Anda di halaman 1dari 30

dr.

Ari Kusuma Januarto, SpOG


95

194

Pontianak 34
Pekanbaru 78
55
Batam
55 33
33
Jambi 30
Pangkal 12
65
Pinang Palangka Raya
20
Palembang 75
Banjarmasin
Kendari 19
Lampung 33 41
705
111
Serang 123 Semarang 198 254
Bandung 335 Surakarta 82
131
Malang 105
86
31 12
YAN KES BERKUALITAS :
Yaitu : Pelayanan kesehatan yang paripurna
dalam kasus-kasus kegawat daruratan harus
mampu 24-7.

Sumber daya manusia


- keberadaan
- kompetensi
Fasilitas yang cukup
Anggaran yang memadai
Tata kelola yang baik
- by laws
- standard operating procedures
- standar pelayanan medik
- audit Medik
Berdasarkan prediksi regresi
linier, AKI th 2015: 161 MDG
2015 sulit tercapai
Target RPJM 2014 GAP
118
Target MDG 2015
102

Sumber: SDKI 1994, 1997, 2004, 2007


Estimasi Jumlah Kematian Ibu
Menurut Provinsi di Indonesia, 2010

50% kematian (5.767)


25% kematian (2.884)
25% kematian (2.883)
Kecenderungan Persalinan oleh Nakes 1990-2010

82.2
100 66.9 75.4
40.7
50

0
1990 2000 2007 2010
Sumber: 1990-2007: Susenas, 2010: Riskesdas

*
120

100

80

60

98,6
97,2
95,8
95,8
95,5
94,8
94,1
92,5
88,4
87,7
87,8
85,5
82,2
80,9

87
80,2
79,7
78,5
76,5

40
79
79
70,4
66,6
66,4
64,3
64,6
63,1
60,9
57,8
56,4
52,1
49,3
48,7

20
26,2

Sumber: Riskesdas 2010


45
41.9
40

35

30
29.4
25

20
16.1
15

10 7.9
5 2.3 0.3 0.5 0.3 0.3 0.2 0.1 0.1
0
0
Penyebab Kematian Ibu
di Indonesia

50% kematian
maternal disebabkan
oleh perdarahan &
eklampsia

Sumber: SKRT 2001


Trend AKI di Provinsi Jawa Tengah
tahun 2008 sampai dengan tahun 2015.
ISSUE STRATEGIS
KEMATIAN KEMATIAN
IBU ANAK
PELAYANAN PELAYANAN
KES IBU PELAYANAN KES ANAK
KES GIZI

AKSES MUTU
PELAYANAN PELAYANAN

FASILITAS PELAYANAN
KEWENANGAN KESEHATAN PERSEPSI

TANGGUNG SUMBER DAYA (MANUSIA) INTEREST


KKKS
JAWAB KKKS
KESEHATAN

PEMERINTAH PEMBIAYAAN PELAYANAN PEMIMPIN


KESEHATAN
Bagaimana POGI dapat berperan
dalam meningkatkan kinerja dan
kualitas pelayanan AKI

Domain POGI pada:


Sumber daya manusia
Fokus pada SpOG
Standar pelayanan medis
(di bidang obstetri)
Visi
Menjadi organisasi pelopor dalam memperjuangkan hak-hak
kesehatan reproduksi untuk mencapai taraf kesehatan yang optimal
di Indonesia.

Misi
1. Menyelenggarakan mekanisme organisasi yang tertata baik
2. Aktif mengembangkan pendidikan dan penelitian di bidang Obgin
3. Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu berdasarkan standar
dan etika profesi
4. Sebagai pelopor dalam menggerakan upaya perbaikan pelayanan
kesehatan reproduksi
5. Membina kemitraan dengan pemerintah, organisasi nasional,
international, lembaga pendidikan serta LSM guna
meningkatkan taraf kesehatan reproduksi di Indonesia.
6. Menghasilkan SDM berkualitas melalui pendidikan setara
standar internasional berlandaskan nilai-nilai luhur
budaya bangsa Indonesia.
...wadah dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi,
dengan cita-cita menjadikan POGI sebagai organisasi
yang solid serta bermanfaat bagi anggotanya,
profesional dan menjunjung tinggi etika kedokteran
Indonesia serta mampu memimpin dan berperan
serta dalam penyelenggaraan kesehatan perempuan
di Indonesia
1. Distribusi SpOG
- Keberadaan dokter obgyn di tingkat kabupaten.

