Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Kepaniteraan ilmu kesehatan anak Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun oleh :
Wahyu Wijayanto
Diajukan kepada :
Dr. Heru Sp.A
NIM :20110310147
PENGALAMAN
Seorang bayi berusia 0 hari lahir sepontan di rumah sakit, lahir sesuai dengan usia
kehamilan 40 minggu, berat badan bayi lahir cukup, air ketuban jernih, sudah BAK (+) BAB
Pemeriksaan fisik :
BB : 3012 gram
Suhu : 36,5 c
Status generalis:
Kepala : normochepal
ANALISIS
1. Vitamin adalah zat esensial yang diperlukan untuk membantu kelancaran penyerapan
berakibat terganggunya kesehatan, karena itu diperlukan asupan harian dalam jumlah
tertentu yang idealnya bisa diperoleh dari makanan. Vitamin merupakan senyawa
organik yang berperan bagi fungsi fisiologis normal vitamin juga tergolong ada
dua kelompok yaitu vitamin larut lemak dan vitamin larut air. Vitamin larut lemak
umbuh-tumbuhan seperti wortel, bayam, kubis. Hati dan ikan juga mengandung
vitamin tersebut. vitamin K juga dapat disintis dalam usus manusia dalam berbagai
kuman yang terdpat dalam usus besar seperti eschericha colli dan sebagainya, vitamin
K diserap oleh usus bersama-sama dengan lemak (Pudjianti, 2005, hlm. 11).
Vitammin K merupakan bahan pembentuk faktor pembekuan darah. Karena itu,
vitamin K dapat memperpanjang proses pembekuan darah pada kulit, selaput lendir
hati yang relatif lebih rendah dibanding bayi yang lebih besar. Sementara itu asupan
vitamin K dari ASI belum mencukupi (0,5 ng/L), sedangkan vitamin K dari makanan
tambahan dan sayuran belum dimulai. Hal ini menyebabkan bayi baru lahir cenderung
kematian 10 50% yang umumnya terjadi pada bayi dalam rentang umur 2 minggu
imunisasi (KIPI) berupa perdarahan yang timbul sekitar 2 jam sampai 8 hari paska
imunisasi. Dari data Komnas KIPI jumlah kasus perdarahan paska imunisasi yang
diduga karena defisiensi vitamin K selama tahun 2003 sampai 2006 sebanyak 42
otak, selain itu merupakan bahan pembentuk faktor pembekuan darah pada kulit,
Intramuskuler di paha kanan atau kiri sesegera mungkin untuk mencegah perdarahan
pada bayi baru lahir (perdarahan intrakranial) akibat difisiensi vitamin K yang di
ada saat ini adalah cremophor dan vitamin Vitamin K mixed micelles (KKM).
alam) tetapi jarang diberikan lagi pada nenonatus karena dilaporkan dapat
tunggal, suntik IM (intra muskular), atau oral, 3 kali 2mg, diberikan pada waktu bayi
baru lahir, umur 3 sampai 7 hari, dan pada saat bayi berumur 1 - 2 bulan