Jawaban Bank Soal
Jawaban Bank Soal
Jawaban Bank Soal
Laporan Neraca
Seperti namanya, laporan neraca (balance sheet) berguna untuk menimbang posisi
keuangan perusahaan. Ada sisi kiri untuk Aset dan sisi kanan untuk Kewajiban dan
Ekuitas. Dalam istilah akuntansi kadang-kadang aset disebut sebagai Aktiva, sedang
Kewajiban disebut sebagai Pasiva (atau liabilities). Perlu diperhatikan penggambaran kiri dan
kanan hanyalah kiasan. Bisa saja laporan aset dilaporkan lebih dulu di posisi atas, setelah itu
laporan kewajiban di bawahnya. Tak usah pusing dengan istilah-istilah ini. Yang penting kita
paham bahwa konsep dasarnya adalah adanya aset (harta yang dimiliki perusahaan) akan
menyebabkan adanya kewajiban (harta yang dimiliki oleh pemodal dan orang lain).
Ada aturan akuntansi penting yaitu kedua sisi neraca harus bernilai sama. Maka disebut
seimbang (balance). Aturan ini agar kita bisa mengecek di mana letak posisi harta
perusahaan agar bisa dipantau kesehatan keuangannya. Dari neraca inilah orang lain dapat
Aset adalah harta yang dimiliki perusahaan, yang terdiri dari: kas atau setara kas, benda tak
bergerak (seperti tanah, gedung) dan juga barang bergerak seperti kendaraan, dan bahkan
ada juga harta non fisik (seperti nilai yang dibayar untuk akuisisi anak perusahaan). Aset juga
meliputi piutang perusahaan, pajak yang sudah dibayar di muka, serta biaya-biaya yang
sudah dibayar di muka. Prinsipnya segala sesuatu yang berniai yang bisa diakui milik
Kewajiban dan Ekuitas menunjukkan asal muasal harta perusahaan berasal. Kewajiban
terdiri dari: hutang perusahaan pada pihak lain, pajak yang belum dibayar, uang muka dari
pihak lain, biaya sewa yang masih berjalan. Ekuitas sendiri menunjukkan hak milik dari
pemegang saham yang terdiri dari dua komponen, yaitu: modal usaha dan nilai laba usaha
(atau kerugian usaha). Prinsipnya segala sesuatu yang bisa diakui milik pihak lain akan
menghasilkan keuntungan atau kerugian. Di dalam laporan ini kita dapat melihat
penjualan tersebut baik berupa bahan baku dan biaya utama lainnya. Setelah dikurangi
beban pokok inilah akhirnya kita bisa membaca yang namanya laba kotor (gross
profit/income). Laba kotor artinya laba yang diperoleh dari hasil operasi penjualan sebelum
dikurangi biaya-biaya lain yang tidak berhubungan dengan penjualan. Dari sana kita bisa
tahu biaya administrasi untuk menjalankan perusahaan, biaya pemasaran, dll. Setelah
dikurangi biaya rutin perusahaan inilah maka kita akan mendapatkan yang namanya laba
usaha (operating income). Tapi nilai ini belum dipotong oleh pajak, biaya laba/rugi kurs dll.
Setelah dikurangi biaya pajak dan kurs inilah maka kita akan mendapatkan nilai akhir yang
bernama laba bersih (net income). Angka inilah yang merupakan keuntungan/kerugian
perusahaan. Nilai akhir dari laba bersih inilah yang kemudian bisa diatribusikan kepada
pemegang saham. Dalam laporan ini biasanya kita juga bisa mendapatkan data laba bersih
per saham. Seandainya ada perusahaan yang tidak mencantumkan angka ini, bisa kita
hitung sendiri dengan cara membagi laba bersih dengan jumlah saham beredar.
Laporan ini akan mencatat perkembangan modal yang disetor oleh pemegang saham dalam
suatu perusahaan. Inilah pos penting yang menunjukkan hak pemegang saham. Dari sinilah
kita bisa belajar apakah uang kita berkembang atau malah merugi. Arti dan maksud
pelaporan ini cukup jelas. Dalam laporan ini biasanya kita akan menjumpai: posisi saldo
ekuitas awal tahun, jumlah laba bersih, jumlah dana yang dicadangkan apakah untuk modal
usaha atau lainnya, juga jumlah dana yang dibagikan sebagai dividen (artinya mengurangi
ekuitas).
Inilah laporan penting lain yang berguna sebagai mekanisme kontrol apakah pelaporan
laba/rugi atau neraca tadi benar. Seperti kita ketahui, kalau ada penjualan barang kepada
perusahaan lain, biasanya perusahan tidak langsung menerima dana yang bisa dimasukkan
kas, tetapi transaksi penjualan ini akan dimasukkan dalam posisi akuntansi. Inilah gunanya
laporan arus kas, di sini kita bisa mengontrol apakah penjualan menghasilkan kas atau tidak.
Dalam laporan arus ini ada tiga macam laporan utama berikut:
didapat dari jual/beli barang atau jasa, juga pembayaran kas untuk pemasok,
karyawan, dll.
komponen yang dianggap sebagai unsur investasi. Unsur yang dianggap investasi
biasanya kegiatan keuangan lain guna mendapatkan imbal balik baik langsung atau
bisa menjual barang kepada perusahaan lain, seluruh stok habis, tapi sayangnya
operasi pendanaan (baca: hutang ke bank) untuk mendapatkan kas segar guna
sebenarnya, yaitu perputaran uang yang sesungguhnya, bukan posisi keuangan dalam pos
akuntansi.
6. Organigram PLN
7. Bagan Kegiatan PLN
Penelitian Tingkat Perusahaan
Penelitian Terapan/Industri
Identifikasi kegiatan R & D oleh PLN Puslitbang.
Penelitian jangka pendek & menengah.
Dalam praktiknya, faktor kapasitas tahunan untuk unit PLTU hanya dapat
mencapai angka antara 60% - 80% karena adanya masa pemeliharaan dan jika
adanya gangguan atau kerusakan yang dialami oleh unit pembangkit tersebut.
Untuk PLTA, faktor kapasitas tahunannya berkisar antara 30% - 50%, hal ini
berkaitan dengan ketersediaan air.