Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

CA OVARIUM

I. PENGERTIAN
Merupakan tumor ganas pada indung telur. Tumor ganas ovarium merupakan 20% dari
semua keganasan alat reproduksi wanita (Sarwono, Ilmu Kandungan, 1999).
II. ETIOLOGI
Penyebab kanker ovarium tidak dikenal
Ciri pasien yang terbukti dengan peningkatan risiko untuk kanker ovarium epitel
adalah :
- Ras kulit putih menopause pada usia yang lebih tua. Riwayat kanker overium
atau endometrium pada keluarga dan interval ovulasi yang panjang yang tidak
disela oleh kehamilan.
- Sekitar 1% dari kanker ovarium epitel adalah bawaan
- Prevalensi kanker ovarium meningkat pada wanita yang tidak kawin yang para.
- Zat etiologik dapat memasuki rongga pertionium melalui saluran genital bagian
bawah. Contohnya penggunaan talk yang terkontaminasi. Asites secara perineal
telah dikaitkan dengan terjadinya kanker ovarium epitel.
III. TINGKATAN
Sistem tingkatan dari FIGO untuk karsinoma primer dari ovarium (Federasi Ginekologi
dan Obstetri Internasional, 1987).
Tingkat I : Pertumbuhan terbatas pada ovarium-ovarium
Tingkat IA : Pertumbuhan terbatas pada satu ovarium, asites tidak ada, tidak ada
tumor pada permukaan luar, kapsul utuh.
Tingkat IB : Pertumbuhan terbatas pada permukaan luar, asites tidak ada, tidak ada
tumor pada permukaan luar, kapsul utuh
Tingkat IC : Tumor tingkat IA dan IB, tetapi telah ada tumor pada permukaan luar
dari salah satu atau kedua ovarium.
Tingkat II : Tumor mengenai satu atau kedua ovarium disertai perluasan ke pelvis.
Tingkat IIA : Meluas dan metastase ke uterus dan saluran telur.
Tingkat IIB : Meluas ke jaringan pelvis lainnya
Tingkat IIC : Tumor tingkat IIA atau IIB, tetapi telah ada tumor pada permukaan
salah satu atau kedua ovarium.
Tingkat III : Tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan pertumbuhan
diperitonium luar pelvis dan kelenjar limfe retro peritonium atau
inguinal positif, metastase dipermukaan hati sebanding tingkat III,
tumor sebatas pada pervis minor tetapi kecil atau omentum.
Tingkat IIIA : Tumor secara kasar terbatas dalam pelvis minor dengan kelenjar limfe
negatif, tetapi secara histologi telah ada penyebaran mikroskopik ke
permukaan peritonium abdomen.
Tingkat IIIB : Tumor pada satu atau kedua ovarium yang secara histologis telah ada
penyebaran ke permukaan peritonium abdomen, tidak ada yang
berdiameter lebih dari 2 cm, kelenjar limfe negatif.
Tingkat IIIC : Sebaran ke abdomen berdiameter lebih besar dari 2 cm dan kelenjar
retroperitonium atau inguinal positif.
Tingkat IV : Pertumbuhan melibatkan suatu atau kedua ovarium dengan metastase
jauh : bila ada efusi pleura harus masuk tingkat IV, metastase parenkim
hati sebanding tingkat IV.
IV. GEJALA KEGANASAN OVARIUM STADIUM LANJUT
Teraba tumor diabdomen kistik atau padat
Pergerakan terbatas karena menyebar ke jaringan sekitar
Terdapat asites (cairan dalam abdomen)
Anak sebar dapat menyebabkan edema tungkai bawah
Tubuh bagian atas kurus dengan penampilan perut buncit.
V. DIAGNOSIS
Diagnosis didasarkan atas 3 gejala atau tanam yang biasanya muncul dalam perjalanan
penyakitnya yang sudah agak lanjut.
a. Gejala desakan yang dihubungkan dengan pertumbuhan primer dan infiltrasi ke
jaringan sekitar.
b. Gejala diseminasi/penyebaran yang diakibatkan oleh implantasi peritoneal dan
bermanifestasi sebagai defiminisasi, maskulinisasi dan bermanifestasi adanya asites.
c. Gejala hormonal yang bermanifestasi sebagai defeminisasi, maskulinisasi atau
hiperestrogenisme : intensitas gejala ini sangat bervariasi dengan tipe histologik
tumor dan usia penderita.
Pemeriksaan ginekologik dan palpasi abdomen akan mendapatkan tumor, pemakaian
USG, CT Scan, laparatomi eksploratif disertai biopsi potong beku masih tetap
merupakan prosedur diagnostik paling berguna.
VI. KOMPLIKASI
Obstruksi usus merupakan komplikasi yang sering terjadi.
VII. PROGNOSIS
Tergantung dari usia dan terutama luas proses keganasan di samping jenis histologik
tumornya. Pada kasus dengan tingkat klinik T1 dan T2, AKH-5 taun sekitar 60% - 70%.
Pada kasus dengan tingkatan lebih lanjut (T2 dan T3) dengan paliasi yang memadai dapat
dicapai AKH-5 tahun antara 30% - 60%, sedangkan T4 harapan hidup untuk 5 tahun
praktis tidak ada (0%)
VIII.PENATALAKSANAAN
Keganasan Ovarium

