Anda di halaman 1dari 13

RENCANA JENIS DAN PERALATAN

TAMBANG

Untuk mendapatkan efesiensi kerja yang baik dengan kondisi overburden Batubara
yang ada, maka perlu pemilihan alat (jenis, jumlah dan kapasitas dan jam kerja) agar
diperoleh kerja yang seoptimal mungkin. Dalam pemilihan ini produksi Batubara pertahun,
banyaknya hari kerja pertahun, kondisi Batubara, kondisi daerah, keadaan topografi, jarak
angkut Batubara juga sangat menentukan
Target produksi Batubara yang sudah direncanakan sangat menentukan jenis dan
komposisi peralatan yang digunakan. Pemilihan jenis alat tersebut juga akan ditentukan
oleh kondisi lapangan maupun jenis material, baik overburden maupun interburden serta
endapan Batubara yang akan digali. Analisis pemilihan peralatan yang diperlukan pada
masing-masing tahap operasional penambangan Batubara berdasarkan tahapan pekerjaan
sebagai berikut :

III.1. RENCANA KONSTRUKSI JALAN (Road Construction)


Urutan pembangunan jalan untuk mengangkut Batubara dari PIT ke ROM Stock pile
maupun jalan untuk mengangkut overburden dari PIT ke disposal areal .
Jenis peralatan yang digunakan untuk kegiatan konstruksi jalan untuk mengangkut
Batubara dan overburden adalah bulldozer Komatsu D85ESS-2 (stripping top soil dan
spreading), hydraulic excavator PC200-3 (loading material di lokasi Borrow Pit dan
pembuatan drainage), dump truck Nissan Diesel CWB45ALDN (hauling to road area),
motor grader Komatsu GD511A-1 (grading / leveling), dan bomag vibratory roller
BW211D-40 (compacting).
OVERBURDEN REMOVAL
rutan kegiatan pengupasan overburden (overburden removal)
Jenis peralatan yang digunakan untuk kegiatan overburden removal adalah bulldozer
Komatsu D155A-5 (ripping-dozing), bulldozer Komatsu D85ESS (untuk front preparation,
dozing dan spreading di disposal area), hydraulic excavator PC300 (loading), dan dump
truck Nissan Diesel CWB45ALDN (hauling to disposal).
BATUBARA PRODUCTION
rutan kegiatan produksi Batubara (Batubaral production)
Jenis peralatan yang digunakan untuk kegiatan Batubara production adalah bulldozer
Komatsu D85ESS-2 (ripping-dozing), bulldozer Komatsu D85ESS-2 (front preparation),
hydraulic excavator PC300 (loading), dan dump truck Nissan Diesel CWB45ALDN (hauling
to ROM stockpile).

ROAD MAINTENANCE
Urutan kegiatan perawatan jalan (road maintenance)
Jenis peralatan yang digunakan untuk kegiatan road maintenance adalah motor
drader Komatsu GD511A-1 (grading leveling), compactor Bomag BW211D-40
(compacting) dan water truck Nissan CWB 45A WT18KL dilengkapi dengan water tank
(dust suppression). Perhitungan produktivitas alat pada masing-masing tahap kegiatan
dapat dilihat pada lampiran rencana desai tambang PT. MAS SARI. Sedangan rekapitulasi
kebutuhan unit peralatan tambang dapat dilihat pada tabel 2. di bawah ini.

Tabel 2. Rekapitulasi Kebutuhan Unit Peralatan Tambang


JENIS PEKERJAAN MODEL MESIN PRODUKTIVITAS JUMLAH UNIT
A. PERALATAN UTAMA TAMBANG
1. Road construction
Dicthiing PC 300 114,58 1
Stripping Top Soil D85ESS-2 2.926,13 1
Grading / Leveling GD511A-1 2.275,88 1
Compacting BW211D-40 2.601,00 1
2. Overburden Removal
Land clearing D85ESS-2 197,06 1
Ripping dozing D155A-5 350,54 1
Loading PC300 244,60 2
Hauling to disposal CWB45ALDN 34,45 6
Dozing and spreading D85ESS-2 197,06 1
3. Batubara Production
Front Preparation D85ESS-2 413,83 1
Ripping Dozing D155A-5 347,20 1
Loading PC300 275,80 1
Hauling to Stockpile CWB45ALDN 49,15 3
4. Road Maintenance
Grading / Leveling GD511A-1 2.275,88 1
Compacting BW211D-40 2.601,00 1
B. PERALATAN PENDUKUNG TAMBANG
Service truck
1
Fuel/lub truck
1
Pit Water Pump
2
Genset
1
Lighting
4
Kendaraan operasional DC L-200
4

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA


DAN LINGKUNGAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Industri Pertambangan merupakan suatu kegiatan yang memiliki resiko tinggi
terhadap kecelakaan yang tidak saja mengakibatkan cideranya manusia tapi juga sering
mengakibatkan kematian. Selain resikon kecelakaan para pekerja tambang juga sangat
beresiko terhadap gangguan kesehatan akibat pekerjaannya. Oleh karena itu masalah
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus mendapat perhatian yang khusus dalam suatu
industri pertambangan yaitu mempunyai aspek yang sama dengan aspek produksi.

Organisasi Penanganan K-3


Penanganan K-3 adalah tanggung jawab Bagian K3 dan Lingkungan, dimana Kepala
Bagian-nya diposisikan sebagai Wakil Kepala Teknik Tambang yang langsung bertanggung
jawab kepada General Manager sebagai Kepala Teknik Tambang. Organisasi yang
menangani keselamatan dan kesehatan kerja yang disebutkan di atas bersifat struktural,
bagian tersebut selain melakukan inspeksi juga sebagai evaluator dan bersifat
administratif, dengan tugas :
a. Mengumpulkan data dan mencatat rincian dari setiap kejadian kecelakaan dan
menganalisanya
b. Mengumpulkan data kegiatan dan lokasi yang berpotensi bahaya dan membuat Standart
Operation Procedure (SOP) yang aman untuk bekerja pada kegiatan tersebut.
c. Membuat peraturan dan petunjuk keselamatan dan kesehatan kerja terhadap seluruh
pekerja.
d. Mengkoordinir pertemuan-pertemuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
e. Melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja.
Untuk mewujudkan pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
perusahaan membentuk organisasi dan menunjuk personil yang bertanggung jawab atas
keberhasilan pelaksanaan program K3 tersebut. Wadah organisasi tersebut adalah:
Kepala Teknik Tambang (KTT).
Pengawas operasional.
Pengawas teknik.
Petugas K3 (safety officer).
Komite K3 (safety committee).
Pada operasionalnya nanti, PT. MAS SARI akan menempatkan orang-orang yang
menguasai operasional penambangan dengan tujuan bagian Keselamatan dan Kesehatan
Kerja ini dapat berfungsi dengan baik. Selain organisasi yang bersifat struktural, yang
bersifat fungsional juga mempunyai wadah yang disebut Safety Committee yaitu tempat
berkumpul dari beberapa bagian kerja pada bagian struktur organisasi untuk menangani
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jadi dari Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini
secara teratur melakukan inspeksi dan mengadakan rapat secara berkala.
Elemen program K3 adalah sebagai berikut :
a. Kepemimpinan & Administrasi
b. Inspeksi dan Perawatan
c. Prosedur dan Analisa Pekerjaan
d. Investigasi Kecelakaan/Insiden
e. Observasi pekerjaan
f. Persiapan tanggap darurat
g. Permit kerja
h. Analisa kecelakaan
i. Pelatihan
j. Alat Pelindung Diri
k. Kesehatan Kerja
l. Evaluasi sistem
m. Rekayasa dan Manajemen Perubahan
n. Komunikasi pribadi
o. Komunikasi grup
p. Promosi dan publikasi
q. Seleksi dan penempatan
r. Manajemen Material dan Servis
s. Keselamatan di luar kerja.
Peralatan K-3
Untuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat berlangsung dengan baik
perlu diperhatikan fasilitas-fasilitas standar yang mendukung kegiatan dapat berjalan
dengan aman. Alat perlindungan diri (APD) standar seperti topi proyek, sepatu pelindung,
pelindung mata, masker dan pelindung telinga. Selain pakaian pelindung tersebut,
pemasangan papan-papan peringatan, rambu lalu lintas, ketentuan atau peraturan
pengunaan peralatan yang sesuai dengan fungsinya dan ketentuan-ketentuan yang
membuat lokasi kegiatan aman dan di dukung oleh personil yang menangani setiap
kegiatan menguasai operasional akan menjamin keselamatan dan kesehatan kerja dapat
berlangsung baik.
Di lokasi tambang juga agar dilengkapi fasilitas pemadam kebakaran dan gawat
darurat, hal ini untuk menjamin penanganan yang cepat apabila terjadi kecelakaan agar
dapat diatasi dengan cepat, termasuk unit kesehatan yang ditangani paramedi dan
dilengkapi mobil ambulance.

Langkah-Langkah Pelaksanaan K-3 Pertambangan


Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja tidak akan berhasil apabila tidak ada
program yang jelas dan terarah. Dengan adanya program pelaksanaan pengelolaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang lebih terarah maka keberhasilan atau penampilan
dari pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja lebih mudah dievaluasi dan diatur
untuk perbaikan dan peningkatan dalam program atau waktu selanjutnya.
Langkah-langkah pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang harus
dilakukan untuk mencapai hasil yang baik adalah :
Membuat peraturan perusahaan
Berdasarkan Kep Men No.555.K disebutkan bahwa Kepala Inspeksi Tambang harus
menerbitkan sekurang-kurangnya 12 pedoman teknis. Selain itu juga membuat peraturan
perusahaan atau pedoman-pedomankerja dan operasi berupa SOP (Standart Operation
Procedure) yang khusus menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan
peraturan pemerintah tentang masalah ini.
Jadi dukungan manajemen terhadap keberhasilan dari pengelolaan keselamatan dan
kesehatan kerja sangat menentukan, karena bagaimanapun baiknya suatu organisasi
dengan program keselamatan kerja yang baik pula, tidak akan berhasil tanpa dukungan
dari manajemen. Dukungan dari manajemen dapat dibuat dengan tertulis bahwa
manajemen mempunyai komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, dan
dukungan tersebut harus diikuti dengan penyediaan dana dan perhatian yang cukup.
Peraturan perusahaan dapat bersifat umum dan khusus, Peraturan perusahaan yang
bersifat umum berlaku untuk seluruh kegiatan yang ada, mulai dari lokasi penambangan,
jalan angkut Batubara dan stock pile. Peraturan yang bersifat khusus dibuat pada masing-
masing kegiatan, karena masing-masing kegiatan tersebut memiliki potensi bahaya yang
berbeda, sehingga harus dibuat peraturan khusus yang spesifik.
Program pendidikan dan latihan dasar K3
Program pendidikan dan pelatihan ini sangat diperlukan, agar pekerja dapat
melakukan pekerjaannya dengan aman. Program pendidikan atau pelatihan, adalah untuk
pekerja baru, pelatihan untuk pekerja dengan tugas baru dan pelatihan penyegaran untuk
pekerja lama. Materi-materi yang biasa disampaikan dalam pelatihan ini adalah: membuat
tata cara yang aman untuk melakukan pekerjaan, mengidentifikasi potensi bahaya yang
ada dalam lingkungan kerja dan bagaimana cara pencegahan dan tindakan yang harus
dilakukan untuk menghindari apabila bahaya tersebut terjadi. Program pendidikan dan
pelatihan akan dilaksanakan selama kegiatan tambang berlangsung.

Perawatan peralatan kerja.


Guna mencegah terjadinya kecelakaan, maka perlu dilakukan perawatan secara
berkala terhadap semua peralatan yang dipergunakan Peralatan pelindung diri, sebaiknya
diberikan secara secara berkala dan dibatasi waktu pemakaiannya, agar dapat efektif
terpergunakan.

Kesehatan kerja.
Selain penggunaan peralatan dalam upaya perlindungan terhadap kecelakan, pemeriksaan
kesehatan karyawan wajib dilakukan, baik pada awal mulai bekerja maupun secara berkala
selama dinas kerja. Hal ini dapat mengurangi tingkat kecelakaan akibat penurunannya
tingkat kesehatan pekerja dan karyawan. Rencana pelaksanaan kesehatan dan keselamatan
kerja PT. MAS SARI termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
1. Tingkatan kewenangan dan tanggung jawab untuk kesehatan dan keselamatan kerja di
organisasi.
2. Detail program pelatihan dan induksi.
3. Sistem pencatatan kesehatan & pengobatan
4. Penilaian resiko.
5. Prosedur operasional standar untuk daerah beresiko tinggi.
6. Program pencanangan keselamatan kerja.
7. Pengurus keselamatan kerja dan rapat.
8. Waktu dan format untuk rapat toolbox keselamatan kerja.
9. Laporan Kecelakaan/bahaya dan prosedur investigasi.
10. Analisa statistika keselamatan kerja.
11. Program audit & inspeksi keselamatan kerja.
12. Pencanangan dan pengawasan kesehatan.
13. Persyaratan keselamatan kerja.
14. Kebijakan peralatan keselamatan.
15. Analisa pekerjaan keselamatan kerja.
16. Perizinan.
Pengawasan
Pengawasan dilakukan secara berjenjang oleh pengawas atau pekerja di lapangan
sampai manajer sehingga efektif dan kondisi aman dari suatu kegiatan akan terjaga terus.
Selain itu juga dilakukan pengawasan silang, karena sering terjadi hal-hal yang sebelumnya
dianggap biasa oleh pengawas pada kegiatan tersebut tetapi menurut pandangan orang
lain mempunyai potensi bahaya yang harus segera dikoreksi. Dari hasil pengawasan harus
ditindak lanjuti dan selalu dipantau serta dievaluasi.
Evaluasi program.
Perbaikan dan peningkatan program K3 Apabila menurut penilaian Inspektur
Tambang tingkat kecelakaan cukup memprihatinkan yang penyebabnya diduga berkaitan
dengan lemahnya program K3 perusahaan tersebut. Tim Evaluasi, yang anggotanya terdiri
dari beberapa inspektur tambang akan mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan
program K3 dari perusahaan yang bersangkutan.
Tabel 7. Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Peralatan Keselamatan dan Kesehatan
No Lokasi
Kerja
a. Helm pengaman / Safety helmet
b. Sepatu pengaman / Safety shoes
c. Kacamata / Sunglasses
d. Sarung tangan kuli t/ leather gloves
e. Masker + ear plug
1 Tambang f. Reflector vest
g. Pemadam api
h. Bendera tanda kendaraan
i. Kotak P3K di setiap kendaraan tambang
j. Rambu lalu lintas
a. Helm pengaman / Safety helmet
b. Sepatu pengaman / Safety shoes
c. Kacamata / Sunglasses
d. Sarung tangan kulit / leather gloves
e. Masker + ear plug
2 Bengkel f. Penampung minyak pelumas bekas
g. Penampung besi-besi / suku cadang bekas
h. Pemadam api
i. Kotak P3K
j. Pembersih tumpahan minyak
a. Helm pengaman / Safety helmet
b. Sepatu pengaman / Safety shoes
c. Sarung tangan kulit / leather gloves
3 Gudang suku cadang
d. Pemadam api
e. Kotak P3K
a. Helm pengaman / Safety helmet
b. Sepatu pengaman / Safety shoes
c. Sarung tangan kulit / leather gloves
d. Masker + ear plug
4 Instalasi Pengolahan
e. Jas laboratorium
f. Pemadam api
g. Kotak P3K
a. Penutup belt conveyor
b. Rambu-rambu keamanan
c. Pagar pengaman
5 Jalur Belt Conveyor
d. Lampu penerangan
e. Kabel pemutus aliran listrik darurat
a. Helm pengaman / Safety helmet
b. Sepatu pengaman / Safety shoes
c. Kacamata / Sunglasses
Jalan angkut dari tambang ke d. Sarung tangan kulit / leather gloves
6
stockpile instalasi pengolahan e. Masker + ear plug
f. Bendera tanda kendaraan
g. Rambu lalu lintas
a. Helm pengaman / Safety helmet
b. Sepatu pengaman / Safety shoes
c. Kacamata / Sunglasses
d. Sarung tangan kulit / leather gloves
e. Masker + ear plug
7 Pelabuhan
f. Pemadam api
g. Bendera tanda kendaraan
h. Kotak P3K di setiap kendaraan tambang
i. Rambu lalu lintas

Tabel 8. Langkah-langkah Pelaksanaan K-3 Pertambangan

No Kegiatan Uraian
a. peninjauan / pengecekan untuk mengantisipasi
kekurangan dan kondisi tidak aman
b. penertiban sesuai peraturan K-3
1 Patroli Keamanan c. melaporkan secara lisan / tertulis kepada supervisor
bagi pelanggar peraturan
d. mengontrol batas kecepatan kendaraan tambang
a. cek kondisi pemadam api, mela-kukan inventarisasi dan
pengisian kembali jika perlu
b. cek kondisi fasilitas transportasi
2 Inspeksi Keamanan c. cek kondisi fasilitas bengkel
d. cek kondisi dan penataan gudang
e. cek kondisi dan penataan camp utama dan lokasi kerja
a. masalah keselamatan pada setiap jam
b. diskusi pagi, membantu dan memonitor realisasi diskusi
3 Diskusi Masalah Keselamatan
pagi
a. secara pendekatan pribadi, pembe-lajaran,
mengedarkan slogan, leaflet, dsb
4 Kampanye Keselamatan
b. evaluasi
a. inventarisasi Alat Pelindung Diri (APD)
b. cek kelengkapan pengaman alat-alat
5 Pelindung Keamanan c. cek kelengkapan rambu-rambu
d. melengkapi kekurangan
6 Pemilihan Operator a. cek jenis peralatan
a. laporan kecelakaan tambang
b. laporan bulanan
7 Laporan Keamanan c. laporan tahunan
d. laporan pelatihan

Rincian pengadaan peralatan pelindung diri (APD) dan peralatan kesehatan


keselamatan kerja Untuk mendukung pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (k-3),
perusahaan melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Klinik darurat (ruang P3K) disediakan di site. Klinik dikelola oleh paramedic untuk 24 jam
selama masa produksi.
2. Pemeriksaan kesehatan pre-employment dilaksanakan sebagai bagian dari kriteria seleksi.
3. Pemberian peralatan Alat Pelindung Diri (APD) pada karyawan bagian tambang dan
workshop antara lain seperti : safety helmet, safety shoes, masker, hand gloves (hand picker
dan crew cabin), safety glasses (crew cabin).
4. Pada jalan angkut Batubara dan lokasi tambang dipasang rambu-rambu lalu lintas, lampu-
lampu penerangan, wafer truck, tanda-tanda pemberitahuan, himbauan, peringatan dan
larangan.
5. Pada sekitar kantor workshop, gudang peralatan dan base camp disediakan ditempat yang
mudah dilihat, pemasangan dan penala aliran listrik dan pengunaaan sarana yang sesuai
dengan kapasitasnya, penyediaan perlengkapan P3K disetiap unit bagian.
6. Pada alat produksi dan peralatan listrik dilakukan hal-hal berikut: memberikan petunjuk
pemakaian alat (SOP); memasang perlindungan pada mesin bergerak; memasang
perlindungan pada bagian perlistrikan yang bertegangan tinggi; memasang tanda-tanda
peringatan dan larangan.
7. Pelatihan K3, yang meliputi: mengirimkan beberapa karyawan untuk mengikuti kursus K3;
pelatihan pemadam kebakaran, dan pelatihan lain yang berkaitan dengan K3.
8. Program komunikasi dan sosialisasi K3, yang mencakup:
a. Safety Talk (setiap hari sebelum kerja selama 5 menit).
b. Daily meeting, toolbox meeting, tentang masalah keselamatan dan kesehatan kerja dengan
melibatkan karyawan, kontraktor sub kontraktor.
c. Pembuatan SOP yang berhubungan dengan K3.
d. Safety Inspection, yakni pemeriksaan kondisi lapangan serta menginventarisasi segala hal
yang berhubungan dengan K3, yang dilakukan Safety Committee.
e. Pemasangan spanduk dan motto K3, papan pengumuman, peringatan dan imbauan.
9. Pembuangan sampah ke lokasi disposal tambang
10. Tersedianya tenaga trampil untuk penanganan keadaan darurat.
11. Pelaksanaan administrasi dan pelaporan, yang meliputi:
a. Laporan kecelakan tambang.
b. Laporan jumlah rata-rata karyawan.
c. Laporan tingkat kekerapan kecelakaan tambang.
d. Laporan tingkat keparahan kecelakaan tambang.
e. Safety performance.
f. Laporan Produksi.
g. Laporan Eksploitasi.
12. Survey debu dan kebisingan individu akan dilaksanakan di site setiap tahun untuk para
karyawan yang lebih banyak bekerja di daerah yang berdebu dan bising.
13. Divisi keselamatan kerja dan klinik melaksanakan bagian dari operasional, survey
kesehatan dan kebersihan industrial di mess dan dapur beserta kualitas air.
14. Perusahaan berencana untuk mengembangkan rencana respon bahaya selama triwulan
pertama. Daerah-daerah beresiko tinggi sudah diidentifikasikan di tambang.
RENCANA BIAYA K3
Tabel 9. Rencana Biaya K3 Tahun 2013
Unit US$
No Biaya K3 Biaya 2012 Biaya 2013
Rencana Realisasi Rencana
1 Kegiatan K3 1.500,- 0 ,- 13.350.000,-

Unit Price Amounts Amounts


No. DESCRIPTION Quantity REMARKS
(Rp) ( Rp ) (US $ )

1 Training 5 5,500,000.00 27,500,000.00 3,089.89


Equipment refill for fire
2 extinguishers + Dry 4 9,000,000.00 36,000,000.00 4,044.94
Powder
3 Fire Extingushers 8 1000 8,000.00 0.90
All
Personal Protective
4 12 268,950.00 3,227,400.00 362.63 Employee
Equipment
and Stock
Safety Post ,Traffic
5 sign,painting and 2 3,429,800.00 6,859,600.00 770.74
Scotlite
Radio Communication
6 5 3,025,000.00 15,125,000.00 1,699.44
(HT)
H/E for
7 H/E Rental 3 5,000,000.00 15,000,000.00 1,685.39 safety
(emergency)
GRAND TOTAL 103,720,000.00 11,653.93

Tabel 10. Rencana Kerja K3 Tahun 2013


Jumlah
No Rencana Program Keterangan
Karyawan
Training
Emergency Response 2 Basarnas
K-3 untuk Pengawas Pratama (POP) 5 Pertambangan
1 K-3 untuk Pengawas Madya (POM) 2 Pertambangan
K-3 untuk Pengawas Utama (POU) 1 Pertambangan
Sertifikasi mekanik alat berat dan
15
operator crane
2 Induksi Karyawan Baru Rutin
3 Peraturan Keselamatan Kerja Rutin
4 Pencegahan Kebakaran Triwulan
5 Safety Meeting Mingguan
Inspeksi Terencana untuk masing-
6 Bulanan
masing Level Management
7 Kontrol Lalu lintas Rutin
8 Manajemen Safety Kontraktor Mingguan
9 Safety Committe Periodik
10 Pemeriksaan kesehatan Periodik
Penyelidikan kecelakaan dan
11
hampir celaka.
Sesuai dengan kasus
12 Memberikan tindakan atau sanksi
pelanggaran

Anda mungkin juga menyukai