Anda di halaman 1dari 9

ROTARY EVAPORATOR DAN PRINSIP

KERJANYA
A. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui prinsip kerja serta bagian-
bagian alat dari rotary evaporator.
B. Latar belakang
Penukar panas atau dalam industri kimia populer dengan istilah bahasa Inggrisnya,
heat exchanger (HE), adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa
berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai
uap lewat panas (super heated steam) dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water).
Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat
berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida
terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung begitu saja.
Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik kimia
maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu contoh
sederhana dari alat penukar panas adalah radiator mobil di mana cairan pendingin
memindahkan panas mesin ke udara sekitar.
Evaporasi adalah peristiwa menguapnya pelarut dari campuran yang terdiri atas zat terlarut
yang tidak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam kebanyakan proses
evaporasi, pelarutnya adalah air. Tujuan dari evaporasi adalah memekatkan konsentrasi
larutan sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi. Dalam keseharian
seorang yang mempunyai hubungan erat dengan sains, kita pastinya sudah harus bisa
mengetahui beberapa nama instrumen beserta fungsi, cara kerja dan prinsip kerja. Karena
suatu saat suatu instrumen akan berguna bagi kita pada waktu dimana kita sangat
memerlukannya. Untuk itu kita harus tahu beberapa pengertian, fungsi, cara kerja serta
prinsip kerja dari suatu instrumen tersebut. Salah satu instrumen yang ingin sedikit saya
jelaskan disini adalah rotary vakum evaporator.
Rotary vakum evaporator merupakan suatu instrumen yang tergabung antara beberapa
instrumen, yang menggabung menjadi satu bagian, dan bagian ini dinamakan rotary vakum
evaporator. Rotary vakum evaporator adalah instrumen yang menggunakan prinsip destilasi
(pemisahan). Prinsip utama dalam instrumen ini terletak pada penurunan tekanan pada labu
alas bulat dan pemutaran labu alas bulat hingga berguna agar pelarut dapat menguap lebih
cepat dibawah titik didihnya. Instrumen ini lebih disukai, karena hasil yang diperoleh
sangatlah akurat. Bila dibandingkan dengan teknik pemisahan lainnya, misalnya
menggunakan teknik pemisahan biasa yang menggunakan metode penguapan menggunakan
oven. Maka bisa dikatakan bahwa instrumen ini akan jauh lebih unggul. Karena pada
instrumen ini memiliki suatu teknik yang berbeda dengan teknik pemisahan yang lainnya.
Dan teknik yang digunakan dalam rotary vakum evaporator ini bukan hanya terletak pada
pemanasannya tapi dengan menurunkan tekanan pada labu alas bulat dan memutar labu alas
bulat dengan kecepatan tertentu. Karena teknik itulah, sehingga suatu pelarut akan menguap
dan senyawa yang larut dalam pelarut tersebut tidak ikut menguap namun mengendap. Dan
dengan pemanasan dibawah titik didih pelarut, sehingga senyawa yang terkandung dalam
pelarut tidak rusak oleh suhu tinggi.

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian evaporasi
Evaporasi secara umum dapat didefinisikan dalam dua kondisi, yaitu: (1) evaporasi yang berarti
proses penguapan yang terjadi secara alami (2) evaporasi yang dimaknai dengan proses penguapan
yang timbul akibat diberikan uap panas (steam) dalam suatu peralatan. Evaporasi dapat diartikan
sebagai proses penguapan daripada liquid (cairan) dengan penambahan panas atau dapat juga
didefinisikan sebagai evaporasi adalah peristiwa menguapnya pelarut dari campuran yang terdiri atas
zat terlarut yang tidak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam kebanyakan
proses evaporasi, pelarutnya adalah air. Tujuan dari evaporasi adalah memekatkan konsentrasi
larutan sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi. . Panas dapat disuplai
dengan berbagai cara, diantaranya secara alami dan penambahan steam. Evaporasi diadasarkan pada
proses pendidihan secara intensif yaitu (1) pemberian panas ke dalam cairan, (2) pembentukan
gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap, (3) pemisahan uap dari cairan, dan (4)
mengkondensasikan uapnya. Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai
perpindahan kalor ke dalam zat cair mendidih. Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan
sebagian dari pelarut pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang
konsentrasinya lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri dari satu
komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidak diadakan usaha untuk memisahkan
komponenkomponennya. Dalam evaporasi zat cair pekat merupakan produk yang dipentingkan,
sedangkan uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang. Disinilah letak perbedaan antara
evaporasi dan distilasi. Perlu diperhatikan, bahwa penguapan dapat terjadi karena adanya
pemanasan menggunakan hot plate yang dibantu dengan penurunan tekanan pada labu alas bulat
sampel yang dipercepat dengan pemutaran pada labu alas bulat sampel. Dengan bantuan pompa
vakum yang mengalirkan air dingin (es) dari suatu wadah kedalam kondensor dan dikeluarkan lagi
oleh kondensor kepada wadahnya lagi dan dimasukkan lagi dan seterusnya, karena proses ini
berjalan secara kontinyu. sehingga ketika uap dari pelarut mengenai dinding-dinding kondensor,
maka pelarut ini akan mengalami yang proses yg dinamakan proses kondensasi, yaitu proses yang
mengalami perubahan fasa dari fasa gas ke fasa cair. Adapun demikian, proses penguapan ini
dilakukan hingga diperoleh pelarut yang sudah tidak menetes lagi pada labu alas bulat penampung
dan juga bisa dilihat dengan semakin kentalnya zat yang ada pada labu alas bulat sampel dan
terbentuk gelembung-gelembung pecah pada permukaan zatnya

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses evaporasi :


1. Temperatur steam, disesuaikan dengan bahan yang akan dievaporasi karena bahan yang tidak
tahan suhu yang tinggi tentunya akan membentuk kerak pada kolom evaporator sehingga akan
mempengaruhi perpindahan panas dari steam ke bahan tersebut.
2. Tekanan operasi, mempengaruhi proses penguapan pelarut disamping temperatur.
3. Laju alir umpan, bila laju alir umpan terlalu kecil proses kurang effisien dan juga bila terlalu
besar,sehingga untuk suatu proses laju alir umpan diusahakan adalah laju yang dapat menghasilkan
proses yang optimal.
4. Sifat fisik dan kimia umpan.
5. Luas permukaan kontak antara umpan dan media pemanas (panjang dan jumlah tube).
6. Laju alir steam
7. Laju air pendingin (kondenser).
Salah satu alat yang sering digunakan dari berbagai evaporator yaitu Rotary evaporator diamana alat
ini merupakan alat yang biasa digunakan di laboratorium kimia untuk mengefisienkan dan
mempercepat pemisahan pelarut dari suatu larutan. Alat ini menggunakan prinsip vakum destilasi,
sehingga tekanan akan menurun dan pelarut akan menguap dibawah titik didihnya alat ini bekerja
seperti alat destilasi. Pemanasan pada alat ini menggunakan penangas air yang dibantu dengan
rotavapor akan memutar labu yang berisi sampel oleh rotavapor sehingga pemanasan akan lebih
merata. Selain itu, penurunan tekanan diberikan ketika labu yang berisi sampel diputar
menyebabkan penguapan lebih cepat. Dengan adanya pemutaran labu maka penguapan pun
menjadi lebih cepat terjadi. Pompa vakum digunakan untuk menguapkan larutan agar naik ke
kondensor yang selanjutnya akan diubah kembali ke dalam bentuk cair.
Labu disimpan dalam labu alas bulat dengan volume 2/3 bagian dari volume labu alas bulat yang
digunakan setelah itu waterbath dipanaskan dan mengusahakan suhu yang digunakan dalam
pemanasan disesuaikan dengan suhu pelarut yang digunakan. Setelah suhu tercapai, labu alas bulat
dipasang dengan kuat pada ujung rotor yang menghubungkan dengan kondensor. Aliran air
pendingin dan pompa vakum dijalankan, kemudian tombol rotar diputar dengan kecepatan yang
diinginkan.