- SpOG bertumpuk di pulau jawa.

- Banyak Kabupaten Kota yang belum ada SpOG.

- SpOG berperan dalam Yankes Maternal.


POGI mendorong Pemerintah / Kemenkes menerbitkan
PP tentang penempatan tenaga
kesehatan.Berdasarkan UU Kesehatan No.36 Tahun 2009
Pasal 26 Ayat 1 dan Ayat 5.

Pasal 26 ayat 1
Pemerintah mengatur penempatan tenaga kesehatan
untuk pemerataan pelayanan kesehatan

Pasal 26 ayat 5
Ketentuan lebih lanjut mengenai penempatan tenaga
kesehatan diatur dalam Peraturan Pemerintah
JUMLAH SpOG PER PROVINSI DAN KEKURANGAN SpOG DI PROVINSI TERSEBUT
NO. CABANG JUMLAH ANGGOTA KABUPATEN / KOTAMADYA
Jumlah SpOG yang
BIASA Jumlah Belum Terpenuhi DISTRIBUSI

1 ACEH 95 23 9
2 MEDAN 194 33 -
3 PADANG 63 19 3 Kab. Solok, Pasaman dan Mentawai
4 PALEMBANG 75 17 5
5 PEKANBARU 78 12 -
6 BENGKULU 16 10 - belum mengirimkan data
7 JAMBI 33 11 1
8 LAMPUNG 33 15 - belum mengirimkan data
9 PANGKAL PINANG 17 7 1 Kab. Belitung Timur/ Manggar
10 JAKARTA 705 6 -
11 SERANG 144 6 -
12 BANDUNG 343 23 1 Kab. Garut/ RSUD Pamengpeuk
13 SEMARANG 205 - - belum mengirimkan data
14 YOGYAKARTA 93 5 - belum mengirimkan data
15 SURAKARTA 86 7 3
16 SURABAYA 254 33 2
17 MALANG 105 - - belum mengirimkan data
18 DENPASAR 131 9 -
19 BANJARMASIN 44 13 0
20 SAMARINDA - BALIKPAPAN 61 6 0
21 MATARAM 31 12 0
22 MAKASSAR 112 24 0
23 PALU 22 11 4 Kab. Tojo-una una, banggai, sigi -biromaru, RS. Poso
24 MANADO 55 11 0
25 BATAM 41 5 0
26 PONTIANAK 39 14 4 Kab. Landak, Sekadau, Kayong Utara, Putusibau
27 KUPANG 12 20 14
28 JAYAPURA 33 32 - belum mengirimkan data
Kab. konawe utara, konawe selatan, muna dan buton
29 KENDARI 21 11 3 utara
30 PALANGKA RAYA 20 14 1
3161 409 51

POGI telah melaksanakan lokakarya tentangStrategi Produksi dan Distribusi Dokter Spesialis Obsgin
Guna Tercapainya Kesehatan Reproduksi yang Paripurna tanggal 10-11 Januari 2015
Akan dibuatkan Peraturan Presiden.
Akan dikirim 5 (lima) bidang ilmu : obgyn, bedah,
penyakit dalam, anastesi dan anak.

Spesialis dikirim dengan fasilitas yang memadai.


Dibentuk Komite Distribusi Dokter Spesialis
(dr.Nurdadi, Prof. Soegiharto, Dr. Poedjo)

Pelaksanaan Agustus 2016


2. POGI telah menerbitkan Panduan Pelayanan
Nasional Kedokteran
11 konsep Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) .
Di upayakan penulisan sesuai dengan Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran (PNPK)
1. PNPK Ketuban Pecah Dini
2. PNPK Perdarahan Pasca Salin
3. PNP Pertumbuhan Janin Terhambat
4. PNPK Diabetes dalam Kehamilan
5. PNPK Penyait Jantung dalam Kehamilan
6. PNPK Kehamilan Preterm
7. PNPK Sepsis Maternal
8. PNPK Penatalaksanaan Nyeri pada Endometriosis
9. PNPK Infertilitas
10. PNPK {erdarahan Uterus Abnormal Iatrogenik
11. PNPK Pre Eklampsia (sudah disahkan terdahulu)
Bersama sama dengan HOGSI POGI, KEMENKES, USAID, WHO
mengeluarkan buku saku.

Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan dasar dan rujukan.

Tujuan :
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan maternal dasar di Indonesia.

POGI turut menyebarkan buku dan informasi nya ke Cabang Cabang POGI.
Pada 112 rekam medis kematian ibu.
Dari 6 propinsi yaitu Sumut, Banten, Jabar, Jateng,
Jatim dan Sulsel.
Pada 11 RSUD dan 1 rumah sakit swasta.
I. Kondisi Umum
Dari data tentang kondisi umum pasien yang meninggal,
tidak ditemukan factor resiko yang berarti yang menjadi
sebab kematian.

II. Peran Pra Rumah Sakit


Dari hasil audit menemukan 31% terjadi keterlambatan di
dalam merujuk pasien dan hanya 9% pasien yang dirujuk
dilakukan stabilisasi pasien pra rujukan yang memadai.
III. Peran Rumah Sakit
- 53% pasien mengalami pengambilan keputusan klinik yang tidak
tepat.
- 47% terlambat dilakukan eksekusi/operasi.
- Terdapat temuan 47% mengalami ketidakakuratan di dalam
monitoring.

70% sebab kematian sesungguhnya dapat dicegah.


dan hanya 26% pasien meninggal dalam 6 jam setelah masuk RS.
Sisanya (74%) pasien meninggal setelah golden period dilewati.
3. POGI menyelenggarakan Program IN-ALARM (Indonesian
Advance Labor And Risk Management)

- pelatihan bertujuan untuk standardisasi kemampuan

obstetri yang up to date

- wajib bagi anggota POGI setiap 5 tahun

- diselenggarakan oleh POGI Cabang yang memiliki pusat

pendidikan
4. Rencana POKJA AKI 3 tahun mendatang

Repositioning, prioritaskan dan fokus pada HPP DAN PE.


Pendekatan; jemput bola, topdown dan komprehensif.
Kegiatan: Intervensi hulu dan intervensi hilir.
Mendorong pemerintah untuk membuat PerPres tentang
kematian ibu.
5. POKJA KB & ABORTUS

1. Sosialisasi KB pasca salin pada seluruh jajaran


obgyn.
2. Integritas antara stakeholder dalam rangka
mensukseskan KB dan menurunkan AKI (POGI,
BKKBN, KEMKES, PKMI, PKBI, IBI dll).
6. Audit Maternal Perinatal
Membuat pedoman kajian kematian di rumah sakit
bersama dengan EMAS.
Program MDN (maternal date notification).
Aplikasi pelaporan kematian maternal berbasis
android.
Surat kepada seluruh obgyn untuk berperan
dalam AMP.
7. Reward and Punishment Anggota POGI

a. Penghargaan terhadap anggota yang telah menjalankan


pelayanan yang berkualitas.

b. Menegakkan disiplin dan aturan dalam kinerja anggota


POGI.

c. Membangun Dewan Pertimbangan di tingkat cabang.

d. Simposium Etik Profesionalisme dan Pembacaan Janji


pada obgyn baru.
8. Peran lain POGI

a. Sebagai konsultan dari pihak penentu kebijakan (HOGSI).


b. Membuat kebijakan bersama BPJS untuk rujukan kasus emergency
obstetri.
c. POGI mengeluarkan beberapa edaran sbb :
Edaran tentang POGI tidak merekomendasikan persalinan dalam
air (waterbirth).
Edaran tentang POGI tidak membenarkan kerjasama bidan dan
SpOG untuk Seksio Sesaria yang berbasis fee komisi. Karena
melanggar etika dan profesionalisme.
Edaran tentang kewajiban untuk menghadiri undangan Audit
Maternal Perinatal (AMP) yang diadakan oleh Dinas Kesehatan.
TAKE HOME MESSAGE
Political Will

Distribusi

KB

Perkuat Poned-Ponek

Sedia Bank Darah

Tegakkan Disiplin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai