Anda di halaman 1dari 3

BAHASA INDONESIA

Kelompok 3 : Aslin Elia Mayana Sibarani 712016030

Jennifer Brand 802016230

Hapriti Kaur 802016226

Albertus Candra O.N.S. 802016327

Huarian P W Bale Doto 712016037

Rian Sanjaya 802016145


IDIOLOGI MARITIM

Tema : Performa pembangunan maritim yang lambat tidak hanya karena gagal paham, tetapi
juga tidak ada idiologi yang menjadi platform pembangunan negra maritim Indonesia.

Tujuan : Idiologi maritim harus tumbuh sebagai sebuah kekuatan ekonomi, sosial, budaya,
politik, dan pertahanan keamanan.

Rumusan masalah : Saat ini seperti tersendat dan tanpa energi untuk maju. Keberadaan
Indonesia di jalur perdagangan dan perlintasan dunia antara timur dan barat, utara dan selatan,
menjadi modal besar bagi bangsa ini untuk maju di bidang maritim. Namun, semua itu berlalu
tanpa memberikan manfaat lebih bagi kepentingan bangsa. Setidaknya ada empat butir penting
yang harus menjadi focus Indonesia dalam membangun negara maritime sebagai kepentingan
bersama national interest.

Yang pertama, untuk memperkuat perlindungan proteksi terhadap kedaulatan maritime sover
eignty. Secara politik, negara maritime Indonesia berada dalam lingkaran kekuatan politik
dunia, seperti Tiongkok di utara, Amerika di Psifik, Australia di selatan, dan India di bagian
barat. Indonesia harus berdaulat menetapkan rencana pembangunan maritim tanpa di pengaruhi
oleh kekuatan asing tersebut.

Yang kedua, melakukan pencegahan interfensi kedaulatan maritime Indonesia dalam persaingan
global. Agar mengontrol upaya pihak tertentu yang ingin menjadikan kekuatan maritim sebagai
common property dalam ranah internasional. Keberadaan selat malaka sebagai jalur dunia harus
tetap dalam control Indonesia.

Yang ketiga, alur laut kepulauan Indonesia sebagai jalur lintas dunia yang berada di perairan
Indonesia harus benar-benar aman dari berbagai penyelundupan dan infiltrasi.

Yang keempat, peran yang harus diambil Indonesia adalah turut menjaga keseimbangan politik
dunia striking balance, dan menjadikan Indonesia negara yang bebas dari intervensi asing,
berdaulat dan Berjaya secara ekonomi politik dan pertahanan-keamanan adalah platform negara
maritim.
Pengembangan Tema : Sumber-sumber eknomi bangsa indonesa harus dapat di penuhi dari
industi dari sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan kelautan, yang meliputi delapan sector
utama : 1) perikanan tangkap; 2) budidaya laut (mariculture); 3) industry bioteknologi kelautan;
4) pariwisata bahari; 5) pertambangan dan energy; 6) perhubungan laut; 7) industry dan jasa
maritime : serta sumber daya nonkonvensinal, seperti depp sea water industries, hydrothermal
vants, dan benda benda berharga asal muatan kapal tenggelam ( Dahuri dkk, 2015). Potensi
ekonomi wisata laut yang lebih dari 13 miliar dollar AS per tahun ( Tridoyo Kusumastanto,
2002), di tambah dengan usaha industry keratif yang turut mendorong ekonomi wisata dengan
kontribusi yang mencapai 104,63 triliyun tahun 2007. Kawasan ini juga kaya berbagai jenis
bahan tambang dan mineral, seperti emas, perak, timah, biji besi, mineral berat. Potensi dan
kekayaan yang besar tersebut ternyata belum berdampak positif Indonesia. Negara kita masih di
hadapkan pada kesulitan ekonomi. Pengangguran, ketimpangan pembangunan ekonomi. Potensi
sebanyak 40 juta lapangan kerja bagi penduduk Indonesia di tumbuhkan. Indonesia memerlukan
kekuatan dan kepemimpinan yang kuat dengan visi misi, ide dan kebranian maritime yang tajam.
Ideology ( pertahanan keamanan) maritime, ekonomi berbasis sumber daya laut, industry
maritime harus tumbuh secara progresif. Kejayaan maritime Indonesia tidak harus menunggu
investor asing karena semua itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab tersendiri. Ideology
maritime menjadi fondasi penting dalam meletakkan kerangka pembangunan maritime.

Kesimpulan : Kesimpulan yang dapat kami ambil dari kelompok 3, bahwa kita harus menyadari
akan pentingnya laut, kandungan dan isinya, dan sebarannya, maka kita akan bias merancang
langkah yang tepat dan yang baik. Untuk mengetahui ideology maritime. Jika tidak, kita akan
semakin bingung dengan progam maritime dan bekerja tanpa metodelogi yang benar untuk
membuat maritime kita jaya.

Anda mungkin juga menyukai