Anda di halaman 1dari 4

UJIAN IKM PERIODE APRIL 2017

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat adalah keadaan seluruh badan serta bagian-
bagiannya bebas dari sakit.
Menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

2. Menurut Badan Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO), sehat adalah keadaan
sejahtera secara fisik, mental, dan sosial bukan hanya sekedar tidak adanya penyakit maupun cacat.

3. Faktor Host (pejamu)


Host adalah semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi
timbul dan menyebarnya penyakit.faktor resiko penyebab sakit pada manusia bisa beragam
entah itu umur, jenis kelamin, ras, genetik, pekerjaan, nutrisi, status kekebalan, adat istiadat,
gaya hidup, psikis dan yang lainnya.

Faktor Agent (pembawa penyakit)


Agent penyakit adalah suatu substansi atau elemen-elemen tertentu yang
keberadaannya bisa menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit. Terdiri
dari Biotis dan Abiotis
a. Biotis, khususnya pada penyakit-penyakit yang menular yaitu terdiri dari lima
golongan :
1. Protozoa : Plasmodium, amoeba.
2. Metazoan : Arthropoda, Helminthes.
3. Bakteri : Salmonella, Meningitis
4. Viris : Dengue, Polio, Measles.
5. Jamur : Candida, Tinia algae, Hystoplasmosis.
b. Abiotis terdiri dari :
1. Nutrient Agent : kekurangan atau kelebihan gizi (karbohidrat, lemak, mineral,
mineral, protein dan vitamin)
2. Chemical Agent : peptisida, logam berat, obat-obatan.
3. Physical Agent : suhu, kelembaban, panas, radiasi, kebisingan
4. Menchanical agen : pukulan tangan, kecelakaan, benturan, gesekan,getaran
5. Psychis agen : gangguan psikologis, stress, depresi.
Lingkungan (Environment)
Adalah agregat dari suatu kondisi dan pengaruh-pengaruh luar yang mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan suatu organisme. Secara umum faktor lingkungan ini dibagi
tiga:
Lingkungan fisik : Bersifat abiotik seperti air, udara, tanah, cuaca, makanan, panas,
radiasi, dan lain-lain.
Lingkungan biologis : Bersifat biotik seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, mikroorganisme
yang dapat berfungsi sebagai agen penyakit dan hospes perantara.
Lingkungan sosial : Berupa kultur, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, agama, sikap,
standar dan gaya hidup, pekerjaan, kehidupan kemasyarakatan, organisasi sosial politik.
Timbulnya penyakit berkaitan dengan gangguan interaksi antara ketiga faktor ini.
4. Penjelasan konsep sehat dan sakit
Dikatakan sehat jika keadaan seimbang antara host agent dan environment

5. Penjelasan konsep sehat dan sakit


Dikatakan sakit karena adanya peningkatan infeksius (misalnya: virus influenza),
peningkatan susceptibility pada populasi (misal: peningkatan jumlah anak yang rentan
terhadap campak), adanya perubahan lingkungkan yang mempermudah atau
menguntungan penyebaran penyakit (misal: akibat banjir), terjadinya perubahan
lingkungan yang merugikan atau menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh (misalnya:
polusi udara).
6. Upaya pencegahan penyakit:
Dikenal ada empat tingkat utama pencegahan penyakit, yaitu :
a) Pencegahan Tingkat Awal (Priemordial Prevention)
b) Pencegahan Tingkat Pertama (Primary Prevention)
c) Pencegahan Tingkat (Secondary Prevention)
d) Pencegahan Tingkat (Tertiary Prevention)

Pencegahan tingkat awal dan pertama berhubungan dengan keadaan penyakit yang masih
dalam tahap pre-pathogenesis, sedangkan pencegahan tingkat kedua dan ketiga sudah berada
dalam keadaan patogenesis atau penyakit sudah tampak.

Bentuk-bentuk upaya pencegahan yang dilakukan pada setiap tingkat itu meliputi lima
bentuk upaya pencegahan sebagai berikut :
a) Pencegahan tingkat awal :
a. Pemantapan status kesehatan
b) Pencegahan tingkat pertama :
a. Promosi kesehatan
b. Pecegahan khusus
c) Pencegahan tingkat kedua :
a. Diagnosis awal dan pengobatan tepat
b. Pembatasan kecacatan
d) Pencegahan tingkat ketiga :
a. Rehabilitasi

7. jbjvj
8. jvj
9.

D.
1. Tupoksi

2. Dari hasil data yang diperoleh dari Pusat Kesehatan Reproduksi jumlah kunjungan Pusat
Kesehatan Reproduksi selama periode bulan Januari hingga Desember 2016 adalah 3.899
orang.
Pada saat bertugas di Pusat Kesehatan Reproduksi, selama tanggal 28-29 April 2017, jumlah
kunjungan sebanyak 2 orang.

