Bab III Edit
Bab III Edit
Berikut ini adalah deskripsi pelaksanaan, hasil dan kendala dari program dalam
KKN PPM periode XIII di Kelurahan Baler Bale Agung. Program tersebut terdiri dari
program pokok tema dan program pokok non tema.
3.1.1 Program Pokok Tema
Terdapat tiga program pokok tema yang meliputi bidang interdisipliner,
bidang kesehatan masyarakat dan bidang prasarana fisik.
A. Bidang Interdisipliner (PKP)
3.1.1.1 Sosialisasi Sistem Bank Sampah Kepada Masyarakat Kelurahan
Baler Bale Agung
a. Deskripsi Kegiatan
Sosialisasi sistem bank sampah dimaksudkan untuk mengenalkan secara
luas dan jelas mengenai konsep bank sampah. Hal tersebut dilakukan agar
masyarakat benar-benar paham dan mencintai program bank sampah yang
mereka lakukan. Disamping itu sosialisasi bertujuan untuk mengingatkan
masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sekaligus menyadarkan
mereka agar selalu menerapkan kehidupan yang berbasis cinta lingkungan.
Untuk sosialisasi awal, dilakukan pertemuan yang cakupan masyarakatnya
cukup luas dan berasal dari berbagai wilayah. Disini dimaksudkan adanya
perwakilan dari tiap kepala lingkungan yang ikut membantu dan mendukung
proses sosialisasi kepada masyarakat Kelurahan Baler Bale Agung. Dimana
nantinya perwakilan ini akan lebih efektif jika mereka yang juga nantinya
membantu dalam mengkoordinasi Program Bank Sampah.
Dalam sosialisasi awal ini dijelaskan tentang Program Bank Sampah
meliputi konsep dasar sampah, cara pemanfaatkan sampah, cara mengolah
sampah, cara pelaksanaan sistem bank sampah yang baik dan benar serta
manfaat yang diperoleh masyarakat yang bergabung di dalam program bank
sampah. Sosialisasi awal ini biasa dilakukan di rumah warga dengan cara door
to door atau jika memungkinkan menggunakan ruang serba guna kelurahan.
Karena door to door diperkirakan akan menjadi cara dalam bersosialisasi
makan alokasi waktu yang diperlukan adalah selama lima jam dalam sehari.
Sistem dalam sosialisasi awal ini lebih seperti meeting dan diharapkan pihak
terkait dapat saling berdiskusi dan bertukar pendapat agar terjadi komunikasi
dua arah yang efektif.
b. Pihak Yang Terlibat
Pihak yang terlibat dalam Masyarakat, mahasiswa KKN-PPM periode
XIII Universitas Udayana Tahun 2016, serta Kepala Lingkungan yang ada di
Baler Bale Agung.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu Program sosialisasi sistem bank sampah adalah Selasa, 9 Agustus
2016. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Lingkungan Kebon, Kelurahan Baler
Baler Agung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Kelompok sasaran
dalam kegiatan ini adalah seluruh masyarakat Kelurahan Baler Bale Agung.
Realisasi kegiatan Program Penyuluhan, Sosialisasi Sistem Bank Sampah
antara lain:
No Tanggal Kegiatan Waktu Tempat
d. Hasil Kegiatan
Dengan adanya kegiatan sosialisasi sistem bank sampah, masyarakat
mampu mengetahui informasi mengenai bank sampah guna memberikan cara
untuk bagaimana mengelola sampah yang ada di rumah tangga dan membangun
kesadaran akan masalah sampah sehingga lebih peduli dengan lingkungan dan
kesehatan di sekitar. Adapun yang membuat program ini berjalan dengan baik
adalah kekompakan teman-teman mahasiswa dan ikut berpartisipasinya kepala
lingkungan serta ibu-ibu PKK dalam membantu meneruskan sosialisasi kepada
masyarakat.
e. Kendala Pelaksanaan Program
Dalam realisasi pelaksanaan program di lapangan terdapat kendala yaitu
kesulitan dalam mencakup keseluruhan masyarakat karena waktu dan jarak antar
lingkungan.
