Abstract
The purpose of this research, which was done in Cilebak Kuningan West Java, is to look for the
cause of factors of the happening masswasting to be identified and predicted on stability of
slope in this area. In this research, applied resistivity method of Wenner-Schlumberger
configuration is applied to know thickness of coat decay and deepness of slip.
Data processing of geoelectric was done constructively Res2Dinv program to narrate the
condition of subsurface. Its result interpreted by pursuant value of resistivity rock type. From cross
section trajectory of measurement with direction of C D and E F, there are rock coat with the
value of resistivity about 3,1 m 4,5 m and 3,7 m 6,7 m with the deepness reach 10 20
metre. This coat was predicted by as impermeable claystone of area personating able to slip. It
was predicted as thick moudly coat reach about 6 10 metre.
From the evaluation on some aspects of related to cause of the happening masswasting like
hydrology, geology, topography, layout of area farm and geophysics aspect, is estimated to
cause of the happening masswasting in Cilebak, for example high precipitation, slope bevel
inclination, situation slip and influence layout of area.
Keywords: Geoelectric, masswasting
Abstrak
Telah di lakukan penelitian di Cilebak Kuningan Jawa Barat guna mencari faktor faktor
penyebab terjadinya gerakan tanah untuk diidentifikasi dan diprediksi terhadap kestabilan
lereng di daerah tersebut. Pada penelitian ini diterapkan metode geolistrik tahanan jenis dengan
konfigurasi elektroda Wenner Schlumberger untuk mengetahui ketebalan lapisan pelapukan
dan kedalaman bidang gelincir.
Pengolahan data geolistrik dilakukan dengan bantuan Program Res2Dinv untuk mencitrakan
kondisi di bawah permukaan. Hasilnya ditafsirkan berdasarkan nilai tahanan jenis batuan. Dari
penampang tahanan jenis untuk lintasan pengukuran dengan arah C D dan E F terdapat
lapisan batuan dengan nilai tahanan jenis sekitar 3.1 m 4.5 m dan 3.7 m 6.7 m dengan
kedalaman mencapai 10 20 meter. Lapisan ini diduga sebagai batulempung kedap air yang
dapat berperan sebagai bidang gelincir. Lapisan batuan yang diduga sebagai lapisan lapuk
ketebalannya mencapai sekitar 6 10 meter.
Dari evaluasi terhadap beberapa aspek yang berkaitan dengan penyebab terjadinya gerakan
tanah seperti aspek hidrologi, geologi, topografi, tataguna lahan dan aspek geofisika,
diperkirakan sebagai penyebab terjadinya gerakan tanah di Cilebak, antara lain curah hujan
yang tinggi, kemiringan lereng perbukitan yang terjal, letak bidang gelincir yang dalam dan
pengaruh tataguna lahan daerah.
Kata kunci: Geolistrik, Gerakan tanah
* Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Studi Geolistrik dan Geologi Pada Daerah Rawan Gerakan Tanah
(Abdul Mukaddas)
263
Studi Geolistrik dan Geologi Pada Daerah Rawan Gerakan Tanah
(Abdul Mukaddas)
Faktor keamanan lebih besar dari tahanan jenis diturunkan dari hasil
satu mengindikasikan lereng stabil dan pengukuran beda potensial tersebut
sebaliknya jika lebih kecil dari satu. (Santoso, 2002).
Varnes (1978), mengklasifikasikan
2.3 Konfigurasi Elektroda dan faktor
gerakan tanah didasarkan pada
geometri
mekanisme gerakan dan jenis material
Dalam eksplorasi geolistrik
yang bergerak. Klasifikasi tersebut
tahanan jenis, karakteristik yang
sebagai berikut :
dipertimbangkan dalam pemilihan
Jatuhan (falls), Robohan (topples),
konfigurasi elektroda adalah sensitivitas
Rayapan tanah ( soil creep),
konfigurasi terhadap perubahan nilai
Longsoran(slides). Aliran (flows) dan
resistivitas bawah permukaan baik
Gabungan (complex).