Cara Penyimpanan
Rotary evaporator biasanya disimpan di laboratorium instrumen. Sebaiknya rotary evaporator
disimpan di meja atau tempat yang permanen untuk menghindari adanya guncangan yang dapat
merusak alat. Selain itu, rotary evaporator lebih baik disimpan di tempat yang tidak terlalu panas
atau tidak terlalu lembap.
Cara Perawatan
Perawatan rotary evaporator terdapat bermacam-macam. Perawatan pada pendingin yaitu air yg
digunakan air aquabides untuk mencegah kerusakan pendingin akibat terjadinya perkaratan pada
bagian dalam alat. Aquabides tersebut juga harus diganti secara berkala, misalnya jika sering
digunakan diganti setiap 2 minggu sekali.
Perawatan pada alat gelas sama seperti peralatan gelas yang lain, yaitu disimpan dalam keadaan
yang bersih dan kering disimpan di tempat yang memiliki temperatur ruangan. Penangas air dirawat
dengan cara mengganti air secara berkala, misalnya jika sering digunakan dua kali dlam seminggu.
Selain itu, ada baiknya setiap alat yang memiliki saklar tersendiri. Penangas air untuk saklar penangas
air, pendingin untuk saklar pendingin, begitu juga seterusnya.

B. Bagian-bagian alat beserta fungsinya


Adapun bagian-bagian dari alat yang digunakan dalam proses rotary evaporator
yaitu sebagai berikut
a. Water bath

Water bath merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan sampel dengan suhu yang
dapat diatur sesuai kebutuhan. Dalam water bath terdapat bagian-bagian Yaitu tampilan alat
yang berfungsi untuk
1. Yaitu Layar penampil suhu
2. Tombol Up/Down untuk menaik turunkan suhu
3. Tombol untuk mengatur suhu
Dalam hal ini juga ada hot plate yaitu alat yang digunakan untuk memanaskan waterbeath.
b. Kondensor

Kondensor merupakan alat yang digunakan untuk mendinginkan uap pelarut yang telah
menguap. Dalam hal ini kondensor yang digunakan berbentuk spiral agar uap pelarut dapat
dikondensasikan dan proses kondensasi berjalan dengan lancar. Di dalam kondensor juga
terdapat selang-selang kecil yang berfungsi sebagai tempat mengalir keluar uap gas yang
tidak dapat terkondensasikan atau sering disebut gas liar/gas buang.
Kondensor juga memiliki lubang yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya air dari
mesin pendingin seperti terlihat pada gambar d ibawah ini

c. Mesin pendingin

Mesin pendingin berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk mendinginkan air yang akan
dipompakan ke kondensor. Di atas alat ini terdapat dua selang yang berfungsi sebagai tempat
masuk dan keluarnya air dari mesin pendingin ke kondensor seperti terlihat pada gambar di
bawah ini

d. Tunkai atas dan tungkai bawah

Gambar d.1. Tungkai bawah gambar d.2. Tunkai atas


Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa gambar d.1 merupakan tungkai bawah dimana
alat ini berfungsi untuk mengatur tinggi rendahnya labu sampel sedangkan pada gambar d.2
yang merupakan tunkai atas dimana alat ini berfungsi untuk mengatur kemiringan kondensor
dan labu alas bulat.
B.

e. Labu alas bulat


Gambar e.1 gambar e.2
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pada gambar e.1 merupakan labu alas bulat
tempat pelarut yang telah menguap dimana pada gambar ini juga terdapat ujung rotor yang
berfungsi sebagai tempat bergantungnya labu alas bulat tempat pelarut yang telah menguap
sedangkan pada gambar e.2 merupakan labu alas bulat tempat sampel dan pelarut yang akan
dipisahkan dalam hal ini juga terdapat ujung rotor yang berfungsi sebagai tempat
bergantungnnya labu alas bulat sampel dan pelarut.

f. Pompa vakum

Pompa vakum yaitu alat yang digunakan untuk mengatur tekanan dalam labu,
sehingga mempermudah penguapan sampel.

C. Cara pengoperasian alat evaporator


Cara menggunakan alat ini harus sesuai dengan prosedur yang ada dimana langkah yang
pertama yaitu :
1. Menghidupkan alat, semua kabel disambungkan ke dalam saklar masing-masing.
Pertama pendingin dihidupkan dengan menekan tombol On/Off untuk power dan On/Off
untuk vakum, ditunggu beberapa saat hingga temperatur menunjukkan temperatur standar
yaitu 25C. Temperatur kemudian diatur dengan cara menekan tombol set kemudian
mengatur suhu sesuai dengan yang diinginkan dengan menekan tombol Up/Down.
2. Setelah suhu diatur, pasanglah labu sampel pada rotor penggerak dan labu destilat. Untuk
memudahkan dalam melepas labu dioleskan vaselin pada bagian penghubung kedua benda,
digunakan juga klip untuk memperkuat sambungan. Penangas air dinyalakan dengan
menekan tombol On/Off dan suhu diatur dengan menekan tombol set dan Up/Down untuk
mengatur suhunya sesuai dengan yang diinginkan. Rotavapor dinyalakan dengan menekan
tombol On/Off dan kecepatan berputarnya diatur sesuai keinginan dengan memutar knop
pemutar. Kemudian, pompa vakum dinyalakan.
Begitu pula untuk cara mematikan alat ini langkah-langkah yang dilakukan yaitu harus
berurutan sesuai prosedur.
1. matikan pompa vakum dengan menekan tombol On/Off. Setelah itu, matikan penangas air
dengan perlahan-lahan menurunkan suhu penangas air secara bertahap.
2. matikan rotavapor dengan menurunkan kecepatannya hingga rotor berhenti berputar.
3. matikan pendingin dengan mengenbalikan suhu pendingin kembali ke suhu standar
kemudian matikan dengan menekan tombol On/Off untuk power dan On/Off untuk pompa.
Biarkan semua sampel yang telah dipisahkan turun ke dalam labu destilat. Kemudian labu
destilat dan labu yang berisi sampel dilepaskan dari sambungan dengan kondensor.

BAB III
PENUTUP
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini yaitu
a. Prinsip kerja rotary evaporator
Prinsip kerja dari rotary evaporator yaitu menggunakan prinsip vakum destilasi, sehingga
tekanan akan menurun dan pelarut akan menguap dibawah titik didihnya.
b. Bagian-bagian dari alat rotary evaporator
1. Water bath dan hot plate
2. Labu alas bulat tempat pelarut yang menguap dan labu alas bulat tempat sampel dan
pelarut yang akan diuapkan
3. Kondensor
4. Ujung rotor sampel dan ujung rotor penampung
5. Pompa vakum
6. Tunkai atas dan bawah
7. Mesin pendingin
8. Selang penghubung air masuk dan keluar

Dalam keseharian seorang yang mempunyai hubungan erat dengan sains, kita pastinya sudah
harus bisa mengetahui beberapa nama instrumen beserta fungsi, cara kerja dan prinsip kerja.
Karena suatu saat suatu instrumen akan berguna bagi kita pada waktu dimana kita sangat
memerlukannya. Untuk itu kita harus tahu beberapa pengertian, fungsi, cara kerja serta
prinsip kerja dari suatu instrumen tersebut. Salah satu instrumen yang ingin sedikit saya
jelaskan disini adalah rotary vakum evaporator.
Rotary vakum evaporator merupakan suatu instrumen yang tergabung antara beberapa
instrumen, yang menggabung menjadi satu bagian, dan bagian ini dinamakan rotary vakum
evaporator. Rotary vakum evaporator adalah instrumen yang menggunakan prinsip destilasi
(pemisahan). Prinsip utama dalam instrumen ini terletak pada penurunan tekanan pada labu
alas bulat dan pemutaran labu alas bulat hingga berguna agar pelarut dapat menguap lebih
cepat dibawah titik didihnya. Instrumen ini lebih disukai, karena hasil yang diperoleh
sangatlah akurat. Bila dibandingkan dengan teknik pemisahan lainnya, misalnya
menggunakan teknik pemisahan biasa yang menggunakan metode penguapan menggunakan
oven. Maka bisa dikatakan bahwa instrumen ini akan jauh lebih unggul. Karena pada
instrumen ini memiliki suatu teknik yang berbeda dengan teknik pemisahan yang lainnya.
Dan teknik yang digunakan dalam rotary vakum evaporator ini bukan hanya terletak pada
pemanasannya tapi dengan menurunkan tekanan pada labu alas bulat dan memutar labu alas
bulat dengan kecepatan tertentu. Karena teknik itulah, sehingga suatu pelarut akan menguap
dan senyawa yang larut dalam pelarut tersebut tidak ikut menguap namun mengendap. Dan
dengan pemanasan dibawah titik didih pelarut, sehingga senyawa yang terkandung dalam
pelarut tidak rusak oleh suhu tinggi.
Pada gambar diatas, akan saya jelaskan beberapa nama beserta fungsinya :
1. Hot plate : berfungsi untuk mengatur suhu pada waterbath dengan temperatur yang
diinginkan (tergantung titik didih dari pelarut)
2. Waterbath : sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk labu alas yang berisi
sampel
3. Ujung rotor sampel : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat sampel bergantung.
4. Lubang kondensor : berfungsi pintu masuk bagi air kedalam kondensor yang airnya
disedot oleh pompa vakum.
5. Kondensor : serfungsi sebagai pendingin yang mempercepat proses perubahan fasa, dari
fasa gas ke fasa cair.
6. Lubang kondensor : berfungsi pintu keluar bagi air dari dalam kondensor.
7. Labu alas bulat penampung : berfungsi sebagai wadah bagi penampung pelarut.
8. Ujung rotor penampung : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat penampung
bergantung.
Perlu diperhatikan, bahwa penguapan dapat terjadi karena adanya pemanasan menggunakan
hot plate yang dibantu dengan penurunan tekanan pada labu alas bulat sampel yang
dipercepat dengan pemutaran pada labu alas bulat sampel. Dengan bantuan pompa vakum
yang mengalirkan air dingin (es) dari suatu wadah kedalam kondensor dan dikeluarkan lagi
oleh kondensor kepada wadahnya lagi dan dimasukkan lagi dan seterusnya, karena proses ini
berjalan secara kontinyu. sehingga ketika uap dari pelarut mengenai dinding-dinding
kondensor, maka pelarut ini akan mengalami yang proses yg dinamakan proses kondensasi,
yaitu proses yang mengalami perubahan fasa dari fasa gas ke fasa cair. Adapun demikian,
proses penguapan ini dilakukan hingga diperoleh pelarut yang sudah tidak menetes lagi pada
labu alas bulat penampung dan juga bisa dilihat dengan semakin kentalnya zat yang ada pada
labu alas bulat sampel dan terbentuk gelembung-gelembung pecah pada permukaan zatnya.
Dalam keseharian seorang yang mempunyai hubungan erat dengan sains, kita pastinya sudah
harus bisa mengetahui beberapa nama instrumen beserta fungsi, cara kerja dan prinsip kerja.
Karena suatu saat suatu instrumen akan berguna bagi kita pada waktu dimana kita sangat
memerlukannya. Untuk itu kita harus tahu beberapa pengertian, fungsi, cara kerja serta
prinsip kerja dari suatu instrumen tersebut. Salah satu instrumen yang ingin sedikit saya
jelaskan disini adalah rotary vakum evaporator.
Rotary vakum evaporator merupakan suatu instrumen yang tergabung antara beberapa
instrumen, yang menggabung menjadi satu bagian, dan bagian ini dinamakan rotary vakum
evaporator. Rotary vakum evaporator adalah instrumen yang menggunakan prinsip destilasi
(pemisahan). Prinsip utama dalam instrumen ini terletak pada penurunan tekanan pada labu
alas bulat dan pemutaran labu alas bulat hingga berguna agar pelarut dapat menguap lebih
cepat dibawah titik didihnya. Instrumen ini lebih disukai, karena hasil yang diperoleh
sangatlah akurat. Bila dibandingkan dengan teknik pemisahan lainnya, misalnya
menggunakan teknik pemisahan biasa yang menggunakan metode penguapan menggunakan
oven. Maka bisa dikatakan bahwa instrumen ini akan jauh lebih unggul. Karena pada
instrumen ini memiliki suatu teknik yang berbeda dengan teknik pemisahan yang lainnya.
Dan teknik yang digunakan dalam rotary vakum evaporator ini bukan hanya terletak pada
pemanasannya tapi dengan menurunkan tekanan pada labu alas bulat dan memutar labu alas
bulat dengan kecepatan tertentu. Karena teknik itulah, sehingga suatu pelarut akan menguap
dan senyawa yang larut dalam pelarut tersebut tidak ikut menguap namun mengendap. Dan
dengan pemanasan dibawah titik didih pelarut, sehingga senyawa yang terkandung dalam
pelarut tidak rusak oleh suhu tinggi.

