TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA DEPOK
TAHUN 2011 2016
LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK
NOMOR 13 TAHUN 2011
PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK
NOMOR 13 TAHUN 2011
TENTANG
2
13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4664);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4815);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
21. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang
Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur;
22. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
3
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
24. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 01 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Depok Tahun 2006-2025
(Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2008 Nomor 01);
25. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 1);
26. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 07 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Wajib dan Pilihan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah
Kota Depok (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 07);
27. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 08 Tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2008 Nomor 08)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 06
Tahun 2010 (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2010 Nomor 06 );
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA DEPOK TAHUN
2011 2016.
BAB I KETENTUAN
UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Depok.
2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD, adalah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok.
4. Walikota adalah Walikota Depok.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Depok.
4
6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, yang selanjutnya disebut
Bappeda, adalah OPD Daerah yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan
di Kota Depok.
7. Organisasi Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat OPD, adalah
Organisasi Perangkat Daerah yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang tertentu.
8. Instansi Vertikal adalah Perangkat Kementerian atau Lembaga Pemerintah
Pusat di Daerah
9. Masyarakat adalah orang perorangan, kelompok orang, termasuk
masyarakat hukum adat atau badan hukum yang berkepentingan dengan
kegiatan dan hasil pembangunan.
10. Dunia Usaha adalah usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah dan
usaha besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
11. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa
depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia.
12. Perencanaan Pembangunan Tahunan adalah proses penyusunan rencana
pembangunan daerah yang dilaksanakan untuk menghasilkan dokumen
perencanaan selama periode 1 (satu) tahun.
13. Rencana Pembangunan Jangka Panjang, yang selanjutnya
disingkat RPJP, adalah dokumen perencanaan untuk periode 20
( dua puluh ) tahun yang memuat visi, misi dan arah pembangunan jangka
panjang Kota Depok.
14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya disingkat
RPJM, adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun.
15. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disebut RKPD adalah
rencana kerja tahunan daerah yang merupakan dokumen perencanaan
pembangunan daerah untuk priode 1 (satu) tahun.
16. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Depok yang selanjutnya disebut
RTRW Kota Depok adalah hasil perencanaan tata ruang wilayah yang
mengatur struktur dan pola ruang Kota Depok untuk periode 20 (dua puluh)
tahun.
17. Rencana Pembangunan Tahunan Organisasi Perangkat Daerah yang
selanjutnya disebut Renja-OPD, adalah dokumen perencanaan OPD untuk
periode 1 (satu) tahun.
5
18. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Organisasi Perangkat Daerah,
yang selanjutnya disebut Renstra-OPD, adalah dokumen perencanaan
OPD untuk periode 5 (lima) tahun.
19. Pembangunan Daerah adalah perubahan yang dilakukan secara terus-
menerus dan terencana oleh seluruh komponen di daerah untuk
mewujudkan visi daerah.
20. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan.
21. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
22. Isu-isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena
dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat
penting, mendasar, mendesak, berjangka panjang dan menentukan tujuan
penyelenggaraan pemerintahan daerah dimasa yang akan datang.
23. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi.
24. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah
Pusat/Daerah untuk mewujudkan visi dan misi.
25. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi 1 (satu) atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh OPD untuk mencapai sasaran dan tujuan
serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang
dikoordinasikan oleh OPD.
26. Indikator Kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau
kualitatif yang terdiri dari unsur masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat,
dan/atau darnpak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu
kegiatan.
27. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau
keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.
28. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut
APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang
dibahas dan disetujui bersama Pemerintah Daerah dengan DPRD dan
ditetapkan dengan Perda.
6
BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
RPJM Daerah Kota Depok Tahun 2011-2016 merupakan :
a. penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah ke dalam strategi
pembangunan daerah, kebijakan umum, program prioritas Kepala Daerah
dan arah kebijakan keuangan daerah dengan mempertimbangkan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota Depok
Tahun 2006-2025;dan
b. dokumen perencanaan daerah yang memberikan arah sekaligus acuan
bagi seluruh komponen pelaku pembangunan daerah dalam mewujudkan
pembangunan daerah yang berkesinambungan.
BAB IV
SISTEMATIKA
Pasal 4
Sistematika RPJM Daerah Kota Depok Tahun 2011-2016 meliputi :
a. BAB I : PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, landasan hukum, hubungan antar
dokumen, sistematika penyusunan, maksud dan tujuan.
b. BAB II : GAMBARAN UMUM KOTA DEPOK
Memuat telaahan terhadap kondisi Kota Depok dari aspek
geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat,
aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah.
7
c. BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA
DEPOK
Memuat evaluasi pembangunan daerah terhadap kinerja
keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan masa
lalu dan kerangka pendanaan.
d. BAB IV : ISU-ISU STRATEGIS
Memuat tantangan dan permasalahan pembangunan yang
akan dihadapi selama 5 (lima) tahun dan isu strategis.
e. BAB V : VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
Memuat visi dan misi pemerintah daerah untuk kurun
waktu 5 (lima) tahun ke depan, tujuan dan sasaran dari
misi tersebut.
f. BAB VI : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Memuat dan menjelaskan arah kebijakan pembangunan
Daerah, program pembangunan daerah dan indikator kinerja
serta tahapan pencapaian.
g. BAB VII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Menjelaskan hubungan antara kebijakan umum yang berisi
arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang
dipilih dengan target capaian indikator kinerja dan program
pembangunan daerah.
h. BAB VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN
PENDANAAN
Menjelaskan rencana program prioritas serta kebijakan
keuangan daerah untuk memenuhi kebutuhan pendanaan
selama 5 (lima) tahun.
i. BAB IX : INDIKATOR KINERJA DAERAH
memuat indikator kinerja daerah yang memberi gambaran
tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi
Kepala Daerah dari sisi keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan daerah, dalam memenuhi kinerja pada aspek
kesejahteraan, layanan dan daya saing. Ukuran
keberhasilan ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator
outcome program pembangunan daerah setiap tahun
sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir priode
RPJMD dapat dicapai.
j. BAB X : PENUTUP
8
BAB V
ISI DAN URAIAN RPJM DAERAH
Pasal 5
Isi dan uraian RPJM Daerah Kota Depok Tahun 2011-2016 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4, tercantum pada lampiran sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
9
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
KOTA DEPOK TAHUN 2011-2016
I. UMUM
10
Keberhasilan dan implementasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah Kota Depok Tahun 2011-2016, sangat tergantung
dari kesepakatan, kesepahaman dan komitmen bersama antara Pemerintah
Kota Depok, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat, serta
pemangku kepentingan di Kota Depok.
Dalam rangka menjaga kontinuitas pembangunan dan menghindarkan
kekosongan rencana pembangunan daerah, Walikota yang sedang memerintah
pada tahun terakhir pemerintahannya diwajibkan menyusun Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (RAPBD) pada tahun pertama periode Pemerintahan Walikota
berikutnya yaitu pada tahun 2016. Namun demikian, Walikota terpilih pada
periode berikutnya tetap mempunyai ruang gerak yang luas untuk
menyempurnakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui
mekanisme perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-P)
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara. Dengan adanya kewenangan untuk menyusun Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (RAPBD), maka jangka waktu keseluruhan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah adalah 2011-2016.
Pasal 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah mempunyai
kedudukan sebagai kerangka dasar pengelolaan pembangunan daerah
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, yang merupakan penjabaran
pembangunan Kota Depok dengan tetap memperhatikan arahan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Provinsi Jawa Barat serta merupakan pedoman dalam :
a. Penyusunan Renstra-OPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD), Renja-OPD, dan perencanaan penganggaran;
b. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan
terpadu antara Perencanaan Pembangunan Nasional, Provinsi serta
kabupaten/kota yang berbatasan.
11
Pasal 3
Tujuan yang ingin dicapai dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota
Depok tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah
Kota Depok Tahun 2011-2016 adalah untuk :
1. Mengidentifikasi perkembangan pembangunan dan pemerintahan di
Kota Depok dengan mempertimbangkan segala potensi dan sumber
daya yang dimiliki Kota Depok.
2. Merumuskan visi dan misi Kota Depok yang akan dicapai melalui
serangkaian tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, dan program
prioritas pembangunan daerah jangka menengah.
3. Menyediakan dokumen perencanaan pembangunan untuk 5 (lima)
tahun yang bersifat indikatif yang memuat kerangka makro kota Depok
dan pilihan program prioritas setelah dibahas dalam rangkaian forum
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJM
Daerah.
4. Sebagai bahan acuan utama dalam menyusun Rencana Strategis
Organisasi Perangkat Daerah (Renstra-OPD), Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Kerja Organisasi Perangkat
Daerah (Renja-OPD) dan perencanaan penganggaran.
5. Menyediakan rancangan tolok ukur untuk mengukur dan melakukan
evaluasi kinerja tahunan setiap OPD.
6. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah dalam
mencapai tujuan pembangunan jangka menengah dengan cara
menyusun program dan kegiatan secara terarah, terpadu, dan terukur.
Pasal 4
Cukup Jelas
Pasal 5
Cukup Jelas
Pasal 6
Ayat (1)
Cukup Jelas
Ayat (2)
Cukup Jelas
12
Pasal 7
Cukup Jelas
Pasal 8
Cukup Jelas
13
LAMPIRAN
PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK
NOMOR 13 TAHUN 2011
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA DEPOK
TAHUN 2011 2016
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
i
Halaman
ii
Halaman
iii
7.3 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi III (Ketiga) ........ 86
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.3 Kondisi Ruas Jalan dengan nilai V/A > 0,8 ..................................................... 26
Tabel 2.4 Capaian Indikator Makro Kota Depok di Bidang Infrastruktur .................... 27
Tabel 2.5 Jenis, Tindakan dan Masalah Ketertiban Masyarakat Kota Depok ............. 28
Tabel 3.1 Realisasi Pendapatan Daerah Kota Depok Tahun 2006-2010 ...................... 36
Tabel 3.2 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah APBD Kota Depok ....................... 38
Tabel 3.3 Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Pemerintah Kota Depok Tahun
2006-2010 .......................................................................................................
43
Tabel 3.4 Analisis Rasio Keuangan Pemerintah Kota Depok Tahun 2007-
2010................................................................................................................. 44
Tabel 3.5 Anggaran dan Realisasi Belanja APBD Kota Depok Tahun 2006-2010 ........ 48
Tabel 3.6 Surplus / Defisit Riil Anggaran Pemerintah Kota Depok Tahun 2007-2010 50
Tabel 3.7 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Pemerintah Kota Depok Tahun
2007-2010 ....................................................................................................... 51
Tabel 3.8 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Pemerintah Kota Depok
Tahun 2007-2010 ............................................................................................ 52
Tabel 4.1 Arahan Pemanfaatan Ruang dalam RT RW Kota Depok 2010-2030 ............ 69
Tabel 4.2 Telahan Isu Strategis Pembangunan Kota Depok Terkait Isu Perencanaan
Pusat, Regional dan Kota serta Permasalahan Pembangunan Kota Depok
dalam RPJM Daerah Tahap II ........................................................................ 71
Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kota Depok ............................... 75
Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kota Depok 2011-2016 ..................................... 79
v
Tabel 7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Jangka Menengah Daerah
terkait dengan Misi ........................................................................................ 90
Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan
Kota Depok 2011-2016 .................................................................................... 101
Tabel 9.1 Indikator Kinerja Pembangunan Kota Depok 2011-2016 .............. 137
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Pola Hubungan Dokumen RPJM Daerah dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya ........................................................................................................... 5
Gambar 2.1 Pembagian Administrasi Kota Depok Pasca Pemekaran Tahun 2008 ....... 9
Gambar 2.3 Komposisi Penduduk Kota Depok Menurut Lapangan Usaha .................... 13
Gambar 2.4 Proporsi Penduduk 10 Tahun ke atas menurut ijazah Tertinggi yang
dimiliki Kota Depok Tahun 2006-2009 .......................................................... 14
Gambar 2.8 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Depok Tahun 2005-2009, atas
dasar Harga Konstan Tahun 2000 ................................................................ 17
Gambar 2.9 Laju Pertumbuhan Inflasi Kota Depok Tahun 2008-2010 ............................. 19
Gambar 2.10 Nilai IPM Kota Depok dan Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2009 ............... 19
Gambar 2.11 Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah 2005-2009 ...................... 20
Gambar 2.12 Nilai AHH Kota Depok dan Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2009 .............. 20
Gambar 2.13 Nilai IKM Rata-rata Kota Depok Tahun 2007-2010 ........................................ 21
Gambar 2.16 Perkembangan Jumlah Kios/Los dan Pedagang Kaki Lima Tahun 2005-
2009 ................................................................................................................ 23
Gambar 2.17 Daya Beli Masyarakat Kota Depok dan Provinsi Jawa Barat 2006-2009 ..... 24
vii
Gambar 2.18 Pola Konsumsi Masyarakat Kota Depok 2005-2009 .................................... 25
Gambar 3.2 Realisasi Pajak Daerah Kota Depok Tahun 2006-2010 .................................. 38
Gambar 3.4 Realisasi Retribusi Daerah Kota Depok Tahun 2006-2010 ........................... 40
Gambar 3.6 Realisasi Bagian Laba atas Penyertaan Modal yang dipisahkan Tahun
2006-2010 ....................................................................................................... 41
Gambar 3.8 Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Tahun 2006-2010 ............. 42
Gambar 3.9 Realisasi Belanja APBD Kota Depok Tahun 2006-2010 ................................. 46
Gambar 3.10 Proporsi Realisasi Belanja APBD Kota Depok Tahun 2007-2010 .................. 47
Gambar 3.11 Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Depok berdasarkan Sumbernya .......... 53
Gambar 3.17 Proporsi Pendanaan Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Tahun
2011-2016 ......................................................................................................... 57
Gambar 4.1 Pola Hubungan Antara Permasalahan Kota Depok, Rumusan Visi Misi dan
Rumusan Program Kegiatan ......................................................................... 60
viii
BAB I
PENDAHULUAN
RPJM Daerah sebagai bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional memuat
penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah ke dalam strategi pembangunan
daerah, kebijakan umum, program prioritas, dan arah kebijakan keuangan daerah. Program
proritas meliputi program OPD, program lintas OPD dan program kewilayahan. Proses
penyusunannya menggunakan lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu:
politik, teknokratik, partisipatif, atas-bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up).
Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses penyusunan
suatu rencana karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program
pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Kepala Daerah. Oleh karena itu, rencana
pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala
Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah. Perencanaan
dengan pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metoda dan kerangka
berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.
Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak
yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk
mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Sedangkan pendekatan atas-bawah
dan, bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana
hasil proses atas-bawah dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan
baik di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan.
RPJM Daerah disusun bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan
kewenangan masing-masing, mengintegrasikan rencana tataruang dengan rencana
1
pembangunan daerah, serta dilaksanakan berdasarkan kondisi permasalahan dan potensi
yang dimiliki oleh daerah sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dokumen RPJM
Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah paling lama enam bulan setelah kepala daerah
dilantik, melalui 6 (enam) tahapan sebagaimana diatur dalam Permendagri No. 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan PP No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yaitu meliputi
1) Persiapan penyusunan RPJM Daerah, 2) Penyusunan rancangan awal RPJM Daerah,
3) Penyusunan rancangan RPJM Daerah, 4) Pelaksanaan musrenbang RPJM Daerah,
5) Perumusan rancangan akhir RPJM Daerah, dan 6) Penetapan Peraturan Daerah tentang
RPJM Daerah.
Keberadaan RPJM Daerah ini akan menjadi patokan kerja bagi Kepala Daerah terpilih dalam
melaksanakan tugas-tugasnya selama 5 (lima) tahun mendatang. RPJM Daerah akan
dijabarkan setiap tahunnya ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan menjadi
pedoman dalam penyusunan Renstra OPD.
2
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438).
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
9. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4846);
10. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 5043);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 100,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
3
16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelanggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan
Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah
Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107);
24. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan
Lembaga Kemasyarakatan;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat;
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013;
4
29. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Wajib
dan Pilihan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Depok (Lembaran Daerah Kota
Depok Tahun 2008 Nomor 07);
30. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Perangkat daerah (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2008 Nomor 34)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2010 (Lembaran
Daerah Kota Depok Tahun 2010 Nomor 06).
Gambar 1 .1
Pola Hubungan Dokumen RPJM Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Selanjutnya, untuk setiap tahunnya selama periode perencanaan, RPJM Daerah sebagai
dokumen strategik perlu dijabarkan ke dalam kebijakan taktikal berupa Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Depok , yang akan menjadi acuan bagi OPD untuk menyusun
Rencana Kerja (Renja) OPD. RKPD Kota Depok akan menjadi pedoman bagi penyusunan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Depok.
5
1.4. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Hubungan Dokumen RPJM Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
1.4. Sistematika Penulisan
1.5. Maksud dan Tujuan Penyusunan RPJM Daerah Kota Depok
BAB X PENUTUP
6
I.5. Maksud dan Tujuan Penyusunan RPJM Daerah Kota Depok
Maksud penyusunan RPJM Daerah Kota Depok Tahun 2011 2016 adalah untuk memberikan
arah dan pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,
masyarakat dan dunia usaha dalam membangun kesepahaman, kesepakatan dan komitmen
guna mewujudkan visi dan misi Kota Depok Tahun 2011-2016.
Sedangkan tujuan penyusunan RPJM Daerah Kota Depok Tahun 2011 2016 adalah :
1. Mengidentifikasi perkembangan pembangunan dan pemerintahan di Kota Depok dengan
mempertimbangkan segala potensi dan sumber daya yang dimiliki Kota Depok.
2. Merumuskan visi dan misi Kota Depok yang akan dicapai melalui serangkaian tujuan,
sasaran, strategi, arah kebijakan, dan program prioritas pembangunan daerah jangka
menengah.
3. Menyediakan dokumen perencanaan pembangunan untuk 5 (lima) tahun yang bersifat
indikatif yang memuat kerangka makro kota Depok dan pilihan program prioritas setelah
dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
RPJM Daerah.
4. Sebagai bahan acuan utama dalam menyusun Rencana Strategis Organisasi Perangkat
Daerah (Renstra-OPD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Kerja
Organisasi Perangkat Daerah (Renja-OPD) dan perencanaan penganggaran.
5. Menyediakan rancangan tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja
tahunan setiap OPD.
6. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah dalam mencapai tujuan
pembangunan jangka menengah dengan cara menyusun program dan kegiatan secara
terarah, terpadu, dan terukur.
7
BAB II
GAMBARAN UMUM KOTA DEPOK
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi
Banten dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi dan Kecamatan
Gunung Putri Kabupaten Bogor;
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan Kecamatan
Bojonggede Kabupaten Bogor;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Parung dan Gunung Sindur
Kabupaten Bogor
8
menunjukkan bahwa Kota Depok memiliki kandungan air tanah yang cukup baik.
Selain sumberdaya air tanah di Kota Depok juga terdapat sumberdaya air lain yang
berasal dari sumberdaya air permukaan yang meliputi 30 setu dan 14 sungai yang
melintasi Kota Depok.
Secara umum wilayah Kota Depok memiliki daya dukung yang cukup untuk pengembangan
kegiatan budidaya baik budidaya pertanian maupun non pertanian. Namun ada beberapa
bagian wilayah yang memiliki daya dukung rendah untuk pengembangan meskipun dengan
upaya teknologi yaitu daerah dengan kemiringan lereng curam/tinggi, rawan longsor, dan
potensi erosi, di antaranya adalah kawasan sempadan Sungai Ciliwung, Cikeas, Pesanggrahan
dan Sungai Angke. Selain itu daerah yang termasuk wilayah kendala/limitasi adalah sempadan
jalur pipa gas, sempadan jalan kereta api, sempadan setu dan sempadan jalur distribusi energi
listrik saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET).
Dari sisi penggunaan lahan, berdasarkan rancangan RTRW Kota Depok 2010-2030 tercatat
bahwa proporsi lahan terbangun meningkat pesat dalam 5 tahun terakhir, dari sekitar 9.299
ha atau 46.49 % pada tahun 2005 menjadi sebesar 10.461,99 ha atau sekitar 52.23 % dari luas
wilayah Kota Depok. Dengan demikian, proporsi lahan tidak terbangun mengalami
penyusutan dari 53,51 % pada 2005 menjadi 47,64 % pada 2009. Ini berarti rata-rata
pertumbuhan lahan terbangun mencapai 3,14 % per tahun. Dominasi penggunaan lahan
9
terbangun terbesar diperuntukkan bagi lahan permukiman dengan luas sebesar 9540,64 ha
atau sebesar 48,57 % dari luas lahan Kota Depok. Kondisi penggunaan lahan tahun 2009
dapat diihat pada Tabel 2.1.
Evaluasi perkembangan guna lahan terhadap arahan Revisi RTRW Kota Depok 2005-2010
dalam kajian penyusunan RTRW 2010-2030 mencatat adanya ketidaksesuaian perkembangan
penggunaan lahan dari arahan pengembangan perumahan menjadi industri, terutama mulai
terlihat adanya pertumbuhan industri secara sporadis seperti di Jalan Meruyung, Jalan Raya
Parung dan Jalan Abdul Wahab. Selain itu, terdapat kecenderungan perkembangan kawasan
perumahan formal maupun swadaya pada lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan pertanian,
kawasan lindung setempat (sempadan sungai/irigasi, setu dan SUTET) serta meningkatnya
intensitas lahan pada kawasan perumahan kepadatan rendah menjadi kepadatan sedang
bahkan cenderung kepadatan tinggi seperti pada sebagian Kecamatan Sawangan, Limo dan
Cilodong. Selain itu berkembangnya guna lahan sepanjang jalan-jalan utama Kota Depok
menjadi kawasan fungsi campuran (mixused) antara peruntukan perkantoran, perdagangan
retail dan non retail.
10
Tabel 2.1 Penggunaan Lahan Kota Depok Tahun 2009
11
2.1.2. Kondisi Demografis Kota Depok
Dengan luas wilayah 200,29 km, berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, Kota Depok dihuni
oleh 1.736.565 jiwa, dengan sex ratio penduduk laki-laki terhadap perempuan sebesar 102. Jumlah
ini mengalami peningkatan sebesar 316.085 jiwa dari tahun 2006 yang baru mencapai 1.420.480
jiwa. Menurut perhitungan BPS pula, laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kota Depok dalam 10
tahun terakhir menempati posisi kedua setelah Kabupaten Bekasi dengan nilai rata-rata sebesar
4,27%, dengan laju pertumbuhan tertinggi di kecamatan Limo sebesar 8,48% dan terendah di
kecamatan Sukmajaya sebesar 3,27% .
1,800
PENDUDUK DEPOK (JUTA)
1,600
1,400
1,200
1,000
2005 2006
2007 2008
PENDUDUK TAHUN 2009 2010
Sumber: Diolah dari Depok Dalam Angka 2005 2009 dan Sensus Penduduk 2010
Pertumbuhan penduduk yang demikian tinggi ini dipengaruhi oleh tingginya arus migrasi yang
masuk ke Kota Depok, mengingat Kota Depok dinilai sebagai daerah yang sangat strategis dilihat
dari seluruh fungsi kota, terutama jasa, perdagangan dan permukiman. Namun perubahan
menyolok ini juga dapat disebabkan oleh perbedaan sumber data. Data 2005-2009 menggunakan
data Depok Dalam Angka yang merupakan hasil proyeksi penduduk berdasarkan Sensus
Penduduk Tahun 2000. Sedangkan data 2010 menggunakan Data Sensus Penduduk 2010 yang
mencatat jumlah penduduk faktual yang ada di lokasi tanpa melihat status administrasi
kependudukannya.
Dari sisi kepadatan penduduk, Kepadatan rata-rata Kota Depok tahun 2010 mencapai 9 ribu
jiwa/km2 dengan kecamatan terpadat adalah Kecamatan Sukmajaya (12,9 ribu jiwa/km2) disusul
Kecamatan Pancoran Mas dan Beji (11,5 ribu jiwa/km2). Sedangkan kepadatan terendah adalah di
Kecamatan Sawangan (4.7 ribu jiwa/km2) dan Bojongsari (5.1 ribu jiwa/km2). Ini dapat dilihat
dalam Tabel 2.2 berikut.
12
Tabel 2.2. Kepadatan Penduduk Kota Depok Tahun 2010
Profil penduduk Kota Depok dapat dilihat dari komposisi penduduknya, yakni berdasarkan jenis
kelamin, usia, lapangan usaha dan pendidikan. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-
laki dalam 5 tahun terakhir lebih banyak daripada perempuan. Rasio penduduk laki-laki terhadap
perempuan pada 2010 adalah 102. Sedang dari usianya, persentase penduduk angkatan kerja (usia
antara 15 64 tahun) masih cukup tinggi yakni sekitar 73% pada tahun 2009.
Dari sisi lapangan usaha, komposisi penduduk yang bekerja di sektor pertanian cenderung tetap
dalam 5 tahun terakhir (kurang dari 5%), di sektor industri juga cenderung stagnan dengan kisaran
kurang dari 20%. Proporsi terbesar adalah di sektor perdagangan dan jasa dengan kisaran masing-
masing sekitar 30% (Gambar 2.3).
2009
2008
2007
2006
2005
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Sumber : Diolah dari data Depok Dalam Angka 2005 2009 dan Inkesra Kota Depok Tahun 2010
13
Menurut tingkat pendidikannya, Depok termasuk daerah dengan tingkat pendidikan rata-rata
cukup baik. Ini dapat dilihat dari proporsi penduduk usia 10 tahun ke atas yang memiliki ijasah
setara SMA menempati urutan terbesar yaitu sekitar 35%. Adapun yang terendah adalah
penduduk yang tidak mempunyai ijazah sebanyak 12%, kendati sebagiannya masih duduk di kelas 5
dan 6 SD. Hal lain yang menggembirakan adalah terjadinya peningkatan lulusan setara Akademi
atau lebih sebanyak hampir 3%, dari tahun 2006 yang baru mencapai 11,73 % menjadi 14,20 % di
tahun 2009, kendati proporsi tersebut menuruj pada 2010, kemungkinan karena tingginya migrasi
penduduk tanpa ijazah yang proporsinya naik 2% di tahun 2010 .
Gambar 2.4. Proporsi Penduduk 10 Tahun Ke atas Menurut Ijazah Tertinggi
yang Dimiliki di Kota Depok Tahun 2006 2010
2010
2008
2006
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
AGAMA
Islam
21%
Kristen
75% Katholik
Hindu
14
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat Kota Depok
Aspek kesejahteraan masyarakat terdiri dari kesejahteraan dan pemerataan ekonomi serta
kesejahteraan di bidang sosial.
Salah satu variabel penting dalam pembangunan daerah adalah pertumbuhan ekonomi, yang
lazim diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Secara umum PDRB Kota Depok
terus mengalami kenaikan dari Rp 7,5 Trilyun pada tahun 2005 menjadi Rp 14,06 Trilyun pada
tahun 2009.
Gambar 2.6 Pertumbuhan PDRB Kota Depok Tahun 2005 2009
NILAI PDRB (JUTA RP.)
15,000,000.00
10,000,000.00
5,000,000.00
0.00
2005 2006 2007 2008 2009
HARGA KONSTAN 7,541,666 9,005,106 10,599,14 12,542,49 14,063,91
HARGA BERLAKU 4,750,034 5,066,129 5,422,760 5,770,827 6,129,569
Berdasarkan struktur ekonomi, potensi unggulan daerah Kota Depok adalah sektor tersier yang
meliputi subsektor perdagangan, hotel dan restoran, dan subsektor jasa. Sektor ini memberikan
kontribusi pada perekonomian daerah sebesar 48,44% pada tahun 2005 dan meningkat pada
tahun 2009 menjadi sebesar 52,77%. Fenomena dominannya sektor tersier dalam perekonomian
Kota Depok menunjukkan pergeseran struktur ekonomi Kota Depok yang semakin mengarah
pada kota perdagangan dan jasa.
Gambar 2.7 Distribusi PDRB Kota Depok Menurut Sektor Tahun 2005 2009, atas dasar harga
konstan tahun 2000
15
Perkembangan tersebut merupakan kecenderungan yang lazim terjadi pada berbagai kota,
namun bisa menimbulkan permasalahan jika tidak diantisipasi berbagai hal berikut ini, yaitu
Pertama, kesiapan infrastruktur Kota Depok dalam mengantisipasi perkembangan sektor ini,
karena dampaknya cukup besar, seperti terhadap konsentrasi penduduk, kelancaran lalu lintas,
sampah, dan masih banyak lagi. Kedua adalah seberapa besar peran masyarakat Kota Depok
dalam sektor ini, sehingga tidak memberikan keuntungan bagi masyarakat kelompok tertentu dan
masyarakat dari luar kota Depok. Bila hal ini sampai terjadi, maka yang akan memperoleh manfaat
dari kemajuan sektor tersier ini akan keluar dari Kota Depok. Ketiga, terwujudnya Kota Depok
sebagai kota perdagangan dan jasa di kemudian hari, seharusnya juga dapat mengangkat dan
berdampak positif bagi sektor lainnya, dan bukan sebaliknya.
Berdasarkan hasil kajian Input-Output Sektor Perdagangan dan Jasa di Kota Depok (2010), sektor
tersier yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah (pro growth) adalah : perdagangan
eceran (kecuali mobil dan sepeda motor), warung makan, bar kedai, penjual makan minum
keliling, angkutan jalan raya, jasa pemerintahan umum, jasa real estat, perdagangan mobil dan
sepeda motor, penjual eceran bahan bakar kendaraan, jasa perorangan dan rumah tangga
lainnya, perdagangan besar dalam negeri selain ekspor dan impor, dan jasa perbengkelan.
Beberapa sektor ini juga sekaligus memberikan dampak income bagi masyarakat (pro poor) dan
penyerapan tenaga kerja secara signifikan (pro job) yaitu perdagangan eceran, jasa pemerintahan
umum, angkutan jalan raya, warung makan, bar kedai, penjual makan minum keliling, dan
penjualan eceran bahan bakar kendaraan. Sektor lain yang memberikan income kepada
masyarakat cukup berarti adalah perdagangan mobil, sepeda motor, dan kesehatan swasta.
Adapun yang memberikan dampak pada penyerapan tenaga kerja sektor perdagangan besar
dalam negeri dan sektor jasa boga catering.
Adapun sektor primer (pertanian), selama kurun waktu 2005 hingga 2009 mengalami penurunan.
Apabila pada tahun 2006 sektor ini masih memberikan peran 3,52%, maka di tahun 2009 sektor ini
hanya memberikan kontribusi sebesar 2,84%. Semakin menurunnya peran sektor ini lebih
disebabkan pada semakin menyempitnya lahan untuk pertanian, peternakan dan juga perikanan
yang ada, sehingga mendorong menurunnya produktifitas sektor ini dan beralihnya pekerjaan
masyarakat pada sektor lainnya, khususnya perdagangan dan jasa. Namun demikian, secara
kualitatif beberapa produk pertanian Kota Depok memiliki keunggulan komparatif, yaitu
belimbing yang telah dijadikan ikon kota, tanaman hias, ikan hias, ikan konsumsi dan benih ikan
konsumsi.
Sektor sekunder, khususnya dari sektor industri pengolahan masih cukup besar peranannya
terhadap PDRB Kota Depok kendati proporsinya mengalami penurunan. Bila pada tahun 2005
kontribusinya mencapai 48,57 %, pada tahun 2009 kontribusinya menjadi 45,02 %. Masih tingginya
peran sektor pengolahan ini perlu mendapat perhatian, terutama dikaitkan dengan semakin
16
menurunnya peran sektor primer. Ini menunjukkan bahwa dominasi bahan baku industri berasal
dari luar wilayah. Bila hal ini terjadi, maka ketergantungan pada daerah lain akan semakin
meningkat, dan dari sisi biaya produksi, hal ini akan memicu kenaikan yang dapat berdampak pada
daya saing hasil industri pengolahan dari Kota Depok
Kondisi ekonomi yang baik harus didukung dengan kestabilan dan pertumbuhan yang baik pula.
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Kota Depok mengalami pasang surut
(fluktuatif) yang disebabkan oleh dampak eksternal. Pernah mengalami pertumbuhan tertinggi,
yaitu pada tahun 2007 mencapai 7,04 %, tetapi mengalami penurunan pada tahun 2008 menjadi
6,42 % dan menjadi 6,22 % pada tahun 2009 sebagai dampak dari krisis keuangan global. LPE 2010
menurut perhitungan BPS Kota Depok mengalami peningkatan menjadi sebesar 6,36%.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 membaik seiring dengan membaiknya kondisi finansial global
meskipun tetap perlu diantisipasi adanya kemungkinan krisis baru.
Gambar 2.8. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Depok Tahun 2005 2009 atas dasar
harga konstan tahun 2000
LAJU PERTUMBUHAN PDRB
8.00
6.00
4.00
HK 2000
2.00
0.00
-2.00
-4.00
-6.00
2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009
SEKTOR PRIMER -4.27 2.57 1.94 3.99
SEKTOR SEKUNDER 7.15 4.49 7.15 6.57
SEKTOR TERSIER 4.83 7.02 6.37 6.02
LPE 6.65 7.04 6.42 6.22
Pertumbuhan ekonomi Kota Depok ke depan membutuhkan fondasi ekonomi yang lebih kuat lagi,
sehingga pertumbuhan yang ada dapat stabil dan memiliki kecenderungan yang meningkat.
Berdasarkan data terakhir, sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi justru sektor sekunder
(tumbuh sebesar 6,6 %), sedangkan sektor tersier tumbuh sebesar 5,95 % dan primer hanya 3,99%.
Tingginya pertumbuhan sektor sekunder disebabkan oleh pertumbuhan yang tinggi pada
subsektor bangunan/konstruksi. Sedangkan pada sektor tersier, pertumbuhan tertinggi
ditemukan pada subsektor jasa-jasa.
PDRB perkapita sering digunakan sebagai indikator makro tingkat kemakmuran masyarakat.
Semakin tinggi nilai PDRB per kapita daerah Kota Depok, maka semakin tinggi kemampuan dan
17
kesejahteraan di Kota Depok. Pada tahun 2009, PDRB per kapita daerah Kota Depok mencapai
Rp 9.081.790, mengalami peningkatan sebesar 41,1 % dalam kurun 5 tahun terakhir. PDRB per
kapita tahun 2006 sebesar Rp 6.435.596,73. Angka sementara 2010 bahkan memperkirakan PDRB
per kapita Kota Depok sudah mencapai Rp. 9.959.785,39 (Harga Berlaku).
PDRB per kapita berbeda dengan Pendapatan per kapita yang sampai saat ini belum dapat
disediakan datanya oleh BPS Kota Depok. Data nasional menunjukkan bahwa pendapatan
perkapita rata-rata masyarakat Indonesia sebesar US$ 2.883 (dengan kurs 1 dollar US sama
dengan Rp. 9.000,-, maka pendapatan per kapita rata-rata masyarakat Indonesia mencapai kira-
kira 26 juta rupiah).
Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah distribusi pendapatan, karena pendapatan perkapita
lebih menggambarkan rata-rata pendapatan per orang, dan kurang menggambarkan
distribusinya. Dengan kata lain, dapat saja nilai tersebut diperoleh dari sekelompok masyarakat
dengan penghasilan sangat tinggi dan sekelompok besar lainnya dengan penghasilan yang sangat
rendah. Untuk mengukur hal ini digunakan indeks gini rasio yang sering digunakan untuk menilai
kesenjangan distribusi pendapatan. Berdasarkan perhitungan BPS Kota Depok (2010), angka Gini
Ratio Kota Depok sebesar 0,281632. Angka ini termasuk dalam kategori ketimpangan rendah
(kurang dari 0,3).
2.2.1.4. Inflasi
Pada dasarnya inflasi di suatu daerah sebagai konsekuensi logis dari adanya transaksi atau
kegiatan ekonomi di daerah tersebut. Sebagai ilustrasi, kecenderungan naiknya hampir semua
harga selama periode tertentu (inflasi), salah satunya didorong oleh meningkatnya permintaan
atau kebutuhan masyarakat. Peningkatan ini tentunya sangat baik bagi tumbuhnya produksi
masyarakat lainnya. Sebaliknya tidak adanya kecenderungan naiknya harga, dapat berarti lesunya
kegiatan perekonomian, karena rendahnya permintaan masyarakat. Namun demikian, perlu juga
diwaspadai bahwa inflasi yang terlalu tinggi, akan mendorong kegiatan perekonomian menjadi
tidak terkendali, sehingga besaran kecenderungan kenaikan harga tersebut juga perlu
dikendalikan.
Menurut data BI, kendati inflasi Kota Depok cukup rendah pada tahun 2009 terutama pada
Februari 2009 yang mencapai angka di bawah 1%, namun pada 2010 meningkat sejalan dengan
peningkatan nilai inflasi nasional. Bahkan pada November 2010, nilai inflasi Depok menempati
peringkat tertinggi di Provinsi Jawa Barat dengan nilai 7.16%. Pembentuk Inflasi Kota Depok relatif
berbeda dengan kota lainnya di Jabar, yakni biaya transportasi, biaya tempat tinggal, dan harga
makanan jadi menjadi penyumbang utama. Karakteristik inflasi ini relatif sama dengan Jakarta,
karena Depok merupakan salah satu penyangga Jakarta.
18
Gambar 2.9. Laju Pertumbuhan Inflasi Kota Depok Tahun 2008 2010
Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan sosial dilakukan terhadap indikator kesejahteraan sosial
seperti seperti indeks pembangunan manusia (IPM), indeks pendidikan dan indeks kesehatan.
Capaian IPM Kota Depok dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan
dengan rata-rata capaian peningkatan sebesar 0.29 point. Pada tahun 2007 tercapai IPM sebesar
78.1, pada tahun 2008 tercapai IPM sebesar 78.22, pada tahun 2009 tercapai IPM sebesar 78.68
dan pada 2010 mencapai 78.9. Nilai IPM Kota Depok adalah yang tertinggi di Propinsi Jawa Barat.
Bahkan secara nasional, IPM Kota Depok menempati urutan ketiga setelah Jakarta Selatan dan
Jogjakarta. IPM diukur melalui 3 indikator yakni indeks pendidikan, indeks kesehatan dan indeks
daya beli. Tingginya nilai IPM Kota Depok menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat
Kota Depok relatif baik.
Gambar 2.10. Nilai IPM Kota Depok dan Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 2009
80.00
75.00 77.81 77.97 78.10 78.22 78.68
70.00
70.76 71.12 71.64
69.35 70.28
65.00
60.00
2005 2006 2007 2008 2009
19
2.2.2.2 Indeks Pendidikan Masyarakat
Pada tahun 2005 AMH Kota Depok sebesar 97,98 dan meningkat di tahun 2009 menjadi 98,92,
dan menjadi 99,10 pada 2010. Kendati nilai AMH cukup tinggi, angka ini menunjukkan bahwa
masih ada 1.08% penduduk atau hampir 19 ribu penduduk Kota Depok yang buta huruf. Dari sisi
lama sekolah, angka rata-rata lama sekolah (ARLS) meningkat dari tahun 2005 sebesar 10,64
menjadi 10,68 di tahun 2009 dan 10,69 pada 2010. Ini menunjukkan bahwa rata-rata penduduk
Depok mengenyam pendidikan lebih dari 10 tahun atau setara dengan kelas 2 SMA.
