Pembahasan koagulasi

Koagulasi merupakan proses penambahan zat kimia (koagulan) yang memiliki kemampuan untuk
menjadikan partikel koloid tidk stabil shngga partikel siap membentuk flok (gabungan partikel
partikel kecil). Flokulasi adalah proses pembentukan dan penggabungan flok dari partikel-partikel
tersebut yng menjadikan ukuran dan beratnya lebih besar sehingga mudah mengendap. Beberapa
senyawa koagulan yang biasa dignkan adalah tawas, senyawa besi, PAC ,dll.

Dalam praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kapur dan tawas terhdp
kandungan zat padatan total pada limbah, menghitung efesiensi pemkaian kombnasi koagulasi
flukulasi kapur dan tawas terhdp kandungan zat padatan total pda limbah cair, dan menghitung
kecepatan pengendapan. Pada praktikum ini, koagulan yang dignakan dalah kapur dan tawas. Tawas
berfungsi untuk menaikkan pH larutan .... sedangkan kapur berfungsi untuk menurunkan pH dan
bereaksi dengn bikarbonat dan membntuk kalsiu m karbonat yg akan mngendap. Dengan
penambahan koagulan pada pengolahan air limbah adalah karena sifat koloid yang sult mengendap
ini menjdikn waktu pengendpan sangat lama. Hal ini dikarenakan adanya gaya Van Der Walls dan
elektrostatik pada koloid sehingga koloid sngat stabil.

Untuk mempeercepat proses koagulasi dlam air limbah dilakukan pengadukan cepat (fast mixing)
dan pengadukan lambat (slow mixing). Pada pengadukan cepat dilakukan selama 5 menit yang
brtujuan untuk menghasilkan dispersi yang seragam dri partikel-prtikel koloid dan untuk meningktkn
kesempatanpartikel untuk kontak dan bertumbukan satu sama lain. Sedangkan pengadukan lmbat yg
dilakukan selama 3mnit bertujuan untuk menggumpalkan partikel-partikel terkoagulasi berukuran
mikro menjdi partikel2 flok yg lebih besar. Pengdukan lambat jg akan memperpendek jarak antara
partikel sehingga gaya tarik menarik antar partikel lebih besar dan dominan dibanding gaya tolaknya ,
yng menghasilkan kontak dan tumbukan antara partikel yang lebih byk dan lebih sering. Ketika
pertumbuhan flok sudah cukup maksimal massa dan ukuran flok2nya ini akan mengendap ke dasar
gelas ukur 500ml.

Pada awal pratikum ini, sampel limbah cair di masukkan dalam gelas ukur 500ml sbyk 4buah. Pada
gelas ukur 1 adalah limbah, gls ukur 2 adalah kapur, gelas ukur 3 aadalah tawas dan
kapur(kombinasi), Pada gelas ukur 1 tdk di isikan koagulan. Tiap2 sampel di ukur pH larutannya.
Pada gls ukur 1, pHnya adalah 7,5; sample+kapur adalah 11; sample +tawas adalah 6; dan
sample+tawas+kapur adalah 7. pH untuk air baik adalah 6,5-8,5. Jika dibawah 6,5maka di katakan air
tersebut bersift asam dan diatas 8,5 bersifat basa. Menurut keputusan menteri kesehatan republik
indonesia nomor 1405/menkes/sk/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja
perkantoran dan industri terdapat penegrtian mengenai air bersih yaitu air yg dipergunakan untuk
keperluan sehari2 dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatn air bersih sesuai dengan
peraturan perundang undangan yng berlaku. Air liimbah yang telah ditambahnkan koagulan
didiamkan selama 1 jam untuk proses pengendpan. Setelah peengendpan, di pipet sbnyk 2ml sampel
dan dipanaskan sampai memperoleh berat konstan.

Dari hasil pengamatan kami, bahwa analisa zat padat pada limbah adalah 800mg/L; pada kapur
adalah 550mg/L; pada tawas adalah 800mg/L;pada kombinasi kapur dan tawas adalah 1400mg/L.
Adapun kecepatan pengendapan pada sampel adalah, pada limbah adalah 0,4316cm/menit; pada
kapur adalah 0,43166cm/menit; pada tawas adalah 0,4066cm/menit; pada kombinasi kapur dan
tawas adalah 0,40166cm/menit. Adapun efisiensi pengendapan pada kapur adalah 31,25%, pada
tawas adalah 0%, dan kombinsi kapur dan tawas adalah -75%. Efisiensi pada kapur+tawas yg
didpatkan adalah minus, hal ini dikarenakan bahwa waktu pengendpan yg di butuhkan untuk
mengendp belum sempurna. Artinya pengenapan ini hrus dilakukan diatas 1jam, agar pengendpan
dpt optimal.

Adapun bebrpa faktor yg mempengaruhi proses koagulasi dan flokulasi adalah

1. Suhu
2. Bentuk koagulan
3. Tingkat kekeruhan
4. Kecep atan pengadukan