Pada gambar diatas, akan saya jelaskan beberapa nama beserta fungsinya :
1. Hot plate : berfungsi untuk mengatur suhu pada waterbath dengan temperatur yang
diinginkan (tergantung titik didih dari pelarut)
2. Waterbath : sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk labu alas yang berisi
sampel
3. Ujung rotor sampel : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat sampel bergantung.
4. Lubang kondensor : berfungsi pintu masuk bagi air kedalam kondensor yang airnya
disedot oleh pompa vakum.
5. Kondensor : serfungsi sebagai pendingin yang mempercepat proses perubahan fasa, dari
fasa gas ke fasa cair.
6. Lubang kondensor : berfungsi pintu keluar bagi air dari dalam kondensor.
7. Labu alas bulat penampung : berfungsi sebagai wadah bagi penampung pelarut.
8. Ujung rotor penampung : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat penampung
bergantung.
Perlu diperhatikan, bahwa penguapan dapat terjadi karena adanya pemanasan menggunakan
hot plate yang dibantu dengan penurunan tekanan pada labu alas bulat sampel yang
dipercepat dengan pemutaran pada labu alas bulat sampel. Dengan bantuan pompa vakum
yang mengalirkan air dingin (es) dari suatu wadah kedalam kondensor dan dikeluarkan lagi
oleh kondensor kepada wadahnya lagi dan dimasukkan lagi dan seterusnya, karena proses ini
berjalan secara kontinyu. sehingga ketika uap dari pelarut mengenai dinding-dinding
kondensor, maka pelarut ini akan mengalami yang proses yg dinamakan proses kondensasi,
yaitu proses yang mengalami perubahan fasa dari fasa gas ke fasa cair. Adapun demikian,
proses penguapan ini dilakukan hingga diperoleh pelarut yang sudah tidak menetes lagi pada
labu alas bulat penampung dan juga bisa dilihat dengan semakin kentalnya zat yang ada pada
labu alas bulat sampel dan terbentuk gelembung-gelembung pecah pada permukaan zatnya

Anda mungkin juga menyukai