INSOMNIA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Umur : 40 tahun
Pendidikan : SD
Alamat :
RIWAYAT PSIKIATRI
I. RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan utama
Susah tidur
b. Riwayat gangguan sekarang
Keluhan dan gejala
Pasien susah tidur dialami kurang lebih 1 bulan terakhir. Pasien biasa
tidur sekitar jam 2 subuh dan terbangun pada jam 5 subuh. Pasien
1
kesulitan untuk konsentrasi di siang hari dan tidak dapat melakukan
aktifitas dengan baik. Pasien juga mengeluh sakit kepala.
Hendaya/ disfungsi
Hendaya sosial (+)
Hendaya pekerjaan (+)
Hendaya waktu senggang (+)
Faktor stressor psikososial
Pasien tidak memiliki pekerjaan, mempunyai istri dan 3 anak yang
harus dinafkahi.
Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis
sebelumnya
Tidak ada.
c. Riwayat gangguan sebelumnya
Trauma (-)
Infeksi (-)
Kejang (-)
NAPZA :
Merokok (-)
Alkohol (-)
Obat-obatan (-)
d. Riwayat kehidupan pribadi
Masa prenatal dan Perinatal (0-1 tahun)
Pasien lahir normal dan cukup bulan di 07 September 1977 di rumah
dan dibantu oleh dukun.
Masa Kanak Awal (1-3 tahun)
Pertumbuhan dan perkembangan pasien baik sesuai anak seusianya.
Pasien diasuh oleh ibu kandungnya.
Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)
Pasien mulai sekolah pada umur 7 tahun, sesuai dengan anak-anak
seumurannya dan selesai SD.
2
Masa Kanak Akhir dan Remaja (12-18 tahun)
Pasien tidak melanjutkan sekolah setelah tamat SD dan hanya tinggal
dirumah (kadang-kadang kerja di pasar).
Riwayat Masa Dewasa
Riwayat Pekerjaan : Pasien tidak bekerja
Riwayat Pernikahan : Pasien sudah menikah
Riwayat Kehidupan Sosial : Hubungan sosial dengan tetangga dan
teman baik
Riwayat Kehidupan Beragama : Pasien beragama Islam
e. Riwayat kehidupan keluarga:
Pasien merupakan anak ke- 3 dari 5 bersaudara ( L,P,L,P,L ). Kedua orang
tua telah meninggal. Hubungan pasien dengan keluarga baik. Riwayat
keluarga dengan penyakit yang sama tidak ada.
f. Situasi sekarang :
Pasien tinggal bersama dengan istri dan ketiga anaknya.
g. Persepsi pasien tentang diri sendiri dan kehidupannya
Pasien merasa dirinya sehat.
3
c. Fungsi Intelektual
Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan: Sesuai taraf
pendidikan
Daya konsentrasi : Baik
Daya ingat :
o Daya ingat jangka panjang : Baik
o Daya ingat jangka pendek : Baik
o Daya ingat segera : Baik
Orientasi (waktu, tempat, orang) : Baik
Pikiran abstrak : Baik
Bakat Kreatif : Tidak ada
Kemampuan menolong diri sendiri: Terganggu
d. Gangguan Persepsi
Halusinasi : Tidak ada
Ilusi : Tidak ada
Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
e. Proses Berpikir
i. Arus Pikiran
Produktifitas : Cukup
Kontinuitas : Cukup relevan
Hendaya Berbahasa : Tidak ada
ii. Isi Pikiran
Preokupasi : Tidak ada
Gangguan isi pikir : Tidak ada
f. Pengendalian Impuls : tidak terganggu
g. Daya Nilai
Norma Sosial : tidak terganggu
Uji Daya Nilai : tidak terganggu
Penilaian Realitas : tidak terganggu
4
h. Tilikan (Insight) : Derajat (Pasien merasa dirinya sakit)
i. Taraf dapat dipercaya: Dapat Dipercaya
V. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I:
Berdasarkan alloanamnesis dan autoanamnesis ditemukan gejala
klinis yang bermakna yaitu susah tidur. Keadaan ini menimbulkan
5
penderitaan (distress) pada pasien dan keluarga serta menimbulkan hendaya
(disability) bagi pasien dalam kehidupan sehari-hari, terutama hendaya di
bidang sosial, pekerjaan dan penggunaan waktu senggang, sehingga dapat
disimpulkan pasien mengalami gangguan jiwa.
Dari pemeriksaan status mental, ditemukan hendaya ringan sehingga
digolongkan gangguan jiwa non psikotik.
Pada pemeriksaan status internus dan status neurologis tidak
ditemukan adanya kelainan yang mengindikasikan adanya gangguan medis
umum yang menimbulkan gangguan fungsi otak, sehingga penyebab
gangguan organik dapat disingkirkan dan digolongkan gangguan jiwa
psikotik non organik.
Dari alloanamnesis dan autoanamnesis ditemukan adanya gangguan
tidur dan di diagnosis insomnia
Aksis II:
Ciri kepribadian tidak khas.
Aksis III:
Tidak ada diagnosis
Aksis IV:
Stressor psikososial tidak jelas.
Aksis V:
GAF Scale 50-41 : Gejala ringan, disabilitas ringan.
6
Adanya hendaya dalam bidang sosial, penggunaan waktu senggang, dan
pekerjaan sehingga memerlukan sosioterapi.
VII. PROGNOSIS
Dubia
Faktor Pendukung :
Gejala positif
Tidak ada kelainan organobiologik
Tidak ada riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama
Adanya dukungan dari keluarga
Faktor penghambat :
Relaps
Tidak teratur minum obat
Stressor psikososial tidak jelas.