Anda di halaman 1dari 23

22

BAB III

LAPORAN KASUS

Anamnesa Pribadi
Nama : Martona

Umur : 70 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Kawin : Menikah

Agama : Islam

Pekerjaan : IRT

Alamat : Jalan Pelita IV No.8 Medan

Suku : Jawa

Anamnesa Penyakit

Keluhan Utama : Demam

Telaah : Pasien datang ke Rumah Sakit Haji Medan dengan


keluhan demam sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit.
Sifat demam naik turun, demam naik pada malam hari dan
turun pada saat pagi hari, dan tidak disertai menggigil.
Tidak ada sakit kepala.
Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati sejak 4 hari
sebelum masuk rumah sakit, yang bersifat hilang timbul,
dan nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk. Tidak ada nyeri
menjalar. Os merasa perut kembung dan cepat kenyang.
Perut terasa tegang disangkal. Terdapat mual dan muntah
yang sudah dialami sejak 4 hari sebelum masuk rumah
sakit. Muntah dirasakan lebih kurang 5 kali/hari dengan
volume 1/4 aqua gelas, muntah yang berisi apa yang

22
23

dimakan dan diminum, tidak ada lendir maupun darah.


Setiap mau makan pasien merasakan ingin muntah, dan
pasien juga mengatakan kalau lidahnya terasa pahit.
Riwayat makan teratur dan cukup minum. Pasien juga
mengeluhkan merasa lemas sejak demamnya timbul.
Buang air kecil : (+) Normal, 3-4 kali/hari, bewarna kuning jernih

Buang air besar : (-) sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit

Riwayat Penyakit Terdahulu : Tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada

Riwaya Pemakaian Obat : Tidak ada

Riwayat Alergi : Tidak ada

Anamnesa Umum

- Badan kurang enak : ya - Tidur : terganggu


- Merasa Lemas : ya - Berat badan : Baik
- Merasa kurang sehat : ya - Malas : tidak
- Menggigil : tidak - Demam : ya
- Nafsu makan : menurun - Pening : tidak

Anamnesa Organ

1. Cor
- Dyspneu deffort : tidak - Cyanosis : tidak
- Dyspnea drepos :tidak - Angina pectoris : tidak
- Oedema : tidak - Palpitasi cordis : tidak
- Nokturia : tidak - Asma Cardial : tidak
2. Sirkulasi perifer
- Claudicatio intermitten : tidak - Gangguan tropis : tidak
- Sakit waktu istirahat : tidak - Kebas- kebas : tidak
- Rasa mati Ujung jari : tidak
24

3. Traktus respiratorius
- Batuk : tidak - Stidor : tidak
- Berdahak : tidak - sesak nafas : tidak
- Haemoptoe : tidak - Pernafasan cuping hidung : tidak
- Sakit dada waktu bernafas : tidak - Suara parau : tidak

4. Traktus Digestivus
a. Lambung
- Sakit di epigastrium : ya - Sendawa :tidak
- Rasa panas di epigastrium : tidak - Anoreksia : ya
- Muntah : ya, 5 kali/hari, - Mual-mual : ya
Berisi apa yg
dimakan, volume - Dysphagia : tidak
1/4 aqua gelas. - Feotor ex ore : tidak
- Hematemesis : tidak - Pyrosis : tidak
- Ructus : tidak

b. Usus
- Sakit di abdomen : tidak - Melena :tidak
- Borborygmi : tidak - Tenesmi :tidak
- Defekasi : tidak - Flatulensi : tidak
- Obstupasi : ya - Haemorrhoid : tidak
- Diare : tidak

c. Hati dan Saluran empedu


- Sakit perut kanan : tidak - Gatal dikulit : tidak
- Kolik : tidak - Asites : tidak
- Icterus : tidak - Oedema : tidak
- Berak dempul : tidak
25

5. Ginjal dan Saluran Kencing


- Muka sembab : tidak - Sakit pinggang : tidak
- Kolik : tidak - Oligouria : tidak
- Miksi : ya, 3-4 kali/hari, - Anuria : tidak
kuning jernih. - Polakisuria : tidak
- Poliuria : tidak

6. Sendi
- Sakit : tidak - Sakit digerakan : tidak
- Sendi kaku : tidak - Bangkak : tidak
- Merah : tidak - Stand abnormal : tidak

7. Tulang
- Sakit : tidak - Fraktur spontan : tidak
- Bengkak : tidak - Deformitas : tidak

8. Otot
- Sakit : tidak - kejang-kejang : tidak
- Kebas-kebas : tidak - Atrofi : tidak

9. Darah
- Sakit dimulut dan lidah : tidak - Muka pucat : tidak
- Mata berkunang-kunang: tidak - Bengkak : tidak
- Pembengkakan kelenjar : tidak - Penyakit darah : tidak
- Merah dikulit : tidak - Perdarahan subkutan : tidak

10. Endokrin
a. Pankreas
- Polidipsi : tidak - Pruritus : tidak
- Polifagi : tidak - Pyorrhea : tidak
- Poliuri : tidak
26

b. Tiroid
- Nervositas : tidak - struma : tidak
- Exoftalmus : tidak - miksoderm : tidak

c. Hipofisis
- Akromegali : tidak - distrofi adipos kongenital : tidak

11. Fungsi Genitalia


- Menarche : os lupa - Ereksi : tidak ditanyakan
- Siklus Haid :- - Libido seksual : tidak ditanyakan
- Menopause : os lupa - Coitus : tidak ditanyakan
- G/P/AB : G0P2A0

12. Susunan Syaraf


- Hipoastesia : tidak - Sakit kepala : tidak
- Parastesia : tidak - Gerakan tics : tidak
- Paralisis : tidak

13. Panca Indra


- Penglihatan : normal - Pengecapan : normal
- Pendengaran : normal - Perasa : normal
- Penciuman : normal

14. Psikis
- Mudah tersinggung : tidak - Pelupa : tidak
- Takut : tidak - Lekas marah : tidak
- Gelisah : tidak

15. Keadaan sosial


- Pekerjaan : IRT
27

- Hygiene : baik

Anamnesa Penyakit Terdahulu : Tidak ada

Riwayat Pemakaian Obat : Tidak ada

Anamnesa Penyakit Veneris

- Bengkak kelenjar regional : tidak - Pyuria : tidak


- Luka-luka di kemaluan : tidak - Bisul- bisul : tidak

Anamnesa Intoksikasi
Tidak ada

Anamnesa Makanan

- Nasi : frek 3 x/ Hari - Sayur sayuran : ya


- Ikan : ya - Daging : ya

Anamnesa Family

- Penyakit-penyakit family : tidak ada


- Penyakit seperti orang sakit : tidak ada
- Anak-anak: 2, Hidup: 2, Mati: -

STATUS PRESENT
Keadaan Umum
- Sensorium : Compos Mentis
- Tekanan Darah : 100/60 mmHg
- Temperatur : 37,2 0C
- Pernafasan : 26 x/ menit, Regular, Tipe Pernafasan
Thorakoabdominal
- Nadi : 70 x/ menit, sedang
28

Keadaan Penyakit

- Anemi : tidak - Eritema : tidak


- Ikterus : tidak - Turgor : baik
- Sianosis : tidak - Gerakan Aktif : ya
- Dispnoe : tidak - Sikap tidur paksa: tidak
- Edema : tidak

Keadaan Gizi

BB: 90 Kg TB: 165 cm

90
RBW = BB x 100% = x 100% = 138 %
165100

TB 100

Kesan : Obesitas Sedang

IMT = BB = 90
(TB/100)2 (165/100)2
= 33 kg/m2
Kesan : Obesitas level II

Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
- Pertumbuhan rambut : normal
- Sakit kalau dipegang : tidak
- Perubahan lokal : tidak

a. Muka
- Sembab : tidak Parase : tidak
- Pucat : tidak gangguan lokal : tidak
29

- Kuning : tidak

b. Mata

- Stand Mata : normal - Ikterus : tidak

- Gerakan : kesegala arah - Anemia : tidak


- Exoftalmos : tidak - Reaksi pupil : RC (+/+),
- Ptosis : tidak isokor 3 mm.
- Gangguan lokal : tidak
c. Telinga
- Sekret : tidak - Bentuk : Normal
- Radang : tidak - Atrofi : tidak

d. Hidung
- Sekret : tidak - Benjolan-benjolan : tidak
- Bentuk : Normal

e. Bibir
- Sianosis : tidak - Kering : tidak
- Pucat : tidak - Radang : tidak

f. Gigi
- Karies : tidak - Jumlah : tidak dihitung
- Pertumbuhan : Normal - Pyorroe alveolaris : tidak

g. Lidah
- Kering : tidak - Beslag : ya
- Pucat : tidak - Tremor : tidak
30

h. Tonsil
- Merah : tidak - Membran : normal
- Bengkak : tidak - Angina lacunaris : tidak
- Beslag : tidak

2. Leher
Inspeksi :
- Struma : tidak - Torticolis : tidak
- Kelenjar bengkak : tidak - Venektasi : tidak
- Pulsasi Vena : tidak

Palpasi
- Posisi trachea : Medial - TVJ : R-2 cm H2O
- Sakit/ nyeri tekan : tidak - Kosta servikalis : tidak

3. Thorax Depan
Inspeksi
- Bentuk : Fusiformis - Venektasi : tidak
- Simetris/asimetris : simetris - Pembengkakan : tidak
- Bendungan Vena : tidak - Pulsasi verbal : tidak
- Ketinggalan bernafas : tidak - Mammae : Normal

Palpasi
- Nyeri tekan : tidak - Iktus : tidak teraba
- Fremitus suara : kanan=kiri a. Lokasi :-
Kesan : normal b. Kuat angkat : -
- Fremissement : tidak c. Melebar :-
d. Iktus negatif : -

Perkusi
31

- Suara perkusi paru : Sonor kedua lap.paru - Gerakan bebas : 2 cm


- Batas paru hati : - Batas jantung :
a. Relatif : ICS V a. Atas : ICS II linea
parasternalis
b. Absolut : ICS VI sinistra
b.Kanan : ICS IV linea
sternalis dextra
c. Kiri : ICS V 2 cm medial
dari linea Midclavicula
sinistra
-
Auskultasi
- Paru paru
o Suara pernafasan : Vesikuler
o Suara Tambahan : Tidak ada
- Cor :
o Heart Rate : 70 x/i reguler intensitas sedang
o Suara katup : (M1 > M2), (A2>A1), (P2 > P1), (A2>P2)
o Suara tambahan : Tidak ada

4. Thorax belakang
Inspeksi
- Bentuk : Fusiformis Scapulae alta : tidak
- Simetris/tidak : simetris Ketinggalan bernafas: tidak
- Benjolan : tidak Venektasi : tidak

Palpasi
- Nyeri tekan : tidak Penonjolan : tidak
- Fremitus suara : kanan=kiri
kesan : normal

Perkusi
32

- Suara perkusi paru: sonor kedua lapang paru Gerakan bebas : 2 cm


- Batas bawah paru:
- A. Kanan : Proc. Spinosus Vertebra IX
- B. Kiri : Proc. Spinosus Vertebra X

Aukultasi
- Pernafasan :Vesikuler di kedua lapangan paru
- Suara tambahan : Tidak ada

Nyeri tekan regio epigastrium

5. Abdomen
Inspeksi
- Bengkak : tidak
- Venektasi : tidak
- Gembung : tidak
- Sirkulasi Collateral : tidak
- Pulsasi : tidak

Palpasi
- Defens muskular : tidak
33

- Nyeri tekan : ya, pada region epigastrium


- Lien : tidak teraba
- Ren : tidak teraba
- Hepar : tidak teraba

Perkusi
- Pekak hati : ya
- Pekak beralih : tidak

Auskultasi
- Peristaltik usus : (+) 8-9 kali/menit

6. Genitalia
- luka : tidak diperiksa
- sikatrik : tidak diperiksa
- nanah : tidak diperiksa
- hernia : tidak diperiksa

7. Extremitas
a. Atas Kanan Kiri
- Bengkak : tidak tidak
- Merah : tidak tidak
- Stand abnormal : tidak tidak
- Gangguan fungsi : tidak tidak
- Tes Rumpelit :- -
- Refleks :
o Bisep : ++ ++
o Trisep : ++ ++
- Radio periost : ++ ++
b. Bawah
- Bengkak : tidak tidak
- Merah : tidak tidak
34

- Eodema : tidak tidak


- Pucat : tidak tidak
- Gangguan fungsi : tidak tidak
- Luka/gangren : tidak tidak
- Varises : tidak tidak
- Refleks
o KPR : ++ ++
o APR : ++ ++
o Struple :+ +

