Limbah Aerob
Limbah Aerob
SECARA AEROBIK
Gliserin 1 sdm
KH2PO4 0,5 gr
Air 700 ml
Campurkan
Tuangkan
Aerator
Perubahan
Sampel
yangMedia
limbah
telah
kekeruhan
Limbah
Gallon
Gallon
terpasang
yang
setap
cair
telah
33limbah
Liter
hari
Liter
tahu
pada
dibuat
selama
Kedalam
Tuangkan
Nyalakan
Kedalam
Amat
Ambil selama
rangkaian
7 7hari
harialat
Amat
3. DATA PENGAMATAN
4. Pembahasan
Pembahasan Elita Rahayu
Proses pengolahan air limbah secara mikrobiologis aerob adalah pemanfaatan aktivitas
mikroba aerob dalam kondisi aerob untuk menguraikan zat organic yang terdapat dalam air
limbah menjadi zat inorganic yang stabil dan tidak memberikan dampak pencemaran terhadap
lingkungan. Bakteri yang digunakan pada pengolahan limbah kali ini adalah Lactobacillus sp.
dan Saccharomyces sp. Bakteri tersebut digunakan untuk menghilangkan bahan organic dan
mineral-mineral yang tidak diinginkan dari air limbah. Bagian reaktif dari sel bakteri adalah
membrane sitoplasmik.
Dengan adanya oksigen, mikroba aerob akan mengoksidasi senyawa organic senyawa
membentuk sel-sel baru dan bentuk yang lebih stabil disamping menghasilkan CO, NH, dan
HO. kecepatan reaksi mikrobiologis ini dikontrol oleh adanya enzim sebagai katalis biologis
yang dihasilkan oleh mikroba. Perombakan bahan organic oleh mikroorganisme tersebut terjadi
pada gallon yang sudah dilengkapi dengan alat aerator tersebut.
Dari hasil praktikum didapatkan nilai pH pada limbah sebesar 1 (asam), tidak ada
perubahan pH yang terjadi. Seharusnya pH hasil pengolahan berada pada nilai normal.
Kemungkinan kesalah pada hasil praktikum kali ini adalah kurang maksimalnya dalam
pengolahan media untuk bakteri serta laju alir udara dari aerator yang tidak terukur. Dengan nilai
turbidity yang berbeda-beda. Nilai turbidity terkecil adalah pada hari ke 4 yaitu 170 NTU.
Pada praktikum ini kami melakukan percobaan pengolahan limbah dengan metode
mikrobiologis aerob, Aerob adalah proses yang berlangsung secara biologis dengan
menggunakan oksigen. Oksidasi bahan organic menggunakan molekul oksigen adalah proses
utama yang menghasilkan energy kimia untuk mikroorgansme. Proses aerob adalah proses
respirasi sel menggunakan oksigen untuk mengoksidasi substrat.
Limbah yang kami gunakan dari percobaan ini adalah limbah kimia yang terdapat di
laboratorium Teknik kimia. Sebelum melakukan pengurain limbah, mikro-organisme tersebut
dikembangbiakkan terlebih dahulu dengan membuat nutrisi campuran Gliserin 1 sdm ,
KH2PO4, Air 700 ml dan isolat bakteri 1 sdm. Bakteri dapat tumbuh dengan optimum pada
suhu 31C dan dipanaskan dibawah sinar matahari untuk mendapatkan suhu yang lebih tinggi
dari suhu ruang. Setelah dikira cukup dalam mengembangkannya selama 1 jam , bakteri
dicampurkan ke dalam limbah yang telah dialiri udara dengan kecepatan 3L/menit. Aliran udara
ini juga berfungsi untuk memberikan oksigen pada mikro-organisme sehingga mikro-organisme
dapat tumbuh dan berkembang dalam limbah karena mikroorganisme yang digunakan adalah
bakteri aerob.
Dalam percobaan ini pengamatan dilakukan setiap hari untuk mengamati perubahan
pH,warna dan turbidity suatu limbah. Dari data yang diperoleh limbah tidak mengalami
perubahan yaitu dari pengamatan pertama sampai pengamatan terakhir pH tetap 1 (asam), serta
muncul busa dalam galon tempat proses berlangsung. Selain itu diperoleh nilai turbidity yang
berbeda-beda dari setiap sampel, nilai turbidity terkecil adalah pada hari ke 4 yaitu 170 NTU.