? ? ? ? ? ?
5 57
2
2
2 36 2 2
9 2
Genogram (pasien 2)
? ? ? ?
45 4
1
31 23 19
f. Riwayat G1 : kedua orang tua G1 : kedua orang
kesehatan klien sudah tua klien sudah
keluarga meninggal dan tidak meninggal dan tidak
ada yang menderita ada riwayat Stroke.
penyakit Stroke, ibu G2 : klien anak
dari klien menderita pertama dari dua
penyakit hipertensi. orang bersaudara.
G2 : klien anak ke G3 : klien
dua dari empat orang mempunyai tiga
bersaudara yang orang anak dan
sedang mengalami tidak ada yang
penyakit Stroke. mengalami riwayat
G3 : klien mempunyai penyakit yang sama.
tiga orang anak dan
tidak ada yang
mengalami riwayat
penyakit yang sama
dengan klien.
c)Persepsi
sensori Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
(1) Pendengara pada bagian pada bagian
n penginderaan. penginderaan.
(2) Penciuman
(3) Pengecapa.
4) Perkemihan-
Eliminasi
(B4:Bladder)
a) Produksi urine
b)Frekuensi 3 x sehari 3 x sehari
c)Warna Kuning Kuning
Masalah keperawatan Tidak ada masalah Tidak ada masalah
5) Pencernaan-
Eliminasi Alvi (B5-
Bowel)
a)Mulut dan
tenggorokan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
b)Abdomen Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri
c)Bising usus 25x/menit tekan
d)Peristaltic
e)Rektum Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
f) BAB 1x sehari 2x sehari
g)Diet khusus Diet bubur Tidak ada diet
khusus
Pasien 2
Kimia darah
Glukosa sewaktu 124 mg/dl
Ureum 35.8 mg/dl
Kreatinin 0.8 mg/dl
SGOT 35 U/L
SGPT 18 U/L
Tabel.10.Terapi pasien dengan gangguan sistem neurolgi
(stroke)
Terapi medis
Pasien 1 Pasien 2
Infus RL 20 tpm Infus RL 20 tpm
Mecobalamin 1 amp/IV Firacetam 39
Soholin 1 amp/IV Citicoline 1 amp/IV
Citicoline 1 amp/IV Dexamethasone 1
Antiemetik amp/IV
compazine Mecobalamin 1 amp/IV
Soholin 1 amp/IV
Kateter
2. Diagnosa keperawatan
a. Pasien 1
1) Perubahan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan interupsi aliran darah
2) Resiko gangguan nutrisi berhubungan dengan kelemahan otot untuk mengunyah dan menelan
b. Pasien 2
1) Perubahan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan interupsi aliran darah
2) Kerusakan mobilitas fisik berhubungan denan kelemahan, kerusakan perseptual/kognitif.
3) Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan sirkulasi serebral
Tabel.11. Analisa data pasien dengan gangguan sistem neurolgi (stroke)
1 2 3 1 2 3
Pasien 1 Pasien 2
1 Diagnosa 1 1 Diagnosa 1
Data subyektif Perubahan perfusi jaringan cerebral
Data subyektif Perubahan perfusi berhubungan dengan interupsi
1. Klien mengatakan sakit jaringan cerebral 1. Keluarga aliran darah
kepala seperti ditusuk- berhubungan dengan mengatakan 2
tusuk interupsi aliran darah hari sebelum
2. Dirasakan 2 hari sebelum masuk rumah
masuk rumah sakit
sakit mengalami
3. Nyeri hilang tombul
Data obyektif sakit kepala
1. Wajah klien tampak 2. Keluarga klien
meringis. mengatakan
2. Keadaan umum lemah bahwa klien tidak
3. Skala nyeri 5 (sedang). bisa bangun
4. TTV: bergerak dan
TD : 150/80 mmHg bergeser
N : 82 x/i 3. Keluarga klien
S : 36,2 C
mengatakan
P : 22 x/i
kekuatan tangan
dan kaki kanan
tidak bisa
digerakkan dan
tidak bisa bicara
Data obyektif
1. Kekuatan tangan
dan kaki klien
sebelah kanan
nilai (1).
