Jawaban Bank Soal

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

Jawaban Bank Soal

1. Fungsi Manajemen Teknik

Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-


masing fungsi manajemen POAC :
1. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan
dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber
daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk
menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan
perusahaan.
3. Fungsi Pelaksanaan / Actuating
Fungsi pelaksanaan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta
menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan
standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau
perbaikan jika diperlukan.
2. HHV & LHV
Bahan bakar digunakan untuk memanaskan air agar menghasilkan uap
yang akan menggerakkan turbin, turbin akan bergerak untuk
menghasilkan listrik. Dari penjelasan tersebut tampak penggunaan
energi panas untuk menghasilkan uap dan energi listrik.
Ada dua perhitungan nilai panas (heating value), yaitu:

higher heating value (HHV) yang menghitung seluruh energi


panas yagn digunakan hingga listrik dihasilkan
lower heating value (LHV) yang mengabaikan penggunaan
energi untuk penguapan.
3. 4 laporan keuangan

Laporan Neraca

Seperti namanya, laporan neraca (balance sheet) berguna untuk menimbang posisi

keuangan perusahaan. Ada sisi kiri untuk Aset dan sisi kanan untuk Kewajiban dan

Ekuitas. Dalam istilah akuntansi kadang-kadang aset disebut sebagai Aktiva, sedang

Kewajiban disebut sebagai Pasiva (atau liabilities). Perlu diperhatikan penggambaran kiri dan

kanan hanyalah kiasan. Bisa saja laporan aset dilaporkan lebih dulu di posisi atas, setelah itu

laporan kewajiban di bawahnya. Tak usah pusing dengan istilah-istilah ini. Yang penting kita

paham bahwa konsep dasarnya adalah adanya aset (harta yang dimiliki perusahaan) akan

menyebabkan adanya kewajiban (harta yang dimiliki oleh pemodal dan orang lain).

Ada aturan akuntansi penting yaitu kedua sisi neraca harus bernilai sama. Maka disebut

seimbang (balance). Aturan ini agar kita bisa mengecek di mana letak posisi harta

perusahaan agar bisa dipantau kesehatan keuangannya. Dari neraca inilah orang lain dapat

membaca di mana, kemana, dan kapan keuangan perusahaan berubah.

Aset adalah harta yang dimiliki perusahaan, yang terdiri dari: kas atau setara kas, benda tak

bergerak (seperti tanah, gedung) dan juga barang bergerak seperti kendaraan, dan bahkan

ada juga harta non fisik (seperti nilai yang dibayar untuk akuisisi anak perusahaan). Aset juga

meliputi piutang perusahaan, pajak yang sudah dibayar di muka, serta biaya-biaya yang

sudah dibayar di muka. Prinsipnya segala sesuatu yang berniai yang bisa diakui milik

perusahaan itulah disebut aset.

Kewajiban dan Ekuitas menunjukkan asal muasal harta perusahaan berasal. Kewajiban

terdiri dari: hutang perusahaan pada pihak lain, pajak yang belum dibayar, uang muka dari

pihak lain, biaya sewa yang masih berjalan. Ekuitas sendiri menunjukkan hak milik dari

pemegang saham yang terdiri dari dua komponen, yaitu: modal usaha dan nilai laba usaha
(atau kerugian usaha). Prinsipnya segala sesuatu yang bisa diakui milik pihak lain akan

masuk neraca bagian kanan, atau Kewajiban dan Ekuitas ini.

Laporan Laba Rugi

Seperti namanya, laporan ini mengungkap bagaimana kinerja perusahaan, apakah

menghasilkan keuntungan atau kerugian. Di dalam laporan ini kita dapat melihat

jumlahpendapatan bersih (net revenues/sales), serta biaya (beban) untuk mewujudkan

penjualan tersebut baik berupa bahan baku dan biaya utama lainnya. Setelah dikurangi

beban pokok inilah akhirnya kita bisa membaca yang namanya laba kotor (gross

profit/income). Laba kotor artinya laba yang diperoleh dari hasil operasi penjualan sebelum

dikurangi biaya-biaya lain yang tidak berhubungan dengan penjualan. Dari sana kita bisa

tahu biaya administrasi untuk menjalankan perusahaan, biaya pemasaran, dll. Setelah

dikurangi biaya rutin perusahaan inilah maka kita akan mendapatkan yang namanya laba

usaha (operating income). Tapi nilai ini belum dipotong oleh pajak, biaya laba/rugi kurs dll.

Setelah dikurangi biaya pajak dan kurs inilah maka kita akan mendapatkan nilai akhir yang

bernama laba bersih (net income). Angka inilah yang merupakan keuntungan/kerugian

perusahaan. Nilai akhir dari laba bersih inilah yang kemudian bisa diatribusikan kepada

pemegang saham. Dalam laporan ini biasanya kita juga bisa mendapatkan data laba bersih

per saham. Seandainya ada perusahaan yang tidak mencantumkan angka ini, bisa kita

hitung sendiri dengan cara membagi laba bersih dengan jumlah saham beredar.

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan ini akan mencatat perkembangan modal yang disetor oleh pemegang saham dalam

suatu perusahaan. Inilah pos penting yang menunjukkan hak pemegang saham. Dari sinilah

kita bisa belajar apakah uang kita berkembang atau malah merugi. Arti dan maksud

pelaporan ini cukup jelas. Dalam laporan ini biasanya kita akan menjumpai: posisi saldo

ekuitas awal tahun, jumlah laba bersih, jumlah dana yang dicadangkan apakah untuk modal
usaha atau lainnya, juga jumlah dana yang dibagikan sebagai dividen (artinya mengurangi

ekuitas).

Laporan Arus Kas

Inilah laporan penting lain yang berguna sebagai mekanisme kontrol apakah pelaporan

laba/rugi atau neraca tadi benar. Seperti kita ketahui, kalau ada penjualan barang kepada

perusahaan lain, biasanya perusahan tidak langsung menerima dana yang bisa dimasukkan

kas, tetapi transaksi penjualan ini akan dimasukkan dalam posisi akuntansi. Inilah gunanya

laporan arus kas, di sini kita bisa mengontrol apakah penjualan menghasilkan kas atau tidak.

Dalam laporan arus ini ada tiga macam laporan utama berikut:

Arus kas dalam aktivitas operasi, berupa penerimaan/pengeluaran uang yang

didapat dari jual/beli barang atau jasa, juga pembayaran kas untuk pemasok,

karyawan, dll.

Arus kas dalam aktivitas investasi, berupa penerimaan/pengeluaran uang dari

komponen yang dianggap sebagai unsur investasi. Unsur yang dianggap investasi

biasanya kegiatan keuangan lain guna mendapatkan imbal balik baik langsung atau

tidak langsung. Kegiatan investasi misalnya pembelian tanah, pembangunan pabrik,

atau juga penyertaan modal di perusahaan lain.

Arus kas dalam aktivitas pendanaan, berupa penerimaan/pengeluaran uang dari

komponen yang dianggap sebagai pendanaan (financing). Suatu misal perusahaan

bisa menjual barang kepada perusahaan lain, seluruh stok habis, tapi sayangnya

pembayaran baru selesai tiga bulan berikutnya. Maka perusahaan melakukan

operasi pendanaan (baca: hutang ke bank) untuk mendapatkan kas segar guna

membiayai produksi dan menyediakan stok guna penjualan berikutnya. Seiring

perusahaan mendapatkan pembayaran maka mereka bisa membayar kepada bank

yang masuk dalam operasi investasi ini.


Laporan arus kas ini penting sekali agar kita bisa paham posisi keuangan dalam kondisi yang

sebenarnya, yaitu perputaran uang yang sesungguhnya, bukan posisi keuangan dalam pos

akuntansi.

4. Manajemen Lingkaran Tertutup


Sistem Lingkaran Tertutup adalah suatu sistem yang memiliki lingkaran umpan balik dan
mekanisme pengendalian. Sistem tersebut dapat mengendalikan output-nya dengan
membuat penyesuaian-penyesuaian pada input-nya

5. Manajemen Lingkaran Terbuka


Sistem Lingkaran Terbuka adalah suatu sistem tanpa lingkaran umpan balik atau
mekanisme pengendalian. Perusahaan bisnis yang menggunakan konsep ini hanya
sedikit. Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan sistem terbuka, tetapi umpan
balik dan mekanise pengendaliannya tidak bekerja sebagaimana mestinya. Perusahaan
itu mulai pada suatu jalan dan tidak pernah berganti arah. Jika perusahaan kehilangan
kendali, tidak ada yang dilakukan untuk mengendalikan keseimbangan. Hasilnya adalah
kehancuran sistem (kebangkrutan).

6. Organigram PLN
7. Bagan Kegiatan PLN
Penelitian Tingkat Perusahaan

Sesuai arahan Direksi/Kepala Divisi, Proposal oleh PLN Puslitbang.


Penelitian jangka pendek & menengah.

Penelitian Terapan/Industri
Identifikasi kegiatan R & D oleh PLN Puslitbang.
Penelitian jangka pendek & menengah.

Tingkat Unit Bisnis/Anak Perusahaan PLN (Tingkat Unit Bisnis/AP)


Sesuai pesanan/kebutuhan Unit Bisnis/Anak Perusahaan.
Penelitian jangka pendek.
Konsultasi teknik, investigasi.

Penilaian Teknologi dan Litbang


Pengkajian teknologi/sistem/metoda baru sebelum digunakan di lingkungan PLN.
Mengkaji produk R & D dari Institusi non PLN untuk diadopsi di lingkungan PLN.

Pengembangan Produk dan Inovasi


Pengembangan peralatan/sistem/metoda untuk mendukung peningkatan daya saing
PLN.

8. Faktor Kapasitas Tahunan


FaktorKapasitas

Faktor kapasitas sebuah unit pembangkit menggambarkan seberapa besar sebuah


unit pembangkit itu dimanfaatkan. Faktor kapasitas tahunan (8760 jam)
didefinisikan sebagai:

faktor kapasitas = Produksi kWh setahun/(daya terpasang MW x 8760 jam)

Dalam praktiknya, faktor kapasitas tahunan untuk unit PLTU hanya dapat
mencapai angka antara 60% - 80% karena adanya masa pemeliharaan dan jika
adanya gangguan atau kerusakan yang dialami oleh unit pembangkit tersebut.
Untuk PLTA, faktor kapasitas tahunannya berkisar antara 30% - 50%, hal ini
berkaitan dengan ketersediaan air.

Anda mungkin juga menyukai