Anda di halaman 1dari 14

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian merupakan penggambaran tentang hasil yang diperoleh dalam

penelitian, terdiri atas gambaran objek penelitian, variabel-variabel independen dan

variable dependen dari laporan yang dipublikasikan oleh Toko global Komputer dari

tahun 2011 hingga tahun 2015 serta hasil wawancara yang telah dilakukan oleh

penulis. Sedangkan pembahasan adalah analisis penulis terhadap data-data tersebut

disertai hasil pengujian hipotesis.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Kondisi Perputaran Persediaan Pada Toko Global Computer

Perputaran persediaan yang tinggi menunjukkan semakin tingginya

persediaan berputar dalam satu tahun dan ini menandakan efektivitas manajemen

persediaan. Sebaliknya, perputaran persediaan yang rendah menandakan tanda-

tanda mis-manajemen seperti kurangnya pengendalian persediaan yang efektif.

Adapun perputaran persediaan pada Toko Global Computer yang dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1
Perputaran Persediaan Toko Global Computer
Periode 2011-2015

Tahun Kuartal Jumlah HPP Rata-Rata Perputaran


(Periode) (Rp) Persediaan Persediaan
(Rp)
2011 I 102.450.500 5.564.475 18,41
II 94.203.800 3.576.000 26,34
III 100.312.400 4.697.050 21,36
61

2012 I 132.018.300 4.172.225 31,64


II 166.108.300 7.040.600 23,59
III 140.726.300 6.534.225 21,54
2013 I 86.696.500 8.107.625 10,69
II 78.183.500 6.472.325 12,08
III 83.436500 6.568.925 12,70
2014 I 179.604.100 7.456.575 24,09
II 216.085.600 10.691.225 20,21
III 222.738.400 11.874.000 18,76
2015 I 187.075.200 13.829.100 13,53
II 189.252.300 13.825.175 13,69
III 191.144.100 13.674.175 13,98
(Sumber: laporan neraca dan laba rugi Toko Global Computer periode 2006-
2010)

Dari data tabel 4.1 dapat dilihat rata-rata per tahun perputaran persediaan

dalam bentuk diagram berikut :

INV-TO 2011-2015
30,00 25,59
25,00 22,04 21,02
20,00
11,82 13,73
INV-TO 2011-
15,00 2015
10,00
5,00
-
2011 2012 2013 2014 2015

Gambar 4.1
Perputaran Persediaan Toko Global Computer

Diagram diatas menggambarkan perputaran persediaan perusahaan dari

tahun 2011 sampai dengan tahun 2016. Berdasarkan diagram diatas dapat

diketahui bahwa nilai perputaran persediaan tertinggi adalah sebesar 25,59 yaitu

pada tahun 2012 dan perputaran persediaan terendah adalah sebesar 11,82 yaitu
62

pada tahun 2013. Hal tersebut menunjukkan bahwa perputaran persediaan yang

dialami oleh Toko Global Computer rata-rata mengalami peningkatan dan

penurunan.

4.1.2 Kondisi Modal Kerja Pada Toko Global Computer

Modal kerja akan terus menerus berputar selama perusahaan beroperasi.

Perputaran modal kerja dimulai pada saat kas diinvestasikan dalam bentuk

komponen-komponen modal kerja sampai modal kerja tersebut berubah kembali

menjadi kas. Besarnya tingkat perputaran modal kerja menunjukkan tingkat

efektivitas penggunaan modal kerja oleh suatu perusahaan untuk menunjukkan

hubungan antara modal kerja dengan penjualan yang diperoleh dari penggunaan

modal kerja tersebut.

Berdasarkan data dari laporan keuangan Toko Global Computer periode

2011-2015 dapat dilihat bagaimana perputaran modal kerja yang ada pada Toko

Global Computer pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.2
Perputaran Kas Toko Global Computer
Periode 2011-2016

Tahun Kuartal Penjualan Aktiva Hutang lancar Perputaran


(Periode) Bersih Lancar (Rp) Modal kerja
(Rp)
2011 I 141.725.100 115.255.500 15.438.000 7,47
II 182.326.700 107.513.500 21.178.795 5,08
III 160.625.400 108.993.000 20.721.500 5,26
2012 I 191.156.700 147.222.000 22.806.750 6,46
II 200.044.000 179.212.440 26.942.675 6,65
III 199.068.050 154.989.700 23.464.075 6,61
2013 I 170.369.200 103.663.500 21.452.125 4,83
II 180.973.450 96.463.000 18.819.300 5,13
III 131.883.250 100.399.700 19.248.350 5,22
63

2014 I 254.804.700 190.520.200 25.714.400 7,41


II 257.104.700 232.867.200 27.178.900 8,57
III 309.004.700 240.659.900 28.524.075 8,44
2015 I 252.808.500 201.896.100 29.968.875 6,74
II 255.805.400 206.231.300 29.182.100 7,07
III 258.404.200 214.092.500 30.931.500 6,92
(Sumber: laporan neraca dan laba rugi Toko Global Computer periode 2006-2010)

Dari data tabel 4.2 dapat dilihat rata-rata per tahun perputaran modal kerja

dalam bentuk diagram berikut :

CASH-TO 2011-2015
9,00 8,14
8,00 6,57 6,91
7,00 5,93
6,00 5,06
5,00 CASH-TO 2011-
2015
4,00
3,00
2,00
1,00
-
2011 2012 2013 2014 2015

Gambar 4.2
Perputaran Modal Kerja Toko Global Computer

Diagram diatas menggambarkan perputaran modal kerja perusahaan dari

tahun 2011 sampai dengan tahun 2016. Berdasarkan diagram diatas dapat

diketahui bahwa nilai perputaran modal kerja tertinggi adalah sebesar 8,14 yaitu

pada tahun 2014 dan perputaran modal kerja terendah adalah sebesar 5,06 yaitu

pada tahun 2013. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam perputaran modal

kerja pada Toko Global Computer mengalami peningkatan yang signifikan.


64

4.1.3 Kondisi Volume Penjualan Pada Toko Global Computer

Profitabilitas merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu

perusahaan karena secara umum keberhasilan suatu perusahaan diukur dari laba

yang diperoleh. Rasio profitabilitas diperoleh peneliti dari data laporan keuangan

laba rugi. Rasio profitabilitas ada beberapa macam, namun yang dijadikan

indikator profitabilitas oleh penulis adalah volume penjualan. Volume penjualan

mengukur sejauh mana perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat asset

tertentu.

Dalam tabel dibawah ini dapat dilihat besarnya hasil volume penjualan :

Tabel 4.3
Lapiran Volume Penjualan Toko Global Computer
Periode 2011-2015
Tahun Kuartal Jumlah
(Periode) Penjualan
Rp

2011 I 141.725.100
II 182.326.700
III 160.625.400
2012 I 191.156.700
II 200.044.000
III 199.068.050
2013 I 170.369.200
II 180.973.450
III 131.883.250
2014 I 254.804.700
II 257.104.700
III 309.004.700
2015 I 252.808.500
II 255.805.400
III 258.404.200
(Sumber: laporan neraca dan laba rugi Toko Global Computer periode 2006-2010)
65

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengujian Hipotesis

4.2.1.1 Uji T

a). Uji t Untuk variabel Perputaran Persediaan terhadap Volume Penjualan.

Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen. Langkah-langkah uji

parsial adalah sebagai berikut:

1). Ho : ? 1 = 0, artinya bahwa Perputaran Persediaan tidak mempengaruhi

Volume Penjualan

H1 : ? 1 ? 0, artinya bahwa Perputaran Persediaan mempengaruhi Volume

Penjualan.

2). Menentukan level of significant

? = 0,05

3). Kriteria Pengujian

4). Uji signifikan dua arah:

Ho diterima apabila : - ttabel ? thitung ? ttabel

Ho ditolak apabila : thitung ? ttabel atau thitung < -ttabel

Nilai ttabel X1

ttabel = (?/2, n-2)


66

= (0,05/2 ; 10-2)

= (0,025 ; 8 )

= ? 2,306

5). Kesimpulan

Karena nilai t hitung variabel Perputaran Persediaan (8,883) berarti > t

tabel (2,306) maka Ho ditolak dan H1 diterima berarti Perputaran Persediaan

berpengaruh secara signifikan terhadap Volume Penjualan.

b) Untuk variabel Modal Kerja terhadap Volume Penjualan.

Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen.

Langkah-langkah uji parsial adalah sebagai berikut:

1). Ho : ? 1 = 0, artinya bahwa Modal Kerja tidak mempengaruhi Volume

Penjualan

H1 : ? 1 ? 0, artinya bahwa Modal Kerja mempengaruhi Volume Penjualan.