secara vertikal maupun horizontal dan
Pada jenis jatuhan (falls),
penetrasi kedalaman. Karenanya
mekanisme gerakan massa tidak
diperlukan suatu perbandingan posisi
mengalami geseran dan umumnya
titik pengamatan terhadap sumber arus.
bergerak melalui udara mencakup
Perbedaan letak titik tersebut akan
gerak jatuh bebas, loncatan atau
mempengaruhi besar medan listrik yang
menggelinding. Dari beberapa tipe
akan diukur. Karena elektroda pada
pergerakan seperti tercantum di atas,
saat melakukan pengukuran disusun
jatuhan dan robohan umumnya terjadi
sedemikian rupa, maka perlu dilakukan
pada lereng batuan dan yang lainnya
perhitungan terhadap konfigurasi
terjadi pada lereng yang material
elektroda.
pembentuknya tanah. Rayapan tanah
Suatu besaran yang berfungsi
(soil creep), gerakan tanah yang sangat
sebagai faktor untuk mengoreksi
lambat dan sulit diamati secara
berbagai konfigurasi elektroda disebut
langsung dan biasanya terjadi pada
sebagai faktor geometri. Faktor
lereng landai. Longsoran (slides),
geometri (K) merupakan besaran
gerakan massa mengalami geseran
penting dalam pendugaan tahanan
sepanjang satu atau beberapa bidang
jenis vertikal maupun horizontal. Besaran
permukaan. Tipe ini geserannya melalui
ini tetap untuk konfigurasi elektroda
bidang gelincir yang dapat berupa
yang tetap. Dengan mengubah jarak
kurva lengkung atau bentuk planar.
antar elektroda untuk kepentingan
Aliran (flow), pada jenis ini umumnya
eksplorasi dapat diperoleh berbagai
material longsoran berupa campuran
variasi nilai tahanan jenis terhadap
tanah dan batu berupa lumpur dan
kedalaman. Hasil pengukuran
bergerak sangat cepat.
dilapangan sesudah dihitung nilai
2.2 Metode Geolistrik Tahanan jenis tahanan jenisnya, merupakan fungsi dari
Metode tahanan jenis adalah konfigurasi elektroda dan berkaitan
salah satu dari kelompok metoda dengan kedalaman penetrasinya.
geolistrik yang digunakan untuk Semakin besar jarak antar elektroda,
menyelidiki keadaan bawah semakin dalam penetrasi arus yang
permukaan dengan cara mempelajari diperoleh yang tentu juga sangat
sifat aliran listrik batuan di bawah ditentukan oleh kuat arus yang dialirkan
permukaan bumi. Penyelidikan ini melalui elektroda arus.
meliputi pendeteksian besarnya medan
2.4 Metode Wanner - Schlumberger
potensial, medan elektromagnetik yang
Konfigurasi Wenner-Schlumberger
diakibatkan oleh aliran arus listrik secara
merupakan gabungan antara metode
alamiah maupun secara buatan.
Wenner yang sensitif terhadap
Metoda ini dilakukan dengan
perubahan lateral dengan metode
mengalirkan arus listrik searah ke dalam
Schlumberger yang sensitif terhadap
bumi melalui elektroda arus, selanjutnya
perubahan vertikal. Kedua konfigurasi ini
distribusi medan potensialnya diukur
digunakan secara bersamaan dalam
dengan elektroda potensial. Variasi
suatu pengukuran tahanan jenis.
264
Studi Geolistrik dan Geologi Pada Daerah Rawan Gerakan Tanah
(Abdul Mukaddas)
265
Studi Geolistrik dan Geologi Pada Daerah Rawan Gerakan Tanah
(Abdul Mukaddas)
266
Studi Geolistrik dan Geologi Pada Daerah Rawan Gerakan Tanah
(Abdul Mukaddas)
Bidang gelincir
Bidang gelincir
267
Studi Geolistrik dan Geologi Pada Daerah Rawan Gerakan Tanah
(Abdul Mukaddas)
E F
E F
268
Studi Geolistrik dan Geologi Pada Daerah Rawan Gerakan Tanah
(Abdul Mukaddas)
6. Daftar Pustaka
Chowdhury, R.N., 1978, Slope
Analysis,Elsevier Amsterdam
269