Gambar 2.11. Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah 2005 2009
120
100
80 97.98 98.35 98.52 98.7 98.92
60
40
10.61 10.64 10.66 10.67 10.68
20
0
2005 2006 2007 2008 2009
Angka Harapan Hidup (AHH) yang merupakan indeks kesehatan menunjukkan tren peningkatan
dari tahun ke tahun. Pada tahun 2006 AHH sebesar 73,03, tahun 2007 sebesar 73,06, tahun 2008
AHH sebesar 73,10, pada tahun 2009 AHH sebesar 73,10 dan AHH 2010 diperkirakan meningkat
tipis menjadi 73,11. Angka ini merupakan yang tertinggi di Jawa Barat yang pada tahun 2009
AHHnya mencapai 68. Angka ini juga berapa di atas rata-rata Nasional yang mencapai 67,2.
Gambar 2.12. Nilai AHH Kota Depok dan Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 2009
75
Adapun Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup mengalami penurunan dari tahun ke
tahun, pada tahun 2006 sebanyak 27,99 jiwa, tahun 2007 sebanyak 27,63 jiwa, tahun 2008
20
sebanyak 26,84 jiwa, tahun 2009 sebanyak 26,84 dan pada tahun 2010 sebanyak 26,58. Adapun
angka prevalensi gizi buruk di Kota Depok pada 2010 diperkirakan sekitar 0,17.
Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam
bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah Kota
Depok dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan. Aspek pelayanan umum ini terbagi atas pelayanan urusan wajib dan pilihan.
Analisis kinerja atas layanan urusan wajib dilakukan terhadap indikator-indikator kinerja
penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan daerah.
Dari sisi pelayanan pemerintah langsung kepada masyarakat, capaian IKM meningkat dari tahun
2007 hingga tahun 2010 dengan rata-rata peningkatan 2,71 persen. Pada tahun 2007 : 71,17 persen,
pada tahun 2008 : 75,71 persen, pada tahun 2009 : 77,14 persen, dan pada tahun 2010 : 79,3
persen, artinya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintahan dalam kategori baik.
Gambar 2.13. Nilai IKM Rata-rata Kota Depok Tahun 2007 2010
80
79.3
77.14
75 75.71
71.17
70
65
2007 2008 2009 2010
IKM
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan umum, pemerintah Kota Depok telah mendirikan BPPT
(Badan Pelayanan Perijinan Terpadu) yang merupakan sentralisasi pelayanan sistem satu pintu.
Selain itu juga dilaksanakan program KTP keliling, santunan kematian Rp 2.000.000,- /orang dan
telah terlayani sejak 2007 sebanyak 14.544 orang, pernikahan gratis sebanyak 1.176 pasangan sejak
tahun 2007 hingga 2009, peningkatan insentif terhadap RT dari Rp 200.000, pada 2006 menjadi
Rp 700.000,- pada 2009, insentif RW dari Rp 300.000 kini Rp 900.000,- dan insentif LPM dari Rp 1
Juta menjadi Rp 2 juta. Pada tahun 2010 lalu Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan
(SIAK) telah beroperasi penuh hingga level kecamatan dan kelurahan yang diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses registrasi dan pendataan penduduk Kota Depok.
Dari sisi pelayanan kesehatan, hingga tahun 2010 telah tersedia 32 puskesmas yang tersebar di 11
kecamatan. Di samping itu , terdapat 12 rumah sakit umum, 4 rumah sakit ibu dan anak, 137 Balai
21
Pengobatan, dan 19 Rumah Bersalin. RSUD Kota Depok telah memperoleh sertifikat ISO
9001:2008 dan akreditasi dari Kementerian Kesehatan untuk 5 jenis pelayanan. Perkembangan
jumlah puskesmas, puskesmas bantu dan puskesmas DTP dapat dilihat pada Gambar 2.13.
40 32
30 30
30 27 27
20
9 9
10 6 6 4
0 2 2 2 2
0
2006 2007 2008 2009 2010
Dan dalam rangka menyediakan layanan kesehatan bagi warga miskin, pemerintah kota selama
kurun waktu tahun 2006 2010 telah menyelenggarakan layanan ASKESKIN / JAMKESMAS
kepada 7695 warga miskin dan layanan SKTM bagi 21.571 warga miskin dengan alokasi dana
layanan SKTM mulai Rp 2 Milyar tahun 2007 hingga menjadi sekitar Rp 10 Milyar untuk tahun 2009.
Dari sisi layanan pendidikan, selama kurun waktu 4 tahun dari tahun 2006 2009 telah terbangun
5 sekolah baru, terehabilitasi 87 sekolah, dan penambahan RKB 77 unit, dan pada tahun 2010
sedang dalam proses pembangunan RKB 9 unit, proses rehabilitasi gedung sekolah 3 unit, proses
pembangunan sekolah baru 2 unit, demikian pula untuk memberikan kesempatan yang luas dalam
mengakses pendidikan pada tahun 2010 telah dibuka pengembangan 5 SMP Terbuka dan 1 SMU
Terbuka.
Hal lainnya adalah alokasi anggaran pendidikan yang terus meningkat sejak tahun 2006 Rp 143,4
Milyar hingga tahun 2009 mencapai Rp 252,5 Milyar (20%), pembebasan biaya sekolah dasar
negeri serta beasiswa Rp 10.000 bagi seluruh siswa tingkat SD, MI, SMP, MTs, sampai SMA negeri
maupun swasta.
Adapun dari sisi kapasitas personal pemerintah daerah, hingga tahun 2009 jumlah Pegawai Negeri
Sipil Daerah Kota Depok adalah 7.454 orang, terdiri dari golongan I sebanyak 104 orang (1,4%),
golongan II sebanyak 1.789 orang (24%), golongan III sebanyak 2.768 orang (37,13%), dan golongan
IV sebanyak 2.793 orang (37,47%).
Urusan Pilihan yang perkembangannya meningkat di Kota Depok adalah jasa pendidikan dan jasa
perdagangan. Dari tahun 2006-2010, pembangunan ekonomi dan infrastruktur Kota Depok sangat
22
luar biasa. Tempat-tempat usaha, baik itu restoran, mal, industri jasa, maupun usaha-usaha kecil
dan menengah (UKM) telah banyak berdiri di Kota Depok. Hal ini bisa dilihat antara lain dari
jumlah Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) yang diterbitkan Disperindag Kota Depok dalam 5
tahun terakhir mencapai 5531 SIUP (Gambar 2.13). Sedangkan data jumlah los dan kios
menunjukkan bahwa perkembangan fasilitas perdagangan tersebut melonjak antara tahun 2007
dan 2008, demikian pula halnya dengan pertumbuhan pedagang kaki lima. Total los, kios dan
pedagang kaki lima pada tahun 2009 berjumlah 4.842 buah (Gambar 2.14).
Pertumbuhan jasa perdagangan ini memperkuat adanya pergeseran struktur ekonomi Kota
Depok ke sektor tersier, kendati perkembangannya perlu diwaspadai karena tanpa ditopang daya
beli masyarakat yang memadai, sektor ini dapat mengalami kejenuhan, bahkan penurunan nilai.
1,400
1,200
1,000
800
600
400
200
-
2005 2006 2007 2008 2009
LAYANAN SIUP 1,148 1,196 1,172 1,053 962
3,000
2,500
2,000
1,500
1,000
500
-
2006 2007 2008 2009
los 2,112 757 1,748 1,452
kios 2,659 1,255 2,309 2,053
kaki 5 - 400 1,571 1,337
Dari sisi aset lokal, ada 4 (empat) jenis industri yang mulai menunjukkan perkembangan yang
positif yakni industri agro, makanan & kuliner, disain dan fesyen serta kerajinan. Namun keempat
jenis industri ini masih membutuhkan dukungan dari berbagai sisi seperti pemodalan, kemampuan
managerial dan promosi.
23
Adapun satu aset daerah yang kurang dikembangkan secara optimal adalah aset wisata
setu/danau. Berdasarkan Perda No.12 tahun 2001 tentang RTRW Kota Depok, Kota Depok
memiliki 21 setu yang tersebar di 11 kecamatan dengan berbagai kondisinya. Terkait dengan
pemanfaatan ruang sempadan Setu, kawasan sempadan Setu (kawasan lindung setempat)
merupakan kawasan yang harus dilindungi agar terjaga fungsi dan kelestariannya karena
merupakan salah satu sumber air permukaan di Kota Depok.
Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan
tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan
dengan provinsi dan kabupaten/kota lainnya yang berdekatan, nasional atau internasional. Aspek
daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur,
iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.
Analisis kinerja atas aspek kemampuan ekonomi daerah dilakukan terhadap indikator pengeluaran
konsumsi rumah tangga per kapita, pengeluaran konsumsi non pangan per kapita dan
produktivitas total daerah.
Dari sisi daya beli masyarakat, terjadi peningkatan daya beli dari 576,76 di tahun 2006 menjadi
648,58 pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
Depok meningkat dari tahun ke tahun dan menjadi potensi pasar yang cukup besar mengingat
jumlah penduduk saat ini sudah mencapai 1,7 juta jiwa. Daya beli masyarakat Depok juga lebih
tinggi dari nilai rata-rata Provinsi Jawa Barat sebesar 628,71. Ini menunjukkan daya saing Kota
Depok sebagai potensi pasar juga cukup besar terhadap wilayah lainnya di Provinsi Jawa Barat.
Gambar 2.17. Daya Beli Masyarakat Kota Depok dan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2006-2009
660
DAYA BELI MASYARAKAT
640
620
600
580
560
540
520
500
2005 2006 2007 2008 2009
DEPOK 579.52 579.76 580.6 581.22 648.58
JABAR 556.1 561.1 560.19 566.81 628.71
24
Dari data pola konsumsi menunjukkan bahwa pada rentang tahun 2005 2009, proporsi
pengeluaran rumah tangga untuk belanja non makanan rata-rata adalah 59%, sedang pengeluaran
untuk makanan rata-rata adalah 41%. Proporsi belanja non makanan yang lebih besar
menunjukkan makin meningkatnya penghasilan rumah tangga, dan menjadi salah satu indikator
kesejahteraan yang menggambarkan bahwa masyarakat Depok secara umum sudah lebih
sejahtera.
900,000
800,000
POLA KONSUMSI
700,000
600,000
500,000
400,000
300,000
200,000
100,000
-
2005 2006 2007 2008 2009
NON MAKANAN 318,850 316,460 396,942 474,956 428,909
MAKANAN 197,905 212,169 264,864 325,118 334,110
Analisis kinerja atas fasilitas dan infrastruktur wilayah dilakukan terhadap kondisi prasarana dan
sarana transportasi, titik kemacetan, titik banjir, layanan persampahan dan perkembangan guna
lahan.
Dari sisi transportasi, lalu lintas Angkutan Penumpang Kereta Api merupakan alat transportasi
antar kota yang paling banyak diminati karena biayanya yang relatif murah, daya angkut yang
besar serta lebih cepat sampai di tujuan. Di Kota Depok terdapat 5 Stasiun Kereta Api yakni
Stasiun Kereta Api Pondok Cina, UI, Depok Baru, Depok Lama, dan Citayam sedangkan rute yang
dilayani saat ini adalah Depok Angke, Depok Bekasi, Depok Bojong Gede , Depok Jakarta
Kota, Depok Manggarai dan Depok Tanah Abang.
Dari sisi transportasi jalan raya, panjang jalan di Kota Depok tahun 2009 adalah 503,24 km, jika
dirinci menurut status pemerintah yang berwenang maka panjang jalan negara 14,31 km, jalan
propinsi 19,16 km, dan jalan kota sepanjang 467,77 km. Secara umum, kondisi jalan yang baik
adalah sepanjang 388,98 km (83,21%) dan yang rusak 83,59 km (17,69 %). Sedangkan untuk
melayani penumpang di dalam kota, Pemerintah Kota Depok memberlakukan jalur trayek
angkutan umum. Berdasarkan data tahun 2009, jumlah angkutan umum yang menggunakan jalan
darat di Kota Depok sebanyak 2.894 kendaraan.
25
Gambar 2.19. Kondisi Jalan Kota Depok Tahun 2009
KONDISI
JALAN
388.98 83.59 Baik
Rusak
Hasil evaluasi kinerja jalan antara tahun 2006 2009 melalui perhitungan V/A, diperoleh ruas jalan
dengan nilai V/C Ratio > 0,8 yang berarti pada beban puncak terjadi kemacetan dan
ketidaknyamanan penggunaan jalan. Terlihat bahwa dalam 4 tahun terakhir terjadi peningkatan
jumlah ruas jalan yang mengalami kemacetan pada saat beban puncak.
Capaian pengendalian titik kemacetan pada tahun 2007 tertangani 2 titik kemacetan dan pada
tahun 2008 2009 tertangani 3 titik kemacetan. Pada tahun 2007 di simpang Jl. Kartini Dewi
Sartika dan ruas Margonda segmen 1 Arif Rahman Hakim. Pada tahun 2008 di Jl. Sentosa Raya Jl.
Juanda, simpang Gandul, dan Jl. Pekapuran untuk memperlancar arus lalu lintas di Jl. Radar AURI
Gas Alam dan Putri Tunggal. Pada tahun 2009 di Jl. Raya Pitara Cipayung, Jl. Raya Sawangan,
Jl. Raya Meruyung Cinere. Penanganan titik kemacetan ini diintervensi pula oleh peningkatan
dan rehabilitasi ruas-ruas jalan lainnya yang memiliki akses kepada jalan utama, disamping
pemasangan rambu-rambu lalu lintas.
Dari sisi penggunaan lahan, RTRW Kota Depok 2010-2030 mencatat bahwa proporsi lahan
terbangun meningkat pesat dalam 5 tahun terakhir, dari sekitar 9299 Ha atau 46.49% pada tahun
2005 menjadi sebesar 10.461,99 ha atau sekitar 52,30 % dari luas wilayah Kota Depok. Ini berarti
rata-rata pertumbuhan lahan terbangun mencapai 3.14% per tahun. Dominasi penggunaan lahan
26
terbangun terbesar diperuntukan bagi lahan permukiman dengan luas sebesar 9540,64 ha atau
sebesar 48,57% dari luas lahan Kota Depok.
Berkembangnya permukiman di Kota Depok menbawa dampak yang cukup besar terhadap
beralihnya fungsi lahan pertanian ke permukiman sehingga perlu adanya pembatasan dalam
pemberian ijin untuk pengembangan perumahan terutama pada lahan-lahan yang berfungsi
sebagai sawah irigasi, selain itu juga pengembangan perumahan di Kota Depok harus sudah
mengarah ke pembangunan perumahan secara vertical terutama untuk kawasan-kawasan yang
sudah padat penduduknya. Intensitas pemanfaatan lahan sangat tinggi terdapat di Kecamatan
Cinere, intensitas pemanfaatan lahan tinggi terdapat di Kecamatan Pancoran mas, Kecamatan
Beji, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sukamaju dan intensitas pemanfaatan lahan
sedang/menengah meliputi Kecamatan Sawangan, Limo, Tapos, Cilodong, Bojongasri dan
Kecamatan Cipayung.
Secara umum, kinerja infrastruktur Kota Depok dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Titik macet
1 2 2 2 3 2 3 2 3
(Titik)
Titik banjir
2 1 1 1 1 1 12 1 3
(Lokasi)
Layanan air
3 1.000 3.000 1.400 1.917 1.000 668 2.000 372
baku (SR)
Unit
3 dan 16
Pengolahan
4 10 5 20 18 10 1 bantuan 15 (pembebasa
Sampah
provinsi n lahan)
(Unit)
Kawasan
5 kumuh 3 3 3 6 3 3 3 3
(Lokasi)
Sumber: Diolah dari berbagai sumber 2010
27
proses perijinan termasuk bea pajak dan retribusi yang dikenakan, akses terhadap bahan baku
serta potensi pasar lokal dalam menyerap hasil produksi.
Kondisi kemananan dan ketertiban masyarakat di Kota Depok secara umum masih dalam kendali
penuh aparartur terkait. Pada umumnya kondisi kamtibmas berkaitan dengan permasalahan
ekonomi, sosial, dan budaya yang akhirnya melahirkan munculnya permasalahan kriminalitas,
penyandang masalah sosial, migran liar, penghuni liar, dan pada akhirnya menjadi gangguan
terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat.
Selama tahun 2006-2009, di wilayah Kota Depok tidak terjadi gangguan yang sifatnya mengarah
kepada konflik berbasis SARA, anarkisme maupun separatisme, tetapi lebih kepada penanganan
gangguan sosial seperti Penertiban Bangunan Liar, Penertiban Pedagang Kaki Lima, Penertiban
PSK dan tempat hiburan, serta penertiban perijinan, penertiban becak, penertiban anak jalanan
dan gelandangan pengemis, penertiban PSK, penertiban tempat hiburan, serta penertiban
pegawai pada saat jam kerja.
Tabel 2.5. Jenis, Tindakan dan Masalah Ketertiban Masyarakat Kota Depok
No. Jenis masalah Tindakan aparatur Masalah
ketertiban
1 Pendirian bangunan Papan Larangan Bangunan didirikan kembali setelah
liar di atas lahan Sosialisasi ke Masyarakat penertiban dan kurangnya personil
pemerintah dan untuk pengawasan
RTH
2 Pedagang Kaki Lima Pembatas jalan di jalur trotoar dan PKL kembali beoperasi paska
yang beroperasi jalan, pembuatan papan larangan penertiban
tidak pada lokasi dan penambahan personil, Terbatasnya daya tampung
yang tidak penertiban pedagang kaki lima kawasan perdagangan kaki lima
seharusnya
3 Beroperasinya PSK Razia dan pembinaan PSK kebanyakan adalah pendatang
dan Tempat Hiburan tanpa keterangan penduduk
tanpa ijin Belum adanya tempat
penampungan PSK yang terjaring
razia
4 Penertiban Spanduk Penyegelan, penghentian kegiatan Keterbatasan aparatur
dan Reklame fisik, dan pembongkaran terutama Kesadaran Warga
pada jalan-jalan protokol
5 Penertiban becak Pemasangan rambu-rambu di jalan Kurangnya pemahaman dari
protokol , penyuluhan dan pengemudi , pengguna &
sosialisasi, peningkatan koordinasi pengusaha/pemilik becak tentang
antar instansi terkait rambu-rambu atau batas-batas
wilayah yang diizinkan dilalui oleh
becak; masih kurangnya rambu-
rambu yang terpasang di jalan-jalan
protokol yang tidak boleh dilalui
oleh becak.
6 Penertiban anak Penertiban dan pembinaan Banyaknya anak yang putus
jalanan dan terhadap para anak jalanan dan sekolah, kurangnya pengawasan
gelandangan gelandangan pengemis di 15 titik orang tua, pengaruh dari teman,
pengemis yang dinyatakan bebas dari belum adanya program
Penyandang Masalah Sosial, yaitu berkelanjutan pra penertiban dari
di Jl. Ir. H. Juanda, Jl. Raya instansi terkait sehingga
Nusantara, Jl. Margonda Raya, Jl. bermunculan kembali anak jalanan
Gas Alam, Jl. Dewi Sartika, Jl. Raya dan gelandangan pengemis yang
28
No. Jenis masalah Tindakan aparatur Masalah
ketertiban
Sawangan, Jl. Raya Tole Iskandar, telah ditertibkan
Jl. Raya Depok II, Jl. Raya
Mampang, Stasiun Depok Lama,
Stasiun Depok Baru, Jl. Raya
Kartini, dan Jl. Arief Rahman
Hakim.
Sumber : Hasil Kompilasi dan Analisis Data, 2010
Banyaknya penyandang masalah sosial dan kesejahteraan perlu mendapat perhatian serius dari
Pemerintah. Jumlah anak terlantar 45 orang, Lanjut UsiaTerlantar 145 orang, anak nakal 18 orang,
dan korban narkotika 27 orang, gelandangan dan pengemis 165 orang, penyandang cacat 192
orang, dan penyandang masalah lainnya perlu mendapat perhatian yang serius dari pemerintah
Kota Depok.
Sampai dengan bulan Desember 2009 terdapat 603 kasus pencurian kendaraan bermotor di mana
kasus ini menempati urutan tertinggi dari 11 kasus kriminalitas yang ada di wilayah hukum Polres
Depok. Pencurian dengan pemberatan menempati rangking ke-2 setelah curanmor, yaitu 558
kasus. Angka kriminalitas menjadi catatan penting, karena hal ini menjadi indikator tingkat
keberhasilan pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya di Kota Depok. Keberhasilan bidang
ekonomi saja tidak cukup menekan angka kriminalitas, karena kriminalitas bisa lahir dari kondisi
sosial budaya, seperti terjadinya kesenjangan antara penduduk kaya dan miskin, adanya penyakit
sosial, dan kurang efektifnya peran moralitas agama dalam mengawal perilaku warga.
Angka Partisipasi Murni (APM) Kota Depok termasuk kategori baik dengan untuk pendidikan
setara SMP mencapai lebih dari 80% pada 2009. Hanya APM untuk pendidikan setara SMA masih
perlu ditingkatkan dalam jumlah sarana maupun keterjangkauan biayanya oleh seluruh
masyarakat karena nilainya belum mencapai 70%.
29
Dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan selama kurun waktu
tahun 2006 2009 telah dilakukan pelatihan beragam materi dengan jumlah yang dilatih
sebanyak 5505 orang. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas guru berstandar telah dilakukan
sertifikasi sebanyak 2166 guru baik PNS maupun Non PNS.
Lembaga pendidikan yang ada di Kota Depok juga telah melakukan afiliasi dan kerjasama dengan
lembaga pendidikan di luar negeri. Hal ini menunjukkan bahwa kapabilitas pendidikan di Kota
Depok turut diperhitungkan ditingkat internasional. Bahkan prestasi yang ditunjukkan mahasiswa
dan pelajar dari Kota Depok pada ajang olimpiade sain cukup membanggakan.
Tabel 2.6 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kota Depok Tahun 2010
b. SMP/MTs 84.40
c. SMA/SMK/MA 83.44
30
KONDISI KINERJA AWAL
NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR
(2010)
Pendidikan
2. Fasilitas Pendidikan
5. AngkaKelulusan (%):
Kesehatan
31
KONDISI KINERJA AWAL
NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR
(2010)
Pekerjaan Umum
Perumahan
14
1. Rumah tangga pengguna air bersih perpipaan (%)
(41.337 RT)
Perencanaan Pembangunan
Perhubungan
32
KONDISI KINERJA AWAL
NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR
(2010)
Lingkungan Hidup
Ketenagakerjaan
9,83 *)
1. Tingkat pengangguran terbuka (%)
90,17 *)
2. Tingkat partisipasi angkatan kerja (%)
(653.171/724.353x100)
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
1. 32,2
Persentase koperasi aktif (%)
Otonomi Daerah
Statistik
33
KONDISI KINERJA AWAL
NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR
(2010)
4. Pameran/expo ada
Pertanian
Pariwisata
Perdagangan
Perindustrian
34
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA DEPOK
Pengelolaan keuangan pemerintah Kota Depok dilakukan dengan mengacu pada batasan
pengelolaan keuangan daerah sebagaimana diatur dalam: (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah dan Pemerintah Daerah; (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah; (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13
Tahun 2006 juncto Permendagri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
dan (4) Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Untuk dapat memahami kemampuan keuangan Pemda Kota Depok, maka perlu dicermati kondisi
kinerja keuangan daerah, baik kinerja keuangan masa lalu maupun kebijakan yang melandasi
pengelolaannya.
35
dan pembangunan daerah. Disamping berasal dari sumber-sumber pendapatan di atas,
pembangunan di daerah didukung dengan dana yang bersumber dari pemerintah pusat berupa
dana dekosentrasi dan dana tugas pembantuan yang disalurkan melalui Kementerian dan
Provinsi.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pasal 157,
sumber pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain
Pendapatan Daerah yang Sah. Pengelolaan pendapatan daerah bertujuan untuk mengoptimalkan
sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan kapasitas fiskal daerah guna
memaksimalkan penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam memberikan pelayanan dan
kesejahteraan kepada masyarakat sebagai hakikat pemerintahan.
Dalam kurun waktu lima tahun, Pemerintah Kota Depok telah menunjukkan hasil yang cukup
signifikan dalam pencapaian realisasi pendapatan daerah. Hal ini terlihat dari realisasi pendapatan
daerah pada tahun 2006 sebesar 599,21 milyar rupiah atau 101,23% dari target yang ditetapkan
dan meningkat sebesar 512,5 milyar rupiah atau 104 % dari target yang ditetapkan pada tahun
2010. Dengan demikian, persentase realisasi peningkatan pendapatan dari tahun 2006 ke tahun
2010 mencapai 85,53%.
Pendapatan Asli Daerah Terdiri atas Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah dan Lain lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Pajak daerah terdiri dari 6 jenis pajak
yakni pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan umum dan parkir, sedang
retribusi daerah terdiri dari 22 jenis retribusi. Hasil pengelolaan kekayaan daerah bersumber dari
2 pos jenis yaitu bagian laba PDAM dan dan Bagian laba atas penyertaan modal pada Bank Jabar.
Tabel 3.1. Realisasi Pendapatan Daerah Kota Depok Tahun 2006 2010 (dalam jutaan rupiah)
Rata-rata
2006 2007 2008 2009 2010
No. Uraian Pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)
1.2.3. Dana alokasi khusus 7.360.000 11.877.000 7.650.000 19.293.000 35.765.900 59%
Lain-Lain Pendapatan
1.3. 103.951.584 165.673.134 178.824.879 220.355.691 265.323.440 30%
Daerah yang Sah
36
Rata-rata
2006 2007 2008 2009 2010
No. Uraian Pertumbuhan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)
Untuk tahun 2010 Pendapatan Asli Daerah Kota Depok sebesar 142,38 milyar rupiah atau 11,04%
dari target yang telah ditetapkan, meningkat cukup signifikan jika dibandingkan pada tahun 2006
yang hanya sebesar 67,22 milyar rupiah. Adapun komponen PAD meliputi Pajak Daerah,
Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah yang Sah.
600,000,000,000
400,000,000,000
200,000,000,000
-
2006 2007 2008 2009 2010
Target 591,934,503 749,346,265 843,774,863 921,982,250 1,070,305,5
Realisasi 599,216,002 766,799,925 884,728,305 991,862,300 1,111,708,0
Selisih 7,281,498,4 17,453,659, 40,953,441, 69,880,049, 41,402,556,
% 101% 102% 105% 108% 104%
Pendapatan Asli Daerah Kota Depok selama 6 tahun (2004-2010) memiliki pertumbuhan rata-
rata pertahun sebesar 14,66% dan kontribusinya terhadap APBD rata-rata pertahun sebesar
10,56%. Kontribusi dana perimbangan terhadap APBD dalam setiap tahunnya rata-rata sebesar
80% dari total pendapatan Kota Depok, dan Lain-lain pendapatan yang sah rata-rata hanya
sebesar 5% total pendapatan Kota Depok. Rata-rata pertumbuhan pendapatan selama 4 tahun
terakhir berkisar 17,8% per tahun. Pertumbuhan rata-rata terbesar dari Dana Perimbangan, yaitu
sebesar 26,9% per tahun, sementara pertumbuhan rata-rata Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya
sebesar 9% per tahun, sedangkan Lain-lain Pendapatan yang Sah mengalami pertumbuhan rata-
rata negatif, yaitu rata-rata turun sebesar 30,2% per tahun.
37
Table.3.2. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah APBD Kota Depok
Pertumbuhan Proporsi
No Tahun PAD APBD
Rp % (%)
1 2004 49.916.768.407,91 462.589.805.400,00 10.79
2 2005 64.060.869.668,97 14.144.101.261,06 28,34 534.250.945.945,27 11.99
3 2006 68.631.174.736,00 4.570.305.067,03 7.13 689.819.605.865,97 9.95
4 2007 75.457.361.773,64 6.826.187.037,64 9.95 905.334.160.948,24 8.33
5 2008 97.139.989.565,57 21.682.627.791,93 28.73 1.031.980.164.297,70 9.41
6 2009 115.720.347.455,90 18.580.357.890,00 19.13 1.108.487.601.508,56 10.43
7 2010 142.380.788.621,00 26.660.441.165,10 23.04 1.092.828.783.538,00 13.03
Rata-rata pertahun 7,540,133,175,85 14.66 341.723.095.845,62 10.56
Sumber: Diolah dari Data DPPK Kota Depok 2006 - 2010
Pencapaian Pajak Daerah pada tahun 2010 sebesar Rp. 68.323.364.446,00, angka ini meningkat
jika dibandingkan dengan pencapaian pajak daerah pada tahun 2006 sebesar
Rp. 38.385.172.874,00. Dengan demikian trend peningkatan dari tahun 2006 ke tahun 2010
mencapai 77,90 %.
Dari sisi kontribusi, pajak Penerangan Jalan Umum (PJU) memberikan kontribusi terbesar hingga
50% pada tahun 2006, namun trend-nya menurun hingga sekitar 40% pada 2010. Peningkatan
kontribusi pajak terlihat pada jenis pajak restoran, reklame dan hiburan dalam 5 tahun terakhir,
dan khususnya pajak restroran mencapai sekitar 35% dari keseluruhan nilai pajak. Realisasi dan
konstribusi Pajak Daerah Tahun 2006-2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
40,000,000,000
30,000,000,000
20,000,000,000
10,000,000,000
-
2006 2007 2008 2009 2010
Pajak Hotel 1,238,628, 1,433,568, 1,658,480, 2,831,355, 4,368,108,
Pajak Restoran 12,864,057 15,129,339 17,746,763 20,128,554 24,497,635
Pajak Hiburan 1,328,047, 1,887,301, 2,464,074, 3,418,783, 3,384,359,
Pajak Reklame 2,561,925, 2,802,234, 4,316,077, 5,486,803, 7,020,822,
Pajak PJU 19,338,375 19,819,728 20,701,221 22,276,592 27,345,080
Pajak Parkir 1,054,137, 1,323,587, 1,569,834, 1,654,253, 1,707,358,
TOTAL PAJAK 38,385,172 42,395,759 48,456,451 55,796,344 68,323,364
38
Gambar 3.3. Kontribusi Pajak Menurut Jenisnya
Penerimaan retribusi daerah dalam kurun waktu lima tahun telah menunjukkan hasil yang terus
meningkat. Pada tahun 2006 retribusi daerah hanya sebesar 19,26 milyar rupiah dan mengalami
peningkatan yang signifikan pada tahun 2010 menjadi sebesar 42,43 milyar rupiah. Dengan
demikian, peningkatan retribusi daerah dari tahun 2006-2010 mencapai 120,33% (Gambar 3.4).
Perkembangan nilai retribusi daerah dari jenisnya menunjukkan bahwa hampir semua jenis
retribusi memiliki trend pertumbuhan yang positif kecuali retribusi jasa usaha yang
pertumbuhannya cenderung menurun dalam 3 tahun terakhir. Nilai retribusi perijinan tertentu
pada tahun 2010 bahkan naik lebih dari 3 kali lipat dari tahun 2006.
Dari sisi kontribusi terhadap total nilai retribusi, retribusi jasa umum yang pada 2006
mendominasi hampir 50% dari penerimaan retribusi, mengalami penurunan hingga kurang dari
20% pada tahun 2010. Posisinya digantikan retribusi perijinan tertentu yang pada 2006 hanya
menyumbang 45% menjadi 57% pada 2010 (Gambar 3.5).
Kinerja retribusi Kota Depok tersebut dapat dilihat secara positif sebagai keberhasilan
pemerintah daerah dalam meningkatkan iklim usaha di Kota Depok. Namun demikian,
pergeseran kontribusi nilai retribusi perijinan tertentu mengindikasikan adanya peningkatan
kegiatan yang berkaitan dengan ijin penggunaan tanah, IMB dan operasionalisasi trayek
angkutan umum. Dikaitkan dengan tingginya konversi lahan untuk perumahan, nilai retribusi ini
menunjukkan meningkatnya jumlah dan kualitas sektor properti yang harus diantisipasi dengan
kesiapan infrastruktur lainnya.
Sedangkan menurunnya kontribusi nilai retribusi jasa usaha menunjukkan menurunnya kinerja
sektor jasa usaha sehingga pemerintah daerah perlu memperkuat basis usaha ekonomi
masyarakat dengan perangkat aturan, akses permodalan dan pemasaran.
39
Gambar 3.4. Realisasi Retribusi Daerah Kota Depok Tahun 2006-2010
(dalam jutaan rupiah)
25,000,000,000
20,000,000,000
15,000,000,000
10,000,000,000
5,000,000,000
-
2006 2007 2008 2009 2010
Retribusi Jasa Umum 9,268,708, 9,804,145, 12,795,956 13,957,126 16,342,321
Retribusi Jasa Usaha 1,939,004, 2,432,284, 1,934,846, 1,662,725, 1,536,660,
Retribusi Perijinan Tertentu 8,052,322, 13,815,088 18,248,547 18,717,493 24,556,941
TOTAL RETRIBUSI 19,260,036 26,051,519 32,979,350 34,337,345 42,435,922
Persentasi Retribusi
2010
2009
2006
Pencapaian Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan menunjukkan hasil yang cukup
signifikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini. Pada tahun 2006, realisasi bagian laba atas
penyertaan modal yang dipisahkan sebesar 1.67 milyar rupiah dan meningkat menjadi 6.97 milyar
rupiah pada tahun 2010. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan ini terdiri dari dari
komponen Penyertaan Modal pada BUMD PT. Bank Jabar dan Bagi hasil dari pelaksanaan
kegiatan PDAM Kabupaten Bogor.
40
Gambar 3.6 Realisasi Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Yang Dipisahkan Tahun
2006-2010 (dalam jutaan rupiah)
4,000,000,000
3,000,000,000
2,000,000,000
1,000,000,000
-
2006 2007 2008 2009 2010
PDAM Kabupaten Bogor 385,640,000 1,000,000,00 - 2,645,264,83 1,200,000,00
BUMD PT. Bank Jabar 1,275,749,15 1,627,750,00 2,656,353,15 3,422,719,11 5,771,018,71
TOTAL 1,661,389,15 2,627,750,00 2,656,353,15 6,067,983,94 6,971,018,71
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, realisasi penerimaan Dana Perimbangan yang diterima
oleh Pemerintah Kota Depok menunjukkan tren yang positif. Hal ini terlihat dari realisasi dana
perimbangan tahun 2006 sebesar 428.05 milyar rupiah dan meningkat menjadi 704 milyar rupiah
pada tahun 2010. Capaian dari komponen dana perimbangan tahun 2006-2010 dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Gambar 3.7. Realisasi Dana Perimbangan Tahun 2006-2010 (dalam jutaan rupiah)
500,000,000,000
400,000,000,000
300,000,000,000
200,000,000,000
100,000,000,000
-
2006 2007 2008 2009 2010
Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 107,481,089 121,809,124 158,353,853 179,556,724 206,634,974
Dana Alokasi Umum (DAU) 313,205,000 381,095,000 427,136,387 456,936,537 461,602,957
Dana Alokasi Khusus (DAK) 7,360,000,0 11,877,000, 7,650,000,0 19,293,000, 35,765,900,
TOTAL 428,046,089 514,781,124 593,140,240 655,786,261 704,003,831
Realisasi pendapatan yang berasal dari Lain-lain Pendapatan yang Sah dalam kurun waktu lima
tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini ditunjukkan dari
meningkatnya realisasi pada tahun 2010 sebesar Rp. 265.323.440.052,00 jika dibandingkan pada
tahun 2006 yang hanya sebesar Rp. 103.951.584.140,00. Termasuk dalam kelompok pendapatan
ini adalah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian
41
dan Otonomi Daerah dan Bantuan Keuangan dari Propinsi. Capaian dari komponen Lain-lain
Pendapatan Daerah yang Sah tahun 2006-2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Gambar 3.8. Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun 2006-2010
TOTAL
0
2006 2007 2008 2009 2010
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2001, Neraca Daerah adalah neraca yang disusun
berdasarkan standar akuntansi pemerintah secara bertahap sesuai dengan kondisi
masing-masing pemerintah. Neraca Daerah memberikan informasi mengenai posisi keuangan
berupa aset, kewajiban (utang), dan ekuitas dana pada tanggal neraca tersebut dikeluarkan.
Aset, kewajiban, dan ekuitas dana merupakan rekening utama yang masih dapat dirinci lagi
menjadi sub rekening sampai level rincian obyek.
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntasi
Pemerintah, Neraca Daerah merupakan salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh
Pemerintah Daerah. Laporan ini sangat penting bagi manajemen pemerintah daerah, tidak hanya
dalam rangka memenuhi kewajiban peraturan perundang-undangan yang berlaku saja, tetapi
juga sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang terarah dalam rangka pengelolaan
sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh daerah secara efisien dan efektif.
42
Neraca Daerah Pemerintah Kota Depok selama kurun waktu 2006-2010 mengalami pertumbuhan
seperti terlihat pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Pemerintah Kota Depok Tahun 2006-2010
Rata-rata Pertumbuhan
No. Uraian
(%)
1. ASET 49
1.1. ASET LANCAR 49
1.1.1. Kas 34
1.1.2. Piutang 9.2
1.1.3. Persediaan 2.6
1.2 INVESTASI 533
1.3. ASET TETAP 33
1.3.1. Tanah 5
132.2. Peralatan dan mesin 135
1.3.3. Gedung dan bangunan 30
1.3.4. Jalan, irigasi, dan jaringan 103
1.3.5. Aset tetap lainnya 548
1.3.6. Konstruksi dalam pengerjaan 532
1.4. ASET LAINNYA
1.4.1. Tagihan penjualan angsuran
1.4.2. Tagihan tuntutan ganti kerugian daerah
1.4.3. Kemitraan dengan pihak kedua
1.4.4. Aset tak berwujud
1.4.5. Aset Lain-Lain
JUMLAH ASET DAERAH
2. KEWAJIBAN
2.1. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK -80
2.1.1. Utang perhitungan pihak ketiga 4164
2.1.2 Hutang Jangka Pendek Lainnya -111
2.2. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG -194
2.2.1. Utang Jangka Panjang Dalam Negeri -
2.2.2. Utang Jangka Panjang luar Negeri
2.2.3. Utang Jangka Panjang Lainnya -194
3. EKUITAS DANA
3.1. EKUITAS DANA LANCAR 53
3.1.1. SILPA 34
3.1.2. Cadangan piutang 920
3.1.3. Cadangan persediaan 110
3.1.4. Pendapatan yang Ditangguhkan 1725
Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran
3.1.5 -80
Utang Jangka Pendek
3.2. EKUITAS DANA INVESTASI 37
3.2.1. Diinvestasikan dalam aset tetap 33
3.2.2. Diinvestasikan dalam aset lainnya -4157
3.2.3. Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 533
Dana yang harus disediakan untuk Pembayaran
3.2.4 -194
Utang Jangka Panjang
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 38
Sumber : Diolah dari Buku Laporan Keuangan Daerah Tahun 2006-2010.
Aset daerah merupakan sumber daya ekonomi yang dimiliki dan dikuasai pemerintah daerah,
memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi pemerintah daerah maupun masyarakat di masa
mendatang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam uang. Selama kurun
43
waktu 2006-2010, pertumbuhan rata-rata jumlah aset daerah Pemerintah Kota Depok mencapai
38 % yang menandakan bahwa jumlah aset Pemerintah Kota Depok meningkat sebesar 38 %
setiap tahun. Aset tersebut berupa tanah, gedung dan bangunan serta sarana mobilitas dan
peralatan kantor yang semuanya dipergunakan untuk menunjang kelancaran tugas
pemerintahan.
Pertumbuhan rata-rata aset lancar mencapai 49 %, komponen terbesar adalah persediaan yang
merupakan aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang diperoleh dengan maksud
untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Kota Depok, persediaan yang mengalami
kenaikan sebesar 2,6% , sementara kas tumbuh sebesar 34% dan piutang tumbuh sebesar 9,2%.
Tingginya pertumbuhan aset lancar ini menunjukkan bahwa kondisi aset Pemerintah Kota Depok
berada pada kondisi sehat.
Kewajiban, baik Jangka Pendek maupun Jangka Panjang, memberikan informasi tentang utang
pemerintah daerah kepada pihak ketiga atau klaim pihak ketiga terhadap arus kas pemerintah
daerah. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau tanggungjawab
untuk bertindak di masa lalu yang dalam penyelesaiannya mengakibatkan pengorbanan sumber
daya ekonomi di masa yang akan datang. Kewajiban Pemerintah Kota Depok dalam kurun waktu
2006-2010 dengan rata-rata sebesar -1,25 %, yang berarti bahwa kewajiban kepada pihak ketiga
atau klaim pihak ketiga terhadap arus kas pemerintah daerah dari tahun 2006 sampai dengan
2010 mengalami penurunan. Hal ini menunjukan bahwa Pemerintah Daerah Kota Depok selama
kurun waktu tersebut selalu dapat melaksanakan kewajiban finansial jangka pendek yang cukup
tinggi secara tepat waktu.
Beberapa rasio yang dapat diterapkan di sektor publik adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas
dan rasio utang. Rasio likuiditas terdiri rasio lancar (current ratio) yang menggambarkan
kemampuan pemda dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh
tempo pada saat ditagih, Kualitas pengelolaan keuangan daerah dikategorikan baik apabila nilai
rasio lebih dari satu. Rasio kas (cash ratio) dan rasio cepat (quick ratio) menggambarkan
kemampuan pemda dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang
jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan,
Tabel 3.4 Analisis Rasio Keuangan Pemerintah Kota Depok Tahun 2007-2010
44
Hasil analisis rasio menunjukkan bahwa rasio lancar Pemerintah Kota Depok selama kurun waktu
tahun 2006-2009 sangat baik, yang berarti bahwa pemerintah daerah Pemerintah Kota Depok
dapat memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Rasio lancar pada tahun 2009 mencapai 32,84
yang berarti bahwa aset lancar pemerintah Pemerintah Kota Depok adalah 32,84 kali lipat bila
dibandingkan dengan kewajiban yang jatuh tempo (Tabel 3.4).
Rasio quick (quick ratio) Pemerintah Kota Depok pada tahun 2009 mencapai 31,04. Hal ini
mengindikasikan apakah pemerintah Kota Depok sangat mampu untuk membayar kewajiban
jangka pendeknya dalam waktu dekat.
Rasio solvabilitas, menggambarkan kemampuan aset pemda dalam menutupi seluruh utang
pemda baik jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu perbandingan total utang dengan total
aset, dalam Tabel 3.4 menunjukkan bahwa pada tahun 2009 rasio total kewajiban terhadap total
aset sebesar 0,45% artinya aset pemda sangat jauh lebih dari cukup untuk menutup seluruh utang
pemda, dan rasio kewajiban terhadap modal adalah 0,45%. Hal ini menunjukan bahwa total
kewajiban Pemerintah Kota Depok dapat ditutupi oleh modal pemerintah Kota Depok.
Rata-rata umur piutang pemerintah Kota Depok. menunjukkan kinerja yang sangat baik, karena
rata-rata umur piutangnya adalah 4,64 hari. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Depok
memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menagih piutang atau merubah piutang menjadi
kas, yaitu 4,26 hari pada tahun 2007, sebesar 5,85 hari pada tahun 2008 dan 3,82 hari pada tahun
2009.
Rata-rata umur persediaan adalah yaitu rasio untuk melihat berapa lama dana tertanam dalam
bentuk persediaan (menggunakan persediaan untuk memberi pelayanan publik). Rata-rata umur
persedian Pemerintah Kota Depok , selama kurun waktu 2007-2009 mencapai 57 hari per tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Kota Depok berada pada tingkat aman karena
mempunyai persediaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan selama kurang lebih 57 hari.
Sebagaimana amanah RPJM Daerah Kota Depok Tahun 2006 2011, belanja daerah dipergunakan
dalam rangka membiayai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau
bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah
yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Kebijakan belanja daerah diarahkan
untuk menyediakan kebutuhan dasar masyarakat (basic needs) meliputi pelayanan bidang
pendidikan, kesehatan, sarana dan prasarana dasar perkotaan dan pelayanan umum lainnya,
serta dalam rangka pemenuhan layanan pengembangan potensi unggulan daerah (core
competency).
45
Kebijakan Belanja Daerah pada Tahun 2006-2010 diprioritaskan untuk membiayai program
prioritas sebagaimana termuat dalam indikator makro kota dan prioritas daerah dari tahun 2006-
2010 sebagai amanat dari Renstra Kota Depok Tahun 2002-2006 dan RPJM Daerah Kota Depok
Tahun 2006-2011. Kebijakan tersebut adalah :
a. Memprioritaskan belanja pada pemenuhan layanan dasar masyarakat dengan titik berat pada
bidang pendidikan, kesehatan, peningkatan daya beli yang dapat menunjang pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta pemenuhan hak-hak dasar masyarakat;
b. Memprioritaskan pada penyediaan sarana dan prasarana dasar perkotaan, untuk
menanggulangi permasalahan transportasi, persampahan, banjir, kawasan kumuh, layanan air
bersih dan kebutuhan perkotaan lainnya;
c. Memprioritaskan pada pengembangan pelayanan pemerintahan yang dapat mendukung
terwujudnya kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan; dan
d. Menggunakan prinsip-prinsip penggunaan anggaran secara efektif dan efisien berdasarkan
tolak ukur kinerja.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, realisasi belanja mengalami peningkatan yang cukup
signifikan tiap tahunnya. Pada tahun 2010 realisasi belanja sebesar 1,08 triliun rupiah, meningkat
dibandingkan pada tahun 2006 yang hanya mencapai 536 milyar rupiah. Realisasi Belanja Daerah
Tahun 2006-2010 dapat dilihat pada gambar 3.9.
Gambar 3.9. Realisasi Belanja APBD Kota Depok Tahun 2006-2010 (dalam jutaan rupiah)
600,000,000,000
400,000,000,000
200,000,000,000
-
2006 2007 2008 2009 2010
Belanja Tidak Langsung 251,848,4 357,839,8 447,374,5 459,942,4 657,481,9
Belanja Langsung 284,710,0 361,341,9 435,308,7 495,872,4 431,147,0
Total Belanja Daerah 536,558,4 719,181,7 882,683,2 955,814,8 1,088,629
Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung
dengan pelaksanaan program dan kegiatan atau belanja non kegiatan yang terdiri dari belanja
pegawai, bunga; subsidi; hibah; bantuan sosial; belanja bagi basil; bantuan keuangan; dan belanja
tidak terduga.
46
Dari Tabel 3.2 tersebut, terlihat bahwa realisasi Belanja Tidak Langsung pada tahun 2010
mencapai 89,16 %. Persentase ini meningkat dibandingkan tahun 2006 yang hanya terealisasi
79,34 %. Realisasi Belanja Hibah diberikan kepada Badan/Lembaga/Organisasi. Sedangkan Belanja
Bantuan Sosial disalurkan kepada berbagai organisasi kemasyarakatan di bidang kesehatan,
pendidikan, Industri Kecil dan Menengah (IKM), swadaya masyarakat, pertanian, keagamaan,
kepemudaan, olahraga, kewanitaan, organisasi lainnya dan partai politik.
Belanja Langsung
Belanja Langsung merupakan belanja suatu kegiatan yang terdiri dari tiga jenis belanja yang
terdiri dari:belanja pegawai; belanja barang dan jasa; dan belanja modal. Realisasi Belanja
Langsung pada tahun 2010 mencapai 78,94 %, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2006
yang hanya mencapai 79,64 %. Hal ini diantaranya dipengaruhi oleh adanya efisiensi belanja,
anggaran tidak terserap karena keterbatasan waktu dan adanya kegiatan yang tidak dapat
terlaksana sepenuhnya sehingga menyebebkan penyerapan anggaran juga jauh dibawah target
seperti pembebasan tanah. Realisasi Belanja Langsung per-OPD Pemerintah Kota Depok tahun
2006-2010 dapat dilihat pada gambar 3.10.
Gambar 3.10. Proporsi Realisasi Belanja APBD Kota Depok Tahun 2007-2010
75.00%
70.00%
65.00%
2006 2007 2008 2009 2010
Belanja Tidak Langsung 79.34% 86.01% 88.72% 90.61% 89.16%
Belanja Langsung 79.64% 75.88% 82.65% 82.79% 78.94%
Total Belanja Daerah 79.50% 80.60% 85.62% 86.38% 84.81%
Gambaran lebih rinci tentang Anggaran dan realisasi belanja langsung dan belanja tidak langsung
dapat dilihat pada tabel 3.5
47
Tabel 3.5. Anggaran dan Realisasi Belanja APBD Kota Depok Tahun 2006-2010
Realisasi (Rp.)
No Uraian
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010
BELANJA DAERAH
2,1 Belanja Tidak Rencana 317.423.131.022,97 416.065.139.202,89 504.267.579.607,10 507.583.807.212,56 737,436,498,560,00
Langsung Realisasi 251.848.430.033,00 357.839.883.619,00 447.374.506.311,00 459.942.497.851,00 657.481.972.223,00
% 79,34 86,01 88,72 90,61 89,16
2.1.1 Belanja Pegawai Rencana 224.677.960.918,97 278.204.513.607,72 319.297.655.379,10 377.755.266.671,25 530.766.632.319,04
Realisasi 207.264.887.033,00 244.583.000.595,00 305.066.833.729,00 345.200.502.406,00 502.051.114.177,00
% 92,25 87,91 95,54 91,38 94,59
2.1.2 Belanja Bunga Rencana - - - - -
Realisasi - - - - -
% - - - - -
2.1.3 Belanja Subsidi Rencana - - - - -
Realisasi - - - - -
% - - - - -
2.1.4 Belanja Hibah Rencana - 10.500.000.000,00 39.886.114.000,00 9.307.029.398,00 55.866.600.226,00
Realisasi - 10.500.000.000,00 38.746.360.000,00 8.057.032.398,00 39.277.547.521,00
% - 100,00 97,14 86,57 70,31
2.1.5 Belanja Bantuan Sosial Rencana - 79.851.311.509,31 111.155.916.058,00 111.694.173.301,00 128.081.716.090,00
Realisasi - 75.411.887.500,00 100.506.670.482,00 100.969.646.297,00 110.810.633.021,00
% - 94,44 90,42 90,40 86,52
2.1.6 Belanja Bagi Hasil Rencana - - - - -
kepada Provinsi/ Realisasi - - - - -
Kabupaten/Kota dan % - - - - -
Pemerintahan Desa
2.1.7 Belanja Bantuan Rencana 47.134.393.000,00 26.250.000.000,00 - -
keuangan kepada Realisasi 43.407.428.000,00 22.764.929.524,00 - - -
Provinsi/Kabupaten/Ko % 92,09 86,72 - - -
ta dan Pemerintahan
Desa
48
Realisasi (Rp.)
No Uraian
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010
2.1.8 Belanja Tidak Terduga Rencana 21.259.314.085,86 21.850.733.120,94
45.610.777.104,00 33.927.894.170,00 8.827.337.842,31
Realisasi 1.176.115.000,00 4.580.066.000,00 3.054.642.100,00 5.715.316.750,00 4.471.860.700,0p
% 2,58 21,54 9,00 64,75 20,47
2,2 Belanja Langsung Rencana 357.479.305.643,00 476.185.413.945,35 526.690.499.833,29 598.968.794.296,00 431.147.061.823,00
Realisasi 284.710.040.051,00 361.341.983.466,65 435.308.755.089,61 495.872.489.874,00 546.137.570.850,78
% 79,64 75,88 82,65 82,79 78,94
Jumlah Belanja Rencana 674.902.436.665,97 892.250.553.148,24 1.030.958.079.440,39 1.106.552.601.508,56 1.283.574.069.410,76
Realisasi 536.558.470.084,00 719.181.867.085,65 882.683.261.400,61 955.814.987.725,00 1.088.629.034.046,00
% 79,50 80,60 85,62 86,38 84,81
Surplus/(Defisit) Rencana (82.967.932.884,97) (142.904.287.168,29) (187.183.215.830,53) (184.570.350.620,84) (213.268.565.328,89)
Realisasi 62.657.532.135,49 47.618.058.713,35 2.045.044.023,69 36.047.312.965,88 23.079.026.091,00
% (75,52) (33,32) (1,09) (19,53) (10,82)
49
3.2.3. Analisa Pembiayaan
Kondisi pembiayaan daerah dalam kurun tahun 2007-2010 dapat digambarkan seperti terlihat
pada Tabel 3.6 di bawah ini. Dari Tabel tersebut, terlihat bahwa selama tahun 2007-2010 terjadi
surplus anggaran, yaitu realisasi pendapatan daerah melebihi realisasi belanja daerah sebesar
Rp. 47.618.058.713,35 pada tahun 2007, Rp. 2.045.044.023,69 pada tahun 2008,
Rp 36.047.312.965,88 pada tahun 2009, dan Rp 23.079.026.091,00 pada tahun 2010; artinya
bahwa selama tahun-tahun tersebut seluruh belanja daerah pemerintah Kota Depok dapat
ditanggulangi dengan pendapatan daerahnya.
Tabel 3.6 Surplus/(Defisit) Riil Anggaran Pemerintah Kota Depok Tahun 2007-2010
Defisit riil anggaran pada kurun tahun yang sama harus ditutup dengan Penerimaan
Pembiayaan Daerah yang bersumber antara lain dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
Tahun Anggaran sebelumnya, penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah, penerimaan
piutang daerah, bila realisasi penerimaan pembiayaan daerah melebihi defisit riil anggaran,
maka akan memunculkan Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan.
50
Realisasi penutupan defisit riil Pemerintah Kota Depok Tahun 2007-2010 dapat digambarkan
komposisinya pada Tabel 3.7 berikut ini.
Tabel 3.7 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Pemerintah Kota Depok
Tahun 2007-2010
Dari tabel diatas terlihat penutupan defisit riil anggaran tahun 2007 sd. 2010 terutama
bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya yaitu
sebesar Rp. 147.143.204.988,29 atau 20 % dari realisasi belanja daerah tahun anggaran 2007,
tahun anggaran 2008 sebesar Rp. 190.556.945.785,53 atau 22 % dari realisasi belanja
daerahnya, tahun anggaran 2009 sebesar Rp. 189.518.961.678,22 atau 20 % dari realisasi
belanja daerahnya dan tahun anggaran 2010 sebesar Rp 225.973.099.066,82 atau 20,76% dari
realisasi belanja daerahnya.
Besarnya SILPA tahun anggaran sebelumnya dan relatif kecilnya ralisasi defisit riil anggaran
atau bahkan terjadinya surplus riil anggaran, pada akhirnya menyebabkan terjadinya Realisasi
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SiLPA) yang cukup besar dalam tiga tahun
terakhir, yaitu pada tahun 2007 sebesar Rp. 190.556.945.785,53 atau 26 % dari total Belanja
Daerah, pada tahun 2008 sebesar Rp. 189.518.961.678,22 atau 21 % dari total Belanja Daerah,
pada tahun 2009 sebesar Rp. 225.973.099.066,82 atau 24 % dari Total Belanja Daerah, pada
tahun 2010 sebesar Rp. 244.764.375.665,82 atau 22,48 % dari Total Belanja Daerah. Tingginya
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SiLPA) diatas menjadi sumber dana yang
sangat potensial untuk membiayai belanja dan menutup defisit anggaran daerah tahun
berikutnya.
51
Sisa lebih pembiayaan anggaran tersebut apabila dianalisis lebih mendalam berasal dari
terjadinya pelampauan realisasi penerimaan daerah dari anggaran Penerimaan Dana
Perimbangan dan pelampauan Penerimaan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah. Disamping
itu Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran juga berasal dari terjadinya realisasi Belanja Daerah dan
realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang
dianggarkan pada tahun yang bersangkutan. Dari tabel berikut, terlihat penyebab terjadinya
SILPA pada tahun 2007 sampai dengan 2010.
1 Jumlah SiLPA 190.556.945.785,53 100% 189.518.961.678,22 100% 225.973.099.066,82 100% 244.764.375.665,82 100%
Pelampauan
2 penerimaan 10.888.305.680,36 6% 15.623.196.166,73 8% 18.831.162.146,39 8% 14.151.579.744,06 6%
PAD
Pelampauan
penerimaan
3 5.028.624.748,00 3% 18.871.840.647,71 10% 45.601.825.056,77 20% 59.626.962.622,14 24%
dana
perimbangan
Pelampauan
penerimaan
lain-lain
4 1.536.729.390,69 1% 6.458.405.000,00 3% 5.447.062.600,00 2% (2.562.470.000) -1%
pendapatan
daerah yang
sah
Sisa
penghematan
5 173.068.686.062,59 91% 148.274.818.039,78 78% 151.355.954.116,56 67% 194.945.035.365,76 80%
belanja, atau
akibat lainnya
Pelampauan
6 Pembiayaan 34.599.903,89 0% 290.701.824,00 0% 332.536.803,70 0% 3.851.070,00 0%
Neto
Anggaran Silpa
7 0% 0% 4.404.558.343,40 2% 8.412.933.175,93 3%
tahun berjalan
Sumber: Diolah dari Data DPPK Kota Depok 2007 - 2010
Dari tabel diatas terlihat bahwa sumber terjadinya SILPA yang paling besar adalah dari Sisa
penghematan belanja atau akibat lainnya seperti tidak selesai atau tidak terlaksananya
kegiatan yang direncanakan, yang pada tahun 2007 mencapai Rp. 173.068.686.062,59 atau
91 % dari jumlah SILPA, pada tahun 2008 mencapai Rp. 148.274.818.039,78 atau 78 %, pada
tahun 2009 mencapai Rp. 151.355.954.116,56 atau 67 % sedangkan pada tahun 2010 mencapai
194.945.035.365,76 atau 80% dari jumlah SILPA. Data tersebut dapat menggambarkan
semakin meningkatnya proporsi pelampauan penerimaan PAD, Dana Perimbangan dan lain-
lain pendapatan daerah sebagai sumber terjadinya SILPA, serta makin turunnya pekerjaan
yang tidak terselesaikan atau tidak terlaksana.
Pada bagian ini akan dijelaskan berkaitan dengan proyeksi keuangan daerah yang akan
dikelola Pemerintah Kota Depok selama lima tahun kedepan tahun anggaran 2011 s.d 2016
yang meliputi: proyeksi pendapatan daerah, proyeksi belanja yang harus dilakukan
pemerintah daerah, yang meliputi belanja tidak langsung maupun pembelanjaan langsung,
52
serta proyeksi penerimaan pembiayaan maupun pengeluaran pembiayaan dalam rangka
menutup surplus maupun defisit anggaran yang direncanakan.
Penyusunan proyeksi keuangan daerah Pemerintah Kota Depok selama lima tahun kedepan
tersebut didasarkan pada asumsi-asumsi yang diperoleh berdasarkan analisis data historis
keuangan daerah beberapa tahun sebelumnya berupa trend pertumbuhan pendapatan,
belanja serta pembiayaan, prediksi kondisi makro ekonomi kedepan, prediksi belanja-belanja
wajib serta yang direncanakan yang akan terjadi selama lima tahun kedepan.
Proyeksi sumber pendapatan daerah untuk lima tahun ke depan dari tahun anggaran 2011
hingga tahun 2016 seperti terlihat pada Gambar 3.11. berikut ini.
1,500,000,000,000.00
1,000,000,000,000.00
500,000,000,000.00
-
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pendapatan Asli Daerah 255,601 322,798 371,218 426,901 490,936 564,576
Dana Perimbangan 662,302 685,645 759,031 840,474 930,888 1,031,2
Lain-lain Pendapatan Daerah
242,193 288,326 321,999 336,686 377,551 424,315
yang Sah
TOTAL PENDAPATAN 1,160,0 1,296,7 1,452,2 1,604,0 1,799,3 2,020,1
Gambar 3.11. di atas menunjukkan bahwa hingga tahun 2016, ketergantungan keuangan Kota
Depok pada dana perimbangan masih cukup tinggi yaitu sekitar 57,09% pada tahun 2011 dan
diharapkan perannya akan makin berkurang mencapai 51,05 % pada tahun 2016, sementara
PAD yang ditargetkan mampu meningkat rata-rata 15% per tahun, yang pada tahun 2011
memberikan kontribusi sebesar 22 %, pada akhir 2016 diharapkan dapat memberikan
kontribusi sekitar 27,95% . lihat (Gambar 3.12).
53
Gambar 3.12. Proyeksi Kontribusi Sumber Pendapatan Daerah (%)
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pendapatan Asli Daerah 22.03% 24.89% 25.56% 26.61% 27.28% 27.95%
Dana Perimbangan 57.09% 52.87% 52.27% 52.40% 51.73% 51.05%
Lain-lain Pendapatan Daerah yang
20.88% 22.23% 22.17% 20.99% 20.98% 21.00%
Sah
Pada tahun 2011 dan 2012 terjadi peningkatan proporsi PAD secara signifikan, sebaliknya
terjadi penurunan proyeksi pendapatan dari dana perimbangan, hal tersebut disebabkan
adanya perubahan peraturan perundangan, yaitu dalam Undang-undang no 28 tahun 2009
tentang Pajak dan Retribusi Daerah yang memberikan pengelolaan pendapatan BPHTB dan
PBB kepada daerah, sehingga masuk dalam kelompok PAD yang semula merupakan kelompok
pendapatan dari dana perimbangan pajak. Selanjutnya pada tahun 2013 sampai dengan 2016
peningkatan PAD diproyeksikan akan tumbuh sebesar 15 % per tahun, dana perimbangan
sebesar 11 % dan Lain-lain pendapatan yang sah sebesar 12 %, proyeksi pertumbuhan
pendapatan tersebut diperhitungkan berdasarkan rata-rata pertumbuhan masing-masing jenis
pendapatan pada tahun-tahun sebelumnya serta proyeksi perkembangan ekonomi makro
Kota Depok.
Dengan mendasarkan pada asumsi rata-rata pertumbuhan PAD Kota Depok empat periode
sebelumnya (15%), maka proyeksi pertumbuhan PAD pada pendapatan daerah dapat dilihat
pada gambar berikut.
Gambar 3.13 Proyeksi PAD Kota Depok 2011-2016 (dalam Jutaan rupiah)
300,000,000,000.00
200,000,000,000.00
100,000,000,000.00
-
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pajak Daerah 175,383,3 230,548,2 265,130,4 304,900,0 350,635,0 403,230,3
Retribusi Daerah 40,366,03 46,420,93 53,384,08 61,391,69 70,600,44 81,190,51
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
5,771,018 6,636,671 7,632,172 8,776,998 10,093,54 11,607,57
Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 34,080,75 39,192,87 45,071,80 51,832,57 59,607,45 68,548,57
TOTAL PAD 255,601,1 322,798,7 371,218,5 426,901,3 490,936,5 564,576,9
54
Untuk meningkatkan PAD seperti yang diproyeksikan diatas, masih banyak yang dapat
dilakukan Pemerintah Kota Depok, yaitu melalui intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-
sumber pendapata daerah. Yaitu dengan melakukan penyempurnaan berbagai regulasi yang
ada, identifikasi objek dan wajib pajak, identifikasi objek retribusi, dan pengelolaan sumber
daya daerah lain yang produktif, dapat menjadi upaya konkrit bagi peningkatan peran PAD
dalam membentuk pendapatan dana pembangunan daerah Kota Depok. Salah satunya adalah
memanfaatkan peluang pengalihan pajak PBB dan PBHTB yang menurut Undang Undang
Pajak yang baru akan dialihkan pengelolaannya kepada Pemerintah Daerah.
Penyusunan proyeksi belanja daerah menggunakan asums-asumsi yang didasarkan pada data
historis perkembangan pertumbuhan belanja langsung dan belanja tidak langsung beberapa
tahun sebelumnya, serta rencana-rencana strategis Pemerintah Kota Depok lima tahun
kedepan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Disamping itu juga
mempertimbangkan proyeksi pendapatan daerah diatas, serta proyeksi penerimaan
pembiayaan daerah terutama proyeksi SILPA yang dalam beberapa tahun terakhir memiliki
jumlah yang sangat signifikan. Hingga tahun 2010, komposisi belanja daerah Kota Depok
terdiri dari pos belanja langsung (39,60%) dan pos belanja tidak langsung (60,39%). Untuk lima
tahun ke depan, belanja daerah Pemerintah Kota Depok diproyeksikan, sebagai berikut :
Gambar 3.14. Proyeksi Belanja Daerah Kota Depok 2011 2016 (dalam jutaan rupiah)
1,500,000,000,000.00
1,000,000,000,000.00
500,000,000,000.00
-
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Belanja Tidak Langsung 624,011, 617,687, 682,072, 739,917, 853,087, 883,698,
Belanja Langsung 776,805, 948,013, 843,233, 895,044, 989,245, 1,152,78
Total Belanja Daerah 1,400,81 1,565,70 1,525,30 1,634,96 1,842,33 2,036,48
Proyeksi belanja daerah Kota Depok 5 tahun kedepan akan lebih banyak dikeluarkan untuk
keperluan belanja langsung yang merupakan belanja untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
pelayanan dan pembangunan bagi masyarakat Kota Depok, proyeksi komposisi belanja
langsung rata-rata adalah sebesar 56% dari total Belanja Daerah, sedangkan belanja Tidak
langsung berisi belanja pegawai, belanja hibah dan bantuan sosial rata-rata adalah sebesar
44 % dari total Belanja Daerah.
55
Setiap tahun rata-rata pertumbuhan belanja daerah adalah sebesar 7,92% yang terdiri dari rata-
rata pertumbuhan belanja langsung direncanakan sebesar 8,84%, sedangkan pertumbuhan
belanja tidak langsung adalah sebesar 7,35%.
Belanja Tidak langsung didominasi oleh belanja pegawai yang rata-rata mencapai 83% dari
belanja tidak langsung atau 7,46% dari total Belanja daerah. Belanja pegawai ini merupakan
belanja untuk pembayaran gaji/uang representasi dan tunjangan seluruh pegawai dan anggota
DPRD Kota Depok dan diproyeksikan akan tumbuh sekitar 10% setiap tahunnya.
Gambar 3.15. Proyeksi Proporsi Belanja Tidak Langsung Kota Depok 2011 2016
(dalam jutaan rupiah)
120.00%
Belanja Pegawai
100.00%
80.00%
20.00%
Belanja Subsidi
0.00%
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Tahun
TAHUN
NO BELANJA TIDAK LANGSUNG
2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Belanja Pegawai 72.94% 81.05% 80.74% 81.87% 78.11% 82.95%
2 Belanja Bunga 0.04% 0.00% 2.05% 1.89% 1.64% 0.00%
3 Belanja Subsidi 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
4 Belanja Hibah 6.95% 12.61% 11.69% 11.01% 15.07% 9.68%
5 Belanja Bantuan Sosial 18.94% 5.06% 4.66% 4.43% 3.90% 3.88%
6 Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi / Kabupaten /
Kota dan Pemerintahan Desa 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
7 Belanja Bantuan keuangan kepada Provinsi /
Kabupaten / Kota dan Pemerintahan Desa 0.14% 0.14% 0.13% 0.12% 0.10% 0.10%
8 Belanja Tidak Terduga 1.00% 1.13% 73.00% 68.00% 1.18% 3.39%
Sumber: Diolah dari Data DPPK Kota Depok
Belanja hibah akan meningkat pada tahun 2015 sejalan dengan rencana adanya Pemilukada
pada tahun yang bersangkutan. Belanja bantuan sosial yang merupakan bantuan Pemerintah
Kota Depok untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara rata-rata adalah sebesar
3.88% dari total belanja tidak langsung sedangkan belanja tidak terduga direncanakan
disediakan secara konstan untuk mengantisipasi pembiayaan bila terjadi keadaan darurat yang
memerlukan biaya besar.
56
3.3.3. Proyeksi Pembiayaan Daerah
Apabila dikaitkan antara proyeksi pendapatan daerah dengan proyeksi belanja daerah Kota
Depok, maka jumlah pendapatan yang ada tidak mencukupi untuk mendanai seluruh belanja
yang direncanakan atau terdapat defisit anggaran, sehingga harus didanai dengan
pembiayaan daerah yang cukup besar terutama yang bersumber dari SILPA.
Gambar 3.16 Proyeksi Surplus/Defisti APBD Kota Depok 2011 2016 (dalam jutaan rupiah)
1,000,000,000,000.00
500,000,000,000.00
-
(500,000,000,000.00)
2011 2012 2013 2014 2015 2016
PENDAPATAN DAERAH 1,160,09 1,296,77 1,452,24 1,604,06 1,799,37 2,020,18
BELANJA DAERAH 1,400,81 1,565,70 1,525,30 1,634,96 1,842,33 2,036,48
Surplus/Defisit (240,720 (268,930 (73,056, (30,899, (42,956, (16,300,
PEMBIAYAAN DAERAH 240,720, 268,930, 73,056,6 30,899,9 42,956,6 16,300,0
Penerimaan Pembiayaan 242,770, 277,030, 130,000, 100,593, 100,000, 50,000,0
Pengeluaran Pembiayaan 2,050,04 8,100,00 56,943,3 69,693,3 57,043,3 33,700,0
Kebijakan Pemerintah Kota Depok lima tahun ke depan dalam pendanaan belanja daerah
akan berupaya untuk semakin meningkatkan peran pendapatan daerah untuk mendanai
belanja daerah, yaitu dengan berupaya untuk menurunkan jumlah SILPA secara bertahap
melalui manajemen pengelolaan kegiatan yang lebih baik. Oleh karenanya proyeksi rata-rata
pertumbuhan belanja daerah adalah 7,92%, lebih kecil dari rata-rata pertumbuhan pendapatan
daerah yang mencapai 11,73 %. Sehingga defisit anggaran secara bertahap diproyeksikan akan
semakin berkurang.
Gambar 3.17 Proporsi Pendanaan Belanja Pengeluaran Pembiayaan Daerah Tahun 2011-1016
(dalam jutaan rupiah)
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
2011 2012 2013 2014 2015
PENDAPATAN DAERAH 82.69% 82.40% 91.78% 94.10% 94.74%
PENERIMAAN PEMBIAYAAN 17.31% 17.60% 8.22% 5.90% 5.26%
57
Komposisi pendanaan belanja daerah dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa
belanja daerah didanai oleh pendapatan daerah sebesar 80 % , sedangkan sisanya sebesar 20 %
didanai dari pembiayaan daerah terutama dari SILPA, dalam lima tahun kedepan secara
bertahap peran pendapatan akan lebih dimaksimalkan sedangkan peran pembiayaan
diturunkan sebagaimana terlihat pada gambar di atas. Secara bertahap maka pada tahun 2016
diharapkan belanja daerah 94,74% akan didanai dari pendapatan daerah sedang sisanya dari
pembiayaan daerah sebesar 5,26%.
Secara lebih rinci proyeksi pembiayaan daerah Kota Depok tahun 2011 sd 2016 adalah
sebagaimana terlihat pada gambar 3.18
Gambar 3.18 Proyeksi Pembiayaan Daerah Tahun 2011-2016 (dalam jutaan rupiah)
250,000,000,000.00
SiLPA TA. Sebelumnya
200,000,000,000.00
Pencairan Dana Cadangan
150,000,000,000.00
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah
100,000,000,000.00
yang Dipisahkan
50,000,000,000.00 Penerimaan Pinjaman Daerah
dan Obligasi Daerah
- Penerimaan Kembali Pemberian
2011 2012 2013 2014 2015 2016 Pinjaman
TAHUN
NO PEMBIAYAAN
2011 2012 2013 2014 2015 2016
PENERIMAAN
1 PEMBIAYAAN 242.770.040.000 277.030.000.000 130.000.000.000 100.593.319.319.60 100.000.000.000 50.000.000.000
SiLPA TA.
1.1 Sebelumnya 242.000.000.000 150.000.000.000 130.000.000.000 100.593.319.319.60 75.000.000.000 50.000.000.000
Pencairan Dana
1.2 Cadangan - - - - 25.000.000.000 -
Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah
1.3 yang Dipisahkan - - - - - -
Penerimaan
Pinjaman Daerah dan
1.4 Obligasi Daerah - 127.030.000.000 - - - -
Penerimaan Kembali
1.5 Pemberian Pinjaman 770.040.000 - - - - -
Penerimaan Piutang
1.6 Daerah - - - - - -
PENGELUARAN
2 PEMBIAYAAN 2.050.040.000 8.100.000.000 61.943.333.333 69.693.333.333 57.043.333.333 33.700.000.000
Pembentukan Dana
2.1 Cadangan - 5.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 - 20.000.000.000
Penyertaan Modal/
Investasi Pemerintah
2.2 Daerah - 3.100.000.000 9.600.000.000 12.350.000.000 14.700.000.000 13.700.000.000
Pembayaran Pokok
2.3 Utang 1.280.000.000 - 42.343.333.333 42.343.333.333 42.343.333.333 -
Pemberian Pinjaman
2.4 Daerah 770.040.000 - - - - -
58
Dari tabel tersebut dalam Penerimaan Pembiayaan dapat diuraikan bahwa pada tahun 2012
direncanakan akan ada pinjaman daerah untuk membiayai pembangunan gedung kantor
pemerintah daerah yang akan dilunasi selama tiga tahun sebagaimana terlihat dalam proyeksi
pengeluaran pembiayaan yaitu pembayaran pokok utang tahun 2013 sampai dengan 2015.
Sedangkan pada Pengeluaran Pembiayaan yaitu direncanakan adanya Pembentukan Dana
Cadangan tahun 2012 sampai dengan 2014 yang akan dicairkan pada tahun 2015 dalam
komponen Penerimaan Pembiayaan sebagai sumber pendanaan belanja untuk membiayai
belanja Pemilukada yang akan dilaksanakan pada tahun 2015.
59
BAB IV
ISU ISU STRATEGIS
Perumusan permasalahan ini penting untuk mendefinisikan visi dan misi pembangunan Kota
Depok untuk selanjutnya dijabarkan menjadi tujuan dan sasaran pembangunan dan dituangkan
dalam berbagai program dan kegiatan sebagai jawaban atas permasalahan yang telah
dirumuskan sebelumnya. Secara ilustratif, pola hubungan antara permasalahan wilayah, isu
strategis, visi dan misi hingga program dan kegiatan dapat dilihat dalam gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1. Pola Hubungan antara Permasalahan Kota Depok, Perumusan Visi Misi dan
Perumusan Program Kegiatan
Berdasarkan gambaran kondisi wilayah dan perekonomian yang telah disampaikan pada bab-bab
sebelumnya, paparan permasalahan Kota Depok akan dibagi menurut kondisi geografis,
demografis, sosial kemasyarakatan, pelayanan umum dan ekonomi.
60
4.1.1. Aspek Geografis
Dari sisi geografis, permasalahan yang paling menonjol adalah semakin menyusutnya proporsi
lahan tidak terbangun sebagai konsekuensi meningkatnya aktivitas pembangunan khususnya
untuk fungsi perumahan. Proporsi lahan tidak terbangun yang pada tahun 2005 masih mencapai
53,51 %, menjadi tinggal 47,64 % pada 2009. Ini berarti laju konversi lahan tidak terbangun menjadi
lahan terbangun mencapai 3,14 % per tahun. Konversi ini juga terjadi pada kawasan lindung
seperti daerah sempadan sungai, situ dan SUTET (saluran udara tegangan ekstra tinggi). Hal itu
memberikan konsekuensi berupa menyempitnya lahan untuk fungsi pertanian, berkurangnya
resapan air dan menurunnya kualitas lingkungan.
Aturan proporsi ruang terbuka hijau publik kota/perkotaan di Kawasan Jabodetabekpunjur paling
rendah 20% (dua puluh persen). Ini sejalan dengan undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang bahwa proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) wilayah perkotaan adalah 30%,
dengan tanggung jawab 20% oleh pemerintah (publik) dan 10% oleh pihak swasta atau
masyarakat. Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Depok Tahun 2010-2030
mengarahkan proporsi lahan terbangun tahun 2030 sebesar 13.934 Ha atau 69,57% dan luas RTH
sebesar 6.095 Ha atau 30,43%.
Dengan tingkat pertumbuhan lahan terbangun saat ini, pada 2016 luas lahan terbangun akan
mencapai 12.989,85 Ha atau sekitar 65%, hampir mencapai ambang batas RTRW. Untuk bisa
mencapai target RTRW, pertumbuhan lahan terbangun harus ditekan hingga mencapai rata-rata
1,7% per tahun dan ini merupakan persoalan yang tidak mudah.
Dari sisi demografis, persoalan utama adalah Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) yang tinggi,
mencapai rata-rata 4,27% dalam 10 tahun terakhir, peringkat ke dua di Provinsi Jawa Barat setelah
Kabupaten Bekasi. Angka ini jauh di atas rata-rata nasional (1,49%) maupun Propinsi Jawa Barat
(1,89%). Saat ini jumlah penduduk Kota Depok mencapai 1,7 juta jiwa. Dengan LPP saat ini, jumlah
penduduk Kota Depok pada tahun 2016 diproyeksikan akan mencapai sekitar 1,968 juta jiwa.