2. Aktifitas klien
dibantu oleh istri
atau keluarga
dan perawat
3. Refleks menurun
ketika diajak
bicara hanya bisa
menatap
4. Ttv
TD : 110/80
mmHg
N : 80 x/i
S : 36,5 C
P : 24
x/i
Diagnosa 2 Diagnosa 2 Kerusakan mobilitas fisik
berhubungan dengan
Data subyektif Resiko gangguan nutrisi Data subyektif
1 Klien mengatakan berhubungan dengan 1. Keluarga klien kelemahan, kerusakan
muntah 3 kali. kelemahan otot untuk mengatakan tiba-
perseptual/kognitif.
2 Klien mengatakan mengunyah dan menelan tiba mengalami
nafsu makannya kelumpuhan kaki
menurun dan susah dan tangan
untuk menelan sejak 2 sebelah kanan.
hari dirumah dan 2. Dialami sejak
selama klien dirawat. jam 3 subuh
3 Klien mengatakan
berat badan menurun Data obyektif
Data obyektif 1. Klien terlihat
1 Keadaan umum lemah lemah
2 BB sebelum sakit 55 2. Tidak bisa
kg. melakukan
3 BB selama sakit : 50 aktivitas sendiri
kg 3. Bartel index
4 TTV (fuctional status
Td : 150/80 mmhg assessment)
N : 82 x/i skor 4
P :22 x/i ketergantungan
S :36,2 C 4. Hanya bisa
menggerakkan
badan bagian
sebelah kiri
5. TTV:
TD : 110/80
mmHg
N : 80 x/i
S : 36,5 C
P : 24 x/i
3. Intervensi keperawatan
Tabel.13. Implementasi, Evaluasi keperawatan pasien dengan gangguan sistem neurolgi (stroke)
Hari 1
Pelaksanaan Tanggal Implementasi Evaluasi
Jam
Pasien 1
Perubahan perfusi Sabtu 1. Pantau/catat status S :
03 Juni 2017 neurologis sesering
jaringan cerebral 1. Klien mengatakan sakit kepala
09:00 mungkin dan bandingkan
seperti ditusuk-tusuk
berhubungan dengan dengan nilai standar ( mis,
2. Dirasakan 2 hari sebelum masuk
GCS).
interupsi aliran darah rumah sakit
09:15 H:
3. Nyeri hilang timbul
- GCS O:
E: 4. V:4, M:4 1. Wajah klien tampak meringis.
2. Keadaan umum lemah
2. Monitoring vital sign
09:20 3. Skala nyeri 5 (sedang).
H:
4. TTV
- TTV: TD : 150/80 mmHg
09:25 TD : 150/80 mmHg N : 82 x/i
N : 82 x/i S : 36,2 C
S : 36,2 C P : 22 x/i
P : 22 x/i A : Masalah belum teratasi
3. Letakkan kepala dengan P : Lanjutkan intervensi
posisi lebih tinggi dan
1. Pantau/catat status neurologis
dalam posisi netral
sesering mungkin dan
(anatomis). bandingkan dengan nilai standar
H: ( mis, GCS).
- Klien dalam posisi 2. Monitoring vital sign
semifowler 3. Letakkan kepala dengan posisi
4. Kolaborasi pemberian obat lebih tinggi dan dalam posisi
netral (anatomis).
sesuai dengan indikasi.
4. Kolaborasi pemberian obat
H:
sesuai dengan indikasi.
- Pemberian obat 3xsehari
Pelaksanaan Hari 3
Perubahan perfusi Senin 1. Pantau/catat status S:
neurologis sesering
jaringan cerebral 05 Juni 2017 1. Klien mengatakan terkadang
mungkin dan bandingkan
berhubungan dengan 09:00 dengan nilai standar ( mis, sakit kepala tetapi sudah tidak
GCS).
interupsi aliran darah. terlalu nyeri
H:
- E: 4, V:5, M:5 2. Skala nyeri 2
09:05 2. Monitoring vital sign
3. Klien mengatakan sudah
H:
TTV diperbolehkan pulang oleh
Td :130/80 mmhg
dokter
N : 80 x/i
P :23 x/i O:
09:10 S :36 C
1. Klien terlihat rileks
3. Kolaborasi pemberian obat
sesuai dengan indikasi 2. Tidak ada ekspresi nyeri
H:
3. Ttv
- Pemberian obat 2xsehari
Td :130/80 mmhg
N : 80 x/i
P :23 x/i
S :36 C
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan intervensi dirumah
1. Memberitahukan pada klien cara
minum obat yang benar
2. Minum obat 2 kali sehari setelah
makan pagi hari dan malam hari.
Diagnosa keperawatan
Tujuan, Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Pasien 2
Perubahan perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau/catat status 1. Mengetahui
keperawatan selama 2x24 neurologis sesering kecenderungan
cerebral berhubungan
jam perfusi jaringan cerebral mungkin dan tingkat kesadaran.
dengan interupsi aliran adekuat. bandingkan dengan
darah. Kriteria Hasil : nilai standar ( mis,
1. Klien bisa bergerak GCS).
2. Tidak ada vertigo 2. Monitoring vital sign 2. Mengetahui
3. Kesadaran membaik 3. Letakkan kepala perubahan TTV
dengan posisi lebih 3. Menurunkan tekanan
tinggi dan dalam arteri dengan
posisi netral meningkatkan
(anatomis). draenase dan
4. Kolaborasi pemberian meningkatkan
sirkulasi.
obat sesuai dengan
4. Membantu proses
indikasi. penyembuhan.
Kerusakan mobilitas fisik Setelah dilakukan perawatan 1. Kaji kerusakan secara 1. Mengidentifikasi kekuatan
selama 2x24 jam kerusakan fungsional/luasnya / kelemahan tentang
berhubungan denan
mobilitas fisik teratasi kerusakan awal secara pemulihan, membantu
kelemahan, kerusakan dengan kriteria hasil: teratur. dalam pemilihan
1. mobilisasi dapat 2. Ubah posisi setiap 2 jam intervensi.
perseptual/kognitif.
dilakukan, kesadaran 3. Melakukan latihan gerak 2. Menurunkan resiko
membaik, aktif dan pasif pada dekubitus.
mempertahankan semua ekstremitas. 3. Meminimalkan atrofi otot,
posisi dan fungsi 4. Tinggikan tangan dan meningkatkan sirkulasi,
optimal, kepala. membantu mencegah
mempertahankan 5. Observasi bagian yang kontraktur.
integritas kulit. sakit/terkena gangguan 4. Meningkatkan aliran
sirkulasi. darah balik vena dan
membantu mencegah
edema.
5. Jaringan yang mengalami
cedera mudah
mengalami trauma.
Kerusakan komunikasi Setelah dilakukan perawatan 1. Kaji kemampuan klien 1. Membantu menentukan
selama 2x24 jam klien dapat tampak memahami kata daerah dan derajat
verbal berhubungan dengan
berkomunikasi dengan tepat atau mengalami kesulitan kerusakan serebral yang
kerusakan sirkulasi serebral dan sesuai bicara. terjadi dan kesulitan klien
Kriteria Hasil: 2. Berikan meode dalam berbicara.
1. klien dapat komunikasi alternatif, 2. Memberikan komunikasi
mengidentifikasi seperti menulis dipapan tentang kebutuhan
pemahaman tentang tulis, pelihatkan gambar berdasarkan keadaan.
cara berkomunikasi berikan petunjuk visual. 3. Bermanfaat dalam
yang baik dan sesuai 3. Antisipasi dan penuhi menurunkan prustasi bila
kebutuhan klien. tergantung pada orang
4. Gunakan pertanyaan lain.
terbuka dengan jawaban 4. Menurunkan
ya/tidak selanjutkan kebingungan/ansietas
kembangkan pada selama proses
pertanyaan yang lebih komunikasi
kompleks sesuai dengan
respon klien.
5. Hargai kemampuan klien
sebelum terjadi penyakit,
hindari percakapan yang 5. Menjaga kemampuan
merendahkan klien. klien untuk
6. Ajarkan pasien mempertahankan harga
komunikasih non verbal diri.
dengan menggunakan
tangan yang sebelah kiri 6. Membantu memenuhi
kebutuhan pasien sesuai
keinginan
Tabel.15. Implementasi, Evaluasi pasien dengan gangguan sistem neurolgi (stroke)
Hari 1
Pelaksanaan Tanggal Implementasi Evaluasi
Jam
Pasien 2
Perubahan perfusi Sabtu 1. Pantau/catat status S:
3 Juni 2017 neurologis sesering mungkin 1. Keluarga klien mengatakan
jaringan cerebral
02:00 dan bandingkan dengan nilai lengan dan tungkai kanan bawah
berhubungan dengan standar ( mis, GCS). tidak bisa digerakkan.
H: 2. Keluarga mengatakan 3 hari
interupsi aliran darah.
- E: 4, V:1, M:1 dirumah mengalami sakit kepala
02:05 2. Monitoring vital sign sebelum masuk rumah sakit.
H: O:
- Ttv 1. Kekuatan lengan dan tungkai
TD : 110/80 mmHg menurun
N : 80 x/i 2. Keadaan umum lemah
S : 36,5 C 3. Ttv
P : 24 x/i TD : 110/80 mmHg
02:10 3. Letakkan kepala dengan N : 80 x/i
posisi lebih tinggi dan dalam S : 36,5 C
posisi netral (anatomis). P : 24 x/i
H: A: Masalah belum teratasi
- Pasien dalam posisi P : Lanjutkan intervensi
semifowler 1. Pantau/catat status neurologis
02:15 4. Kolaborasi pemberian obat sesering mungkin dan bandingkan
dengan nilai standar ( mis, GCS).
sesuai dengan indikasi.
2. Monitoring vital sign
H: 3. Letakkan kepala dengan posisi
- Pemberian obat 3xsehari lebih tinggi dan dalam posisi netral
(anatomis).
4. Kolaborasi pemberian obat
Kerusakan 02:30 1. Kaji kemampuan klien S:
tampak memahami kata atau 1. Keluarga mengatakan klien tidak
mobilitas fisik
mengalami kesulitan bicara. bisa menggerkkan badan sebelah
berhubungan H: kanan
- Klien tidak mampu 2. Keluarga mengatakan respon
denan kelemahan,
berbicara hanya menatap
kerusakan 02:35 2. Ubah posisi setiap 2 jam O:
H: 1. Klien terlihat lemah
perseptual/kognitif.
- Keluarga mengubah 2. Tidak bisa melakukan aktivitas
posisi klien dalam posisi sendiri
sims kiri dan sims kanan 3. Bartel index (fuctional status
02:40 3. Melakukan latihan gerak aktif assessment) skor 4
dan pasif pada semua ketergantungan
ekstremitas 4. Hanya bisa menggerakkan badan
H: bagian sebelah kiri
- Klien tidak bisa 5. TTV:
mengangkat ataupun TD : 110/80 mmHg
menggeserkan badannya N : 80 x/i
yang sebelah kanan. S : 36,5 C
02:45 4. Tinggikan tangan dan kepala P : 24 x/i
H: A : Masalah belum teratasi
- Posisi kepala lebih tinggi P : Lanjutkan intervensi
dari kaki, posisi tangan 1. Kaji kemampuan klien tampak
berada diatas bantal memahami kata atau mengalami
02:50 5. Observasi bagian yang kesulitan bicara.
sakit/terkena gangguan 2. Ubah posisi setiap 2 jam
sirkulasi. 3. Melakukan latihan gerak aktif dan
H: pasif pada semua ekstremitas
- Tidak ada bagian tungkai 4. Tinggikan tangan dan kepala
yang kesemutan 5. Observasi bagian yang
sakit/terkena gangguan sirkulasi.
Kerusakan 03:10 1 Kaji kemampuan klien S:
tampak memahami kata atau 1. Istri klien mengatakan sejak subuh
komunikasi verbal
mengalami kesulitan bicara. mengalami kelumpuhan dan tidak
berhubungan H: bicara
dengan kerusakan
- Klien tidak bisa bicara 2. Istri klien mengatakan baru
sirkulasi serebral 03:15 2 Berikan meode komunikasi pertama kali mengalami penyakit
alternatif, seperti menulis seperti itu
dipapan tulis, pelihatkan Data obyektif
gambar berikan petunjuk 1. Keadaan umum lemah.
visual. 2. Infus cairan RL 20 tpm.
H: 3. Pasien ketika dikaji hanya bisa
- Klien hanya bisa menatap tidak bisa bicara
03:20 menatap ketika diajak 4. TTV:
bicara Td : 110/80 mmHg
3 Antisipasi dan penuhi N : 80 x/i
kebutuhan klien. S : 36,5 C
H: P : 24 x/i
- Kebutuhan klien A: Masalah belum teratasi
03:25 terpenuhi dibantu oleh P: Lanjutkan intervensi
keluarga dan perawat 1. Kaji kemampuan klien tampak
4 Gunakan pertanyaan terbuka memahami kata atau mengalami
dengan jawaban ya/tidak. kesulitan bicara.
03:30 H: 2. Berikan meode komunikasi
- Tidak ada respon klien alternatif, seperti menulis dipapan
5 Hargai kemampuan klien tulis, pelihatkan gambar berikan
sebelum terjadi penyakit, petunjuk visual.
hindari percakapan yang 3. Antisipasi dan penuhi kebutuhan
merendahkan klien. klien.
