Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

Materi : Hipertensi

Hari / Tanggal :

Waktu :

Sasaran :

Tempat :

A. Tujuan Intruksional

Setelah mendapatkan penyuluhan, sasaran mampu memahami dan

mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan Intruksioanal Khusus

Setelah mendapat pendidikan kesehatan masyarakat mampu :

1. Memahami pengertian hipertensi

2. Mengenali tanda dan gejala hipertensi

3. Mengetahui komplikasi hipertensi

4. Mengetahui

C. Materi

1. Pengertian cara menyusui yang benar

2. posisi menyusui yang benar

1
3. langkah-langkah menyusui yang benar

4. Cara pengamatan tehnik menyusui yang benar

D. Metode

Ceramah dan tanya jawab

E. Pokok Bahasan Materi

1. Pembukaan : 3 Menit

2. penyampaian Materi : 10 Menit

3. Diskusi dan Tanya Jawab : 5 Menit

4. Evaluasi : 5 Menit

5. Penutup : 3 menit

TOTAL : 26 Menit

F. Evaluasi

1. Jelaskan pengertian cara menyusui yang benar !

2. Peragakan tehnik menyusui dengan posisi yang benar !

3. Sebutkan pengamatan yang dilakukan saat menyusui yang benar!

G. Daftar pustaka

Nanny V, Tri Sunarsih.Asuhan kebidanan pada ibu nifas. Jogjakarta.

Salemba Medika. 2011

MATERI

2
A. Pengertian cara menyusui yang benar

Tehnik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi

dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi yang benar.

B. Posisi Menyusu yang benar

Hal terpenting dalam posisi menyusui adalah ibu merasa nyaman dan rileks.

Terdapat berbagai macam posisi penyusui.

Cara menyusui yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri

atau berbaring.

C. Langkah-langkah menyusui yang benar

Adapun langkah-langkah tehnik menyusui yang benar adalah sebagai

berikut :

1. Cuci tangan

2. Ibu duduk dengan posisi yang santai dan nyaman

3. Membuka pakaian bagian atas

4. Oleskan sedikit ASI pada puting susu dan areola

5. Letakkan bayi pada satu lengan, kepala bayi berada pada lengkung siku

ibu dan bokong berada pada lengan bawah ibu.

6. Menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakkan satu tangan

bayi dibelakang badan ibu dan yang satu didepan, kepala bayi

menghadap payudara.

7. Posisi bayi dengan telinga dan lengan pada garis lurus.

8. Pegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang

dibawah serta jangan menekan puting susu dan areola

3
9. Merangsang bayi untuk membuka mulutnya, dengan menyentuh pipi

dengan puting susu atau menyentuh sudut mulut bayi.

10. Setelah bayi membuka mulut, ibu mendekatkan dengan cepat kepala

bayike payudara ibu, kemudian masukkan puting susu serta sebagian

besar areola ke mulut bayi.

11. Setelah bayi mulai menghisap, tangan ibu tidak lagi memegang dan

menyangga payudara.

12. Perhatikan bayi selama meyusui

13. Setelah bayi selesai menyusu lepaskan isapan bayi dengan jari

kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi

ditekan kebawah.

14. Oleskan kembali sekit ASI pada puting susu dan sebagian besar areola

dan membiarkan kering dengan sendirinya.

15. Anjurkan ibu memberikan ASI pada bayi setiap saat bayi menginginkan

(on demand)

D. Cara pengamatan tehnik menyusui yang benar

Menyusui dengan tehnik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu

menjadi lecet dan ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi

produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan untuk menyusu, Apabila bayi

menyusu dengan benar, maka perlu memperlihatkan tanda-tanda sebagai

berikutc:

1. Bayi tampak tenang

2. Badan bayi menempel pada perut ibu

3. mulut bayi terbuka lebar

4. dagu bayi menempel pada payudara ibu

4
5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi

6. Hidung bayi mendekati kadang-kadang menyentuh payudara ibu

7. mulut bayi mencakup sebaian besar areola

8. lidah bayi menopang puting dan areola bagian bawah

9. Bibir bawah bayi melengkungkeluar

10. Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan

11. Puting susu tidak terasa nyeri

12. telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

13. Kepala Bayi agak menengadah

5
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

Materi : ASI Esklusif

Hari / Tanggal : Minggu /18 Januari 2015

Waktu : 04.55

Sasaran : Ny. L

Tempat : BPM Ny. Rukiyah Najib Amd.Keb, Bancak, Semarang

A. Tujuan Intruksional

Dengan diadakannya pendidikan kesehatan tentang ASI Esklusif

diharapkan Ny. dapat mengerti yang dimaksud dengan ASI Esklusif

B. Tujuan Intruksioanal Khusus

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 10menit tentang ASI

Esklusif, diharapkan Ny. dapat :

1. Menjelaskan tentang pengertian ASI Esklusif

2. Menyebutkan Manfaat ASI esklusif

3. Menyebutkan Kekebalan yang terdapat pada ASI

4. Menyebutkan jenis ASI

5. Menjelaskan Cara perbanyak ASI

6
C. Materi

1. Menjelaskan tentang pengertian ASI Esklusif

2. Manfaat ASI esklusif

3. Kekebalan yang terdapat pada ASI

4. Menyebutkan jenis ASI

5. Cara perbanyak ASI

D. Metode

Ceramah dan tanya jawab

E. Pokok Bahasan Materi

1. Pembukaan : 3 Menit

2. penyampaian Materi : 10 Menit

3. Diskusi dan Tanya Jawab : 6 Menit

4. Evaluasi : 5 Menit

5. Penutup : 3 Menit

TOTAL : 27 Menit

F. Evaluasi

1. Jelaskan tentang pengertian ASI Esklusif !

2. Sebutkan manfaat ASI esklusif !

3. Sebutkan kekebalan yang terdapat pada ASI !

4. Sebutkan jenis ASI !

5. Jelaskan cara perbanyak ASI !

7
G. Daftar pustaka

Nanny V, Tri Sunarsih.Asuhan kebidanan pada ibu nifas. Jogjakarta.

Salemba Medika. 2011

8
MATERI

A. Pengertian ASI eksklusif

ASI eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi

sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan yang

lain. ASI merupakan sumber nutrisi pada bayi. Komposisi yang

terkandung di dalam ASI menunjang tumbuh kembang bayi apalagi

terdapat kandungan antibodi alami yang dapat membantu dalam

mencegah infeksi dan gangguan kesehatan pada bayi. Pemberian ASI

pada bayi minimal dengan memberikan ASI ekslusif, yaitu memberikan ASI

selama enam bulan pertama kecuali vitamin, obat dan mineral.

B. Manfaat ASI eksklusif

Manfaat dari ASI ekslusif lainnya adalah sebagai berikut :

1. ASI memberikan manfaat pada bayi karena mudah dicerna

apabila ketika pencernaannya belum begitu sempurna (dibawah

usia 6 bulan).

2. ASI dapat menyempurnakan tumbuh kembang bayi anda.Bahkan

ASI dapat membuat bayi sehat dan juga cerdas

3. ASI dapat menjadi antibodi alami tubuh bayi terutama yang

berhubungan dengan penyakit infeksi.

9
4. ASI akan selalu ada pada suhu yang tepat sehingga tidak perlu

dikhawatirkan akan membuat bayi terlalu panas atau dingin

5. Bahkan komposisi dan volume ASI akan disesuaikan dengan

kebutuhan bayi. Anda tidak perlu khawatir akan berkurang sampai

6 bulan

6. Pada sistem pencernaan bayi sampai dengan 6 bulan. ASI

merupakan makanan dan minuman yang tepat unuk bayi tanpa

harus diberikan makanan atau cairan tambahan.

7. Frekuensi bayi menyusu akan terganggu apabila diberikan

minuman ataupun makanan selain ASI. Sehingga usahakan tetap

memberikan ASI.

8. Mencegah terjadinya perdarahan pada ibu setelah bersalin

9. Sebagai alat kontraksepsi selama ibu belum mengalami

menstruasi

C. Kekebalan yang terdapat pada ASI

1. Faktor bifidus yaitu mendukung proses perkembangan bakteri

yang menguntungkan dalam usus bayi untuk mencegah

pertumbuhan bakteri yang merugikan

2. Laktoferin yaitu mengikat zat besi dalam ASI sehingga zat besi

tidak digunakan oleh bakteri patogen untuk pertumbuhannya

3. Anti alergi

4. Mengandung zat anti virus polio

10
5. Membantu pertumbuhan selaput usus bayi sebagai perisai untuk

menghindari zat-zat yang merugikan masuk ke peredaran darah.

D. Jenis Asi yang mempengaruhi ASI eksklusif

1. Kolostrummerupakan cairan yang memiliki warna kekuning-

kuningan umunya pada hari 1-3 setelah kelahiran. Jenis ASI ini

dapat memberikan manfaat kepada bayi karena mengandung

protein yang dapat berfungsi sebagai antibodi dalam membunuh

kuman. Bahkan kolustrum seringkali dikatakan imunisasi pada

bayi yang baru lahir karena manfaat antibodi yang baik untuk

kesehatan.

2. Susu Transisi merupakan jenis ASI yang diproduksi setelah

kolostrum pada hari ke 4-10 kelahiran bayi. Pada susu transisi

terdapat immunoglobin protein dan juga laktosa dengan kosentrasi

yang lebih rendah dari pada kolestrum akan tetapi memiliki

kandungan lemak dan jumlah kalori yang tinggi. Adapun warna

dari ASI yang berjenis susu transisi ini lebih putih dari kolostrum

3. Susu Maturmerupakan ASI yang keluar setelah 10 hari dan

seterusnya setelah kelahiran. Warna dari ASI ini adalah berwarna

putih kental sehingga komposisi dari ASI yang keluar dari isapan

pertamanya adalah lemak dan juga karbohidrat yang lebih banyak

dibandingkan dengan isapan terakhir. Inilah alasannya jangan

terlalu cepat memindahkan bayi ketika sedang menyusui sebelum

hisapan pada bayi habis.

11
E. Cara memperbanyak ASI

Fakto-faktor yang mempengaruhi pembentukan ASI adalah :

1. Rangsangan otot-otot payudara yang diperlukan untuk

memperbanyak ASI dengan aktivasi kelenjar-kelenjarnya. Dengan

adanya rangsangan, otot-otot akan berkontraksi lebih dan

kontraksi ini diperlukan dalam laktasi. rangsangan payudara dapat

dilakuakan dengan masase atau mengurut atau menyiram

payudara dengan air hangatdan dingin secara bergantian.

2. Keteraturan bayi menghisap akan merangsang otot polos

payudara untuk berkontaksi yang kemudian merangsang susunan

syaraf disekitarnya dan menerusakan rangsangan ini ke otak.

Pengeluaran hormon mempengaruhi kuatnya kontraksi otot-otot

polos payudara dan uterus

3. Kesehatan ibu memegang peranan penting dalam produksi ASI,

keberhasilan menyusui sangat bergantung pada emosi dan sikap

ibu.

4. Makanan dan istirahat ibu diperlukan ibu dalam jumlah lebih

banyak mulai dari hamil hingga masa nifas. Istirahat berarti

mengadakan pelemasan pada otot-otot polos dan syaraf setelah

mengalami ketegangan karena beraktivitas.

12
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN

Materi : Tanda bahaya masa nifas

Hari / Tanggal : Minggu / 18 Januari 2015

Waktu :

Sasaran : Ny.

Tempat :BPM Ny. Rukiyah Najib Amd.Keb, Bancak, Semarang

A. Tujuan Intruksional

Dengan diadakannya pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya

masa nifas diharapkan Ny. dapat mengerti tentang tanda bahaya ibu

nifas

B. Tujuan Intruksioanal Khusus

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 10menit tentang ASI

Esklusif, diharapkan Ny. dapat :

1. Menjelaskan tentang pengertian Masa nifas

2. Menyebutkan tanda bahaya pada ibu nifas

C. Materi

1. Pengertian masa nifas

2. Tanda bahaya yang terjadi pada masa nifas

13
D. Metode

Ceramah dan tanya jawab

E. Pokok Bahasan Materi

1. Pembukaan : 3 Menit

2. penyampaian Materi : 10 Menit

3. Diskusi dan Tanya Jawab : 6 Menit

4. Evaluasi : 5 Menit

5. Penutup : 3 Menit

TOTAL : 27 Menit

F. Evaluasi

1. Menjelaskan pengertian masa nifas

2. Menyebutkan tanda bahaya pada ibu nifas

MATERI

A. Pengertian masa nifas

Masa nifas yang dimulai dari lahirnya plasenta dan berakhir ketika

alat-alat kandungan kembali pada keadaan sebelum hamil. Dan

waktunya adalah setelah plasenta lahir sampai 6 minggu (42 hari).

14
Masa nifas (puerperium) merupakan masa pulih kembali yang dimulai

dari persalinan selesai hingga alat-alat kandungan kembali sebelum

masa prahamil. Lama masa nifas ini adalah 6-8 minggu.

Masa nifas ini dibagi menjadi 3, yaitu :

1. puerperium dini yaitu pemulihan ketika ibu telah diperbolehkan

berdiri dan berjalan

2. puerperium intermedial yaitu kepulihan yang menyeluruh alat-alat

genital.

3. Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan

sehat sempurna.

B. Tanda bahaya yang terjadi pada mmas nifas

Sebagian besar kematian ibu terjadi selama pascapersalinan. Oleh

karena itu, sangat penting ibu dan keluarga untuk mengetahui atau

mengenal tanda bahaya dan perlu mencari pertolongan kesehatan.

Beberapa bahaya nifas, meliputi :

1. Perdarahan pervaginam yang keluar sangat banyak atau yang

tiba-tiba bertambah menjadi banyak (lebih banyak dari perdarahan

haid biasa atau bila memerlukan penggantian pembalut dua kali

dalam 30 menit). Perdarahan pervaginam yang melebihi 500 ml

setelah bersalin dapat didefinisikan sebagai perdarahan pasca

persalinan. Terdapat beberapa masalah yaitu :

a. Perkiraan kehilangan darah biasanya tidak sebanyak yang

sebenarnya,

15
b. Volume darah yang hilang juga bervariasi akibatnya

sesuaidengan kadar hemoglobin ibu.

c. Perdarahan dapat terjadi dengan lambat untuk jangka waktu

beberapa jam dan kondisi ini dapat tidak dikenali sampai

terjadi syok.

2. Pengeluaran pervaginam yang baunya menusuk (busuk) yang

merupakan tanda dari infeksi.

3. Rasa sakit di pada bagian bawah abdomen atau punggung

4. Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri uluh hati dan pandangan

mata kabur. Yang merupakan tanda PE.

5. Pembengkakan diwajah atau tangan meerupakan tanda

preeklamsi masa nifas.

6. Demam, muntah, rasa sakit waktu buang air kecil, dan merasa

tidak enak badan yang merupakan tanda infeksi saluran kemih.

7. Payudara yang berubah menjadi merah, panas, dan terasa nyeri

merupakan tanda mastitis.

8. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama.

9. Rasa sakit, merah, nyeri tekan, dan/atau pembengkakan pada

kaki yang disebut dengan tromboflebitis.

10. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya

atau diri sendiri merupakan tanda adanya post partum blues.

11. Merasa sangat letih atau nafas terenga-engah.

16

Anda mungkin juga menyukai