Pertumbuhan penduduk Kota Depok didominasi oleh migrasi penduduk khususnya dari wilayah
DKI Jakarta. Angka kelahiran rata-rata stabil (2%) dan komposisi penduduk usia produktif yang
dominan (sekitar 69% pada tahun 2010). Jumlah penduduk yang besar dengan komposisi
kelompok usia produktif yang relatif besar mempunyai implikasi yang luas berupa perlunya
tambahan lapangan kerja, tambahan fasilitas pendidikan dan kesehatan serta ketersediaan
pangan dan energi yang memadai, selain berpotensi terjadinya degradasi ekologi dan lingkungan
akibat beralih fungsinya lahan pertanian menjadi permukiman, dan potensi konflik sosial apabila
mereka tidak dikelola dengan baik.
61
Selain itu, pada tahun 2015, sesuai target Millenium Development Goals (MDGs) laju
pertumbuhan penduduk Indonesia secara keseluruhan harus diturunkan menjadi 1,1 % per tahun
yang berarti Kota Depok perlu mengantisipasinya dengan upaya-upaya pengendalian migrasi
penduduk yang ketat.
Penduduk Kota Depok sebagai subyek dan obyek paling berharga dalam pembangunan daerah
berjumlah 1.736.565 jiwa menurut Sensus Badan Pusat Statistik (BPS) 2010. Dari sisi kualitas
manusia, Depok termasuk unggul dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2010
mencapai 78.90 yang menempatkan Depok sebagai yang tertinggi di Jawa Barat. Nilai IPM ini
juga menunjukkan derajat pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat yang cukup baik.
Struktur kependudukan Kota Depok didominasi penduduk usia produktif dengan tingkat
kelulusan setara SMA yang cukup tinggi sekitar 35,59% dan lulusan perguruan tinggi sekitar
11,84% (BPS, 2010). Dan dari sisi hubungan sosial kemasyarakatan, warga Depok termasuk cukup
harmonis dalam pluralitas budaya dan agamanya.
Namun demikian, jumlah warga miskin Kota Depok masih cukup besar (120.000 data Susenas
2009 atau 8% menurut Jamkesda 2009) yang diperkirakan sebagiannya berasal dari migrasi
masyarakat ekonomi lemah yang termarginalisasi di Jakarta. Angka pengangguran terbuka juga
cukup tinggi yakni 9,83% pada 2009.
Angka Kematian Bayi di Kota Depok sudah relatif rendah yakni 26.58 pada 2010 namun masih
perlu ditekan lagi karena target MGDs untuk tahun 2014 adalah 24. Angka buta huruf di Kota
Depok sekalipun hanya 2,17% (BPS, 2010) berarti ada 37 ribu warga yang perlu diperhatikan.
Pengguna narkoba di Depok juga diperkirakan cukup besar dengan ditemukannya pabrik
narkotika skala besar di kawasan perumahan. Jumlah penderita HIV/AIDS (human
immunodeficiency virus/acquired immune deficiency syndrome) di Kota Depok juga cukup tinggi,
menempati peringkat ke 10 (sepuluh) se Indonesia. Peningkatan jumlah dalam 5 tahun terakhir
hampir mencapai 27 persen. Pada 2006, diestimasi berjumlah 290 orang dan melonjak hingga 750
orang pada 2010.
Kasus perdagangan anak dan perempuan (trafficking) diperkirakan cukup banyak terjadi. Komite
Independen Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (KIP-TKI) Kota Depok mencatat, dalam sehari
terdapat 10 laporan TKI kasus perdagangan orang dengan dominasi laporan putusnya kontak TKI
dengan keluarga, serta kasus perdagangan orang.
62
4.1.4. Aspek Pelayanan Umum
Permasalahan Kota Depok ditinjau dari aspek pelayanan umum di antaranya adalah :
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terkategori baik (79.3 pada 2010), mengindikasikan
tingkat pelayanan publik secara umum telah berjalan cukup baik. Angka IKM 2007 2010
menunjukkan bahwa kenaikan rata-rata IKM adalah 2,71%/thn yang berarti di atas target RPJM
Daerah I sebesar 2,5%. Di sisi lain telah beroperasinya Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)
memberi kemudahan pelayanan publik melalui satu pintu (One Stop Services). Terpilih
kembalinya kepala daerah yang sama juga merupakan jaminan keberlanjutan berbagai program
pemerintah daerah yang selama ini sudah berjalan baik.
Namun demikian, kendati nilai IKM rata-rata tinggi, dari 21 jenis pelayanan baik pelayanan dasar
masyarakat maupun pelayanan perijinan, baru 6 pelayanan dng IKM grade A (sangat baik) yakni 5
pelayanan perijinan (SITU&HO, SIUP, SIPA, TDP dan Ijin Reklame) serta 1 pelayanan dasar
masyarakat (Rumah Potong Hewan). Artinya masih ada 15 jenis pelayanan yang perlu
ditingkatkan pelayanannya.
Dari sisi personil, profesionalitas dan integritas SDM aparatur pemerintah masih perlu
ditingkatkan. Ditambah dengan rendahnya kualitas database pemerintahan dari sisi
pemutakhiran data dan akses publik serta sarana dan prasarana pemerintah masih terbatas,
ditandai dengan tersebarnya lokasi beberapa kantor dinas serta masih berstatus sewa bangunan.
Selain itu secara umum, perlu terus dilakukan upaya reformasi birokrasi melalui peningkatan
kualitas tatakelola pemerintahan yang baik (good governance). Masih dirasakan belum
optimalnya kelembagaan dan tatalaksana, pengawasan aparatur, produk hukum, pengelolaan
aset dan arsip secara baku, serta tuntutan adanya peningkatan transparansi dalam pengadaan
barang dan jasa serta pelayanan perijinan. Yang juga tidak kalah penting adalah masih
terbatasnya kapasitas anggaran pembangunan khususnya untuk melaksanakan standar
pelayanan minimal. Dalam era otonomi daerah, Pemerintah daerah dituntut untuk lebih kreatif
dalam menggalang kapasitas pembiayaan daerah, antara lain melalui pendayagunaan aset,
kerjasama dengan swasta, dan optimalisasi pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility).
Dari sisi pelayanan pendidikan, jumlah, sebaran dan daya tampung sekolah negeri masih kurang,
terutama sekolah menengah atas dan sekolah kejuruan. Dengan adanya pemekaran kecamatan
dari 6 menjadi 11 mengakibatkan ada beberapa kecamatan yang belum memiliki sekolah negeri
setara SMA/SMK. Saat ini, jumlah SMP Negeri di Kota Depok baru ada 14 buah , sedangkan SMA
Negeri 7 buah. Meskipun APS SMP tahun 2009 sudah hampir mencapai 82,51% dan APS SMA
63
64,84%, untuk meningkatkan nilai ini masih terkendala daya tampung ruang kelas yang ada selain
masih tingginya biaya pendidikan riil bagi sebagian siswa.
Kinerja pelayanan pendidikan juga dituntut untuk melahirkan generasi yang lebih kreatif, inovatif
dan prestatif. Hal itu diperlukan untuk mendukung daya saing daerah dalam kompetisi regional,
nasional maupun global.
Untuk pelayanan kesehatan, jumlah dan sebaran sarana kesehatan masyarakat belum
proporsional dan memadai jika dibandingkan dengan jumlah dan kepadatan penduduk. RSUD
Kota Depok yang ada saat ini merupakan rumah sakit type C yang terbatas kapasitasnya yaitu
memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas untuk menampung pelayanan rujukan dari
puskesmas. Melihat kebutuhannya, Kota Depok membutuhkan RSUD dengan kapasitas
pelayanan yang lebih besar dan bermutu, dengan mulai meningkatkan status RSUD menjadi
RSUD tipe B.
Untuk skala kecamatan, Depok membutuhkan Puskesmas 24 jam yang dapat bersiaga penuh
dalam pelayanan kesehatan masyarakat, dengan mempertimbangkan tingkat kebutuhan masing-
masing kecamatan. Terhadap puskesmas lainnya perlu terus ditingkatkan kualitas layanannya
antara lain melalui penerapan standar ISO.
Permasalahan lain di bidang kesehatan adalah perlunya perbaikan dalam pelaksanaan program
JAMKESMAS dan JAMKESDA sehingga kehadirannya dirasakan membantu pembiayaan
pengobatan bagi warga kurang mampu.
Dengan jumlah penduduk 1,7 juta jiwa yang sebagian besar berusia produktif dengan tingkat
mobilitas relatif tinggi, ditambah fakta bahwa sebagian penduduk Kota Depok adalah warga
komuter yang bermata pencaharian di Jakarta dan sekitarnya, mengakibatkan tuntutan terhadap
sarana dan prasarana transportasi yang tinggi pula.
Dengan panjang jalan 503,24 km yang 83,21% berkondisi baik, masih terjadi kemacetan pada jam-
jam puncak terutama pada ruas-ruas yang bermuara ke ibukota seperti Margonda Raya, Jalan
Raya Bogor, Jalan Sawangan dan Cinere. Selain itu, pola jaringan masih terkonsentrasi di sekitar
pusat kota, sementara akses timur barat maupun ke sentra-sentra ekonomi lainnya masih
terbatas. Angkutan kota yang jumlahnya mencapai hampir 3000 kendaraan pun belum tertib dan
teratur, serta belum menjangkau ke seluruh wilayah Depok. Terminal yang ada saat ini tidak
mampu menampung angkutan dalam kota maupun regional selain lokasinya yang berada di pusat
kota sehingga menjadi salah satu titik kemacetan. Terminal Regional Kelas A di Jatijajar
direncanakan akan memasuki tahap konstruksi pada 2011 dan beroperasi pada 2013 sehingga
nantinya angkutan regional tidak perlu melintas ke dalam kota dan terminal lama akan
64
difungsikan sebagai terminal terpadu. Namun perlu diciptakan akses langsung Terminal Jatijajar
ke tol Jagorawi sehingga tidak perlu melintasi ruas jalan dalam kota.
Selain itu, realisasi pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi (Cijago) dan Depok-Antasari (Desari),
di satu sisi dapat meningkatkan akses khususnya ke wilayah Cinere dan Cimanggis, namun di sisi
lain dapat menimbulkan bangkitan lalu lintas dan aktivitas yang perlu diantisipasi pemerintah
kota. Masalah lain di bidang transportasi adalah ketersediaan PJU (Penerangan Jalan Umum)
dan rambu-rambu yang dirasakan masih di bawah kebutuhan minimal.
Ketersediaan perumahan sebagai salah satu sarana pemukiman juga belum dapat mengimbangi
pertumbuhan penduduk. Dengan 1,7 Juta penduduk yang terbagi dalam 440.475 keluarga
(Sensus BPS, 2010), Kota Depok baru memiliki 196.590 rumah (Distarkim, 2010) dengan berbagai
kategori. Ini mengakibatkan timbulnya pemukiman kumuh dan rumah tidak layak huni.
Pemerintah Daerah dengan bantuan Pemerintah Pusat sudah membangun Rusunawa Jatijajar
yang dapat menampung hingga 300 rumah tangga, namun hingga kini proses serah terimanya
masih terkendala berbagai hal.
Dari sisi prasarana dan sarana dasar pemukiman, pelayanan air bersih melalui PDAM Kota Depok
baru menjangkau sekitar 14% penduduk, sehingga sebagian besar penduduk menggunakan sumur
bor yang beresiko lebih tinggi terhadap pencemaran dan degradasi lingkungan. Selain itu,
kerjasama penyediaan air bersih dengan Kabupaten Bogor membuat Depok sangat tergantung
pada pihak luar baik dalam penyediaan maupun penetapan biaya retribusinya.
Cakupan layanan persampahan baru mencapai 38 % pada 2010 dan kurangnya dorongan maupun
kesadaran penduduk untuk mengelola sampah sendiri sehingga timbunan sampah dapat ditemui
hingga ke badan sungai. Kondisi TPA Cipayung juga sudah melewati daya tampungnya dan
diperkirakan hanya dapat dipertahankan maksimal dalam 1 tahun ke depan. Pemerintah Provinsi
Jawa Barat sudah mencanangkan pembangunan Tempat Pembuangan dan Pengolahan Akhir
Sampah (TPPAS) Bersama di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, namun
infrastrukturnya diperkirakan baru selesai pada 2013 mendatang.
Terkait drainase, upaya penanggulangan banjir sudah dilakukan hingga berkurangnya 17 titik
banjir selama periode RPJM Daerah I. Namun perkembangan jaringan drainase yang tidak
seimbang dengan perkembangan pemukiman mengakibatkan masih adanya titik-titik banjir
terutama saat debit air hujan tinggi.
Secara umum, pengadaan dan pemeliharaan sarana, prasarana dan infrastruktur wilayah masih
terkendala oleh keterbatasan dana karena APBD Kota Depok Tahun 2010 masih berkisar 1 trilyun
rupiah yang terbagi ke dalam 40 OPD. Sehingga diperlukan terobosan-terobosan dalam kerangka
pendanaan pembangunan.
65
4.1.5. Aspek Perekonomian
Permasalahan Kota Depok dari sisi ekonomi dapat diformulasikan ke dalam beberapa aspek :
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) maupun Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Depok dalam 5
tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang terus meningkat demikian halnya dengan nilai
pendapatan perkapita penduduknya. Investasi di bidang ekonomi khususnya jasa dan
perdagangan juga menunjukkan perkembangan yang meningkat, ditandai dengan
berkembangnya pasar-pasar modern. Terdapat industri pengolahan skala menengah dan besar
dengan konstribusi terhadap PDRB yang masih cukup tinggi. Kota Depok memiliki berbagai
potensi komoditas unggulan seperti hasil pertanian, kerajinan, dan industri fashion yang dapat
dikembangkan menjadi berbagai diversifikasi produk. Berkembangnya permukiman baru
khususnya menengah keatas di wilayah Kota Depok turut mendorong pertumbuhan ekonomi
melalui tumbuhnya pusat-pusat bisnis dan perdagangan. Posisi strategis Kota Depok berpeluang
medorong masuknya investor baik domestik maupun luar negeri untuk membangun usaha
bisnisnya.
Kendati pendapatan per kapita terus meningkat, nilainya masih rendah dan berada di bawah
UMR Kota Depok (9,081 juta rupiah/orang/tahun pada 2010 atau sekitar 756 ribu/orang/bulan).
Nilai PAD Kota Depok juga masih sangat kecil dibanding total APBD (sekitar 12%), sehingga
pembiayaan pembangunan Kota Depok masih sangat tergantung pada sumber dana dari luar.
Untuk meningkatkan pendapatan, Kota Depok berpeluang meningkatkan nilai pajak dan retribusi
misalnya dari mutasi pajak kendaraan bermotor yang berasal dari Jakarta ke Depok. Dan dengan
berlaku efektifnya Undang-undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UU PDRD), pemerintah
daerah berpeluang meningkatkan penerimaan pajaknya dari PBB dan PBHTB. Selain itu,
pengalihan pengelolaan PDAM Depok dari Kabupaten Bogor juga berpeluang meningkatkan
penerimaan daerah dari laba pengelolaan kekayaan daerah. Melalui program intensifikasi
terhadap potensi pendapatan yang sudah ada juga masih terbuka peluang pengembangannya.
Perkembangan sektor tersier merupakan suatu keunggulan, namun tanpa ditopang kekuatan
sektor primer dan sekunder, Kota Depok akan menjadi target pemasaran yang justru
meningkatkan ketergantungan pemenuhan kebutuhan bahan baku industri dan kebutuhan
pokok dari daerah lain. Pertumbuhan sektor ini juga menjadi rentan jika tidak didukung oleh daya
beli masyarakat. Dominasi perkembangan sektor tersier ini turut menjelaskan terkonsentrasinya
kutub pertumbuhan ekonomi (pole growth) di beberapa titik seperti di Jalan Margonda, Cinere
dan Cibubur saja, sementara wilayah lain kurang berkembang. Ancaman lainnya adalah
perkembangan pusat-pusat bisnis dan industri di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi yang
relatif memiliki daya dukung sektor primer dan sekunder yang lebih baik, sehingga menjadi
66
pesaing Kota Depok khususnya dalam upaya menarik investor selain dapat menarik pangsa pasar
lokal ke luar wilayah. Oleh karenanya, identifikasi, falisitasi dan pendampingan terhadap pelaku
ekonomi berbasis potensi lokal menjadi sangat penting dan mendasar.
Saat ini, perkembangan IKM, UMKM dan industri kreatif secara nasional maupun internasional
semakin baik. Era perdagangan bebas juga memberi peluang terbangunnya kemitraan dengan
pihak luar dari dalam negeri maupun luar negeri, baik dalam pemodalan, pengembangan produk
maupun pemasaran. Namun peluang tersebut belum dimanfaatkan Depok dengan baik.
Pengembangan industri unggulan berbasis kekuatan lokal masih belum signifikan, diantaranya
karena beberapa regulasi bidang ekonomi belum tersedia seperti aturan penanaman modal dan
investasi daerah serta aturan keberpihakan pengusaha besar terhadap UMKM. Selain itu, belum
adanya pendampingan dan fasilitasi yang terstruktur terhadap pengembangan industri dan usaha
kecil dan mikro serta fokus pengelolaan produk unggulan khas Kota Depok. Akibatnya, usaha
kecil menengah (UKM ) masih belum mampu memberikan kontribusi nyata dalam penyerapan
tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di samping pertumbuhannya yang
masih menghadapi banyak kendala baik dalam akses permodalan, akses pasar, akses teknologi.
Berkaitan dengan permodalan, Kota Depok memiliki sekitar 200 koperasi aktif yang dapat
menjadi sarana penyaluran modal usaha. Namun peran koperasi tersebut belum optimal, antara
lain masih lemahnya kapasitas manajemen. Pemerintah telah menawarkan berbagai skim
permodalan nasional seperti KUR, PNPM dan Hibah Gapoktan yang dapat dimanfaatkan para
pengusaha kecil, yang perlu disosialisasikan dan difasilitasi oleh pemerintah daerah.
Untuk membangun perekonomian Kota Depok, pemerintah daerah membutuhkan dukungan dari
berbagai pelaku ekonomi. Hingga saat ini, pelibatan peran swasta lokal dalam mendinamisasi
pertumbuhan ekonomi dan kemitraan belum jelas. Demikian halnya peran stakeholder lainnya
seperti BPPT, Kadin, Lembaga Keuangan dan Perguruan Tinggi yang ada di Kota Depok. Padahal,
mereka berpeluang untuk berinvestasi pada sektor-sektor usaha yang menjanjikan seperti usaha
eceran, real estate, pendidikan dan jasa lainnya baik dalam skala regional maupun global. Jangan
sampai peluang tersebut justru diisi oleh investor luar yang dominan pada sektor-sektor ekonomi
tertentu karena kekuatan modal yang dimiliki seperti dalam jasa perdagangan besar, perhotelan,
kepemilikan industri besar dan real estate sehingga hasil-hasil pembangunan Kota Depok tidak
dinikmati oleh penduduk Depok sendiri.
Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan
karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka panjang, dan menentukan tujuan
penyelenggaraan pemerintahan daerah di masa yang akan datang. Perumusan isu strategis Kota
67
Depok disusun dari permasalahan serta tantangan yang dihadapi Kota Depok ke depan, serta
mengakomodir berbagai isu kebijakan regional maupun nasional.
Isu-isu strategis di atas perlu dikorelasikan dengan isu dan kebijakan nasional maupun regional
khususnya yang memberikan manfaat atau pengaruh dimasa datang terhadap pembangunan
Kota Depok. Sebagai bagian tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
Provinsi Jawa Barat, Kota Depok perlu memperhatikan isu dan permasalahan yang menjadi
penekanan pusat dan provinsi pada periode pembangunan yang tengah berlangsung agar
program pembangunan yang dijalankan nantinya dapat sejalan dan terintegrasi dengan arah
kebijakan dari pusat dan provinsi. Di samping itu, sebagai tahapan kedua dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Depok Tahun 20062025, RPJM Daerah Kota Depok
Tahun 2011-2016 ini juga harus mengacu pada arahan yang terdapat dalam RPJPD Kota Depok.
Adapun fokus perhatian Provinsi Jawa Barat pada periode RPJM Provinsi Jawa Barat Tahun
20082013 di antaranya adalah peningkatan aksesibilitas dan pelayanan pendidikan dan
kesehatan, penanganan kemiskinan, pengangguran dan ketenagakerjaan, ketersediaan dan
kualitas infrastruktur wilayah serta pengendalian dan peningkatan kualitas lingkungan hidup. Dari
sisi pengembangan wilayah, Kota Depok masuk dalam Wilayah Pengembangan Bogor dengan
lingkup kerja Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kabupaten
Cianjur dan Kota Depok. Isu pengembangan Wilayah Bogor yang terkait dengan Kota Depok
diantaranya adalah rendahnya kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah, seperti infrastruktur
jalan dan jembatan, persampahan serta air bersih; masih lemahnya pemantapan kawasan
lindung; masih lemahnya penanggulangan dan pemberantasan penyakit menular; serta masih
rendahnya penyediaan sarana sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan.
Pada tataran regional jabodetabek, berdasarkan Rencana Struktur Tata Ruang Nasional (RSTRN)
atau Sistem Perkotaan Nasional, Kota Depok di tetapkan sebagai Kota Satelit dan mempunyai
fungsi sebagai PKN (Pusat Kegiatan Nasional) bersama-sama dengan Kota Bogor, Kota
Tangerang dan Kota Bekasi, dengan DKI Jakarta ditetapkan sebagai Kota Inti. Sebagai PKN maka
Kota Depok diarahkan untuk berperan sebagai simpul utama kegiatan ekspor-impor atau pintu
gerbang menuju kawasan internasional; pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau yang
68
melayani beberapa provinsi; dan/atau sebagai simpul utama transportasi skala nasional atau
melayani beberapa provinsi.
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Depok 20102015 yang saat ini masih berupa draft
untuk proses penetapan menjadi Perda, struktur Bagian Wilayah Kota (BWK) Kota Depok
ditetapkan mengikuti batas administratif kecamatan yakni terdiri atas 11 (sebelas) BWK. Adapun
hirarkinya adalah BWK Beji dan Pancoran Mas sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan berfungsi
sebagai Pusat Kota Depok. Selanjutnya BWK Sawangan, Cimanggis, Limo dan Sukmajaya
ditetapkan sebagai PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) Tipe 1 dengan arahan pengembangan
pemukiman padat sedangkan BWK Cipayung, Cilodong, Tapos dan Bojongsari ditetapkan sebagai
PPK Tipe2 dengan arahan pengembangan pemukiman kepadatan rendah. Adapun arahan
pengembangan Kota Depok menurut RTRW 2010-2030 diantaranya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.1 Arahan Pemanfaatan Ruang dalam RTRW Kota Depok 2010 2030
RENCANA PENTAHAPAN PEMANFAATAN STRUKTUR RUANG SESUAI RTRW
RENCANA STRUKTUR
RUANG ARAH PEMANFAATAN RUANG LOKASI
PPK Tipe 2 Pemukiman Kepadatan Rendah Bojongsari, Sawangan, Cipayung, Cilodong, dan
Bagian Selatan Tapos
KDB 20 50
Jaringan Kolektor Peningkatan & Pembangunan Akses Utara Selatan dan Barat Timur
69
RENCANA PENTAHAPAN PEMANFAATAN STRUKTUR RUANG SESUAI RTRW
RENCANA STRUKTUR
RUANG ARAH PEMANFAATAN RUANG LOKASI
Adapun arahan pembangunan Kota Depok dalam RPJM Daerah Tahap II menurut dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota Depok Tahun 20062025 adalah
peningkatan pelayanan di atas standar SPM; pengembangan kompetensi SDM; pengembangan
produk dan jasa unggulan serta pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur sektor unggulan.
Mengacu pada berbagai isu kebijakan serta permasalahan pembangunan yang dihadapi oleh Kota
Depok sebagaimana dijelaskan sebelumnya, maka terdapat 9 ISU STRATEGIS Kota Depok, yaitu :
1. Kualitas pelayanan publik.
2. Tatakelola pemerintahan dan reformasi birokrasi.
3. Potensi ekonomi lokal dan investasi daerah.
4. Pendapatan dan pembiayaan pembangunan daerah.
5. Infrastruktur dasar daerah.
6. Tataruang dan lingkungan hidup.
7. kreativitas, inovasi dan prestasi masyarakat.
8. Kualitas kehidupan keluarga, berbangsa dan beragama.
9. kesehatan, kesejahteraan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
Kaitan antara isu strategis, dengan prioritas kebijakan nasional, Jawa Barat dan arahan
dalam RPJPD Kota Depok Tahun 2006-2025 dapat dilihat dalam tabel berikut.
70
Tabel 4.2. Telaahan Isu Strategis Pembangunan Kota Depok Terkait Isu Perencanaan Pusat,
Regional dan Kota serta Permasalahan Pembangunan Kota Depok dalam RPJM
Daerah Tahap II
Prioritas Nasional Isu Strategis Jawa Arahan RPJPD Isu Strategis Kota Depok
Barat
1. Reformasi 1. Aksesibilitas dan 1. Peningkatan 1. Kualitas pelayanan
birokrasi dan tata pelayanan pelayanan di publik
kelola pendidikan atas standar 2. Tatakelola
2. Pendidikan 2. Aksesibilitas dan SPM pemerintahan dan
3. Kesehatan kualitas 2. Pengembangan reformasi birokrasi
4. Penanggulangan pelayanan kompetensi 3. Potensi ekonomi lokal
kemiskinan kesehatan SDM dan investasi daerah.
5. Ketahanan pangan masyarakat, 3. Pemeliharaan 4. Pendapatan dan
6. Infrastruktur PHBS dan dan pembiayaan
7. Iklim investasi dan lingkungan peningkatan pembangunan daerah.
iklim usaha sehat infrastruktur 5. Infrastruktur dasar.
8. Energi 3. Apresiasi dan sektor unggulan 6. Tataruang dan
9. Lingkungan hidup pengembangan 4. Pengembangan lingkungan hidup.
10. Daerah tertinggal, budaya daerah produk dan 7. Kreativitas, inovasi dan
terdepan, terluar, 4. Penanganan jasa unggulan prestasi masyarakat.
dan pasca konflik kemiskinan, 8. Kualitas kehidupan
11. Kebudayaan, pengangguran keluarga, berbangsa
kreativitas dan dan dan beragama.
inovasi teknologi ketenagakerjaan 9. Kesehatan,
5. Ketersediaan kesejahteraan sosial,
dan kualitas dan penanggulangan
infrastruktur kemiskinan.
wilayah
6. Kesiagaan
penanganan
bencana alam
7. Peningkatan
kualitas
lingkungan
hidup
8. Pemerintahan
daerah belum
efektif
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2011
71
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Depok Tahun 2011
2016 selaras dengan arahan Rencana pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Depok
Tahun 20062025 untuk pembangunan daerah tahap kedua. Perumusan visi dan misi ini dilakukan
untuk menjawab permasalahan umum daerah yang berlaku saat ini, dan prediksi kondisi umum
daerah yang diperkirakan akan berlaku.
5.1 Visi
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang
ada di Kota Depok serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat, maka
visi Pemerintah Kota Depok tahun 20112016 yang hendak dicapai dalam tahapan kedua
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Depok adalah :
Terwujudnya Kota Depok yang Maju dan Sejahtera
Maju didefinisikan sebagai :
Kota yang maju dalam pelayanan publik, serta warganya berbudaya dan berakhlak mulia.
Sejahtera didefinisikan sebagai :
Kota yang aman dan nyaman, serta warganya hidup makmur dan bahagia.
5.2 Misi
Sebagai penjabaran visi Pemerintah Kota Depok diatas disusunlah misi pembangunan Kota
Depok 2011 2016 dalam rangka mewujudkan visi Terwujudnya Kota Depok yang Maju dan
Sejahtera, dengan rincian sebagai berikut :
1. Mewujudkan pelayanan publik yang profesional, berbasis teknologi informasi;
2. Mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal;
3. Mewujudkan Infrastruktur dan lingkungan yang nyaman;
4. Mewujudkan SDM unggul, kreatif dan religius.
72
Sasaran
Tujuan : A. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Sasaran dari tujuan ini adalah : Meningkatnya pelayanan yang efisien, efektif dan
transparan.
Sasaran
Tujuan : A. Mengembangkan potensi ekonomi lokal dan investasi daerah.
Sasaran dari tujuan ini adalah :
1. Meningkatnya kemandirian dan daya saing Koperasi dan UKM;
2. Meningkatnya nilai tambah pertanian perkotaan;
3. Meningkatnya daya saing dan potensi industri lokal/kreatif;
4. Meningkatnya efisiensi dan perluasan perdagangan dan jasa;
5. Berkembangnya pariwisata daerah;
6. Meningkatnya investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat;
7. Meningkatnya kompetensi dan perlindungan tenaga kerja.
73
Sasaran
Tujuan : A. Meningkatkan kapasitas dan kualitas infrastruktur dasar.
Sasaran dari tujuan ini adalah :
1. Meningkatnya kualitas permukiman;
2. Tertanganinya kemacetan kota;
3. Tertanggulanginya banjir;
4. Meningkatnya sanitasi lingkungan.
Misi IV (Keempat) : Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang unggul, kreatif dan religius
Sasaran
Tujuan : A. Menciptakan iklim kondusif bagi berkembangnya kreatifitas dan prestasi
masyarakat.
Sasaran dari Tujuan ini adalah :
1. Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan;
2. Berkembangnya potensi pemuda, olah raga dan seni budaya.
74
Tabel 5.1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kota Depok
75
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Berdasarkan rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah dipaparkan dalam Bab V,
selanjutnya disusun strategi dan arah kebijakan dari masing-masing misi, sebagai berikut :
Strategi dan arah kebijakan misi ini yang dijabarkan menurut sasarannya, ialah sebagai
berikut:
A. Dalam mencapai sasaran meningkatnya pelayanan yang efisien, efektif dan transparan,
maka strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, sarana prasarana, serta pelayanan secara transparan,
terstandarisasi dan berbasis pada teknologi informasi.
B. Dalam mencapai sasaran meningkatnya kualitas manajemen pemerintahan, maka strategi
dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan :
1. Meningkatkan peran dan fungsi legislatif, sarana prasarana pemerintahan, kualitas
kelembagaan dan tatalaksana, perencanaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi
dan pelaporan;
2. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan;
3. Meningkatkan kualitas pengadaan barang dan jasa;
4. Meningkatkan penataan produk hukum;
5. Meningkatkan kapasitas kecamatan dan kelurahan;
6. Meningkatkan kerjasama daerah dan pelayanan pertanahan;
7. Meningkatkan keterbukaan informasi publik dengan mendayagunakan teknologi
informasi.
76
D. Dalam mencapai sasaran meningkatnya ketertiban dan ketentraman masyarakat, maka
strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan penegakan
perda dan kesadaran masyarakat terhadap hukum.
Misi ke-2 adalah mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.
Urusan yang terkait dengan misi ini khususnya adalah yang berkaitan dengan peningkatan
perekonomian daerah seperti Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),
Penanaman Modal, dan Ketahanan Pangan untuk urusan wajib. Adapun untuk urusan pilihan,
terkait dengan Perdagangan, Industri, Jasa, Pariwisata, Pertanian dan Perikanan.
Strategi dan arah kebijakan misi ini yang dijabarkan menurut sasarannya, ialah sebagai
berikut:
A. Dalam mencapai sasaran meningkatnya kemandirian dan daya saing koperasi dan UMKM,
maka strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan akses
dan iklim usaha UMKM serta reaktivasi peran koperasi sejalan dengan perkembangan
dunia usaha;
B. Dalam mencapai sasaran meningkatnya nilai tambah pertanian perkotaan, maka strategi
dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan mengoptimalkan produksi dan
produktivitas pertanian unggulan/potensial;
C. Dalam mencapai sasaran meningkatnya daya saing dan potensi industri lokal/kreatif, maka
strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan mengoptimalkan kapasitas
industri yang ada dan mengembangkan potensi yang baru;
D. Dalam mencapai sasaran meningkatnya efisiensi dan perluasan perdagangan dan jasa,
maka strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan sarana
dan prasarana perdagangan, sistem dan jaringan distribusi barang, serta pengembangan
pasar dalam dan luar negeri;
E. Dalam mencapai sasaran berkembangnya pariwisata daerah, maka strategi dan arah
kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan mengembangkan potensi pariwisata dan
mempromosikan pariwisata unggulan;
F. Dalam mencapai sasaran meningkatnya investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat, maka
strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan mengembangkan iklim
kondusif bagi investasi dan usaha ekonomi baru;
G. Dalam mencapai sasaran meningkatnya kompetensi dan perlindungan tenaga kerja, maka
strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan keterampilan
tenaga kerja, pengawasan ketenagakerjaan, serta menjaga sektor ekonomi basis;
H. Dalam mencapai sasaran Meningkatnya penerimaan daerah secara optimal, maka strategi
dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan mengoptimalkan penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan yang berasal dari sumber lain;
77
I. Dalam mencapai sasaran meningkatnya kapasitas pembiayaan pembangunan daerah, maka
strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan perolehan
pendanaan pembangunan dari APBN, APBD Jabar, BUMD dan pemanfaatan aset daerah.
Misi ke-3 adalah mewujudkan Infrastruktur dan lingkungan yang nyaman. Urusan yang terkait
dengan misi ini khususnya adalah yang berkaitan dengan pembangunan, peningkatan dan
pemeliharaan prasarana, sarana dan fasilitas permukiman dan lingkungan seperti urusan
Perumahan Rakyat, Perhubungan, Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Pertanahan dan
Lingkungan Hidup.
Strategi dan arah kebijakan misi ini yang dijabarkan menurut sasarannya, ialah sebagai
berikut:
A. Dalam mencapai sasaran meningkatnya kualitas permukiman, maka strategi dan arah
kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan pelayanan air bersih,
pemakaman, serta ketersediaan rumah bagi masyarakat;
B. Dalam mencapai sasaran tertanganinya kemacetan kota, maka strategi dan arah kebijakan
yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana
prasarana transportasi serta penataan kawasan strategis kota;
C. Dalam mencapai sasaran tertanggulanginya banjir, maka strategi dan arah kebijakan yang
akan dilakukan ialah dengan meningkatkan kondisi infrastruktur dan konservasi
sumberdaya air;
D. Dalam mencapai sasaran meningkatnya sanitasi lingkungan, maka strategi dan arah
kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan Meningkatkan penanganan persampahan, air
limbah dan kesehatan lingkungan;
E. Dalam mencapai sasaran meningkatnya kualitas pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup
perkotaan, maka strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan
meningkatkan pemanfaatan ruang kota dengan menjaga ruang terbuka hijau, dan
meningkatkan upaya konservasi serta pengendalian pencemaran lingkungan hidup.
Misi ke-4 adalah mewujudkan SDM unggul, kreatif dan religius. Urusan yang terkait dengan
misi ini khususnya adalah yang berkaitan pembangunan manusia secara menyeluruh baik
akal, jiwa maupun raganya, seperti urusan Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Kebudayaan,
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Ketenagakerjaan, Olah Raga dan Pemuda,
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
serta Perpustakaan.
Strategi dan arah kebijakan misi ini yang dijabarkan menurut sasarannya, ialah sebagai
berikut:
A. Dalam mencapai sasaran meningkatnya akses dan kualitas pendidikan, maka strategi dan
arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan ketersediaan dan kualitas
sarana prasarana pendidikan, SDM pendidik, pendidikan masyarakat dan layanan
perpustakaan;
78
B. Dalam mencapai sasaran berkembangnya potensi pemuda, olah raga dan seni budaya,
maka strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan memberdayakan
kepeloporan dan kewirausahaan pemuda, serta olahraga dan seni budaya;
D. Dalam mencapai sasaran meningkatnya keberdayaan perempuan, anak dan keluarga, maka
strategi dan arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan iklim
kondusif bagi pengembangan keberdayaan perempuan dan anak melalui kemandirian
berusaha, ketahanan keluarga dan pengembangan kreativitas anak;
E. Dalam mencapai sasaran meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat, maka strategi dan
arah kebijakan yang akan dilakukan ialah dengan meningkatkan pelayanan kesehatan,
upaya preventif serta peran serta masyarakat;
79
MISI 1 : Mewujudkan pelayanan publik yang profesional, berbasis teknologi informasi
7. Meningkatkan keterbukaan
informasi publik dengan
mendayagunakan teknologi
informasi.
80
Misi 2 : Mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal
81
Misi 4 : Mewujudkan sumberdaya manusia unggul, kreatif dan religius
82
BAB VII
Berdasarkan strategi dan arah kebijakan masing-masing misi yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya. Berikut adalah kebijakan umum dan program pembangunan daerah yang disusun
menurut misi.
A. Strategi dan Arah Kebijakan : Meningkatkan kualitas SDM, sarana prasarana, serta
pelayanan secara transparan, terstandarisasi dan berbasis pada teknologi informasi.
Program Prioritas :
B. Strategi dan Arah Kebijakan : Meningkatkan peran dan fungsi legislatif, sarana prasarana
pemerintahan, kualitas kelembaaan, tatalaksana, perencanaan, pengawasan,
pengendalian, evaluasi dan pelaporan, pengelolaan keuangan dan aset, pengadaan barang
dan jasa, penataan produk hukum, kapasitas kecamatan dan kelurahan, kerjasama daerah,
pelayanan pertanahan, serta keterbukaan informasi publik dengan mendayagunakan
teknologi informasi.
Program Prioritas :
83
12. Penataan dan pengembangan produk hukum;
13. Penanganan permasalahan hukum;
14. Peningkatan pengendalian, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pemerintah;
15. Peningkatan kerjasama daerah;
16. Peningkatan peran dan fungsi kecamatan dan kelurahan;
17. Peningkatan pelayanan pertanahan;
18. Peningkatan akuntabilitas dan transparansi pengadaan barang dan jasa;
19. Pengembangan keterbukaan informasi publik;
20. Peningkatan tatakelola teknologi infomasi dan komunikasi;
21. Pengembangan layanan infrastruktur teknologi infomasi;
22. Peningkatan pelayanan kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah.
Program Prioritas :
D. Strategi dan Arah Kebijakan : Meningkatkan penegakan Perda dan kesadaran masyarakat
terhadap hukum.
Program Prioritas :
Program Prioritas :
A. Strategi dan Arah Kebijakan : Meningkatkan akses dan iklim usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) serta reaktivasi peran koperasi sejalan dengan perkembangan dunia
usaha.
Program Prioritas :
84
4. Peningkatan kualitas SDM koperasi;
5. Peningkatan akses dan fasilitasi permodalan koperasi.
Program Prioritas :
C. Strategi dan Arah Kebijakan : Mengoptimalkan kapasitas industri yang ada dan
mengembangkan potensi yang baru.
Program Prioritas :
D. Strategi dan Arah Kebijakan : Meningkatkan sarana dan prasarana perdagangan, sistem
dan jaringan distribusi barang, serta pengembangan pasar dalam dan luar negeri.
Program Prioritas :
Program Prioritas :
F. Strategi dan Arah Kebijakan : Mengembangkan iklim usaha yang kondusif bagi investasi
dan usaha ekonomi baru.
