Diktat ManTek 7sept2015
Diktat ManTek 7sept2015
Diktat
Manajemen Teknik
Cara menjawab UTS dan UAS: Lay out, tulisan yang bagus
mempengaruhi nilai
STT PLN
Diktat MANAJENEN TEKNIK 29 Februari 2016 Page 2 of 43
Daftar isi:
Bab 1. Pengenalan Manajemen Teknik
Bab 2. Ekonomi teknik: Demand supply and price, rumus bunga berbunga,
evaluasi dengan annual worth, contoh proyek taksi, penyusutan laporan
laba rugi
Bab 3. Pengorganisasian
Bab 4. Buku utama keuangan
Bab 5. Cost dan financial accounting
Bab 6. Manajemen lingkaran tertutup
Bab 7. Pengorganisasian berdasarkan kegiatan kerja PLN
Bab 8. Ramalan, forecasting Bab 8b. Perencanaan
Bab 9. Pelaksanaan
Bab 10. Evaluasi
Bab 11. Matriks tugas manajer teknik
Bab 12. Fungsi (tugas) seorang manajer teknik
Bab 13. Penjadwalan
Bab 14. Kegiatan proyek
Bab 15. Mengelola Proyek (Managing Project), organigram proyek
Bab 16. Kegiatan Kelistrikan. Diagram kutup tunggal system besar. Peran
pelaku kelistrikan. Macam pembangkit, screening curve
Bab 17. Perencanaan pembangkit berdasarkan macam pembangkit,
daerah (geografis) daerah potensial dan screening curve
Bab 18. Kegiatan kerja
Bab 19. Penutup, materi magang dll.
D S 1) Permintaan
(demand) akan
meningkat (kurva D-D)
Har ga
D D1 S
Har ga
H3
H2
H1 D1
S D
S1 S2 Jumlah
Gambar 1-2
N
F=P(1+i )
(1+i)N -1
F=A F
i ln
P
N=
N ln (1+i)
(1+i ) -1)
P=A
i(1+i) N
Ir. Sambodho Sumani Materi dan Pembelajaran , Naskah 2003, Hal Page 6 of 43
i
N=
(
ln F
A
+1 )
ln ( 1+ i )
Tahun
ke 0 1 2 3 4 5
Sisa 18,00 20,70 17,48 13,78 9,52 4,62
Angsur
an 5.50 5.50 5.50 5.50 4.62
Sisa 18,00 15,20 11,98 8,28 4,02 0,00
Lunas dalam 5 tahun dan angsuran terakhir 4.62 juta Rp
n=k
Vn
NPV=
n=0 (1+i)n
1
F ( )
N
i=(
) 1
P
Anda harus faham dan mampu menggunakan rumus2
diatas, Contoh soal dapat dilihat pada acuan No.1.
Evaluasi kurva Aw=Aw(i):
[ ]
n=N
1 ( 1+i )N
AW = R n i
n=0 ( 1+i )n (1+i ) N 1
Rumus untuk evaluasi dua
proyek yang berbeda umurnya.
menghitung i
yang impas dan
membandingkan dengan bunga
deposito apakah proyek tersebut
menguntungkan.
bila i
< dari titik potong p i
proyek B yang menguntungkan,
Gambar 2
sebaliknya bila i >
ip proyek A
yang menguntungkan.
Ir. Sambodho Sumani Materi dan Pembelajaran , Naskah 2003, Hal Page 7 of 43
Sebuah mobil yang digunakan sebagai taksi dibeli dengan harga Rp.160 juta. Statistik
yang didapat dapat digunakan sebagai perkiraan:
1. Harga jual pada tiap akhir tahun diperkirakan sesuai baris kedua tabel dibawah ini.
2. Biaya pemeliharaan diperkirakan sesuai baris ketiga.
3. Dan penerimaan gros pada tiap akhir tahun diperkirakan sesuai baris keempat.
Hitung pada tahun keberapa harus diadakan penggantian agar didapat keuntungan
terbesar
(Diperkirakan artinya diramalkan= forecasted berdasarkan).
Tahun ke 0 1 2 3
Pemeliharaan Juta Rp 5 10 15
Penerimaan Juta Rp 75 75 60
JAWABAN :
Untuk tiap tahun harus dibuat net present worth dengan asumsi mobil dijual pada akhir
tahun pertama, kedua dan sterusnya. Tabel dibawah ini disusun dengan net real worth
untuk masing-masing tahun.
