TUGAS
TEROWONGAN DAN
PENYANGGAAN
2013
Soal :
1. Mencari macam-macam jenis penyanggaan (penyanggaan aktif dan pasif)
2. Perbedaan I-Beam dan H-Beam
3. Perbedaan shorcreate dan concrete
Jawab :
1. Jenis-jenis penyanggaan yaitu :
a. Penyangga aktif adalah penyangga yang bersifat melakukan reaksi langsung
(yield) dan memperkuat batuan tersebut secara langsung (reinforcement).
Pemilihan jenis penyangga yang dibuat dalam sebuah penggalian tambang
bawah tanah tergantung pada zona batuan, apakah elastis atau patah
disekitar penggalian itu. Macam-macam Penyangga Aktif antara lain :
1) Roof Bolts (Rock bolt system)
Rock bolts atau baut batuan termasuk penyangga aktif, karena
mempunyai sifat memperkuat massa batuan secara langsung dimana
penyangga yang dipasang merupakan bagian dari massa batuan.
Tekanan dari rock bolts sangat efektif dalam mempertahankan blok
longgar atau sebagai pengganjal batuan dekat permukaan penggalian.
Blok ini mungkin telah dilonggarkan oleh perpotongan kekar dan bidang
datar pada batuan atau mungkin juga terbentuk karena peledakan yang
buruk. Dalam kasus lainnya, jatuhnya batuan lepas akan menciptakan
kondisi kerja yang tidak aman dan membutuhkan beberapa bentuk
penyangga pendukung.
d) Hydraulic Props
Hydraulic props adalah tiang penyangga yang pada
dasarnya terdiri dari dua silinder dimana silinder yang satu bergerak
di dalam silinder yang lainnya dengan mekanismenya menggunakan
sistem hidraulik. Penyangga ini umumnya digunakan untuk
penyangga sementara pada lubang-lubang produksi, lubang bukaan
untuk pelayanan dan penambangan.
shield support bisa menahan beban sampai 806 ton. Chock shield
support umumnya mempunyai 4 kaki hidrolik dan keempatnya
dihubungkan dengan canopy sebagai penahan. Model utama dari
chock shield support adalah:
a) Empat kaki hidrolik langsung dihubungkan dengan canopy.
b) Yield load pada setiap range adalah konstan.
c) Atap canopy bisa berbentuk rigit maupun articulated.
d) Bagian base unit berbentuk rigid dan tidak ada pengikatan kaki
Ada dua jenis shield yaitu 4 leg shield dan 2 leg shield :
a) 4 Leg Shields
Jenis ini mempunyai dua set kaki yang miring ke canopy
dan lainnya miring ke bagian belakang serta dihubungkan dengan
goaf shield. Bentuk utama dari 4 leg shield adalah:
(1) Kaki silinder bagian depan menhubungkan antara landasan
dengan canopy dan silinder bagian belakang menghubungkan
landasan dengan top shield bagian belakang
(2) Canopy depan tergantung pada canopy belakang sehingga
memungkinkan canopy melakukan artikulasi.
(3) Bagian landasan dihubungkan ke shield bagian belakang
melalui lemniscate linkage.
b) 2 Leg Shields
Dua silinder penahan terhubung ke canopy dengan posisi
miring, dioperasikan melalui IFS (immediate forward support). Ciri-
ciri dari 2 leg shield adalah:
(1) Penahan berat tidak menjadi satu
(2) Lemniscate linkage menahan canopy depan
(3) Mempunyai jarak yang tetap dari permukaan batubara baik
dalam kondisi closed maupun terbuka penuh.
3) Desford Chock.
Desford chock adalah jenis penyangga hidrolik yang biasa
dipakai pada lubang-lubang pengambilan batubara yang memakai sistem
semi mekanis bersama-sama dengan pemakaian HP. Fluida bertekanan
c) Desfort chock.
Bagian ini merupakan tempat bekerjanya sistem fluida bertekanan
untuk memperpanjang atau memperpendek penyangga.
d) Base
Base adalah merupakan tapak dari penyangga yang mempunyai luas
bidang lebih besar dari pada Tilting top.
e) Ram
Ram ini berfungsi untuk mendorong AFC pada waktu snaking.
Untuk mengetahui cara kerja dari Desford chock adalah
sebagai berikut: Saluran bertekanan antara 69 - 90 Bar keluar/masuk
melalui hose yang dipasangkan pada manifold, di dalam manifold blok
ini terdapat spool valves yang ditekan oleh spring pada posisi tertutup.
Valves ini akan bekerja apabila control lever dioperasikan sedangkan
selector valve dipakai untuk merubah arah tekanan fluida yang masuk.
Untuk memperpanjang/menaikkan penyangga selektor valve
dipakai/diletakkan pada posisi extend kemudian tarik kontrol levernya
sehingga fluida bertekanan. Masuk tube bagian luar melalui saluran dan
mengakibatkan tube bagian dalam terdorong keatas/naik. Naiknya tube
ini sampai pada batas dimana spacer ring kontak dengan gland housing
atau sampai batas apabila telah kontak dengan atap.
Untuk menurunkan penyangga letakkan posisi selector valve
pada retract dan tarik control lever. Dalam posisi ini fluida, bertekanan
akan masuk melalui manifold ke nipple adaptor melalui alur kedalam
gland hosing untuk mendorong spacer ring turun sehingga penyangga
menjadi pendek. Fluida yang kembali melalui manifold dan terus
kesaluran balik.
Alat penyangga hidrolik yang dipergunakan pada face (lubang
buka) system semi mekanis seperti Desfort chock dan Power Roof
Support (PRS) dioperasikan dengan bantuan fluida yang bertekanan.
Tekanan ini diperoleh dari pompa hidrolik yang digerakan oleh motor
listrik yang berkekuatan antara 22 - 75 Kw. Power Pack yang dipakai
untuk mengoperasikan Desfort chock adalah jenis Power Pack yang
bertekanan antara 69 - 100 Bar sedangkan untuk Power Pack yang
dipergunakan untuk mengoperasikan PRS adalah Power Pack yang
dapat menghasilkan dua macam tekanan yaitu 172 Bar (main pressure)
dan 310 Bar (high pressure).
b. Penyangga pasif
Gambar 5. Cribbing
Pada pemasangan di lubang produksi (long wall),
susunan cribbing tersebut dikombinasikan dengan batang besi
yang dapat dilepas, yang umumnya disebut chock release.
c) Penyangga Beton
Beton adalah campuran antara semen, pasir, dan air yang kadang
ditambahkan dengan CaCl2 (kalsium klorida) yang berfungsi untuk mempercepat
waktu pengeringan/pengerasan. Keuntungan dari penyangga beton adalah
mempunyai kuat tekan yang tinggi, tahan terhadap pengaruh cuaca, dan bahan-
bahan mudah didapat.
Sementara itu, kelemahannya adalah mempunyai kuat tarik
rendah, dapat hancur tiba-tiba tanpa tanda-tanda, serta hancuran
beton tidak dapat digunakan ulang.