2). Menentukan level of significant

? = 0,05

3). Kriteria Pengujian

4). Uji signifikan dua arah:


67

Ho diterima apabila : - ttabel ? thitung ? ttabel

Ho ditolak apabila : thitung ? ttabel atau thitung < -ttabel

Nilai ttabel

ttabel = (?/2, n-2)

= (0,05/2 ; 10-2)

= (0,025 ; 8 )

= ? 2,306

5). Kesimpulan

Karena nilai t hitung untuk variabel Modal Kerja (6,973) berarti >

ttabel (2,306) maka Ho ditolak berarti Modal Kerja berpengaruh secara

signifikan terhadap Volume Penjualan.

4.2.1.2 Uji F

Uji F adalah untuk mengetahui apakah variabel Perputaran Persediaan

(X1) dan Modal Kerja (X2), secara bersama -sama mempunyai pengaruh yang

berarti (signifikan) terhadap Volume Penjualan (Y). Adapun kriteria

pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Ho : ? 1 = ? 2 = 0, artinya bahwa variabel Perputaran Persediaan (X1) dan

Modal Kerja (X2) secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap Volume Penjualan (Y).

H1 : ? 1 ? 2 ? 0, artinya bahwa variabel Perputaran Persediaan (X1) dan

Modal Kerja (X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap Volume Penjualan (Y).


68

b. Menentukan level of significant

? = 0,05

Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut.

c. Uji signifikan dua arah:

Ho diterima bila : F hitung ? F tabel

Ho ditolak bila : F hitung ? F tabel

Ftabel = (? ; k ; n k 1 )

= 0,05 ; (2; 10- 2- 1)

= 0,05 (2; 7)

= 4,74

d. Kesimpulan

Karena nilai Fhitung (88,780) lebih besar dari Ftabel (4,74). Dengan

demikian terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel

Perputaran Persediaan (X1) dan Modal Kerja (X2) secara serentak terhadap

Volume Penjualan.

4.2.1.3 Koefisien Determinasi

R merupakan ukuran yang menyatakan seberapa baik (goodness of fit)

dari persamaan regresi. Angka koefisien determinasi 0,962 menunjukan bahwa


69

96,2% variasi variabel Volume Penjualan dapat dijelaskan oleh variabel

Perputaran Persediaan (X1) dan Modal Kerja (X 2). Sedangkan 3,8% lainnya

dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak masuk dalam model.

4.2.1.4 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dengan uji Glejser dapat ditunjukan da lam

tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sign Keterangan
Perputaran Persediaan (X1) 0,090 Bebas Heteroskedastisitas
Modal Kerja (X2) 0,069 Bebas Heteroskedastisitas
Sumber: data primer yang diolah.

Berdasarkan hasil yang ditunjukan dalam tabel 4.7 tersebut nampak bahwa

semua variabel bebas menunjukkan nilai p lebih besar dari 0,05, sehingga dapat di

simpulkan bahwa semua variabel bebas tersebut bebas dari masalah

heteroskedastisitas.

a. Uji Multikonilearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan metode enter

yaitu dengan melihat pada Tolerance value atau Variance Inflation Factor (VIF).

Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Persediaan (X1) 0,828 1,208 Bebas multikolineritas
Modal Kerja (X2) 0,828 1,207 Bebas multikolineritas
Sumber : data diolah.
70

Berdasarkan pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa masing-masing nilai VIF

berada sekitar 1 sampai 10, demikian juga hasil nilai tolerance mendekati 1 atau

diatas 0,1. Dengan demikian dapat dinyatakan juga model regresi ini tidak

terdapat masalah multikolinearitas.

4.2.2 Pembahasan Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah bahwa diduga biaya

perputaran persediaan berpengaruh terhadap volume penjualan, kemudian modal

kerja mempunyai juga pengaruh terhadap peningkatan volume penjualan dan

perputaran persediaan dengan modal kerja baik secara simultan maupun parsial

berpengauh terhadap volume penjualan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi perputaran persediaan dan

modal kerja terhadap volume penjualan pada Toko Global Computer selama

periode 2011 sampai dengan 2015 rata-rata mengalami peningkatan dan penurunan.

Pada perputaran kas nilai perputaran kas tertinggi yaitu terjadi pada tahun 2014 dan

perputaran kas terendah terjadi pada tahun 2013. Pada perputaran piutang nilai

perpuataran piutang tertinggi yaitu terjadi pada tahun 2011 dan perputaran piutang

tererendah terjadi pada tahun 2013. Pada perputaran persediaan pada tahun 2012

mengalami peningkatan sedangkan pada tahun 2013 mengalami penurunan yang

signifikan. Dengan adanya peningkatan dan penurunan yang dialami oleh perputaran

kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan maka secara tidak langsung akan

mempengaruhi peningkatan dan penurunan volume penjualan pada perusahaan.

Volume penjualan yang tertinggi pada Toko Global Computer terjadi pada tahun 2015

dan volume penjualan terendah pada Toko Global Computer terjadi pada tahun 2011.
71

Peningkatan volume penjualan pada Toko Global Computer rata-rata mengalami

kenaikan tiap tahun yang mencerminkan bahwa dengan makin tingginya tingkat

perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan menunjukkan bahwa

pengendalian jumlah modal kerja yang tepat dan tingginya volume penjualan yang

dicapai oleh perusahaan menyebabkan perusahaan tersebut menghasilkan laba yang

diterima menjadi lebih banyak jumlahnya.

4.2.2.1 Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Volume Penjualan

Berdasarkan hasil uji t pengaruh variabel perputaran persediaan

terhadap volume penjualan diperoleh nilai thitung variabel perputaran persediaan

(8,883) berarti > t tabel (2,306) maka Ho ditolak dan H1 diterima berarti

perputaran persediaan berpengaruh secara signifikan terhadap volume

penjualan.

Hasil uji analisis menunjukkan bahwasanya semakin tinggi rasio

perputaran persediaan, maka semakin tinggi pula rasio volume penjualan, dan

menurunnya rasio perputaran persediaan maka menurun pula rasio volume

penjualan.

Perputaran persediaan adalah rasio antara harga pokok penjualan

terhadap persediaan rata-rata menunjukan seberapa cepat persediaan tersebut

dapat dijual Horngren et al. (1997 : 250)

4.2.2.2 Pengaruh Modal Kerja Terhadap Volume Penjualan.

Dari hasil penelitian pada Toko Global Computer antara perputaran

modal kerja dengan volume penjualan memiliki korelasi yang sangat kuat. Hal

ini dapat dilihat dari hasil uji koefisien korelasi yang menunjukkan bahwa nilai
72

koefisien korelasi memiliki tingkat hubungan yang berada diantara 0,80-1,000.

Berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial yaitu dengan hasil uji t perputaran

piutang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan

tetapi perputaran kas dan perputaran persediaan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap volume penjualan, sehingga dapat diartikan bahwa semakin

cepat perputaran kas dan perputaran persediaan mengindikasikan penjualan

yang lancar sehingga keuntungan meningkat. Pernyataan tersebut sependapat

dengan Djarwanto (2001:141) yang mengemukakan bahwa perputaran modal

kerja (working capital turn over) adalah rasio antara penjualan dengan modal

kerja, perputaran modal kerja yang tinggi menunjukkan semakin besar

kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba melalui penjualan dan

akhirnya akan meningkatkan profitabilitas.

Pengaruh variabel modal kerja diperoleh nilai thitung variabel modal

kerja (6,973) berarti > ttabel (2,306) maka Ho ditolak berarti modal kerja

berpengaruh secara signifikan terhadap volume penjualan.

Modal kerja adalah sebagai modal yang digunakan untuk membiayai

operasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu

pendek Kasmir (2010 : 210).

4.2.2.3 Pengaruh Perputaran Persediaan Dan Modal Kerja Terhadap Volume

Penjualan.

Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai Fhitung (88,780) lebih besar

dari Ftabel (4,74). Dengan demikian terbukti bahwa ada pengaruh yang
73

signifikan dari variabel perputaran persediaan (X1 ) dan modal kerja (X2)

secara serentak atau secara bersama-sama terhadap volume penjualan (Y).

Berdasarkan hasil koefisien determinasi (R2) merupakan ukuran yang

menyatakan seberapa baik (goodness of fit) dari persamaan regresi. Angka

koefisien determinasi 0,962 menunjukan bahwa 96,2% variasi variabel

Penjualan dapat dijelaskan oleh variabel perputaran persediaan (X1) dan modal

kerja (X2). Sedangkan 3,8% lainnya dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang

tidak masuk dalam model.

Dari hasil uji diatas diketahui bahwa variabel perputaran persediaan

memiliki thitung paling besar diantara variabel independen yang lain yaitu dengan

nilai thitung sebesar 4,368, hal ini berarti membuktikan bahwa hipotesis yang

dikemukakan / disajikan penulis bahwa diduga biaya perputaran persediaan

mempunyai pengaruh lebih dominan terhadap peningkatan volume penjualan.

Anda mungkin juga menyukai