 21 Nopember 2001. Diunduh dari
http://staff.unud.ac.id/~madeutama/wp-content/uploads/2009/06/5-
penanganan-pascapanen.pdf. 27 januari 2016 jam 00 : 23

24. Santoso BB. Penanganan pascapanen sayur hal:211-22. Diunduh dari :


http://fp.unram.ac.id/data/DR.Bambang%20B%20Santoso/BahanAjar-
PascapanenHortikultura/BAB-10-Pasca-Panen-Sayur.pdf. 27 Januari 2016 jam
00:29

25. Samad MY. Pengaruh penanganan pasca panen terhadap mutu komoditas
hortikultura. J Sains Teknol Indones. 2006:8(1):31-6.

26. Eraky MA, Rashed SM, Nasr MEL, El-hamshary AMS, El-ghannam AS.
Parasitic contamination of commonly consumed fresh leafy vegetables in
Benha, Egypt. Hindawi Pub Corporation. 2014:1-7

27. Asihka V, Nurhayati, Gayatri, Distribusi frekuensi telur soil transmitted


helmints pada sayuran selada (Lactuca sativa) yang dijual di pasar
tradisional dan pasar modern di Kota Padang. J Kesehatan Andalas. 2014;
3(3):480-5.

28. Purba SF, Chahaya I, Marsaulina I. Pemeriksaan Escherichia coli dan


larva cacing pada sayuran lalapan kemangi (Ocimum basilicum), kol
(Brassica oleracea l. var. capitata. l.). selada (Lactuca sativa l.). terong
(Solanum melongena) yang dijual di pasar tradisional, supermarket dan
restoran di Kota Medan tahun 2012. Diunduh dari
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=51442&val=4110. 24
juni 2015 jam 10.30

29. Siswandi. Penanganan pasca panen buah-buahan dan sayuran. J Inovasi


Pertanian. 2007;6(1):68-7.

30. Sayuti L. Kejadian infeksi cacing hati(Fasciola spp) pada sapi bali di
kabupaten karangasem,bali. Skripsi Fakultas Kedokteran Hewan. Institut
Pertanian. Bogor. 2007. Diunduh dari
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1742/Sayuti;jsessio
nid=5653B1B6E586FFF6109521FCB397632A?sequence=4. 28 Febuari
2016
38

BIODATA MAHASISWA BIMBINGAN SKRIPSI FK UKI

TAHUN AKADEMIK 2014-2015

Nama Mahasiswa : Risda Emilia

NIM Mahasiswa : 1261050187

Tempat/Tgl Lahir : Banjarmasin, 29 April 1993

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SLTP : MTsN Tambak Bitin HSS Kalimantan Selatan


2. SLTA : SMAN 1 Daha Utara HSS Kalimantan Selatan
3. UNIVERSITAS :
a. UNIVERSITAS DARMA PERSADA
FAKULTAS SASTRA INGGRIS
39

b. UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA


FAKULTAS KEDOKTERAN

JUDUL SKRIPSI : KONTAMINASI CACING USUS PADA SAYURAN YANG


DIJUAL DI PASAR SWALAYAN DI WILAYAH DKI JAKARTA

LAMPIRAN
40
41
42
43
44

Jakarta Timur

JENIS SAYUR
NO. URUT NAMA PASAR SWALAYAN
Selada Kubis Kacang Panjang Timun Kemangi
1 A mart - - - 2 telur AL
2 A mart 2 telur AL, 2 telur TT, Larva CT stadium rhabditiform - - - -
3 A mart - - - - -
4 A mart - - - - -
5 A mart - - - - -
6 B mart 2 larva CT - - - -
7 B mart - - - - -
8 B mart - - - - -
9 B mart - - - - -
10 B mart - - - - -
11 C mart - - - - -
12 C mart - - telur AL - telur CT
13 C mart - - - - -
14 C mart larva CT - - - -
15 C mart - - - - -

Jakarta Barat

JENIS SAYUR
NO. URUT NAMA PASAR SWALAYAN
Selada Kubis Kacang Panjang Timun Kemangi
1 D mart Telur Fasciola - - - -
2 D mart larva CT - - - -
3 D mart - - - - -
4 D mart - - - - -
5 D mart - - - - -
6 E mart - - - - telur CT
7 E mart - - - - telur CT
8 E mart - - - - -
9 E mart - - - - -
10 E mart - - - - -
11 F mart - - - - -
12 F mart - - - - -
13 F mart - - - - -
14 F mart - - - - -
15 F mart Telur AL - - - -

Jakarta Selatan

JENIS SAYUR
NO. URUT NAMA PASAR SWALAYAN
Selada Kubis Kacang Panjang Timun Kemangi
1 G mart larva filariform CT - - - larva CT
2 G amrt telur AL - - - 2 telur CT
3 G mart - - - - -
4 G mart - - - - -
5 G mart - - - - -
6 H mart larva rabditiform CT telur CT - - telur CT
7 H mart - - - - -
8 H mart - - - - -
9 H mart - - - - -
10 H mart -
11 I mart telur CT - - - -
12 I mart - - - - telur CT
13 I mart - - - - -
14 I mart - - - - -
15 I mart - - telur AL - -
45

Jakarta Pusat

JENIS SAYUR
NO. URUT NAMA PASAR SWALAYAN
Selada Kubis Kacang Panjang Timun Kemangi
1 J mart - - - - -
2 J mart - - - - telur CT
3 J mart - telur AL - - Larva Filariform SS
4 J mart - - - - -
5 J mart - - - -
6 K mart - - - -
7 K mart larva CT telur AL
8 K mart larva CT
9 K mart - - - - -
10 K mart - - - - -
11 L mart - larva rabditiform CT
12 L mart - larva filariform CT
13 L mart -
14 L mart -
15 L mart larva CT

Jakarta Utara

JENIS SAYUR
NO. URUT NAMA PASAR SWALAYAN
Selada Kubis Kacang Panjang Timun Kemangi
1 M mart - - telur CT - telur CT
2 M mart - - - - -
3 M mart - - - - -
4 M mart - - - - -
5 M mart - - - - -
6 N mart - - - - -
7 N mart - - - - -
8 N mart - - - - -
9 N mart - - - - -
10 N mart - - - - -
11 O mart - - - - -
12 O mart - - - - -
13 O mart telur CT - - - -
14 O mart larva CT - - - -
15 O mart - - - - -

Tabel 1. Jenis cacing usus yang ditemukan pada sayuran yang dijual di pasar swalayan di wilayah DKI Jakarta

Wilayah AL CT TT SS Lain-lainnya
Jaktim 5 3 2 - 1 larva rabditiform CT, 3 larva filariform CT
Jakbar 1 2 - - 1 telur fasciola , 1 larva filariform CT
Jaksel 2 6 - - 1 larva rabditiform CT, 2 larva filariform CT
Jakut - 3 - - 1 larva filariform CT
Jakpus 2 1 - - 1 larva rabditiform CT, 4 larva filariform CT, 1 larva filariform SS

Tabel 2.1. Jenis cacing usus yang ditemukan di pasar swalayan di wilayah DKI Jakarta pada sayur selada

AL
Wilayah CT TT SS Lain-lainnya
Jaktim 2 2 2 1 Larva rhabditiform CT, 3 larva filariform CT
Jakbar 1 1 larva filariform CT, telur fasciola
Jaksel 1 1 Larva filariform CT, larva rabditiform CT
Jakut 1 Larva filariform CT
Jakpus 2 Larva filariform CT
46

Tabel 2.2. Jenis cacing usus yang ditemukan di pasar swalayan di wilayah DKI Jakarta pada sayur kubis

Wilayah AL CT TT SS Lain-lainnya
Jaktim
Jakbar - - - -
Jaksel - 1 - -
Jakut - - - -
Jakpus 1 - - -

Tabel 2.3. Jenis cacing usus yang ditemukan di pasar swalayan di wilayah DKI Jakarta pada sayur kacang panjang

Wilayah AL CT TT SS Lain-lainnya
Jaktim 1 - - -
Jakbar - - - -
Jaksel 1 - - -
Jakut - 1 - -
Jakpus - - - -

Tabel 2.4. Jenis cacing usus yang ditemukan di pasar swalayan di wilayah DKI Jakarta pada sayur timun

Wilayah AL CT TT SS Lain-lainnya
Jaktim - - - -
Jakbar - - - -
Jaksel - - - -
Jakut - - - -
Jakpus - - - -

Tabel 2.5. Jenis cacing usus yang ditemukan di pasar swalayan di wilayah DKI Jakarta pada sayur kemangi

Wilayah AL CT TT SS Lain-lainnya
Jaktim 2 1 - -
Jakbar - 2 - -
Jaksel - 4 - - larva filariform CT
Jakut - 1 - -
Jakpus 1 1 - - 2 larva filariform CT, 1 larva rhabditiform CT, 1 larva filariform SS

Anda mungkin juga menyukai