KAJIAN PUSTAKA
5
6
mengangkut zat dari bagian tubuh yang satu ke bagian yang lainnya.
Tubuh manusia terdiri dari 60-70% air. Transportasi zat-zat makanan
dalam tubuh semuanya dalam bentuk larutan dengan pelarut air. Juga
hara-hara dalam tubuh hanya dapat diserap oleh akar dalam
laurtannya. Oleh karena itu kehidupan ini tidak mungkin
dipertahankan tanpa air (Achmad,2004).
Kuantitas dan kualitas air yang sesuai dengan kebutuhan manusia
merupakan faktor penting yang menentukan kesehatan hidupnya.
Kuantitas air berhubungan dengan adanya bahan-bahan lain terutama
senyawa-senyawa kimia baik dalam bentuk senyawa organik maupun
anorganik juga adanya mikroorganisme yang memegang peranan
penting dalam menentukan komposisi kimia air (Achmad,2004).
Air serta bahan-bahan energi yang dikandung didalamnya
merupakan lingkungan bagi kehidupan yang ada didalam air.
Pengaruhnya terhadap kehidupan yang ada didalamnya memiliki 2
sifat umum yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Sifat-sifat fisikanya yaitu
sebagai medium tempat hidup tumbuh-tumbuhan dan hewan, dan
sifat-sifat kimianya sebagai zat-zat hara yang diperlukan bagi
pembentukan bahan-bahan organik oleh tumbuh-tumbuhan dengan
produksi primernya (Kordi dan Tancung,2005).
Sifat fisik inilah yang memisahkan lingkungan air dari lingkungan
udara. Berat jenis, panas jenis, kekentalan dan tegangan permukaan
adalah faktor-faktor yang paling banyak mempengaruhi kehidupan.
Berat jenis air murni adalah 775 kali lebih besar dari pada udara (00C,
760 mmHg). Perbedaan berat jenisdapat disebabkan oleh perbedaan
tekanan atau bahan-bahan suspensi, tetapi yang lebih penting
disebabkan oleh suhu dan salinitas (kadar garam) (Kordi dan
Tancung,2005).
Air mempunyai sifat yang khusus diantaranya zat-zat cair, karena
molekul-molekulnya cenderung membentuk kelompok atau agregasi
7
dan air hujan, misalnya air sumur. Air dalam tanah ini lebih bersih
dari pada air hujan dan air permukaan tanah. Akan tetapi, air dalam
tanah juga biasanya mengandung kadar mineral yang terlalu tinggi.
Mungkin, di daerah tertentu, air dalam tanah berwarna kuning karena
mengadung zat besi yang terlalu tinggi. Oleh karena air dalam tanah
mengandung zat besi yang terlalu tinggi maka perlu dilakukan
pengolahan air sehingga air dalam tanah tersebut dapat digunakan
sebagai sumber air bersih dan air minum (Yana Hidayat,2007).
hal total solids ini yaitu bahwa air akan memberikan rasa tidak enak
pada lidah dan rasa mual(sumardiono,2013).
2.1.3.2. Persyaratan kimia
Persyaratan kimia air minum adalah persyaratan yang
menyangkut kadar atau kandungan zat kimia dalam air. Air minum
tidak boleh mengandung zat zat yang dapat mengganggu kesehatan
manusia atau zat korosif yang dapat merusak pipa air minum (Juli
Soemirat Slamaet,2013). Persyaratan lain dapat dilihat pada table
sebagai berikut :
a. pH (derajat keasaman)
Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada
umumnya disebabkan gas oksida yang larut dalam air terutama CO2
.Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan daripada
penyimpangan standart kaualitas air minum dalam hal pH adalah <
6, 5 dan > 9, 2 namun demikian, hal itu dapat menyebabkan
beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat
menggangu kesehatan (Juli Soemirat Slamaet,2013).
b. Kesadahan
Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan
kesadahan permanent. Kesadahan sementara akibat keberadaan
Calsium dan Magnesium Bikarbonat yang dihilangkan dengan
memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam
air.Kesadah permanen disebabkan oleh Sulfat dan Karbonat,
Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Calsium disamping Besi
dan Aluminium (Juli Soemirat Slamaet,2013).
c. Besi
Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan
menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi
pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu
unsure yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang banyak
ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung
11
menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air (Juli Soemirat
Slamaet,2013).
i. Fluorida
Fluorida adalah senyawa fluor. Fluor (F) adalah halogen yang
sangat reaktif, karenanya dialam selalu didapat dalam bentuk
senyawa. Fluorida anorganik bersifat lebix toxis dan lebih iritant
daripada yang organik . Pada kasus keracunan berat akan terjadi
cacat tulang, kelumpuhan, dan kematian. Para ahli penyedia air
bersih perlu meninjau kembali manfaat fluoridasi air, serta standar
air bagi minum bagi fluorida (Juli Soemirat Slamaet,2013).
j. Mangan
Mangan (Mn) adalah metal kelabu-kemerahan. Keracunan
seringkali bersifat khronis sebagai akibat inhalasi debu dan uap
logam. Di dalam penyediaan air, seperti halnya Fe, Mn juga
menimbulkan masalah warna, hanya warnanya ungu/hitam (Juli
Soemirat Slamaet,2013).
k. Ammonia
Ammonia adalah penyebab iritasi dan korosi, meningkatkan
pertumbuhan mikroorganisme, dan mengganggu proses desinfeksi
dengan khlor (Juli Soemirat Slamaet,2013).
l. CO2 agresif
Gas asphyxiant, merusak pipa dan dapat melarutkan logam
(Juli Soemirat Slamaet,2013).
m. COD (Chemical Oxygen Demand)
COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen
misalnya kalium duntuk mengoksidasi bahan bahan yang terdapat di
dalam air. Kandungan COD dalamair bersih berdasarkan peraturan
Menteri Kesehatan RI No 416/1990. Mengenai baku mutu air minum
golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/L. Apabila
nilai COD melebihi batas dianjurkan, maka kualitas air tersebut
buruk (Juli Soemirat Slamaet,2013).
13
2.1.4.1. Intake
2.1.4.3. Koagulasi
2.1.4.6. Filtrasi
2.1.4.7. Netralisasi
2.1.4.8. Reservoir
Selanjutnya:
2 Al 3+ + 6 OH- 2 Al (OH)3
Selain itu akan dihasilkan asam:
3 (SO4) -2 + 6 H+ 3 H2SO4
Dengan demikian semakin banyak dosis alum yang
ditambahkan maka pH akan semakin turun, karena dihasilkan asam
sulfat sehingga perlu dicari dosis alum yang efektif antara pH 5,8
7,4. (Margaretha dkk, 2012)
Apabila alkalinitas dalam air cukup, maka terjadi reaksi:
Al2(SO4)3 + 3 Ca(HCO3)2 2 Al(OH)3 + 3 CaSO4 + 6 CO2
Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air untuk
menetralkan asam, atau kuantitas anion didalam air yang dapat
menetralkan kation hidrogen. Penyusun alkalinitas air adalah anion
biokarbonat (HCO3-), karbonat (CO32), dan hidroksida (OH-). Dari
ketiga ion tersebut, bikarbonat paling banyak terdapat pada
perairan alami. Dan kation utama yang mendominasi perairan
tawar adalah kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+) (Sutapa,2014).
Apabila alkalinitas alami dari air tidak cukup untuk
bereaksi dengan alum perlu ditambahkan alkalinitas, biasanya
ditambahkan larutan kapur (Ca(OH)2) (Kristijarti dkk,2013).
Reaksi yang terjadi:
Al2(SO4) + 3 Ca(OH)2 2 Al(OH)3 + 3 CaSO4
Koagulan yang berbasis aluminium seperti aluminium
sulfat dan poly aluminium klorida yang digunakan pada pengolahan
air minum untuk memperkuat penghilangan materi partikulat,
koloid dan bahan-bahan terlarut lainnya melalui proses koagulasi.
Pemakaian alum sebagai koagulan dalam pengolahan air sering
menimbulkan konsentrasi aluminium yang lebih tinggi dalam air
19
yang diolah dari pada dalam air baku itu sendiri (Kristijarti
dkk,2013).
Beberapa sifat dari alum tawas yaitu:
a. Bentuk bongkahan atau bubuk berwarna putih.
b. Kelarutan dalam air 700 gr/l.
c. Larut dalam air, bereaksi asam dan bersifat korosif.
d. Tidak mudah terbakar.
e. Larutannya berbahaya bagi paru-paru, mata, dan kulit.
f. Bila debunya terhisap menimbulkan rasa nyeri pada alat
pernapasan.
g. Bila larutan tersebut terkena mata akan menimbulkan rasa pedih.
h. Harga relatif lebih murah.
Sumber : Syukri,1999
Dalam pengolahan air, soda ash ditambahkan dengan dosis
tertentu yang berfungsi untuk menaikkan pH. Penambahan soda
ash yang berlebih akan menaikkan pH air yang tinggi sedangkan
kurangnya soda ash mengakibatkan pH rendah sehingga harus
ditambahkan sesuai dengan kebutuhan (Syukri,1999).
22
Air Baku
Unit Flokulasi
Unit Sedimentasi
Unit Filtrasi
Unit Netralisasi,proses
penambahan soda ash