Anda di halaman 1dari 7

Ada empat tahapan yang dilakukan PT. PTI dalam setiap kesempatan rekrutmennya.

Pertama,
PT. PTI akan melakukan CV screening, yaitu kegiatan penyortiran berkas lamaran dan
digolongkan menurut kategori tertentu, yaitu pendidikan terakhir, bahkan jenis kelamin.
Mengapa jenis kelamin? Berdasarkan pengalaman saya hari Jum'at tanggal 29 Mei 2015, sebagai
peserta tes gelombang pertama, hampir seluruh peserta adalah laki-laki kecuali satu orang
perempuan yang entah memang demikian atau kekeliruan proses informasi sehingga menjadi
peserta gelombang pertama. Mengapa laki-laki masuk gelombang pertama? Karena tes
dilaksanakan hari Jum'at! Itulah 'kecerdasan' PT. PTI dalam proses seleksinya yang tidak
memisahkan urusan rekrutmen dan peribadatan. Selain itu, sortir aplikasi (CV) berdasarkan
tingkat pendidikan memudahkan tim rekrutmen dalam mempresentasikan posisi yang dibuka
sehingga lebih efektif dan efisien dalam proses pelaksanaan tes.

Kedua, PT. PTI akan melakukan tes tahap pertama berupa Tes Wawancara Tertulis dan Psikotes
Sederhana. Bagian ini yang akan saya terangkan. Tahap ketiga adalah Psikotes Lengkap. Dan,
terakhir, Final Interview atau Wawancara Akhir. Khusus tahap ketiga dan tahap keempat tidak
akan saya jelaskan karena saya sendiri belum pernah mengikuti tes di tahapan tersebut.

Sebelum tes, Sahabat akan mendapatkan pesan singkat notifikasi tentang undangan mengikuti
seleksi tahap pertama. Dalam pesan singkat tersebut disebutkan tanggal, jam, dan tempat
kegiatan tes serta barang-barang yang harus dibawa, yaitu PENSIL 2 B, PULPEN (Tidak boleh
Boxy, gunakan semacam Pilot, Standart, atau Faster), PENGHAPUS, dan PAPAN JALAN
(maksudnya papan kayu untuk alas ujian). Setelah mendapat pemberitahuan tersebut, siapkan
diri mulai dari benda-benda yang wajib dibawa dan materi. Untuk penampilan, cukup rapi dan
sopan. Tidak perlu berdasi, berjas, atau atribut formal lainnya. Saran saya, minimal gunakan
celana kain polos dan atasan berkrah, entah kaos atau kemeja.

Pada hari H, usahakan datang minimal 10 menit sebelum tes. Pastikan semua alat kelengkapan
beres dan tidak ada yang tertinggal. Saran saya, siapkan masing-masing alat tulis dua buah dan
satu buah rautan pensil untuk antisipasi. Saat peserta diminta memasuki ruangan, perwakilan PT.
PTI akan mempresentasikan secara ringkas profil dan produk PT. PTI dan posisi-posisi yang
ditawarkan kepada peserta.

Selanjutnya, setelah presentasi berakhir, tes tahap pertama diawali dengan berhitung. Ya,
berhitung. Peserta diminta berhitung dari angka tertentu mulai dari bagian pojok paling depan
sampai dengan pojok paling belakang. Sahabat HARUS mengingat nomor yang Sahabat
sebutkan.

Bagian pertama adalah Wawancara Tertulis. Waktu yang dibutuhkan antara 50 menit sampai
60 menit. Sebelum itu, Sahabat akan menerima satu lembar kertas soal dan satu lembar lainnya
berupa folio polos. Di bagian pojok kanan atas lembar folio Sahabat harus tuliskan nomor yang
Sahabat sebutkan tadi dengan ukuran yang sedang.

Pada lembar soal, ada tiga bagian yang harus diisi PADA LEMBARAN FOLIO POLOS
Sahabat, yaitu A. Posisi yang Dilamar, B. Biodata Peserta, dan C. Pertanyaan Wawancara.
Berikut ulasan ringkas ketiga bagian tersebut:
A. POSISI YANG DILAMAR
Di bagian ini Sahabat akan diminta mengisi tiga hal, yaitu tempat dan tanggal tes, dua posisi
yang diminati, dan dua lokasi penempatan kerja yang diinginkan. Sebagai informasi, di Jawa
Timur ada empat distribution center (DC) yang dibentuk, yaitu DC Surabaya, DC Malang, DC
Kediri, dan DC Jember. Untuk posisi, cantumkan HANYA kode posisinya saja, semisal APS
jika ingin menjadi Assistant Promotor Supervisor atau BA jika ingin melamar sebagai Beauty
Advisor.
B. IDENTITAS PELAMAR
Di bagian ini Sahabat harus menuliskan nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pendidikan
terakhir, sampai dengan orang-orang yang bisa menjadi referensi, baik keluarga, rekan kerja,
atasan, dan sebagainya.
C. PERTANYAAN WAWANCARA
Di bagian ini ada empat belas poin pertanyaan wawancara yang harus dijawab. Pertanyaan
tersebut berkisar pada empat poin:

1. Pemahaman Sahabat tentang PT. PTI


2. Alasan Sahabat melamar di PT. PTI, khususnya pada posisi yang dilamar
3. Karakter Sahabat sebagai pribadi maupun sebagai seorang tenaga profesional nantinya
4. Gaji yang diharapkan

Bagian ini tidak dapat saya tuliskan secara vulgar setiap pertanyaannya mengingat berkaitan
dengan tahapan seleksi. Selain itu, saya tidak mendapat otoritas untuk 'membocorkan soal'
sekalipun saya pernah menjadi peserta dan memiliki hak untuk 'menceritakan segala sesuatu'
terkait tahapan yang saya jalani. Yang pasti, Sahabat harus mempersiapkan diri dengan empat
hal yang saya sebutkan di atas. Pertanyaan tidak akan jauh berkisar dari hal tersebut.

Setelah tes Wawancara Tertulis berakhir, kita masuki tes Psikotes Sederhana. Tes ini
dilaksanakan dengan waktu yang tidak jauh berbeda. Sahabat akan dipinjami buku soal dan satu
lembar kertas jawaban komputer (LJK). Sahabat akan diminta terlebih dahulu menuliskan nomor
peserta Sahabat dan posisi yang dilamar di atas tanda biru logo PT. PTI. Setelah itu, silahkan
mengisi huruf atau angka dalam kotak dan mengarsir huruf atau angka dalam lingkaran
mengenai nama Sahabat, nomor ponsel yang bisa dihubungi, tanggal lahir, tanggal tes, dan
tempat tes.

Di bagian soal, Sahabat akan menemukan sedikitnya dua bagian dalam tes ini, yaitu Bagian
Pemanasan dan Bagian Kepanasan. Maksudnya apa, mari saya jelaskan.

Bagian Pemanasan adalah beberapa nomor soal yang dibuat dengan tingkat kesulitan menengah
ke bawah. Tujuannya bisa jadi untuk menguji bagaimana kemampuan kita di level terendah.
Sementara itu, Bagian Kepanasan adalah sebutan saya untuk beberapa soal yang didesain
memiliki tingkat kesulitan menengah ke atas. Dibutuhkan daya imajinasi, kecepatan berpikir, dan
kemampuan melihat dari sudut pandang lain untuk soal-soal ini.

Secara umum, Psikotes Sederhana terdiri dari 55 soal dengan berisi tes perbedaan gambar dan
deret angka. Ada soal yang berisi salah satu gambar tidak setema atau setopik dengan gambar-
gambar di nomor tersebut. Sebagai contoh, ada lima gambar. Gambar pertama sampai dengan
keempat melukiskan hewan ternak, sedangkan gambar kelima melukiskan kendaraan bermotor.
Dari kelima gambar tersebut, jelas gambar terakhir tidak cocok dengan gambar-gambar lainnya.

Demikian pula pada soal deret angka. Ada lima angka dan aturan yang berlaku mensyaratkan
setiap angka bertambah, berkurang, terkali, atau terbagi dengan aturan baru sehingga membentuk
angka-angka selanjutnya. Sebagai contoh, aturan yang berlaku setiap angka ditambah 3. Jika
angka pertama 3, maka angka selanjutnya adalah 6, 9, 12, dan seterusnya. Akan tetapi, dalam hal
tertulis lima angka sebagai berikut: 3, 6, 8, 9, 12, maka angka 8 adalah angka yang tidak
seharusnya berada di dalam deret tersebut dan harus dianggap salah.

Akhirnya, demikianlah beberapa review mengenai tes tahap pertama PT. PTI. Ada beberapa
saran yang saya bisa sampaikan sebagai peserta tiga kali tes di tahapan ini. Berikut tips-tips dari
saya:
Bagian Tes Wawancara Tertulis

1. Jangan terlalu lama menulis. Sangat baik jika tulisan kita terlihat rapi dan indah,
namun jika hal itu membutuhkan banyak waktu dan menyebabkan satu soal terjawab
nyaris lebih dari 3 atau 4 menit, ada baiknya gunakanlah gaya menulis cepat sepanjang
tulisan Sahabat masih bisa dibaca.
2. Ikuti Instruksi! Perwakilan PT. PTI akan menyuruh Sahabat agar bagian Posisi yang
Dilamar dan Biodata Peserta HARUS DITULIS ULANG sesuai yang tercantum dalam
kertas soal. Dengan kata lain, Sahabat harus menyalin kembali semua soal yang ada di
bagian Posisi yang Dilamar dan Biodata Peserta. Jangan sekali-kali membangkang! :D
3. Tulis apa adanya. Tunjukkan kepribadian positif Sahabat. Jika ada beberapa hal yang
menunjukkan kelemahan Sahabat, saran saya tulis saja DENGAN CATATAN ada
kalimat yang menunjukkan Sahabat akan memperbaiki kelemahan tersebut.
4. Jangan ada 'tragedi'! Umumnya, ada dua tragedi yang sering terjadi, termasuk yang
saya alami. Pertama, pulpen macet. Kedua, ada nomor pertanyaan yang tidak terjawab.
Jika pulpen macet, usahakan Sahabat mendapatkan pulpen pinjaman dengan warna tinta
yang sama. Saya melakukan kebodohan pada tes awal kali kedua saya dengan menulis
menggunakan pulpen dengan warna berbeda. Untuk mencegah nomor tidak terjawab,
pastikan tidak terburu-buru mengisi soal. Target satu soal terjawab maksimal 3 menit.
Selain itu, antar soal usahakan ada spasi sekitar 4-5 baris.

Bagian Tes Psikotes Sederhana

1. Ikuti instruksi! Jangan pernah mengabaikan instruksi dari perwakilan PT. PTI saat tes
berlangsung, semisal tentang tata cara menulis bagian Angkatan dan Tahun Lulus
pendidikan terakhir. Kesalahan kecil Sahabat bisa merugikan diri Sahabat sendiri.
2. Jangan terlalu lama mengarsir! Untuk waktu sekitar 50 menit, setelah terpotong
mengisi identitas dan atribut lainnya, waktu mengerjakan untuk satu soal kurang dari 40
menit. Dengan demikian, Sahabat harus jeli menggunakan 40 menit tersisa untuk
menjawab 55 soal yang ada.
3. Jawab yang paling mudah. Asumsikan satu soal Sahabat bisa menemukan jawabannya
kurang dari 10 detik dan butuh 10 detik untuk mengarsir. Jika sampai 20 detik belum juga
menemukan jawaban, tinggalkan soal tersebut dan coba jawab soal selanjutnya! Jika
setelah mencapai akhir soal masih tersedia waktu, silahkan kembali pada soal-soal yang
belum terisi untuk mengkajinya lebih jauh.
4. Tetap Stabil! Barangkali ada peserta lain yang mampu mengerjakan tes di bagian ini
dengan waktu yang relatif cepat atau beberapa di antaranya mencoba saling bertukar
jawaban. Jangan terpengaruh dan tetap pertahankan ritme Sahabat dalam mengerjakan
Psikotes Sederhana tersebut. Tidak ada jaminan seseorang yang menyelesaikan lebih dulu
menjadi benar hasil pekerjaannya. Juga bukan jaminan bertukar jawaban akan
menguntungkan. Bukankah kebenaran jawaban ada di tangan PT. PTI? Mengapa harus
percaya pada peserta?
5. Jangan lupa koreksi ulang! Bagian ini terutama berkaitan dengan nomor peserta dan
posisi yang dilamar, identitas, nomor telepon yang bisa dihubungi, tanggal lahir, tanggal
tes, identitas pendidikan terakhir, dan lokasi tes.
6. JANGAN MENCORET ATAU MEMBUAT TANDA/TULISAN TERTENTU
PADA BUKU/LEMBAR SOAL! PT. PTI tidak segan untuk menganulir hasil tes
SELURUH peserta tes tahap pertama jika ditemukan ada satu saja oknum yang
mengotori buku soal. Saya bisa memahami aturan ini mengingat begitu bodohnya
beberapa peserta tes yang mencoba mencari untung dengan mengotori properti
perusahaan yang akan mereka lamar. Tes kali pertama tahap ini saya jumpai banyak
hitungan dan coretan pada lembar soal yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Saya sarankan Sahabat membawa kertas tak terpakai satu lembar untuk
Sahabat gunakan sebagai sarana tes angka pada Psikotes Sederhana tersebut.

Terakhir, ada beberapa sikap yang harus dijaga jika Sahabat menjadi peserta tes bagian ini.
Mengingat pengalaman tes kali ketiga di Ruang Pertemuan Kantor Perpustakaan Universitas
Jember, beberapa peserta tampak kurang terbiasa mengikuti prosedur dalam suatu tes seleksi
pegawai baru. Ada beberapa hal yang harus Sahabat perhatikan dalam mengikuti tes, sebagai
berikut:
Pertama, Jangan Membuat Gaduh. Sebagai kalangan terpelajar, sangat tidak elok membuat
kegaduhan dengan celotehan tidak perlu saat tes berlangsung.
Kedua, Jangan Tinggalkan Ruangan Sebelum Tes Berakhir. Tes dimulai secara bersama-sama,
maka harus diakhiri secara bersama-sama. Jika Sahabat merasa telah selesai mengerjakan soal,
cek kembali! Barangkali masih ada kekurangan di dalamnya.
Ketiga, Jangan Datang Terlambat. Selain mengurangi jatah waktu Sahabat mengerjakan setiap
bagian soal, hal ini akan menunjukkan Sahabat sebagai calon pegawai yang tidak dapat
mengikuti aturan perusahaan. Jika datang tepat waktu saja tidak bisa, bagaimana dengan
menyelesaikan tugas tepat waktu?
Keempat, Jangan Merasa Paling Cerdas. Kecepatan menyelesaikan soal atau kelebihan tertentu
yang kita miliki daripada peserta lainnya tidak menjadi jaminan kita lolos seleksi tahap
berikutnya. Daripada menghabiskan waktu berbangga diri, ada baiknya menulis artikel seperti
yang saat ini Sahabat baca sehingga kita dapat saling berbagi dan melengkapi. Setuju?vv
Hello fellas!! Sudah bersyukur hari ini? hehe.. Saat ini saya ingin bercerita sedikit mengenai
proses rekrutmen di salah satu perusahaan yang saya apply selama masa menjadi jobseeker ini
yaitu di PT. Paragon Technology and Innovation atau PTI. Ada yang sudah kenal dengan
perusahaan ini? Kalau dr nama perusahaanny biasany masih asing ya, tp kl produkny pasti sudah
banyak yang tau deh. Produk dari PTI yang paling terkenal adalah Wardah Cosmetics, tapi bukan
hanya itu saja. Jika ingin tahu lebih lanjut mengenai perusahaan ini bisa banget loh mampir ke
site berikut.

Saya apply ke Paragon, seinget saya, sekitar tanggal 20an agustus 2015 secara online via situs
karir.itb.ac.id. Saat itu kami hanya perlu mengupload CV dan cover letter dan beberapa dokumen
pendukung yang ingin kita tunjukan. Saat itu dokumen pendukung yang saya upload adalah Scan
ijazah dan transkrip. Alhamdulillah saya lolos seleksi administrasi dan tidak lama setelah itu saya
mendapat panggilan via sms untuk mengikuti tes tahap pertama.

1. Tes Tahap I, Psikotes Awal (29 Agustus 2015)

Menurut saya tes tahap 1 ini mirip tes potensi akademik gt. Nanti ada beberapa pertanyaan
pilihan ganda untuk menilai potensi akademik kita. tes meliputi kemampuan analisis, verbal,
numerik dan logika. Jadi ada tes sinonim atau hubungan kata yang paling mendekati, tes
hitungan, pola-pola dari gambar. dan ada tes pauli. Ituloh tes yang kayak koran terus kita disuruh
ngitung angka-angka yang ada di kertas itu dari atas ke bawah. Saran saya sih untuk tahap ini
usahakan istirahat yang cukup malamnya. dan paginya jangan lupa sarapan. kondisi fisik yang
prima dan pikiran yang fresh akan sangat membantu saat mengerjakan tes ini. Saat tes pauli
terutama, sebisa mungkin stabil, jangan terlalu tinggi di awal kemudian menurun kebelakangany,
kalau bisa sih stabil, menaik malah lebih bagus. Asal kita tetep fokus dan semangat dan stabil
emosinya, saya rasa tes tahap ini tidak begitu sulit. hehe

2. Tes Tahap II, Psikotes Lengkap (3 September 2015)

Sekitar 2-3 hari kemudian saya mendapat kabar bahwa saya lolos ke tahap selanjutnya yaitu
psikotes lengkap. Tes ini seperti layaknya psikotes-psikotes pada umumnya masih seputar pola-
pola kata dan gambar. Namun tes hari ini ada eliminasinya. Saya saat itu mengikuti tes untuk
shift jam 8-9, kemudian shift berikutnya jam 9-10, setelah itu peserta ada waktu untuk menunggu
hasil seleksi shift pagi. sekitar jam 11 hasil seleksi pagi keluar dan alhamdulillah saya lolos
untuk mengikuti psikotes lengkap yang sesungguhnya. hehe.. Jam 11 psikotes lengkap dimulai,
tesnya berupa tes gambar pohon, orang, wartegg tes dan ada sekitar 225 pertanyaan pilihan
mengenai kepribadian kita, kita diminta memilih mana yang paling mendekati diri kita dari 2
buah pilihan yang ada. Bagian ini tidak ada resepnya sih, cukup menjadi diri sendiri saja dan apa
adanya. Oh iya, percaya diri juga jangan lupa, ga ada kepribadian yang salah kok, setiap manusia
terlahir unik, cuma masalahnya paragon mencari orang-orang yang memiliki kepribadian yang
se-visi dan se-nilai dengan mereka. hehe

Berikutnya ada wawancara tulis (masih di hari yang sama). Pertanyaannya seinget saya ada yang
tentang kegagalan dan keberhasilan terbesar kita, bagaimana kita menghadapi kegagalan itu, apa
inovasi yg ingin kita berikan untuk paragon, kesan terhadap paragon, mengapa ingin bergabung
dan mengapa memilih divisi tersebut, bersediakan bekerja di hari libur agama yang bukan agama
kita, dan kita diminta menceritakan diri kita dalam 20 kalimat bebas yang dimulai dengan kata
"aku" (mungkin untuk soal ini bisa dipersiapkan dahulu karena biasanya waktu kita banyak habis
di no ini karena kehabisan ide apa lagi, hehe). Biasanya juga ada pertanyaan apakah kamu
pribadi yang rajin dan berintegritas, dan kita diminta memberikan contoh realnya dalam
kehidupan kita. hehe

Untuk tahap ini saran saya adalah be yourself, Tidak ada yang salah dengan kepribadian
seseorang dan tiap orang itu unik. Hanya saja apakah kepribadian yang kita miliki adalah pribadi
yang dibutuhkan dan dicari oleh paragon atau bukan, apakah sesuai dengan nilai-nilai dan visi
yang diusung perusahaan selama ini? Untuk itu saya menyarankan juga mungkin bagi teman-
teman yang sedang melamar ke paragon bisa terlebih dahulu mempelajari visi,misi dan nilai2
perusahaan kemudian transformasikan jawaban-jawaban yang akan teman-teman utarakan agar
sesuai dengan nilai-nilai yang ada di perusahaan. hehe

3. Tes Tahap III, Wawancara Psikolog (15 September 2015)

Sekitar 1 minggu kemudian hasil psikotes lengkap keluar dan alhamdulillah saya masih lolos.
Tes berikutnya adalah wawancara psikolog. Saat tes ini manner kita sudah mulai dilperhatikan
karena kita sudah berhadapan dengan interviewer. Oiya pada tahap ini kami diminta membawa
berkas lamaran, saat itu yang saya bawa adalah surat lamaran, legalisir ijazah dan transkrip,
fotocopy KTP dan pas foto 4x6 1lembar. Awalnya saya tegang saat wawancara psikolog karena
pasti beliau sudah lebih tau ttg diri saya dari hasil psikotes kemarin. Saya jadi kikuk dan merasa
takut salah gerak, takut salting, salah tingkah. hehe.. Tapi ternyata wawancara psikolog ini sangat
enjoy, saya malah merasa seperti sedang konsultasi gratis dengan psikolog. hehe.. Pada tahap ini
sepertinya psikolog ingin meng-crosscheck diri kita apakah sesuai dengan hasil psikotes lengkap
kemarin atau tidak. Jadi yang kmrn psikotesny agak dibuat-buat biasanya saat menjawab
pertanyaan psikolog menjadi ragu, dan keliatan bedanya saat kita menjawab pertanyaan psikolog
dan saat kemarin menjawab pertanyaan wwancara tulis. Jadi jgn dibuat-buat ya pas wawancara
tertulis kmrn, natural aja. ehehe:p.. Mungkin nanti akan ada beberapa kelemahan kita yang
disampaikan oleh psikolog, kalau tidak sesuai ya coba kita jelaskan ketidaksesuaian itu dengan
sopan. Tapi kalau memeng sesuai, ya tidak usah defense/mengelak. Akui saja, toh manusia tidak
ada yang sempurna juga. Hanya saja, kita yakinkan ke psikolog bahwa kekurangan itu dapat
diperbaiki dan kita punya niat yang sungguh-sungguh untuk melakukannya. Psikolog juga akan
melihat kesesuaian kepribadian kita dengan divisi yang kita pilih. Apakah diri kita akan mampu
bertahan dan berkembang dengan beban kerja di divisi tersebut atau tidak. Jadi sebaiknya teman-
teman juga pilih divisi yang paling "gue banget" gitu ya. hehe

4. Wawancara Akhir (17 Oktober 2015)

Saat wawancara psikolog, diberi tahu psikolognya bahwa hasilnya bisa keluar mulai besok
sampe 1 bulan kedepan. Dalam hati saya, lama juga ya sampe 1 bulan, Waktu minggu ketiga dari
wawancara psikolog masih belum ada kabar dan mulai bikin hopeless. Tapi kemudian di suatu
sore di minggu itu ada sms masuk untuk panggilan ke tahap akhir yaitu wawancara direksi.
Alhamdulillah:) Wawancara direksi dilakukan di hari Sabtu, 17 Oktober 2015 tepat di hari
wisuda oktober ITB, dimana ada bberapa teman saya yang di wisuda dan saya tidak dpt
menghadirinya:( Tapi ga papa, put the urgent and most important thing first. Saya dapat giliran
interview jam 9 dan saya sampai di kantor pusat Paragon di Swadarma sekitar jam setengah 9
pagi. Kantor pusatnya homey bgt kyk ditengah-tengah perumahan gitu, bukan di gedung-gedung
bertingkat cem di sudirman/kuningan. Begitu sampai, saya ga sempat santai berlama-lama
karena giliran saya interview sudah tiba. Oiya, saat interview baik itu dengan direksi maupun
psikolog jangan lupa diperhatikan mannerny ya seperti mengetuk pintu terlebih dahulu, masuk
ketika sudah diizinkan, duduk ketika sudah dipersilakan dan saat berhadapan dengan interview
jawab semua pertanyaanny dengan mantap, tegas, dan menatap mata si lawan bicara. Kalau bisa
jawabnya jangan terbata-bata agar kita tidak terlihat nervous dan dibuat-buat jawabanny. Jika
memang menurut kita pertanyaannya agak tricky dan membuat kita sulit untuk memjawabnya,
lebih baik kita diam sejenak sambil menyusun kata-kata yang tepat, baru menjawabnya.
Daripada kita langsung menjawab tetapi karena belum siap, kata-kata yang keluar malah tidak
lancar dan terbata-bata. Fyi aja, saya waktu interview direksi yg nginterview itu ada 7 orang
direksi!! 7 vs 1 meenn!! Tapi direksi bertujuh itu satu keluarga sih jadi pas interview berasa lagi
rapat keluarga aja trus nambah gue dh 1. haha.. Nyantai kok alhamdulillah, ya walau ada sedikit
kegugupan sih pastinya. Pertanyaannya msih seputar, tau apa ttg paragon, inovasi yg ingin
dilakukan, kebayang ttg apa terkait pekerjaan di divisi yg dipilih. Jd usahakan divisi yg dipilih
adalah divisi yg memang menjadi minat kita.

Di tahap ini lebih kepada mencari kecocokan-kecocokan aja antara kita, direksi (perusahaan) dan
divisi yg kita pilih. Kl nnti ternyata diarahkan ke divisi pilihan 2 tapi kita masih minat ya ggp, itu
brrti dr hasil psikotes dan rekomendasi dr psikolog kmrn memang lbh cocok ke divisi pilihan 2.
Intinya sebelum masuk berdoa dl biar tenang, kl udh masuk let it flow aja.. Semuanya pasti
berlalu kok, dan ga akan kerasa kl kita lg wawancara berhadapan dengan direksi. hehe. Untuk itu
tunjukan bahwa kita memang bersemangat untuk bekerja dan bergabung dengan paragon dan
jadilah diri sendiri. Oh iya penting juga meminta doa restu dari orang tua karena katanya doa
orang tua ke anakny itu akan langsung didengar oleh Tuhan tanpa penghalang apapun. hehe

Dan alhamdulillah 2 hari berselang, saya mendapat kabar bahwa saya di terima di PT. Paragon
Technologi & Innovation sebagai staf maintenance dengan base di pabrik Jatake, Tangerang.
Dan saat ini saya baru saja selesai melaksanakan induction training yang sangaatt
menyenangkan. hehe. Mulai senin besok saya akan memulai kehidupan baru saya di Pabrik
Jatake, bukan di head office lagi (selama training dilakukan di HO). Semoga kehidupan baru di
Jateka lebih menyenangkan dan semoga teman-teman yang sedang berjuang untuk masuk ke
Paragon dimudahkan dan bisa bertemu di sini. hehe.. Good Luck!!

Anda mungkin juga menyukai