3.1.1.2 Pelatihan Teknis dan Tata Cara Pelaksanaan Bank Sampah Kepada
Masyarakat Kelurahan Baler Bale Agung.
a. Deskripsi Kegiatan
Setelah sosialisasi awal, dilakukan pertemuan dengan skala yang lebih
kecil (misal lurah, kepala lingkungan dan beberapa masyarakat). Pertemuan
dengan skala yang lebih kecil ini disebut, Pelatihan Teknis karena disini akan
membahas hal-hal yang sangat teknis tentang tata cara pelaksanaan sistem
bank sampah. Alokasi waktu yang diperkirakan dalam kegiatan ini adalah
selama tiga jam dalam sehari. Diharapkan masyarakat yang mewakili pelatihan
teknis nantinya akan berperan besar dalam menyebarluaskan informasi
mengenai sistem bank sampah dan turut serta dalam memberdayakan
masyarakat agar dapat mengolah sampah dengan baik dan optimal. Disini
peran dan kerjasama masyarakat akan sangat besar dalam keberlangsungan
program bank sampah di Kelurahan Baler Bale Agung nantinya. Pelatihan
lebih seperti menghadiri perkuliahan dimana ada satu orang sebagai ahli / guru
yang akan mengajarkan para anggota yang mengikuti pelatihan teknis.
Pelatihan ini bisa dilakukan di rumah warga atau ruangan yang disediakan
kelurahan atau rumah warga setempat. Disini semua pihak yang terlibat antara
lain pemerintah, dosen dan mahasiswa akan mencapai kesepakatan dengan
warga untuk menjalankan sistem bank sampah serta terbentuknya pula
kepengurusan dan lokasi bank sampah. Di kelurahan Baler Bale Agung sudah
terdapat lokasi bank sampah, jadi yang perlu dilakukan adalah membersikan
dan menata ruangannya dengan baik. Masyarakat perlu mengetahui gambaran
bagaimana proses yang akan mereka lakukan dari mengumpulkan sampah
hingga sampah itu sampai di pengepul. Selain itu perlu mengetahui penetapan
target pada bulan pertama untuk komitmen menjalankan program bank sampah
ini seperti jumlah nasabah, omset (rupiah), dan reduksi sampah (kilogram).
b. Pihak Yang Terlibat
Pihak yang terlibat dalam program ini adalah Kepala Lingkungan Kebon,
Pengurus Bank Sampah, dan kader
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu program pelatihan bank sampah adalah Selasa, 9 Agustus 2016.
Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Lingkungan Kebon, Kelurahan Baler Baler
Agung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Kelompok sasaran dalam
kegiatan ini adalah pengurus dan kader Bank Sampah Anggrek. Program
Pelatihan dilakukan dalam beberapa rangkaian kegiatan yaitu sebagai berikut:
No Tanggal Kegiatan Waktu Tempat
d. Hasil Kegiatan
Dengan adanya pelatihan pengurus bank sampah di Kelurahan Baler Bale
Agung, pengurus memiliki pengetahuan manajemen dan administrasi yang
cukup dalam mencatat absensi, buku kas dan buku tabungan yang nantinya
mempermudah dalam pencairan tabungan sampah sehingga nasabah dengan
pengurus tidak menemukan masalah kedepannya karena adanya perbedaan
pendataan dan pembuatan produk dari sampah.
e. Kendala Pelaksanaan Program
Dalam realisasi program pelatihan bank sampah terdapat satu kendala
yaitu masalah kaderisasi guna mendapat pengurus yang berkelanjutan.
3.1.1.3 Pelaksanaan Sistem Bank Sampah di Kelurahan Baler Bale Agung
a. Deskripsi Kegiatan
Pelaksanaan sistem bank sampah di Kelurahan Baler Bale Agung ini
dilatarbelakangi oleh kesadaran untuk mengurangi sampah. Hal tersebut
bertujuan agar seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, dunia usaha
maupun masyarakat luas melaksanakan kegiatan pembatasan timbunan sampah,
pendauran ulang dan pemanfaatan kembali sampah atau yang lebih dikenal
dengan sebutan Reduce, Reuse dan Recycle (3R) melalui upaya-upaya cerdas,
efisien dan terprogram. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk memilah
sampah dan mengolahnya, menjadi masalah utama dalam program bank
sampah. Namun, terdapat satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu
melalui pengembangan bank sampah dengan kegiatan bersifat social
engineering yang mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah serta
menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengolahan sampah secara bijak
dan pada gilirannya akan mengurangi sampah yang diangkut ke TPA.
Pembangunan bank sampah ini harus menjadi momentum awal membina
kesadaran kolektif masyarakat untuk memulai memilah, mendaur-ulang, dan
memanfaatkan sampah, karena sampah mempunyai nilai jual yang cukup baik,
sehingga pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menjadi budaya
baru Indonesia.
Pelaksanaan sistem bank sampah ini nantinya akan dilakukan di lokasi
bank sampah Kelurahan Baler Bale Agung. Kelurahan ini sudah mempunyai
program bank sampah, namun sistemnya belum terstruktur dan optimal.
Program ini belum terlalu menarik minat masyarakat untuk mengikutinya. Oleh
karena itu perlu diadakan berbagai macam perubahan sistem agar program ini
menjadi lebih optimal dan mencakup aktivitas seluruh masyarakat. Diharapkan
pelaksanaan sistem tersebut akan berjalan secara berkelanjutan dan dari waktu
ke waktu menemukan inovasi-inovasi baru agar program bank sampah ini tetap
menarik minat warga sebagai alternatif dalam pengolahan sampah.
Oleh karena pogram ini berupa aktivitas layaknya menabung, maka
alokasi waktu diperkirakan mencapai delapan jam sehari, seperti aktivitas
formal lainnya. Terlebih dahulu harus dibentuk struktur kepengurusan
pengelola bank sampah, menyiapkan kelengkapan bank sampah, menentukan
ketentuan yang berlaku dalam bank sampah, mencari pembeli sampah
(rosok/pengepul), dan mempromosikan berdirinya bank sampah. Instrumen
bank sampah yakni buku rekening tabungan sampah, slip setoran, timbangan,
label tabungan sampah dan buku induk tabungan sampah. Proses pelaksanaan
bank sampah meliputi pemilahan sampah dari rumah (plastik, kertas,
kaleng/botol), dilanjutkan dengan proses menabung sampah, dan pihak ketiga
(pengepul) akan mengambil sampah para penabung. Teller bank sampah akan
memproses tabungan masyarakat dengan cara menimbang sampah (kg),
menentukan jenis sampah, menulis dalam slip setoran tabungan sampah (nomor
rekening, nama penabung, hari, tanggal, alamat), memberi label jenis sampah
yang ditabung (nama, alamat, tanggal, jenis, berat), memasukkan ke loker bank
sampah, mengkomunikasikan ke pembeli sampah, dan memasukkan hasil
tabungan sampah ke rekening penabung.
Jalannya sistem bank sampah disepakati jika standarisasi bank sampah
sudah disepakati oleh pengurus dan calon nasabah, pengurus membuat buku
administasi bank sampah dan menampilkan daftar harga sampah, serta nasabah
wajib memiliki plastik untuk sarana pemilahan sampah dirumah masing-
masing.
b. Pihak Yang Terlibat
Pihak yang terlibat dalam masyarakat, pengurus bank sampah, mahasiswa
KKN-PPM periode XIII Universitas Udayana Tahun 2016, serta Kepala
Lingkungan yang ada di Kelurahan Baler Bale Agung.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Program pelaksanaan bank sampah dilaksanakan pada hari Senin, 8
Agustus 2016 yang bertempat di Kelurahan Baler Baler Agung, Kecamatan
Negara, Kabupaten Jembrana. Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah
seluruh masyarakat di Kelurahan Baler Bale Agung. Rincian kegiatan Program
Pelaksanaan Bank Sampah adalah sebagai berikut:
No Tanggal Kegiatan Waktu Tempat
2016 sampah.
Senin, 8 Melakukan pengambilan sampah ke 17.00-19.00 Lingkungan
2 Agustus nasabah bank sampah. Kebon
2016
d. Hasil Kegiatan
Dengan adanya kegiatan pelaksanaan bank sampah, masyarakat sadar
bahwa sampah memiliki nilai ekonomis, lingkungan menjadi lebih bersih, dan
perilaku membuang sampah sembarang dapat diminimalisir.
e. Kendala Pelaksanaan Program
Dalam realisasi pelaksanaan program di lapangan terdapat kendala yaitu
pengambilan sampah masih harus di lakukan dengan mendatangi masyarakat
kerumah satu persatu oleh petugas sehingga petugas membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk mengumpulkan sampah dari nasabah.
a. Deskripsi Kegiatan
Setelah program bank sampah berjalan, selanjutnya diharapkan bisa
dikembangkan kearah ekonomis sekaligus memberikan banyak fasilitas
khusus bagi nasabah. Pemberian fasilitas khusus juga ditinjau melalui
berbagai aspek seperti jika pembukuan tertib dan rapi, omset bank sampah
cukup dan jika bisa melebihi, tidak terkendala dengan penjualan sampah
(harga dan jadwal pengambilan sampah stabil), serta jika bank sampah sudah
berjalan dengan sistem yang kuat. Pengembangan dapat berupa unit usaha
simpan pinjam, unit usaha sembako, memberikan modal usaha, koperasi
bank sampah, serta pengembangan Trashion. Setelah sistem berjalan (pasca
pelatihan teknis) dan sudah melakukan penjualan, maka diadakan monitoring
dan evaluasi program. Monitoring dan evaluasi program diadakan dengan
bertemu dengan pengurus dan nasabah. Alokasi waktu yang diperlukan
dalam kegiatan ini adalah selama tiga jam dalam sehari. Disana nantinya
akan mencermati apa saja kendala (baik yang kecil maupun besar) saat sistem
bank sampah berjalan (misalnya pembukuan, pengepul, atau pemilahan
sampah), mengkaji kembali harga sampah, serta pencapaian target bulan
pertama (jumlah nasabah, reduksi sampah dan omset). Selanjutkan secara
berkelanjutan akan selalu digalang-galangkan program bank sampah ini agar
dapat mencapai target dan menguntungkan masyarakat serta mengurangi
resiko kerusakan lingkungan.
b. Pihak Yang Terlibat
Pihak yang terlibat dalam pengurus bank sampah, mahasiswa KKN-PPM
periode XIII Universitas Udayana Tahun 2016.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu Program monitoring dan evaluasi bank sampah adalah Minggu,
21 Agustus 2016 dilaksanakannya pelaksanaan evaluasi bank sampah di
Kelurahan Baler Bale Agung. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah Kepala
Lingkungan Kebon, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara,
Kabupaten Jembrana. Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah
penanggung jawab Bank Sampah Anggrek Baler Bale Agung. Realisasi dari
kegiatan ini adalah sebagai berikut:
No Tanggal Kegiatan Waktu Tempat
d. Hasil Kegiatan
Dengan adanya kegiatan evaluasi dan monitoring bank sampah pengurus
dan penanggung jawab mengetahui permasalahan dan kendala yang dapat
diselesaikan pada pelaksanaan bank sampah.
e. Kendala Pelaksanaan Program
Dalam realisasi pelaksanaan program di lapangan tidak terdapat kendala
apapun yang berarti..
d. Hasil Program
Hasil dari program ini adalah peningkatan pengetahuan anak-anak
sekolah dasar mengenai perilaku sehari-hari yang bermanfaat untuk
mewujudkan kebersihan dan kesehatan sendiri. Peningkatan pengetahuan ini
dapat di lihat dari antusiasme siswa SDN 1, 2, 3, 4 dan 5 Baler Bale Agung
dalam sesi tanya jawab yang diadakan pada akhir sesi penyuluhan. Melalui
kegiatan ini, anak-anak sekolah dasar dapat mengetahui kapan waktu cuci
tangan, dampak buruk dari tidak cuci tangan dan dapat mempraktikkan cara
mencuci tangan yang baik dan benar di rumah, disekolah maupun di
lingkungannya dan dapat menyebarkan informasi yang diperoleh saat
penyuluhan pada orang-orang terdekat.
e. Kendala Pelaksanaan
Terdapat satu sekolah dasar yang tidak memiliki wastafel serta air di
sekolah dasar tersebut alirannya kecil dan kadang mati. Hal tersebut
mempengaruhi program PHBS yang dilakukan, yaitu dalam sesi melakukan
praktik langsung cuci tangan. Selain kendala tersebut terdapat juga siswa
yang menangis karena tidak mendapat hadiah yang diinginkan.
Solusi dari permasalahan tersebut adalah pihak sekolah patutnya
menyediakan wastafel agar murid-muridnya dapat mencuci tangan setiap
diperlukan. Hal tersebut sangat penting karena air yang mengalir sangat baik
digunakan untuk mencuci tangan. Solusi kedua untuk mengatasi masalah
siswa sekolah dasar yang menangis adalah penyediaan hadiah yang lebih agar
siswa-siswa sekolah dasar tersebut sama rata mendapatkan hadiah ketika
mereka mampu menjawab pertanyaan dengan benar yang diberikan oleh
pembicara.
f. Simpulan dan Saran
Simpulan
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah salah satu tindakan sanitasi
dengan membersihkan tangan dan jari-jemari menggunakan air dan sabun
untuk menjadi bersih. Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu
upaya pencegahan penyakit. Siswa-siswi sekolah dasar kelas 2 dan 3 di SDN
1, 2, 3, 4 dan 5 Baler Bale Agung mengetahui perilaku-perilaku untuk
mewujudkan kebersihan dan kesehatan, diantaranya dampak buruk dari tidak
mencuci tangan, kapan waktu yang tepat untuk mencuci tangan dan cara
mencuci tangan memakai sabun yang lengkap dan benar.
Saran
Kegiatan praktik cuci tangan pakai sabun diharapkan dapat
dilaksanakan secara kontinyu sehingga kasus yang menyerang saluran
pencernaan seperti diare dan cacingan dapat berkurang. Siswa-siswi sekolah
dasar diharapkan dapat menyebarluaskan informasi yang diperoleh saat
penyuluhan kepada orang-orang di sekitarnya guna meningkatkan
pengtahuan dan kesadaran terhadap kesehatan masyarakat.
g. Anggaran Biaya
a. Deskripsi Kegiatan
HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus
ini menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini melemahkan kemampuan
tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit. Tidak ada obat untuk HIV, tapi
ada pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan
penyakit. Pengobatan ini akan membuat orang yang terinfeksi untuk hidup
lebih lama sehingga bisa menjalani hidup dengan normal. Dengan diagnosis
HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah
menjadi AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap
ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Cara terbaik untuk mencegah HIV adalah dengan melakukan hubungan
seks secara aman, dan tidak pernah berbagi jarum atau peralatan menyuntik
apapun. Semua yang pernah berhubungan seks tanpa kondom dan berbagi
jarum atau suntikan, berisiko untuk terinfeksi HIV. Selain kedua hal tersebut,
pencegahan penyakit HIV/AIDS juga dapat dilakukan dengan memberikan
sosialisasi mengenai HIV/AIDS.
HIV/AIDS tidak jauh kaitannya dengan kenakalan remaja. Karena
sebagian besar cara penularan HIV/AIDS adalah melalui tindakan yang
melanggar norma bahkan hukum. Seperti contoh, melakukan seks bebas,
menggunakan narkoba dan lain sebagainya. Beberapa contoh tersebut
termasuk dalam tindakan kenakalan remaja. Kenakalan remaja merupakan
faktor yang sangat membahayakan generasi muda, dan juga faktor
penyumbang resiko terbesar dari terjangkitnya HIV/AIDS, kerusakan moral
bangsa, dan menurunnya kualitas sumber daya generasi muda. Sehingga hal
tersebut dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sosialisasi mengenai HIV/AIDS dan kenakalan remaja ini merupakan
salah satu cara pencegahan sejak dini yang dapat dilakukan terutama di
lingkungan sekolah hingga universitas guna meningkatkan pengetahuan para
siswa (kalangan remaja) mengenai apa arti, darimana asal, penyebaran, dan
pengobatan dari HIV/AIDS itu sendiri. Serta bagaimana bentuk dan apa
sangsi yang didapatkan bagi para remaja yang melakukan pelanggaran
(kenakalan remaja). Hal ini diharapkan mampu membuat para siswa (remaja)
lebih mawas diri dalam bergaul.
Maka dari itu, kegiatan sosialisasi mengenai HIV/AIDS dan kenakalan
remaja ini dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2016 dengan menyasar siswa-
siswa SMA yang pada akhirnya pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan di
SMKN 1 Negara.
d. Hasil Program
Kegiatan sosialisasi HIV/AIDS dan kenakalan remaja yang kami
laksanakan selaku mahasiswa KKN pada tanggal 5 Agustus 2016 lalu di
SMKN 1 Negara, telah mampu memperluas serta kembali mengingatkan
para generasi muda akan bahaya dari HIV/AIDS dan kenakalan remaja agar
para generasi muda lebih mawas diri.
e. Kendala Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi HIV/AIDS dan kenakalan
remaja, kendala yang harus dihadapi adalah penyesuaian waktu pelaksanaan
kegiatan yang sempat harus diundur dari tanggal 2 Agustus menjadi tanggal
5 Agustus 2016 karena berbenturan dengan ulang tahun sekolah di SMKN 1
Negara, sehingga mahasiswa perlu mengatur ulang kembali jadwal dan
persiapan kegiatan.
f. Anggaran Biaya
Anggaran biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan kegiatan ini dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
No Nama Barang Rincian Harga Satuan Jumlah
1 Print surat-surat dan 100 300 30.000
rundown lembar
2 Spanduk 1 buah 60.000 60.000
3 Brosur 1 buah 35.000 35.000
4 Permen 3 bungkus 5.500 16.500
5 Kacang 2 bungkus 15.000 30.000
6 Kotak Kue + Plastik 1 set 14.000 14.000
7 Kue surabi 10 buah 500 5.000
8 Kue bendu 10 buah 500 5.000
9 Kue semprong + wingko 10 buah 1.000 10.000
10 MA + finishing 1 buah 12.000 12.000
11 Bingkai 2 buah 30.000 60.000
12 Air Mineral Prabu Gunung 2 dus 15.000 30.000
13 Aqua botol mini 10 buah 1.500 15.000
Total Rp 322.500,-
a. Deskripsi Kegiatan
Biopori merupakan adalah lubang yang dengan diameter 10 sampai 30
cm dengan panjang 30 sampai 100 cm yang ditutupi sampah organik yang
berfungsi untuk mencegah banjir yaitu dengan menjebak air yang mengalir
di sekitarnya sehingga dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah
tanah, tumbuhan di sekitarnya serta dapat juga membantu pelapukan sampah
organik menjadi kompos yang bisa dipakai untuk pupuk tumbuh-tumbuhan.
Selain itu manfaat dari biopori antara lain mempermudah penanganan
sampah dan menjaga kebersihan, serta memperbaiki ekosistem tanah.
Kegiatan pembuatan biopori ini akan dilakukan pada daerah-daerah
yang rawan tergenang air di Kelurahan Baler Bale Agung. Tujuan pembuatan
biopori ini adalah untuk mencegah banjir dengan mengurangi terjadinya
genangan air menggunakan prinsip kerja biopori yaitu air diserapkan ke
dalam tanah dengan cara diberi sampah organik di dasar saluran atau dengan
membuat cekungan berisi sampah organik. Diharapkan kepada masyarakat
banyak untuk menyediakan sedikit lahan di sekitar rumahnya untuk menjadi
tempat pembuatan biopori resapan air agar masalah genangan air yang sering
terjadi dapat teratasi.
b. Pihak yang terlibat
Pihak yang terlibat dalam Pembuatan Biopori di Masing Rumah
Tangga Kelurahan Baler Bale Agung ini adalah semua mahasiswa KKN
Kelurahan Baler Bale Agung dan didampingi oleh 2 staff kelurahan yaitu; I
Gusti Ketut Cri Wiweka Nanda dan Putu Agus Arimbawa, S.Sos
1 1 Juli 2016 Melakukan koordinasi dengan lurah dan 08.00-10.00 Kantor Lurah
korlap Baler Bale Agung, serta Bapak Baler Bale
Gusti Widana dari pihak kelurahan Agung
mengenai rencana lokasi pelaksanaan
kegiatan dan ditetapkan kegiatan ini
dilaksanakan di taman prasasti dan
beberapa tempat yang rawan genangan air
saat hujan.
2 20 Juli 2016 Membuat sekop biopori di bengkel las 10.00-11.00 Bengkel las
Sibang Kaja
e. Kendala pelaksanaan
Kendala dalam pelaksanaan di lapangan adalah keterbatasan alat
sekop Biopori sehingga waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanakan
membutuhkan waktu lama, serta di rumah-rumah warga sudah tidak ada
lahan pembuatan Biopori karena hampir semua lahan sudah diperkeras tanpa
adanya area resapan air.
g. Anggaran Biaya