PEMERIKSAAN LABORATORIUM RUTIN

Tanggal : 06/06/2017
Nama : Sutoyo
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi
Darah Rutin
Haemoglobin 11.7 g/dl 12-16
Hitung Eritrosit 4.1 106/ul 3.9-5.6
Hitung Leukosit 12.400 /ul 4000-11.000
Hematokrit 34.8 % 36-47
Hitung trombosit 132.000 /ul 150.000-450.000
Index Eritrosit
MCV 85.6 Fl 80-96
MCH 28.7 Pg 27-31
MCHC 33.6 % 30-34
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 1 % 1-3
Basofil 0 % 0-1
N. Stab 0 % 2-6
N. Seg 88 % 53-75
Limfosit 7 % 20-45
Monosit 4 % 4-8
35

Laju Endap Darah 98 mm/jam 0-20


Fungsi Hati
Bilirubin Total 1.15 mg/dL 0.3-1
Bilirubin Direk 0.81 mg/dL < 0,25
AST (SGOT) 27 U/I < 40
ALT (SGPT 28 U/I < 40
Fungsi Ginjal
Ureum 105 mg/dl 20-40
Kreatinin 5.28 mg/dl 0,6-1.1
Asam urat 12.7 mg/dl 3,4-7,0
Glukosa Darah
Glukosa Darah Sewaktu 475 mg/dL <140
IMUNOSEROLOGI
Widal
Salmonella Typhi O 1/320
Salmonella Paratyphi AO 1/40
Salmonella Paratyphi BO 1/160
Salmonella Paratyphi CO 1/40
Salmonella Typhi H 1/320
Salmonella Paratyphi AH 1/40
Salmonella Paratyphi BH 1/320
Salmonella Paratyphi CH 1/40

RESUME

Anamnesis

- Keluhan utama : Febris


Telaah : Pasien datang ke Rumah Sakit Haji Medan dengan keluhan:
-Febris sejak 4 hari SMRS bersifat naik turun, naik pada
malam hari dan turun pada saat pagi hari.
-Nyeri di regio epigastrium sejak 4 hari SMRS, seperti
ditusuk-tusuk, terasa kembung dan mudah kenyang.
36

-Nausea dan Vomitus sejak 4 hari SMRS. Vomitus lebih


kurang 5 kali/hari dengan volume 1/4 aqua gelas, berupa
apa yang dimakan dan diminum
- Anorexia
-Lemas
Buang air kecil : (+) Normal, 3-4 kali/hari, bewarna kuning jernih

Buang air besar : tidak ada sejak 4 hari SMRS

Riwayat Penyakit Terdahulu : Tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada

Riwaya Pemakaian Obat : tidak ada

Riwayat Alergi : Tidak ada

Status Present

Keadaan umum Keadaan penyakit Keadaan gizi


Sensoriun: Compos Mentis Anemia : tidak TB : 165 cm
Tekanan Darah: 100/60 mmHg Ikterus : tidak BB : 90 kg
Nadi: 70x / menit Sianosis : tidak RBW = BB x 100%
Nafas: 26 x/ menit Dyspnea : tidak TB-100
Suhu: 37,20 C Edema : tidak 90
= x 100%
165100
Eritema : tidak
= 138 %
Turgor : baik
Kesan : Obesitas sedang
Gerakan aktif: ya
IMT = BB
Sikap tidur paksa: tidak
(TB/100)2
= 90
(165/100)2
= 33,3 kg/m2
Kesan : Obesitas II

Pemeriksaan Fisik
Kepala : Dijumpai baslag pada lidah
37

Leher : Dalam Batas Normal

Thorax : Pulmo: Dalam Batas Normal

Cor : Dalam Batas Normal

Abdomen : Nyeri tekan (+) pada regio epigastrium

Extremitas : Superior : Dalam Batas Normal, Inferior : Dalam Batas Normal

Pemeriksaan laboratorium
Darah : Hb menurun, Leukositosis, hematokrit menurun, trombosit menurun,
Shift to the left, LED meningkat, KGD sewaktu meningkat, bilirubin
total meningkat, bilirubin direk meningkat, Fungsi Ginjal meningkat,
Test Widal : Positif demam typhoid.

Urin : Tidak dilakukan pemeriksaan

Tinja : Tidak dilakukan pemeriksaan

Dll : Tidak dilakukan pemeriksaan

Diagnosa Banding
1. Demam Typhoid
2. Demam Dengue
3. Chikungunya
4. Malaria
5. Leptospirosis

Diagnosis Sementara
Demam Typhoid

Terapi
Aktivitas : Tirah baring
Diet : M II
Medikamentosa :
38

- IVFD RL 20 gtt/menit
- Injeksi Ondansetron 8mg / 8 jam
- Injeksi Cefotaxim 1gram / 12 jam
- Paracetamol tablet 500 mg 3x1
- Omeprazol tablet 20 mg 2x1

Pemeriksaan Anjuran/ Usul :


- Pemeriksaan Darah Rutin
- Pemeriksaan Widal Test
- Tubex Test
- Kadar Glukosa Darah (sewaktu, 2 jam PP, Puasa)
39

DISKUSI KASUS DEMAM TYPHOID

Teori Kasus
Anamnesis Anamnesis
- Demam - Demam 4hari SMRS naik turun
- Sakit kepala - Tidak ada sakit kepala
- Nyeri otot - Tidak ditemukan nyeri otot
- Anoreksia - anoreksia
- Mual muntah - Mual muntah 4hari SMRS
- Diare - Tidak ditemukan diare
- Konstipasi - Konstipasi sejak 4hari SMRS
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Keadaan umum
Sensoriun : Compos Mentis Sensoriun : Compos Mentis
Tekanan Darah : 120/80 mmHg Tekanan Darah : 100/60 mmHg
Hate rate : 120x / menit Hate rate : 70x / menit
Respirasi : 24x / menit Respirasi : 26x / menit
Temperature : 39-400 C Temperature : 37,20 C
Keadaan penyakit Keadaan penyakit
Anemia : tidak Anemia : tidak
Ikterus : tidak Ikterus : tidak
Sianosis : tidak Sianosis : tidak
Dyspnea : tidak Dyspnea : tidak
Edema : tidak Edema : tidak
Eritema : tidak Eritema : tidak
Turgor : baik Turgor : baik
Gerakan aktif : ya Gerakan aktif : ya
Sikap tidur paksa : tidak Sikap tidur paksa : tidak
Keadaan gizi Keadaan gizi
RBW= BB x 100% TB : 165 cm
TB 100 BB : 90 kg
= 90-100% RBW= BB x 100%
40

Kesan : Normoweight TB - 100


= 138%
Kesan : Obesitas sedang
IMT = BB/ (TB/100)2 = IMT = BB/ (TB/100)2 = 33 kg/m2
18,5 24,9 kg/ m2
Kesan : Normoweight Kesan : Obesitas II

Kepala : Dijumpai beslag pada lidah Kepala : Dijumpai beslag pada lidah

Leher : Dalam Batas Normal Leher : Dalam Batas Normal

Thorax : Dalam Batas Normal Thorax : Dalam Batas Normal

Abdomen :Nyeri tekan (+) pada regio Abdomen :Nyeri tekan (+) pada regio
epigastrium epigastrium

Extremitas: Dalam Batas Normal Extremitas: Dalam Batas Normal


Pemeriksaan Laboratorium: Pemeriksaan Laboratorium:
- Hematologi - Hematologi
1. Hb dapat normal atau menurun 1. Hb menurun
2. Hitung leukosit sering rendah 2. Leukositosis
3. Shift to the left
(leukopeni), dapat normal atau
4. LED meningkat
tinggi 5. Trombositopenia
3. Hitung jenis leukosit :
neutropenia dengan limfositosis
relatif
4. LED : Meningkat
5. Trombosit normal atau menurun

- Pemeriksaan serologi widal : - Pemeriksaan serologi widal :


Dengan titer O 1/160 diduga kuat Salmonella Typhi O 1/320
diagnosisnya adalah demam tifoid Salmonella Paratyphi AO 1/40
Salmonella Paratyphi BO 1/160
Salmonella Paratyphi CO 1/40
41

Salmonella Typhi H 1/320


Salmonella Paratyphi AH 1/40
Salmonella Paratyphi BH 1/320
Salmonella Paratyphi CH 1/40
Diagnosa Banding Diagnosa Banding
Demam Typhoid Demam Typhoid
Demam Dengue Demam Dengue
DHF Chikungunya
Malaria Malaria
Leptospirosis
Diagnosa Diagnosa
Demam Typhoid Demam Typhoid

Tata Laksana Tata Laksana


- Kualitas makanan padat
- Kualitas makanan padat
- Pemberian Antibiotik
- Pemberian Antibiotik
1. Injeksi Cefotaxime 1 gram/12
1. Kloramfenikal (dosis 50-100
jam
mg/kg BB/hari oral/IV, 3 kali
- Pemberian Analgesik :
sehari selama 10-14 hari 1. Paracetamol 500mg 3x1

2. Tramfenikol (dosis oral 50-100


mg/kg BB/hari)
3. Trimoxazole (dosis oral 30-4-
mg/kg BB/hari)

4. Ampisilin (100-200 mg/kg


BB/hari)

5. Levofloxacin (250-500 mg/kg


BB/hari)

Komplikasi Komplikasi
- Tidak ada
- Pankreatitis
42

- Anemia Hemolitik

- Pneumonia

- Glomerulonefritis
Prognosis Prognosis
- Dubia et bonam (Baik) - Dubia et bonam (Baik)
Pencegahan Pencegahan

- Usaha terhadap lingkungan hidup : - Usaha terhadap lingkungan hidup :


1. Penyediaan air minum yang 1. Penyediaan air minum yang
cukup syarat cukup syarat
2. Pembuangan kotoran manusia 2. Pembuangan kotoran manusia
yang cukup higyenis yang cukup higyenis
3. Pemberantasan lalat 3. Pemberantasan lalat
- Usaha terhadap manusia : - Usaha terhadap manusia :
1. Imunisasi
1. Imunisasi

Edukasi Edukasi
1. Pengobatan dan perawatan serta 1. Pasien dan keluarganya harus
aspek lain dari demam tifoid yang menegetahui pengobatan dan
harus diketahui pasien dan perawatan serta aspek lain dari
keluarganya demam tifoid
2. Diet dan konsumsi obat sebaiknya 2. Pasien harus didampingi oleh dokter
diperhatikan atau dilihat langsung dalam diet dan konsumsi obat, dan
oleh dokter, dan keluarga pasien keluarga pasien telah memahami
telah memahami serta mampu serta mampu melaksanakan
melaksanakan
3. Tanda-tanda kegawatan harus
3. Pasien dan keluarga harus dijelaskan
diberitahu kepada pasien dan
dan diberitahu oleh dokter tanda-
keluarga supaya bias segera dibawa
tanda kegawatan demam tifoid
ke rumah sakit terdekat untuk
supaya bias segera dibawa ke rumah
perawatan
sakit terdekat untuk perawatan
43

BAB IV

KESIMPULAN

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang

disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan paratyphi. Kuman bersama

makanan atau minuman masuk ke tubuh melalui saluran cerna. Walaupun gejala

demam tifoid bervariasi, secara garis besar gejala yang muncul adalah demam > 7

hari, gangguan saluran cerna, dan gangguan kesadaran. Pemeriksaan laboratorium

untuk menegakkan diagnosis demam tifoid meliputi biakan kuman dari spesimen

penderita (darah, sumsum tulang, urin, feses, cairan duodenum, dan rose spot), uji

serologi untuk mendeteksi antibodi terhadap antigen Salmonella typhi dan

menentukan adanya antigen spesifik dari kuman, serta pemeriksaan dengan

melacak DNA kuman. Antibiotik kloramfenikol yang digunakan sebagai obat

pilihan pada kasus demam tifoid sekarang mulai resisten. Pencegahan dapat

dilakukan dengan cara menjaga hygien pribadi, imunisasi, dan vaksinasi aktif

sehingga dapat menekan angka insidensi demam tifoid.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sudoyo AW. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi V Jilid 3. Fakultas
43
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2010.
44

2. Rezeki, Sri. Demam tifoid. 2008. Diakses pada tanggal 20 Juli 2017 di

http://medicastore.com/artikel/html.

3. Widyono. Penyakit Tropis .Erlangga Medical series. Semarang. 2011.


4. Erawati, J. Diagnosis Demam Tifoid. 2011. Diakses pada tanggal 25 Juli

2017 di http://www.kesad.mil.id/content/diagnosis-demam-tifoid.
5. Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan. Sistematika Pedoman Pengendalian Penyakit

Demam Tifoid. Jakarta. 2013.


6. Setiati S, Sudoyo AW, Alwi I. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI

Jilid I. Interna Publhising. Jakarta.2014.

Anda mungkin juga menyukai