Program Prioritas :
85
3. Peningkatan kebijakan dan koordinasi perekonomian daerah;
4. Pengembangan potensi unggulan kecamatan.
Program Prioritas :
H. Strategi dan Arah Kebijakan : Mengoptimalkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dan yang berasal dari sumber lain.
Program Prioritas :
Program Prioritas :
A. Strategi dan Arah Kebijakan : Meningkatkan pelayanan air bersih, pemakaman, serta
ketersediaan rumah bagi masyarakat.
Program Prioritas :
B. Strategi dan Arah Kebijakan : Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana prasarana
transportasi serta penataan kawasan strategis kota.
Program Prioritas :
1. Pengembangan transportasi massal;
2. Pengembangan sarana prasarana transportasi;
3. Pembangunan, Peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan;
4. Penataan Jalur Margonda;
5. Pembangunan sarana prasarana Terminal Jatijajar;
86
6. Penataan kawasan Terminal Terpadu Margonda;
7. Peningkatan layanan bidang pekerjaan umum.
8. Peningkatan layanan bidang perhubungan;
Program Prioritas :
1. Pembangunan, peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan drainase dan irigasi;
2. Pengendalian banjir.
D. Strategi dan Arah Kebijakan : Meningkatkan penanganan persampahan, air limbah dan
kesehatan lingkungan.
Program Prioritas :
1. Peningkatan pengelolaan persampahan;
2. Peningkatan Pengelolaan TPA;
3. Peningkatan Pengelolaan air limbah;
4. Peningkatan penataan lingkungan permukiman.
E. Strategi dan Arah Kebijakan : Meningkatkan pemanfaatan ruang kota dengan menjaga
ruang terbuka hijau dan meningkatkan upaya konservasi serta pengendalian pencemaran
lingkungan hidup.
Program Prioritas :
1. Perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang;
2. Peningkatan Taman Kota;
3. Konservasi dan peningkatan kualitas lingkungan hidup;
4. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
A. Strategi dan Arah Kebijakan : Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana prasarana
pendidikan, SDM pendidik, pendidikan masyarakat dan layanan perpustakaan.
Program Prioritas :
87
B. Strategi dan Arah Kebijakan : Memberdayakan potensi kepeloporan dan kewirausahaan
pemuda, serta olahraga dan seni budaya.
Program Prioritas :
Program Prioritas :
Program Prioritas :
1. Peningkatan peran agama dalam pembangunan partisipatif;
2. Peningkatan pelayanan sosial keagamaan;
3. Peningkatan kesadaran berbangsa dan bernegara;
4. Peningkatan kualitas kehidupan politik;
5. Peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat;
6. Peningkatan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan.
7. Pencegahan dan penanganan P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan
dan Peredaran Gelap Narkotika);
8. Peningkatan peran masyarakat dalam P4GN (Pencegahan, Pemberantasan,
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika).
E. Strategi dan Arah Kebijakan : Meningkatkan pelayanan kesehatan, upaya preventif serta
peran serta masyarakat.
Program Prioritas :
1. Peningkatan promosi kesehatan;
2. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar;
3. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan rujukan;
4. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular;
88
5. Peningkatan kesehatan keluarga;
6. Peningkatan dan pengembangan jaminan pemeliharaan kesehatan;
7. Peningkatan kesehatan lingkungan.
Program Prioritas :
1. Peningkatan produksi dan penganekaragaman konsumsi pangan;
2. Peningkatan kewaspadaan pangan dan gizi;
3. Peningkatan perlindungan dan jaminan sosial;
4. Peningkatan rehabilitasi sosial;
5. Penanggulangan kemiskinan terpadu;
6. Pemberdayaan Sosial.
89
Tabel 7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Jangka Menengah Daerah Terkait dengan Misi
90
Capaian Kinerja (Impact)
Indikator Sasaran
Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Program OPD Penanggungjawab
(Impact) Kondisi Awal Kondisi Akhir
(2010) (2016)
7 Meningkatkan keterbukaan 9 Peningkatan kualitas kelembagaan Sekretariat Daerah
informasi publik dengan dan ketatalaksanaan
mendayagunakan teknologi
informasi 10 Peningkatan pengawasan Inspektorat Daerah
penyelenggaraan pemerintahan
11 Peningkatan kualitas pengelolaan DPPKA, Sekretariat
keuangan daerah Daerah
91
Capaian Kinerja (Impact)
Indikator Sasaran
Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Program OPD Penanggungjawab
(Impact) Kondisi Awal Kondisi Akhir
(2010) (2016)
3 Meningkatnya Mengoptimalkan pelayanan Kepemilikan KTP(%) 94,99 100 1 Peningkatan pelayanan Disdukcapil
tertib administrasi kependudukan administrasi kependudukan dan
kependudukan pencatatan sipil
2 Pengembangan Sistem Informasi Disdukcapil
Administrasi Kependudukan (SIAK)
3 Pengawasan dan penegakan Disdukcapil
peraturan kependudukan
4 Meningkatnya Meningkatkan penegakan Penegakan Perda 13 73 1 Peningkatan ketentraman dan Satpol PP,
ketertiban dan Perda dan kesadaran (jumlah penyelesaian ketertiban masyarakat Kesbangpolinmas
ketentraman masyarakat terhadap hukum penegakan perda/jumlah
masyarakat pelanggaran Perda x
100%)
2 Gerakan Sadar Hukum Satpol PP, Sekretariat
Daerah
5 Meningkatnya Meningkatkan kualitas Tingkat Waktu Tanggap 41 83.33 1 Peningkatan pelayanan pemadam Disdamkar
pelayanan pelayanan penanggulangan daerah layanan kebakaran
penanggulangan bencana alam, sosial dan (jumlah kasus dalam 2 Peningkatan peran serta Disdamkar
bencana kebakaran Respontime/jumlah masyarakat dalam penanganan
kasus dlm jangkauan kebakaran
wmk x 100%)
3 Penanganan bencana alam dan BMSDA, Disnakersos
sosial
6 Meningkatnya Meningkatkan akses dan iklim Jumlah koperasi aktif 32,43 62,43 1 Pemberdayaan dan perlindungan Dinas UKM Pasar
kemandirian dan usaha UMKM serta reaktivasi (%) usaha Usaha Mikro Kecil dan
daya saing peran koperasi sejalan dengan Menengah
Koperasi dan UKM perkembangan dunia usaha
92
Capaian Kinerja (Impact)
Indikator Sasaran
Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Program OPD Penanggungjawab
(Impact) Kondisi Awal Kondisi Akhir
(2010) (2016)
3 Penguatan kelembagaan koperasi Dinas UKM Pasar
7 Meningkatnya Mengoptimalkan produksi dan Kontribusi PDRB 2,21 1.76 1 Peningkatan agribisnis unggulan Distankan
nilai tambah produktivitas pertanian Pertanian terhadap
pertanian unggulan/potensial PDRB Kota (%)
perkotaan
2 Pengembangan Rumah Pototng Distankan
Hewan (RPH) regional
3 Peningkatan pelayanan bidang Distankan
pertanian dan penyuluhan
8 Meningkatnya Mengoptimalkan kapasitas Kontribusi PDRB 36,27 37,96 1 Peningkatan industri rumah Disperindag
daya saing dan industri yang ada dan Industri terhadap PDRB tangga, kecil dan menengah
potensi industri mengembangkan potensi baru Kota (%)
lokal/kreatif 2 Pengembangan industri kreatif Disperindag
3 Penataan industri berbasis potensi Disperindag
lokal
9 Meningkatnya Meningkatkan sarana dan Kontribusi PDRB 35,55 39,12 1 Pengembangan dan Penataan Disperindag, Dinas UKM
efisiensi dan prasarana perdagangan, sistem Perdagangan terhadap sarana dan prasarana perdagangan Pasar
perluasan dan jaringan distribusi barang, PDRB Kota (%)
perdagangan dan serta pengembangan pasar
jasa dalam dan luar negeri
2 Pengawasan distribusi dan Disperindag
ketersediaan barang dan bahan
pangan
3 Peningkatan Perlindungan Disperindag
konsumen
93
Capaian Kinerja (Impact)
Indikator Sasaran
Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Program OPD Penanggungjawab
(Impact) Kondisi Awal Kondisi Akhir
(2010) (2016)
4 Pengembangan perdagangan Disperindag
dalam dan luar negeri
5 Peningkatan kemetrologian legal Disperindag
6 Peningkatan pengelolaan pasar Dinas UKM Pasar
tradisional
10 Berkembangnya Mengembangkan potensi Kontribusi PDRB 0,05 0,03 1 Pengembangan obyek wisata Disporparsenibud
pariwisata daerah pariwisata dan mempromosikan Pariwisata (%) unggulan
pariwisata unggulan
12 Meningkatnya Meningkatkan ketrampilan Tingkat Pengangguran 9,83 6,72 1 Peningkatan Penempatan dan Disnakersos
kompetensi dan tenaga kerja, pengawasan terbuka (jumlah Perluasan Kesempatan Kerja
perlindungan ketenagakerjaan, serta pengangguran terbuka
tenaga kerja menjaga sektor ekonomi basis usia angkatan
kerja/jumlah penduduk
angkatan kerja x 100%)
2 Perlindungan ketenagakerjaan dan Disnakersos
dunia usaha
94
Capaian Kinerja (Impact)
Indikator Sasaran
Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Program OPD Penanggungjawab
(Impact) Kondisi Awal Kondisi Akhir
(2010) (2016)
13 Meningkatnya Mengoptimalkan penerimaan Pendapatan asli daerah 15 15 1 Peningkatan penerimaan DPPKA, OPD pengelola
penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) (% kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) PAD
daerah secara dan yang berasal dari sumber dibandingkan tahun
optimal lain sebelumnya pada APBD
Murni)
2 Peningkatan penerimaan daerah DPPKA
selain PAD
14 Meningkatnya Meningkatkan perolehan Pendapatan di luar PAD 3,99 11,25 1 Peningkatan kordinasi pembiayaan Bappeda
kapasitas pendanaan pembangunan dari (% Kenaikan dibanding pembangunan dengan Pusat dan
Pembiayaan APBN, APBD Jabar, BUMD dan tahun sebelumnya pada Provinsi
pembangunan pemanfaatan aset daerah APBD Murni)
Daerah
2 Pengembangan dan Pengelolaan Bappeda
BUMD/BLUD
3 Pengamanan dan pendayagunaan DPPKA
aset daerah
15 Meningkatnya Meningkatkan pelayanan air Rumah tangga 86 95 1 Peningkatan pengelolaan air bersih Distarkim
kualitas bersih, pemakaman, serta pengguna air bersih (%)
permukiman ketersediaan rumah bagi 2 Pengembangan perumahan rakyat Distarkim
masyarakat 3 Pengembangan pemakaman DKP
umum
16 Tertanganinya Meningkatkan ketersediaan dan titik macet yang 10 22 1 Pengembangan transportasi Dishub
kemacetan kota kualitas sarana prasarana ditangani (lokasi) massal
transportasi serta penataan 2 Pengembangan sarana prasarana Dishub
kawasan strategis kota transportasi
3 Pembangunan, Peningkatan, Dinas BMSDA
rehabilitasi dan pemeliharaan jalan
dan jembatan
4 Penataan jalur Margonda Dinas BMSDA, Dishub,
DKP, Distarkim
95
Capaian Kinerja (Impact)
Indikator Sasaran
Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Program OPD Penanggungjawab
(Impact) Kondisi Awal Kondisi Akhir
(2010) (2016)
5 Pembangunan sarana prasarana Distarkim, Dishub,
Terminal Jatijajar BMSDA
96
Capaian Kinerja (Impact)
Indikator Sasaran
Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Program OPD Penanggungjawab
(Impact) Kondisi Awal Kondisi Akhir
(2010) (2016)
20 Meningkatnya Meningkatkan ketersediaan dan APM SD sederajat 97,64 95,02 1 Peningkatan sarana dan prasarana Disdik
akses dan kualitas kualitas sarana prasarana pendidikan
pendidikan pendidikan, SDM pendidik,
pendidikan masyarakat dan APM SMP sederajat 82,51 83,18 2 Peningkatan akses pembiayaan Disdik
layanan perpustakaan pendidikan
APM SMA sederajat 64,84 79,88 3 Pendidikan nonformal dan Disdik
informal
4 Peningkatan kualitas dan Disdik
tatakelola pendidikan
5 Pengembangan pendidikan kreatif Disdik
6 Pengembangan perpustakaan Kantor Arsip
daerah Perpustakaan
7 Peningkatan minat baca Kantor Arsip
masyarakat Perpustakaan
21 Berkembangnya Memberdayakan potensi Jumlah lapangan 55 61 1 Pengembangan kepeloporan dan Disporparsenibud
potensi pemuda, kepeloporan dan olahraga yang kewirausahaan pemuda
olahraga dan seni kewirausahaan pemuda, serta dibangun/diperbaiki
budaya olahraga dan seni budaya 2 Pengembangan seni dan Disporparsenibud
pelestarian budaya
3 Peningkatan pembinaan olahraga Disporparsenibud
22 Meningkatnya Meningkatkan iklim kondusif Jumlah RW Layak Anak 2 63 1 Pemberdayaan perempuan dan
keberdayaan bagi pengembangan pengarusutamaan gender BPPKB
perempuan, anak keberdayaan perempuan dan
2 Pengembangan Kota Layak Anak BPPKB
dan keluarga anak melalui kemandirian
berusaha, ketahanan keluarga 3 Peningkatan pembinaan dan BPPKB,Dinkes
dan pengembangan kreativitas pelayanan Kelurga Berencana (KB)
anak 4 Revitalisasi posyandu dan posbindu
BPPKB, Dinkes
5 Peningkatan ketahanan keluarga BPPKB
97
Capaian Kinerja (Impact)
Indikator Sasaran
Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Program OPD Penanggungjawab
(Impact) Kondisi Awal Kondisi Akhir
(2010) (2016)
23 Meningkatnya Meningkatkan peran agama, Swadaya masyarakat 5 25 1 Peningkatan peran agama dalam Kantor Kesbangpolinmas
peran agama dan kapasitas kelembagaan dalam pemberdayaan pembangunan partisipatif
masyarakat dalam masyarakat, kesadaran masyarakat (%)
2 Peningkatan pelayanan sosial Sekretariat Daerah
pembangunan berbangsa dan bernegara, serta
keagamaan
peran serta masyarakat dalam
3 Peningkatan kesadaran berbangsa Kantor kesbangpolinmas
pembangunan dan
dan bernegara
penanggulangan bahaya
narkoba; 4 Peningkatan kualitas kehidupan Kecamatan
politik
98
Capaian Kinerja (Impact)
Indikator Sasaran
Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Program OPD Penanggungjawab
(Impact) Kondisi Awal Kondisi Akhir
(2010) (2016)
4
Pencegahan dan penanggulangan Dinkes
penyakit menular dan tidak
menular
5
Peningkatan kesehatan keluarga Dinkes
6
Peningkatan dan pengembangan Dinkes
jaminan pemeliharan kesehatan
7
Peningkatan kesehatan lingkungan Dinkes
25 Meningkatnya Meningkatkan ketahanan Prevalensi gizi 0,17 0,09 1.
Peningkatan produksi dan Distankan
ketahanan pangan pangan, pelayanan buruk/persentase balita
penganekaragaman konsumsi
dan kesejahteraan kesejahteraan sosial, serta gizi buruk
pangan
sosial masyarakat. penanggulangan kemiskinan
dan pengangguran Penanganan 2 Peningkatan kewaspadaan pangan Dinkes, PMKP, Distankan
Penyandang Masalah 20,06 45 dan gizi
Kesejahteraan Sosial
3 Peningkatan Perlindungan dan Disnakersos
(PMKS)(%)
Jaminan Sosial
4 Peningkatan Rehabilitasi Sosial Disnakersos
99
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN PENDANAAN
Indikasi rencana program prioritas meliputi program unggulan, program andalan dan program
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, yang semuanya diarahkan untuk mewujudkan
tercapainya visi dan misi Kota Depok 2011-2016.
Program unggulan ditetapkan sesuai dengan janji Walikota dan Wakil Walikota selama
kampanye pemilihan Kepala Daerah yang menjadi prioritas pertama program pembangunan
daerah tahun 2011-2016. Program unggulan meliputi :
Program andalan merupakan skala prioritas dalam rangka memecahkan permasalahan utama
yang dihadapi oleh Kota Depok. Program andalan meliputi :
1. Depok Kota Tertib dan Unggul;
2. Depok Kota Bersih dan Hijau;
3. Depok Kota Layak Anak;
4. Depok Cyber City.
Dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab daerah,
maka disusun berbagai program yang disesuaikan dengan prioritas dan kebutuhan daerah
serta sekaligus memuat penjabaran dari program unggulan dan andalan daerah dalam rangka
mewujudkan Visi dan Misi Kota Depok. Program tersebut disertai dengan kebutuhan
pendanaan indikatif dan target kinerja terukur yang akan dilaksanakan oleh semua OPD
(Organisasi Perangkat Daerah) yang ada. Berikut ini merupakan tabel indikasi rencana
program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan Kota Depok untuk tahun 2011 2016 ,
sebagaimana terlampir.
100
Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan Kota Depok 2011-2016
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 URUSAN WAJIB
101 Urusan Pendidikan 144,862,830,333.00 164,290,652,000.00 169,576,768,000.00 179,538,530,500.00 171,863,203,000.00 180,747,785,800.00 1,010,879,769,633.00
Dinas Pendidikan 144,862,830,333.00 164,290,652,000.00 169,576,768,000.00 179,538,530,500.00 171,863,203,000.00 180,747,785,800.00 1,010,879,769,633.00
1 Program : Peningkatan sarana Rasio murid SD/kelas 70,560,575,483.00 52,895,011,500.00 58,827,722,000.00 67,896,166,000.00 59,745,099,000.00 66,842,638,800.00 306,206,637,300.00
prasarana pendidikan 60 55 51 46 41 36 32 32
3 Program : Peningkatan kualitas Angka kelulusan SD/MI 100% 100% 9,835,266,850.00 100% 9,691,468,500.00 100% 9,574,750,500.00 100% 9,759,074,500.00 100% 9,884,318,000.00 100% 10,024,133,000.00 100% 48,933,744,500.00
dan tatakelola pendidikan Angka kelulusan SMP/MTs
97,96% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Angka kelulusan
99,02% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
SMA/SMK/MA
Angka melanjutkan SD/MI ke
98,66% 98,66% 98,66% 98,66% 98,66% 98,66% 100% 100%
SMP/MTs
Angka melanjutkan SMP/MTs
ke SMA/SMK/MA 82,46% 83.28% 84.11% 84.95% 85.80% 86.66% 87.53% 87.53%
5 Program : Pengembangan Tersedianya Grand Design 99,750,000.00 1. Grand 271,451,000.00 121,451,000.00 121,451,000.00 121,451,000.00 121,570,000.00 757,374,000.00
pendidikan kreatif Pengembangan Pendidikan 0 0 Design - - - - -
Kreatif
Tersedianya Sarana dan
0 0
Prasarana
Terbinanya tenaga pendidikan
dan kependidikan yang 0 0
menunjang pendidikan kreatif
6 Pogram : Peningkatan kualitas Jumlah aparatur yang 616,345,400.00 964,395,000.00 831,068,000.00 880,933,000.00 873,263,000.00 877,484,000.00 4,427,143,000.00
sumber daya aparatur mengikuti pelatihan 65% 70% 75% 80% 85% 90% 95% 95%
teknis/fungsional dll
7 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 2,692,509,600.00 2,714,568,000.00 2,455,227,000.00 2,741,506,000.00 2,754,993,000.00 2,768,491,000.00 13,434,785,000.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 666,429,000.00 673,091,000.00 676,423,000.00 679,756,000.00 683,088,000.00 699,749,000.00 3,412,107,000.00
dan prasarana aparatur 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
101
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
9 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 78,933,000.00 79,722,000.00 80,511,000.00 81,300,000.00 82,090,000.00 82,879,000.00 406,502,000.00
2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok.
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per
12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan
pengendalian pelaksanaan
4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
Renja OPD per triwulan
10 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 173,915,900.00 258,031,000.00 173,526,000.00 174,021,000.00 174,516,000.00 176,991,000.00 957,085,000.00
1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 dokumen renstra 1 dokumen - - - - 1 renstra 2016- 1 renstra 2016-
2006-2011 renstra 2011- 2021 2021
2016
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
Persentase rumah tangga 60% 60% 62.50% 65% 67.50% 70% 72.50% 72.50%
sehat
Jumlah batra / sarana produksi 0 0 20 275,000,000.00 30 302,500,000.00 40 332,750,000.00 50 366,025,000.00 60 402,627,500.00 60 1,678,902,500.00
/ distribusi obat tradisional
yang diawasi
2 Program : Peningkatan Jumlah puskesmas 24 jam 0 2 4 36,423,257,900.00 6 36,795,733,700.00 8 37,873,307,100.00 10 41,738,137,840.00 11 46,626,951,694.00 11 199,457,388,234.00
Pelayanan kesehatan dasar
Kegiatan Unggulan : Terbangun/terehabnya 32 Puskesmas, Terbangun=3, Terbangun=3, Terbangun=3, Terbangun=3, Terbangun=3, 50 puskesmas
Pelayanan Puskesmas 24 Jam puskesmas/pustu Pustu=3 Terehab=6 Terehab=5 Terehab=1 Terehab=1 Terehab=1
3 Program : Pencegahan dan Cakupan penemuan dan 51.57% 80% 80% 3,680,000,000.00 80% 2,040,500,000.00 85% 2,251,500,000.00 85% 2,562,000,000.00 85% 2,855,000,000.00 85% 13,389,000,000.00
penanggulangan penyakit penanganan penderita TBC
menular dan tidak menular BTA
Cakupan penemuan dan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
penanganan penderita
penyakit DBD
Cakupan kelurahan Universal 90.48% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Child Immunization (UCI)
4 Program : Peningkatan Cakupan komplikasi kebidanan 49.75% 70% 72% 986,006,000.00 75% 1,100,000,000.00 77% 1,205,000,000.00 80% 1,320,000,000.00 80% 1,480,000,000.00 80% 6,091,006,000.00
kesehatan keluarga yang ditangani
Cakupan pertolongan 86.53% 87% 89% 91% 93% 95% 95% 95%
persalinan oleh Bidan/Tenaga
Kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Cakupan kunjungan bayi 90.63% 92% 95% 97% 98% 98% 98% 98%
Cakupan balita gizi buruk 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
mendapat perawatan
102
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
5 Program : Peningkatan dan Cakupan pelayanan kesehatan 100% 100% 100% 21,000,000,000.00 100% 21,500,000,000.00 100% 22,500,000,000.00 100% 23,000,000,000.00 95% 24,000,000,000.00 95% 112,000,000,000.00
pengembangan jaminan rujukan pasien masyarakat
pemeliharaan kesehatan miskin
6 Program : Peningkatan Cakupan rumah tangga yang 82,39% 84% 86% 1,616,500,000.00 88% 1,915,000,000.00 90% 2,190,000,000.00 92% 2,545,000,000.00 95% 2,910,050,000.00 95% 11,176,550,000.00
kesehatan lingkungan memiliki akses air bersih
Meningkatnya status gizi 90% 91% 92% 93% 94% 95% 96% 96%
masyarakat
Temuan penderita gizi buruk 199 Kasus 185 Kasus 170 Kasus 155 Kasus 140 Kasus 125 Kasus 110 Kasus 110 Kasus
berbahaya
Temuan pangan yang tidak 20% 20% 17% 15% 10% 7% 5% 5%
memenuhi syarat kesehatan
8 Program : Peningkatan Jumlah aparatur yang 76% 76% 79% 355,202,000.00 84% 398,442,200.00 89% 471,530,420.00 94% 511,739,862.00 100% 558,025,408.00 100% 2,294,939,890.00
kualitas sumberdaya aparatur mengikuti pelatihan
teknis/fungsional dll
9 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 100% 100% 1,626,264,000.00 100% 1,610,001,360.00 100% 1,967,779,440.00 100% 2,164,557,384.00 100% 2,381,013,121.00 100% 9,749,615,305.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
10 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 100% 919,996,000.00 100% 1,011,995,600.00 100% 1,059,667,660.00 100% 1,145,634,426.00 100% 1,746,654,871.00 100% 5,883,948,557.00
dan prasarana aparatur
11 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 140,000,000.00 2 dok. 155,000,000.00 2 dok. 170,000,000.00 2 dok. 185,000,000.00 2 dok. 886,000,000.00 2 dok. 1,536,000,000.00
2 dok.
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
4 dok.
Renja OPD per triwulan
12 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 1 dok. 375,408,000.00 1 dok. 465,000,000.00 1 dok. 570,000,000.00 1 dok. 685,000,000.00 1 dok. 436,500,000.00 1 dok. 2,531,908,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
13 Program : Penataan dan Tersusun/revisinya regulasi 1 Perda 0 1 Perda 100,000,000.00 50,000,000.00 1 Raperda 20,000,000.00 30,000,000.00 40,000,000.00 240,000,000.00
pengembangan produk hukum
14 Pengembangan sistem Tersedianya SIM yang efektif 30% 40% 50% 250,000,000.00 75% 400,000,000.00 80 500,000,000.00 90% 600,000,000.00 100% 700,000,000.00 100% 2,450,000,000.00
pelayanan dan pengaduan
berbasis teknologi informasi
15 Program : Standarisasi Tersusunnya SOP/ISO 3 Puskesmas 3 Puskesmas 4 Puskesmas 650,165,900.00 5 Puskesmas 554,221,900.00 6 Puskesmas 608,277,900.00 7 Puskesmas 662,333,900.00 8 Puskesmas 716,389,900.00 8 Puskesmas 3,191,389,500.00
pelayanan publik
103
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Rumah Sakit Umum Daerah 41,894,487,120.00 38,892,194,600.00 47,503,253,460.00 80,247,318,206.00 86,441,438,126.60 75,901,905,457.32
370,880,596,969.92
(RSUD)
1 Program : Peningkatan Cakupan penanganan DBD 2152 Kasus 100%
kualitas pelayanan kesehatan gratis 100% 31,958,494,600.00 100% 39,901,857,460.00 100% 72,393,518,206.00 100% 78,226,128,126.60 100% 67,355,004,457.32 100% 289,835,002,849.92
rujukan Terbangunnya prasarana 30% 40%
gedung 70% 100% - - - -
Kegiatan Unggulan: Cakupan penemuan dan 100% 100%
Penanganan DBD Gratis di penanganan penderita TBC
kelas 3 BTA 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan komplikasi kebidanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
yang ditangani
Cakupan pertolongan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
persalinan oleh Bidan atau
Tenaga Kesehatan yang
memiliki kompetensi
kebidanan
Cakupan balita gizi buruk 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
mendapat perawatan
Meningkatnya IKM RSUD 76,8 77 77,2 77,5 78 80 82 82
2 Program : Peningkatan Jumlah aparatur yang 70% 80% 90% 500,000,000.00 100% 550,000,000.00 100% 600,000,000.00 100% 650,000,000.00 100% 700,000,000.00 100% 3,000,000,000.00
kualitas sumberdaya aparatur mengikuti pelatihan
teknis/fungsional dll
3 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 100% 100% 4,391,200,000.00 100% 4,261,896,000.00 100% 5,042,900,000.00 100% 5,352,310,000.00 100% 5,563,901,000.00 100% 24,612,207,000.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
4 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 100% 1,877,500,000.00 100% 2,614,500,000.00 100% 2,030,900,000.00 100% 2,008,000,000.00 100% 2,053,000,000.00 100% 10,583,900,000.00
dan prasarana aparatur
5 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 2 dok. 95,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 120,000,000.00 2 dok. 140,000,000.00 2 dok. 555,000,000.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
6 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 1 dok. 70,000,000.00 1 dok. 75,000,000.00 1 dok. 80,000,000.00 1 dok. 85,000,000.00 1 dok. 90,000,000.00 1 dok. 400,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
7 Program : Penataan dan Tersusun/revisinya regulasi 1 Perda & 2 Perwa 1 Perda, 14 14 Perwa, SK - - - - -
pengembangan produk hukum Perwa, SK
8 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif & 75% 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
sistem pelayanan dan terintegrasi
pengaduan berbasis teknologi
informasi
9 Program : Standarisasi Tersusunnya 592 SOP/1 Dok. 592 SOP/1 600 SOP/1 625 SOP/1 Dok. 650 SOP/1 700 SOP/1 700 SOP/1 Dok. 700 SOP/1 Dok.
pelayanan publik SOP/ISO/Akreditasi/ OHSAS ISO/5 Pelayanan/1 Dok. ISO/5 Dok. ISO/12 ISO/12 Dok. ISO/16 Dok. ISO/20 ISO/20 ISO/20
dok. OHSAS Pelayanan/1 Pelayanan/1 Pelayanan/1 Pelayanan/1 Pelayanan/1 Pelayanan/1 Pelayanan/1
dok. OHSAS dok. OHSAS dok. OHSAS dok. OHSAS dok. OHSAS dok. OHSAS dok. OHSAS
104
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
103 Urusan Pekerjaan Umum 233,098,656,815.00 230,416,469,068.29 226,971,725,133.66 242,499,345,667.42 264,371,517,171.89 363,351,373,050.64 1,560,709,086,906.90
Dinas Bina Marga dan Sumber 170,233,680,235.00 167,520,060,000.00 168,467,387,884.00 172,689,574,692.80 182,694,769,099.81 224,830,612,767.74
1,086,436,084,679.35
Daya Air
1 Panjang Jalan kota dalam 82,31% 1.65% 1.65% 111,976,840,000.00 1.65% 114,391,612,080.00 1.65% 121,039,234,623.60 1.65% 144,962,816,324.70 1.65% 182,909,825,659.62 92.21 675,280,328,687.91
Program : Pembangunan,
kondisi baik
peningkatan, rehabilitasi dan
pemeliharaan jalan dan
jembatan
Kegiatan Unggulan: Betonisasi Jalan lingkungan dalam kondisi 20% 6.66% 6.66% 6.66% 6.66% 6.66% 6.66% 60%
Jalan baik (dibeton)
2 Program : Pembangunan, Panjang drainase/irigasi 16,206,230,000.00 16,400,704,760.00 18,107,386,474.20 21,374,903,527.39 23,939,891,950.68 96,029,116,712.28
peningkatan, rehabilitasi dan terbangun (km) 86,6 ( total 342,45) 17,5 17,5 17,5 17,5 17,5 17,5 191.5
pemeliharaan drainase dan
3 Program : Pengendalian banjir Jumlah kegiatan konservasi 70 (31 irigasi, 31 5,337,020,000.00 5,401,064,240.00 5,644,112,130.80 6,039,199,979.96 6,763,903,977.55 29,185,300,328.31
situ dan sempadan sungai DAS, 6 Sempadan, 70 70 70 70 70 70 70
2 setu)
4 Program : Penanggulangan Berkurangnya kawasan kumuh 0 % dari 650 ha 5% 5% 1,028,200,000.00 5% 1,040,538,400.00 5% 1,087,362,628.00 5% 1,163,478,011.96 5% 1,303,095,373.40 30% 5,622,674,413.36
kemiskinan terpadu
5 Program : Penataan jalur Tertatanya prasarana bina 61% (khusus 13% 12,500,000,000.00 13% 16,200,000,000.00 13% 15,500,000,000.00 100% 44,200,000,000.00
Margonda marga dan SDA pelebaran)
6 Program : Pembangunan Tertatanya prasarana bina 0% 1.78% 5,000,000,000.00 100% 5,000,000,000.00
sarana prasarana Terminal marga dan SDA
Jatijajar
7 Program : Penataan kawasan Terbangunnya prasarana bina 0% 10% 1,000,000,000.00 10% 1,000,000,000.00 100% 2,000,000,000.00
terminal Terpadu Margonda marga dan SDA
8 Program : Pembangunan Terbangunnya kantor BMSDA 11% 25.80% 44.11% 7,659,730,000.00 23.52% 5,861,670,000.00 6.46% 2,634,730,000.00 100% 16,156,130,000.00
gedung pemerintah
9 Program : Peningkatan Meningkatnya prasarana 10% 6.66% 6.66% 2,857,930,000.00 6.66% 4,037,916,320.00 6.66% 4,369,622,554.40 6.66% 4,614,996,133.21 6.66% 5,056,795,669.19 50% 20,937,260,676.80
layanan bidang pekerjaan pelayanan ke PUan
umum
10 Program : Peningkatan Jumlah (%) aparatur yang 77% 77% 4.60% 179,320,000.00 4.60% 181,471,840.00 4.60% 189,638,072.80 4.60% 202,912,737.90 4.60% 227,262,266.44 100% 980,604,917.14
kualitas sumberdaya aparatur mengikuti pelatihan
teknis/fungsional dll
11 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 100% 100% 938,630,000.00 100% 1,214,904,204.00 100% 1,284,149,998.20 100% 1,306,540,498.07 100% 1,239,325,357.84 100% 6,118,539,414.12
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
12 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 70% 5% 5% 1,386,830,000.00 5% 1,553,024,080.00 5% 1,752,360,163.60 5% 1,875,025,375.05 5% 2,100,028,420.06 100% 8,667,268,038.71
dan prasarana aparatur
13 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok 2 dok 2 dok 195,870,000.00 2 dok 198,220,440.00 2 dok 207,140,358.80 2 dok 221,640,184.99 2 dok 248,237,007.18 10 dok 1,071,107,990.97
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 5 dok
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok 60 dok
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 20 dok
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
14 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 2 1,143,460,000.00 911,261,520.00 848,837,688.40 908,256,326.59 1,017,247,085.78 4,829,062,620.77
data dan perencanaan sector/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 dokumen renstra 1 dokumen - - - - 1 renstra 2016-
2006-2011 renstra 2011- 2021
2016
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
105
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
16 Program : Pengembangan Terwujudnya SIM yang efektif 5% 15.80% 15.80% 25,000,000.00 15.80% 25,000,000.00 15.80% 25,000,000.00 15.80% 25,000,000.00 15.80% 25,000,000.00 100% 25,000,000.00
sistem pelayanan dan
pengaduan berbasis teknologi
informasi
17 Program : Standarisasi Tersusunnya SOP/ISO 0 3 2 2 2 1 10
pelayanan public
Dinas Kebersihan dan 62,864,976,580.00 62,896,409,068.29 58,504,337,249.66 69,809,770,974.62 81,676,748,072.08 138,520,760,282.90
474,273,002,227.55
Pertamanan
1 Program : Peningkatan IKM persampahan 73.25 73.86 75 38,520,222,182.00 77 34,187,411,764.66 79 34,350,780,927.00 80 60,792,805,212.08 80 76,680,349,236.81 73.86 244,531,569,322.55
pengelolaan persampahan Jumlah UPS yang beroperasi 20 unit 22 unit 32 UPS dari 46 49 UPS dari 49 53 UPS dari 53 57 UPS dari 57 60 unit 60 unit
efektif UPS UPS Terbangun UPS terbangun UPS terbangun
Terbangun
Meningkatnya Partisipasi
Masyarakat dalam 240 RT 330 RT 330 RT 330 RT 330 RT 330 RT 330 RT 1890 RT
Pengelolaan Sampah
2 Program : Peningkatan Terwujudnya TPA sebagai 25% 25% 25% 11,520,000,000.00 50% 11,110,000,000.00 50% 14,725,000,000.00 50% 4,790,000,000.00 50% 3,900,000,000.00 50% 46,045,000,000.00
pengelolaan TPA tempat pengolahan sampah
terpadu (TPST) secara optimal
3 Program : Peningkatan Cakupan layanan air limbah 100% 100% 100% 976,675,700.00 100% 858,009,485.00 100% 4,091,000,000.00 100% 925,455,460.00 100% 9,712,000,000.00 100% 16,563,140,645.00
Pengelolaan air limbah
4 Program : Pengembangan Kapasitas layanan TPU 14, 5 ha (70%) 70% 80% 1,210,000,000.00 80% 1,720,000,000.00 80% 1,430,000,000.00 80% 2,140,000,000.00 80% 3,650,000,000.00 80% 10,150,000,000.00
pemakaman umum
5 Program : Peningkatan taman Jumlah taman terbangun 9 taman 3 taman 3 taman 7,800,000,000.00 3 taman 7,750,000,000.00 3 taman 7,750,000,000.00 3 taman 9,500,000,000.00 3 taman 32,000,000,000.00 26 taman 64,800,000,000.00
kota
Tertatanya taman dan 2 segmen 2 segmen 1 segmen 3 segmen
dekorasi Jl. Margonda Raya
6 Program : Pembangunan Terbangunnya kantor DKP 0 0 1 Dokumen FS 300,000,000.00 1 Dokumen 350,000,000.00 Pengadaan 4,562,906,847.62 DED 560,000,000.00 1 Unit 9,287,093,152.38 1 Unit 15,060,000,000.00
gedung pemerintah Apraisal tanah 5000 Bangunan Bangunan
m2
7 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 0 1 SIM Makam, 1 SIM 5 SIM dan 1 -
sistem pelayanan dan 1 SIM IPLT, 1 Sekretariat dan website
pengaduan berbasis teknologi SIM Taman,
informasi Kebersihan Website
8 Program : Peningkatan Jumlah (%) aparatur yang 30 orang 30 orang 10 org 441,751,186.29 10 org 205,920,000.00 10 org 236,808,000.00 10 org 272,329,200.00 10 org 322,849,393.71 80 orang 1,479,657,780.00
kualitas sumberdaya aparatur mengikuti pelatihan
teknis/fungsional dll
9 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 90% 90% 100% 951,750,000.00 100% 900,000,000.00 100% 1,077,000,000.00 100% 1,140,000,000.00 100% 1,188,000,000.00 100% 5,256,750,000.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
10 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 90% 90% 100% 743,810,000.00 100% 922,200,000.00 100% 942,920,000.00 100% 994,212,000.00 100% 1,076,133,200.00 100% 4,679,275,200.00
dan prasarana aparatur
11 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok 2 dok 2 dok 262,200,000.00 2 dok 320,796,000.00 2 dok 384,955,200.00 2 dok 461,946,200.00 2 dok 554,335,300.00 10 dok 1,984,232,700.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 5 dok -
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok 60 dok -
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 20 dok -
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
12 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 70,000,000.00 80,000,000.00 158,400,000.00 100,000,000.00 150,000,000.00 558,400,000.00
data dan perencanaan sector/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 dokumen renstra 1 dokumen - - - - 1 renstra 2016-
2006-2011 renstra 2011- 2021
2016
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
106
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
13 Program : Penataan dan Tersusun/revisinya regulasi 0 1 Dokumen 100,000,000.00 1 Dokumen 100,000,000.00 1 Dokumen 100,000,000.00 - - 3 dok 300,000,000.00
pengembangan produk hukum
Terbangunnya Gedung 60% 60% 60% 60% 60% 60% 100% 100%
BALAKOP
Terbangunnya Gedung 30% 30% 30% 30% 30% 55% 100% 100%
Pramuka & Pemuda
4 Program : Peningkatan Lingkungan pemukiman 6,70 % 6,70 % 6,2% 2,400,000,000.00 5,7% 3,400,000,000.00 5,2% 3,100,000,000.00 4,7% 3,850,000,000.00 4.2% 6,650,000,000.00 4.2% 19,400,000,000.00
Penataan lingkungan kumuh
permukiman
105 Urusan Penataan Ruang 58,969,088,300.00 8,831,000,000.00 7,698,800,000.00 6,200,000,000.00 5,983,000,000.00 3,383,000,000.00 91,064,888,300.00
Dinas Tata Ruang dan 58,969,088,300.00 8,831,000,000.00 7,698,800,000.00 6,200,000,000.00 5,983,000,000.00 3,383,000,000.00
91,064,888,300.00
Permukiman
1 Program : Perencanaan, Tersedianya perencanaan tata 12,5% 20% 2,407,000,000.00 30% 3,245,000,000.00 40% 2,162,000,000.00 45% 1,783,000,000.00 55% 1,205,000,000.00 55% 10,802,000,000.00
pemanfaatan dan ruang
pengendalian ruang Optimalnya BKPRD dan 0% 30% 35% 40% 45% 50% 50%
penertiban perizinan
penggunaan ruang
Pengawasan dan pengendalian 29.40% 30% 31% 32% 33% 35% 35%
bangunan
2 Program : Pembangunan Terbangunnya Terminal 7.5% 7.5% 15% 3,500,000,000.00 20% 2,500,000,000.00 25% 2,000,000,000.00 30% 2,000,000,000.00 30% - 30% 10,000,000,000.00
sarana prasarana Terminal Jatijajar
Jatijajar
3 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 0% 0% 25,000,000.00 30% 25,000,000.00 60% 25,000,000.00 75% 25,000,000.00 90% 25,000,000.00 90% 125,000,000.00
sistem pelayanan dan
pengaduan berbasis teknologi
informasi
4 Program : Peningkatan Jumlah aparatur yang 13 Orang 15 Orang 370,000,000.00 16 Orang - 17 Orang 100,000,000.00 18 Orang 180,000,000.00 19 Orang 100,000,000.00 19 Orang 750,000,000.00
kualitas sumberdaya aparatur mengikuti pelatihan
teknis/fungsional dll 750,000,000.00
5 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 100% 854,000,000.00 100% 820,800,000.00 100% 966,000,000.00 100% 1,020,000,000.00 100% 1,083,000,000.00 100% 4,743,800,000.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
6 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 315,000,000.00 100% 213,000,000.00 100% 242,000,000.00 100% 165,000,000.00 100% 245,000,000.00 100% 1,180,000,000.00
dan prasarana aparatur
107
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
7 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 Dokumen 100,000,000.00 2 Dokumen 110,000,000.00 2 Dokumen 115,000,000.00 2 Dokumen 120,000,000.00 2 Dokumen 130,000,000.00 2 Dokumen 575,000,000.00
2 dok.
