Anda di halaman 1dari 10

ASKEP LANSIA DENGAN GANGGUAN PSIKOSOSIAL

Alam Perasaan & Konsep Diri

Tujuan :

Menjelaskan perubahan-perubahan psikososial yang menyertai proses menua

Menyebutkan masalah yang timbul sebagai konsekuensi perubahan psikososial

Mengidentifikasi & menyusun rencana intervensi sebagai implikasi keperawatan terhadap masalah
yang timbul.

Perubahan Psikososial Lansia

Pensiun

Identitas sering dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan

Sadar akan kematian

Kehilangan hubungan dengan teman-teman & famili

Penyakit kronis & ketidakmampuan

Perubahan terhadap gambaran diri, konsep diri

Kesepian (loneliness)

Masalah Psikososial Lansia

Aspek Sosial Lansia :

Sikap, nilai, keyakinan terhadap lansia, label/stigma, perubahan sosial

Ketergantungan :

Penurunan fungsi, penyakit fisik


Gangguan konsep diri

Gangguan alam perasaan : Depresi

Faktor Resiko Masalah Psikososial Lansia

Sumber finansial yang kurang

Tipe kepribadian : manajemen stress

Kejadian yang tidak terduga

Jumlah kejadian pada waktu yang berdekatan

Dukungan sosial kurang

PENGERTIAN KONSEP DIRI

n Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang
dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart dan Sundeen, 1998).

n Konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh, baik fisikal, emosional intelektual ,
sosial dan spiritual (Beck, William dan Rawlin,1986)

Konsep diri tidak langsung ada begitu individun di lahirkan, tetapi secara bertahap seiring dengan
tingkat pertumbuhan dan perkembangan individu.

Konsep diri akan terbentuk karena pengaruh ligkungannya.n

n Konsep diri juga akan di pelajari oleh individu melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain
termasuk berbagai stressor yang dilalui individu tersebut.

Gangguan Konsep diri : Kekacaua individu dalam melihat citra tubuh, penampilan peran atau identitas
personal.n
KOMPONEN KONSEP DIRI

1. Gambaran diri / Citra Tubuh ( Body Image )

Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar.n

n Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi
tubuh saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan dimodifikasi dengan pengalaman baru
setiap individu (Stuart and Sundeen , 1991).

Gangguan Gambaran Diri : Perubahann persepsi tentang tubuh yang diakibatkan oleh perubahan
bentuk, ukuran, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek yang sering kontak dengan tubuh.

Perubahan fisik terkait usia, efek penyakitn

2. Ideal Diri.

n Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku berdasarkan standart,
aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu ( Stuart and Sundeen ,1991).

Standart dapatn berhubungan dengan tipe orang yang akan diinginkan atau sejumlah aspirasi, cita -
cita, nilai - nilai yang ingin di capai .
Menurut Ana Keliat ( 1998 ) ada beberapa faktor yang mempengaruhi ideal diri yaitu :

1. Kecenderungan individu menetapkan ideal pada batas kemampuannya.

2. Faktor budaya akan mempengaruhi individu menetapkan ideal diri.

3. Ambisi dan keinginan untuk melebihi dan berhasil, kebutuhan yang realistis, keinginan untuk
mengklaim diri dari kegagalan, perasaan cemas dan rendah diri.

4. Kebutuhan yang realistis.

5. Keinginan untuk menghindari kegagalan.

6. Perasaan cemas dan rendah diri.

Ideal diri ini hendaknya ditetapkan tidak terlalu tinggi, tetapi masih lebih tinggi dari kemampuan agar
tetap menjadi pendorong dan masih dapat dicapai (Kelliat, 1992 ).

Gangguan Ideal diri : Ideal diri yang terlalu tinggi, sukar dicapai, dan tidak realistisn

3. Harga Diri (Self Esteem)

n Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh
perilaku memenuhi ideal diri (Stuart and Sundeen,1991).

Jika individu sering gagal , maka cenderung harga diri rendah.n

Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain.n

Aspek utama adalah di cintai dan menerima penghargaan dari orang lain (Keliat, 1992).n

n Gangguan Harga diri : Perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri,
4. Peran.

n Peran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan
posisinya di masyarakat (Keliat, 1992 ).

Stress peran terdiri dari konflik peran yang tidak jelas dan peran yang tidak sesuai atau peran yang
terlalu banyak.n

n Posisi di masyarakat dapat merupakan stresor terhadap peran karena struktur sosial yang
menimbulkan kesukaran, tuntutan serta posisi yang tidak mungkin dilaksanakan (Keliat, 1992).

Gangguan Peran :n Berubah atau berhentinya fungsi peran disebabkan oleh penyakit, proses menua,
putus sekolah, putus hubungan kerja.

Muncul tatkala perubahan tidak diterima individu.n

Faktor yang mempengaruhi : peran berlebihan, citra tubuh, perubahan fisik, faktor sosial.n

5. Identitas

n Identitas adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian yang
merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sendiri sebagai satu kesatuan yang utuh (Stuart and
Sundeen, 1991)

Hal yang penting dalam identitas adalah jenis kelamin (Keliat,1992).n

Karakteristik identitas diri dapat dimunculkan dari perilaku dan perasaan seseorang, seperti :

1. Individu mengenal dirinya sebagai makhluk yang terpisah dan berbeda dengan orang lain.
2. Individu mengakui atau menyadari jenis seksualnya

3. Individu mengakui dan menghargai berbagai aspek tentang dirinya, peran, nilai dan prilaku secara
harmonis

4. Individu mengaku dan menghargai diri sendiri sesuai dengan penghargaan lingkungan sosialnya

5. Individu sadar akan hubungan masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang

6. Individu mempunyai tujuan yang dapat dicapai dan direalisasikan (Meler dikutip Stuart and Sundeen,
1991)

n Gangguan Identitas : kekaburan/ketidakpastian memandang diri sendiri, penuh keraguan, sukar


menetapkan keinginan dan tidak mampu mengambil keputusan.

MASALAH KEPERAWATAN

Gangguan harga diri : harga diri rendah

Isolasi sosial : menarik diri

Resiko perilaku kekerasan

Gangguan citra tubuh

Gangguan identitas personal

Perubahan penampilan peran

Ketidakmampuan

PRINSIP TINDAKAN

Meningkatkan harga diri

Memaksimalkan kemandirian : self care, ADL

Meningkatkan kontrol diri : peran serta, pengambilan keputusan

Menyediakan dukungan sosial


RENCANA TINDAKAN

Konseling individual

Perawat berperan sebagai fasilitator untuk membantu klien

Tripple S : Sabar, Simpatik, Service

Fokus :

- Terapi individual

- Bantu individu mengidentifikasi kekuatan

- Penurunan harapan yang tidak realistis

Pendekatan kelompok

Tujuan :

- Menguatkan integritas ego pada lansia

- Penguatan kontak sosial bagi anggota kelompok

- Meningkatnya perasaan sama terhadap perubahan menjadi tua

- Meningkatkan ingatan masa lalu & kemampuan berempati terhadap annggota lain

Intervensi Jaringan

Tujuan :

- Meningkatkan peran-peran yang tersedia bagi lansia termasuk identitas personal, harga diri &
penampilan peran

Modifikasi lingkungan

Hindari penilaian negatif, beri pujian realistis

Perluas kesadaran klien terhadap aspek positif yang dimiliki


Beri kesempatan klien untuk berhasil

Diskusikan harapan-harapan klien

Tingkatkan interaksi sosial

EVALUASI

Dapat diukur melalui :

- Perilaku merawat diri

- Kontak mata

- Postur

- Pernyataan tentang diri

ALAM PERASAAN

Adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi
kehidupan seseorang.

Gangguan alam perasaan : gangguan emosional yang disertai gejala mania atau depresi.

Mania : Suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaan yang meningkat,
meluas atau keadaan emocional yang mudah tersinggung dan terangsang.

Depresi : Statu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedh dan berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan

Depresi pada lansia bukan merupakan patologi tunggal, biasanya multifactorial oleh karena stress
lingkungan & penurunan kemampuan beradaptasi.
Diagnosis Depresi menurut kriteria DSM-III R

Jika terdapat 5/lebih gejala :

Perasaan tertekan hampir sepanjang hari

Secara nyata penurunan perhatian/keinginan untuk berbagai aktivitas/kesenangan

BB turun/naik secara nyata

Insomnia/hipersomnia.

Agitasi

Rasa capai/lemah & hilangnya kekuatan

Perasaan bersalah, tidak berharga

Hilangnya kemampuan berfikir, konsentrasi atau membuat keputusan

Pikiran berulang tentang kematian, bunuh diri

Depresi pada lansia seringkali kurang/tidak terdiagnosa karena hal-hal sbb:

Penyakiit fisik yang dideriat seringkali mengacaukan gambaran depresi, ex:mudah lelah, Penuruanan
BB

Lansia yang menutupi rasa sedihnya justru dengan menunjukkan bahwa dia lebih aktif

Kecemasan, obsesional, histeria hipokondria yang merupakan gejala depresi justru sering menutupi
depresinya

Masalah sosial yang juga diderita seringkali membuat gambaran depresi menjadi lebih rumit.

PENGKAJIAN

Faktor predisposisi : Genetik (kembar monozigot), kehilangan, tipe kepribadian tertentu, penilaian
negatif terhadaf diri sendiri, menyalahkan diri sendiri, ketidakberdayaan (keyakinan akan
ketidakmampuannya ; tidak berupaya mengembangkan respon adaptif), kurangnya pujian positif selama
berinteraksi dengan lingkungan.
Faktor presipitasi : berbagai penyakit fisik (faktor biologis), kehilangan (faktor psikologis)

Perilaku & mekanisme koping : denial, supresi

MASALAH KEPERAWATAN

Berduka disfungsional

Ketidakberdayaan

Gangguan pola tidur

Resiko terhadap cedera

Perubahan nutrisi

Defisit perawatan diri

Ansietas

TUJUAN & TINDAKAN

Tujuan : mengajarkan klien untuk berespons emosional yang adaptif

Tindakan :

Lingkungan aman, cegah terjadinya kecelakaan

Hubungan saling percaya perawat klien

Dorong untuk mengekspresikan pengalaman yang menyakitkan untuk mengurangi intensitas masalah.

Ubah pikiran negatif identifikasi aspek positif (kemampuan, keberhasilan), bantu mengubah persepsi
yang salah/negatif ; positif, beri pujian

Libatkan dalam kegiatan dan interaksi sosial

Meningkatkan status kesehatan : perawatan diri, istirahat, makan, minum.

Anda mungkin juga menyukai