3. Program prioritas Pusat Kesehatan Reproduksi, yaitu:


A. Dalam Gedung
Pelayanan pemeriksaan HIV-AIDS
o CD4
o Rapid tes untuk HIV
Pelayanan pemeriksaan untuk IMS
o Pemeriksaan laboratorium
o Pemeriksaan non laboratorium
Pelayanan KB
o Suntik
o Kondom
Upaya Promosi Kesehatan
o Penyuluhan HIV dan IMS
o Penyuluhan cara pemakaian kondom
Terapi/Pengobatan
o Pemberian obat dan aturan minum obat
B. Luar Gedung
Pelayanan pemeriksaan HIV-AIDS dan IMS
o Melakukan mobile klinik
Upaya Promosi Kesehatan
o Penyuluhan di tingkat SMP, SMA, dan universitas
o Penyuluhan di remaja Gereja dan Masjid
o Penyuluhan di lingkungan TNI/POLRI
Terapi/Pengobatan
o Pemberian obat dan aturan minum obat

4. Dari hasil data yang diperoleh dari Pusat Kesehatan Reproduksi selama periode bulan
Januari hingga Desember 2016 diperoleh:
Distribusi penyakit IMS terbanyak sesuai jenis kelamin adalah perempuan, sebanyak
3.673 atau 92,20 % dari total jumlah kunjungan 3.899 orang.
Distribusi penyakit IMS terbanyak sesuai umur adalah 25-49 tahun, sebanyak 2.638 atau
67,66 % dari total jumlah kunjungan 3.899 orang.
Distribusi penyakit IMS terbanyak sesuai pekerjaan adalah pekerja seks tidak langsung,
sebanyak 3.340 atau 85,70 % dari total jumlah kunjungan 3.899 orang.
Distribusi penyakit IMS terbanyak sesuai pendidikan adalah SMA, sebanyak 2.134 atau
54,43 % dari total jumlah kunjungan 3.899 orang.

5. Dari hasil data yang diperoleh dari Pusat Kesehatan Reproduksi selama periode bulan
Januari hingga Desember 2016 melakukan kegiatan VCT (Voluntary Conseling and Testing)
terhadap 1956 orang, didapatkan positif HIV/AIDS sebanyak 46 orang.

Dari hasil data yang diperoleh dari Pusat Kesehatan Reproduksi selama periode bulan
Januari hingga Desember 2016 diperoleh:
Distribusi VCT (Voluntary Conseling and Testing) terbanyak sesuai jenis kelamin adalah
perempuan, sebanyak 1.597 atau 81,64 % dari total jumlah yang melakukan kegiatan
VCT 1.956 orang.
Distribusi VCT (Voluntary Conseling and Testing) terbanyak sesuai umur adalah 25-49,
sebanyak 1.197 atau 61,19 % dari total jumlah yang melakukan kegiatan VCT 1.956
orang.
Distribusi VCT (Voluntary Conseling and Testing) terbanyak sesuai pekerjaan adalah
pekerja seks tidak langsung, sebanyak 1.363 atau 69,68 % dari total jumlah yang
melakukan kegiatan VCT 1.956 orang.
Distribusi VCT (Voluntary Conseling and Testing) terbanyak sesuai tingkat pendidikan
adalah SMA, sebanyak 1.173 atau 59,96 % dari total jumlah yang melakukan kegiatan
VCT 1.956 orang.
6. Dari tugas lapangan di Pusat Kesehatan Reproduksi saya menyimpulkan bahwa tingginya
kasus penyakit IMS di kota Jayapura karena melihat dari data yang diperoleh, total jumlah
kunjungan Pusat Kesehatan Reproduksi dari bulan Januari hingga Desember 2016 terdapat
3.899 kasus IMS dan 46 kasus HIV. IMS merupakan pintu masuk dari penyakit HIV/AIDS,
sehingga perlu ditekannya kasus IMS di kota Jayapura. Perlu diadakan promosi kesehatan
mengenai bahayanya penyakit IMS sebagai pintu masuk dari penyakit HIV/AIDS kepada
masyarakat.

Dari hasil data diperoleh distribusi penyakit IMS terbanyak sesuai pekerjaan adalah pekerja
seks tidak langsung, sebanyak 3.340 atau 85,70 % dari total jumlah kunjungan 3.899 orang.
Perlu ditingkatkannya kesadaran pekerja dari Bar dan Panti Pijat yang ada dikota Jayapura
untuk memeriksakan IMS setiap 2 bulan sekali dan tes HIV setiap 3 bulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai