PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah yaitu:
1. Apakah pengertian Perdagangan?
2. Bagaimanakah berdagang dalam Islam?
3. Apakah Macam-macam Jula Beli dalam Islam?
4. Apakah Syarat dan Rukun Jual Beli dalam Islam?
5. Bagaimanakah Fenomena Perdagangan di Era Global?
6. Bagaimanakah Upaya Mengatasi Masalah Perdagangan?
C. Tujuan Penulisan
Berikut ini adalah beberapa tujuan penulisan dari makalah ini:
1. Memberikan pengetahuan tentang Berdagang yang baik secara Islam
2 Menanggapi beberapa fenomena perdagangan Era Global
3 Memberikan Gambaran tentang perdagangan islam menurut syarat dan
rukunnya.
4 Memberikan landasan Moral sebagai hal yang wajib di anut oleh umat manusia
5 Meningkatkan Moral dan Akhlak sebagai bekal kehidupan yang Mardhotillah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perdagangan
1. Secara Umum
Perdagangan atau perniagaan pada umumnya adalah pekerjaan membeli
barang dari suatu tempat dan suatu waktu dan menjual barang tersebut di tempat
dan waktu lainnnya untuk memperoleh keuntungan.
Perdagangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kegiatan
perekonomian suatu negara.Giatnya aktivitas perdagangan suatu negara menjadi
indikasi tingkat kemakmuran masyarakatnya serta menjadi tolok ukur tingkat
perekonomian negara itu sendiri.Sehingga bisa dibilang perdagangan merupakan
urat nadi perekonomian suatu negara.Melalui perdagangan pula suatu negara bisa
menjalin hubungan diplomatik dengan negara tetangga sehingga secara tidak
langsung perdagangan juga berhubungan erat dengan dunia politik.[1]
2. Menurut Tokoh
Menurut MARWATI DJOENED: Perdagangan adalah kegiatan ekonomi
yang mengaitkan antara para produsen dan konsumen. Sebagai kegiatan distribusi,
perdagangan menjamin peredaran, penyebaran, dan pemyediaan barang melalui
mekanisme pasar.
Pengertian Dagang (dalam arti ekonomi), yaitu segala perbuatan perantara antara
produsen dan konsumen.Hukum Dagang di Indonesia bersumber pada KUHD
mulaberlaku di Indonesia pada tanggal 1 Mei 1848.Saat ini alat tukar yang
digunakan adalah uang.[2]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam Al-Qur'an ketentuan-ketentuan berdagang (Arab = tijaarah)
diberikan secara umum (tidak berupa teori-teori yang terperinci). Itu terdapat
dalam beberapa ayat :
1. Prinsip jangan sampai memakan riba, al-Baqarah: 275.
2. Pencatatan transaksi yang rapi dan jujur, al-Baqarah: 282.
3. Perniagaan itu berdasar suka-sama suka, tidak ada pemaksaan, al-Nisaa': 29.
4. Perniagaan tidak boleh melalaikan ibadah, al-Nur :34; al-Jum'ah : 9 - 11.
Upaya dalam memperbaiki perdagangan dengan meningkatkan Akhlak dan
Moral suatu individu
1. Menanamkan sikap jujur dan bersih serat menegakkan sunnah Rosul dalam
berdagang
2. Era globalisasi harus didukung dengan adanya peningkatan moral para
pedagang agar persaingan sehat, serta menimbulkan suatu manfaat dan barokah
tanpa menyimpang dari aturan perdagangan yang halal dan sah.