Yang tahun terakhir = Penerimaan gross - Pemeliharaan + Nilai (perkiraan bila dijual)
1. Buat rumus untuk nilai Aw ganti taksi tiap tahun, tiap dua
tahun dan tiap tiga tahun. Pada tahun terakhir taksi dijual.
2. Buat table Aw(i) dari 9%, 12% sampai 30%, buat kurvanya
Rumus Aw:
n= N
(1+i)N
A w=
( n=0
1
Rn (1+i)n ) i
(1+i) N 1
1
75 5 120 (1 i)
A1i 160 i
(1 i) 1
(1 0.09) 1
2
75 5 75 10 90 (1 i)
A2i 160 i
(1 i) 2 2
(1 i) (1 0.09) 1
3
75 5 75 10 60 15 70 (1 i)
A3i 160 i
1 i 2 3 3
(1 i) (1 i) (1 i) 1
Ir. Sambodho Sumani Materi dan Pembelajaran , Naskah 2003, Hal Page 9 of 43
i A1 A2 A3
15.60 18.85
9% 0 19.715 6
10.80 15.06
12% 0 15.427 0
11.22
15% 6.000 11.116 7
18% 1.200 6.796 7.357
-
21% 3.600 2.463 3.453
-
24% 8.400 -1.882 0.484
-
13.20
27% 0 -6.240 -4.452
-
18.00
30% 0 -10.609 -8.451
- -
22.80 12.47
33% 0 -14.989 9
- -
27.60 16.53
36% 0 -19.380 4
Ir. Sambodho Sumani Materi dan Pembelajaran , Naskah 2003, Hal Page 10 of 43
Proyek Taksi
A1
A2
Juta Rp
A3
Analisa biaya
Penyusutan: Garis lurus dan DDB
Perencanaan:
1. Jangka panjang (RENSTRA)
2. Jangka menengah (PELITA:Pembangunan lima tahun
3. Tahunan atau anggaran
Pengorganisasian dapat disusun berdasarkan:
1. Kegiatan kerja
2. Harta yang dioperasikan
Ir. Sambodho Sumani Materi dan Pembelajaran , Naskah 2003, Hal Page 15 of 43
L
Demand (permntaan listrik kWh
pertahun, beban puncak) sudah ada
kurva umumnya berbentuk kurvaS
Y = bX
,gambar samping menggunakan
L
Y=
rumus 1 + aebX
1+ ae
.
X
Untuk demand yang
tinggi kurva ialah
Y=Y 0 (1+%)
exponensial seperti
kurva sebelah kiri,
kurva exponensial
Y = Y 0 ( 1+ % ) X
200 kWh-2
kWh-1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahun ke
TempC TempC
60 60
f(x) = 84.65 exp( - 0.27 x ) 50
40 40
20
R = 0.88 30 f(x) = - 3.13x + 42.89
20 R = 0.84
0
10
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
100
Beban puncak
80
Ir. Sambodho Sumani Materi dan Pembelajaran , Naskah 2003, Hal Page 19 of 43
Ketiga tahap tersebut harus dibuat dan disesuaikan tiap tahun (roling)
dengan pelaksanaan yang telah terjadi.
Bab 9. Pelaksanaan
Menggunakan jadwal yang telah dibuat saat perencanaan. Kemungkinan
percepatan. Kalau ada kendala harus diatasi. Kalau tidak bisa diatasi
1. Planning (perencanaan)
2. Organizing
Ir. Sambodho Sumani Materi dan Pembelajaran , Naskah 2003, Hal Page 20 of 43
3. Leading
4. Controling Chapter 5
Saatperencanaan:
Antara lain: Menyusun standar2 keberhasilan (performance
standard)
Standar keberhasilan PLN: Standar tegangan rendah 400/230 volt
plus 5% minus 10%
Saatpelaksanaan
Benchmarking (membandingkan dengan standard an
membandingkan dengan pesaing
Saat evaluasi:
Menilai pelaksanaan(lebih baik atau lebih buruk dengan
standar2 keberhasilan?)
