Anda di halaman 1dari 18
LAPORAN RINGKAS INVENTARISASI! MINERAL RADIOAKTIF Di MAMUJU, SULAWESI BARAT (RINGKASAN KEGIATAN PTBGN - BATAN) batan BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI BAHAN G: N NUKLIR AL Lebak Bulus Rar Jumat Jakarta ). Indonesia ‘Telp (O21) 7691778 75912956 Fax: (021) 7691977 Url. www. baton, go mail. ppgnd@hatan, go id KATA PENGANTAR, Puji Syukur kami haturkan Kepe Tuhan Yang Esa, karena atas anugrah yang dilimpabkan schingga Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir (PTAGN), yang merupakan salah satu unit ‘kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang berrugas untuk melakukan penyelidikan umum, eksplorasi dan cksploitasi mineral radioaktif di seluruh Indonesia dapat metaksanakan Kegitan Inventarisasi Mineral Radioaktif di Mamuju, Sulawesi Barat, Dalam rangka menjelankan amanah Undang-Undang No, 10 Tahun 1997, Tentang ‘Ketenaganukliran, pasal 9, yang memberikan kewenangan kepada Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sebagai satu satunya Badan Pelaksana yang bertugas untuk melaksanakan penyelidikan umum, eksplorasi dan cksploitasi mincral radioaktif di Indonesia ‘yang bersifit non komersial. Hal ini juga ditegaskan pada Undang-Undang no. 4 Tahun 2009 ‘tentang Mineral dan Batubara, pasal $0 yang menegaskan bahwa mineral ikutan yang berupa smineral radioaktif pengusahaannya dikembalikan sesusi dengan Undang-Undang tentang ‘Ketenaganukliran, Dengan demikian maka BATAN memiliki tugas untuk melakukan penyelidikan mineral radioakuf di Seluruh Indonesia, termasuk di Daerah Mamuju, Sulawesi Barat. Keyistan yang dilaksanakan sejak tahun 2013 hingga 2015 telah memberikan gambaran ssbaran dan keterdapatan mineral radioaktif di selurah Kabupaten Mamuju. Untuk ssenyempaikan hasil kegiatan tersebut, maka disusunlah laporan ringkas hasil inventarisasi csineral radioaktif di Mamuju, Sulawesi Barat. Dengan disampaikannya laperan ini ‘Gharapkan seluruh pihak terkait dapat memahami status kegiaian yang telah dilaksanakan oleh PTBGN-BATAN di Mamuju dan rencuna kegiatan yang akan dilaksanakan selanjutnya, ‘Pelaksana mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah semberikan dukungan dan meméasilitasi kegiatan ini schingga dapat berjalan lancar sesuai Sengen yang direncanakan. Selasjutnys pelaksana kegiatan mohon maaf bila pada pelaksanaan dan pelaporan ini sesdapat herbagai kekurangan, Mamuju, Mei 2015 Ketua Tim Pelaksana, A aT 1 Gde Sukadana, ST. NIP. 19810119 200801 1 009 LAPORAN TEKNIS KEMAJUAN KEGIATAN HASIL INVENTARISASI URANIUM DI MAMUJU, SULAWESI BARAT (RINGKASAN HASIL KEGIATAN PTBGN -BATAN) L PENDAHULUAN Li. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanah Undang-Undang No. 10 Tahun 1997 pasal 9 tentang Ketcnaganukliran, Pemerintah memberikan kewenangan kepada Badan Tenaga Nuklir ‘Nasional (BATAN) sebagai satu-satunya badan pelaksana yang bertugas untuk melaksanakan “penyelidikan umum, eksplorasi dan cksploitasi mineral radioaktif di Indonesia yang bersifit ‘sec Komersial. Hal ini juga ditegaskan dalam Undang-Lindang no, 4 Tahun 2009 pasal 50 Sestang Mineral dan Batubara yang menevaskan bahwa mineral ikutan yang berupa mineral sediosktif pengusahaannya dikembalikan sesuai dengan Undang-Undang Ketenaganukliran. ‘Dengan demikian, BATAN memiliki tugas untuk melakukan penyelidikan mineral radioaktif = sloruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Pusat ‘Teknologi Behan Galian Nuklit (PTBGN) merupakan salah satu unit kerja Badan Tenaga ‘Malic Nasional (BATAN) yang bertugas untuk melakukan penyetidikan umum, eksplorasi Se cisploitesi mineral radioaktif di seluruh Indonesia. Di Pulau Sulawesi, PTBGN-BATAN telah melaksanakan eksplorasi mineral ‘ssSeakhf yang meliputi kegintan prospcksi umum (PU) sampai prospeksi detil (PD) pada ‘Ree than 1990 ~ 2000 (Gambar 1), Prospeksi telah dilaksanakan mulai dari wilayeh ‘Ssteees bagiun selatan sompai ke utara yang merupekan wilayah sebaran batuan vulkanik Sem plutonik (granitik). Tidak ada temuan signifikan dalam kurun waktu tersebut yang “Stasitkan dari prospeksi di Sulawesi, Temuan anomali ditemukan secara setempat di batuan eaiksnik i Sulawesi bagian selatan dan endapan plaser dari butuan granitik di Sulawesi ‘Sapien barat dan tengah. Target dacrah cksplorasi pada prospeksi terdahulu adalah batuan ‘esliaeik den granitik osam serta hatuan sedimen yang berasal dari sedimentasi rombakan ‘Sense wulkanikgranitik asam, Dengan kriteria terscbut maka daerah Kabupaten Mamuju gang pods peta geologi regional tersusun atas batuan vulkanik basa (basalt leusitik) tidak ‘menied tarect pada prospeksi terdahulu. Pads tahun 2007, Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi ~ BATAN (FIKMR-BATAN) melakukan pemetaan dan pembuntan peta Iaju dosis radiasi gamma ‘Gegkenges Indonesia. Pemetaan meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan sebagian ‘Sulswesi Pemetaan menemukan lokasi dengan laju dosts yang tinggi di wilayah Kabupaten a Seperss Penge: Kegiaman Inventarises) Mineraf Radioaktifdt Mamuju, Sulawest Sarat 1 ‘Sulawesi Barat (Gambar 2). Peralatan yang digunakan dalam survei adalah Pada tahun 2011, pemetaan laju dosis pulau Sulawesi dilanjutkan untuk: keseluruhan Temusn seécara lebih detil di Kabupaten Mamuju di Desa Takandeang, dengan lajue “dows mencapai 2 844 nSvijam, Beberapa titik Iain ditemukan di lokasi tersebut diantaranya ox isju dosis 2 250 dan 2.200 nSvijam. Laju dosis di Kabupaten Mamuju secara umum tinggi dengan Jatar distas 300 nSvijam. Secara regional di Pulau Sulawesi tidak a lokisi lain dengan tingkat laju dosis yang tinggi selain di Mamuju, Kadar yang af tinggi lsinnya ditemukan di Kabupaten Mamasa, namun hanya meneapai 250 nSv/jam sdanya temuan laju dosis yang tingyi tersebut maka dacrah Mamuju. menjadi ‘tama sebagai daerah cksplorasi/prospeksi uranium dan thorium. Pada tahun 2012, PTBGN-BATAN telah melakukan survei tinjau ai beberapa.titik di Mamuju, yaitu di Desa Takandeang dan Desa Botteng. Dari hasil peninjauan maks dirckomendasikan bahwa Daerah Mamuju layak untuk ditindaklanjuti ke sksplorasi yang lebih detl, Pads tahun 2013, PTBGN-BATAN telah metakukan survei pendahuluan untuk sebaran anomali radioaktivitas di seluruh daerah Mamuju. Dan kegiatan tersebut Shsitkan daerah-daerah yang memiliki nilai radioaktivitas tinggi tetapi belum dapat pengamatan secara detil schingga perlu dilakukun penyelidikan secara lebih detil sSeerat-daerah anomali dan untuk mengetahui pola sebaran anomali radioaktivitas Strenlisasi, jenis mineral radiooktif’ serta genesis mineral tersebut di Kabupaten Pete Tahun 2014, PTBGN melakukan survei yang lebih detil di daerah Botteng dan ‘perdataan di hulu Sungai Mamuju serta dactah-dacrah yang belum terjangkau Pada kegiatan ini dijumpai anomaii-anomali radiometri di Daerah Ampatas dan ‘binge dearoh hulu Sungai Mamuju, dengan kadar uranium mencapai 5.705 ppm ‘sGocium mencapai 1 488 ppm Th. Pengukuran dan pengamatan detil di daerah Botteng, Simboro mendapatkan beberapa titik anomali uranium dan sebaran_ anomali secant lebih detil, Hasil analisis laboratorium di daerah ini menunjukkan bahwa /szenium dengan kadar mencapai 4,360 ppm U, dan thorium mencapai 348 ppm Th. ‘Pade Tahun 2015, PTBGN melaksanakan beberaps kegiatan yang dilakukan secara . pain = Pengukuran radiometri deti! di Daerah Takandeang dan Taan, Kecamaian Tapalang © Pengukuran radiometri detil di Daerah Ahu dan Pengasaan, Kecamatan Tapalang Barat Kegiatan Inventarisast Mineral Radioaktif di Mamuju, Sulawesi Barat 3 © Survei Detil di Daenth Hulu Mamuju, Desa Mamunyu, Kecamatan Mamuju. d Pengukuran Geofisika di daerah Takandeang dan Botteng, berupa pengukuran geolistrik Tahanan Jenis dan Georadar. © Pemboren Eksplorasi Awal di Daerah Botteng dan Takandeang Dari kelima rangkaian kogiatan tersebut, telah dilaksanakan kegiatan pengukuran ‘ri detil i daerah Takandeang dan aan, Kecamatan Tapalang, serta di daerah Ahw Pengasaan, Kecamatan Tapalang Barat, Dari kegiatan tersebut didapatkan sebaran daerah secara detil dan telah dilakukan identifikast mineralisasi di daesah tersebut, Data akan digunakan sebagai dasar untuk kegiatan berikutnya. TUSUAN PENELITIAN ‘Negiatan Invemtarisasi Potensi Sumberdaya Uranium di Mamuju, Sulawesi Barat o kegiatan jangka panjang yang bertujuan untuk mendapatkan data detil tentang ssi uranium (U)) dan thorium (Th) di Mamuju hingga nilai semberdaya uranium dan & Seluruh Mamuju, seria melengkapi duu laju dosis radiasi di Seluruh Kabupaten untuk kepentingan lainnya, seperti dampak radiasi lingkungan terhadap Masyarakat = Kepentingan lainnya, LOKASI DAN PENCAPAIAN DAERAH PENELITIAN ‘Lokasi penelitian berdasarkan hasil penelitian tahuan 2007 - 2012 difokuskan pada ‘Formas: Gunungapi Adang yang mencakup kecamatan Kalukku, Mamuju, Simboro, > Tapalang Barat (Gambar 3), dengan lintasan pengukuran seperti terlihat pada 4 Daerah hulu Sungai Manuju ditempuh dari bebérapa Jokasi dengan berjalan kaki 3 — 4 hari, Rute perjalunan dipitih scsuai dengan target data yang didapatkan. pte yang dapat ditempuh untuk mencapai daerah hulu Sungai Mamuju adalah ech transmigrasi Botteng, Kecamatan Simboro, dacrah Ampalas, Kecamatan den dacrah Tamasapi, Kecamatan Mamuju. Daerah hulu Sungai Mamuju: sangat ‘Geren sclain terdapat anomali radioaktivitas hatuan, juga diinterpretasikan sebagai es volkanik Adang. ‘Dess Botteng berjerak 21 km dari Kota Mamuju dan dapat ditempuh dengan oda dua dan roda empat. Pendataan radiometri dan geologé detil dilakukan dengan ‘kzhi sesuai dengan grid yang telah direncanakan, ‘Regiatan Inventarisast Mineral Radioakeifd! Mamuju, Sulawesi Barat Doss Takandeang terletak 7 km di selatan Desa Boteng, merupakan Desa Perbatasan esr Kecamatan Simboro dan Kecamatan Tapalang Desa ini dapat dijanpkau dengan Seederaan rods empat dan roda dua dengan melalui jalan poros trans Barat Sulawesi Chee gee ‘Sere > Lokasi penelitian pada dacrah prospek Formasi Gunungapi Adang . (a) Hulu Mamuju, Kec. Mamuju, (b) Desa Botteng, Kec. Simboro, (c) Dest Takandeang, Kee Tapalang, (d) Desa Taan, Kee. Tapalang, (¢) Desa Ahu, Kec. Tapalang Barat dan (f} Desa Pengasaan, Kee. Tapalang Barat Sserah Tan, merupakan desa paling selatan di Kecamatan Tapalang yang berbatasan Sse Kecmatan Malunda, Kabupaten Majene. Lokasi ini dapat dijangkau dengan Sede rod dua, Lokasi anomali terletmk di jalan utama yang menghubungkan Desa Taan Se Ses Sella Pengukuran dilakukan dengan berjalan kaki Dees Abu kecamatan, Tapalang Barat, terleiak sckitar 8 kim dari Desa Takandeang ke ‘== eet yaitu melalui jalan yang menyusuri pantai barat Mamuju. Lokasi kegiatan terletak 25 + be 4 ates Desa Ahu dan sckitamya, yaitu mencakup Desa Abu, Pasa’bu dan Desa ‘Peebee Lokes! kogiatan hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki Des: Pangasaan, Kecumatan Tapalang Barat merupakan desa yang. berbatasan Ses Sgn Keeamatan Simboro. Desa ini hanya dapat ditcmpung dengan roda dua dan Se SS Giangkau pada saat musim penghujan. Desa ini dapat dijangkau dari Dusun Adi- 2 Dee Botteng Litarn atau dari Dusun Salleto, Desa Boiteny Utara dengan jarak sekitar 10 Se Ses aan trans barat Sulawesi Kegiatem Inventorisasi Mineral Hodloaktif di Mamuju, Sulawest Barat 5 Meee ‘Gesber4 Lokasi jalur penelitian dan grid radiometri (a) Hulu Mamuju, Kee. Mamuju, (b) Desa Hotieng, Kee, Simboro, (c) Desa Takandeang, Kec. Tapalang, (d) Desa Taan, Kec, Tapalang, (c) Desa Abu, Kec. Tapalang Barat dan (f) Desa Pengasaan, Kec Tapalang Barat ‘= DAFRAM ANOMALI Se) senei pendahuluan di dacrah Mamuju dengan menggunakan peralatan gamma Seseer BS-125 dapat digunakan sebagai acuan dalam memetakan daerah yang memiliki SSe8 sdiometri secara lebih detil, Pengukuran terscbut telah dilakukan sejak tahun 2013 Se Sooth Mamyju (Gambar 5), EEE EnEnnEnIEEEIEIEEEREEnEnaieeEeEEERInEEIeaaiieeneeieeeeeed Gees Spine: Kegiator Inventarisasi Mineral Radiookefai Mamuju, Sulawes! Barat 6 Gambar 4, Peta radiometri regional Daerah Mamuju, ‘Deerah mamuju secart lebih detil dapat diuraikan dacrahvarea anomali yang telah hhimgga saat ini ndalah: = Hulu Sungai Mamuju (anomali thorium), merupakan pusat crupsi dari Gunungapi Aang, terdapat beberapa zona anomali yang berasosiasi dengan alterasi hidrotermal. Selain itu berdekatan dengan pusat erupsi terdapat pula manifestasi mata air panas ‘yang dari pembacaan alat RS-125 terdapat kandungan uranium yang cukup tinggi mencapai 6.000 ppm eU (Gambar $). Anomali batuan yang ditemukan dari hulu sengai Mamuju pada inventarisasi tahun ini masih berupa boulder batuan. Masih Gperiukan investigasi lebih detil untuk mencari sumber asal boulder yang berada ‘pada bagian atas hulu sungai dengan medan yang ekstrim. Berdasarkan hasil analisis Isboratorium kadar thorium cukup signifikan mencapai 9.54) ppm. Eagtas Kepiatan Inventarisasi Mineral Rodioakti/dl Mammufu, Sulawesi Barat ul Marja esac Set Gambar 3, Anomali di Hulu Sungai Mamuju © Des Sotteng (anomali uranium), merupakan produk pelarutan akibat air metcorik Peaduk mineralisasi dapat diamati dengan jelas di lapangan berupa mineral sekunder Sereama kuning cerah, Mineral uranium tersebut terdapat pada batuan ridfivies ccsslomerate, yaitu diantara fragment batuan atau pada matniks. Pengamatan dari ecelisss LV memperiihatkan mineral sekunder merupakan mineral gtemmite. Kactr Sahn mencapai 2.288 ppm eU dan thorium 236 ppm eTh. Dari hasil analisis (aberstorium, pada daerah ini didapat kadar uranium mencapai 4.112, 3 ppm U dan Thonum mencapai 349 ppm Th (Gambar 6 dan 7) Sebaran anomali radiometri dan: Deesth Botteng seluin terdapat puda batuan konglomerat, juga tersebar luas pada ‘seta yang telah mengalami pelapukan tinggi dan telah mengalami proses pelapukan Se penghayaan supergen (iypersene enrictament) rs Gee Sai Kegiatun Inventarisasi Mineral Radioakeifdt Mamuju, Sulawes! Barat 8 Gambar 6, Anomali di Dusun ‘Tande-Tande dan Desa Botteng ‘Geebe: 7 Peta Iso Radiometri dan Peta Iso Kadar Uranium di Daerah Botteng, Kee Simboro © Bess Takandeang (anomali thorium), dikontrol oleh sesar berarah NE — SW dan ‘sterasi hidrotermal, Secara morfologi berbentuk lembah yang menerys dari jalan raya sempai desa Takandeang Di desa Takandeang bagian stis yang merupakan perbukitan ditemukan pula anomali thorium dengan tipe supergene (Gambar 8). ‘Berdasarkan hasil pengukuran grid radiometri yang dilakukan, diketahui bahwa di ‘Dest Takandeang memiliki anomali radioaktivitas yang cukup signifikan di beberapa jokes), amare Iain Dusun Rante Dunia, Dusun Pala‘da, Dusun Takandeang, Dusun Sslabiru dan Dusun Limbeng. Lokasi yang berada di Dusun Limbeng memiliki Septas: Kegiaton Inventarisosi Mineral Radioalifdi Mamuju, Sulowest Faroe karakter yang berbeda dengan anomali yang terdapat di Dusun Takandenag, dimana sanomali tersebut terdapat pada hatuan segar/ lava yang menunjukkan bahwa pengaruh {itologi dan proses hidrotermal sangat berpengaruh pada daerah ini Gambar 8, Peta Iso Radiometn dan Peta Iso Kadar Uranium di DaeraliTukandeang, Kecamatan Tapalang Desa Tan (anomali thorium dan uranium), berupa aliterasi hidrotermal, kenampakan Japangon berupa suatu tubuh bukit yang tersingkap bagian atusnya dengan diamater Jebih dari 50 m. Diperkirakan anomali dikontrol oleh suatu tubuh intrusi (tke pig) Seem Ringhon Kegioum tnventorisasi Mineral Radioektif di Mamuyu, Sulawest Barat dan mincralisasi merupakan produk akhir intrusi bersamaan dengan adanya larutan hidrotermal, Kadar thorium dan uranium berdasarkan pengukuran spektrometrt cukup merat pada kadar sekitar 600 ppm eTh dan 500 ppm eU (Gambar 9 dan 10). Lokast -anomali hanya terpusat pada satu dierah yang-memiliki fuas sekitar 17 Ha, dengan mineralisasi yang sangat mudah diidentifikasi dani sebaran batuan yang teralterasi dan teroksidasi kuat, Dacraf disekitar anomali tersébut mermpekan dacmh yang tersusun ‘olch batuan sedimen volkaniklastik dan batuan karhonat yang memiliki radioaktivitas vendah Gambar 9. Anomali Thorium di Desa Takandeang dan Desa Taan Ringkas: Kegtatan Inventarisasi Mineral Redioakilf dt Manna, Sulawes! Barat ‘Gambar 10) ee ee eo Tea oraesnn ‘Tapal € Desi Abu memupakan dacrah snomali- uranium dan therium. Produk mineralisasi dapat diamsti dengan jelas di lapangan don dijumpai di beberapa lokas! berupa mineral sckunder benwarna kuning cerah terutama pada lava yang. dipengaruhi struktur geologi dan kekar pendinginan, Mineral uranium tersebut terdapat pada batuan batuan lava dengan kemposisi imtermedicte. Kadar uranium mencapai 2.187 ppm eU dan thorium 475.3 ppm eTh (Gambar 11 dan 12). Secara umum batuan daerah Ahu merupekan batvan yang memiliki kadar uranium yang cukup signifiken, ‘schingga pada lokasi ini dijumpai bebsrapa lokasi yang memiliki radkiometri yang ccukup signifikan dengan kadar uranium yang cukup tinggi Pada daerab seluas 2x2,5 ‘km? sedikitnya dijumpai $ lokasi yang memiliki kadar uranium yang signifikan dan dilanjutkan dengan pembustan kupasan, “Lepondn Ringkas: Kegictan Inventarisas! Mineral Rodloakti/di Mamuju, Sulawest Barat Gambar 12, Peta Iso Radiometei dan Pete Iso Kadar Uranium di Daerah Ahu, Kecamatan Tapalang Barat #. Desa Pangasaan merupakan daerah anomali uranium dan thorium, Di desa Pangasaan bagian atas yang merupakan perbukitan ditemukan pula anomali thorium dengan tipe pengkayaan supergen. Lokasi anomali tipe ini berada terutama di bagian barat daya Desa Pangasaan dan di Dusun Tanda-tande, Desa Botteng Utara (Gambar 13). poran Ringkas: Kegiotan Inventarisasi Mineral Nedioaktifdi Mamufu. Sulowes! Barat 13 ‘Gambar 13. Peta Iso Radiometi dan Peia Iso Kadar Uranium di Daerah Pengasaan, ‘Kecamatan Tapalany Barat ‘3. PEMBAHASAN ‘Mantuju merupaken dacrah green field anomali thoriuméuranium, atau daerah wemusn enw dengan kendlisi geologi yang sangat monarik deri segi teori keberadaan mineral vadioaktif, schingga penelilian daser geolog? dan peimbentwkan minetalisasi mineral radioaktif perla terns dilatukan Penelitian yang dilakukan sestiai detigatt tabaper eksplorasi aineral radiouktif, yaitu studi meja, surved tinjau, survet pendahuluan, dan survel detil termasok pemetaan mdétometn, pembuuton kupasen, pengukuran geofisika, dan pemborn eksplorasi Pemetaan geologi yang Icbib-rinci tolvh ditakuken di sefuruh daerah Mamuju, dengan melibatkan pihak universitas (GM dan TTB), sehinggs didspatkan pengetahuan peologi yang cokup komprcheasif’ Pomeiaan yang dilakukan dengan perigamatan citra dan survei lapangan mepunjukkan bahwa dacrh Mamuju memiliki tataan geologi dan votkanisme Yang sangat komplcks, Secura umum daérah Mamuju lersusun atas batuan beku dan batuan sedimen, Batran beku terdiri dari batuan gunungapi dan baruan intrusi, sedangksn batuan sedimen fendit? dart batvan sedimon klastik den batuta sedimen karbonat. Batuare gumngapi di daceah Mamuju sanyat kompleks dam diinterpretasikan tondiri dant beberaos pesat gunungapi dengan umur yarg berbeda-bude. Anomali thoriumiaranium di Mamuja Terdapat pads seharan Fornasi Gumungap! Adang dengan iunsas 820km” yang terdirt dari bebernpe kerveut dan kuboh gunungapi, Daera Mamuju terwisun stas batuan beku gunungapi, yang berselingan dengan endapan piroklastikt dan tifities: Komposisi batuan ee net te nner te ot ‘Laporan Ringkas: Kegiatan Invertarsas! Ménerat Radloaitif dt Mambju, Safawest Rarot 14 secara mum dapat dikelompokkan dalam batuan dengan komposisi bast sampai menengah, yaitu ponolith sampai andasit. Keterdapatan anomali urinium dan thorium yang menyebabkan tingginya laju dosis radiasi diidentifikasi berasal dari beberapa pusat gunungapi yang memiliki penycbaran batuan yang cukup luas. ‘Tidak semua baruan gunungapi di Mamuju mengandung: uranium don thorium yang tinggi, schingga perlu dilakukan pembatasanideliniasi sebaran gunungapi yang mengandung uranium dan thorium yang tinggi Mineralisasi/anomali thorium dan uranium diimerpretasikan terbentuk dalam beberapa proses geologi, yaitu batuan volkanik yang kaya unsur radioaktif, di picu Kembali oleh keterdapatan proses hidrothermal serta proses pelapukan dan pengkayaan supergen sehingga terbentuk mineralisasi di beberapa daerah, yaitu unomali thorium/uranium yang berhubungan dengan alterasi hidrotermal, sebagai contoh di Hulu S. Mamuju, Botteng, Takandeang. ‘Taan, Pengasaun, Katapi, Tande-Tande, Salunangka, Hulu §, Ampalas dan Abu. Anomali dan mineralisasi yang ditemukan di Mamuju layak untuk ditindaklanjuti pada eksptorast yang lebih detil 4. KESIMPULAN Mamuju merupukan daerah ainomali thorium/uramium green field, atau temuan deerah baru dengan kondisi geologi yang sangat menarik dari sexi teori Keberadlaan mineral radioaktif, sehingge penelitian daser geologi dan pembentukan mincralisasi. mineral radioaktif perlu terus dilakukan. Anomali thorium/wanium di Mamuju terdapat pada sebaran Formasi Gunungepi Adang dengan Iuasan 820 km’. Mamuju tersusun atas batuan beku gunungapi, yang berselingan dengan endapan piroklastik dan tuffities. Komposisi batuan seeara umum dapat dikelompokkan dalam batuan dengan komposisi basa sampai menengah, yaitu ponolith sampai andesit, Mincralisasi/anomali thorium dan uranium diinterpretasikan terbentuk dafam beberapa proses geologi, yaitu batuan volkanik yang kaya unsur radioaktif, di picu kembali olch keterdapatan proses hidrothermal serta proses pelapukan dan pengkayaan supergen schingga terhentuk mineralisasi di beberapa dacrah, yaitu Anomalt thoriumvuranium yang berhubungan dengan alterasi hidrotermal, sebagai contoh di Hulu S. Mamuju, Botteng, Takandeang, Taan, Pengasaan, Katapi, Tande-Tande, Salunangka, Hulu S. Ampalas dan Ahu. Anomali dan mineralisasi yang ditemukan di Mamuju layak untuk ditindaklanjuti pads eksplorasi yang lebih det. 8 Laporan Ringkas: Kegiacan inventarisas’ Mineral Radioaktfdi Mamufu, Sulawesi Barat 15 S. RENCANA TINDAK LANJUT Bordasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka, selanjuinya pads bulan Juli ‘hingga Desember 2015 akan dilakukan kegiatan sebagai berikut ~ Pemctaan radiometri detil di Hulu S, Mamuju, dengan luasan minimal 3.x 3 km ~ Pengukuran Geofisika (Tahanan Jenis & IP}dan GPR Sepanjang 7 Km Di Desa Botteng. dan Desa Takandeang = Pemboran cksplorasi dengan total kedalaman 1600 m, yang terbagi dalam beberapa lokasi: @ Takandeang direncanakan akan dilakukan pemboran 7 tik @ 100 m @ Botteng direncanakan akan dilakukan pemboran 6 titik @ 100.m @ Toan direncanakan akan dilakukan pemboran 3 titik @ 100 m 6. UCAPAN TERIMA KASIH Dengan terlaksananya kegiatan BATAN di Mamuju, Sulawesi Barat, maka PTBGN mengucapkan terima kasity kepada: 1) Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral, Provinsi Sulawesi Barat dan ‘jajarannya yang telah mendukung kclancaran kegiatan penelitian ini Kepala Dinas Pertambangan, Energi din Perindustrian, Kabupaten Mamuju dan Jajarannya yang telah mendukung dan memfasilitasi kegiatan penelitian ini Camat Tapalang, Tapalang Barat dan Simboro yang telah mendukung kelancaran penelitian ini 4) Kepala Desa Botteng, Kepala Desa Takandeang, Kepala Desa Alu, Kepala Desa Pengasaan dan Kepala Desa Taan yang telah memberikan bantuan dan dukungan tenaga demi membantu kelancaran pelaksanaan penelitian ini 2 3 5). Scluruh warga Mamuju yang telah membanty pelaksanaan penelitian ini. i Laparan Ringkas: Keglatan Inventorisasi Mineral Rodjoaktif di Mamujy Sulawesi Barat 16

Anda mungkin juga menyukai