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen
Tersusunnya laporan RFK per 12 Dokumen 12 Dokumen 12 Dokumen 12 Dokumen 12 Dokumen 12 Dokumen
12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 Dokumen 4 Dokumen 4 Dokumen 4 Dokumen 4 Dokumen 4 Dokumen
pengendalian pelaksanaan
4 dok.
Renja OPD per triwulan
8 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 0% 20% 890,000,000.00 30% 690,000,000.00 40% 590,000,000.00 50% 690,000,000.00 60% 595,000,000.00 60% 3,455,000,000.00
data dan perencanaan sector/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
9 Program : Penataan dan Tersusun/revisinya regulasi 0% 20% 100,000,000.00 35% 95,000,000.00 50% - 70% - 80% - 80% 195,000,000.00
pengembangan produk hukum
10 Program : Standarisasi Tersusunnya SOP/ISO 0% 20% 270,000,000.00 35% - 50% - 70% - 80% - 80% 270,000,000.00
pelayanan publik
106 Urusan Perencanaan 6,518,476,500.00 8,710,000,000.00 7,469,500,000.00 7,961,900,000.00 7,045,090,000.00 7,915,115,000.00
45,620,081,500.00
Pembangunan
Badan Perencanaan 6,518,476,500.00 8,710,000,000.00 7,469,500,000.00 7,961,900,000.00 7,045,090,000.00 7,915,115,000.00
45,620,081,500.00
Pembangunan Daerah
1 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya RPJMD 1 RPJMD 2011- 1 dok. 4,544,276,100.00 - 3,225,000,000.00 - 2,324,000,000.00 - 2,754,400,000.00 - 1,276,340,000.00 1 RPJMD 2016- 2,590,000,000.00 1 RPJMD 2016- 12,169,740,000.00
data dan perencanaan 2016 2021 2021
Tersusunnya RKPD 1 RKPD 2011 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
Penjabaran program RPJMD ke 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dalam RKPD
2 Program : Peningkatan Meningkatnya bantuan 146,094,200.00 100,000,000.00 110,000,000.00 121,000,000.00 133,100,000.00 146,400,000.00 610,500,000.00
kordinasi pembiayaan pembiayaan program dari
pembangunan dengan Pusat Pusat, Provinsi, dan daerah 5% 5% 7% 9% 11% 13% 15% 15%
dan Provinsi lain
3 Program : Peningkatan peran Jumlah perusahaan pelaksana 650,000,000.00 - 715,000,000.00 - 786,500,000.00 - 865,150,000.00 - 951,665,000.00 - 3,968,315,000.00
serta masyarakat dan dunia CSR
0
usaha dalam pembangunan
4 Peningkatan kerjasama daerah Jumlah kerjasama dengan - 215,000,000.00 465,000,000.00 610,000,000.00 520,000,000.00 445,000,000.00 2,255,000,000.00
daerah lain
Jumlah kerjasama dengan
3 3 3 3 3 3 3 3
Perguruan Tinggi
Jumlah kerjasama dengan
Dunia usaha
Jumlah kerjasama dengan para 1 1 1 1 1 1
0 0
pihak
5 Program : Peningkatan Terselenggaranya rakor 100% 1,100,000,000.00 100% 755,000,000.00 100% 515,000,000.00 100% 595,000,000.00 100% 485,000,000.00 100% 3,450,000,000.00
100%
pengendalian, evaluasi dan pengendalian 3 bulanan
pelaporan penyelenggaraan Meningkatnya serapan 95% 95% 95% 95% 95% 95%
pemerintahan anggaran dan realisasi fisik 91% 95%
108
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
9 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 91,960,700.00 75% 400,000,000.00 100% 440,000,000.00 100% 584,000,000.00 100% 732,400,000.00 100% 785,640,000.00 100% 2,942,040,000.00
sistem pelayanan dan
pengaduan berbasis teknologi 30% 50%
informasi
14 Program : Penataan dan Tersusun/revisinya regulasi 2 Perda (RPJPD & 1 Perda 100,000,000.00 800,000,000.00 - 460,000,000.00 - 221,000,000.00 - 133,100,000.00 - 146,410,000.00 - 1,760,510,000.00
pengembangan produk hukum RPJMD 2006-2011), RPJMD 2011-
1 Perwa RKPD 2011 2016 & 1
Perwa RKPD
2012
15 Program : Standarisasi
pelayanan publik Tersusunnya SOP/ISO 1 SOP - 1 ISO 75,000,000.00 1 ISO 100,000,000.00 250,000,000.00 175,000,000.00 175,000,000.00 775,000,000.00
107 Urusan Perhubungan 30,747,350,000.00 41,489,000,000.00 31,470,200,000.00 44,310,500,000.00 24,626,750,000.00 52,702,925,000.00 225,346,725,000.00
Dinas Perhubungan 30,747,350,000.00 41,489,000,000.00 31,470,200,000.00 44,310,500,000.00 24,626,750,000.00 52,702,925,000.00 225,346,725,000.00
1 Program : Pengembangan Jumlah Koridor Angkutan 0 0 - 450,000,000.00 - 465,000,000.00 1 koridor 110,000,000.00 - - 1 koridor 200,000,000.00 2 koridor angk. 1,225,000,000.00
transportasi massal darat lintas batas dalam kota darat
Terwujudnya moda 0 0 - - - - 1 (feeder 1 (feeder
transportasi massal busway) busway)
Terintegrasinya moda 1 (Park and Ride) 1 (Park and - - 1 (Park and - - 2 (Park and
transportasi regional Ride) Ride) Ride)
2 Program : Peningkatan Sarana Meningkatnya sarpras lalu 30% 30% 2% 20,899,000,000.00 2% 19,049,000,000.00 2% 18,604,000,000.00 2% 16,865,500,000.00 2% 19,481,050,000.00 40% 94,898,550,000.00
dan Prasrana Transportasi lintas
Terbangunnya PJU 49% 49% 5% 5% 5% 5% 5% 74% -
3 Program : Pembangunan Terbangunnya gedung kantor 0% 0% 30% 306,000,000.00 12,613,000,000.00 30% - 40% - 100% 12,919,000,000.00
gedung pemerintah Dishub
4 Program : Penataan jalur Tercukupinya sarpras 15% 15% 20% 12,850,000,000.00 15% 5,885,000,000.00 15% 4,330,000,000.00 10% 500,000,000.00 5% 25,500,000,000.00 100% 49,065,000,000.00
Margonda transportasi di jalur
Margonda Raya
5 Program : Pembangunan Tersedianya Sarpras Terminal 0 0 - - 6% 150,000,000.00 94% 2,165,000,000.00 - - - - 100% 2,315,000,000.00
sarana prasarana Terminal Jatijajar
Jatijajar
6 Program : Penataan kawasan Tersedianya prasarana 0 0 50% 150,000,000.00 50% 165,000,000.00 - - - - - - 100% 315,000,000.00
Terminal Terpadu Margonda pendukung Terminal Terpadu
Margonda
7 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 20% 20% 16% 50,000,000.00 16% 50,000,000.00 16% 250,000,000.00 16% 50,000,000.00 16% 50,000,000.00 100% 450,000,000.00
sistem pelayanan dan
pengaduan berbasis teknologi
informasi
8 Program : Peningkatan Jumlah aparatur yang 30 0rg 30 0rg 35 0rg 54,000,000.00 40 0rg 64,000,000.00 45 0rg 76,000,000.00 50 0rg 88,000,000.00 55 0rg 102,000,000.00 55 org 384,000,000.00
kualitas sumberdaya aparatur mengikuti pelatihan
teknis/fungsional dll
9 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 100% 100% 800,000,000.00 100% 835,200,000.00 100% 1,028,000,000.00 100% 1,132,000,000.00 100% 1,251,000,000.00 tersedia 5,046,200,000.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
10 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 70% 70% 100% 520,000,000.00 100% 567,000,000.00 100% 624,000,000.00 100% 686,000,000.00 100% 754,600,000.00 optimal 3,151,600,000.00
dan prasarana aparatur
109
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
11 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok 100,000,000.00 2 dok 111,000,000.00 2 dok 122,000,000.00 2 dok 134,000,000.00 2 dok 147,400,000.00 614,400,000.00
2 dok. 2 dok.
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok
12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok
pengendalian pelaksanaan
4 dok. 4 dok.
Renja OPD per triwulan
12 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data data kinerja angk & data kinerja 1 dok 890,000,000.00 1 dok 470,000,000.00 1 dok 403,000,000.00 1 dok 789,300,000.00 1 dok 479,230,000.00 1 dok 3,031,530,000.00
data dan perencanaan sector/urusan kinerja jalan angk & kinerja
jalan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
13 Program : Penataan dan Tersusun/revisinya regulasi 7 perda 7 perda 2 revisi perda 150,000,000.00 2 revisi perda 150,000,000.00
pengembangan produk hukum
14 Program : Standarisasi Tersusunnya SOP/ISO 1 SOP 1 SOP 1 SOP 50,000,000.00 1 SOP 50,000,000.00
pelayanan publik
15 Program : Peningkatan Meningkatnya cakupan 20,984,095,000.00
Layanan bidang Perhubungan pelayanan perhubungan 60% 60% 5% 4,220,000,000.00 5% 3,659,000,000.00 5% 3,985,500,000.00 5% 4,381,950,000.00 5% 4,737,645,000.00 85%
108 Urusan Lingkungan Hidup 4,655,096,000.00 7,927,708,600.00 8,166,572,094.70 8,707,209,600.00 10,544,549,609.00 13,116,044,774.00 53,117,180,677.70
Badan Lingkungan Hidup 4,655,096,000.00 7,927,708,600.00 8,166,572,094.70 8,707,209,600.00 10,544,549,609.00 13,116,044,774.00 53,117,180,677.70
1 Program : Konservasi dan Luas hutan/lahan kritis yang 18,48% 24.80% 1,275,727,500.00 31.10% 1,435,816,545.00 37.40% 1,600,830,903.00 43.70% 1,771,294,538.00 50% 1,948,004,118.00 50% 8,031,673,604.00
peningkatan kualitas direhabilitasi
lingkungan hidup (356 ha/1926 ha)
2 Program : Pengendalian Cakupan pengawasan 52,87 58.30% 3,632,300,000.00 63.70% 3,894,370,000.00 69.10% 4,232,807,000.00 74.50% 5,351,587,700.00 80% 7,239,582,278.00 80% 24,350,646,978.00
pencemaran dan perusakan terhadap pelaksanaan amdal
lingkungan hidup
Penegakan hukum lingkungan 100 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 30% 40% 60% 75,000,000.00 70% 75,000,000.00 80% 75,000,000.00 90% 75,000,000.00 100% 75,000,000.00 100% 75,000,000.00
sistem pelayanan dan
pengaduan berbasis teknologi
informasi
7 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok 2 dok 2 dok 96,195,600.00 2 dok 110,624,940.00 2 dok 127,218,681.00 2 dok 146,301,483.00 2 dok 168,246,705.00 10 dok 648,587,409.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 5 dok
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok 60 dok
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 20 dok
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
110
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
8 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok 1 dok 1 dok 1,382,074,000.00 1 dok 1,375,385,100.00 1 dok 1,078,792,865.00 1 dok 1,193,421,795.00 1 dok 1,320,526,064.00 1 dok 6,350,199,824.00
data dan perencanaan sector/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
9 Program : Penataan dan Tersusun/revisinya regulasi 2 perda 2 perwa 3 Perda 2 50,000,000.00 3 Perda 2 50,000,000.00
pengembangan produk hukum Perwa Perwa
109 Urusan Pertanahan 267,650,000.00 620,000,000.00 622,000,000.00 624,440,000.00 626,000,000.00 628,520,000.00 3,388,610,000.00
Sekretariat Daerah 267,650,000.00 620,000,000.00 622,000,000.00 624,440,000.00 626,000,000.00 628,520,000.00 3,388,610,000.00
1 Program : Peningkatan Luas lahan bersertifikat 12.960,39 ha (73 13.052,69
4.8 ha 267,650,000.00 17.5 ha 620,000,000.00 17.5 ha 622,000,000.00 17.5 ha 624,440,000.00 17.5 ha 626,000,000.00 17.5 ha 628,520,000.00 3,120,960,000.00
pelayanan pertanahan %) ha(74%)
Jumlah kasus tanah Negara 100% (12
yang diselesaikan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kasus)
Jumlah ijin lokasi (ijin
13 20 20 20 20 20 20 20
lokasi/tahun)
110 Urusan Kependudukan dan 6,592,714,590.00 9,039,432,668.00 9,192,041,076.30 9,276,074,708.00 52,340,607,442.00 10,358,814,995.00
96,799,685,479.30
Catatan Sipil
Dinas Kependudukan dan 6,592,714,590.00 9,039,432,668.00 9,192,041,076.30 9,276,074,708.00 52,340,607,442.00 10,358,814,995.00
96,799,685,479.30
Catatan Sipil
1 Program : Peningkatan Kepemilikan KTP 94,99 % 100% 100% 4,885,000,000.00 100% 5,127,750,000.00 100% 5,382,637,500.00 100% 48,188,481,563.00 100% 5,826,156,594.00 100% 69,410,025,657.00
pelayanan administrasi
Kepemilikan akte 58,92 % 75% 79% 83% 87% 91% 95% 95%
kependudukan dan
kelahiran/1000 penduduk
pencatatan sipil
2 Program : Pengembangan Penerapan e-KTP (jml belum 100% 100% 535,000,000.00 100% 561,750,000.00 100% 589,837,500.00 100% 619,329,375.00 100% 650,295,844.00 100% 2,956,212,719.00
Sistem Informasi Administrasi penduduk)
Kependudukan
3 Program : Pengawasan dan Penertiban Administrasi 11 titik 20 titik 25 titik 290,899,500.00 27 titik 305,444,475.00 29 titik 320,716,699.00 31 titik 336,752,534.00 33 titik 353,590,160.00 33 titik 1,607,403,368.00
penegakan peraturan Kependudukan
kependudukan
4 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 50% 50% 50% 100,000,000.00 75% 100,000,000.00 100% 100,000,000.00 100% 100,000,000.00 100% 100,000,000.00 100% 500,000,000.00
sistem pelayanan dan
pengaduan berbasis teknologi
informasi
5 Program : Peningkatan Jumlah aparatur yang 478 78 81 631,536,600.00 81 694,690,260.00 81 764,159,286.00 81 840,575,215.00 81 924,632,737.00 483 3,855,594,098.00
kualitas sumberdaya aparatur mengikuti pelatihan
teknis/fungsional (orang)
6 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 100% 100% 857,465,470.00 100% 814,244,595.30 100% 955,734,389.00 100% 1,010,868,503.00 100% 1,070,501,797.00 100% 4,708,814,754.30
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
7 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 100% 516,611,690.00 100% 554,950,397.00 100% 596,456,850.00 100% 641,414,520.00 100% 690,133,557.00 100% 2,999,567,014.00
dan prasarana aparatur
8 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 142,499,060.00 2 dok. 156,748,966.00 2 dok. 172,423,863.00 2 dok. 189,666,249.00 2 dok. 208,632,874.00 2 dok. 869,971,012.00
2 dok.
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
4 dok.
Renja OPD per triwulan
9 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 1 dok. 860,420,348.00 1 dok. 676,462,383.00 1 dok. 194,108,621.00 1 dok. 213,519,483.00 1 dok. 234,871,432.00 1 dok. 2,179,382,267.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
111
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
10 Program : Penataan dan Tersusun/revisinya regulasi 1 Perda
pengembangan produk hukum 2 Perda & 2 Perwa (revisi), 1 120,000,000.00 120,000,000.00
Perwa
11 Program : Standarisasi Tersusunnya SOP/ISO 1 SOP 1 SOP 100,000,000.00 ISO Pelayanan 200,000,000.00 200,000,000.00 200,000,000.00 300,000,000.00 1,000,000,000.00
pelayanan publik Kependudukan
6 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 100% 100% 575,962,500.00 100% 535,284,562.50 100% 651,155,000.00 100% 790,261,125.00 100% 906,809,500.00 100% 3,459,472,687.50
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
7 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 100% 448,128,500.00 100% 470,534,925.00 100% 537,754,200.00 100% 703,561,745.00 100% 842,481,580.00 100% 3,002,460,950.00
dan prasarana aparatur
8 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 61,171,000.00 2 dok. 64,229,550.00 2 dok. 73,405,200.00 2 dok. 96,038,470.00 2 dok. 115,001,480.00 2 dok. 409,845,700.00
2 dok.
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
4 dok.
Renja OPD per triwulan
9 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 1 dok. 339,277,000.00 1 dok. 102,030,390.00 1 dok. 116,606,160.00 1 dok. 152,559,726.00 1 dok. 182,682,984.00 1 dok. 893,156,260.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
10 Program : Penataan dan Tersusun/revisinya regulasi 12 SK Walikota 12 SK Walikota 13 SK 1 Perwa, 14 SK 14 SK Walikota 14 SK Walikota 14 SK Walikota 14 SK Walikota -
pengembangan produk hukum Walikota Walikota
112
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
112 Urusan : Keluarga Berencana 1,573,297,025.00 3,052,946,000.00 2,175,593,300.00 2,457,635,200.00 3,061,695,220.00 3,566,715,480.00
dan Keluarga Sejahtera 15,887,882,225.00
1 Program : Peningkatan Prevalensi peserta KB aktif 75,80 % 76.00% 76.20% 1,177,946,000.00 76.40% 921,843,300.00 76.60% 1,053,535,200.00 76.80% 1,378,375,220.00 77.00% 1,650,538,480.00 77.00% 6,182,238,200.00
pembinaan dan pelayanan
Keluarga Berencana (KB)
2 Program : Revitalisasi Jumlah posyandu Mandiri 20% 20% 25% 555,000,000.00 30% 582,750,000.00 35% 666,000,000.00 40% 871,350,000.00 45% 1,043,400,000.00 45% 3,718,500,000.00
posyandu dan posbindu Jumlah posbindu Mandiri 25% 25% 30% 35% 40% 45% 50% 50% -
3 Program : Peningkatan Jumlah Keluarga pra sejahtera 17.25% 16.30% 15.50% 1,320,000,000.00 14.30% 671,000,000.00 13.60% 738,100,000.00 12.20% 811,970,000.00 11.30% 872,777,000.00 11.30% 4,413,847,000.00
ketahanan keluarga dan KS1
113 Urusan : Sosial 1,306,271,000.00 1,468,875,000.00 1,695,000,000.00 1,850,000,000.00 2,155,000,000.00 2,420,000,000.00 10,895,146,000.00
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial 1,306,271,000.00 1,468,875,000.00 1,695,000,000.00 1,850,000,000.00 2,155,000,000.00 2,420,000,000.00
10,895,146,000.00
1 Jumlah PMKS dan PSKS 30% 35% 40% 45% 45% 45%
Program : Peningkatan 20,06% 25% 737,936,000.00 725,625,000.00 835,444,022.00 887,103,488.00 955,151,330.00 1,030,000,000.00 4,433,323,840.00
tertangani
Perlindungan dan Jaminan
Jumlah yang terlayani 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sosial
santunan kematian
Kegiatan unggulan : Santunan Penanganan Tanggap darurat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kematian bencana
2 Program : Peningkatan Jumlah sarana sosial (panti
35 Panti dan 1 35 Panti dan 1 35 Panti dan 1 35 Panti dan 1 35 Panti dan 1 35 Panti dan 1
Rehabilitasi Sosial asuhan, jompo, rehabilitasi, 35 Panti 35 Panti 212,085,000.00 205,000,000.00 230,000,000.00 260,000,000.00 375,000,000.00 450,000,000.00 1,520,000,000.00
RPSA RPSA RPSA RPSA RPSA RPSA
dll)
Turunnya jumlah PMKS 0,70% 0.69% 0.68% 0.67% 0.66% 0.65% 0.64% 0.64%
114 Urusan : Ketenagakerjaan 3,080,273,137.50 3,254,156,889.00 3,323,385,294.97 3,751,701,630.31 4,459,882,606.20 5,430,396,480.13 23,299,796,038.11
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial 3,080,273,137.50 3,254,156,889.00 3,323,385,294.97 3,751,701,630.31 4,459,882,606.20 5,430,396,480.13
23,299,796,038.11
113
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2 Program : Peningkatan Jumlah fasilitasi perluasan 5,696,080,364.00
3 3 687,637,000.00 3 813,485,030.00 3 822,319,460.00 3 912,672,203.00 3 1,123,622,873.00 3 1,336,343,798.00 3
Penempatan dan Perluasan kerja
kesempatan kerja Jumlah pencari kerja yang
21,23 %
ditempatkan 3167 orang 3325 orang 3491 orang 3661 orang 3844 orang 4036 orang 21524 orang
(3017/14.214)
Jumlah tenaga kerja yang
mendapatkan pelatihan
80 Orang 40 orang 40 orang 40 orang 40 orang 40 orang 40 orang 40 orang
kewirausahaan
6 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 100% 100% 100% 993,222,951.92
11 Kend.Dinas, 5
dan prasarana aparatur
Jenis Serv., 8 Jns 90% 124,450,760.00 100% 143,895,836.00 153,982,250.37 161,681,362.89 181,872,330.07 227,340,412.59
Brg
7 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 472,345,548.72
67,260,000.00 70,986,000.00 75,955,020.00 76,714,570.20 84,386,027.22 97,043,931.30
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
114
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Kegiatan Unggulan Jumlah Pemuda Yang Terbina 3810
:Pemberdayaan Ekonomi 200 org 200 org 600 org 780 orang 810 orang 810 orang 810
Pemuda
3 Program : Penguatan Jumlah koperasi yang terlayani
290 unit 333 unit 377 unit 505,000,000.00 421 unit 1,164,000,000.00 465 unit 1,213,500,000.00 509 unit 1,518,000,000.00 553 unit 553 unit 5,658,000,000.00
Kelembagaan Koperasi 1,257,500,000.00
4 Peningkatan akses dan Jumlah koperasi yang
fasilitasi permodalan koperasi. difasilitasi 50 koperasi 50 koperasi 50 koperasi 50,000,000.00 50 koperasi 50,000,000.00 50 koperasi 50,000,000.00 50 koperasi 50,000,000.00 50 koperasi 50,000,000.00 250 koperasi 250,000,000.00
6 Peningkatan Kualitas SDM Jumlah SDM Koperasi yang 1150 1150 650 365,000,000.00 750 595,000,000.00 925 605,000,000.00 1025 625,000,000.00 1025 625,000,000.00 5,525
Koperasi terlatih (orang) 2,815,000,000.00
9 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 100% 100% 751,597,150.00 100% 743,831,178.50 100% 871,969,708.00 100% 1,006,515,065.00 100% 1,212,818,199.00 100%
administrasi perkantoran administrasi perkantoran 4,924,718,187.00
10 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% -
dan prasarana aparatur 601,127,000.00 635,689,700.00 576,499,185.00 496,449,063.00 577,638,875.00 2,887,403,823.00
11 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 2 laporan 99,299,970.00 2 laporan 99,299,970.00 2 laporan 99,299,970.00 2 laporan 99,299,970.00 2 laporan 99,299,970.00 2 laporan
496,499,850.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 laporan 12 laporan 12 laporan 12 laporan 12 laporan 12 laporan
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 laporan 4 laporan 4 laporan 4 laporan 4 laporan 4 laporan
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
12 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 0 1 dok. 93,300,000.00 152,630,000.00 157,761,500.00 173,925,725.00 1 dok. 198,710,870.00 776,328,095.00
data dan perencanaan sector/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
13 Program : Penataan dan Tersusun/revisinya regulasi 1 Perda 75,000,000.00 200,000,000.00 - - - 275,000,000.00
pengembangan produk hukum
14 Program : Standarisasi Tersusunnya SOP/ISO 0 1 dok SOP 75,000,000.00 25,000,000.00 25,000,000.00 25,000,000.00 - 150,000,000.00
pelayanan publik
116 Urusan : Penanaman Modal 450,507,900.00 900,000,000.00 830,000,000.00 550,000,000.00 550,000,000.00 550,000,000.00
3,830,507,900.00
Badan Perencanaan 450,507,900.00 900,000,000.00 830,000,000.00 550,000,000.00 550,000,000.00 550,000,000.00
3,830,507,900.00
Pembangunan Daerah
1 Program : Peningkatan Tersedianya profil investasi 1 dok 1 dok 220,415,200.00 1 dok 450,000,000.00 1 dok 730,000,000.00 1 dok 350,000,000.00 1 dok 350,000,000.00 1 dok 350,000,000.00 6 dok 2,230,000,000.00
investasi daerah
Jumlah kegiatan promosi 1 kali 1 kali 1 kali 2 kali 1 kali 1 kali 1 kali 6 kali
potensi
2 Program: Pengembangan dan Jumlah BUMD 1 BUMD 230,092,700.00 - 450,000,000.00 - 100,000,000.00 - 200,000,000.00 - 200,000,000.00 - 200,000,000.00 1 BUMD 1,150,000,000.00
Pengelolaan BUMD/BLUD Jumlah BLUD 1 BLUD 1 BLUD
115
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
117 Urusan : Kebudayaan 912,275,000.00 1,098,000,000.00 1,253,500,000.00 1,141,000,000.00 1,342,500,000.00 1,256,000,000.00 7,003,275,000.00
Dinas Pemuda, Olah Raga, 912,275,000.00 1,098,000,000.00 1,253,500,000.00 1,141,000,000.00 1,342,500,000.00 1,256,000,000.00
Pariwisata, Seni dan Budaya 7,003,275,000.00
1 Program : Pengembangan seni Jumlah penyelenggaraan 1 kali 1 kali 912275000 1 kali 1,098,000,000.00 1 kali 1,253,500,000.00 1 kali 1,141,000,000.00 1 kali 1,342,500,000.00 1 kali 1,256,000,000.00 1 kali 7,003,275,000.00
dan pelestarian budaya festival seni dan budaya
Jumlah sarana 4 buah 4 buah 4 buah 5 buah 5 buah 5 buah 5 buah 5 buah
penyelenggaraan seni dan
budaya
118 Urusan : Kepemudaan dan 3,491,604,810.00 3,980,300,000.00 4,034,130,000.00 4,306,100,000.00 4,364,000,000.00 14,575,900,000.00
34,752,034,810.00
Olah Raga
Dinas Pemuda, Olah Raga, 3,491,604,810.00 3,980,300,000.00 4,034,130,000.00 4,306,100,000.00 4,364,000,000.00 14,575,900,000.00
Pariwisata, Seni dan Budaya 34,752,034,810.00
1 Program : Pengembengan Jumlah gelanggang/balai 4 buah 4 buah 4 buah 4 buah 5 buah 5 buah 5 buah 5 buah 5,352,000,000.00
kepeloporan dan remaja/pemuda (milik 679,898,400.00 905,000,000.00 1,090,000,000.00 1,062,000,000.00 1,135,000,000.00 1,160,000,000.00
kewirausahaan pemuda pemerintah)
Jumlah wirausahawan muda 10% 10% 12% 14% 16% 18% 20% 20%
2 Program : Peningkatan Jumlah lapangan olahraga 8 buah 8 buah 8 buah 8 buah 9 buah 9 buah 9 buah 9 buah 19,353,000,000.00
1,769,311,790.00 1,627,000,000.00 1,658,000,000.00 1,980,000,000.00 2,001,000,000.00 12,087,000,000.00
pembinaan olahraga
Terbangunnya sport center - 1 Gedung 1 Gedung 1 Gedung 1 Gedung 1 Gedung 1 Gedung
Terfasilitasinya event olahraga 7 events 8 events 8 events 7 events 8 events 7 events 8 events 8 events
5 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2,128,000,000.00
dan prasarana aparatur 297,561,100.00 566,000,000.00 417,000,000.00 359,000,000.00 381,000,000.00 405,000,000.00
6 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 laporan 2 laporan 2 laporan 2 laporan 2 laporan 2 laporan 2 laporan 462,500,000.00
2 dok. 85,658,800.00 87,500,000.00 90,000,000.00 92,500,000.00 95,000,000.00 97,500,000.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan
Tersusunnya laporan RFK per 12 laporan 12 laporan 12 laporan 12 laporan 12 laporan 12 laporan 12 laporan
12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 laporan 4 laporan 4 laporan 4 laporan 4 laporan 4 laporan 4 laporan
pengendalian pelaksanaan
4 dok.
Renja OPD per triwulan
7 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 3 data 3 data 3 data 3 data 3 data 3 data 3 data 3 data 590,000,000.00
data dan perencanaan sector/urusan 72,500,000.00 95,000,000.00 100,000,000.00 105,000,000.00 120,000,000.00 170,000,000.00
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
116
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
8 Program : Penataan dan Tersusun/revisinya regulasi 1 Raperda 1 Raperda OR 290,000,000.00
pengembangan produk hukum Pariwisata 83,033,400.00 90,000,000.00 100,000,000.00 100,000,000.00 - -
1 1,884,750,000.00
Prog : Peningkatan peran
Jumlah kegiatan pembinaan
agama dalam pembangunan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 190,000,000.00 8 kegiatan 459,950,000.00 6 kegiatan 337,950,000.00 7 kegiatan 418,950,000.00 6 kegiatan 337,950,000.00 6 kegiatan 329,950,000.00 34 kegiatan
terhadap ormas keagamaan
partisipatif
2 Jumlah kegiatan pembinaan 8,239,000,000.00
politik daerah 5 4 1,229,200,000.00 4 607,000,000.00 4 560,500,000.00 6 2,100,500,000.00 6 4,335,500,000.00 4 635,500,000.00 28
Program : Peningkatan
kesadaran berbangsa dan
bernegara Jumlah Kegiatan pembinaan
3 3 3 4 4 4 4 22
terhadap LSM, ormas dan OKP
3
Jumlah kegiatan
Peningkatan ketentraman dan 3 3 641,750,000.00 3 683,500,000.00 3 1,304,500,000.00 3 1,422,000,000.00 3 1,324,000,000.00 3 1,324,000,000.00 18 6,058,000,000.00
pembinaan/fasilitasi ormas
ketertiban masyarakat
Cakupan petugas Linmas 33% 33% 50% 70% 80% 80% 80% 80%
4
Pengembangan sistem
pelayanan dan pengaduan Tersedianya SIM yang efektif 0% 0% - 40% 80,000,000.00 40% - 50% 85,000,000.00 55% 63,750,000.00 60% 50,000,000.00 60% 278,750,000.00
berbasis teknologi informasi
117
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
120 Urusan : Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, 133,876,073,640.00 130,860,019,140.00 132,901,346,329.85 142,818,370,149.61 154,841,325,634.12 173,056,800,965.59 868,353,935,859.18
Kepegawaian, dan Persandian
2 Program : Peningkatan Jumlah aparatur yang 50% 80% 90% 50,500,000.00 100% 55,650,000.00 100% 79,346,800.00 100% 115,250,000.00 100% 141,775,000.00 100% 442,521,800.00
kualitas sumberdaya aparatur mengikuti pelatihan
teknis/fungsional dll
3 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 100% 100% 838,408,155.00 100% 904,274,073.45 100% 1,105,223,867.55 100% 1,115,746,254.31 100% 1,337,320,879.74 100% 5,300,973,230.04
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
4 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 100% 341,451,220.00 100% 405,279,427.00 100% 432,559,547.13 100% 495,607,085.41 100% 525,468,479.81 100% 2,200,365,759.36
dan prasarana aparatur
5 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 2 dok. 85,565,000.00 2 dok. 94,121,500.00 2 dok. 103,533,650.00 2 dok. 113,887,015.00 2 dok. 125,275,716.50 2 dok. 522,382,881.50
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. -
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
6 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 0 1 dok. 1 dok. 65,450,000.00 1 dok. 72,350,000.00 1 dok. 77,990,500.00 1 dok. 85,789,550.00 1 dok. 101,868,505.00 1 dok. 403,448,555.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
7 175,000,000.00
Program : Penataan dan 1 Perda. 1
Tersusun/revisinya regulasi 0 0 - 1 Perwa 75,000,000.00 1 Perda 100,000,000.00
pengembangan produk hukum Perwa
118
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
6 Program : Peningkatan Jumlah kerjasama dengan 10 MOU 10 MOU 10 MOU 10 MOU 10 MOU 10 MOU 10 MOU 10 MOU 892,800,000.00
150,000,000.00 155,000,000.00 159,000,000.00 261,800,000.00 167,000,000.00
kerjasama daerah daerah lain
Jumlah kerjasama dengan 3 MoU 3 MoU 3 MoU 3 MoU 3 MoU 3 MoU 3 MoU 3 MoU
Perguruan Tinggi
Jumlah kerjasama dengan 1 Mou 1 Mou 1 Mou 1 Mou 1 Mou 1 Mou 1 Mou 1 Mou
Dunia usaha
Jumlah kerjasama dengan para 0 0 1 Mou 1 Mou 1 Mou 1 Mou 1 Mou 1 Mou
pihak
7 Program : Peningkatan peran Tingkat kinerja kecamatan 950,000,000.00
70% 70% 190,000,000.00 80% 190,000,000.00 85% 190,000,000.00 85% 190,000,000.00 85% 190,000,000.00 85% 190,000,000.00 85%
dan fungsi kecamatan dan
kelurahan Tingkat kinerja kelurahan 70% - 74 Paket Buku - 74 Paket Buku - 74 Paket Buku 74 Paket Buku
Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi
8 Program : Peningkatan Frekuensi kegiatan 80% 80% 4,947,278,300.00 80% 5,403,177,700.00 85% 5,618,500,000.00 85% 5,913,350,000.00 85% 6,149,685,000.00 85% 6,409,653,500.00 85% 29,494,366,200.00
Pelayanan kedinasan Kepala (kunker,kordinasi,keprotokola
Daerah/Wakil Kepala Daerah n, dokumentasi, dll)
Akomodasi (rumah dinas, 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
jamkes, pakaian dinas, dll)
9 Program: Peningkatan Jumlah kebijakan ekonomi 0 4 dok. 793,780,000.00 4 dok. 1,100,000,000.00 4 dok. 1,275,000,000.00 4 dok. 1,450,000,000.00 4 dok. 1,625,000,000.00 4 dok. 1,800,000,000.00 24 dok. 7,250,000,000.00
kebijakan dan koordinasi Kebijakan Kebijakan Kebijakan Kebijakan Kebijakan Kebijakan Kebijakan
perekonomian daerah Meningkatnya koordinasi 0 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 12 dok
bidang ekonomi rekomendasi rekomendasi rekomendasi rekomendasi rekomendasi rekomendasi rekomendasi
10 Program : Peningkatan Tersusunnya LAKIP Kota 1 dok. 1 dok. 520,399,200.00 1 dok. 528,000,000.00 1 dok. 569,000,000.00 1 dok. 548,000,000.00 1 dok. 558,000,000.00 1 dok. 568,380,000.00 1 dok. 2,771,380,000.00
pengendalian, evaluasi dan Tersusunnya LPPD dan ILPPD 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok.
pelaporan penyelenggaraan
pemerintahan Tersusunnya LKPJ 1 tahun 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
11 Program : Peningkatan kualitas Tersedianya standar harga 2 dok 2 dok 559,286,000.00 2 dok 650,000,000.00 2 dok 550,000,000.00 2 dok 550,000,000.00 2 dok 550,000,000.00 2 dok 550,000,000.00 2 dok 2,850,000,000.00
pengelolaan keuangan daerah belanja daerah
Tersedianya standar analisa 0 0 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok
belanja daerah
12 Pengembangan sistem Tersedianya SIM yang efektif 50% 50% 444,559,000.00 75% 489,014,900.00 100% 537,916,390.00 100% 591,708,029.00 100% 650,878,832.00 100% 715,966,715.00 100% 2,985,484,866.00
pelayanan dan pengaduan
berbasis teknologi informasi
13 Program : Peningkatan Jumlah aparatur yang 40% 40% 417,981,000.00 50% 539,295,000.00 60% 578,500,000.00 70% 530,000,000.00 80% 672,200,000.00 90% 625,200,000.00 90% 2,945,195,000.00
kualitas sumberdaya aparatur mengikuti pelatihan
teknis/fungsional dll
14 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 100% 12,359,234,700.00 100% 12,875,000,000.00 100% 11,587,500,000.00 100% 12,875,000,000.00 100% 12,875,000,000.00 100% 12,875,000,000.00 100% 63,087,500,000.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
15 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 16,753,820,000.00 100% 11,549,720,000.00 100% 13,549,720,000.00 100% 13,549,720,000.00 100% 13,549,720,000.00 100% 13,549,720,000.00 100% 65,748,600,000.00
dan prasarana aparatur
16 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 572,535,000.00 2 dok. 625,000,000.00 2 dok. 679,500,000.00 2 dok. 744,000,000.00 2 dok. 815,500,000.00 2 dok. 890,000,000.00 2 dok. 3,754,000,000.00
2 dok.