Tahap 1.Usulan
1. 1. Penjelasan sasaran (manfaat bukan maslahat)
dan kegiatan
1. 2. Biaya dan peralatan yang diperlukan. Bila langkah ini
selesai dan ternyata pemilik berkesimpulan pemilik tidak
ada uang untuk membeayai maka ada langkah mencari
dana (projectfinancing)
1. 3. Jadual (MSProject)
Tahap 4: Serahterima
Tahap 5: Operasi & After sales service
5.1. Sukucadang
5.2. Perawatan
5.3. Bimbingan rawat dan operasi
5.4. Jaminan (asuransi)
Laporanproyek:
Ir. Sambodho Sumani Materi dan Pembelajaran , Naskah 2003, Hal Page 26 of 43
Pengorganisasian proyek:
Gambar 20-1
OrganigramProyek
Pemegang saham
CEO
Divisi, bagian:
1. Divisi bisnis
1.1. Manajer Pemasaran
Pelaksanapromosi (Sales promotion officers) dan Sales Engineers
Proposals
Estimaor
2. Divisi Operasi
3. Divisi Keuangan
Pemerintah:
1. Menyusun perencanaan (saat ini eksponensial), dimulai dari
ramalan beban puncak disebut RUPTL
2. Menyusun peta geografis lokasi pembangkit potensial (lihat
bagian terakhir diktat ini)
Ir. Sambodho Sumani Materi dan Pembelajaran , Naskah 2003, Hal Page 29 of 43
PLN:
1. Merencanaan pengembangan system kelistrikan membantu
menyusun RUPTL dan rincian fisik pembangkitan, penyaluran
dan distribusi
2. Merencanakan pertambahan pembangkit berdasarkan daftar
lokasi potensial dan screenining curve
3. Monopoli menyalurkan (transmisi) tenaga listrik
4. Monopoli mendistribusilan, menjual listrik kepada pelanggan
Kontraktor:
1. Membangun fasilitas pembangkitan (baik milik PLN maupun
milik swasta), penyaluran (milik PLN) dan distribusi (milik
PLN).
2. Melaksanakan pendidikan.
Rel 500kV
JTM 20kV
Rel 20kV
Trafo distribusi 20/0.4kV Dyn atau Yzn 60kVA sampai 3000kVa e=4% dengan
sadapan tanpa beban
Rel 0,4kV
JTR
Pada JTR dihubungkan instalasi pelanggan TR, 8% fasa tiga lainnya fasa
tunggal
Standar variasi tegangan rendah pelanggan plus 5% dan minus 10%
Bila tegangan 500kV atau 150kV lebih rendah dari 85% dapat dinaikkan
dengan auto trafo YNyn.
Ir. Sambodho Sumani Materi dan Pembelajaran , Naskah 2003, Hal Page 31 of 43
Gambar 4-6
Macam pembangkit berdasarkan faktor kapasitasnya
Lokasi pembangkitan:
Air terjun untuk PLTA
Jurang untuk PLTAPompa
Sumber gas alam untuk PLTMesinGas dan PLTG
PLTU tambang batubara (mine mouth power plant) dilokasi tambang batu bara
Pemerintah menentukan mutu listrik dan mutu listrik yang paling mendasar ialah
tegangan dan variasi tegangan. Tegangan ialah 400/230V empat kawat, Variasi
tegangan ialah plus 5% dan minus 10%. Mutu listrik kedua ialah flicker.
Yang ditugaskan membangkitkan ialah PLN dan IPP (Independent Power Producer,
swasta). PLN ialah BUMN yang juga dibebani hak monopoli penyaluran,
pendistribusian dan pelayanan
Konsultan kelistrikan ialah badan usaha swasta atau BUMN yang giat dengan
konsultansi (pre)feasibility study, feasibility study rinci, financing study (erection and
operation), procurement and construction, operation dan after sale service.
2. Kontraktor pembangunan
2.5. SCADA (dilengkapi program computer untuk control dan pesan2 otomatik)
3. Pengoperasian
3.5. SCADA
Merancang
Macam instalasi:
Yang menjadi materi utama konsentrasi energi ialah yang dicetak miring.
Bagaimana dengan instalasi listrik dalam kapal terbang, kapal laut, kapal selam dan pesawat
angkasa luar? Demand sarjana S1 untuk instalasi ini ada!!!
USST Pelanggan
0.4kV
Inter bus tr ansfor mer Pelanggan Pelanggan
Pelanggan Pelanggan
Pemakaian 20kV ( 1.4) 150kV 0.4kV
20kV 20kV
sendir i
150kV
( 1.10)
Gb 1
1.3 Trafo pemakaian sendiri untuk operasi bila asut sudah selesai(USST: Unit Station Service
Transformer)
1.4 Sambungan ke instalasi pemakaian sendiri untuk sarana operasi bila asut sudah selesai (1.10)
1.5 Isolated bus. Pada PLTU dengan generator dua kutub rotor bulat bila terjadi hubung singkat pada
isolated bus arus hubung singkat dapat merusak laminasi armatur generator tersebut, bila hal ini
terjadi praktis generator rusak total, harus diganti seluruhnya. Karena itu interbus harus dirancang
dan dibuat dengan keandalan yang sangat tinggi.
1.6 Generator pembangkit. Generator dengan rotor bulat. Generator dengan rotor salien. Kumparan
amortisir (hanya pada generator dengan rotor salien).
1.13 Sarana black start internal, bila untuk black start tidak bisa didapatkan dari luar. Contoh untuk PLTU
Suralaya sarana black start dari luar bisa didapatkan dari:
b) PLTA Saguling melalui transmisi 500kV (lama dan ada masaalah efek feranti).
Walaupun demikian PLTU Suralaya masih dilengkapi black start internal berupa PLTG No. 1.13
tersebut.
1.14.Sarana instalasi pemakaian sendiri: Elektrik arus bolak-balik, elektrik arus searah, akumulator,
pnematik, hidrolik, mekanik, turbin uap mini.
1.15.Penggabungan rel USS (unit station service) unit-unit pembangkit yang ada dalam sebuah pusat
pembangkit (tidak digambar)
Butir 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, 1.6, 1.7, 1.9, 1.10, 1.11, 1.13, 1.14 dan 1.15 merupakan komponen utama
suatu pembangkit yang harus memiliki keandalan tinggi sesuai persyaratan pembangkit tersebut.
2. Sistem Transmisi Ekstra Tinggi, di Indonesia digunakan tegangan 500kV. Pembumian langsung (gambar
bagannya, mengapa langsung)
Ir. Sambodho Sumani Materi dan Pembelajaran , Naskah 2003, Hal Page 39 of 43
6. JTM (Jaringan Tegangan Menengah), JTM 20kV. Ada bermacam-macam pembumian yang diterapan PLN:
Langsung tiga kawat, langsung 4kawat, dengan resistan tinggi 500, dengan resistan rendah 40, 12,
atau lebih rendah (gambar bagannya dan jelaskan pertimbangan-pertimbangannya!)
JTM dapat SUTM tanpa isolasi, SUTM dengan isolasi dipasang pada isolator, kabel udara, dan kabel
tanah.
7. Gardu distribusi
7.1 Rel tegangan menengah
1. Kelompok instalasi sistem tenaga listrik, keterkaitan dengan instalasi lain (AC, telekom, air minum)
Dalam kelompok ini:
Dasar telekomunikasi
Dasar sistem kontrol
Pengukuran besaran liistrik
Transformator
Mesin asinkron
Mesin sinkron
Elektronika daya
Transmisi daya (AC dan DC)
Termodinamika (untuk pengertian pembangkit energi listrik, instalasi pendingin, nuclear science)
Gejala medan tinggi
Peralatan tegangan tinggi
Analisis sistem tenaga
Komponen simetris
Pembangkit energi listrik
Sistem proteksi
Sistem distribusi
Mikroprosesor
Instalasi listrik (tegangan tinggi, tegangan menengah, tegangan rendah, instalasi usaha ketenaga
listrikan, instalasi pengguna)
Penggunaan motor listrik
Operasi sistem tenaga listrik
Perencanaan sistem tenaga listrik
Sistem kontrol motor-motor listrik dan peralatan tenaga listrik yang lain
2. Kelompok instalasi tenaga listrik kapal terbang dan pesawat luar angkasa
E. SKS Mata Kuliah Jurusan Teknik Elektro Konsentrasi Energi (Sesuai SK Sk MENDIKNAS No. 004/U/2002,
tanggal 17 Januari 2002 tentang Akreditasi S1, Sk.MENDIKNAS No. 232/U/2000, tanggal 20 Desember 2000
tentang Pedoman penyusunan kurikulum)
B. Organisasi
1. Organigram,
2. Sasaran dan tugas-tugas pokok