H: 4. Gunakan pertanyaan terbuka
- Keluarga selalu dengan jawaban ya/tidak.
03:35 mengajak bicara klien 5. Hargai kemampuan klien sebelum
untuk melatih terjadi penyakit, hindari
kemampuannya percakapan yang merendahkan
6 Berkolaborasi pemberian klien.
obat 6. Berkolaborasi pemberian obat
H:
- Pemberian obat 3 kali
sehari
Hari 2
Perubahan perfusi Minggu 1 Pantau/catat status S:
04 Juni 2014 neurologis sesering mungkin 1. Keluarga klien mengatakan
jaringan cerebral
02:00 dan bandingkan dengan nilai lengan dan tungkai kanan bawah
berhubungan standar ( mis, GCS). tidak bisa digerakkan.
H: 2. Keluarga mengatakan 3 hari
dengan interupsi
02:05 - E: 4, V:1, M:1 dirumah mengalami sakit kepala
aliran darah. 2 Monitoring vital sign sebelum masuk rumah sakit.
H: O:
- Ttv 1. Kekuatan lengan dan tungkai
TD : 110/80 mmHg menurun
N : 83 x/i 2. Keadaan umum lemah
02:10 S : 36,5 C 3. Hanya respon mata
P : 22 x/i 4. Ttv
3 Letakkan kepala dengan TD : 110/80 mmHg
posisi lebih tinggi dan dalam N : 83 x/i
posisi netral (anatomis). S : 36,5 C
H: P : 22 x/i
02:15 - Pasien dalam posisi A: Masalah belum teratasi
semifowler P : Lanjutkan intervensi
4 Kolaborasi pemberian obat 1. Pantau/catat status neurologis
sesering mungkin dan bandingkan
sesuai dengan indikasi.
dengan nilai standar ( mis, GCS).
H: 2. Monitoring vital sign
- Pemberian obat 3xsehari 3. Letakkan kepala dengan posisi
lebih tinggi dan dalam posisi netral
(anatomis).
4. Kolaborasi pemberian obat
Kerusakan 02:30 1. Mengkaji kemampuan klien S:
tampak memahami kata atau 1. Keluarga mengatakan klien tidak
mobilitas fisik
mengalami kesulitan bicara. bisa menggerkkan badan sebelah
berhubungan H: kanan
- Pasien tidak ada respon O:
denan kelemahan,
02:35 2. Mengubah posisi setiap 2 1. Klien terlihat lemah
kerusakan jam 2. Tidak ada respon
H: 3. Tidak bisa melakukan aktivitas
perseptual/kognitif.
- Keluarga mengubah sendiri
02:40 posisi klien dalam posisi 4. Bartel index (fuctional status
sims kiri dan sims kanan assessment) skor 4
3. Melakukan latihan gerak aktif ketergantungan
dan pasif pada semua 5. Hanya bisa menggerakkan badan
ekstremitas bagian sebelah kiri
H: 6. TTV:
- Pasien tidak bisa TD : 110/80 mmHg
02:45 mengangkat ataupun N : 83 x/i
menggeserkan badannya S : 36,5 C
yang sebelah kanan. P : 22 x/i
4. Memberi rangsangan nyeri A : Masalah belum teratasi
pada bagian badan yang P : Lanjutkan intervensi
mengalami kelumpuhan 1. Kaji kemampuan pasien tampak
02:50 H: memahami kata atau mengalami
- Tidak ada respon nyeri kesulitan bicara.
yg dirasakan pasien 2. Ubah posisi setiap 2 jam
02:55 5. Meniggikan kepala 3. Melakukan latihan gerak aktif dan
H: pasif pada semua ekstremitas
- Pasien dalam posisi 4. Beri rangsangan nyeri pada
kepala lebih tinggi dari bagian badan yang mengalami
kaki kelumpuhan
6. Mengobservasi bagian yang 5. Tinggikan kepala
sakit/terkena gangguan 6. Observasi bagian yang
sirkulasi. sakit/terkena gangguan sirkulasi.
H:
- Tidak ada bagian badan
yang sakit tungkai yang
kesemutan.
Hari 3
Perubahan perfusi Senin 1. Memantau/catat status S:
05 Juni 2017 neurologis sesering mungkin 1. Keluarga pasien mengatakan
jaringan cerebral
02:00 dan bandingkan dengan nilai lengan dan tungkai kanan bawah
berhubungan standar ( mis, GCS). tidak bisa digerakkan.
dengan interupsi H: 2. Keluarga mengatakan 3 hari
02:05 - E: 4, V:1, M:1 dirumah mengalami sakit kepala
aliran darah.
2. Monitoring vital sign sebelum masuk rumah sakit.
H: 3. Keluarga pasien mengatakan
- Ttv sebelum masuk rumah sakit
TD : 120/80 mmHg pasien sempat dibawa ketukang
N : 84 x/i urut
02:10 S : 36,5 C O:
P : 20 x/i 1. Kekuatan lengan dan tungkai
3. Meletakkan kepala dengan menurun
posisi lebih tinggi dan dalam 2. Keadaan umum lemah
posisi netral (anatomis). 3. Hanya respon mata
H: 4. Ttv
02:15 - Pasien dalam posisi TD : 120/80 mmHg
semifowler N : 84 x/i
4. Berkolaborasi pemberian S : 36,5 C
P : 20 x/i
obat sesuai dengan indikasi.
A: Masalah belum teratasi
H: P : Lanjutkan intervensi
- Pemberian obat 3xsehari 1. Memantau/catat status neurologis
sesering mungkin dan bandingkan
dengan nilai standar ( mis, GCS).
2. Monitoring vital sign
3. Meletakkan kepala dengan posisi
lebih tinggi dan dalam posisi netral
(anatomis).
4. Berkolaborasi pemberian obat
Kerusakan 02:30 1. Mengkaji kemampuan klien S:
tampak memahami kata atau 1. Keluarga mengatakan pasien
mobilitas fisik
mengalami kesulitan bicara. tidak bisa menggerakkan badan
berhubungan H: sebelah kanan
denan kelemahan, 02:35 - Pasien tidak ada respon O:
2. Mengubah posisi setiap 2 1. Pasien terlihat lemah
kerusakan
jam 2. Tidak ada respon
perseptual/kognitif. H: 3. Tidak bisa melakukan aktivitas
- Keluarga mengubah sendiri
02:40 posisi klien dalam posisi 4. Bartel index (fuctional status
sims kiri dan sims kanan assessment) skor 4
3. Melakukan latihan gerak aktif ketergantungan
dan pasif pada semua 5. Hanya bisa menggerakkan badan
ekstremitas bagian sebelah kiri
H: 6. TTV:
- Klien tidak bisa TD : 120/80 mmHg
02:45 mengangkat ataupun N : 84 x/i
menggeserkan badannya S : 36,5 C
yang sebelah kanan. P : 20 x/i
4. Memberi rangsangan nyeri A : Masalah belum teratasi
pada bagian badan yang P : Lanjutkan intervensi
02:50 mengalami kelumpuhan 1. mengkaji kemampuan pasien
H: tampak memahami kata atau
- Tidak ada respon nyeri mengalami kesulitan bicara.
yg dirasakan pasien 2. Ubah posisi setiap 2 jam
5. Meniggikan kepala 3. Melakukan latihan gerak aktif dan
H: pasif pada semua ekstremitas
- Pasien dalam posisi 4. Beri rangsangan nyeri pada
kepala lebih tinggi dari bagian badan yang mengalami
kaki kelumpuhan
6. Mengobservasi bagian yang 5. Tinggikan kepala
sakit/terkena gangguan 6. Observasi bagian yang
sirkulasi. sakit/terkena gangguan sirkulasi
H:
- Tidak ada bagian badan
yang sakit tungkai yang
kesemutan.
secara langsung selama tiga hari dari tanggal 03 Juni 2017 sampai
05 Juni 2017 pada Ny. A dan Tn. S Dengan Diagnosa medis Stroke di
keperawatan meliputi :
1. Pengkajian
teori (Dongoes,2012):
kerusakan perseptual/kognitif
c. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan
pada pasien Ny. A ada satu yang sama dengan teori yaitu;
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
baik dan tidak ada kendala apapun yang didapatkan., Ny.A dan
5. Evaluasi
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
6. Kesenjangan
pada pasien.
B. Saran
1. Teoritis
a. Praktis
1) Rumah sakit
waktunya.
c. Penulis
d. Profesi
Doenges, Marvlin dan Geissler, Cip Andra Saferi Wijaya, 2013. KMB 1
Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa). Nuha
Medika. Yogyakarta.