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
4 dok.
Renja OPD per triwulan
17 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 232,335,000.00 1 dok. 265,000,000.00 1 dok. 305,000,000.00 1 dok. 347,000,000.00 1 dok. 400,000,000.00 1 dok. 460,000,000.00 1 dok. 1,777,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
119
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Inspektorat Daerah 2,160,343,000.00 2,829,600,000.00 2,646,480,000.00 2,861,750,000.00 2,838,750,000.00 2,721,750,000.00 16,058,673,000.00
1 Program : Peningkatan Jumlah temuan BPK yang 96,83 % 100% 100% 1,143,750,000.00 100% 988,750,000.00 100% 1,113,750,000.00 100% 1,058,750,000.00 100% 1,118,750,000.00 100% 5,423,750,000.00
pengawasan penyelenggaraan ditindaklanjuti
pemerintahan Jumlah Temuan Inspektorat 70% 70% 75% 80% 85% 90% 95% 95%
yang Ditindaklanjuti
2 Pengembangan sistem Tersedianya SIM yang efektif 30% 50% 75% 100% 100% 100% 100% 100% -
pelayanan dan pengaduan
berbasis teknologi informasi
3 Program : Peningkatan Jumlah aparatur yang 54% 60% 65% 450,000,000.00 70% 450,000,000.00 75% 450,000,000.00 80% 450,000,000.00 85% 450,000,000.00 85% 2,250,000,000.00
kualitas sumberdaya aparatur mengikuti pelatihan
teknis/fungsional dll
4 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 100% 100% 620,850,000.00 100% 584,730,000.00 100% 667,000,000.00 100% 690,000,000.00 100% 708,000,000.00 100% 3,270,580,000.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
5 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 100% 395,000,000.00 100% 403,000,000.00 100% 411,000,000.00 100% 420,000,000.00 100% 225,000,000.00 100% 1,854,000,000.00
dan prasarana aparatur
6 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 150,000,000.00 150,000,000.00 150,000,000.00 150,000,000.00 150,000,000.00 750,000,000.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok.
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan
pengendalian pelaksanaan
4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
Renja OPD per triwulan
7 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 70,000,000.00 1 dok. 70,000,000.00 1 dok. 70,000,000.00 1 dok. 70,000,000.00 1 dok. 70,000,000.00 1 dok. 350,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
Belanja langsung/total APBD 48.76% 55,37% 60.24% 53.29% 52.51% 52.08% 55.69% 55.69%
Belanja untuk pendidikan dan 41.04% 51.08% 48.37% 51.88% 53.65% 51.10% 49.96% 49.96%
kesehatan/Total APBD
Rasio SILPA thdp total 21.11% 20,86% 11.57% 8.95% 6.27% 4.17% 2.48% 2.48%
pendapatan
Rasio realisasi belanja thd 84.81% 86.14% 87.47% 88.80% 90.13% 91.46% 92.79% 92.79%
anggaran belanja
2 Program : Peningkatan Meningkatnya penerimaan 68,323,364,446 191.55% 1,921,751,880.00 31.45% 1,666,500,000.00 15.00% 1,819,250,000.00 15.00% 1,920,212,500.00 15.00% 1,953,723,125.00 15.00% 1,969,909,281.00 15.00% 9,329,594,906.00
penerimaan Pendapatan Asli pajak daerah rupiah
Daerah (PAD)
Realisasi Peningkatan PAD 20,32 % 99.33% 26.29% 15.00% 15.00% 15.00% 15.00% 15.00%
(142.380.788.621
rupiah)
Jml PAD/total pendapatan 11.98% 22.03% 24.89% 25.56% 26.61% 27.28% 27.95% 27.95%
120
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
3 Program : Peningkatan Meningkatnya penerimaan 14,61% (3,99)% 196,704,300.00 7.69% 175,000,000.00 10.99% 183,750,000.00 8.89% 192,937,500.00 11,15% 202,584,375.00 11,25% 212,713,594.00 11,25% 966,985,469.00
penerimaan daerah selain PAD dana perimbangan dan lain2
pendapatan yang sah
4 Program : Pengamanan dan Meningkatnya tatakelola aset 14.28% 28.57% 1,423,359,000.00 42.85% 2,525,000,000.00 57.13% 2,649,750,000.00 71.41% 2,759,137,500.00 85.69% 2,835,594,375.00 100% 2,915,874,094.00 100% 13,685,355,969.00
pendayagunaan aset daerah
Jumlah kerjasama 30 30 30 30 30 30 30 30
pemanfaatan aset
5 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 100% 100% 833,136,200.00 100% 1,150,000,000.00 100% 1,077,500,000.00 100% 691,375,000.00 100% 725,943,750.00 100% 762,240,938.00 100% 4,407,059,688.00
sistem pelayanan dan
pengaduan berbasis teknologi
informasi
6 Program : Peningkatan Jumlah aparatur yang 70% 75% 376,487,700.00 80% 400,000,000.00 85% 414,637,960.00 90% 430,369,858.00 95% 446,888,351.00 100% 464,232,768.00 660 2,156,128,937.00
kualitas sumberdaya aparatur mengikuti pelatihan
teknis/fungsional dll
7 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 100% 953,015,310.00 100% 1,210,165,300.00 100% 1,144,031,208.50 100% 1,301,369,743.00 100% 1,356,438,230.00 100% 1,414,260,142.00 100% 6,426,264,623.50
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
8 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 1,411,030,050.00 100% 763,434,750.00 100% 779,606,488.00 100% 818,586,812.00 100% 859,516,152.00 100% 902,491,960.00 100% 4,123,636,162.00
dan prasarana aparatur
9 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok 2 dok 124,745,000.00 2 dok 137,219,500.00 2 dok 144,080,475.00 2 dok 151,284,498.75 2 dok 158,848,723.69 2 dok 166,791,159.87 2 dok 758,224,357.31
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok 12 dok
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
10 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 data 1 data 66,020,000.00 1 data 225,000,000.00 1 data 236,250,000.00 1 data 248,062,500.00 1 data 260,465,625.00 1 data 273,488,906.25 1 data 1,243,267,031.25
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
11 Program : Standarisasi Tersusunnya SOP/ISO 0 0 110,070,000.00 1 220,000,000.00 2 225,573,500.00 3 231,352,175.00 4 237,419,783.75 5 243,790,772.94 5 1,158,136,231.69
pelayanan publik
12 Program : Penataan dan Tersusun/revisinya regulasi 4 Perwa 2 Perwa 166,710,950.00 3 Perwa 175,000,000.00 2 Perwa 127,500,000.00 1 Perwa 130,000,000.00 1 Perwa 132,500,000.00 1 Perwa 135,000,000.00 1 Perwa 700,000,000.00
pengembangan produk hukum
1 Program : Peningkatan Ratio PNS terhadap jumlah 3,044,139,700.00 4,303,200,300.00 4,733,520,330.00 5,206,872,363.00 5,727,559,599.00 6,300,315,559.00 26,271,468,151.00
pengelolaan kepegawaian penduduk 1 : 218,21 1 : 218,21 1 : 224,83 1 : 238,22 1 : 268,85 1 : 296,06 1 : 333,16 1 : 333,16
daerah Rasio struktur jabatan dan 90% 95% 98% 99% 99% 99% 99%
eselonering yang terisi
85%
Tersedianya jabatan 20 21 22 23 24 25 25
fungsional 19 jenis
2 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 40% 60% 362,884,700.00 70% 430,300,900.00 90% 473,330,990.00 100% 520,664,089.00 100% 572,730,498.00 100% 630,003,548.00 100% 2,627,030,025.00
sistem pelayanan dan
pengaduan berbasis teknologi
informasi
3 Program : Peningkatan Pejabat yang memenuhi 7,459,408,000.00 9,314,800,000.00 8,668,280,000.00 6,910,408,000.00 7,634,618,800.00 8,338,080,680.00 40,866,187,480.00
kualitas sumberdaya aparatur persayaratan diklat 62.14% 70.41% 85% 95% 100% 100% 100% 100%
kepemimpinan
Pejabat yang memenuhi
persyaratan kepangkatan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
121
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
4 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 100% 2,188,107,700.00 100% 2,227,371,000.00 100% 2,174,855,400.00 100% 2,652,657,000.00 100% 2,916,923,000.00 100% 3,206,614,000.00 100% 13,178,420,400.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
5 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 879,858,350.00 100% 937,616,450.00 100% 959,878,095.00 100% 998,365,905.00 100% 1,029,702,495.00 100% 1,029,522,744.00 100% 4,955,085,689.00
dan prasarana aparatur
6 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 78,230,000.00 2 dok. 394,800,600.00 2 dok. 430,380,660.00 2 dok. 469,418,726.00 2 dok. 512,260,599.00 2 dok. 559,286,658.00 2 dok. 2,366,147,243.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
7 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 215,577,000.00 1 dok. 92,000,000.00 1 dok. 97,300,000.00 1 dok. 103,030,000.00 1 dok. 109,233,000.00 1 dok. 116,000,000.00 1 dok. 517,563,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 0 1 dok Renstra - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011-2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
5 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 1,575,119,500.00 100% 1,732,631,450.00 100% 1,819,263,022.50 100% 2,001,189,324.75 100% 2,201,308,257.23 100% 2,421,439,082.95 100% 10,175,831,137.42
dan prasarana aparatur
6 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 102,184,000.00 2 dok. 112,402,400.00 2 dok. 118,022,520.00 2 dok. 129,824,772.00 2 dok. 142,807,249.20 2 dok. 157,087,974.12 2 dok. 660,144,915.32
2 dok.
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
4 dok.
Renja OPD per triwulan
7 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 77,586,000.00 1 dok. 85,344,600.00 1 dok. 89,611,830.00 1 dok. 98,573,013.00 1 dok. 108,430,314.30 1 dok. 119,273,345.73 1 dok. 501,233,103.03
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
122
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Dinas Pemadam Kebakaran 7,133,500,000.00 7,467,825,000.00 8,547,701,000.00 10,537,152,000.00 20,177,000,000.00
6,485,000,000.00 60,348,178,000.00
1 Program : Peningkatan Respon waktu melayani 25 menit 20 menit 20 menit 4,710,000,000.00 20 menit 4,991,675,000.00 20 menit 6,040,701,000.00 20 menit 8,020,152,000.00 20 menit 17,610,000,000.00 20 menit 41,372,528,000.00
Pelayanan Pemadam (menit)
Kebakaran
2 Program: Peningkatan Peran Jumlah satlakar terbina 33 40 47 375,000,000.00 54 375,000,000.00 63 375,000,000.00 - 375,000,000.00 - 375,000,000.00 1,875,000,000.00
Serta Masyarakat dalam
Penanggulangan Kebakaran
3 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 50% 50% 75% 100% 100% 100% 100% -
sistem pelayanan dan
pengaduan berbasis teknologi
informasi
4 Program : Peningkatan Jumlah aparatur yang 89.16% 90% 92% 350,000,000.00 95% 360,000,000.00 97% 365,000,000.00 100% 370,000,000.00 100% 370,000,000.00 100% 1,815,000,000.00
kualitas sumberdaya aparatur mengikuti pelatihan
teknis/fungsional dll
5 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 100% 100% 783,500,000.00 100% 705,150,000.00 100% 787,000,000.00 100% 787,000,000.00 100% 787,000,000.00 100% 3,849,650,000.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
6 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 100% 750,000,000.00 100% 800,000,000.00 100% 810,000,000.00 100% 815,000,000.00 100% 865,000,000.00 100% 4,040,000,000.00
dan prasarana aparatur
7 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 500,000,000.00
2 dok.
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
4 dok.
Renja OPD per triwulan
8 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 1 dok. 65,000,000.00 1 dok. 70,000,000.00 1 dok. 70,000,000.00 1 dok. 70,000,000.00 1 dok. 70,000,000.00 1 dok. 345,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
9 Program : Penataan dan Tersusun/revisinya regulasi 1 Perda 2 Perwa - 3 Perwa 66,000,000.00 - - 1 Perda (revisi) 1 Perda (revisi) 66,000,000.00
pengembangan produk hukum
Satuan Polisi Pamong Praja 6,693,843,900.00 7,363,198,200.00 7,443,550,730.00 9,277,666,610.00 11,597,009,093.00 13,915,211,300.00
56,290,479,833.00
1 Program : Peningkatan Jumlah penertiban 196 (13%) 23% 33% 43% 3,780,000,000.00 53% 4,662,000,000.00 63% 5,745,000,000.00 73% 73% 24,782,095,600.00
3,533,855,600.00 7,061,240,000.00
ketentraman dan ketertiban
Rasio personil Satpol PP thd
masyarakat 0,6 (104 orang x 1,11 (193 1,11 (193 1,2 (222 1,4 (244
jumlah penduduk 1,2 (211 orang) 1,5 (269 orang) 1,5 (269 orang)
10.000/1736565) orang) orang) orang) orang)
2 Program : Gerakan Sadar Jumlah Kegiatan Sosialisasi 1,458,400,000.00
8 5 6 227,000,000.00 6 227,000,000.00 10 252,450,000.00 11 331,062,500.00 13 13
Hukum Perda 420,887,500.00
Jumlah Kegiatan Tipiring 4 2 5 5 7 9 12 12 -
3 Jumlah aparatur yang 3,532,970,000.00
Program Peningkatan Kualitas mengikuti diklat 50% 50% 65% 70% 75% 80% 100% 100%
Sumber Daya Aparatur 556,050,000.00 571,000,000.00 637,100,000.00 791,920,000.00 976,900,000.00
4 Pelayanan administrasi Tersedianya pendukung 1,320,630,000.00 4,641,775,000.00
perkantoran administrasi perkantoran 100% 100% 100% 709,695,000.00 100% 655,200,000.00 100% 836,600,000.00 100% 1,119,650,000.00 100% 100%
123
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
7 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 75,000,000.00 60,000,000.00 63,000,000.00 78,750,000.00 94,500,000.00 371,250,000.00
1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok
data dan perencanaan sector/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
8 Program : Penataan dan 0 857,768,000.00
pengembangan produk hukum tersusun/revisi regulasi 1 Perwa Revisi Perda 134,143,000.00 140,000,000.00 161,000,000.00 201,250,000.00 221,375,000.00
2 Program : Konservasi dan Meningkatnya kegiatan K3 266,000,000.00 266,000,000.00 266,000,000.00 266,000,000.00 266,000,000.00 1,330,000,000.00
peningkatan kualitas 100% (19 100% (19 100% (19 100% (19 100% (19
30% 40% (8 lokasi) 40% (8 lokasi)
lingkungan hidup lokasi) lokasi) lokasi) lokasi) lokasi)
3 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 75% 75% 100,000,000.00 100% 100,000,000.00 100% 100,000,000.00 100% 100,000,000.00 100% 100,000,000.00 100% 500,000,000.00
sistem pelayanan dan
40%
pengaduan berbasis teknologi
informasi
4 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 70% 100% 100% 979,638,870.00 100% 881,674,983.00 100% 979,638,870.00 100% 979,638,870.00 100% 979,638,870.00 100% 4,800,230,463.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
5 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 75% 100% 100% 108,446,495.00 100% 108,446,495.00 100% 108,446,495.00 100% 108,446,495.00 100% 108,446,495.00 100% 542,232,475.00
dan prasarana aparatur
6 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 500,000,000.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
7 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 475,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD belum ada 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2016 2021 2021
Tersusunnya Renja 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
8 Peningkatan Kualitas Terfasilitasinya Pilpres, Pilgub 0 0 0 100% 85,000,000.00 100% 85,000,000.00 100% 85,000,000.00 0 100% 255,000,000.00
kehidupan politik dan Pemilukada
Kecamatan Pancoranmas 1,189,300,000.00 1,464,939,000.00 1,480,589,600.00 1,716,000,000.00 2,126,000,000.00 2,091,000,000.00
10,067,828,600.00
2 Program : Konservasi dan Meningkatnya kegiatan K3 266,000,000.00 50% 266,000,000.00 70% 266,000,000.00 266,000,000.00 266,000,000.00 1,330,000,000.00
peningkatan kualitas 30% 40% 40%
lingkungan hidup
3 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 60% 100,000,000.00 70% 100,000,000.00 80% 100,000,000.00 100,000,000.00 100,000,000.00 500,000,000.00
sistem pelayanan dan
40% 50%
pengaduan berbasis teknologi
informasi
4 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 70% 100% 100% 739,544,000.00 100% 665,589,600.00 100% 900,000,000.00 100% 1,200,000,000.00 100% 1,200,000,000.00 100% 4,705,133,600.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
5 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 75% 100% 100% 94,395,000.00 100% 99,000,000.00 100% 100,000,000.00 100% 100,000,000.00 100% 150,000,000.00 100% 543,395,000.00
dan prasarana aparatur
124
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
6 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 500,000,000.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
7 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 475,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD belum ada 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2016 2021 2021
Tersusunnya Renja 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
8 Peningkatan Kualitas Terfasilitasinya Pilpres, Pilgub 0 0 0 100% 85,000,000.00 100% 85,000,000.00 100% 85,000,000.00 0 100% 255,000,000.00
kehidupan politik dan Pemilukada
Kecamatan Sukmajaya 1,135,608,000.00 1,749,085,365.00 1,786,121,478.00 1,884,085,365.00 1,884,085,365.00 1,799,085,365.00
10,238,070,938.00
1 Program : Pengembangan Fasilitasi pelatihan dan 0 2 kelompok 15,000,000.00 4 kelompok 100,000,000.00 6 kelompok 150,000,000.00 6 kelompok 150,000,000.00 6 kelompok 150,000,000.00 6 kelompok 150,000,000.00 6 kelompok 700,000,000.00
potensi unggulan kecamatan pengembangan UKM
2 Program : Konservasi dan Meningkatnya kegiatan K3 48,000,000.00 266,000,000.00 50% 266,000,000.00 70% 266,000,000.00 266,000,000.00 266,000,000.00 1,330,000,000.00
peningkatan kualitas 30% 40% 40%
lingkungan hidup
3 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 60% 100,000,000.00 70% 100,000,000.00 80% 100,000,000.00 100,000,000.00 100,000,000.00 500,000,000.00
sistem pelayanan dan
40% 50%
pengaduan berbasis teknologi
informasi
4 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 70% 100% 799,671,700.00 100% 979,638,870.00 100% 881,674,983.00 100% 979,638,870.00 100% 979,638,870.00 100% 979,638,870.00 100% 4,800,230,463.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
5 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 75% 100% 94,301,300.00 100% 108,446,495.00 100% 108,446,495.00 100% 108,446,495.00 100% 108,446,495.00 100% 108,446,495.00 100% 542,232,475.00
dan prasarana aparatur
6 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 88,576,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 500,000,000.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
7 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 25,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 475,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD belum ada 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2016 2021 2021
Tersusunnya Renja 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
8 Peningkatan Kualitas Terfasilitasinya Pilpres, Pilgub 0 0 0 100% 85,000,000.00 100% 85,000,000.00 100% 85,000,000.00 0 100% 255,000,000.00
kehidupan politik dan Pemilukada
Kecamatan Cipayung 1,099,515,000.00 1,528,939,000.00 1,622,483,830.00 1,759,667,748.00 1,811,151,135.00 1,728,208,691.00 9,549,965,404.00
1 2 kelompok 580,000,000.00
Program : Pengembangan Fasilitasi pelatihan dan
0 3 kelompok 80,000,000.00 5 kelompok 140,000,000.00 5 kelompok 140,000,000.00 5 kelompok 140,000,000.00 3 kelompok 80,000,000.00 3 kelompok
potensi unggulan kecamatan pengembangan UKM
2 Program : Konservasi dan Meningkatnya kegiatan K3 230,000,000.00 50% 230,000,000.00 70% 230,000,000.00 80% 230,000,000.00 90% 230,000,000.00 90% 1,150,000,000.00
peningkatan kualitas 30% 40% 40%
lingkungan hidup
3 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 60% 100,000,000.00 70% 100,000,000.00 80% 100,000,000.00 100,000,000.00 100,000,000.00 500,000,000.00
sistem pelayanan dan
40% 50%
pengaduan berbasis teknologi
informasi
125
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
4 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 70% 100% 100% 839,544,000.00 100% 793,369,080.00 100% 925,597,260.00 100% 971,877,123.00 100% 1,018,470,979.00 100% 4,548,858,442.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
5 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 75% 100% 100% 94,395,000.00 100% 99,114,750.00 100% 104,070,488.00 100% 109,274,012.00 100% 114,737,712.00 100% 521,591,962.00
dan prasarana aparatur
6 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 500,000,000.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
7 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 1 dok. 85,000,000.00 1 dok. 85,000,000.00 1 dok. 85,000,000.00 1 dok. 85,000,000.00 1 dok. 85,000,000.00 1 dok. 425,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD belum ada 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2016 2021 2021
Tersusunnya Renja 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
8 Peningkatan Kualitas Terfasilitasinya Pilpres, Pilgub 0 0 0 100% 75,000,000.00 100% 75,000,000.00 100% 75,000,000.00 0 100% 225,000,000.00
kehidupan politik dan Pemilukada
Kecamatan Cilodong 1,107,818,000.00 1,703,085,365.00 1,730,121,478.00 1,828,085,365.00 1,828,085,365.00 1,753,085,365.00 9,950,280,938.00
1 Program : Pengembangan Fasilitasi pelatihan dan 0 2 kelompok 4 kelompok 100,000,000.00 6 kelompok 150,000,000.00 6 kelompok 150,000,000.00 6 kelompok 150,000,000.00 6 kelompok 150,000,000.00 6 kelompok 700,000,000.00
potensi unggulan kecamatan pengembangan UKM
2 Program : Konservasi dan Meningkatnya kegiatan K3 230,000,000.00 50% 230,000,000.00 70% 230,000,000.00 230,000,000.00 230,000,000.00 1,150,000,000.00
peningkatan kualitas 30% 40% 40% 85% 100% 100%
lingkungan hidup
3 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 60% 100,000,000.00 70% 100,000,000.00 80% 100,000,000.00 90% 100,000,000.00 100% 100,000,000.00 100% 500,000,000.00
sistem pelayanan dan
40% 50%
pengaduan berbasis teknologi
informasi
4 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 70% 100% 100% 979,638,870.00 100% 881,674,983.00 100% 979,638,870.00 100% 979,638,870.00 100% 979,638,870.00 100% 4,800,230,463.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
5 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 75% 100% 100% 108,446,495.00 100% 108,446,495.00 100% 108,446,495.00 100% 108,446,495.00 100% 108,446,495.00 100% 542,232,475.00
dan prasarana aparatur
6 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 500,000,000.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
7 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 1 dok. 85,000,000.00 1 dok. 85,000,000.00 1 dok. 85,000,000.00 1 dok. 85,000,000.00 1 dok. 85,000,000.00 1 dok. 425,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD belum ada 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2016 2021 2021
Tersusunnya Renja 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
8 Peningkatan Kualitas Terfasilitasinya Pilpres, Pilgub 0 0 0 100% 75,000,000.00 100% 75,000,000.00 100% 75,000,000.00 0 100% 225,000,000.00
kehidupan politik dan Pemilukada
126
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Kecamatan Cimanggis 1,169,834,000.00 1,766,377,400.00 1,849,157,138.00 1,973,582,164.00 2,033,582,807.20 1,987,583,643.36 10,780,117,152.56
1 Program : Pengembangan Fasilitasi pelatihan dan 0 2 kelompok 4 kelompok 150,000,000.00 6 kelompok 150,000,000.00 6 kelompok 150,000,000.00 6 kelompok 150,000,000.00 6 kelompok 150,000,000.00 6 kelompok 750,000,000.00
potensi unggulan kecamatan pengembangan UKM
2 Program : Konservasi dan Meningkatnya kegiatan K3 69,600,000.00 266,000,000.00 266,000,000.00 266,000,000.00 266,000,000.00 266,000,000.00 1,330,000,000.00
100% (19 100% (19
peningkatan kualitas 40% 50% 60% 70% 80% 90%
lokasi) lokasi)
lingkungan hidup
3 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 100,000,000.00 100,000,000.00 100,000,000.00 130,000,000.00 130,000,000.00 560,000,000.00
sistem pelayanan dan
40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 100%
pengaduan berbasis teknologi
informasi
4 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 70% 100% 890,562,000.00 100% 979,618,200.00 100% 969,822,018.00 100% 1,077,580,020.00 100% 1,077,580,020.00 100% 1,077,580,020.00 100% 5,182,180,278.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
5 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 75% 100% 68,872,000.00 100% 75,759,200.00 100% 83,335,120.00 100% 100,002,144.00 100% 130,002,787.20 100% 169,003,623.36 100% 558,102,874.56
dan prasarana aparatur
6 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 81,800,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 500,000,000.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
7 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 34,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 95,000,000.00 1 dok. 475,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD belum ada 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2016 2021 2021
Tersusunnya Renja 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
8 Peningkatan Kualitas Terfasilitasinya Pilpres, Pilgub 0 0 0 100% 85,000,000.00 100% 85,000,000.00 100% 85,000,000.00 0 100% 255,000,000.00
kehidupan politik dan Pemilukada
Kecamatan Tapos 1,406,927,000.00 1,782,000,000.00 1,832,000,000.00 2,052,686,004.00 2,150,081,004.00 2,155,081,004.00 11,378,775,012.00
1 Program : Pengembangan Fasilitasi pelatihan dan 0 2 kelompok 4 kelompok 100,000,000.00 6 kelompok 150,000,000.00 12 kelompok 200,000,000.00 12 kelompok 200,000,000.00 12 kelompok 200,000,000.00 12 kelompok 850,000,000.00
potensi unggulan kecamatan pengembangan UKM
5 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 75% 100% 127,395,000.00 100% 125,000,000.00 100% 125,000,000.00 100% 150,000,000.00 100% 247,395,000.00 100% 347,395,000.00 100% 994,790,000.00
dan prasarana aparatur
127
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
6 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 83,628,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 500,000,000.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
7 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 62,987,000.00 1 dok. 105,000,000.00 1 dok. 105,000,000.00 1 dok. 105,000,000.00 105,000,000.00 1 dok. 105,000,000.00 1 dok. 525,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD belum ada 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2016 2021 2021
Tersusunnya Renja 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
8 Peningkatan Kualitas Terfasilitasinya Pilpres, Pilgub 0 0 0 100% 95,000,000.00 100% 95,000,000.00 100% 95,000,000.00 0% 100% 285,000,000.00
kehidupan politik dan Pemilukada
Kecamatan Sawangan 1,219,556,000.00 1,607,000,000.00 1,567,000,000.00 1,850,300,000.00 2,112,641,905.60 2,418,340,000.28 10,774,837,905.88
1 Program : Pengembangan Fasilitasi pelatihan dan 0 2 kelompok 2 kelompok 50,000,000.00 3 kelompok 70,000,000.00 4 Kelompok 100,000,000.00 8 Kelompok 175,000,000.00 11 Kelompok 200,000,000.00 11 Kelompok 595,000,000.00
potensi unggulan kecamatan pengembangan UKM Jambu
Merah
2 Program : Konservasi dan Meningkatnya kegiatan K3 30% 40% 63,745,000.00 50% 302,000,000.00 60% 302,000,000.00 70% 302,000,000.00 90% 302,000,000.00 100% 302,000,000.00 100% 1,510,000,000.00
peningkatan kualitas
lingkungan hidup
3 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 40% 50% 60% 100,000,000.00 70% 100,000,000.00 80% 100,000,000.00 90% 100,000,000.00 100% 100,000,000.00 100% 500,000,000.00
sistem pelayanan dan
pengaduan berbasis teknologi
informasi
4 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 70% 100% 854,285,000.00 100% 850,000,000.00 100% 675,000,000.00 100% 881,800,000.00 100% 979,480,000.00 100% 1,285,000,000.00 100% 4,671,280,000.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
5 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 75% 100% 167,794,000.00 100% 100,000,000.00 100% 120,000,000.00 100% 166,500,000.00 100% 256,161,905.60 100% 326,340,000.28 100% 969,001,905.88
dan prasarana aparatur
6 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 70,732,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 500,000,000.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
7 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 63,000,000.00 1 dok. 105,000,000.00 1 dok. 105,000,000.00 1 dok. 105,000,000.00 1 dok. 105,000,000.00 1 dok. 105,000,000.00 1 dok. 525,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra belum ada 1 dok. - - - - 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya Renja 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
8 Program : Peningkatan Terfasilitasinya Pilpres, Pilgub 0 0 0 100% 95,000,000.00 100% 95,000,000.00 100% 95,000,000.00 0% 100% 285,000,000.00
Kualitas Kehidupan Politik dan Pemilukada
2 Program : Konservasi dan Meningkatnya kegiatan K3 302,000,000.00 302,000,000.00 302,000,000.00 302,000,000.00 302,000,000.00 1,510,000,000.00
peningkatan kualitas 30% 40% 50% 60% 70% 80% (8 lokasi) 80% (8 lokasi) 80% (8 lokasi)
lingkungan hidup
3 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 100,000,000.00 100,000,000.00 100,000,000.00 100,000,000.00 100,000,000.00 500,000,000.00
sistem pelayanan dan
pengaduan berbasis teknologi 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 100%
informasi
128
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
4 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 70% 100% 100% 871,000,000.00 100% 793,620,000.00 100% 920,000,000.00 100% 1,285,000,000.00 100% 1,285,000,000.00 100% 5,154,620,000.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
5 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 75% 100% 100% 111,000,000.00 100% 122,100,000.00 100% 165,000,000.00 100% 250,000,000.00 100% 350,000,000.00 100% 998,100,000.00
dan prasarana aparatur
6 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 500,000,000.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
7 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 2 dok. 105,000,000.00 3 dok. 105,000,000.00 4 dok. 105,000,000.00 7 dok. 105,000,000.00 7 dok. 105,000,000.00 7 dok. 525,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD belum ada 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2016 2021 2021
Tersusunnya Renja 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
8 Peningkatan Kualitas Terfasilitasinya Pilpres, Pilgub 0 0 0 100% 95,000,000.00 100% 95,000,000.00 100% 95,000,000.00 0% 100% 285,000,000.00
kehidupan politik dan Pemilukada
Kecamatan Cinere 924,252,000.00 1,312,969,200.00 1,349,872,280.00 1,604,558,184.00 1,664,558,184.00 1,669,558,184.00 8,525,768,032.00
1 Program : Pengembangan Fasilitasi pelatihan dan 0 1 kelompok 2 kelompok 70,000,000.00 3 kelompok 80,000,000.00 4 kelompok 100,000,000.00 6 kelompok 150,000,000.00 8 kelompok 200,000,000.00 8 kelompok 600,000,000.00
potensi unggulan kecamatan pengembangan UKM Sulaman
Kerudung
2 Program : Konservasi dan Meningkatnya kegiatan K3 8 lokasi (40%) 49,000,000.00 8 lokasi (40%) 194,000,000.00 19 lokasi 194,000,000.00 19 lokasi 194,000,000.00 19 lokasi 194,000,000.00 19 lokasi 194,000,000.00 19 lokasi 970,000,000.00
peningkatan kualitas 30% (100%) (100%) (100%) (100%) (100%)
lingkungan hidup
3 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 50% 75% 100,000,000.00 100% 100,000,000.00 100% 100,000,000.00 100% 100,000,000.00 100% 100,000,000.00 100% 500,000,000.00
sistem pelayanan dan
40%
pengaduan berbasis teknologi
informasi
4 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 70% 100% 588,972,000.00 100% 623,969,200.00 100% 585,872,280.00 100% 800,558,184.00 100% 800,558,184.00 100% 800,558,184.00 100% 3,611,516,032.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
5 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 75% 100% 137,924,000.00 100% 150,000,000.00 100% 150,000,000.00 100% 170,000,000.00 100% 180,000,000.00 100% 200,000,000.00 100% 850,000,000.00
dan prasarana aparatur
6 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 81,200,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 500,000,000.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
7 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 67,156,000.00 1 dok. 75,000,000.00 1 dok. 75,000,000.00 1 dok. 75,000,000.00 1 dok. 75,000,000.00 1 dok. 75,000,000.00 1 dok. 375,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD belum ada 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2016 2021 2021
Tersusunnya Renja 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
8 Peningkatan Kualitas Terfasilitasinya Pilpres, Pilgub 0 0 0 100% 65,000,000.00 100% 65,000,000.00 100% 65,000,000.00 0 100% 195,000,000.00
kehidupan politik dan Pemilukada
129
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
Kecamatan Limo 824,252,000.00 1,119,000,000.00 1,129,000,000.00 1,304,000,000.00 1,554,000,000.00 1,546,000,000.00 7,476,252,000.00
1 Program : Pengembangan Fasilitasi pelatihan dan 500,000,000.00
potensi unggulan kecamatan pengembangan UKM Aloe 0 1 kelompok 2 kelompok 50,000,000.00 3 Kelompok 50,000,000.00 4 Kelompok 50,000,000.00 10 kelompok 150,000,000.00 12 Kelompok 200,000,000.00 12 Kelompok
Vera
2 Program : Konservasi dan Meningkatnya kegiatan K3 di 4 970,000,000.00
peningkatan kualitas titik 30% 40% 62,200,000.00 50% 194,000,000.00 60% 194,000,000.00 75% 194,000,000.00 90% 194,000,000.00 100% 194,000,000.00 100%
lingkungan hidup
3 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 500,000,000.00
sistem pelayanan dan
40% 50% 39,252,000.00 60% 100,000,000.00 70% 100,000,000.00 80% 100,000,000.00 90% 100,000,000.00 100% 100,000,000.00 100%
pengaduan berbasis teknologi
informasi
4 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 70% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 3,295,000,000.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran 543,960,000.00 550,000,000.00 495,000,000.00 650,000,000.00 800,000,000.00 800,000,000.00
5 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 75% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 317,000,000.00
dan prasarana aparatur 32,040,000.00 50,000,000.00 50,000,000.00 70,000,000.00 70,000,000.00 77,000,000.00
6 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 100,000,000.00 2 dok. 500,000,000.00
81,800,000.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
Renja OPD per triwulan
7 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 65,000,000.00 1 dok. 75,000,000.00 1 dok. 75,000,000.00 1 dok. 75,000,000.00 1 dok. 75,000,000.00 1 dok. 75,000,000.00 1 dok. 375,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD belum ada 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2016 2021 2021
Tersusunnya Renja 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
8 Peningkatan Kualitas Terfasilitasinya Pilpres, Pilgub 0 0 0 100% 65,000,000.00 100% 65,000,000.00 100% 65,000,000.00 0% 195,000,000.00
kehidupan politik dan Pemilukada
Sekretariat Badan Narkotika 1,472,800,000.00 1,999,000,000.00 1,474,000,000.00 1,514,000,000.00 1,514,000,000.00 1,514,000,000.00
Kota 9,487,800,000.00
1 Program : Pencegahan dan Jumlah kasus narkoba +200 Kasus Turun 10% Turun 10% 809,000,000.00 Turun 10% 574,000,000.00 Turun 10% 574,000,000.00 Turun 10% 574,000,000.00 Turun 10% 574,000,000.00 Turun 10% 3,105,000,000.00
Penanganan P4GN
2 Program : Peningkatan peran Jumlah kelompok masyarakat 1 1 2 185,000,000.00 2 185,000,000.00 2 185,000,000.00 2 185,000,000.00 2 185,000,000.00 11 925,000,000.00
serta masyarakat dalam P4GN peduli narkoba
3 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 50% 50% 75% 100% 100% 100% 100% 100% -
sistem pelayanan dan
pengaduan berbasis teknologi
informasi
4 Program : Peningkatan Jumlah aparatur yang 50% 55% 60% 50,000,000.00 65% 50,000,000.00 70% 50,000,000.00 75% 50,000,000.00 80% 50,000,000.00 80% 250,000,000.00
kualitas sumberdaya aparatur mengikuti pelatihan
teknis/fungsional dll
5 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 100% 100% 350,000,000.00 100% 310,000,000.00 100% 350,000,000.00 100% 350,000,000.00 100% 350,000,000.00 100% 1,710,000,000.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
6 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 100% 495,000,000.00 100% 245,000,000.00 100% 245,000,000.00 100% 245,000,000.00 100% 245,000,000.00 100% 1,475,000,000.00
dan prasarana aparatur
130
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
7 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 60,000,000.00 2 dok. 60,000,000.00 2 dok. 60,000,000.00 2 dok. 60,000,000.00 2 dok. 60,000,000.00 2 dok. 300,000,000.00
2 dok.
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan
4 dok.
Renja OPD per triwulan
8 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 1 dok. 1 dok. 50,000,000.00 1 dok. 50,000,000.00 1 dok. 50,000,000.00 1 dok. 50,000,000.00 1 dok. 50,000,000.00 1 dok. 250,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 0 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
121 Urusan : Ketahanan Pangan 1,879,868,000.00 2,445,900,759.00 2,102,795,796.00 2,564,011,387.00 2,769,306,346.00 3,533,006,250.00
15,294,888,538.00
Konsumsi susu (liter/kap/thn) 1.66 1.66 1.66 1.66 1.66 1.66 1.66 1.66
2 Program Peningkatan Temuan pangan berbahaya 332,338,000 325,000,000.00 325,000,000.00 300,000,000.00 350,000,000.00 400,000,000.00 1,700,000,000.00
Kewaspadaan Pangan dan Gizi asal hewan
- Cemaran mikroba 25% 25% 25% 20% 20% 15% 15%
- Pengawet 10% 10% 10% 5% 5% 5% 5%
- Formalin 20% 15% 15% 15% 10% 5% 5%
- Residu 30% 25% 25% 25% 20% 15% 15%
131
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
122 Urusan : Pemberdayaan
1,659,817,900.00 1,861,416,079.00 1,764,503,698.50 2,110,218,034.32 2,377,786,478.07 2,884,595,694.88 12,658,337,884.77
Masyarakat dan Desa
Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Ketahanan 1,659,817,900.00 1,861,416,079.00 1,764,503,698.50 2,110,218,034.32 2,377,786,478.07 2,884,595,694.88 12,658,337,884.77
Pangan
1 Program : Peningkatan Jumlah LPM aktif 85% 85% 541,231,200.00 85% 731,643,512.00 85% 768,225,688.00 85% 901,956,314.00 85% 1,012,450,735.00 85% 1,218,886,088.00 85% 4,633,162,337.00
kapasitas kelembagaan
masyarakat Jumlah PKK aktif
2 Program : Peningkatan peran Keswadayaan masyarakat 250,458,000.00 252,962,580.00 103,300,124.00 121,894,146.00 137,740,385.00 168,043,269.00 783,940,504.00
serta masyarakat dan dunia
85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% 85%
usaha dalam pembangunan
3 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 30% 50% 60,000,000.00 75% 75,000,000.00 100% 85,000,000.00 100% 85,000,000.00 100% 85,000,000.00 100% 85,000,000.00 100% 415,000,000.00
sistem pelayanan dan
pengaduan berbasis teknologi
informasi
4 Program : Peningkatan Jumlah aparatur yang 60% 60% 30,000,000.00 70% 35,000,000.00 80% 40,000,000.00 90% 45,000,000.00 45,000,000.00 100% 50,000,000.00 100% 215,000,000.00
kualitas sumberdaya aparatur mengikuti pelatihan
teknis/fungsional dll 0.9
5 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 85% 268,657,240.00 85% 266,643,812.00 85% 249,053,402.70 85% 328,736,684.00 85% 377,322,452.00 85% 465,233,392.00 85% 1,686,989,742.70
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
6 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 85% 377,679,860.00 85% 367,056,659.00 85% 379,159,492.00 85% 462,708,200.00 85% 533,910,266.00 85% 670,070,525.00 85% 2,412,905,142.00
dan prasarana aparatur
7 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 59,836,500.00 60,434,865.00 63,456,608.25 74,878,797.74 84,613,041.44 103,227,910.56 386,611,222.98
2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok.
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
pengendalian pelaksanaan 4 dok.
Renja OPD per triwulan
8 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 2 dok data RTS dan 2 dok. 71,955,100.00 2 dok. 72,674,651.00 2 dok. 76,308,383.55 2 dok. 90,043,892.59 2 dok. 101,749,598.63 2 dok. 124,134,510.32 2 dok. 464,911,036.09
data dan perencanaan sektor/urusan Profil kelurahan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 dok. 1 dok.
2011 2016
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
123 Urusan : Statisik 710,982,600.00 1,020,000,000.00 936,000,000.00 1,008,600,000.00 1,087,960,000.00 1,169,256,000.00 5,932,798,600.00
Badan Perencanaan 710,982,600.00 1,020,000,000.00 936,000,000.00 1,008,600,000.00 1,087,960,000.00 1,169,256,000.00
5,932,798,600.00
Pembangunan Daerah
1 Program Peningkatan Kualitas Tersusunnya buku Depok 1 dok DDA 1 dok 710,982,600.00 1 dok 1,020,000,000.00 1 dok DDA 936,000,000.00 1 dok 1,008,600,000.00 1 dok 1,087,960,000.00 1 dok DDA 1,169,256,000.00 1 dok DDA
Data dan Perencanaan Dalam Angka (DDA)/Data 2010 DDA 2011 DDA 2012 2013 DDA 2014 DDA 2015 2016 2016
pengukuran kinerja
Tersusunnya buku PDRB Kota 1 dok PDRB 1 dok 1 dok 1 dok PDRB 1 dok 1 dok 1 dok PDRB 1 dok PDRB
2009 PDRB 2010 PDRB 2011 2012 PDRB 2013 PDRB 2014 2015 2015
Tersedianya data kemiskinan 1 dok (2007) 1 dok 1 dok (2016) 1 dok (2016)
124 Urusan : Kearsipan 1,135,550,000.00 1,350,000,000.00 1,092,500,000.00 1,750,000,000.00 1,600,000,000.00 1,725,000,000.00 8,653,050,000.00
Kantor Arsip dan 1,135,550,000.00 1,350,000,000.00 1,092,500,000.00 1,750,000,000.00 1,600,000,000.00 1,725,000,000.00
8,653,050,000.00
Perpustakaan
1 Program : Peningkatan Penerapan pengelolaan arsip 61% 61% 72% 575,000,000.00 81% 350,000,000.00 90% 975,000,000.00 100% 725,000,000.00 100% 850,000,000.00 100% 3,475,000,000.00
pengelolaan kearsipan secara baku (%)
Jumlah SDM pengelola 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 300 orang
kearsipan yang terlatih
Terbangunnya Depo Arsip 0 0 25% 50% 75% 100% 100% 100%
Jumlah Koleksi Daerah 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen
2 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif 0% 0% 25% 40% 50% 75% 100% 100% -
sistem pelayanan dan
pengaduan berbasis teknologi
informasi
3 Program : Peningkatan Jumlah aparatur yang 80% 85% 90% 150,000,000.00 95% 150,000,000.00 100% 150,000,000.00 100% 250,000,000.00 100% 250,000,000.00 100% 950,000,000.00
kualitas sumberdaya aparatur mengikuti pelatihan
teknis/fungsional dll
4 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 100% 100% 325,000,000.00 100% 292,500,000.00 100% 325,000,000.00 100% 325,000,000.00 100% 325,000,000.00 100% 1,592,500,000.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
132
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
5 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 100% 150,000,000.00 100% 150,000,000.00 100% 150,000,000.00 100% 150,000,000.00 100% 150,000,000.00 100% 750,000,000.00
dan prasarana aparatur
6 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 2 dok. 75,000,000.00 2 dok. 75,000,000.00 2 dok. 75,000,000.00 2 dok. 75,000,000.00 2 dok. 75,000,000.00 2 dok. 375,000,000.00
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan
pengendalian pelaksanaan
4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
Renja OPD per triwulan
7 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 2 dok 1 dok. 1 dok. 75,000,000.00 1 dok. 75,000,000.00 1 dok. 75,000,000.00 1 dok. 75,000,000.00 1 dok. 75,000,000.00 1 dok. 375,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
125 Urusan : Komunikasi dan 9,112,485,815.00 19,406,892,000.00 13,403,750,000.00 13,192,350,000.00 13,198,550,000.00 13,610,750,000.00
81,924,777,815.00
Informasi
Dinas Komunikasi dan 9,112,485,815.00 19,406,892,000.00 13,403,750,000.00 13,192,350,000.00 13,198,550,000.00 13,610,750,000.00
81,924,777,815.00
Informasi
1 Program : Pengembangan Cakupan layanan informasi 10% 10% 10% 8,780,400,000.00 20% 6,230,400,000.00 30% 6,450,400,000.00 40% 6,720,400,000.00 50% 7,040,400,000.00 50% 35,222,000,000.00
layanan infrastruktur teknologi
informasi
2 Program : Peningkatan Optimal dan terintegrasinya 10% 10% 25% 4,730,000,000.00 50% 2,950,000,000.00 75% 2,660,000,000.00 75% 2,530,000,000.00 100% 2,530,000,000.00 100% 15,400,000,000.00
tatakelola teknologi informasi aplikasi TIK antar unit
dan komunikasi pelayanan
3 Program : Pengembangan Efektivitas Sarana Informasi 20% 30% 42% 3,610,000,000.00 64% 2,645,000,000.00 76% 2,580,000,000.00 88% 2,590,000,000.00 100% 2,625,000,000.00 100% 14,050,000,000.00
keterbukaan informasi publik Publik
4 Program : Peningkatan Jumlah aparatur yang 50% 75% 100% 1,050,000,000.00 100% 350,000,000.00 100% 150,000,000.00 100% 150,000,000.00 100% 150,000,000.00 100% 1,850,000,000.00
kualitas sumberdaya aparatur mengikuti pelatihan
teknis/fungsional dll
5 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 100% 100% 609,492,000.00 100% 597,600,000.00 100% 717,450,000.00 100% 770,900,000.00 100% 824,350,000.00 100% 3,519,792,000.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
6 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 100% 100% 485,750,000.00 100% 487,000,000.00 100% 488,250,000.00 100% 289,500,000.00 100% 290,750,000.00 100% 2,041,250,000.00
dan prasarana aparatur
7 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 2 dok. 2 dok. 66,250,000.00 2 dok. 66,750,000.00 2 dok. 67,250,000.00 2 dok. 67,750,000.00 2 dok. 68,250,000.00 2 dok. 336,250,000.00
2 dok.
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan
pengendalian pelaksanaan
4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
Renja OPD per triwulan
8 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 2 dok 1 dok. 1 dok. 75,000,000.00 1 dok. 77,000,000.00 1 dok. 79,000,000.00 1 dok. 80,000,000.00 1 dok. 82,000,000.00 1 dok. 393,000,000.00
data dan perencanaan sektor/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 Renstra 2011- - - - - 1 Renstra 2016- 1 Renstra 2016-
2011 2016 2021 2021
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
9 Program : Penataan dan Tersusun/revisinya regulasi 1 Perda 1 Raperda dan 1 Perda dan 1 1 Perda 1 Perda - - - -
pengembangan produk hukum 1 Perwa Perwa
133
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
126 Urusan : Perpustakaan 280,250,000.00 450,000,000.00 650,000,000.00 675,000,000.00 550,000,000.00 800,000,000.00 3,405,250,000.00
Kantor Arsip dan 280,250,000.00 450,000,000.00 650,000,000.00 675,000,000.00 550,000,000.00 800,000,000.00
3,405,250,000.00
Perpustakaan
1 Program : Pengembangan Jumlah koleksi buku yang 450,000,000.00 1,675,000,000.00
perpustakaan daerah tersedia di perpustakaan 4000 eks 5000 eks 6500 eks 200,000,000.00 7500 eks 400,000,000.00 10000 eks 425,000,000.00 11000 eks 200,000,000.00 12000 eks 12000 eks
daerah
Jumlah pengunjung
3000 orang 3000 orang 3000 orang 3000 orang 3000 orang 6000 orang 12000 orang 12000 orang
perpustakaan
Cakupan layanan
96 lokasi 96 lokasi 144 lokasi 168 lokasi 192 lokasi 144 lokasi 204 lokasi 204 lokasi
perpustakaan keliling
Terbangunnya Gedung
25% 25% 25% 25% 100% 100% 100% 100%
Perpustakaan Daerah
Jumlah SDM pengelola
perpustakaan yang terlatih 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 300 orang
2 Program : Peningkatan minat Jumlah perpustakaan/taman 2 Kelurahan 2 Kelurahan 6 Kelurahan 250,000,000.00 16 Kelurahan 250,000,000.00 20 Kelurahan 250,000,000.00 22 Kelurahan 350,000,000.00 22 Kelurahan 350,000,000.00 22 Kelurahan 1,450,000,000.00
baca masyarakat bacaan masyarakat
2 URUSAN PILIHAN
201 Urusan : Pertanian 8,847,552,960.00 4,679,000,000.00 4,170,820,000.00 4,435,000,000.00 6,284,000,000.00 7,908,290,000.00 36,324,662,960.00
Dinas Pertanian dan Perikanan 8,847,552,960.00 4,679,000,000.00 4,170,820,000.00 4,435,000,000.00 6,284,000,000.00 7,908,290,000.00
36,324,662,960.00
1 Program Peningkatan Produksi tanaman hias 1,247,535 1,350,000 504,586,900 1,485,000 475,000,000.00 1,559,250 472,000,000.00 1,590,435 525,000,000.00 1,622,244 700,000,000.00 1,654,689 625,000,000.00 1,654,689 2,797,000,000.00
Agribisnis Unggulan (TP) (tangkai)
Produksi belimbing (Ku) 46,213 50,000 51,000 52,020 53,060 54,122 55,204 55,204
Produksi Jambu biji merah (Ku) 16,669 17,502 18,000 19,800 20,000 20,000 20,000 20,000
2 Program : Pengembangan Kapasitas layanan (ekor) 16,000 8,670 6,646,138,600 25,550 2,720,000,000.00 26,820 2,325,000,000.00 28,160 29,500 4,000,000,000.00 36,500 4,745,290,000.00 36,500 16,290,290,000.00
Rumah Potong Hewan (RPH)
regional 2,500,000,000.00
3 Program Peningkatan Jumlah kelompok tani aktif 71 77 560,392,000.00 85 375,000,000.00 93 400,000,000.00 101 400,000,000.00 109 400,000,000.00 116 950,000,000.00 116 2,525,000,000.00
Pelayanan Bidang Pertanian
dan Penyuluhan Jumlah pelayanan di 1227 1227 1250 1275 1300 1310 1320 1320
puskeswan (ekor/thn)
4 Program Penanggulangan Jumlah petani yang 420 90 189,721,900 120 175,000,000.00 120 175,000,000.00 120 120 200,000,000.00 120 200,000,000.00 120 950,000,000.00
Kemiskinan Terpadu diberdayakan pd lokasi
terpadu 200,000,000.00
5 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung 100% 39 Jenis 347,063,560 39 Jenis 349,000,000.00 39 Jenis 314,820,000.00 39 Jenis 359,500,000.00 39 Jenis 372,000,000.00 39 Jenis 408,000,000.00 39 Jenis
administrasi perkantoran administrasi perkantoran 1,803,320,000.00
6 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur 100% 9 Jenis 108,832,000 9 Jenis 142,000,000.00 9 Jenis 141,000,000.00 9 Jenis 157,000,000.00 9 Jenis 369,000,000.00 9 Jenis 545,000,000.00 9 Jenis 1,354,000,000.00
dan prasarana aparatur
7 Program : Peningkatan sistem Tersusunnya Laporan 83,334,000 83,000,000.00 83,000,000.00 83,500,000.00 83,000,000.00 85,000,000.00 417,500,000.00
2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok. 2 dok.
pelaporan capaian kinerja dan keuangan per semester
keuangan Tersusunnya LAKIP OPD 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok. 1 dok.
Tersusunnya laporan RFK per
12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok. 12 dok.
bulan
Tersusunnya laporan
pengendalian pelaksanaan
4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok. 4 dok.
Renja OPD per triwulan
8 Program : Peningkatan kualitas Tersusunnya data 3 sector 3 sector 238,749,000 3 sector 360,000,000.00 3 sector 160,000,000.00 3 sector 160,000,000.00 3 sector 160,000,000.00 3 sector 200,000,000.00 3 sector 1,040,000,000.00
data dan perencanaan sector/urusan
Tersusunnya Renstra OPD 1 Renstra 2006- 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok
2011
Tersusunnya Renja OPD 1 Renja 2011 1 Renja 2012 1 Renja 2013 1 Renja 2014 1 Renja 2015 1 Renja 2016 1 Renja 2017 1 Renja 2017
9 Program : Penataan dan Tersusun/revisinya regulasi 2 dok. - - 1 dok 100,000,000.00 1 dok 50,000,000.00 - 2 dok 150,000,000.00 2 dok 300,000,000.00
pengembangan produk hukum
134
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
204 Urusan : Pariwisata
507,360,000.00 510,000,000.00 785,500,000.00 830,000,000.00 615,000,000.00 645,000,000.00 3,892,860,000.00
Dinas Pemuda, Olah Raga, 507,360,000.00 510,000,000.00 785,500,000.00 830,000,000.00 615,000,000.00 645,000,000.00
Pariwisata, Seni dan Budaya 3,892,860,000.00
2 Program : Promosi Pariwisata Jumlah kunjungan wisata 1 juta 1 juta 1,1 jt 1,2 jt 1,3 jt 1,4 jt 1,5 jt 1,5 jt 1,857,500,000.00
363,400,000 375,000,000.00 410,000,000.00 440,000,000.00 132,500,000.00 500,000,000.00
Daerah
Jumlah kegiatan promosi 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali
Tersedianya sarana prasarana 3 item 3 item 3 item 3 item 3 item 3 item 3 item 3 item
promosi
3 Program : Pengembangan Meningkatnya sarana dan 50% 50% 55% 60% 65% 70% 75% 80% 353,000,000.00
usaha pariwisata prasarana wisata oleh swasta 69,060,000 60,000,000.00 75,500,000.00 65,000,000.00 82,500,000.00 70,000,000.00
Jumlah pelaku usaha yang 200 220 240 260 280 300 320 320
dibina -
4 Program : Pengembangan Nilai Ekspor bersih
perdagangan dalam dan luar perdagangan (US$) 52365574.9 55507509.4 58837959.9 540,000,000.00 62368237.5 480,000,000.00 66110331.8 540,000,000.00 70076951.7 580,000,000.00 74281568.8 640,000,000.00 74281568.8 2,780,000,000.00
negeri
Jumlah promosi produk dalam
negeri 2 Kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 10 kali
135
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Akhir RPJMD
Kondisi Kinerja
No Urusan/Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Target Rp Target Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
6 Program : Pengembangan Tersedianya SIM yang efektif
sistem pelayanan dan
1 SIM, 2
pengaduan berbasis tehnologi 1 SIM 2 informasi 25,000,000.00 2 informasi 25,000,000.00 2 informasi 50,000,000.00 2 informasi 25,000,000.00 2 informasi 25,000,000.00 2 informasi 150,000,000.00
informasi
informasi
Terbangunnya e-commerce
sosialisasi dan upgrade web Monev dan Monev dan Monev dan Monev dan
0 0
Pendataan site update data update data update data update data
7 Program : Peningkatan jumlah aparatur yang
kualitas sumberdaya aparatur mengikuti pelatihan tekhnis/ 0 2 orang 2 orang 50,000,000.00 2 orang 50,000,000.00 - - 100,000,000.00
fungsional
8 Program : Pelayanan Tersedianya pendukung
100% 100% 100% 706,100,000.00 100% 652,140,000.00 100% 735,250,000.00 100% 737,450,000.00 100% 750,700,000.00 100% 3,581,640,000.00
administrasi perkantoran administrasi perkantoran
9 Program : Peningkatan sarana Tersedianya sarpras aparatur
dan prasarana aparatur 16 Jenis 16 Jenis 16 Jenis 711,200,000.00 16 Jenis 806,200,000.00 16 Jenis 477,500,000.00 16 Jenis 477,500,000.00 16 Jenis 508,500,000.00 16 Jenis 2,980,900,000.00
207 Urusan Industri 1,107,809,500.00 1,709,000,000.00 2,095,000,000.00 2,440,000,000.00 2,485,000,000.00 1,685,000,000.00 11,521,809,500.00
Dinas Perindustrian dan
Perdagangan 1,107,809,500.00 1,709,000,000.00 2,095,000,000.00 2,440,000,000.00 2,485,000,000.00 1,685,000,000.00 11,521,809,500.00
Jumlah komunitas 4 4 4 4 4 20
3 Program : Penataan industri Jumlah cluster industri lokal
berbasis potensi lokal 1 cluster 1 cluster 1 cluster 399,000,000.00 1 cluster 565,000,000.00 1 cluster 325,000,000.00 1 cluster 175,000,000.00 1 cluster 175,000,000.00 1 cluster 1,639,000,000.00
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial - 64,165,570.00 63,500,000.00 59,933,334.00 67,629,463.00 69,075,743.00
324,304,110.00
136
BAB IX
INDIKATOR KINERJA DAERAH
Penetapan Indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran
keberhasilan pencapaian Visi dan Misi RPJM Daerah pada akhir periode perencanaan. Pencapaian
target merupakan hasil dari akumulasi pencapaian indicator outcome dari pelaksanaan program
pembangunan daerah tiap tahun yang dilaksanakan oleh semua OPD pada Pemerintah Kota Depok
selama 5 tahun dengan para pemangku kepentingan daerah.
Indikator Kinerja Daerah dalam RPJM Daerah Kota Depok Tahun 2011-2016 meliputi Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah yang menjelaskan tentang pencapaian setiap Misi RPJM Daerah, serta
Indikator Kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diatur dalam Permendagri
No. 54 Tahun 2010. Target Indikator Kinerja ditetapkan dengan mengacu pada target yang
ditetapkan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta arahan RPJPD Kota Depok Tahun
2006-2025 dengan mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya daerah.
Mewujudkan Opini BPK WDP WDP WDP WTP WTP WTP WTP
pelayanan publik
yang profesional, Kepemilikan KTP (%) 94,99 100 100 100 100 100 100
berbasis teknologi
informasi Penegakan Perda 13 23 33 43 53 63 73
Kedua : Jumlah koperasi aktif (%) 32,43 37,43 42,43 47,43 52,43 57,43 62,43
Mewujudkan Kontribusi PDRB 2,21 2,17 2,08 1,96 1,86 1,82 1,76
kemandirian Pertanian terhadap
ekonomi PDRB Kota (%)
masyarakat
berbasis potensi Kontribusi PDRB Industri 36,27 32,27 36,55 36,93 37,41 37,63 37,96
lokal terhadap PDRB Kota (%)
137
Kondisi Target Capaian Kinerja
Misi Indikator Kinerja awal
(2010) 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Tingkat Pengangguran 9.83 9,33 8,72 8,22 7,72 7,22 6,72
terbuka
Pendapatan asli daerah
Penambahan Lokasi 2 0 1 2 2 2 2
Ruang Terbuka Hijau
(RTH) public
(lokasi/tahun)
Keempat : Angka Partisipasi Murni 97,64 94.54 94.64 94.73 94.83 94.92 95.02
(APM) SD/MI/Paket A (%)
Mewujudkan SDM APM SMP/MTs/Paket B 82,51 82.76 82.85 82.93 83.01 83.09 83.18
unggul, kreatif dan (%)
religius
APM SMA/SMK/MA/Pa- 64,84 79.48 79.56 79.64 79.72 79.8 79.88
ket C (%)
Jumlah lapangan
olahraga yang 55 1 1 1 1 1 1
dibangun/diperbaiki
(buah/tahun)
Swadaya masyarakat 5 5 10 15 20 25 25
dalam pemberdayaan
masyarakat (% )
Prevalensi gizi
buruk/persentase balita 0,17 0,16 0,14 0,13 0,12 0,10 0,09
gizi buruk (%)
Penanganan
Penyandang Masalah 20,06 25 30 35 40 45 45
Kesejahteraan Sosial
(PMKS)(%)
138
Selain target kinerja tiap misi RPJM Daerah, sesuai arahan Permendagri No. 54 Tahun 2010, perlu
dicantumkan target capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi aspek
Kesejahteraan Masyarakat, Pelayanan Umum dan Daya Saing.
Tabel 9.2 Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kota Depok 2011-2016
Target Capaian Setiap Tahun KONDISI
ASPEK/FOKUS/ KONDISI KINERJA
NO BIDANG URUSAN/ KINERJA AWAL AKHIR
INDIKATOR (2010) 2011 2012 2013 2014 2015 2016
I ASPEK
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Indeks 78,90 79,20-79,41 79,51-79,73 79,81-80,01 80,12-80,38 80,43-80,76 80,74-81,09 80,74-81,09
Pembangunan
Manusia (IPM)
A Fokus
Kesejahteraan
dan Pemerataan
ekonomi
1. Daya Beli 648,58 652,24- 655,9- 658,7- 662,74- 665,92- 669,10- 669,10-
(rupiah) 653,20 656,38 659,56 663,22 666,88 670,54 670,54
2. Pertumbuhan 6,40 6,51-6,78 6,19 6,21-6,78 6,45 6,19 6,07 6,07
PDRB (Laju
Pertumbuhan
Ekonomi) (%)
3. PDRB per kapita 9.959.785 *) 10.061.656 10.705.394 11.483.175 12.303.603 13.197.651 14.130.964 14.130.964
(berlaku dlm juta
rupiah)
4. PDRB per kapita 3.958.177 *)
3.783.562 3.771.400 3.774.055 3.797.808 3.824.080 3.856.379 3.856.379
(konstan dlm juta
Rupiah)
5. Indeks Gini 0,2 - 0,3 0,2 - 0,3 0,2 - 0,3 0,2 - 0,3 0,2 - 0,3 0,2 - 0,3 0,2 - 0,3 0,2 - 0,3
139
Target Capaian Setiap Tahun KONDISI
ASPEK/FOKUS/ KONDISI KINERJA
NO BIDANG URUSAN/ KINERJA AWAL AKHIR
INDIKATOR (2010) 2011 2012 2013 2014 2015 2016
4. Angka
Partisipasi Murni
(%):
a. Angka 97,64 *) 94.54 94.64 94.73 94.83 94.92 95.02 95.02
Partisipasi
Murni (APM)
SD/MI
Paket A
b. Angka 82,51 *) 82.76 82.85 82.93 83.01 83.09 83.18 83.18
Partisipasi
Murni (APM)
SMP/MTs/
Paket B
c. Angka 64,84 *) 79.48 79.56 79.64 79.72 79.80 79.88 79.88
Partisipasi
Murni (APM))
SMA/SMK/MA
/Paket C
5. Angka usia 73,11 73,11-73,20 73,12-73,30 73,12-73,40 73,12,73,50 73,13-73,60 73,13,73,70 73,13-73,70
harapan hidup
(tahun)
6. Persentase balita 0,17 0,16 0,14 0,13 0,12 0,10 0,09 0,09
gizi buruk (%)
C Fokus Seni
Budaya dan
Olahraga
1 Jumlah gedung 4 4 5 6 7 8 9 9
(buah)
II ASPEK
PELAYANAN
UMUM
Fokus Layanan
Urusan Wajib
Pendidikan
1. Penduduk yang 97,83 99,16 99,23 99,29 99,35 99,42 99,48 99,48
berusia >15
Tahun melek
huruf (tidak buta
aksara) (%)
2. Fasilitas
Pendidikan:
3. Pendidikan Anak 25,06 30 35 40 45 50 55 55
Usia Dini (PAUD)
(%)
4. Angka Putus
Sekolah (%):
a. Angka Putus 0.65 0.64 0.63 0.62 0.61 0.60 0.59 0.59
Sekolah (APS)
SD/MI
b. Angka Putus 0.34 0.33 0.32 0.31 0.30 0.29 0.28 0.28
Sekolah (APS)
SMP/MTs
c. Angka Putus 0.24 0.23 0.22 0.21 0.20 0.19 0.18 0.18
Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA
140
Target Capaian Setiap Tahun KONDISI
ASPEK/FOKUS/ KONDISI KINERJA
NO BIDANG URUSAN/ KINERJA AWAL AKHIR
INDIKATOR (2010) 2011 2012 2013 2014 2015 2016
5. AngkaKelulusan
(%):
a. Angka 100 100 100 100 100 100 100 100
Kelulusan
(AL) SD/MI
b. Angka 97.96 100 100 100 100 100 100 100
Kelulusan
(AL)
SMP/MTs
c. Angka 99.02 100 100 100 100 100 100 100
Kelulusan
(AL)
SMA/SMK/MA
6. Angka 98,66 98,66 98,66 98,66 98,66 98,66 100 100
Melanjutkan
(AM) dari SD/MI
ke SMP/MTs (%)
7. Angka 82.46 83.28 84.12 84.96 85.81 86.67 87.53 87.53
Melanjutkan
(AM) dari
SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA (%)
Kesehatan
1. Angka Kematian 26,58 25,12-26,32 24,55-26,06 23,97-25,80 22,82-25,56 22,25-25,30 21,67-25,10 21,67-25,10
Bayi (%)
2. Cakupan 49,75 70 72 75 77 80 80 80
komplikasi
kebidanan yang
ditangani (%)
3. Cakupan 86.53 87 89 91 93 95 97 97
pertolongan
persalinan oleh
tenaga kesehatan
yang memiliki
kompetensi
kebidanan (%)
4. Cakupan 90.48 100 100 100 100 100 100 100
kelurahan
Universal Child
Immunization
(UCI) (%)
5. Cakupan Balita 100 100 100 100 100 100 100 100
Gizi Buruk
mendapat
perawatan (%)
6. Cakupan 51.57 80 80 80 80 80 80 80
penemuan dan
penanganan
penderita
penyakit TBC BTA
(%)
7. Cakupan 100 100 100 100 100 100 100 100
penemuan dan
penanganan
penderita
penyakit DBD (%)
141
Target Capaian Setiap Tahun KONDISI
ASPEK/FOKUS/ KONDISI KINERJA
NO BIDANG URUSAN/ KINERJA AWAL AKHIR
INDIKATOR (2010) 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1. Proporsi panjang 82,31 84,96 86,61 88,26 89,91 91,56 93,21 93,21
jaringan jalan
dalam kondisi
baik (%)
2. Persentase 89 90 91 92 93 94 95 95
rumah tangga
bersanitasi (%)
3. Rasio tempat 3,63 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 4,59
pemakaman
umum per satuan (18 ha x35x104)
penduduk/th (%) 1.736.565
Perumahan
1. Rumah tangga 15 16 17 18 19 20 20
pengguna air 14
bersih perpipaan
(%)
Perencanaan
Pembangunan
1. Tersedianya 1 RPJPD 2006- - 1 dok revisi - - - - 1 dok revisi
Perda RPJPD 2025 RPJPD RPJPD
2. Tersedianya 1 RPJM 1 RPJM - - 1 dok revisi - 1 RPJM 1 RPJM
Perda RPJM DAERAH 2006- DAERAH RPJM DAERAH DAERAH
DAERAH 2011 2011-2016 DAERAH 2016-2021 2016-2021
3. Tersedianya 1RKPD 2011 1RKPD 2012 1RKPD 2013 1RKPD 2014 1RKPD 2015 1RKPD 2016 1RKPD 2017 1RKPD 2017
Perwal RKPD
Perhubungan
1. Rasio ijin trayek 0,17 0,16 0,15 0,15 0,14 0,14 0,13 0,13
(%) (2.887 x100)
1.736.565
2. Jumlah 1 1 1 2 2 2 2 2
Pelabuhan
Laut/Udara/Termi
nal Bis
142
Target Capaian Setiap Tahun KONDISI
ASPEK/FOKUS/ KONDISI KINERJA
NO BIDANG URUSAN/ KINERJA AWAL AKHIR
INDIKATOR (2010) 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Lingkungan
Hidup
1. Persentase 38 38 47 59 64 67 71 71
penanganan
sampah (%)
2. Persentase 82,39 84 86 88 90 92 95 95
Penduduk
berakses air
bersih (%)
3. Presentase 89 90 91 92 93 94 95 95
rumahtangga
yang memiliki
jamban sehat (%)
4. Kawasan Lindung 0,035 0,035 0,035 0,035 0,035 0,035 0,035 0,035
(%) (6,83 hax100)
20.000 ha
Kependudukan
dan catatan sipil
1. Laju 4,27 4,21 4,04 3,88 3,74 3,60 3,48 3,48
Pertumbuhan
Penduduk (%)
2. Rasio penduduk 94,99 100 100 100 100 100 100 100
berKTP per
satuan penduduk
(%)
3. Kepemilikan KTP 94,99 100 100 100 100 100 100 100
(%)
4. Kepemilikan akta 58,92 75 79 83 87 91 95 95
kelahiran per
1000 penduduk
(%)
Pemberdayaan
perempuan dan
perlindungan
anak
1. Partisipasi 87,95 89 90 91 92 93 94 94
angkatan kerja
perempuan (%)
Keluarga
Berencana dan
Keluarga
Sejahtera
1. Cakupan peserta 75,80 76 76,20 76,40 76,60 76,80 77 77
KB aktif (%)
2. Keluarga Pra 17,25 16,30 15,50 14,30 13,60 12,20 11,30 11,30
Sejahtera dan
Keluarga
Sejahtera I (%)
Ketenagakerjaan
143
Target Capaian Setiap Tahun KONDISI
ASPEK/FOKUS/ KONDISI KINERJA
NO BIDANG URUSAN/ KINERJA AWAL AKHIR
INDIKATOR (2010) 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Koperasi dan
UKM
1. Persentase 32,2 37,43 42,43 47,43 52,43 57,43 62,43 62,43
koperasi aktif (%)
Otda
3. Kemiskinan (%) 8,06 7,92 7,8 7,64 7,50 7,36 7,22 7,22
4. Indeks Kepuasan 79,30 81,80 82,30 82,80 83,30 83,80 84,30 84,30
Layanan
Masyarakat
Pemberdayaan
masyarakat dan
desa
1. PKK aktif (%) 100 100 100 100 100 100 100 100
2. Posyandu aktif 100 100 100 100 100 100 100 100
(%)
Statistik
1. Buku Kota Depok ada ada ada ada ada ada ada ada
dalam angka
2. Buku PDRB Kota ada ada ada ada ada ada ada ada
Depok
Fokus Layanan
Urusan Pilihan
Komunikasi dan
informatika
1. Web site milik ada ada ada ada ada ada ada ada
pemerintah
daerah
2. Pameran/expo ada ada ada ada ada ada ada ada
Pertanian
1. Kontribusi sektor 2,21 2,17 2,08 1,96 1,86 1,82 1,76 1,76
pertanian/perkeb
unan terhadap
PDRB (%)
Pariwisata
1. Kontribusi sektor
pariwisata 0,05 *) 0,05 0,04 0,04 0,04 0,04 0,03 0,03
terhadap PDRB
(%)
144
Target Capaian Setiap Tahun KONDISI
ASPEK/FOKUS/ KONDISI KINERJA
NO BIDANG URUSAN/ KINERJA AWAL AKHIR
INDIKATOR (2010) 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Kelautan dan
perikanan
1. Produksi 1.510 1.705 1.775 1.933 2.051 2.153 2.260 2.260
perikanan (ton)
Perdagangan
1. Kontribusi sektor 35,55 *) 36,98 37,40 37,89 38,18 38,73 39,12 39,12
Perdagangan
terhadap PDRB
(%)
Perindustrian
1. Kontribusi sektor 36,27 *) 32,27 36,55 36,93 37,41 37,63 37,96 37,96
Industri terhadap
PDRB (%)
III ASPEK DAYA
SAING DAERAH
Fokus
Kemampuan
ekonomi daerah
1. Pengeluaran 334.110 *) 393.229 423.691 454.153 484.615 515.077 545.539 545.539
konsumsi rumah
tangga per kapita
(rupiah)
2. Pengeluaran 428.909 *) 554.025 596.253 638.482 680.710 722.939 765.168 765.168
konsumsi non
pangan perkapita
(rupiah)
Fokus Fasilitas
Wilayah
/Infrastruktur
1. Persentase 82 84 86 88 90 92 95 95
Rumah Tangga
yang
menggunakan air
bersih (%)
2. Persentase 15 16 17 18 19 20 20
Penduduk 14
berakses air
bersih perpipaan
(%)
Fokus
Sumberdaya
Manusia
1. Rasio lulusan 7,65 7,67 7,58 7,49 7,40 7,31 7,22 7,22
S1,S2 dan S3 (%)
2. Rasio 57,63 *) 49,08 49,58 45,30 44,21 42,32 39,63 39,63
ketergantungan
(%) 417.433 X 100
724.353
Keterangan :
*)
Data BPS tahun 2009
145
BAB X
PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Depok Tahun 2011-2016 adalah
dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun, yang disusun berdasarkan
penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih, serta berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Depok Tahun 2006-2025, dan
memperhatikan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 dan RPJM Nasional Tahun
2009-2014. Hal itu sesuai dengan amanat UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
RPJM Daerah Kota Depok Tahun 2011-2016 merupakan tahap kedua dari pelaksanaan RPJPD Kota
Depok dengan Visi : Terwujudnya Kota Depok yang Maju dan Sejahtera. Untuk mencapai visi
tersebut, akan dilaksanakan 4 (empat) misi, yaitu Misi Pertama : Mewujudkan pelayanan publik
yang profesional, berbasis teknologi informasi; Misi Kedua : Mewujudkan kemandirian ekonomi
masyarakat berbasis potensi lokal; Misi Ketiga : Mewujudkan Infrastruktur dan lingkungan yang
nyaman; Misi Keempat : Mewujudkan SDM unggul, kreatif dan religius.
Berdasarkan Visi dan Misi tersebut, dijabarkan berbagai program yang dilaksanakan oleh OPD
(program OPD), lintas OPD (program lintas OPD) dan program kewilayahan untuk mencapai
sasaran pembangunan yang ditetapkan termasuk indicator kinerja, lokasi program, tahun
pelaksanaan dan sumber daya yang diperlukan. Program dan kegiatan yang direncanakan sesuai
urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah dengan mempertimbangkan kemampuan
keuangan daerah.
Pembangunan jangka menengah akan mampu memberikan nilai tambah bagi seluruh lapisan
masyarakat apabila pembangunan tersebut senantiasa dan konsisten mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang ada. Selain itu, Pemerintah Kota wajib
menerapkan prinsip-prinsip tata pengelolaan pemerintahan yang baik antara lain: prinsip-prinsip
efisiensi, efektivitas, transparansi, akuntabilitas dan partisipasi dalam melaksanakan kegiatan
dalam rangka pencapaian visi, misi, dan arah pembangunan yang tertuang dalam RPJM Daerah
Kota Depok Tahun 2011-2016.
146
10.1. Pedoman Transisi
RPJM Daerah Kota Depok Tahun 2011-2016 akan menjadi pedoman bagi penyusunan rencanaan
pembangunan sampai dengan tahun 2016. Khusus pada tahun 2011, meskipun program dan
kegiatan masih menggunakan payung RPJM Daerah sebelumnya, RPJM Daerah Kota Depok
Tahun 2011-2016 sudah bisa digunakan sebagai dasar penyusunan rencana kegiatan pada
perubahan anggaran tahun 2011. Pada tahun 2016, RPJM Daerah berperan sebagai dokumen
perencanaan transisi sebelum disusunnya RPJM Daerah Kota Depok Tahun 2016-2021.
RPJM Daerah Kota Depok Tahun 2011-2016 merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah maupun
masyarakat sehingga tercapai optimalisasi nilai-nilai pembangunan dan sinergi dalam
pelaksanaan program pembangunan.
147
6. Evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah dilakukan tiap tahun dengan
menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJM Daerah Kota Depok Tahun
2011-2016. Dalam rangka meningkatkan efektivitas Pelaksanaan RPJM Daerah Kota Depok
Tahun 2011-2016, perlu melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJM
Daerah Kota Depok Tahun 2011-2016, sebagai berikut :
a. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan oleh masing-masing
Pimpinan OPD.
b. Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana
pembangunan dari masing-masing Pimpinan OPD sesuai dengan tugas dan
kewenangannya.
c. Kepala OPD melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan OPD periode
sebelumnya.
d. Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi
Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf (c).
e. Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf (d) menjadi bahan bagi penyusunan
rencana pembangunan daerah untuk periode berikutnya.
7. Perubahan RPJM Daerah hanya dapat dilakukan apabila terjadi perubahan yang mendasar
dan/atau merugikan/bertentangan dengan kepentingan nasional. Perubahan yang mendasar
mencakup antara lain terjadinya bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik
sosial budaya, gangguan keamanan, pemekaran daerah, atau perubahan kebijakan nasional.
RPJM Daerah perubahan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Dalam hal pelaksanaan RPJM
Daerah terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tapi tidak mengubah target pencapaian
sasaran akhir pembangunan jangka panjang dan menengah, penetapan perubahan RPJM
Daerah ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.
WALIKOTA DEPOK,
Ttd.
148