Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengertian Ekologi
Istilah ekologi mula-mula digunakan oleh Haeckel seorang ahli biologi, kira-kira
pada tahun 1860-an. Istilah Ekologi berasal dari dua kata yaitu oikos, yang berarti
rumah dan logos yang berarti ilmu. Jadi ekologi berarti ilmu mengenai rumah yaitu
rumah bagi makhluk hidup. Menurut Drost (1992), ekologi atau ilmu lingkungan
mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan antara jasad hidup
(termasuk manusia) dengan lingkungannya.
Setiap unsur yang berada di suatu daerah tertentu berhubungan dan saling
mempengaruhi lingkungan fisik sehingga terjadi aliran energi dan materi yang terjadi
dalam suatu sistem dan disebut ekosistem (asal kata ecological system atau
ecosystem). Ekosistem meliputi organisme (biotik) dan lingkungan yang tak hidup
(abiotik).
C. Pengertian Ekosistem
Ekosistem dipelajari dalam salah satu cabang ilmu biologi yaitu ekologi.
Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti tempat hidup,
dan logos yang berarti ilmu. Pembahasan ekologi tak bisa lepas dari ekosistem
dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu komponen biotik dan komponen
abiotik. Komponen biotik sendiri adalah seluruh makhluk hidup di bumi yang
mencakup individu, populasi, dan komunitas. Sedangkan komponen abiotik adalah
faktor-faktor yang bukan makhluk seperti faktor fisik dan kimia. Contoh dari
komponen abiotik antara lain air, suhu, sinar matahari, tanah, dan angin.
Menurut undang-undang lingkungan hidup (UULH, 1982) ekosistem adalah
tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup
yang saling mempengerahui. Ekositem juga diartikan sebagai tingkatan organisme
yang lebih tinggi dari komunitas, atau merupakan kesatuan dari suatu komunitas
dengan lingkungannya dimana teradi antar hubungan.
3
dimilikinya senantiasa berperilaku menjaga lingkungan sekitarnya. Apapun yang dia
lakukan senantiasa mencerminkan kecintaannya pada lingkungan sekitarnya. Kedua
yakni manusia dengan sifat dan perilaku merusak. Yang dimaksud di sini yakni
manusia yang tanpa sadar dan dipengaruhi faktor tertentu telah merusak alamnya
sendiri. Faktor keserakahan penyebab utama pengrusakan terjadi. Yang ada di otak
mereka hanyalah meraup keuntungan meskipun itu diperoleh dengan cara merusak
lingkungan tanpa memikirkan akibat buruk yang akan terjadi yakni kerusakan alam.
Terdapat perbedaan yang sangat mencolok di antara 2 kategori manusia ini.
Yang pertama,memaknai alam yang kaya akan sumber daya alam sebagai karunia
Tuhan yang harus dijaga, dirawat, dan dilestarikan. Siapa lagi yang akan peduli
terhadap alam jika bukan kita sendiri. Siapa lagi yang akan menjaga, merawat dan
melestarikan alam jika bukan kita.Yang kedua,memaknai alam yang kaya akan
sumber daya alam hanya sebagai sesuatu yang dapat memberi keuntungan semata
tanpa adanya upaya pelestarian. Mereka tidak pernah berpikir akan kerusakan yang
akan terjadi akibat eksploitasi terhadap alam. Nafsu dunia sungguh telah membuat
mereka terbuai. Bencana yang bisa terjadi sama sekali tidak mereka pikirkan lagi.
Jauhi perilaku buruk seperti eksploitasi terhadap alam secara berlebihan. Stop
penebangan liar terhadap pohon-pohon yang ada di hutan. Percayalah bahwa
reboisasi itu lebih berguna. One man one tree. Jangan pernah membuang sampah
di sembarang tempat. Akan sangat baik jika sampah didaur ulang menjadi pupuk.