Predisposisi : Keluhan Utama :


Kista pada anak/remaja Tanpa keluhan
Kista usia lanjut Kista cepat besar
Kista diatas 45 tahun Stadium lanjut :
Ovarium masih teraba - Kohelesia
pada menopause - Tumor pada abdomen
- Asites
- Metastase-kaki
oedema
Pemeriksaan keganasan
ovarium
Inspeksi : Pemeriksaan palpasi :
Terlihat tumor pada abdomen Teraba tumor
Pembuluh darah prominan Berbenjol-benjol
Badan atas kurus, edema Gerak terbatas
tungkai Terdapatr asites
Konsistensi : padat, kenyal
Pemeriksaan dalam
Sikap Bidan : - Teraba tumor abdomen
KIE di motivasi - Padat, kenyal, gerak
Merujuk penderita terbatas
- Puskesmas - Ovarium masih teraba
- Dokter Ahli setelah menopause
-
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Ca Ovarium
Pengkajian tanggal : Oleh :
1. Data Subyektif
a. Biodata
Meliputi : nama, umur : antara 30 60 tahun, agama, Suku/Bangsa, pekerjaan,
alamat, No. Reg.
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan merasa sakit pada pinggang dan merasa sesak nafas.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak pernah terkena infeksi kelamin..
e. Riwayat Kesehatan Dahulu
Tidak ada riwayat keluarga menderita penyakit seperti dialami pasien.
f. Riwayat Reproduksi
Menorrargie : tidak ada
Metrorrargie : tidak ada
Flour albus : ada
g. Riwayat Obstetri
Tidak ada.
h. Riwayat Sosial Ekonomi
Sosial ekonomi rendah.
i. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1) Kebiasaan merokok
2) Nutrisi : kekurangan Vitamin. A, asam folat.
3) Aktivitas seksual tidak pernah
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : baik s/d lemah
2) Kesadaran : Compos Mentis s/d Koma
3) Tekanan Darah : menurun (normal 110/70 mmHg s/d 120/80 mmHg)
4) Nadi/Suhu : menurun/meningkat (normal 36,50C-37,50C)
5) RR : menurun (normal 16-24 x/menit)
6) BB : normal s/d menurun\
b. Pemeriksaan Fisik
1) Mata : konjungtiva tidak anemis
2) Bibir : tidak pucat
3) Muka : pucat
4) Leher : pembesaran kelenjar limfe tidak ada
5) Perut : tidak nyeri tekan bagian bawah
6) Genetalia : terdapat terdapat flour albus.

c. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan CT SCAN
2. Pemeriksaan USG.
3. Poto thorak
4. Rontgen
3. Assesment/Diagnosa
a. Diagnosa Aktual
Bisa berupa :
1) Suspect ca ovarium
2) Ca. ovarium stadium I, Ia, Ib.
3) Ca. ovarium stadium II, IIa, Iib.
4) Ca ovarium stadium III, IIIa, IIIb,IIIc
b. Ca. Ovarium stadium IV
c. Masalah
Cemas
d. Diagnosa Potensial
Potensial terjadi :
1) infeksi
2) Peningkatan stadium
3) Kematian
e. Kebutuhan dan tindakan segera
Kolaborasi dengan dokter untuk melakukan terapi
4. Planning
a. Memberi informasi mengenai kondisi klien saat ini, terapi dan pilihan pengobatan
yang sesuai.
Rasional : Membantu klien dalam membuat keputusan pengobatan.
b. Melakukan observasi tanda-tanda vital
Rasional : Merupakan pengukuran untuk mengetahui keadaan klien sedini
mungkin.
c. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan pengobatan.
1) Transfusi WBC bila ditemukan anemia
Rasional : WBC terdiri dari sel darah merah yang dapat membantu
meningkatkan kesehatan klien..
2) Operasi
Rasional : Merupakan usaha untuk menghentikan aktifitas pertumbuhan sel
Carcinoma dengan cara mengambil organ yang terkena.
d. Menganjurkan ibu untuk datang kembali atau kontrol sesuai jadwal
Rasional : Merupakan pengukuran untuk mengetahui keadaan klien sedini
mungkin.
e. Evaluasi : Merupakan langkah terakhir dalam melaksanakan langkah manajemen
kebidanan, yang merupakan penilaian dari perubahan keadaan pasien sehubungan
dengan pencapaian hasil atau tujuan yang diharapkan dalam evaluasi dapat
diketahui hasil atau tujuan berhasil, berhasil sebagian atau bahkan timbul masalah
baru sehingga pasien mendapatkan asuhan kebidanan yang komprehensif dan
berkesinambungan (Syahlan, 1993).
DAFTAR PUSTAKA

Derek Llewellyn-Jones, 2002. Dasar-dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Hipokrates.

Mansjoer, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.

Manuaba, IBG, 2003. Penanganan Rutin Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. Jakarta :
EGC.

Prayetni, 1996. Asuhan Kebidanan Dengan Sistem Reproduksi. Jakarta : EGC

Wiknjosastro. H , 2002. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai